Keterlaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran : studi deskriptif pada empat guru SMP Kanisius Pakem tahun ajaran 2012/2013.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Keterlaksanaan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran
(Studi Deskriptif Pada Empat Guru SMP Kanisius Pakem Tahun Ajaran
2012/2013)
Leoba Valentina
Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
campuran, yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang bertujuan untuk
mengetahui keterlaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran yang
meliputi: (1) perencanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran, (2)
pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran, (3) penilaian pembelajaran
berwawasan pendidikan karakter, (4) faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan pembelajaran berwawasan pendidikan karakter.

Subjek dalam penelitian ini adalah empat guru mata pelajaran sebagai
subjek utama dan delapan puluh empat siswa sebagai responden. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket, observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Untuk memeriksa keabsahan data ini digunakan triangulasi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pendidikan karakter
dalam pembelajaran yang dilakukan oleh keempat guru sudah terlaksana dengan
baik. Sebelum kegiatan pembelajaran keempat guru telah menyusun perangkat
pembelajaran yang berwawasan pendidikan karakter dengan melakukan
modifikasi pada kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan karakter,
indikator pencapaian yang terkait dengan pencapaian peserta didik dalam hal
karakter, dan teknik penilaian yang dapat mengukur perkembangan karakter
peserta didik. Pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran di SMP
Kanisius Pakem sudah terlaksana dengan baik dengan persentase rata-rata pada
setiap tahap sebagai berikut: pada tahap pendahuluan 69,88%, tahap kegiatan inti
71,34%, dan tahap penutup 71,36%. Pada setiap tahap pembelajaran, guru sudah
menjadi model pelaksanaan pendidikan karakter. Guru juga sudah menerapkan
prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual dengan menggunakan metode observasi,
eksperimen, role play, demonstrasi, tanya jawab, ceramah bervariasi, diskusi
kelompok, dan pemberian latihan soal. Guru sudah menerapkan metode

pembelajaran aktif yang dapat mengembangkan karakter peserta didik. Penilaian
pembelajaran yang berwawasan pendidikan karakter di SMP Kanisius Pakem
sudah terlaksana dengan baik, dengan persentase rata-rata 71,75%. Guru tidak
hanya melakukan penilaian pada pencapaian akademik peserta didik, tetapi juga
mengukur perkembangan karakter mereka dengan menggunakan lembar observasi
daftar nilai akhlak dan daftar nilai kepribadian yang sudah disediakan oleh
yayasan, namun penilaian masih terbatas pada penilaian guru terhadap peserta
didik. Faktor pendukung pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran di
SMP Kanisius Pakem antara lain penguasaan guru pada materi pelajaran,
viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

pemahaman guru tentang karakter yang akan ditanamkan, kreativitas guru,
kemauan peserta didik dalam belajar, kerjasama antar guru dan peserta didik,

kerjasama dengan rekan sejawat, kerjasama antar peserta didik, sarana prasarana,
dan lembar observasi dari yayasan. Faktor penghambat pelaksanaan pendidikan
karakter dalam pembelajaran di SMP Kanisius Pakem antara lain keterbatasan
waktu, keterbatasan jumlah guru, rendahnya kemampuan kognitif peserta didik,
kurangnya kepercayaan diri dari peserta didik, dan keterbatasan jumlah sarana
prasarana,

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION IN
LEARNING
(A DESCRIPTIVE STUDY ON FOUR TEACHERS AT SMP KANISIUS

PAKEM IN 2012/2013 ACADEMIC YEAR)
by
Leoba Valentina
Sanata Dharma University 2013
This research is a descriptive study with a mixed approach, i.e. qualitative
and quantitative approach that aims at determining the feasibility of character
education in learning which include: (1) planning of character education in
learning, (2) the implementation of character education in learning, (3) assessment
of learning with perception of character education, (4) the supporting factors and
obstacles in the implementation of learning with perception of character
education.
The subjects in this study are four teachers who teach certain subjects at
school as the main subjects and eighty-four students as respondents. The
instruments used in this study are questionnaires, observations, interviews, and
documentation. In order to check the validity, the writer used triangulation. The
data analysis technique used is descriptive analysis.
The results of the study indicate that the planning of character education of
their lessons by four teachers has been performed well. Before the learning
activities, the teachers have compiled a set of learning with perception of
character education by doing modifications to the learning activities to develop

