Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru BK di SMP Negeri dan Swasta Sub Rayon 04 Kabupaten Semarang T1 132008060 BAB IV
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.4 Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri dan Swasta di Sub Rayon 04 Kabupaten Semarang yang berjumlah sebelas SMP. Sebelas SMP tersebut adalah SMP N 1 Banyubiru, SMP N 2 Banyubiru, SMP N 3 Banyubiru, SMP N 2 Ambarawa, SMP N 3 Ambarawa, SMP N 4 Ambarawa, SMP PL Ambarawa, SMP MATERALMA Ambarawa, SMP MUHAMADIYAH Jambu, SMP PGRI Banyubiru, SMP SUDIRMAN Banyubiru. Populasi dalam penelitian ini adalah guru BK SMP Negeri dan swasta di sub Rayon 04 Kabupaten Semarang yang berjumlah 34 orang guru BK dan sekaligus menjadi sampel dalam penelitian ini.
4.5 Hasil Penelitian
4.5.1. Deskripsi Kinerja Guru
Berdasarkan tolak ukur perhitungan tersebut diperoleh distribusi perolehan skor kinerja guru seperti pada Tabel 4.1.
(2)
42
Tabel 4.1
Klasifikasi Distribusi Frekuensi Kinerja Guru
No Kategori Interval Frekuensi % 1 Sangat rendah 103-113 4 11,8
2 Rendah 114-124 11 32,4
3 Sedang 125-136 13 38,2
4 Tinggi 137-148 6 17,6
Jumlah 34 100
Mean 125.35
Minimum 103.00
Maximum 148.00
Berdasarkan pada tabel di atas dan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tingkat kinerja guru BK di SMP Negeri dan Swasta disub Rayon 04 Kabupaten Semarang sebagian besar pada kategori sedang, dimana dari 34 responden yang diteliti tampak 38,2% atau sebanyak 13 guru BK mempunyai kinerja yang sedang, sebanyak 11 guru atau 32,4% mempunyai skor kinerja yang rendah, kemudian sebanyak 6 guru atau sebesar 17,6% guru BK dalam penelitian ini mempunyai skor kinerja pada kategori tinggi, dan sisanya sebesar 11,8% atau 4 guru guru BK dalam penelitian ini mempunyai skor kinerja dalam kategori sangat rendah. Dari sebaran frekuensi di atas didapat niai mean yaitu 125 dimana nilai tersebut terletak pada skor kategori sedang, sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja guru BK dalam penelitian ini adalah sedang.
4.5.2. Deskripsi Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
Berdasarkan tolak ukur perhitungan tersebut diperoleh distribusi perolehan skor gaya kepemimpinan kepala sekolah seperti pada Tabel 4.2.
(3)
42
Tabel 4.2
Persepsi guru BK terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah Kategori Frekuensi Prosentase
Telling Selling Participating Delegating 8 7 11 8 23,5% 20,6% 32,4% 23,5%
Jumlah 34 100%
Berdasarkan pada Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh kepala sekolah di SMP sub Rayon 04 Kabupaten Semarang adalah cenderung bergaya kepemimpinan pa rticipating dimana memiliki prosentase terbesar yaitu 32,4%, artinya pemimpin yang lebih banyak memfokuskan perhatian pada kualitas hubungan dan kurang memperhatikan penyelesaian tugas-tugas.
4.5.3 Analisis dan hasil penelitian
Telah dikemukakan pada bab II bahwa pengaruh variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru BK akan dianalisis dengan menggunakan tehnik regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS 16.00 for window release . Gambar uji normalitas sebaran data empirik kinerja guru BK pada Tabel 4.3
(4)
42 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KINERJA
N 34
Normal Parametersa Mean 1.2535E2
Std. Deviation 1.08233E1
Most Extreme Differences Absolute .108
Positive .101
Negative -.108
Kolmogorov-Smirnov Z .633
Asymp. Sig. (2-tailed) .818
a. Test distribution is Normal.
