T1 312009054 BAB III

(1)

62

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA

A. Hasil Penelitian

1. Perkara pidana yang dilakukan oleh anak di Kejaksaan Negeri Salatiga Gambaran umum mengenai perkara tindak pidana yang dilakukan oleh anak di Kejaksaan Negeri Salatiga, yakni pada tahun 2011 yang dapat dilihat dalam tabel 1, anak yang melakukan tindak pidana pencurian di kejaksaan Negeri Salatiga pada tahun 2011 terdapat tiga anak dan dari data tersebut penulis megambil ketiga dari kasus tersebut, dengan alasan dengan data tersebut sudah cukup untuk menganalisa apa yang menjadi rumusan masalah dari penulis, adapun perbuatan tindak pidana yang dilakukan oleh anak yaitu pencurian. selanjutnya penjelasan megenai Pasal yang dikenakan, tuntutan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


(2)

63 Tabel 1.1Perkara Pidana Pencurian Yang Dilakukan Oleh Anak Tahun

2011 No

.

No. Perkara Nama terdakwa Tuntutan Saran balai

pemasyarakatan

(BAPAS) kelas 1

semarang

PDM-50/SALTI/Ep.

1/04/2011

Andreas bagas

wicoro bin

nugroho

Pasal 363 ayat (1) ke 3 ke

4 dan ke 5 KUHP pidana

penjara selama 4 bulan

dikurangi selama

terdakwa berada dalam

tahanan dengan perintah

terdakwa tetap ditahan

Meyarankan

sebaiknya klien

dipidana relatif

ringan agar sadar

hukum dengan

mendapat

pembinaan di

lembaga

pemasyarakatan

anak.

PDM-

90/SALTI/Ep. 1/

07/2011

Sri santoso bin

sumadi

Pasal 363 ayat (1) ke 4

KUHP pidana penjara

selama 8 bulan dipotong

tahanan sementara

dengan perintah tetap

ditahan

Meyarankan

sebaiknya klien

dipidana penjara

agar pemidana yang

dijalani dapat

memberikan

pelajaran serta

meyadarkan klien

dikemudian hari

dan sadar hukum

PDM-

108/SALTI/Ep.

2/09/2011

Deny fendy

saputra bin

ahmad idrotul

muntaha dan

dedy fendy

saputra bin

ahmad idrotul

muntaha

Pasal 363 ayat (1) ke 3 ke

4 dan ke 5 KUHP pidana

penjara masing-masing

selama 8 bulan dikurangi

selama para terdakwa

dalam tahanan dan

memerintahkan para

terdakwa tetap ditahan.

Menyarankan

diberikan pidana

bersyarat dibawah

bimbingan dan

pengawasan dari

BAPAS dan

instansi terkait agar


(3)

64 Dari Tabel diatas penjelasan tabel adalah sebagai berikut:

Pada tahun 2011 dari tabel 1 (satu) terdapat 3 tindak pidana yang dilakukan oleh anak, yang pada tuntutan tersebut terlihat Jaksa Penuntut Umum memberi tuntutan hukuman penjara terhadap tersangka pidana diatas. Kemudian dari tabel juga nampak bahwa tuntutan pidana penjara 4 (empat) bulan dan 8 (delapan) bulan penjara. Penjelasan dari setiap tuntutan yaitu sebagai berikut:

1) Terdakwa Andreas Bagus Wicoro bin Nnugroho usia 14 th terdakwa dituntut pidana penjara selama 4 (empat) bulan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan. Dengan kronologi kejadian pada hari rabu tanggal tanggal 23 maret 2011 sekitar pukul 17.00 WIB klien didatangi oleh temannya yang bernama Sdr. Wibiyanto dan Sdr. Ari di rumahnya. Setelah berbincang-bincang sebentar mereka jalan-jalan megendarai sepeda motor degan berboncengan. Sekitar jam 23.45 WIB mereka sampai di jalan Tritisrejo Kec. Tingkir Salatiga melihat ada sebuah toko kelontong yang sudah tutup dan ada tumpukan kardus makanan kecil Ciki merk OHAYO yang masih ditinggal di luar toko. Kemudian mereka berniat untuk megambil barang tersebut degan cara klien melompat pagar toko untuk masuk megambil 2 kardus tersebut sedangkan Sdr. Wibiyanto dan Sdr. Ari meunggu di luar. Setelah klien berhasil megambil 2 kardus makanan ciki lalu diserahkan kepada Sdr. Wibiyanto. Selanjutnya perbuatan tersebut diketahui oleh pemilik toko yang bernama Sdr. Sugeng, karena panik, klien dan Sdr. Wibiyanto melarikan diri. Sedangkan Sdr. Ari masih tertinggal sehingga ditangkap oleh Sdr. Sugeng. Akhirnya Sdr. Ari dibawa ke polsek Tingkir untuk dimintai keterangan,


(4)

65 setelah kasus ini dikembangkan pada hari kamis pihak yang berwajib menangkap klien di rumahnya sedangkan Sdr. Wibiyanto belum tertangkap. Akibat perbuatannya itu Terdakwa Andreas bagas wicoro bin nugroho dituntut pidana penjara selama 4 (empat) bulan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan. Pasal yang dikenakan yaitu Pasal 363 ayat (1) ke 3 ke 4 dan ke 5 KUHP.

