MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER).

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

RISA STEPHANIE G 1100549

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER)

(Studi Deskriptif Pada Member Wanita Urban Gym Bandung)

Oleh Risa Stephanie G

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Risa Stephanie 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari


(3)

Risa Stephanie G 1100549

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER)

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I,

Dr. Hj. Nina Sutresna, M.Pd NIP. 196412151989012001

Pembimbing II,

Dr. Mulyana, M.Pd. NIP. 197108041998021001

Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan,

Dr. Komarudin, M.Pd. NIP. 197204031999031003


(4)

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Olahraga adalah salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang, peningkatan taraf hidup, kesenjangan sosial serta bertujuan untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya. Semua tergantung kepada setiap orang yang menetapkan tujuan untuk berolahraga dalam kehidupannya.

Olahraga tidak hanya melibatkan aspek fisik saja dalam pelaksanaannya didukung oleh aspek-aspek lain seperti psikologi, lingkungan, kebudayaan dan aspek-aspek lain yang terintegrasi secara seimbang dan saling mendukung kegiatan jasmani yang dilakukan dalam olahraga adalah aktivitas fisik yang unik karena sifatnya bukan hanya sebagai sistem pengujian terhadap diri sendiri (self testing system) dan terhadap orang lain, tetapi juga memerlukan hubungan yang harmonis antara proses berfikir, emosi dan gerakan. Sebagai makhluk sosial yang memiliki akal dan pikiran, manusia pada umumnya melakukan sesuatu karena adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi berdasarkan motifnya.

Di dalam era globalisasi saat ini olahraga angkat beban (fitness) merupakan gaya hidup yang sedang banyak di gemari masyarakat baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, maupun orang tua. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya olahraga mengalami peningkatan yang pesat. Hal tersebut dipengaruhi oleh bertambahnya minat masyarakat mengikuti club-club yang menyediakan fasilitas-fasilitas untuk berolahraga. Oleh karena tujuan utama masyarakat berolahraga rekreasi, maka mereka cenderung untuk memilih tempat yang menyuguhkan suasana yang nyaman sehingga terasa lebih rileks. Selain itu juga tempat tersebut bisa menjadi tempat bersosialisasi baru, dimana mereka bisa tetap berlatih tanpa kehilangan waktu untuk menjaga interaksi dengan rekan-rekan mereka.

Persoalan utama pada umumnya, kebanyakan kaum wanita berlatih dengan beban (fitness) adalah justru untuk menurunkan berat badan dan mengendalikan


(6)

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

kadar lemak dalam tubuhnya dengan menambah massa otot. Banyak kaum wanita telah sadar bahwa latihan beban adalah cara yang superior untuk mengurangi lemak tubuh dan menjaga lemak untuk tertimbun lagi, sehingga semakin mudah untuk tubuh mendapatkan penampilan yang langsing dan kencang. Untuk itu perlu dibiasakan hidup teratur dengan memperhatikan segala sesuatu yang akan di konsumsi. Baik itu dari makanan dan minuman diantara jam makan.

Dilihat dari kaca mata sosial bahwa keterlibatan wanita dalam berolahraga menjadi kendala sejak menjelang abad 21. Namun kendala tersebut mampu dipatahkan sejak tahun 1970an. Kesadaran akan adanya persamaan antara kaum laki-laki dan wanita semakin memberikan kesempatan bagi kaum wanita untuk berpartisipasi dan menunjukkan kemampuannya dalam kegiatan olahraga (Sutresna, 2012).

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis terhadap beberapa member wanita di fitness center Bandung, salah satunya adalah Urban Gym yang berlokasi di Jl. Dago Asri A-12 Bandung. Terdapat beberapa tingkat perbedaan pendapat mengenai motif yang melatarbelakangi kaum wanita lebih tertarik berolahraga ditempat fitness center dibandingkan berolahraga dilapangan terbuka. Menurut beberapa pendapat kaum wanita, secara umum kaum wanita mengalami ketidakpuasan terhadap beberapa penampilan fisik mereka yang terlihat kurang menarik. Ketakutan kaum wanita akan kelebihan berat badan ataupun terkena obesitas menimbulkan gangguan secara psikis. Berbagai cara dilakukan oleh kaum wanita untuk mendapatkan tubuh yang sehat, langsing, seksi serta mampu membentuk tubuh, membakar lemak, serta meningkatkan kesehatan jantung dan tulang.