character, achievement indicators related to the achievement of learners in terms
of character, and assessment techniques that can measure students’ character
development. The implementation of character education in learning at SMP
Kanisius Pakem has been performed well with the average percentage in each of
the following stages: the preliminary stage of 69.88 %, 71.34 % stage of core
activities, and the concluding phase of 71.36 %. At each stage of learning, the
teacher has become a model implementation of character education. Teachers also
have applied the principles of contextual learning using the methods of
observation, experiment, role-play, demonstrations, question and answer, varied
lecture, group discussion, and some exercises. Teachers have already applied
active learning methods to develop student’s character. The assessment of
learning with perception of character education at SMP Kanisius Pakem is already
performed well, with an average percentage of 71.75%. Teachers do not only
assess the students’ academic achievement, but also measure their character
development using observation sheet lists about the value of good character and
personality value list that has been provided by the foundation. However, the
assessment is limited to the assessment of teachers about the learners. The factors
supporting the implementation of character education in learning at SMP Kanisius
Pakem include teachers’ mastery to the lessons, teachers’ understanding to the
x


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

characters built, teachers’ creativity, willingness of learners in learning,
collaboration between teachers and learners, 2 collaboration among colleagues,
collaboration among learners, infrastructure, and observation sheet from the
foundation. The obstacle in the implementation of character education in learning
at SMP Kanisius Pakem include time constraint, limited amount of teachers, the
low cognitive abilities of learners, limited amount of self confidence among the
learners, and limited amount of infrastructure.

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

AKETERLAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER
DALAM PEMBELAJARAN
(Studi Deskriptif Pada Empat Guru SMP Kanisius Pakem
Tahun Ajaran 2012/2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh:
Leoba Valentina
NIM: 091114002

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KETERLAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER
DALAM PEMBELAJARAN
(Studi Deskriptif Pada Empat Guru SMP Kanisius Pakem
Tahun Ajaran 2012/2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling


Disusun oleh:
Leoba Valentina
NIM: 091114002

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN


Kupersembahkan skripsi ini kepada:
 Tuhan Yesus Kristus yang telah memberi aku rahmat
sehingga dapat menjalankan perutusan studiku hingga
akhir
 Suster Magddalena SdC, Suster Gabriel SdC dan semua
Suster Cinta Kasih di setiap komunitas, khususnya para
suster di komunitas Yogyakarta, terima kasih atas
kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepadaku
 Keluargaku yang telah memberi dukungan agar aku setia
dalam perutusanku
 Romo pembimbing rohaniku (Rm. Al. Purwa Hadiwardoyo
MSF) dan sahabat-sahabat yang telah banyak membantu
aku untuk mencintai dan menjalani masa studiku

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

“Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia
berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat
apa-apa”
Yohanes 15: 5
Menerima semua yang tak mampu kuubah, keberanian
mengubah yang mampu kuubah, dan kebijaksanaan
mamahami perbedaannya
-Veronika RayMelayani Allah dan mencintai-Nya tidak bisa dipisahkan dari
melayani dan mencintai sesama manusia”.
-Sr R.T.
Ms-

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 November 2013
Penulis

Leoba Valentina

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
Nomor Mahasiswa

: Leoba Valentina
: 091114002

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul :
“KETERLAKSANAAN

PENDIDIKAN

KARAKTER

DALAM

PEMBELAJARAN (Studi Deskriptif Pada Empat Guru SMP Kanisius
Pakem Tahun Ajaran 2012/2013)" beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk keperluan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 25 November 2013
Yang menyatakan,