Pada Tabel 4.3 mendiskripsikan bahwa Asymp.sig(2tailled) Kinerja Guru BK adalah 0,818>0,05 artinya bahwa distribusi skor kinerja guru BK pada populasi adalah normal. Gambar kenormalan kinerja guru BK dapat dilihat pada histogram 4.1 dibawah ini:
(5)
42
Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas Kinerja Guru Bk
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
GAYA
N 34
Normal Parametersa Mean 1.2415E2
Std. Deviation 1.15631E1
Most Extreme Differences Absolute .161
Positive .161
Negative -.131
Kolmogorov-Smirnov Z .938
Asymp. Sig. (2-tailed) .342
(6)
42
Pada Tabel 4.4 mendiskripsikan bahwa Asymp.sig(2tailled) Gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah 0,676>0,05 artinya bahwa distribusi skor gaya kepemimpinan kepala sekolah pada populasi adalah normal. Dari sebaran data empirik diatas dapat dilihat gambar kenormalan gaya kepemimpinan kepala sekolah pada gambar histogram 4.2 dibawah ini:
Gambar 4.2 Histogram Uji Normalitas Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
Berikut ini disajikan analisis data regresi linier sederhana antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru BK di SMP sub Rayon 04 Kabupaten Semarang dilaporkan pada Tabel 4.5
(7)
42 Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .566a .320 .299 9.06177
a. Predictors: (Constant), GAYA
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1238.065 1 1238.065 15.077 .000a
Residual 2627.700 32 82.116
Total 3865.765 33
a. Predictors: (Constant), GAYA
b. Dependent Variable: KINERJA
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 59.591 17.007 3.504 .001
GAYA .530 .136 .566 3.883 .000
(8)
42
Dari Tabel 4.5 tampak bahwa dari uji ANOVA atau F tes didapat F hitung adalah 15,077 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitasnya 0,000<0,05 maka model regresinya diterima. Berarti dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru BK di SMP sub Rayon 04 Kabupaten Semarang. Dari data diatas diketahui bahwa R Square atau koefisien determinasi yang menunjukkan seberapa besar pengaruh model regresi yang dibentuk oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru BK sebesar 32% yang dapat ditafsirkan gaya kepemimpinan kepala sekolah mempunyai kontribusi sebesar 32% terhadap kinerja guru BK. Sedangkan 68% dipengaruhi oleh faktor faktor lain diluar variabel gaya kepeimpinan misalnya: fasilitas kerja, kesejahteraan dan lain lain.
4.6 Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis yang dirumuskan pada Bab II sebagai berikut:
“ Terdapat pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kinerja guru BK di SMP Sub Rayon 04 Kabupaten Semarang’’ . Hasil analisis menunjukan ada pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru BK di SMP Sub Rayon 04 Kabupaten Semarang, sehingga hipotesis yang diajukan diterima.
(9)
42 4.7 Pembahasan Hasil Penelitian
Besarnya koefisien regresi dari variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah positif penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap variabel kinerja guru BK dan pengaruh tersebut positif, yaitu semakin tinggi skor gaya kepemimpinan kepala sekolah semakin tinggi pula skor kinerja guru BK dan sebaliknya semakin rendah skor gaya kepemimpinan kepala sekolah semakin rendah pula skor kinerja guru BK. Adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara kedua variabel tersebut disebabkan karena baik buruknya anggapan tentang kepemimpinan kepala sekolah akan berpengaruh terhadap penilaian oleh bawahan (guru) sesuai dengan apa yang dirasakan. Ketika pimpinan memberikan pengaruh kepada bawahan secara baik, berwibawa, simpatik maka akan terbentuk penilaian yang baik pada bawahan, dan sebaliknya jika pimpinan menerapkan gaya kepemimpinan yang tidak baik menurut bawahan maka bawahan akan memberikan peniaian yang negatif.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ikha (2010) tentang Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di Gugus Diponegoro Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung yang menyatakan koefisien determinasi sebesar 50,5% kinerja guru dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah dan sisanya sebesar 49,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Ming (dalam Sukono,
(10)
42
2009) ditemukan hasil yang berbeda yaitu kepemimpinan kepala sekolah dalam (School Envirenment) tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja guru.
Dari Tabel 4.2 dapat terlihat jelas bahwa kepemimpinan kepala di SMP sub Rayon 04 Kabupaten Semarang lebih cenderung menggunakan gaya kepemimpinan participating dimana dalam kepemimpinannya kepala sekolah dengan pihak yang ada disekolah saling memberikan gagasan dan membuat keputusan bersama. Menurut hersey & Blanchard dalam (Iganatius Onduko, 1994) gaya kepemimpinan selling dan participating adalah gaya kepemimpinan yang secara teoritis mampu mengembangkan kreativitas bawahan. Karena dalam kepemimpinanya kepala sekolah mempromosikan guru, menjelaskan tugas dengan baik, selalu koordinasi dengan guru dan kerjasama dengan guru dalam segala hal yang berkaitan dengan kepentingan sekolahnya.