2) Terdakwa selanjutnya yaitu Sri Santoso bin Sumadi usia 17 th terdakwa dituntut pidana penjara selama 8 bulan dipotong tahanan sementara dengan perintah tetap ditahan. Dengan kronologi kejadian pada tanggal 3 April 2011 ketitar jam 03.00 WIB, degan menaikkan kendaraan RX.100, kaka ipar klien ( Sugiyo) megajaknya pergi. Sampai dijalan Bima, sugio meghentikan kendaraannya dan klien disuruh meunggu disebuah begkel tambal ban bersama kendaraan miliknya. Sugiyo pun meninggalkan klien meuju warung makan bu Sri, sambil berkata : kalau terjadi sesuatu dengan dirinya, klien secepatnya pergi meinggalkan tempat tsb. Setelah meunggu beberapa saat muncullah Sugiyo dengan membawa 2 buah tabung gas elpiji ukuran 3kg dan uang yang jumlahnya tidak diketahui klien. Barang-barang tersebut diambil sugiyo dari warung makan bu Sri dengan cara mencongkel gembok pintu warung dengan meggunakan linggis yang sebelumnya telah ia abwa dari rumah. Dua buah tabung gas tersebut akhirnya mereka bawa pulang. Rencananya tabung gas tersebut akan digunakan kakak klien (istri Sugiyo) untuk jualan gorengan . tanggal 18 April 2011 sekitar jam 01.00 WIB saat klien sedang duduk-duduk bersama Sugiyo di lapangan pancasila ia ditangkap ole petugas dari polres Salatiga. Dan meurut keterangan klien, ia bersama kakak iparnya telah melakukan pencurian sebanyak 9 kali, namun


(5)

66 baru kali ini berurusan dengan pihak yang berwajib. Akibat perbuatannya itu terdakwa Sri Santoso bin sumadi dituntut pidana penjara selama 8 bulan dipotong tahanan sementara dengan perintah tetap ditahan. Dan pasal yang dikenakan yaitu Pasal 363 ayat (1) ke 4 KUHP.

3) Terdakwa yang ke tiga yaitu Deny Fendy Saputra bin Ahmad Idrotul Muntaha dan Dedy Fendy Saputra bin Ahmad Idrotul Muntaha, mereka anak kembar dan masing-masing berusia 16 th terdakwa dituntut pidana penjara selama 8 bulan dikurangi selama para terdakwa dalam tahanan dan memerintahkan para terdakwa tetap ditahan. Dengan kronologi kejadian berdasarkan pengakuan klien kepada petugas pembimbing Kemasyarakatan BAPAS klas I Semarang, pada hari Jum’at tanggal 19 Agustus 2011 jam 02.30 WIB, klien dan saudara kembarnya ditangkap oleh polisi dan diketahui membawa senjata tajam jeis pisau. Saat itu klien dan saudara kembarnya sedang meuju kearena balapan liar di jalan Baru. Saat ditangkap, klien dan saudara kembarnya juga diketahui melakukan tindak pidana pencurian handphone di counter handphone ELJ yang terjadi pada tanggal 27 Juni 2011. Terdakwa megambil 9 buah Handphone dan 8 kartu perdana. Klien mengakui membawa senjata tajam jenis pisau saat ditangkap, alasan membawa senjata tajam adalah untuk berjaga-jaga bila ada tawuran di daerah balapan liar. Akibat perbuatannya itu terdakwa Deny Fendy Saputra bin Ahmad Idrotul Muntaha dan Dedy Fendy Saputra bin Ahmad Idrotul Muntaha dituntut pidana penjara selama 8 bulan dikurangi selama para terdakwa dalam tahanan dan memerintahkan para terdakwa tetap ditahan. Dan Pasal yang dikenakan yaitu Pasal 363 ayat (1) ke 3 ke 4 dan ke 5 KUHP.


(6)

67 Berdasarkan keterangan diatas, terungkap secara berturut-turut yang dapat menjadi dasar penuntutan Jaksa Penuntut Umum yaitu :

1) Nomer perkara PDM-50/SALTI/Ep. 1/04/2011

Dalam penuntutan perkara tersebut yang menjadi terdakwa adalah Andreas Bagus Wicoro bin Nugroho usia 14 th, terdakwa tersebut telah terbukti melakukan kesalahan dengan terungkapnya fakta-fakta dari :

a. Keterangan Saksi

Saksi Sugeng Mulyadi, menerangkan dibawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut:

1. Bahwa benar saksi kenal dengan terdakwa tapi tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa benar kejadian pada hari Rabu tanggal 23 Maret 2011 sekitar pukul 23.30 WIB bertempat di rumah saksi;

3. Bahwa benar saat itu saksi sedang sholat mendegar diluar ada orang masuk ke dalam pekarangan rumahnya;

4. Bahwa benar selanjutnya saksi keluar dan melihat 3 orang keluar meuju jalan besar dan sebelumnya melihat seorang yang megambil barang dagangannya;

5. Bahwa benar barang-barang diletakkan di luar rumah dan saat itu kios sudah tutup;

6. Bahwa benar saksi kehilangan 2 dos ciki Ohayo dan kerugian sekitar Rp.48.000,00;

7. Bahwa benar saksi berteriak dan berhasi menangkap seorang dari 3 orang tersebut;


(7)

68 b. Keterangan Terdakwa

1. Bahwa benar terdakwa mengetahui dan membenarkan dakwaan jaksa penuntut umum;

2. Bahwa benar kejadian tersebut pada Rabu tanggal 23 Maret 2011 sekitar pukul 23.30 WIB bertempat di rumah saksi Sugeng mulyadi di Tritisrejo RT 02 RW 01 kel. Sidorejo kec. Tingkir kota Salatiga; 3. Bahwa benar yang melakukan pengambilan ciki ohayao adalah

terdakwa bersama dengan teman-temannya;