Leoba Valentina

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Keterlaksanaan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran
(Studi Deskriptif Pada Empat Guru SMP Kanisius Pakem Tahun Ajaran
2012/2013)
Leoba Valentina
Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
campuran, yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang bertujuan untuk
mengetahui keterlaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran yang
meliputi: (1) perencanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran, (2)
pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran, (3) penilaian pembelajaran
berwawasan pendidikan karakter, (4) faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan pembelajaran berwawasan pendidikan karakter.
Subjek dalam penelitian ini adalah empat guru mata pelajaran sebagai
subjek utama dan delapan puluh empat siswa sebagai responden. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket, observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Untuk memeriksa keabsahan data ini digunakan triangulasi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pendidikan karakter
dalam pembelajaran yang dilakukan oleh keempat guru sudah terlaksana dengan
baik. Sebelum kegiatan pembelajaran keempat guru telah menyusun perangkat
pembelajaran yang berwawasan pendidikan karakter dengan melakukan
modifikasi pada kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan karakter,
indikator pencapaian yang terkait dengan pencapaian peserta didik dalam hal
karakter, dan teknik penilaian yang dapat mengukur perkembangan karakter
peserta didik. Pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran di SMP
Kanisius Pakem sudah terlaksana dengan baik dengan persentase rata-rata pada
setiap tahap sebagai berikut: pada tahap pendahuluan 69,88%, tahap kegiatan inti
71,34%, dan tahap penutup 71,36%. Pada setiap tahap pembelajaran, guru sudah
menjadi model pelaksanaan pendidikan karakter. Guru juga sudah menerapkan
prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual dengan menggunakan metode observasi,
eksperimen, role play, demonstrasi, tanya jawab, ceramah bervariasi, diskusi
kelompok, dan pemberian latihan soal. Guru sudah menerapkan metode
pembelajaran aktif yang dapat mengembangkan karakter peserta didik. Penilaian
pembelajaran yang berwawasan pendidikan karakter di SMP Kanisius Pakem
sudah terlaksana dengan baik, dengan persentase rata-rata 71,75%. Guru tidak
hanya melakukan penilaian pada pencapaian akademik peserta didik, tetapi juga
mengukur perkembangan karakter mereka dengan menggunakan lembar observasi
daftar nilai akhlak dan daftar nilai kepribadian yang sudah disediakan oleh
yayasan, namun penilaian masih terbatas pada penilaian guru terhadap peserta
didik. Faktor pendukung pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran di
SMP Kanisius Pakem antara lain penguasaan guru pada materi pelajaran,
viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

pemahaman guru tentang karakter yang akan ditanamkan, kreativitas guru,
kemauan peserta didik dalam belajar, kerjasama antar guru dan peserta didik,
kerjasama dengan rekan sejawat, kerjasama antar peserta didik, sarana prasarana,
dan lembar observasi dari yayasan. Faktor penghambat pelaksanaan pendidikan
karakter dalam pembelajaran di SMP Kanisius Pakem antara lain keterbatasan
waktu, keterbatasan jumlah guru, rendahnya kemampuan kognitif peserta didik,
kurangnya kepercayaan diri dari peserta didik, dan keterbatasan jumlah sarana
prasarana.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION IN
LEARNING
(A DESCRIPTIVE STUDY ON FOUR TEACHERS AT SMP KANISIUS
PAKEM IN 2012/2013 ACADEMIC YEAR)
by
Leoba Valentina
Sanata Dharma University 2013
This research is a descriptive study with a mixed approach, i.e. qualitative
and quantitative approach that aims at determining the feasibility of character
education in learning which include: (1) planning of character education in
learning, (2) the implementation of character education in learning, (3) assessment
of learning with perception of character education, (4) the supporting factors and
obstacles in the implementation of learning with perception of character
education.
The subjects in this study are four teachers who teach certain subjects at
school as the main subjects and eighty-four students as respondents. The
instruments used in this study are questionnaires, observations, interviews, and
documentation. In order to check the validity, the writer used triangulation. The
data analysis technique used is descriptive analysis.
The results of the study indicate that the planning of character education of
their lessons by four teachers has been performed well. Before the learning
activities, the teachers have compiled a set of learning with perception of
character education by doing modifications to the learning activities to develop
character, achievement indicators related to the achievement of learners in terms
of character, and assessment techniques that can measure students’ character
development. The implementation of character education in learning at SMP
Kanisius Pakem has been performed well with the average percentage in each of
the following stages: the preliminary stage of 69.88 %, 71.34 % stage of core
activities, and the concluding phase of 71.36 %. At each stage of learning, the
teacher has become a model implementation of character education. Teachers also
have applied the principles of contextual learning using the methods of
observation, experiment, role-play, demonstrations, question and answer, varied
lecture, group discussion, and some exercises. Teachers have already applied
active learning methods to develop student’s character. The assessment of
learning with perception of character education at SMP Kanisius Pakem is already
performed well, with an average percentage of 71.75%. Teachers do not only
assess the students’ academic achievement, but also measure their character
development using observation sheet lists about the value of good character and
personality value list that has been provided by the foundation. However, the
assessment is limited to the assessment of teachers about the learners. The factors
supporting the implementation of character education in learning at SMP Kanisius
Pakem include teachers’ mastery to the lessons, teachers’ understanding to the
x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

characters built, teachers’ creativity, willingness of learners in learning,
collaboration between teachers and learners, 2 collaboration among colleagues,
collaboration among learners, infrastructure, and observation sheet from the
foundation. The obstacle in the implementation of character education in learning
at SMP Kanisius Pakem include time constraint, limited amount of teachers, the
low cognitive abilities of learners, limited amount of self confidence among the
learners, and limited amount of infrastructure.