Motivasi yang mendorong kaum wanita berpartisipasi dalam kegiatan olahraga dijelaskan oleh Sutresna (2012, hlm. 9) yang disaring oleh penulis bahwa kesadaran akan perlunya kesehatan dan kebugaran jasmani, mendorong kaum wanita untuk mengambil bagian dalam aktifitas fisik yang dikaitkan dengan segi keindahan fisik (Beauty Youthfull) dan beranjak pada keinginan untuk memiliki tubuh yang indah dan dilengkapi dengan kekuatan otot.


(7)

Motif merupakan dorongan yang menggerakan seseorang bertingkah laku dikarenakan adanya kebutuhan – kebutuhan yang ingin di penuhi oleh manusia. Sebagaimana dikemukakan oleh Sardiman (2007:73) bahwa “Motif pada diri seseorang juga dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan”.

Motif dapat diartikan sebagai keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Proses inilah yang dimaksud dengan motif. Selain itu, Suryabrata (2004:70) mengemukakan bahwa :

motif merupakan sebuah proses yang tidak dapat diamati, tetapi sebuah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu yang dapat kita saksikan. Tiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang itu, kekuatan pendorong inilah yang kita sebut motif.

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, penulis bermaksud meneliti motif keterlibatan wanita berlatih fitness dengan mengetahui persentase setiap masing-masing member wanita dalam motifnya berlatih fitness. Maka dari itu, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Motif Wanita Melakukan Latihan Beban Dipusat Kebugaran Jasmani (Fitness Center)” (Studi deskriptif pada Member Wanita Urban Gym Bandung).

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan permasalahan secara umum sebagai berikut:

1. Motif apakah yang melatarbelakangi wanita melakukan latihan beban dipusat kebugaran jasmani (fitness center) ?

2. Bagaimanakah gambaran motif wanita melakukan latihan beban dipusat kebugaran jasmani (fitness center) ?


(8)

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan di atas, maka tujuan dalam Penelitian ini adalah untuk memperoleh :

1. Gambaran, apakah motif dasar wanita melakukan latihan beban dipusat kebugaran jasmani (fitness center).

2. Perbedaan tingkat persentase pada setiap motif wanita dalam melakukan latihan beban dipusat kebugaran jasmani (fitness center).

D.Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka manfaat yang diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan olahraga ataupun sumbangan informasi dan keilmuan yang berarti terhadap pengembangan latihan beban (fitness)

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya. 2. Secara praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai motif keterlibatan wanita berlatih fitness.

b. Dapat menambah pengetahuan tentang setiap persentase dalam motif yang lebih mendorong wanita melakukan latihan beban dipusat kebugaran jasmani (fitness center).

E.Definisi Operasional

Penafsiran seseorang tentang suatu istilah sering berbeda-beda. Untuk menghindari kesalahan penafsiran istilah-istilah dalam penelitian ini, maka penulis menjelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu:

a. Olahraga. menurut kamus bahasa Indonesia adalah salah satu aktivitas fisik

maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang serta bertujuan untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya.


(9)

b. Motif. Menurut Sardiman (2007:73) bahwa “Motif pada diri seseorang juga dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan”.

c. Beban. Menurut pengertian secara umum adalah olahraga untuk membakar

lemak dengan difokuskan pada pembentukan otot tubuh dan juga bagian tubuh lainnya yang diinginkan.

d. Gender. Menurut (Suprijadi dan Siskel, 2004) adalah peran sosial dimana

peran laki-laki dan peran perempuan ditentukan.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini, penulis memaparkan urutan dalam penyusunannya bahwa: Bab I tentang pendahuluan akan dipaparkan mengenai: Latar Belakang, masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, anggapan dasar, definisi operasional, dan struktur organisasi skripsi. Bab II tentang kajian pustaka dan kerangka pemikiran. Dalam kajian pustaka akan dipaparkan mengenai landasan teori dalam menyusun pertanyaan dan tujuan, sedangkan dalam kerangka pemikiran akan dikaji hubungan teoritis antar variabel. Bab III tentang metode penelitian: Metode penelitian, populasi dan sample, serta justifikasi dari penggunaan sample, desain penelitian, instrumen yang digunakan, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab IV tentang hasil penelitian dan pembahasan akan dipaparkan pengolahan data dan pembahasan atau analisis temuan. Bab V tentang simpulan dan saran, akan dipaparkan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran untuk penelitian.