4. Bahwa bear cara megambil barang tersebut dengan melompat pagar; 5. Bahwa benar saat itu terdakwa berhasil megambil 2 dos ciki ohayo; 6. Bahwa benar setelah megambil barang terdakwa ketahuan oleh yang

punya dan berhasil ditangkap; c. Barang Bukti

Barang bukti yang diajukan kepersidangan antara lain: 1. Satu dos ciki ohayo

2. Satu bungkus plastik (33 palstik) tempat ciki yang sudah dimakan. 3. Satu unit SPM Suzuki tornado nopol H -3525-FR.

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap diatas bahwa benar telah terjadi tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh terdakwa bersama-sama dengan temannya sebagimana didakwakan dalam dakwaan melanggar Pasal 363 ayat (1) ke 3, ke 4, ke 5 KUHP yang berbunyi :

Diancam dengan pidana paling lama 7 th :

1. ayat (1) ke 3 pencurian diwaktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, yang dilakukan oleh orang yang ada disitu tidak diketahui / tidak dikehendaki oleh yang berhak;

2. ayat (1) ke 4 pencurian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu;


(8)

69 3. ayat (1) ke 5 pencurian yang untuk masuk ketempat melakukan kejahatan,

atau untuk sampai pada barang yang diambil, dilakukan dengan cara merusak, memotong atau memanjat, atau memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu.

2) Nomor perkara PDM- 90/SALTI/Ep. 1/ 07/2011

Dalam penuntutan perkara tersebut yang menjadi terdakwa adalah Sri Santoso bin Sumadi usia 17 th, terdakwa tersebut telah terbukti melakukan kesalahan dengan terungkapnya fakta-fakta dari :

a. Keterangan Saksi

Saksi Tri Suyatmi binti Sumardi

1. Bahwa benar pada hari rabu tanggal 13 April 2011 pukul 03.00 WIB di warung milik saksi yang terletak di jl. Bima RT 03 RW 08 kel. Dukuh kec. Sidomukti kota Salatiga telah terjadi pencurian;

2. Bahwa benar barang yang diambil adalah dua tabung gas elpiji ukuran 3kg seharga Rp. 300.000,- uang tunai sebesar Rp. 250.000,- dan uang masjid Nuruz Zahro yang dititipkan diwarung milik saksi korban;

3. Bahwa benar 2 tabung gas elpiji ukuran 3kg sebelumnya berada di dapur warung makan milik saksi korban untuk uang tunai berada di dalam kotak uang yang berada di etalase warung makan dan kotak amal masjid yang berada di atas meja makan yang berada di warung makan; 4. Bahwa benar yang pertama kali megetahui kejadian pencurian adalah

anak saksi korban yaitu Eka noviani binti Purwo Sanyoto yang bermaksud membuka warung;

5. Bahwa benar setelah saksi korban telah ke warung saksi korban melihat pintu warung sudah terbuka;


(9)

70 6. Bahwa sebelum pulang ke rumah saksi sudah meutup semua pintu dan

jendela warung;

7. Bahwa benar warung makan milik saksi tersebut jika malam tidak ada yang meunggu jadi pada saat pencurian dalam keadaan kosong;

b. Keterangan Terdakwa

1.Bahwa benar pada hari rabu tanggal 13 April 2011 pukul 03.00 WIB di warung milik saksi yang terletak di jl. Bima RT 03 RW 08 kel. Dukuh kec. Sidomukti kota Salatiga telah terjadi pencurian;

2.Bahwa benar barang yang diambil adalah dua tabung gas elpiji ukuran 3kg seharga Rp. 300.000,- uang tunai sebesar Rp. 250.000,- dan uang masjid Nuruz Zahro yang dititipkan diwarung milik saksi korban;

3.Bahwa benar terdakwa melakukan pencurian bersama Sugiyo bin Tukiman;

4.Bahwa benar 2 tabung gas elpiji ukuran 3kg sebelumnya berada di dapur warung makan milik saksi korban untuk uang tunai berada di dalam kotak uang yang berada di etalase warung makan dan kotak amal masjid yang berada di atas meja makan yang berada di warung makan;

5.Bahwa bear terdakwa dan saksi Sugiyo bin Tukiman berhasil megambil barang-barang dari warung makan tersebut selanjutnya barang-barang hasil curian dibawa pulang di rumah;

6.Bahwa benar terdakwa tidak memdapat bagian dari hasil pencurian tersebut;

7.Bahwa benar terdakwa megakui perbuatan pada saat dilakukan penangkapan;


(10)

71 8.Bahwa terdakwa merasa menyesal dan berjanji tidak akan megulangi

perbuatannya lagi.

c. Barang Bukti yang diajukan

1. Dua buah tabung gas elpiji ukuran 3kg 2. Satu buah kunci gembok warna hitam 3. Satu buah linggis besi ukuran 45 cm

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap diatas bahwa benar telah terjadi tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh terdakwa bersama-sama dengan temannya sebagimana didakwakan dalam dakwaan melanggar Pasal 363 ayat (1) ke 4KUHP yang berbunyi :

Diancam dengan pidana paling lama 7 th :

Ayat (1) ke 4 pencurian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu.