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih setiaNya yang berlimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis
sungguh menyadari bahwa skripsi ini dapat disusun berkat bantuan, dukungan,
perhatian, dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling dan sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan saran,
bimbingan, perhatian, dan waktu yang berguna bagi penulis dalam
menyusun skripsi ini hingga selesai.
2. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang
pernah mendidik penulis selama perkuliahan di Program Studi Bimbingan
dan Konseling.
3. Bapak Indra Purnama, S.Pd., selaku kepala sekolah di SMP Kanisius
Pakem yang telah memberikan ijin dan dukungan kepada penulis untuk
melakukan penelitian dan menyelesaikan penelitian.
4. Bapak dan Ibu guru di SMP Kanisius Pakem yang telah sudi bekerjasama
dengan penulis dalam melakukan penelitian.
5. Suster Magddalena SdC, Suster Gabriel SdC, Suster Leonarda SdC, dan
semua Suster Cinta Kasih di setiap komunitas, khususnya para suster di
komunitas Yogyakarta, terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang
diberikan kepadaku hingga mampu menyelesaikan skripsi ini.

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6. Mama, kakak, dan ketiga adikku yang telah memberikan dukungan dan
saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Sahabatku yang telah dengan sabar mengingatkan dan mendukung aku
dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman-teman BK angkatan 2009, khususnya Siska, Floren, Satdya, Rian,
Purwanto, Iyud, Sr. Yerima PI, dan teman-teman semua yang telah
memberi dukungan dan saran bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
9. Teman-teman BK angkatan 2009, terima kasih atas kebersamaan kita
selama perkuliahan.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan
dapat digunakan sebagaimana mestinya bagi mereka yang memerlukan.

Yogyakarta, 25 November 2013

Penulis

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………..…. ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………..... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………... iv
HALAMAN MOTTO ..…………………………………………………………

v

PERNYATAAN KEASLIAH KARYA ……………………………………… vi
PERSETUJUAN PUBLIKASI ……………………………………………….. vii
ABSTRAK………………………………………………………………………viii
ABSTRACT …………………………………………………………………..

x

KATA PENGANTAR………………………………………………………….. xii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… xiv
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… xvi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………… xvii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………

1

B. Identifikasi Masalah …………………………………………………….

4

C. Batasan Masalah ………………………………………………………..

4

D. Rumusan Masalah ………………………………………………………

5

E. Tujuan Penelitian……………………………………………………….. 5
F. Manfaat Penelitian……………………………………………………… 6
G. Definisi Operasional……………………………………………………. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan Karakter…………………………………………………….

8

1. Pengertian Karakter………………………………………………… 8
2. Pengertian Pendidikan Karakter ……………………………………

9

3. Tujuan Pendidikan Karakter di Sekolah …………………………… 10
4. Nilai-Nilai Karakter untuk Sekolah Menengah Pertama ( SMP)…… 12
5. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter ……………………………….. 16
xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6. Dasar Hukum Pelaksanaan Pendidikan Karakter…………………… 17
B. Konsep Pendidikan Karakter Secara Terintegrasi dalam Pembelajaran... 18
1. Pengertian Pendidikan Karakter Secara Terintegrasi dalam Proses
Pembelajaran……..…………………………………………………. 18
2. Distribusi Butir-butir Karakter Utama ke dalam Mata Pelajaran…… 20
3. Pelaksanaan Pendidikan Karakter Secara Terintegrasi
di dalam Proses Pembelajaran……………………………………… 22
4. Integrasi Pendidikan Karakter di dalam Pembelajaran …………….. 30
a. Perencanaan Pembelajaran …………………………………… 31
b. Pelaksanaan Pembelajaran …………………………………….. 38
c. Evaluasi Pencapaian Belajar …………………………………… 49
d. Tindak Lanjut …………………………………………………... 51
C. Kerangka Berfikir………………………………………………………. 52
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…………………………………………………………. 55
B. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………………….. 56
C. Subjek Penelitian ………………………………………………………. 56
D. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………….. 58
E. Instrumen Penelitian …………………………………………………… 61
F. Keabsahan Data ……………………………………………………….. 65
G. Teknik Analisis Data …………………………………………………... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah ………………………………………………………….. 69
B. Hasil Penelitian ………………………………………………………… 83
C. Pembahasan …………………………………………………………… 91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 98
B. Saran…………………………………………………………………….100
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..102
LAMPIRAN ………………………………………………………………….104

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1

Contoh Distribusi Nilai-Nilai Utama ke dalam Mata Pelajaran… 21

Tabel 2

Teknik dan Bentuk Instrumen Penelitian …………………….. 50

Tabel 3

Contoh Instrumen (Penilaian Diri) ……………………………. 51

Tabel 4

Subjek Penelitian ( Guru)

Tabel 5

Subjek Penelitian ( Siswa ) ...………………………………….. 57

Tabel 6

Skoring Angket Keterlaksanaan Pendidikan Karakter

…………………………………….. 57

dalam Pembelajaran ………………………………………….. 61
Tabel 7

Kisi-Kisi Angket Keterlaksanaan Pendidikan Karakter
dalam Pembelajaran (Untuk Siswa) …………………………… 62

Tabel 8

Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pendidikan
Karakter dalam Pembelajaran ………………………………… 63

Tabel 9

Pedoman Wawancara ………………………………………… 64

Tabel 10

Kriteria Kategorial Tingkat Keterlaksanaan Pendidikan
Karakter dalam Pembelajaran ………………………………… 67

Tabel 11

Hasil Wawancara dari Subjek Penelitian ……………………… 72

Tabel 12

Hasil Analisis Data Angket Siswa pada Aspek Pelaksanaan dan
Penilaian Pembelajaran Berwawasan Pendidikan Karakter yang
Dilakukan oleh Guru ...................................................................85

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1

Penanaman Karakter Melalui Pelaksanaan Pembelajaran............ 39

Gambar 2

Bagan kerangka berfikir Keterlaksanaan
Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran di SMP...................... 54

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Lembar Angket Keterlaksanaan Pendidikan Karakter
dalam Pembelajaran (Untuk Siswa)…………………………....104
Lampiran 2 Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar…………………107
Lampiran 3 Lembar Kelengkapan Perangkat Pembelajaran.....……………. 110
Lampiran 4 Hasil Analisis Angket Siswa (Keterlaksanaan Pendidikan
Karakter Secara Terpadu dalam Pelaksanaan dan Penilaian
Pembelajaran) ........................................................................... 111
Lampiran 5 Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar …………………..118
Lampiran 6 Lembar Kelengkapan Perangkat Pembelajaran ……………….136
Lampiran 7 Silabus

………………………………………………………..146

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ……………………157
Lampiran 9 Daftar Nilai Akhlak dan Daftar Nilai Kepribadian…………….185
Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian ..…………………………………………..187

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi
operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional menggalakkan
kembali pembangunan karakter bangsa. Pembangunan karakter dapat
dilaksanakan secara sistematis pada setiap jenjang pendidikan melalui
pendidikan karakter. Menurut Aqib & Sujak (2011: 3) pendidikan karakter
adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh guru, yang mampu memengaruhi
karakter peserta didik.
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Pendidikan
nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab (Kemendiknas, 2010: 2).
Berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) menerbitkan buku
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Panduan Pendidikan Karakter Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang
diharapkan dapat diimplementasikan di seluruh SMP di Indonesia, khususnya
dalam setting kelas. Pengimplementasian pendidikan karakter dalam seting
kelas dapat dilakukan melalui pendidikan karakter secara terintegrasi dalam
pembelajaran.
Pendidikan karakter secara terintegrasi di dalam proses pembelajaran
adalah pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan
pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah
laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang
berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran.
Dengan demikian, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai
kompetensi atau materi yang ditargetkan, juga dirancang dan dilakukan untuk
menjadikan peserta didik mengenal, menyadari, dan menginternalisasi nilainilai dan menjadikannya perilaku (Kemendiknas, 2010: 34).
Pelaksanaan pendidikan karakter tidak dapat berdiri sendiri, tetapi
berintegrasi dengan pelajaran-pelajaran yang ada dengan memasukkan nilainilai karakter pada materi pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik. Integrasi pendidikan
karakter pada mata pelajaran mengarah pada internalisasi nilai-nilai di dalam
tingkah laku sehari-hari melalui proses pembelajaran dari tahapan
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian yang dibuat oleh guru.
Seiring diberlakukannya pembelajaran berbasis karakter, Handoyo
(2012,

dalam

http://hangeo.wordpress.com/2012/03/15/kendala-kendala-

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

implementasi-pendidikan-karakter-di-sekolah) mengungkapkan bahwa guru
masih mengalami kendala. Para guru belum dapat memilih nilai-nilai karakter
yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Selain nilai-nilai karakter
umum, dalam mata pelajaran juga terdapat nilai-nilai karakter yang perlu
dikembangkan guru pengampu. Nilai-nilai karakter mata pelajaran tersebut
belum dapat digali dengan baik untuk dikembangkan dalam proses
pembelajaran. Hambatan lain yaitu, guru belum dapat menjadi teladan atas
nilai-nilai karakter yang dipilihnya. Hal tersebut belum sesuai dengan anjuran
Kemendiknas (dalam Gunawan, 2012: 229) yang menyebutkan bahwa
perilaku guru sepanjang proses pembelajaran harus merupakan model
pelaksanaan nilai-nilai bagi peserta didik.
SMP Kanisius Pakem merupakan salah satu sekolah yang bernaung
pada Yayasan Kanisius dan telah memiliki visi yang jelas dalam pendidikan
karakter. Hal ini tercermin dari visi sekolah untuk menjadi pendidik anak
Indonesia agar cerdas, berkarakter, peduli terhadap sesama dan lingkungan.
Meski demikian, dari hasil wawancara dengan salah satu guru, pendidikan
karakter dalam proses pembelajaran baru dinyatakan secara eksplisit sejak
tahun 2010. Selain itu, dukungan fasilitas dalam pembelajaran untuk mencapai
visi sekolahpun masih terbatas.
Sejak pendidikan karakter dinyatakan secara eksplisit di SMP Kanisius
Pakem tahun 2010, belum pernah dilakukan penelitian untuk mengetahui
keterlaksanaannya. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti sejauh mana
pelaksanaan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran dan mengambil

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

judul “Keterlaksanaan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran dan
Implikasinya pada Usulan Perbaikan Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Studi
Deskriptif pada Empat Guru SMP Kanisius Pakem Tahun Ajaran 2012/2013).
Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui pelaksanaan pendidikan
karakter sebenarnya yang terjadi di lapangan.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, identifikasi masalah yang dapat
diungkapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Guru belum dapat memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan mata
pelajaran yang diampunya.
2. Guru belum dapat menjadi teladan atas nilai-nilai karakter yang dipilihnya.
3. Sarana dan prasarana penunjang pencapaian visi sekolah masih terbatas.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas dan dengan keterbatasan
peneliti, maka penelitian ini dibatasi pada keterlaksanaan pendidikan karakter
yang meliputi:
1. Perencanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran

dibatasi pada

perangkat pembelajaran yang disusun guru mata pelajaran, meliputi
silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran dibatasi pada proses
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

3. Penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru selama proses
pembelajaran.
4. Faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pendidikan
karakter dalam pembelajaran.
D. Rumusan Masalah
Masalah-masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini dirumuskan
secara operasional sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran di SMP
Kanisius Pakem?
2. Bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran di SMP
Kanisius Pakem?
3. Bagaimana penilaian pembelajaran yang berwawasan pendidikan karakter
dilakukan di SMP Kanisius Pakem?
4. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pelaksanaan
pendidikan karakter dalam pembelajaran di SMP Kanisius Pakem?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui perencanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran di SMP
Kanisius Pakem.
2. Mengetahui pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran di SMP
Kanisius Pakem.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

3. Mengetahui penilaian pembelajaran yang berwawasan pendidikan karakter
di SMP Kanisius Pakem.
4. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pendidikan
karakter dalam pembelajaran.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan manfaat,
antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Bagi program studi Bimbingan dan Konseling, dapat menambah khazanah
tentang pelaksanaan pendidikan karakter dalam kaitannya dengan program
di sekolah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Kepala Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi Kepala
Sekolah untuk menentukan kebijakan dalam mengembangkan dan
menggiatkan pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah.
b. Bagi Guru Mata Pelajaran
Bagi guru sebagai pelaksana pendidikan karakter, hasil penelitian ini
diharapkan

menjadi

bahan

masukan

yang

dapat

dijadikan

pertimbangan perbaikan dalam membuat Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta evaluasi pencapaian belajar

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

dengan muatan pendidikan karakter dalam proses belajar mengajar di
kelas.

c. Bagi peneliti lain
Peneliti lain yang berminat pada pengembangan pendidikan karakter
memperoleh

masukan

t e nt a ng

permasalahan-permasalahan

keterlaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran di SMP
Kanisius Pakem.
G. Definisi Operasional
1. Keterlaksanaan adalah keberhasilan dalam melakukan suatu usaha untuk
mencapai tujuan.
2. Karakter adalah kecenderungan individu dalam berpikir, berperasan, dan
bertindak yang didasari oleh nilai-nilai luhur.
3. Pendidikan karakter adalah proses pembentukan dan pengembangan nilainilai kehidupan kepada peserta didik untuk menjadi bekal bagi
kehidupannya yang lebih baik di kemudian hari.
4. Keterlaksanaan
keberhasilan