(10)

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian, pemilihan metode yang tepat akan sangat berguna, karena akan membantu peneliti untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Metode adalah suatu cara atau jalan yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan dalam sebuah penelitian menggambarkan cara menyelesaikan atau memecahkan masalah dengan menggunakan cara-cara tertentu. Metode yang digunakan harus sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Oleh karena itu, penentuan metode penelitian disesuaikan dengan masalah yang diteliti dan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian tersebut. Sugiyono (2012, hlm. 2): “pada dasarnya metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Oleh karena itu, penentuan metode harus disesuaikan dengan tujuan dari penelitian ini. Sama halnya yang disebutkan oleh Arikunto (2010, hlm. 203) bahwa “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Pengambilan metode ini berdasarkan pertimbangan bahwa sifat penelitian ini adalah proses penelitian yang mengungkapkan, mengambarkan, dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah sesuai dengan prosedur penelitian. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Sugiyono (2012, hlm. 147) berikut:

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul kemudian dibuatkan kesimpulan setelah penelitian selesai, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.


(11)

Pola atau desain penelitian merupakan hal yang penting di dalam sebuah penelitian, karena desain penelitian berfungsi untuk mempermudah langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian dan juga dapat dijadikan sebagai suatu pegangan agar tidak keluar dari ketentuan, sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Desain penelitian yang dibuat harus sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung dalam penelitian. Definisi variable menurut Arikunto (2010,

hlm. 161) adalah “objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian’’. Adapun variable-variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel X = Motif

Langkah-langkah penelitian yang ditempuh oleh penulis prosedurnya mengacu pada rancangan LR Gay yang diadaptasi oleh Sutresna (2002, hlm. 125) adalah sebagai berikut :

Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian Secara keseluruhan langkah-langkah penelitian inilah yang penulis pakai mulai dari tahap awal sampai pada simpulan penelitian.

Penelusuran permasalahan real di lapangan, sehingga memunculkan beragam masalah penelitian (selection and definition of a problem)

Penelusuran beragam data empirik dan teoritik sebagai landasan kerangka berpikir berkaitan dengan masalah penelitian (Review of related literatur)

Perumusan hipotesis dengan mengacu pada kerangka berfikir dan kajian empirik serta teoritik

Penentuan metode penelitan berkenaan dengan; sampel, instrumen, desain dan prosedure penelitian (method; subject, instruments, design & procedure)

Analisis dan Interpretasi data (Data analysis)

penarikan kesimpulan, implikasi dan saran berdasarkan hasil penelitian


(12)

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

C. Teknik Pengambilan Sampel

Setiap penelitian terlebih dahulu perlu menentukan populasi yang

dijadikan sebagai sumber data untuk penelitiannya. Populasi dapat berbentuk manusia, nilai-nilai, dokumen dan peristiwa yang dijadikan objek penelitian. Menurut Arikunto (2010, hlm. 173) populasi adalah “keseluruhan objek dalam

penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah member wanita di Kembar Gym Bandung. Dengan total 22 orang.

Sedangkan sampel penelitian menggunakan keseluruhan member wanita Urban Gym Dago. Hal ini penulis tempuh karena peminat (jumlah) wanita yang berlatih fitness masih digolongkan sedikit/rendah dibandingkan peminat fitness pria yaitu 35 orang.

D. Alat Pengumpul Data

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket sebagai alat pengumpul data. Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai setting, sumber,

dan cara. Sugiono (2012, hlm. 193) berpendapat bahwa “ pengumpulan data dapat

dilakukan dengan wawancara (interview), angket (kuesioner), pengamatan

(observasi) dan gabungan ketinganya”.

Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data

kuesioner (angket). Menurut Sugiono (2012, hlm. 199) “ kuesioner merupakan

alat pengumpul data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya”.

Mengenai angket yang dijelaskan oleh Riyanto (2001, hlm. 87) sebagai

berikut: “ Angket adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara tertulis”. Menyimak penjelasan di atas penulis dapat menjelaskan bahwa angket memiliki ciri, yaitu mengumpulkan data melalui daftar pertanyaan atau pernyataan yang tetulis dan tersusun serta disebarkan dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi dari sumber data berupa orang atau responden.

Mengenai jenis angket yang dijelaskan oleh Riyanto (2001, hlm. 87)

sebagai berikut: “Kuesioner, dilihat dari jenis penyusunan itemnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu angket terbuka dan angket tertutup”. Jenis


(13)

Mengenai angket tertutup dijelaskan oleh Riyanto (2001, hlm 87) sebagai berikut: Angket tertutup merupakan angket yang menghendaki jawaban pendek, atau jawabannya diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu. Daftar pertanyaan disusun dengan disertai alternatif jawabannya, responden diminta untuk memilih salah satu jawaban atau lebih dari alternatif yang sudah disediakan.