3) Nomor perkara PDM- 108/SALTI/Ep. 2/09/2011

Dalam penuntutan perkara tersebut yang menjadi terdakwa adalah Deny Fendy Saputra dan Dedy Fendy Saputra bin Ahmad Idrotul Muntaha usia 16 th terdakwa tersebut telah terbukti melakukan kesalahan dengan terungkapnya fakta-fakta dari :

a. Keterangan saksi

Saksi Mohamad David Afandibin Koderi siswanto

1. Bahwa benar pada hari senin tanggal 27 Juni 2011 sekitar pukul 03.00 WIB di conter ELJE milik saksi Joko Setiawan di karangbalong kel. Tingkir, kec. Tingkir kota salatiga. Telah terjadi pencurian ;

2. Bahwa benar saksi bekerja di konter ELJE sebagai penjaga konter dan pada saat kejadian saksi meginap di dalam konter sendirian;


(11)

72 3. Bahwa benar saksi megetahui kejadian saat dibangunkan oleh tetangga

konter yang melihat pintu konter masih terbuka;

4. Bahwa benar selanjutnya saksi megecek konter dan ada beberapa barang yang hilang diantaranya3 buah leptop, 1 buah kamera, 2 buah handphone nokia E63, 1 buah HP nokia 2600 dan 12 hp cina;

5. Bahwa benar saks mencurigai pelaku adalah orang yang terakhir datang kekonter untuk megisi ringtone hp dimana gerak gerik orang tersebut mencurigakan dan orang tersebut rumahnya tidak jauh dari konter; 6. Bahwa benar keadaan pintu roling door konter tersebut rusak bekas

congkelan;

7. Bahwa benar kerugian saksi joko Setiawan akibat pencurian tersebut kurang lebih Rp. 25.000.000,- ;

8. Atas keterangan saksi tersebut para terdakwa membenarkan seluruhnya. b. Keterangan terdakwa

Keterangan terdakwa I Dedy Fendy saputra bin idrotul muntaha terdakwa II Deny Fendy saputra bin idrotul muntaha :

1. Bahwa benar pada hari senin tanggal 27 Juni 2011 sekitar pukul 03.00 WIB terdakwa I dan terdakwa II merencanakan untuk megambil barang di conter ELJE milik saksi Joko Setiawan di karangbalong kel. Tingkir, kec. Tingkir kota salatiga;

2. Bahwa benar para terdaankwa sudah paham keadaan konter;

3. Bahwa benar sesampai di konter ELJE situasi dalam keadaan sepi dan aman, kemudian meggunakan alat berupa kunci inggris dan besi penjugil ban, terdakwa I langsung mencongkel pintu roling door;


(12)

73 4. Bahwa benar setelah berhasil masuk terdakwa I tanpa seijin dan

sepengetahuan saksi Joko Setiawan megambil 12 hp dengan bermacam-macam merk;

5. Bahwa benar setelah keluar dari etalase barang-barang tersebut terdakwa I oper keluar dan diterima oleh Gentho dan anto sedangkan terdakwa II megawasi keadaan sekitar ;

6. Bahwa benar belum sempat selesai megeluarkan barang-barang tersebut Anto dan Gentho melarikan diri setelah menerima hp nokia dan samsung;

7. Bahwa benar selanjutnya terdakwa I dan terdakwa II membawa barang-barang tersebut pulang ke rumah;

8. Bahwa benar sekitar bulan agustus 2011 para terdakwa di tangkap polisi pada saat perjalanan ke rumah teman dan kedapat membawa barang-barang curian dan benda tajam berupa pisau.

c. Barang bukti

1. Satu buah hp nokia 2600 warna hitam 2. Satu buah baju lengan panjang warna hitam 3. Satu buah kaos warna hitam

4. Satu buah celana jean 5. Satu buah congkel besi 6. Satubuah kunci inggris 7. Satu buah pisau.

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap diatas bahwa benar telah terjadi tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh terdakwa bersama-sama


(13)

74 sebagimana didakwakan dalam dakwaan melanggar Pasal 363 ayat (1) ke 4, ke 5 KUHP yang berbunyi :

Diancam dengan pidana paling lama 7 th :

Ayat (1) ke 4 Pencurian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu;

Ayat (1) Ke 5 pencurian yang untuk masuk ketempat melakukan kejahatan, atau untuk sampai pada barang yang diambil, dilakukan dengan cara merusak, memotong atau memanjat, atau memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu.

2. ANALISIS

Pertimbangan Jaksa Dalam Melakukan Penuntutan Kepada Anak Pelaku Tindak Pidana Yang Dikaitkan Dengan Hak-Hak Anak

Sedangkan Pejabat Negara yang melakukan penuntutan adalah Jaksa Penuntut Umum adapun perbedaan pengertian antara Jaksa dan Penuntut Umum terdapat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana Pasal 1 ke 6:

a. Jaksa adalah pejabat yang diberi wewenang oleh Undang-Undang ini untuk bertindak sebagai Penuntut Umum serta melaksakan putusan Pengadilan yang telah telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

b. Penuntut umum adalah Jaksa yang diberi wewenang oleh Undang-Undang ini untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan Hakim. Di dalam Bab XV KUHAP mengenai penuntutan, Pasal 137 menyatakan bahwa Jaksa Penuntut Umum berwenang melakukan penuntutan terhadap siapapun yang di dakwa melakukan suatu tindak pidana dalam daerah hukumnya dengan melimpahkan perkara ke Pengadilan yang berwenang mengadili. Sedangkan penuntutan itu sendiri adalah tindakan Penuntut Umum untuk melimpahkan perkara pidana ke Pengadilan Negeri yang berwenang


(14)

75 dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh Hakim di sidang Pengadilan.36

Dalam melakukan penuntutan Jaksa Penuntutan Umum berpedoman kepada Surat Edaran Jaksa Agung Nomor: SE-001/J-A/4/1995 Tentang pedoman tuntutan pidana. yaitu:

A.Faktor - faktor yang harus diperhatikan 1. Perbuatan terdakwa

a. Dilakukan dengan cara yang Sachs. b. Dilakukan dengan cara kekerasan c. Menyangkut SARA

d. Menarik perhatian/meresahkan masyarakat

e. Menyangkut kepentingan negara, stabilitas keamanan dan pengamanan pembangunan.