(1)
42
Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas Kinerja Guru Bk
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
GAYA
N 34
Normal Parametersa Mean 1.2415E2
Std. Deviation 1.15631E1 Most Extreme Differences Absolute .161
Positive .161
Negative -.131
Kolmogorov-Smirnov Z .938
Asymp. Sig. (2-tailed) .342
(2)
42
kepemimpinan kepala sekolah adalah 0,676>0,05 artinya bahwa distribusi skor gaya kepemimpinan kepala sekolah pada populasi adalah normal. Dari sebaran data empirik diatas dapat dilihat gambar kenormalan gaya kepemimpinan kepala sekolah pada gambar histogram 4.2 dibawah ini:
Gambar 4.2 Histogram Uji Normalitas Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
Berikut ini disajikan analisis data regresi linier sederhana antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru BK di SMP sub Rayon 04 Kabupaten Semarang dilaporkan pada Tabel 4.5
(3)
42
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .566a .320 .299 9.06177
a. Predictors: (Constant), GAYA
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1238.065 1 1238.065 15.077 .000a
Residual 2627.700 32 82.116
Total 3865.765 33
a. Predictors: (Constant), GAYA b. Dependent Variable: KINERJA
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 59.591 17.007 3.504 .001
GAYA .530 .136 .566 3.883 .000
(4)
42
adalah 15,077 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitasnya 0,000<0,05 maka model regresinya diterima. Berarti dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru BK di SMP sub Rayon 04 Kabupaten Semarang. Dari data diatas diketahui bahwa R Square atau koefisien determinasi yang menunjukkan seberapa besar pengaruh model regresi yang dibentuk oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru BK sebesar 32% yang dapat ditafsirkan gaya kepemimpinan kepala sekolah mempunyai kontribusi sebesar 32% terhadap kinerja guru BK. Sedangkan 68% dipengaruhi oleh faktor faktor lain diluar variabel gaya kepeimpinan misalnya: fasilitas kerja, kesejahteraan dan lain lain.
4.6 Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis yang dirumuskan pada Bab II sebagai berikut:
“ Terdapat pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kinerja guru BK di SMP Sub Rayon 04 Kabupaten Semarang’’ . Hasil analisis menunjukan ada pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru BK di SMP Sub Rayon 04 Kabupaten Semarang, sehingga hipotesis yang diajukan diterima.
(5)
42
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian
Besarnya koefisien regresi dari variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah positif penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap variabel kinerja guru BK dan pengaruh tersebut positif, yaitu semakin tinggi skor gaya kepemimpinan kepala sekolah semakin tinggi pula skor kinerja guru BK dan sebaliknya semakin rendah skor gaya kepemimpinan kepala sekolah semakin rendah pula skor kinerja guru BK. Adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara kedua variabel tersebut disebabkan karena baik buruknya anggapan tentang kepemimpinan kepala sekolah akan berpengaruh terhadap penilaian oleh bawahan (guru) sesuai dengan apa yang dirasakan. Ketika pimpinan memberikan pengaruh kepada bawahan secara baik, berwibawa, simpatik maka akan terbentuk penilaian yang baik pada bawahan, dan sebaliknya jika pimpinan menerapkan gaya kepemimpinan yang tidak baik menurut bawahan maka bawahan akan memberikan peniaian yang negatif.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ikha (2010) tentang Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di Gugus Diponegoro Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung yang menyatakan koefisien determinasi sebesar 50,5% kinerja guru dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah dan sisanya sebesar 49,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Ming (dalam Sukono,
(6)
42
(School Envirenment) tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja guru.
Dari Tabel 4.2 dapat terlihat jelas bahwa kepemimpinan kepala di SMP sub Rayon 04 Kabupaten Semarang lebih cenderung menggunakan gaya kepemimpinan participating dimana dalam kepemimpinannya kepala sekolah dengan pihak yang ada disekolah saling memberikan gagasan dan membuat keputusan bersama. Menurut hersey & Blanchard dalam (Iganatius Onduko, 1994) gaya kepemimpinan selling dan participating adalah gaya kepemimpinan yang secara teoritis mampu mengembangkan kreativitas bawahan. Karena dalam kepemimpinanya kepala sekolah mempromosikan guru, menjelaskan tugas dengan baik, selalu koordinasi dengan guru dan kerjasama dengan guru dalam segala hal yang berkaitan dengan kepentingan sekolahnya.