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa angket tertutup merupakan angket dimana didalamnya terdapat sebuah pertanyaan/pernyataan yang menghendaki jawaban pendek dan alternatif jawabannya sudah disediakan. Beberapa alasan penulis menggunakan angket tertutup dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Responden lebih mudah untuk menjawab pertanyaan atau pernyataan yang terdapat dalam angket.

2. dalam pengisian pertanyaan atau pernyataan angket lebih cepat dan efesien, sehingga menghemat dalam hal tenaga dan waktu.

3. Kehadiran peneliti secara langsung relatif tidak diperlukan.

Untuk memudahkan dalam penyusunan butir-butir pertanyaan atau pernyataan angket serta alternatif jawaban yang tersedia, maka responden hanya diperkenankan untuk menjawab salah satu alternatif jawaban. Jawaban yang dikemukakan oleh responden didasarkan pada pendapatnya sendiri atau suatu hal yang dialaminya. Angket untuk 35 orang ini terdiri dari sejumlah pernyataan dari penjabaran kelima jenis kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow yaitu sebagai berikut :

1. Kebutuhan fisiologis. 2. Kebutuhan akan rasa aman. 3. Kebutuhan sosial.

4. Kebutuhan prestise (harga diri). 5. Kebutuhan akan perwujudan diri.

Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran, maka setiap instrumen harus memiliki skala pengukuran. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert sebagai skala pengukuran instrumen yang dipakai. Skala Likert biasanya digunakan untuk mengukur sikap. Sugiyono (2012, hlm. 93)


(14)

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

menjelaskan bahwa “skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dengan

menggunakan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Berdasarkan skala Likert yang digunakan dalam angket, peneliti menetapkan kisi-kisi angket sebagaimana dipaparkan dalam Tabel 3.2 dibawah ini.

Tabel 3.2

KISI-KISI ANGKET MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (Fitness Center)

DI URBAN GYM BANDUNG

No Kebutuhan Sub Komponen Indikator No Butir

Pernyataan

1. Fisiologis

a. Kesehatan

- Menjaga kondisi tubuh. - meningkatkan daya tahan. - mengurangi rasa sakit.

2 11 21 b. Keindahan

- Memperindah bentuk tubuh. - membentuk tubuh yang menarik.

- keluwesan gerak.

22 10 12

c. Rekreasi

- hiburan dengan berlatih sendiri

- waktu luang yang tersedia - keseriusan dalam berlatih

31 32 33

d. gaya hidup

- Kepribadian yang memperhatikan linkungan - Memperhatikan keadaan

tubuh

- Ketertarikan terhadap penampilan

34 35 52

e. membentuk tubuh

- berpenampilan menarik - prestasi dalam membentuk Tubuh

50 34


(15)

ingin dicapai

- Ketidak pastian dalam hasil latihan

51

2. Rasa Aman

a. Keselamatan

- Tempat berolahraga / fitness yang memenuhi syarat keamanan.

- Tersedianya instruktur atau pembina fitness yang ahli. - Peralatan fitness yang

digunakan tidak membahayakan.

3

23 13

b. Jaminan

- Tidak ada perselisihan paham antara instruktur atau member wanita. - Tertib dalam pelaksanaan

latihan atau kegiatan. - Jadwal latihan atau

olahraga yang teratur.

14 24 4

c. Tuntutan ekonomi

- Kendala dalam suatu target - Pentingnya berlatih bagi

tubuh

- Keadaan dalam berolahraga 36 38 37

3. Sosial

a. Bergaul

- Mendapat teman baru yang sejenis

- Mendapat teman baru yang lain jenis

- Mempererat persaudaraan 9 25 15

b. Mengisi waktu luang

- Menyalurkan hobi - Memperdalam latihan

dalam waktu kosong - Bersantai saat senggang

40 39 41

c. Situasi yang menarik

- Saling koreksi

- Membentuk kelompok

26 16


(16)