2. Keadaaan diri pelaku tindak pidana

a. Sebab-sebab yang mendorong dilakukannya tindak pidana (kebiasaan, untuk mempertahankan diri, balas dendam, ekonomi dan lain -lain)

b. Karakter, moral dan pendidikan, riwayat hidup, keadaan Sosial ekonomi, pelaku tindak pidana.

c. Peranan pelaku tindak pidana.

d. Keadaan jasmani dan rohani pelaku tindak pidana dan pekerjaan. e. Umur pelaku tindak pidana

3. Dampak perbuatan terdakwa

36

Harun M.Husein, Penyidikan dan Penuntutan dalam Proses Pidana, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1991, hal 222.


(15)

76 a. Menimbulkan keresahan dan ketakutan dikalangan masyarakat

b. Menimbulkan penderitaan yang sangat. mendalam dan berkepanjangan bagi korban atau keluarganya.

c. Menimbulkan kerugian bagi negara dan masyarakat d. Menimbulkan korban jiwa dan harta benda.

e. Merusak pembinaan generasi muda.

Tuntutan merupakan suatu proses hukum yang harus dijalani oleh anak yang berhadapan dengan hukum. Dalam proses penuntutan yang dilakukan oleh Jaksa Penuntut Umum, Jaksa Penuntut Umum harus melihat beberapa faktor penting, yang pertama: Terpenuhinya unsur-unsur, Hal-hal yang meringankan dan memberatkan perbuatan, Keadaan orang tua pelaku, dan rekomendasi dari Balai Pemasyarakatan (BAPAS) karena Balai Pemasyarakatan mempunyai peran penting dalam hal melakukan tuntutan kepada anak nakal yang berhadapan dengan hukum sebagai pertimbangan berat atau ringannya tuntutan.

Berikut ini adalah uraian mengenai pertimbangan Jaksa Penuntut Umum dalam melakukan tuntutan terhadap anak nakal yang melakukan tindak pidana:

a) Terpenuhinya unsur-unsur

Dari kasus yang penulis dapatkan diKejaksaan Negeri Salatiga beberapa unsur yaitu barang siapa adalah subyek hukum yaitu orang, mengambil adalah memindahkan barang atau benda dari tempat semula ke tempat lain, yang sebagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum seperti fakta-fakta yang terungkap dipersidangan, yang melakukan adalah 2 orang atau lebih secara


(16)

77 bersama-sama seperti Pasal 363 ayat (1) ke-4 KUHP telah terpenuhi untuk kasus sri santoso dan kakak iparnya yang bernama sugiyo namun proses persidangan dibedakan karena sugiyo telah dewasa, kemudian kasus dedy dan deny. Maka dapat disimpulkan bahwa tuntutan dalam kasus-kasus diatas telah sesuai dengan ketentuan hukum pidan formil maupun hukum pidana materiil dan syarat dapat dipidananya seorang terdakwa. dengan demikian unsur telah terpenuhi. Akan tetapi berbeda dengan kasus andreas bagus wicoro, karena kedua teman andreas masih belum tertangkap, jadi kurang tepat jika Pasal 363 ayat (1) ke-4 KUHP kurang tepat jika dituntutkan kepada andreas bagus wicoro.

b) Hal yang memberatkan dan meringankan tuntutan

dari hasil penelitian yang diperoleh penulis. Jaksa Penuntut Umum dalam menentukan tuntutan pidana yang pelakunya adalah anak nakal, Jaksa Penuntut Umum juga harus memperhatikan apa yang mempengaruhi pemidanaan. Terlihat dari kasus diatas dalam hal penuntutan ada hal-hal yang memberatkan dan meringankan tuntutan Jaksa Penuntut Umum. Dari semua kasus yang penulis dapatkan diKejaksaan Negeri Salatiga, hal yang memberatkan pada umumnya adalah perbuatan terdakwa merugikan orang lain dan perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat, kemudian hal yang meringankan adalah terdakwa mengakui atas perbuatanya dan tidak akan mengulangi perbuatanya lagi selain tu jaksa juga melihat besarnya atau kecilnya kerugian yang dialami korban kemudian dari wawancara yang dilakukan penulis kepada Jaksa Penuntut Umum, Jaksa penuntut Umum mengatakan tindakan mereka ini sudah termasuk tindak pidana yang melanggar hukum dan patut untuk dipidanakan karena perbuatan mereka


(17)

78 sudah bukan kenakalan anak lagi tetapi sudah termasuk kepada tindak pidana.