pendidikan
dalam

karakter

melakukan

dalam

suatu

usaha

pembelajaran

adalah

pembentukan

dan

pengembangan nilai-nilai kehidupan dalam proses pembelajaran kepada
peserta didik untuk menjadi bekal bagi kehidupannya yang lebih baik di
kemudian hari.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini disajikan uraian tentang pendidikan karakter dengan subsub topik, konsep pendidikan karakter secara terintegrasi dalam pembelajaran,
dan kerangka berfikir.
A. Pendidikan Karakter
Pada bagian ini diuraikan mengenai pengertian karakter, pengertian
pendidikan karakter, tujuan pendidikan karakter di sekolah, nilai-nilai karakter
untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), prinsip-prinsip pendidikan karakter,
dan dasar hukum pelaksanaan pendidikan karakter.
1. Pengertian Karakter
Menurut Michael Novak (dalam Lickona, 2013: 81) karakter
merupakan

“campuran

kompatibel

dari

seluruh

kebaikan

yang

diidentifikasi oleh tradisi religius, cerita sastra, kaum bijaksana, dan
kumpulan orang berakal sehat yang ada dalam sejarah.”
Prayitno (2011: 47) mendefinisikan karakter sebagai sifat pribadi
yang relatif stabil pada diri individu yang menjadi landasan bagi
penampilan perilaku dalam standar nilai dan norma yang tinggi. Definisi
karakter menurut Gunawan (2012: 3-4),
Karakter adalah perilaku manusia yang berhubungan dengan
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan,
dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,
perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama,
hukum, tata karma, budaya, dan adat istiadat.

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

Karakter yang baik terdiri dari mengetahui hal yang baik,
menginginkan hal yang baik, dan melakukan hal yang baik-kebiasaan
dalam cara berpikir, kebiasaan dalam hati, dan kebiasaan dalam tindakan
(Lickona, 2013: 82).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa karakter adalah
kecenderungan individu dalam berpikir, berperasan, dan bertindak yang
didasari oleh nilai-nilai luhur.
2. Pengertian Pendidikan Karakter
Salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran adalah
pendidikan karakter. Menurut Samani & Hariyanto (2012: 45),
Pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada
peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter
dalam dimensi hati, pikir, raga serta rasa dan karsa.
Definisi lainnya dikemukakan oleh Gaffar (Kesuma, 2012: 5) yaitu
semua

proses

transformasi

nilai-nilai

kehidupan

untuk

ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu
dalam prilaku kehidupan orang itu. Dalam definisi tersebut, ada tiga ide
pemikiran penting, yaitu: 1) proses transformasi nilai-nilai, 2) ditumbuh
kembangkan dalam kepribadian, dan 3) menjadi satu dalam perilaku.
Kemendiknas (2010: 15) mengungkapkan bahwa pendidikan
karakter sebagai usaha yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis
untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan pada peserta didik yang
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

pendidikan karakter sebagai upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk
mengembangkan karakter yang baik (good character) berlandaskan
kebajikan-kebajikan inti (core virtues) yang secara objektif baik bagi
individu maupun masyarakat.
Kesuma, dkk (2012: 5-6) mendefinisikan pendidikan karakter di
sekolah sebagai pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan
pengembangan perilaku anak secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai
tertentu yang dirujuk oleh sekolah. Definisi ini mengandung makna:
a. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terintegrasi dengan
pembelajaran yang terjadi pada semua mata pelajaran;
b. Diarahkan pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara
utuh. Asumsinya anak merupakan organisme manusia yang memiliki
potensi untuk dikuatkan dan dikembangkan;
c. Penguatan dan pengembangan perilaku didasari oleh nilai yang dirujuk
sekolah (lembaga).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
karakter adalah proses pembentukan dan pengembangan nilai-nilai
kehidupan kepada peserta didik untuk menjadi bekal bagi kehidupannya
yang lebih baik dikemudian hari.
3. Tujuan Pendidikan Karakter di Sekolah
Tujuan pendidikan karakter di sekolah yaitu (1) menguatkan dan
mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu
sehingga menjadi kepribadian atau kepemilikan peserta didik yang khas

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan, (2) mengoreksi perilaku
peserta

di di k

yang

t i da k

bersesuaian

dengan

nilai-nilai

yang

dikembangkan oleh sekolah, dan (3) membangun koneksi yang harmoni
dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab
pendidikan karakter secara bersama (Kesuma, dkk, 2011: 9).
Menurut Raka, dkk (2011: 47-48) tujuan pendidikan karakter di
sekolah mencakup:
a. Membantu para siswa untuk mengembangkan potensi kebajikan
mereka masing-masing secara maksimal dan mewujudkannya dalam
kebiasaan baik: baik dalam pikiran, baik dalam sikap, baik dalam hati,
baik dalam perkataan, dan baik dalam perbuatan.
b. Membantu para siswa menyiapkan diri menjadi warga negara
(Indonesia) yang baik.
c. Dengan modal karakter yang kuat dan baik, para siswa diharapkan
dapat mengembangkan kebajikan dan potensi dirinya secara penuh dan
dapat membangun kehidupan yang baik, berguna, dan bermakna.
d. Dengan karakter yang kuat dan baik, para siswa diharapkan mampu
menghadapi tantangan yang muncul dari makin derasnya arus
globalisasi dan pada saat yang sama mampu menjadikannya peluang
untuk berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat luas dan
kemanusiaan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

4. Nilai-nilai Karakter untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial,
peraturan/hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah
teridentifikasi butir-butir nilai yang dikelompokkan menjadi lima nilai
utama, yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan (1)
Tuhan Yang Maha Esa, (2) diri sendiri, (3) sesama manusia, dan (4)
lingkungan, serta (5) kebangsaan. Berikut adalah daftar 20 nilai utama
yang dimaksud dan deskripsi ringkasnya (Aqib & Sujak, 2011: 6-8).
a. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan (Religius)
Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu
berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan/atau ajaran agamanya.
b. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri
1) Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.
2) Bertanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap
diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya),
negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

3) Bergaya hidup sehat
Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam
menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan
buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
4) Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
5) Kerja keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi

berbagai

hambatan

guna

menyelesaikan

tugas

(belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.
6) Percaya diri
Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan
tercapainya setiap keinginan dan harapannya.
7) Berjiwa wirausaha
Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun
operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta
mengatur permodalan operasinya.
8) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika
untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa
yang telah dimiliki.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

9) Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas-tugas.
10) Ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
11) C i nt a i l m u
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.
c. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama
1) Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi
milik/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri
sendiri serta orang lain.
2) Patuh pada aturan-aturan sosial
Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan
masyarakat dan kepentingan umum.
3) Menghargai karya dan prestasi orang lain
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan
menghormati keberhasilan orang lain.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

4) Santun
Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun
tata perilakunya ke semua orang.
5) Demokratis
Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
d. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan
Peduli sosial dan lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin
memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
e. Nilai kebangsaan
Cara

berpikir,

bertindak,

dan

wawasan

yang

menempatkan

kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
a. Nasionalis
Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
b. Menghargai keberagaman
Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal
baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

5. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter di sekolah akan terlaksana dengan lancar, jika guru
dalam pelaksanaannya memperhatikan beberapa prinsip pendidikan
karakter. Kemendiknas (2010: 23) memberikan rekomendasi 11 prinsip
untuk mewujudkan pendidikan karakter yang efektif sebagai berikut:
a. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter
b. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencakup
pemikiran, perasaan, dan perilaku
c. Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk
membangun karakter
d. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian
e. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan
perilaku yang baik
f. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan
menantang yang menghargai semua peserta didik, membangun
karakter mereka, dan membantu mereka untuk sukses
g. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada para peserta didik
h. Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang
berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada
nilai dasar yang sama
i. Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam
membangun inisiatif pendidikan karakter
j. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra
dalam usaha membangun karakter
k. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guruguru karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan
peserta didik.
Budimansyah (dalam Gunawan, 2012: 36) berpendapat bahwa
program pendidikan karakter di sekolah perlu dikembangkan dengan
berlandaskan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Pendidikan karakter di sekolah harus dilaksanakan secara
berkelanjutan (kontinuitas). Hal ini mengandung arti bahwa proses
pengembangan nilai-nilai karakter merupakan proses yang
panjang, mulai sejak awal peserta didik masuk sekolah hingga
mereka lulus sekolah pada suatu satuan pendidikan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

b. Pendidikan karakter hendaknya dikembangkan melalui semua mata
pelajaran (terintegrasi), melalui pengembangan diri, dan budaya
suatu satuan pendidikan. Pembinaan karakter bangsa dilakukan
dengan mengintegrasikan dalam seluruh mata pelajaran, dalam
kegiatan kurikuler mata pelajaran, sehingga mata pelajaran
diarahkan pada pengembangan nilai-nilai karakter tersebut.
Pengembangan nilai-nilai karakter juga dapat dilakukan dengan
melalui pengembangan diri, baik melalui konseling maupun
kegiatan ekstra kurikuler, seperti kegiatan kepramukaan dan lain
sebagainya.
c. Sejatinya nilai-nilai karakter tidak diajarka