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

- Dilakukan secara

bersama-sama 1

4. Harga Diri

a. Pengakuan

- Mencari perhatian - Mencari popularitas - Untuk mendapatkan

pengakuan 27 8 17 b. Tuntutan prestasi

- Prestasi dalam setiap keinginan

- Keberhasilan dalam latihan - Peluang dalam mencapai

target 42 43 44 c. Kehormatan - Memperlihatkan kemampuan

- Dilakukan sampai selesai - Menghindari kesalahan

dalam melakukan setiap gerakan

7 18

28

5. Perwujudan Diri

a. Jasmani / Fisik

- Dilakukan sampai batas maksimum

- Menetapkan sasaran - Mengukur kemampuan

19 29 5

b. Objectif

- Menyalurkan hobi - Keturunan

- Keluarga hobi berolahraga 46 47 45

c. Rohani / Psikis

- Mendapat kepuasan - Mengurangi persoalan - Menambah pengalaman

6 20 30


(17)

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Positif (+) Negatif (-)

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Ragu 3 3

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

Berdasarkan penjelasan di atas maka kuesioner (angket) yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner (angket) tertutup yang berbentuk Ratting-scale yaitu menggunakan skala Likert dengan tingkatan dari sangat setuju ke sangat tidak setuju, dengan cara membubuhkan tanda Check (√), pada kolom tingkatan tersebut. Pemilihan angket tertutup tersebut dengan pertimbangan agar jawaban lebih terarah pada masalah penelitian yang sudah ditetapkan.

E. Uji Coba Angket

Sebelum angket ini disebar luaskan kepada sampel yang sebenarnya, terlebih dahulu angket ini penulis uji cobakan. Uji coba ini bermaksud untuk mengukur sejauh mana tingkat validitas dan reliabilitas dari angket yang akan dipergunakan sebagai alat pengumpul data. Sehingga nantinya akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini. Mengenai validitas dijelaskan oleh Sugiyono (2003, hlm. 137) sebagai berikut: “valid berarti instrument tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Jadi validitas

adalah tingkat keandalan suatu alat ukur. Sedangkan reliabilitas dijelaskan oleh Sugiyono (2003, hlm. 137) sebagai berikut: “Instrumen yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama

akan menghasilkan data yang sama”. Jadi reliabilitas adalah keterandalan atau


(18)

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan uji coba angket, yaitu pada tanggal 09 Juli 2015 di Kembar Gym Bandung. Uji coba angket diberikan kepada 22 member fitness wanita yang melakukan kegiatan olahraga / latihan di Kembar Gym Bandung.

1. Data yang diperoleh dari hasil uji coba dikumpulkan dan dipisahkan antara skor tertinggi dan terendah.

2. Kelompok yang terdiri dari responden yang memperoleh skor tinggi disebut kelompok atas. Sedangkan kelompok yang terdiri dari responden yang memperoleh skor rendah disebut kelompok bawah.

3. Mencari nilai rata-rata ( ) setiap butir pernyataan kelompok atas dan nilai rata-rata ( ) setiap butir kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:

=

Keterangan :

: nilai rata-rata yang dicari

xi : Jumlah skor n : Jumlah responden

4. Mencari Simpangan Baku (S) setiap butir pernyataan dari kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut :

S =

Keterangan :

S : Simpangan Baku

∑ (xi- x)2 : Jumlah skor yang dikurangi rata-rata dikuadratkan

n - 1 : Jumlah responden dikurangi satu

5. Mencari variansi gabungan (S2) setiap butir pertanyaan kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut :

=

Keterangan :

: Variansi gabungan

: Simpangan baku kelompok satu : Simpangan baku kelompok dua : Jumlah sampel


(19)

Keterangan:

: Nilai t yang dicari

1 : Skor rata-rata kelompok atas 2 : Skor rata-rata kelompok bawah

: Simpangan baku gabungan

1 : Jumlah sampel kelompok atas 2 : Jumlah sampel kelompok bawah

7. Selanjutnya membandingkan t-hitung dengan t-tabel dalam taraf nyata 0,05 / 5% atau dengan tingkat kepercayaan 95%. Instrument penelitian ini memiliki tingkat kebebasan n = 22, nilai tabel menunjukkan angka 0,432 dan nilai t-hitung menunjukkan angka 0,611.

8. Berdasarkan hasil uji coba angket motif keterlibatan wanita berlatih fitness yang penulis lakukan di dalam penelitian ini. Dengan 52 soal telah diujikan yang selanjutnya diolah menggunakan program SPSS 64.0, di dapatkan hasil pengolahan data sebanyak 26 pernyataan soal yang dapat dinyatakan valid dan terdapat 26 pernyataan soal yang dapat dinyatakan tidak valid. Hasil soal yang valid tersebut dijadikan sebagai angket penelitian penulis, kemudian soal yang tidak valid penulis hilangkan.