c) Aspek keadaan orang tua

Selain pertimbangan yang telah disebutkan sebelumnya, dalam melakukan tuntutan pidana kepada anak nakal. Jaksa Penuntut Umum harus melihat keadaan atau hubungan anak terhadap relasi social dalam keluarga yaitu kedua orang tua terutama kepada ibu mereka. Karena ibu mempunyai ikatan batin lebih kuat dari pada ayah mereka. Dari kasus yang penulis dapatkan diKejaksaan Negeri Salatiga, anak nakal dikarenakan kurang kasih sayang dari ibu mereka, karena ada yang ibunya menjadi TKW sudah bertahun-tahun tidak pernah pulang tetapi ada juga yang ibunya sudah meninggal dan hanya hidup dengan ayah dan nenek mereka, Ada juga yang ketika dinasehati ibunya selalu membantah dan tidak pernah menurut. Dari tiga kasus diatas keadaan mereka dengan ekonomi menengah kebawah, dan menjadi factor mengapa anak tersebut melakukan pencurian. Jadi, banyak factor yang mempengaruhi anak nakal tersebut melakukan perbuatan yang melawan hukum bahwa sesungguhnya anak nakal adalah korban dari sulitnya perekonomian mereka. Karena sesungguhnya beberapa anak berkelakuan baik terhadap lingkungan sekitar mereka dan tidak pernah mempunyai konflik.

d) Rekomendasi dari Balai Pemasyarakatan (BAPAS)

Dalam tindak pidana yang dilakukan oleh anak nakal, Jaksa Penuntut Umum tidak hanya memperhatikan 3 faktor diatas saja. Akan tetapi dalam tindak pidana anak, Jaksa Penuntut Umum juga harus memperhatikan rekomendasi yang dilakukan oleh Balai Pemasyarakatan (BAPAS). Dalam


(18)

79 kasus yang penulis dapatkan diKejaksaan Negeri Salatiga, rekomendasi Balai Pemasyarakatan bermacam-macam. dalam kasus perkara no: PDM-50/SATI/Ep.1/04/2011 Balai Pemasyarakan menyarankan klien supaya dipidana relative ringan agar sadar hukum dengan mendapat pembinaan diLembaga Pemasyarakatan. No reg perkara: PDM-90/SALTI/Ep.1/07/2011 Balai Pemasyarakatan menyarankan sebaiknya klien dipidana perjara adar efek pemidanaannya dapat memberikan pelajaran serta menyadarkan klien dikemudian hari dan sadar hukum. No reg perkara: PDM-109/SALTI/Epp.2/09/2011 Balai Pemasyarakatan menyarankan dipidana bersyarat dibawah bimbingan dan pengawasan dari Balai Pemasyarakan dan instansi terkait agar sadar hukum. Dalam melakukan tuntutan Jaksa Penuntut Umum harus memperhatikan rekomendasi dari Balai Pemasysarakan karena Balai Pemasyarakatan telah melakukan penelitian langsung kelapangan dan mencari keterangan ata informasi yang dapat memberatkan atau meringan tuntutan anak nakal yang berhadapan dengan hukum.

Dari beberapa faktor-faktor diatas, pada umumnya semua faktor sangat mempengaruhi akan berat ringannya tuntutan pidana yang dilakukan Jaksa Penuntut Umum kepada anak nakal. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan Jaksa Penuntut Umum diKejaksaan Negeri Salatiga, Jaksa Penuntut Umum berpendapat dalam melakukan tuntutan terhadap anak nakal. Jaksa Penuntut Umum menilai bahwa perbuatan yang dilakukan oleh anak nakal tersebut sudah diluar kenakalan anak pada umumnya dan cenderung termasuk tindak pidana yang dapat meresahkan dan merugikan masayarakat sekitarnya dan layak dipenjarakan.


(19)

80 Namun apabila dilihat Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan anak yang dirumuskan sebagai berikut :

Pidana pokok yang dapat dijatuhkan pada anak nakal ialah : a. Pidana penjara;

b. Pidana kurungan; c. Pidana denda; atau d. Pidana pengawasan.

Sebaiknya dalam kasus andreas dan dedy Jaksa Penuntut Umum dapat memakai pasal 23 ayat (2) yaitu pada poin d yaitu pidana pengawasan. Jadi anak tidak harus dituntut pidana penjara selama anak tersebut masih mempunyai keinginan untuk melanjutkan sekolahnya.

Adapun tindakan yang dapat dijatuhkan pada anak nakal seperti yang dirumuskan pada Pasal 24 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor. 3 tahun 1997 tentang Pengadilan anak yang didalam Pasal tersebut tindak pidana yang dapan dijatuhkan kepada anak ialah:

a. Mengembalikan kepada orang tua, wali, atau orang tua asuh. b. Menyerahkan kepada Negara untuk mengikuti pendidikan,

pembinaan, dan latihan kerja; atau

c. Menyerahkan kepada departemen social, organisasi social kemasyarakatan yang bergerak dibidang pendidikan, pembinaan dan latihan kerja.37


(20)

81 Menurut penulis, pidana yang tepat untuk dijatuhkan kepada anak nakal menggunakan Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak yaitu pada poin d yaitu pidana pengawasan.

Dapat juga melihat beberapa pasal dalam Konvensi tentang Hak-Hak Anak yang Disetujui oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 20 november tahun 1989. Dalam Pasal 2 ayat (2) yang dirumuskan “ Negara-negara pihak harus mengambil langkah yang tepat untuk menjamin anak tersebut dilindungi dari semua bentuk diskriminasi atau hukuman atas dasar status, aktivitas, pendapat yang diutarakan atau kepercayaan urang tua anak, wali hukum anak, atau keluarga anak”. Seharusnya hukuman kurang tepat apabila ditujukan kepada anak nakal, karena Indonesia termasuk Negara yang terikat oleh konvensi ini. 38

Jika melihat Pasal tersebut maka pidana penjara adalah pilihan terakhir mengingat masih ada sanksi atau tindakan lain yang dapat dijatuhkan kepada anak mengingat anak mempunyai hak-hak yang harus didapatkan oleh anak supaya tidak mengganggu masa berkembangnya anak tersebut. Hak-hak anak yaitu diasuh orang tua, hak untuk bermain, hak untuk berkembang dibidang yang positif, hak mendapatkan pendidikan walau masih bisa didapatkan dalam penjara akan tetapi berbeda dengan yang ada diluar penjara, hak untuk berkumpul dengan teman-teman yang kurang diperhatikan oleh jaksa dalam melakukan tuntutan.