Dalam menentukan valid atau tidaknya sebuah butir tes dapat melalui pendekatan signifikasi daya pembeda. Jika nilai t-hitung lebih besar atau sama dengan t-tabel, maka butir tes tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Akan tetapi, apabila sebaliknya nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel, maka butir tes tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Berdasarkan hasil penghitungan, maka diperoleh nilai t-hitung sebagaimana tercantum pada table dibawah ini.


(20)

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS

No No Soal

t-hitung Keterangan No No Soal

t-hitung Keterangan

1. 1 0.611 Valid 28 28 0.299 Tidak Valid

2. 2 0.836 Valid 29 29 0.821 Valid

3. 3 0.576 Valid 30 30 0.334 Tidak Valid

4. 4 0.433 Valid 31 31 0.651 Valid

5. 5 0.396 Tidak Valid 32 32 0.530 Valid

6. 6 0.207 Tidak Valid 33 33 0.688 Valid

7. 7 0.309 Tidak Valid 34 34 0.348 Tidak Valid 8. 8 0.389 Tidak Valid 35 35 -0.050 Tidak Valid 9. 9 0.020 Tidak Valid 36 36 -0.153 Tidak Valid 10. 10 0..169 Tidak Valid 37 37 0.312 Tidak Valid

11. 11 0.527 Valid 38 38 0.621 Valid

12. 12 0.892 Valid 39 39 0.556 Valid

13. 13 0.299 Tidak Valid 40 40 0.069 Tidak Valid

14. 14 0.260 Tidak Valid 41 41 0.621 Valid

15. 15 0.100 Tidak Valid 42 42 0.367 Tidak Valid

16 16 0.197 Tidak Valid 43 43 0.495 Valid

17 17 0.653 Valid 44 44 -0.001 Tidak valid

18 18 0.611 Valid 45 45 0.537 Valid

19 19 -0.203 Tidak Valid 46 46 0.674 Valid

20 20 0.598 Valid 47 47 0.207 Tidak Valid

21 21 -0.010 Tidak Valid 48 48 0.631 Valid

22 22 0.442 Valid 49 49 -0.131 Tidak Valid

23 23 0.016 Tidak Valid 50 50 0.521 Valid

24 24 0.303 Tidak Valid 51 51 0.754 Valid

25 24 -0.375 Tidak Valid 52 52 0.739 Valid

26 26 0.622 Valid

27 27 0.692 Valid

Berdasarkan hasil penghitungan validitas dari tiap-tiap butir tes pada tabel di atas, maka diperoleh sejumlah 26 pernyataan yang dinyatakan valid, sehingga butir tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian ini. Akan tetapi dari 26 pernyataan yang valid tersebut hanya 30 pernyataan yang penulis jadikan alat ukut dalam penelitian ini. Disamping itu juga terdapat 26 butir


(21)

dalam pelaksanaan pengumpulan data ini, hanya diambil 4 butir pernyataan dari yang tidak valid. Sedangkan butir-butir pernyataan yang dinyatakan sudah valid, penulis susun kembali secara acak dengan nomor urut 1 sampai dengan 30.

F. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Pernyataan yang telah dinyatakan valid, sehingga pernyataan tersebut sah untuk dijadikan sebagai alat pengumpul data, penulis perbanyak untuk disebarluaskan kepada sampel yang menjadi objek dalam penelitian ini. Kemudian angket tersebut penulis sebarkan kepada member wanita yang melakukan latihan fitness di Urban Gym Dago. Dalam penyebarannya saya dibantu oleh staf-staf instruktur fitness Urban Gym Dago. Penelitian ini penulis lakukan pada hari kamis tanggal 09 Juli 2015 dari jam 12.00 sampai dengan jam 20.00 Wib.


(22)

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Azwar, S. (1997). Realibilitas Dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bahri Djamarah, S. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Bandung

Berliana. (2011). Wanita dan Olahraga Prestasi. Bandung: PT. KaryaManunggal Lithomas

Gunarsa, S.D. (2004). Bunga Rampai Psikologi Perkembangan Dari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta: BPK

Hawadi, R.A. (2003). Perspektif Psikologis Bakat Anak. Jakarta: Grasindo

Ibrahim, Rusli. dan Komarudin. (2007). Modul Psikologi Kepelatihan. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Ibrahim, Rusli. dan Komarudin. (2008). Modul Psikologi Olahraga. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Komarudin. (2013). Psikologi Olahraga. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Malayu, S.P. Hasibuan. (2007). Management Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksarari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta : BPK