38 Konvensi tentang Hak-Hak Anak yang Disetujui oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa


(1)

76

a. Menimbulkan keresahan dan ketakutan dikalangan masyarakat

b. Menimbulkan penderitaan yang sangat. mendalam dan berkepanjangan bagi korban atau keluarganya.

c. Menimbulkan kerugian bagi negara dan masyarakat d. Menimbulkan korban jiwa dan harta benda.

e. Merusak pembinaan generasi muda.

Tuntutan merupakan suatu proses hukum yang harus dijalani oleh anak yang berhadapan dengan hukum. Dalam proses penuntutan yang dilakukan oleh Jaksa Penuntut Umum, Jaksa Penuntut Umum harus melihat beberapa faktor penting, yang pertama: Terpenuhinya unsur-unsur, Hal-hal yang meringankan dan memberatkan perbuatan, Keadaan orang tua pelaku, dan rekomendasi dari Balai Pemasyarakatan (BAPAS) karena Balai Pemasyarakatan mempunyai peran penting dalam hal melakukan tuntutan kepada anak nakal yang berhadapan dengan hukum sebagai pertimbangan berat atau ringannya tuntutan.

Berikut ini adalah uraian mengenai pertimbangan Jaksa Penuntut Umum dalam melakukan tuntutan terhadap anak nakal yang melakukan tindak pidana:

a) Terpenuhinya unsur-unsur

Dari kasus yang penulis dapatkan diKejaksaan Negeri Salatiga beberapa unsur yaitu barang siapa adalah subyek hukum yaitu orang, mengambil adalah memindahkan barang atau benda dari tempat semula ke tempat lain, yang sebagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum seperti fakta-fakta yang terungkap dipersidangan, yang melakukan adalah 2 orang atau lebih secara


(2)

77

bersama-sama seperti Pasal 363 ayat (1) ke-4 KUHP telah terpenuhi untuk kasus sri santoso dan kakak iparnya yang bernama sugiyo namun proses persidangan dibedakan karena sugiyo telah dewasa, kemudian kasus dedy dan deny. Maka dapat disimpulkan bahwa tuntutan dalam kasus-kasus diatas telah sesuai dengan ketentuan hukum pidan formil maupun hukum pidana materiil dan syarat dapat dipidananya seorang terdakwa. dengan demikian unsur telah terpenuhi. Akan tetapi berbeda dengan kasus andreas bagus wicoro, karena kedua teman andreas masih belum tertangkap, jadi kurang tepat jika Pasal 363 ayat (1) ke-4 KUHP kurang tepat jika dituntutkan kepada andreas bagus wicoro.

b) Hal yang memberatkan dan meringankan tuntutan

dari hasil penelitian yang diperoleh penulis. Jaksa Penuntut Umum dalam menentukan tuntutan pidana yang pelakunya adalah anak nakal, Jaksa Penuntut Umum juga harus memperhatikan apa yang mempengaruhi pemidanaan. Terlihat dari kasus diatas dalam hal penuntutan ada hal-hal yang memberatkan dan meringankan tuntutan Jaksa Penuntut Umum. Dari semua kasus yang penulis dapatkan diKejaksaan Negeri Salatiga, hal yang memberatkan pada umumnya adalah perbuatan terdakwa merugikan orang lain dan perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat, kemudian hal yang meringankan adalah terdakwa mengakui atas perbuatanya dan tidak akan mengulangi perbuatanya lagi selain tu jaksa juga melihat besarnya atau kecilnya kerugian yang dialami korban kemudian dari wawancara yang dilakukan penulis kepada Jaksa Penuntut Umum, Jaksa penuntut Umum mengatakan tindakan mereka ini sudah termasuk tindak pidana yang melanggar hukum dan patut untuk dipidanakan karena perbuatan mereka


(3)

78

sudah bukan kenakalan anak lagi tetapi sudah termasuk kepada tindak pidana.

c) Aspek keadaan orang tua

Selain pertimbangan yang telah disebutkan sebelumnya, dalam melakukan tuntutan pidana kepada anak nakal. Jaksa Penuntut Umum harus melihat keadaan atau hubungan anak terhadap relasi social dalam keluarga yaitu kedua orang tua terutama kepada ibu mereka. Karena ibu mempunyai ikatan batin lebih kuat dari pada ayah mereka. Dari kasus yang penulis dapatkan diKejaksaan Negeri Salatiga, anak nakal dikarenakan kurang kasih sayang dari ibu mereka, karena ada yang ibunya menjadi TKW sudah bertahun-tahun tidak pernah pulang tetapi ada juga yang ibunya sudah meninggal dan hanya hidup dengan ayah dan nenek mereka, Ada juga yang ketika dinasehati ibunya selalu membantah dan tidak pernah menurut. Dari tiga kasus diatas keadaan mereka dengan ekonomi menengah kebawah, dan menjadi factor mengapa anak tersebut melakukan pencurian. Jadi, banyak factor yang mempengaruhi anak nakal tersebut melakukan perbuatan yang melawan hukum bahwa sesungguhnya anak nakal adalah korban dari sulitnya perekonomian mereka. Karena sesungguhnya beberapa anak berkelakuan baik terhadap lingkungan sekitar mereka dan tidak pernah mempunyai konflik.