Mc. Clelland. (2011). Teori Motivasi Maslow-Mc. Jakarta: Intermedia

Moekijat. (2007). Pengembangan dan Penilaian Hasil Kerja. Bandung : Mandar Maju Asdi Mahasatya

Santoso. (2012). Analisis SPSS Pada Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Siagian, Sondang P. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sutresna, N. (2003). Wanita dan Olahraga. dalam Harsuki (Peyunting), Perkembangan Olahraga Terkini kajian para pakar. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada

Sutresna, N. (2012). Wanita Dan Olahraga Dalam Ragam Dimensi. Bandung: CV. WarliArtika

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI


(23)

Risa Stephanie Gurning, 2014

Tanpa nama (2011). Manfaat Latihan Angkat Beban Bagi Tubuh. [Online]. Tersedia di http://tintakehidupan91.blogspot.com/2011/03/manfaat-latihan-angkat-beban-bagi-tubuh.html. [Diakses 02 april 2015]


(1)

Pelaksanaan uji coba angket, yaitu pada tanggal 09 Juli 2015 di Kembar Gym Bandung. Uji coba angket diberikan kepada 22 member fitness wanita yang melakukan kegiatan olahraga / latihan di Kembar Gym Bandung.

1. Data yang diperoleh dari hasil uji coba dikumpulkan dan dipisahkan antara skor tertinggi dan terendah.

2. Kelompok yang terdiri dari responden yang memperoleh skor tinggi disebut kelompok atas. Sedangkan kelompok yang terdiri dari responden yang memperoleh skor rendah disebut kelompok bawah.

3. Mencari nilai rata-rata ( ) setiap butir pernyataan kelompok atas dan nilai rata-rata ( ) setiap butir kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:

=

Keterangan :

: nilai rata-rata yang dicari

xi : Jumlah skor

n : Jumlah responden

4. Mencari Simpangan Baku (S) setiap butir pernyataan dari kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut :

S =

Keterangan :

S : Simpangan Baku

∑ (xi- x)2 : Jumlah skor yang dikurangi rata-rata dikuadratkan

n - 1 : Jumlah responden dikurangi satu

5. Mencari variansi gabungan (S2) setiap butir pertanyaan kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut :

=

Keterangan :

: Variansi gabungan


(2)

27

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

6. Mencari t-hitung untuk setiap butir pernyataan dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

: Nilai t yang dicari

1 : Skor rata-rata kelompok atas 2 : Skor rata-rata kelompok bawah

: Simpangan baku gabungan

1 : Jumlah sampel kelompok atas 2 : Jumlah sampel kelompok bawah

7. Selanjutnya membandingkan t-hitung dengan t-tabel dalam taraf nyata 0,05 / 5% atau dengan tingkat kepercayaan 95%. Instrument penelitian ini memiliki tingkat kebebasan n = 22, nilai tabel menunjukkan angka 0,432 dan nilai t-hitung menunjukkan angka 0,611.

8. Berdasarkan hasil uji coba angket motif keterlibatan wanita berlatih fitness yang penulis lakukan di dalam penelitian ini. Dengan 52 soal telah diujikan yang selanjutnya diolah menggunakan program SPSS 64.0, di dapatkan hasil pengolahan data sebanyak 26 pernyataan soal yang dapat dinyatakan valid dan terdapat 26 pernyataan soal yang dapat dinyatakan tidak valid. Hasil soal yang valid tersebut dijadikan sebagai angket penelitian penulis, kemudian soal yang tidak valid penulis hilangkan.

Dalam menentukan valid atau tidaknya sebuah butir tes dapat melalui pendekatan signifikasi daya pembeda. Jika nilai t-hitung lebih besar atau sama dengan t-tabel, maka butir tes tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Akan tetapi, apabila sebaliknya nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel, maka butir tes tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Berdasarkan hasil penghitungan, maka diperoleh nilai t-hitung sebagaimana tercantum pada table dibawah ini.


(3)

Tabel 3.4

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS

No No Soal

t-hitung Keterangan No No Soal

t-hitung Keterangan

1. 1 0.611 Valid 28 28 0.299 Tidak Valid

2. 2 0.836 Valid 29 29 0.821 Valid

3. 3 0.576 Valid 30 30 0.334 Tidak Valid

4. 4 0.433 Valid 31 31 0.651 Valid

5. 5 0.396 Tidak Valid 32 32 0.530 Valid

6. 6 0.207 Tidak Valid 33 33 0.688 Valid

7. 7 0.309 Tidak Valid 34 34 0.348 Tidak Valid 8. 8 0.389 Tidak Valid 35 35 -0.050 Tidak Valid 9. 9 0.020 Tidak Valid 36 36 -0.153 Tidak Valid 10. 10 0..169 Tidak Valid 37 37 0.312 Tidak Valid

11. 11 0.527 Valid 38 38 0.621 Valid

12. 12 0.892 Valid 39 39 0.556 Valid

13. 13 0.299 Tidak Valid 40 40 0.069 Tidak Valid 14. 14 0.260 Tidak Valid 41 41 0.621 Valid

15. 15 0.100 Tidak Valid 42 42 0.367 Tidak Valid 16 16 0.197 Tidak Valid 43 43 0.495 Valid

17 17 0.653 Valid 44 44 -0.001 Tidak valid

18 18 0.611 Valid 45 45 0.537 Valid

19 19 -0.203 Tidak Valid 46 46 0.674 Valid

20 20 0.598 Valid 47 47 0.207 Tidak Valid

21 21 -0.010 Tidak Valid 48 48 0.631 Valid

22 22 0.442 Valid 49 49 -0.131 Tidak Valid

23 23 0.016 Tidak Valid 50 50 0.521 Valid

24 24 0.303 Tidak Valid 51 51 0.754 Valid

25 24 -0.375 Tidak Valid 52 52 0.739 Valid

26 26 0.622 Valid

27 27 0.692 Valid

Berdasarkan hasil penghitungan validitas dari tiap-tiap butir tes pada tabel di atas, maka diperoleh sejumlah 26 pernyataan yang dinyatakan valid, sehingga


(4)

29

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

tes yang dinyatakan tidak valid dan pernyataan itu tidak diikutsertakan semua dalam pelaksanaan pengumpulan data ini, hanya diambil 4 butir pernyataan dari yang tidak valid. Sedangkan butir-butir pernyataan yang dinyatakan sudah valid, penulis susun kembali secara acak dengan nomor urut 1 sampai dengan 30.

F. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Pernyataan yang telah dinyatakan valid, sehingga pernyataan tersebut sah untuk dijadikan sebagai alat pengumpul data, penulis perbanyak untuk disebarluaskan kepada sampel yang menjadi objek dalam penelitian ini. Kemudian angket tersebut penulis sebarkan kepada member wanita yang melakukan latihan fitness di Urban Gym Dago. Dalam penyebarannya saya dibantu oleh staf-staf instruktur fitness Urban Gym Dago. Penelitian ini penulis lakukan pada hari kamis tanggal 09 Juli 2015 dari jam 12.00 sampai dengan jam 20.00 Wib.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Azwar, S. (1997). Realibilitas Dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bahri Djamarah, S. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Bandung

Berliana. (2011). Wanita dan Olahraga Prestasi. Bandung: PT. KaryaManunggal Lithomas

Gunarsa, S.D. (2004). Bunga Rampai Psikologi Perkembangan Dari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta: BPK

Hawadi, R.A. (2003). Perspektif Psikologis Bakat Anak. Jakarta: Grasindo

Ibrahim, Rusli. dan Komarudin. (2007). Modul Psikologi Kepelatihan. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Ibrahim, Rusli. dan Komarudin. (2008). Modul Psikologi Olahraga. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Komarudin. (2013). Psikologi Olahraga. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Malayu, S.P. Hasibuan. (2007). Management Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksarari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta : BPK

Mc. Clelland. (2011). Teori Motivasi Maslow-Mc. Jakarta: Intermedia

Moekijat. (2007). Pengembangan dan Penilaian Hasil Kerja. Bandung : Mandar Maju Asdi Mahasatya

Santoso. (2012). Analisis SPSS Pada Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Siagian, Sondang P. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sutresna, N. (2003). Wanita dan Olahraga. dalam Harsuki (Peyunting),

Perkembangan Olahraga Terkini kajian para pakar. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada

Sutresna, N. (2012). Wanita Dan Olahraga Dalam Ragam Dimensi. Bandung: CV. WarliArtika


(6)

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tanpa nama (2011). Manfaat Latihan Angkat Beban Bagi Tubuh. [Online]. Tersedia di http://tintakehidupan91.blogspot.com/2011/03/manfaat-latihan-angkat-beban-bagi-tubuh.html. [Diakses 02 april 2015]