d) Rekomendasi dari Balai Pemasyarakatan (BAPAS)

Dalam tindak pidana yang dilakukan oleh anak nakal, Jaksa Penuntut Umum tidak hanya memperhatikan 3 faktor diatas saja. Akan tetapi dalam tindak pidana anak, Jaksa Penuntut Umum juga harus memperhatikan rekomendasi yang dilakukan oleh Balai Pemasyarakatan (BAPAS). Dalam


(4)

79

kasus yang penulis dapatkan diKejaksaan Negeri Salatiga, rekomendasi Balai Pemasyarakatan bermacam-macam. dalam kasus perkara no: PDM-50/SATI/Ep.1/04/2011 Balai Pemasyarakan menyarankan klien supaya dipidana relative ringan agar sadar hukum dengan mendapat pembinaan diLembaga Pemasyarakatan. No reg perkara: PDM-90/SALTI/Ep.1/07/2011 Balai Pemasyarakatan menyarankan sebaiknya klien dipidana perjara adar efek pemidanaannya dapat memberikan pelajaran serta menyadarkan klien dikemudian hari dan sadar hukum. No reg perkara: PDM-109/SALTI/Epp.2/09/2011 Balai Pemasyarakatan menyarankan dipidana bersyarat dibawah bimbingan dan pengawasan dari Balai Pemasyarakan dan instansi terkait agar sadar hukum. Dalam melakukan tuntutan Jaksa Penuntut Umum harus memperhatikan rekomendasi dari Balai Pemasysarakan karena Balai Pemasyarakatan telah melakukan penelitian langsung kelapangan dan mencari keterangan ata informasi yang dapat memberatkan atau meringan tuntutan anak nakal yang berhadapan dengan hukum.

Dari beberapa faktor-faktor diatas, pada umumnya semua faktor sangat mempengaruhi akan berat ringannya tuntutan pidana yang dilakukan Jaksa Penuntut Umum kepada anak nakal. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan Jaksa Penuntut Umum diKejaksaan Negeri Salatiga, Jaksa Penuntut Umum berpendapat dalam melakukan tuntutan terhadap anak nakal. Jaksa Penuntut Umum menilai bahwa perbuatan yang dilakukan oleh anak nakal tersebut sudah diluar kenakalan anak pada umumnya dan cenderung termasuk tindak pidana yang dapat meresahkan dan merugikan masayarakat sekitarnya dan layak dipenjarakan.


(5)

80

Namun apabila dilihat Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan anak yang dirumuskan sebagai berikut :

Pidana pokok yang dapat dijatuhkan pada anak nakal ialah : a. Pidana penjara;

b. Pidana kurungan; c. Pidana denda; atau d. Pidana pengawasan.

Sebaiknya dalam kasus andreas dan dedy Jaksa Penuntut Umum dapat memakai pasal 23 ayat (2) yaitu pada poin d yaitu pidana pengawasan. Jadi anak tidak harus dituntut pidana penjara selama anak tersebut masih mempunyai keinginan untuk melanjutkan sekolahnya.

Adapun tindakan yang dapat dijatuhkan pada anak nakal seperti yang dirumuskan pada Pasal 24 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor. 3 tahun 1997 tentang Pengadilan anak yang didalam Pasal tersebut tindak pidana yang dapan dijatuhkan kepada anak ialah:

a. Mengembalikan kepada orang tua, wali, atau orang tua asuh. b. Menyerahkan kepada Negara untuk mengikuti pendidikan,

pembinaan, dan latihan kerja; atau

c. Menyerahkan kepada departemen social, organisasi social kemasyarakatan yang bergerak dibidang pendidikan, pembinaan dan latihan kerja.37


(6)

81

Menurut penulis, pidana yang tepat untuk dijatuhkan kepada anak nakal menggunakan Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak yaitu pada poin d yaitu pidana pengawasan.

Dapat juga melihat beberapa pasal dalam Konvensi tentang Hak-Hak Anak yang Disetujui oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 20 november tahun 1989. Dalam Pasal 2 ayat (2) yang dirumuskan “ Negara-negara pihak harus mengambil langkah yang tepat untuk menjamin anak tersebut dilindungi dari semua bentuk diskriminasi atau hukuman atas dasar status, aktivitas, pendapat yang diutarakan atau kepercayaan urang tua

anak, wali hukum anak, atau keluarga anak”. Seharusnya hukuman kurang

tepat apabila ditujukan kepada anak nakal, karena Indonesia termasuk Negara yang terikat oleh konvensi ini. 38

Jika melihat Pasal tersebut maka pidana penjara adalah pilihan terakhir mengingat masih ada sanksi atau tindakan lain yang dapat dijatuhkan kepada anak mengingat anak mempunyai hak-hak yang harus didapatkan oleh anak supaya tidak mengganggu masa berkembangnya anak tersebut. Hak-hak anak yaitu diasuh orang tua, hak untuk bermain, hak untuk berkembang dibidang yang positif, hak mendapatkan pendidikan walau masih bisa didapatkan dalam penjara akan tetapi berbeda dengan yang ada diluar penjara, hak untuk berkumpul dengan teman-teman yang kurang diperhatikan oleh jaksa dalam melakukan tuntutan.

38 Konvensi tentang Hak-Hak Anak yang Disetujui oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa