Ririn Ratna Mandarini C9609018

(1)

commit to user i

PENERAPAN MEDIA AUDIO-VISUAL

UNTUK PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA

BAHASA CHINA DI SD WARGA SURAKARTA

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR

Universitas Sebelas Maret

O l e h :

R i r i n R a t n a M a n d a r i n i C 9 6 0 9 0 1 8

PRO G RAM DI PL O MA III B AHAS A CH I NA

FAK UL T AS S AST RA DAN S E NI RUPA

UNI VE RSI T AS S E B EL AS MARE T

S URAK ART A


(2)

commit to user ii


(3)

commit to user iii


(4)

commit to user iv MOTTO

Sukses adalah hak saya. Kesuksesan bukan milik orang-orang tertentu. Sukses adalah milik saya, milik anda, dan milik siapa saja yang benar-benar mau menyadari dan memperjuangkan dengan sepenuh hati.


(5)

commit to user v

PERSEMBAHAN

Laporan Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada : Ibu dan Bapak tercinta

Iwan Darmawan Chaniago dan Gilang Armega Citra Permana Agita, Titha, Christian, Fia, Chitta, Mei, Luckyta, Anum, dan Heni


(6)

commit to user vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini

dengan judul Penerapan Media Audio-Visual untuk Peningkatan Penguasaan

Kosakata Bahasa China di SD Wara Surakarta.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni

Rupa Universitas Sebelas Maret.

2. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum., selaku Ketua Program Studi D3

Bahasa China serta Pembimbing II, atas kesabaran membimbing dan memberi masukan.

3. Drs. Yohanes Suwanto, M.Hum., selaku Sekretaris Program Studi D3

Bahasa China.

4. M. Bagus Sekar Alam, S.S., M.Si., selaku Prmbimbing Akademik.

5. Umi Arifa Utami, B.Ed., selaku Pembimbing I atas bimbingan dan

arahannya.

6. Segenap Dosen dan Karyawan D3 Bahasa China yang telah banyak

memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis.

7. L. Sulistyowati, S.Pd., Kepala Sekolah SD Warga Surakarta yang telah


(7)

commit to user vii

8. A. Retno Hendrastuti, S.H., selaku guru pamong yang telah membimbing

penulis dalam kegiatan magang di SD Warga Surakarta.

9. Kawan-kawan di D3 Bahasa China 2009 yang saya cintai.

10.Seluruh pihak yang telah mendukung penulis dalam pembuatan tugas akhir

ini.

Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke depannya. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat semua pihak yang membutuhkan informasi tentang pembelajaran bahasa China.

Surakarta, Juli 2012


(8)

commit to user viii ABSTRAK

Ririn Ratna Mandarini, 2012, Penerapan Media Audio-Visual untuk

Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa China di SD Warga Surakarta. Universitas Sebelas Maret Fakultas Sastra dan Seni Rupa.

Laporan Tugas Akhir ini dilatar belakangi pada permasalahan bagaimanakah penerapan media audio-visual dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa China di SD Warga Surakarta? Dan hambatan apa sajakah yang dihadapi dalam penerapan media audio-visual dan bagaimanakah solusi pemecahannya. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan media audio-visual dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa China para siswa dan dapat memberikan solusi yang tepat.

Metode yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah dengan observasi, studi pustaka dan wawancara terhadap para siswa, guru dan kepala sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media audio-visual dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa China para siswa. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai yang dicapai sebelum dan sesudah menggunakan media audio-visual dengan rata-rata pada tes I 75,50 , tes II 77,80 , dan tes III 80,64. Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat beberapa hambatan yaitu siswa masih kesulitan menguasai pelafalan nada yang tepat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah guru memberikan materi pelafalan dan cara membaca nada dengan benar.

Kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah media audio-visual cukup efektif dapat membantu para siswa dalam memahami materi bahasa China yang diajarkan.


(9)

commit to user ix

大写

2012

,

Ririn Ratna Mandarini

,

C9609018

.

梭罗

311

国立大学

文艺学院中文专业。

笔者曾经在

Warga

小学实习了两个 。教学当中使用视听

媒体,与本文的题目 关系

"

视听媒体运用

"

。实习期间,笔者发

现到学生未能掌握好汉语中标准发音和 确的声调。为了解决这

些问题,笔者教如何发出标准的音调,而给予他们合当的发音教

材。通过 研究,笔者发现使用视听媒体教法能够提高学生成

绩,而他们的分数 了明显的提高。根据 研究,笔者得出结

论,视听媒体于学生学习汉语的过程中带来很大的帮助。


(10)

commit to user x

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

MOTTO... iv

PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR... vi

ABSTRAK ... viii

大写... ix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... B. ... 1

C. Rumusan Masalah... 3

D. Tujuan... 4

E. Manfaat... 4

F. Teknik Pengumpulan Data... 5

BAB II. LANDASAN TEORI ... 7

A. Media Pembelajaran... 7

1. Pengertian Media Pembelajaran... 7

2. Tujuan dan Fungsi Media Pembelajaran... 9


(11)

commit to user xi

4. Jenis dan Klasifikasi Media Pembelajaran... 11

B. Media Audio-Visual... 13

1. Pengertian Media Audio... 13

2. Pengertian Media Visual... 14

3. Pengertian Media Audio-Visual... 14

4. Sifat Media Audio-Visual... 15

5. Kelemahan dan Kelebihan Media Audio-Visual... 16

6. Pengertian Microsoft Powerpoint... 17

7. Pengertian Slideshow... 18

8. Pengertian Presentasi... 18

9. Penerapan Media Audio-Visual Dalam Pengajaran... 18

C. Bahasa China... 19

1. Dasar Bahasa China... 19

2. Jenis Kata dalam Bahasa China... 22

3. Pengertian Kosakata Secara Umum... 27

BAB III. PEMBAHASAN... 29

A. Gambaran Umum Sekolah... 29

1. Sejarah SD Warga Surakarta... 29

2. Profil SD Warga Surakarta... 31

3. Visi dan Misi SD Warga Surakarta... 31

4. Tujuan Sekolah... 32

5. Standar Kelulusan Sekolah... 32

6. Sarana dan Prasarana... 33

7. Struktur Organisasi Komite Dewan Sekolah... 34


(12)

commit to user xii

B. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan... 36

1. Observasi Kelas... 36

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... 40

3. Kegiatan Belajar Mengajar... 66

C. Evaluasi Pembelajaran... 72

D. Hambatan dan Solusi... 78

BAB IV. PENUTUP... 80

A. Kesimpulan... 80

B. Saran... 81

DAFTAR PUSTAKA... 83


(13)

commit to user xiii

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

Tabel 3.1 Daftar nama murid kelas 3A SD Warga Surakarta

Tahun ajaran 2011/2012... 38 Tabel 3.2 Jadwal mengajar bahasa China... 66 Tabel 3.3 Daftar nilai ujian kosakata Bahasa China Kelas 3A... 76


(14)

commit to user xiv

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN


(15)

PENERAPAN MEDIA AUDIO-VISUAL

UNTUK PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA CHINA DI SD WARGA SURAKARTA

Ririn Ratna Mandarini1

Umi Arifa Utami, B.Ed.2 Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum.3

ABSTRAK

2012. Universitas Sebelas Maret Fakultas Sastra dan Seni Rupa. Laporan Tugas Akhir ini dilatar belakangi pada permasalahan bagaimanakah penerapan media audio-visual dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa China di SD Warga Surakarta? Dan hambatan apa sajakah yang dihadapi dalam penerapan media audio-visual dan bagaimanakah solusi pemecahannya. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan media audio-visual dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa China para siswa dan dapat memberikan solusi yang tepat.

Metode yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah dengan observasi, studi pustaka dan wawancara terhadap para siswa, guru dan kepala sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media audio-visual dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa China para siswa. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai yang dicapai sebelum dan sesudah menggunakan media audio-visualdengan rata-rata pada tes I 75,50 , tes II 77,80 , dan tes III 80,64. Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat beberapa hambatan yaitu siswa masih kesulitan menguasai pelafalan nada yang tepat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah guru memberikan materi pelafalan dan cara membaca nada dengan benar.

1

Mahasiswa Jurusan D III Bahasa China dengan NIM C9609018

2

Dosen Pembimbing I

3 Dosen Pembimbing II

Kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah media audio-visual cukup efektif dapat membantu para siswa dalam memahami materi bahasa China yang diajarkan.


(16)

commit to user BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Bahasa China saat ini merupakan bahasa Internasional kedua setelah bahasa Inggris dan sudah digunakan sebagai bahasa komunikasi di beberapa negara. Bahasa China mempunyai peranan yang sangat penting seiring dengan laju perekonomian Negara China yang meningkat. Kerjasama yang dijalin Negara China dengan perusahaan-perusahaan asing membuat banyak perusahaan asing membutuhkan calon staff karyawan yang mampu berbahasa China dengan lancar, baik secara lisan maupun tertulis. Hal tersebut yang menyebabkan penguasaan bahasa asing khususnya bahasa China semakin dibutuhkan banyak orang terutama di Indonesia. Ini dikarenakan Negara China dan Negara Indonesia telah menjalin hubungan kerjasama di berbagai bidang, baik di bidang pendidikan, politik, ekonomi maupun budaya.

Dalam beberapa tahun ini minat terhadap pembelajaran bahasa China di Indonesia cukup meningkat. Hal ini didasarkan pada kebutuhan masyarakat akan pentingnya bahasa itu sendiri. Bahasa China sudah banyak ditemui dalam dunia pendidikan, seperti di sekolah formal maupun nonformal. Mulai dari taman

kanak–kanak hingga perguruan tinggi, mereka memberikannya sebagai pelajaran

intra sekolah ataupun ekstra sekolah.

Pada proses pembelajaran Bahasa China di sekolah pasti akan menemui hambatan dan masalah. Seperti materi yang tidak sesuai, fasilitas yang kurang


(17)

commit to user

memadai, metode pembelajaran yang kurang diminati siswa, atau munculnya rasa kebosanan pada siswa karena mereka beranggapan bahwa bahasa asing itu sulit. Menurut Ibrahim, 1997 proses belajar yang optimal merupakan salah satu indikator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal pula. Agar hasil belajar optimal perlu digunakan berbagai media pembelajaran.

Dalam bahasa China yang diajarkan meliputi pelajaran menyimak, menulis, membaca, mendengarkan, dan pelafalan. Belajar bahasa China memiliki keunikan tersendiri bila dibandingkan dengan bahasa asing yang lain. Karena dalam pelafalan bahasa China mempunyai empat nada yang berbeda bunyinya, setiap kata yang berbeda nadanya berarti berbeda juga artinya. Selain itu, bahasa China juga mempunyai huruf yang unik cara penulisannya, huruf tersebut disebut

huruf Han (hanzi). Untuk memudahkan belajar bahasa China, guru biasanya

mengajarkan pinyin kepada para siswa. Pinyin adalah cara bantu untuk membaca

huruf China dengan menggunakan abjad Indonesia.

Di SD Warga Surakarta juga sudah mengajarkan pelajaran bahasa China kepada siswa. Pelajaran bahasa China sudah dimasukkan ke dalam pelajaran intra sekolah dan sudah diberikan dari kelas satu sampai kelas enam. Hal ini dilakukan agar siswa-siswi bisa mendapatkan bekal bahasa asing selain bahasa Inggris.

Selama ini di SD Warga Surakarta masih menggunakan metode tutorial dalam mengajarkan bahasa China. Berdasarkan hasil observasi, metode tutorial membuat siswa cepat merasa bosan dan berakibat menjadi menurunnya minat siswa dalam belajar bahasa China. Diketahui masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengingat kosakata khususnya benda-benda di kehidupan


(18)

sehari-commit to user

hari dalam bahasa China. Selama ini mereka kurang terbiasa dengan huruf Han,

hanya menggunakan pinyin sebagai alat bantu. Oleh karena itu, penggunaan

metode mengajar yang lain perlu dilakukan. Di sini penulis akan membantu siswa agar lebih mudah mempelajari bahasa China terutama dalam pelajaran kosakata bahasa China dengan menggunakan media audio-visual. Media ini diharapkan mampu membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa China. Media ini menggunakan powerpoint yang berisi gambar-gambar dan suara yang sudah disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Memperlihatkan gambar-gambar dan memperdengarkan suara kepada siswa akan mempermudah siswa dalam mengingat kosakata dan bagaimana cara melafalkannya dengan benar dalam bahasa China. Selain itu media ini memberikan visualisasi tentang obyek belajar seperti apa adanya, sehingga dapat mengkonkretkan obyek belajar bagi pembelajar.

Berdasarkan hal tersebut maka penulis akan meneliti tentang kesulitan dalam mengingat kosakata bahasa China yang dialami siswa SD Warga Surakarta

untuk penulisan tugas akhir dengan mengambil judul : Penerapan Media

Audio-Visual untuk Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa China di SD Warga Surakarta.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahannya dapat dijabarkan sebagai berikut.


(19)

commit to user

1. Bagaimanakah penerapan media audio-visual dapat meningkatkan penguasaan

kosakata Bahasa China SD Warga Surakarta ?

2. Hambatan apa sajakah yang dihadapi dalam penerapan media audio-visual dan

bagaimana solusinya ?

B. Tujuan Penulisan Laporan Tugas Akhir

Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk :

1. mengetahui bagaimanakah penerapan media audio-visual dapat meningkatkan

penguasaan kosakata bahasa China para siswa;

2. mengetahui hambatan–hambatan yang ditemui dalam penggunaan media

audio-visual dan bisa memberikan solusi yang tepat.

C. Manfaat Penulisan Laporan Tugas Akhir

Adapun manfaat Penulisan Laporan Tugas Akhir adalah :

1. Secara Teoretik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif dalam mengembangkan metode pembelajaran bahasa China khususnya menggunakan media audio-visual.

2. Secara Praktis

a. Bagi Guru

Media audio-visual sebagai salah satu alternatif media pembelajaran. Penggunaan media audio-visual bisa dijadikan sarana meningkatkan


(20)

commit to user

kreatifitas guru dalam membuat materi untuk kegiatan belajar mengajar, khususnya pada pelajaran bahasa China.

b. Bagi Pimpinan Sekolah

Hasil penelitian ini bisa menjadi bahan pertimbangan sekolah untuk menambah alternatif media pembelajaran khususnya pada pelajaran bahasa China di SD Warga Surakarta. Selain itu sekolah bisa menyediakan media atau alat yang lebih mendukung proses belajar bahasa China khususnya media audio-visual.

D. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa metode yang digunakan dalam rangka pengumpulan data penyusunan laporan kerja praktik lapangan ini adalah :

1. Metode Observasi

Metode ini dilakukan dengan mengamati dan mempelajari secara langsung kondisi kelas, suasana kelas, dan keadaan siswa kelas 3A SD Warga Surakarta selama proses belajar mengajar mata pelajaran bahasa China. Melalui observasi ini diharapkan memperoleh data visual secara tepat dan akurat kondisi siswa kelas 3A SD Warga Surakarta.

2. Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dalam bentuk tanya jawab kepada informan yang terdiri atas pembimbing lapangan atau guru pamong, kepala sekolah, staf TU yang bersangkutan untuk mendapatkan gambaran informasi secara jelas mengenai materi kerja praktik.


(21)

commit to user

3. Metode Studi Pustaka

Metode ini dilakukan dengan mempelajari berbagai literatur yang sesuai

proses yang diamati maupun buku–buku penunjang lainnya yang berkaitan

dengan materi kerja praktik dan tujuan penelitian. Dalam hal ini penulis memanfaatkan perpustakaan pusat program D3 Bahasa China dan perpustakaan Fakultas Satra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.


(22)

commit to user BAB II

LANDASAN TEORI

A. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar.

Bentuk komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan pesan. Bentuk-bentuk stimulus ini dapat dipergunakan sebagai media, di antaranya adalah hubungan atau interaksi manusia, realitas, gambar bergerak atau tidak, tulisan dan suara yang direkam. Maka dengan kelima bentuk stimulus ini, akan membantu pembelajar mempelajari bahan pelajaran. Atau, dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk stimulus yang dapat dipergunakan sebagai media pembelajaran adalah suara, lihat, dan gerakan.

Banyak batasan atau pengertian yang dikemukakan para ahli tentang media, di antaranya adalah :

Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education

and Communication Technology) atau AECT di Amerika, membatasi media

sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.


(23)

commit to user

Gagne (1970), mengatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen atau sumber belajar dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar.

National Education Association (NEA), mengatakan bahwa “media”

adalah bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audio-visual serta peralatannya.

Y. Miarso, mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemajuan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri pembelajarnya.

Secara umum media adalah “alat bantu” yang dapat digunakan dalam

proses pembelajaran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran. Dalam pengertian yang lebih luas media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pengajara dan pembelajar dalam proses pembelajaran di kelas.

Substansi dari media pembelajaran secara umum adalah :

1. bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi

atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar,

2. berbagai jenis komponen dalam lingkungan pembelajar yang dapat


(24)

commit to user

3. bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang

pembelajar untuk belajar,

4. bentuk-bentuk komunikasi yang dapat merangsang pembelajar untuk

belajar, baik cetak maupun audio, visual, dan audio-visual.

2. Tujuan dan Fungsi Media Pembelajaran

a. Tujuan Media Pembelajaran

Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah sebagai berikut :

1) mempermudah proses pembelajaran di kelas,

2) meningkatkan efisiensi proses pembelajaran,

3) menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar,

4) membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan :

1) menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang langkah,

2) membuat duplikasi dari obyek sebenarnya,

3) membuat konsep abstrak ke konsep konkrit,

4) memberi kesamaan persepsi,

5) mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak,

6) menyajikan ulang informasi secara konsisten,

7) memberi suasana belajar yang tidak tertekan, santai, dan menarik,


(25)

commit to user

3. Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut ;

a. pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar,

b. bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih

dipahami pembelajar, serta kemungkinan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik,

c. metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga,

d. pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti : mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Selain sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, manfaat media pembelajaran bagi pengajar dan pembelajar antara lain :

a. bagi pengajar :

1) memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan,

2) menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik,

3) memberikan kerangka sistematis mengajar secara baik,

4) memudahkan kendali pengajar terhadap materi pelajaran,


(26)

commit to user

6) membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar, dan

7) meningkatkan kualitas pengajaran.

b. bagi pembelajar :

1) meningkatkan motivasi belajar pembelajar,

2) memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar,

3) memberikan struktur materi pelajaran dan memudahkan pembelajar

untuk belajar,

4) memberikan informasi, pokok-pokok, secara sistematik sehingga

memudahkan pembelajar untuk belajar,

5) merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis,

6) menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan, dan

7) pembelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang

disajikan pengajar lewat media pembelajaran.

4. Jenis dan Klasifikasi Media Pembelajaran

a. Jenis Media Pembelajaran

Telah banyak usaha yang dilakukan oleh para ahli untuk mengidentifikasi jenis-jenis media pembelajaran. Ada yang melihat dari sisi aspek fisik, aspek panca indera, serta aspek alat dan bahan yang digunakan.

1) Media pembelajaran dilihat dari aspek bentuk fisik. Dibagi menjadi

dua jenis, yaitu : media elektronik (seperti televisi, film, radio,

slide, video, VCD, DVD, LCD, komputer, internet, dan lain-lain)

dan media non-elektronik (seperti buku, handout, modul, diktat,


(27)

commit to user

2) Media pembelajaran dilihat dari aspek panca indera. Dibagi

menjadi tiga, yaitu= media audio (dengar), media visual (lihat) termasuk media grafis, dan media audio-visual (dengar-lihat).

3) Media pembelajaran dilihat dari aspek alat dan bahan yang

digunakan. Dibagi menjadi dua, yaitu= alat perangkat keras

(hardware) sebagai sarana yang menampilkan pesan, dan alat

perangkat lunak (software) sebagai pesan atau informasi.

b. Klasifikasi Media Pembelajaran

Media pembelajaran apabila dilihat dari sudut pandang yang luas, tidak hanya terbatas pada alat-alat audio, visual, audio-visual saja. Melainkan sampai pada kondisi pribadi pembelajar dan tingkah laku pengajar. Maka media pembelajaran diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Bahan yang mengutamakan kegiatan membaca atau dengan

menggunakan simbol-simbol kata dan visual (bahan-bahan cetakan dan bacaan).

2) Alat-alat audio-visual, seperti : media proyeksi (overhead

proyektor, slide, film, dan LCD), media non-proyeksi (papan tulis, poster, papan tempel, kartun, papan planel, komik, bagan, diagram, gambar, grafik, dan lain-lain), dan benda tiga dimensi (benda tiruan, diorama, boneka, topeng, lembaran balik, peta, globe, pameran, dan museum sekolah).

3) Media yang menggunakan teknik atau masinal, yaitu slide, film


(28)

commit to user

elektronik, perkakas otoinstruktif, ruang kelas otomatis, sistem interkomunikasi, komputer, internet.

4) Kumpulan benda-benda (material collections), yaitu berupa

peninggalan sejarah, dokumentasi, bahan-bahan yang memiliki nilai sejarah, jenis kehidupan, mata pencaharian, industri, perbankan, perdagangan, pemerintahan, agama, kebudayaan, politik, dan lain-lain.

5) Contoh-contoh kelakuan, perilaku pengajar. Pengajar memberi

contoh perilaku atau suatu perbuatan. Misalnya, mencontohkan suatu perbuatan dengan gerakan tangan dan kaki, gerakan badan, mimik, dan lain-lain.

Media pembelajaran sangat banyak jenisnya. Jadi berdasarkan penjelasan klasifikasi media pembelajaran diatas, mempermudah pengajar dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran. Tentu saja dengan memperhatikan keterkaitan media dengan tujuan pembelajaran, metode, materi pembelajaran, serta kondisi pembelajar.

B. Media Audio-Visual

1. Pengertian Media Audio

Media audio adalah segala macam bentuk media yang berkaitan dengan indera pendengaran. Karena media audio berkaitan dengan pendengaran, maka pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kata-kata atau bahasa lisan) maupun nonverbal.


(29)

commit to user

2. Pengertian Media Visual

Pada mulanya pada proses pembelajaran hanya menggunakan pendekatan verbal, yakni membaca dan menulis. Baru pada pertengahan yahun 1960-an mulai muncul konsep keterbacaan visual, dalam bentuk grafik seperti sketsa, gambar, foto, diagram, tabel, dan lain-lain. Dalam buku-buku pelajaran mulai ditampilkan pesan-pesan visual melalui berbagai ilustrasi untuk memperjelas keterbacaan visual. Lebih dari itu, pesan-pesan visual disajikan pula dalam berbagai media massa seperti televisi, percetakan, dan produksi. Pesan-pesan visual sangat efektif dalam memperjelas informasi, bahkan lebih jauh lagi dapat mempengaruhi sifat seseorang, membentuk opini masyarakat dan lain-lain.

Pada beberapa penelitian, hasilnya menunjukkan bahwa “pengajaran akan

lebih efektif apabila obyek dan kejadian yang menjadi bahan pengajaran dapat divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan sebenarnya, namun tidak berarti bahwa media harus selalu mempunyai keadaan yang sebenarnya. Sebagai contoh adalah model. Artinya, sekalipun model merupakan gambaran nyata dari obyek dalam bentuk tiga dimensi tidak dapat dikatakan realistik sepenuhnya. Namun demikian, model sebagai media pembelajaran dapat memberi makna terhadap isi pesan dari keadaan yang sebenarnya.

3. Pengertian Media Audio-Visual

Media pembelajaran sangat beraneka ragam. Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ternyata media yang beraneka ragam itu hampir semua bermanfaat. Cukup banyak jenis dan bentuk media yang telah dikenal dewasa ini, dari yang


(30)

commit to user

sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan sudah ada secara natural sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh guru. Dari ketiga jenis media yang ada yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran, bahwasanya media audio-visual adalah media yang mencakup 2 jenis media yaitu audio dan visual.

Beberapa pengertian Media Audio-visual antara lain :

a. Media Audio Visual adalah Media instruksional modern yang sesuai

dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi) meliputi media yang dapat dilihat dan didengar) (Harmawan, 2007).

b. Bahan-bahan Audio-Visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan

guru berperan aktif dalam proses pembelajaran ( Dale, 1968:180).

c. Media audio-visual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar (Djamarah S.B, 1997:212).

Dari pengertian dapat disimpulkan bahwa media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar yang bermanfaat dalam proses pembelajaran. Jenis Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu edia audio dan media visual.

4. Sifat Media Audio-Visual

Djamarah S. B, dkk, (1995:47) menyatakan bahwa : sebagai alat bantu (media pembelajaran) dalam pendidikan dan pengajaran, media audio-visual mempunyai sifat sebagai berikut :


(31)

commit to user

a. Kemampuan untuk meningkatkan persepsi.

b. Kemampuan untuk meningkatkan pengertian.

c. Kemampuan untuk meningkatkan transfer (pengalihan) belajar.

d. Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement atau

pengetahuan hasil yang dicapai.

e. Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan).

5. Kelemahan dan Kelebihan Media Audio-Visual

a. Kelemahan Media Audio-Visual :

1) Sering dianggap sebagai hiburan semata.

2) Tergantung pada energi listrik, sehingga tidak dapat dihidupkan di

segala tempat.

3) Pengadaannya memerlukan biaya mahal.

4) Untuk memproyeksikan slide proyektor memerlukan penggelapan

ruang.

5) Tidak mudah dibawa kemana-mana

b. Kelebihan Media Audio-Visual :

1) Gambar yang diproyeksikan secara jelas akan lebih menarik

perhatian.

2) Dapat digunakan secara klasikal maupun individu.

3) Isi gambar berurutan, dapat dilihat berulang- ulang serta dapat

diputar kembali, sesuai dengan gambar yang diinginkan.


(32)

commit to user

5) Gambar dapat didiskusikan tanpa terikat waktu serta dapat

dibandingkan satu dengan yang lain tanpa melepas film dari proyektor.

6) Dapat dipergunakan bagi orang yang memerlukan sesuai dengan

isi dan tujuan pemakai.

7) Dapat dipakai berulang kali.

8) Pertunjukan gambar dapat dipercepat atau diperlambat. (Rohani,

Ahmad,1997: 85&86)

6. Pengertian Microsoft Powerpoint

Microsoft PowerPoint atau Microsoft Office PowerPoint adalah sebuah

program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam

paket aplikasi kantoran mereka, Microsoft Office, selain Microsoft Word, Excel, Access dan beberapa program lainnya. PowerPoint berjalan di atas komputer PC

berbasis sistem operasi Microsoft Windows dan juga Apple Macintosh yang

menggunakan sistem operasi Apple Mac OS, meskipun pada awalnya aplikasi ini

berjalan di atas sistem operasi Xenix. Aplikasi ini sangat banyak digunakan,

apalagi oleh kalangan perkantoran dan pebisnis, para pendidik, siswa, dan trainer.

Dimulai pada versi Microsoft Office System 2003, Microsoft mengganti nama dari

sebelumnya Microsoft PowerPoint saja menjadi Microsoft Office PowerPoint.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint, diakses 15 Juni 2012, pukul 20.38)


(33)

commit to user

7. Pengertian Slideshow

Slideshow (film bingkai) adalah suatu film transparansi yang berukuran 35

mm dengan bingkai 2x2 inci. Film bingkai diproyeksikan melalui slide proyektor.

Slide merupakan media pembelajaran yang bersifat audio visual.

8. Pengertian Presentasi

Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin. Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan acara politik, presentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis.

Tujuan dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk membujuk (biasanya dibawakan oleh wiraniaga), untuk memberi informasi (biasanya oleh seorang pakar), atau untuk meyakinkan (biasanya dibawakan oleh seseorang yang ingin membantah pendapat tertentu). (http://id.wikipedia.org/wiki/Presentasi diakses 30 April 2012 pukul 20.00)

9. Penerapan Media Audio-Visual dalam Pengajaran.

Penggunaan media audio-visual harus disesuaikan dengan kebutuhan

pengajar dan siswanya. Pengajar harus kreatif membuat file powerpoint. Sebelum

mengajar guru juga harus mempersiapkan alat-alat dan bahan apa saja yang harus digunakan agar proses pembelajaran berjalan lancar. Guru tidak semata-mata membuat materi dengan sembarang gambar, namun juga harus memikirkan apakah gambar dan suara tersebut sesuai dengan materi dan sesuai digunakan untuk siswanya pada proses pembelajaran.


(34)

commit to user

Dengan menggunakan media audio-visual dalam pembelajaran Bahasa China, siswa dapat melihat gambar diam atau gambar gerak dengan jelas dan cara membaca yang benar lewat suara yang diperdengarkan. Siswa juga diharap lebih memahami dan tidak mudah bosan dalam menerima pelajaran, sehingga materi tersampaikan dengan baik dan kegiataan belajar mengajar berjalan dengan lancar.

C. Bahasa China

Bahasa China (China Tradisional: 漢 語,China Ringkas: 汉 语,pinyin:

Hànyǔ; China Tradisional: 華語,China Ringkas: 华语,pinyin: Huáyǔ; atau中文

, pinyin: Zhōngwén) . Bahasa China adalah bahasa yang dipergunakan oleh

bangsa Han. Bahasa China yang dijadikan standarisasi adalah bahasa China

pǔtōnghuà (普通话)yang didasarkan pada dialek Běifāng fāngyán (北方方言). Bahasa China ditulis dengan menggunakan huruf atau karakter yang

disebut hànzì (汉字). Setiap karakter mempunyai bentuk, nada baca, dan arti.

Cara membaca setiap karakter yang ditulis dengan menggunakan huruf latin

disebut dengan Hànyǔ pīnyīn (汉语拼音).

1. Dasar Bahasa China

Dasar bahasa China (现代汉语:2002,18) terdiri dari lafal, kosakata, dan

tata bahasa.


(35)

commit to user

Pelafalan adalah bunyi dari bahasa yang direalisasikan atau

dilafalkan dengan alat ucap. Pelafalan dalam bahasa China (现 代 汉

语:2002,27) terdiri dari:

a. unsur lafal : yīnsù (音素)

unsur lafal adalah bagian terkecil dari pembentuk suku kata. b. suku kata : yīnjié (音节)

suku kata adalah bagian dasar pembentuk lafal.

c. Konsonan : shēngmǔ (声母), vokal : yùnmǔ (韵母), dan nada :

shēngdiào (声调)

konsonan dalam bahasa China terdiri dari b, p, m, f, d, t, n, l, zh, ch, sh, r, j, q, x, g, k, dan h. Vokal dalam bahasa China terdiri dari a, o, e, ê, i, er, ai, ei, ao, ou, an, en, ang, eng, ong, i, ia, iao, ie, iu, -ian, -in, -iang, -ing, -iong, -u, -ua, -uo, -uai, -ui, -uan, -un, -uang, -ü,

-üe, -üan, dan –ün. Nada dalam bahasa China dibagi menjadi nada

pertama : Yīnpíng ( ), nada kedua : yángpíng ( ), nada

ketiga : shàngshēng (上升), dan nada keempat : qù shēng (去声).

2) Kosakata : Cíhuì (词汇)

Kosakata adalah sejumlah kata dan frasa yang terdapat dalam suatu bahasa. Kosakata dalam bahasa China terdiri dari:


(36)

commit to user

a. Unsur kata : yǔsù (语素)

Unsur kata adalah unsur terkecil pembentuk bunyi dan arti dari suatu bahasa. Contoh unsur kata dalam bahasa China adalah : 马 (kuda), 火huǒ (api) , 人 rén (orang), 车 chē (kendaraan) , dan lain-lain.

b. Kata :cí (词)

Kata dibentuk dari unsur kata. Kata adalah unsur terkecil dalam

sebuah kalimat yang dapat berdiri sendiri. Contohnya adalah 他tā

(dia), 来lái (datang), 送sòng (kirim) , 信xìn (surat), dan lain-lain.

c. Frasa : gùdìng duǎnyǔ (固定短语)

Frasa adalah gabungan antara kata dengan kata. Contohnya dalah

看报 kàn bào (membaca Koran), 开倒车kāidàochē (memutar ke

belakang/atret), 一清二 yī qīng'èr bái (pesan yang jelas), 联合国

世界卫生组织 liánhéguó shìjiè wèishēng zǔzhī (Badan Kesehatan

Dunia PBB), dan lain-lain.

d. Singkatan : Lüèyǔ(略语)

Singkatan adalah kata yang telah mengalami ringkasan dan


(37)

commit to user

jiādiàn (telepon rumah), 关gōngguān (PR), 奥运会àoyùnhuì

(Olympic Games), dan lain-lain.

3) T at a Bahasa : Yǔfǎ(语法)

Tata bahasa adalah aturan dari penggabungan kata, frasa, kalimat, dan unsur pembentuk bahasa lainnya. Tata bahasa dalam bahasa China dibagi menjadi unsur pembentuk kata dan unsur pembentuk kalimat. Unsur pembentuk tata

bahasa (现代汉语( ): 2001, 4) dibagi menjadi unsur kata, kata, frasa, dan

kalimat. Sedangkan unsur pembentuk kalimat dibagi menjadi subjek : zhǔyǔ (主

语), predikat : Wèiyǔ (谓语), kata kerja : dòngycí (动词), objek : bīnyǔ (宾语), kata keterangan : dìngyǔ (定语), kata inti : zhōngxīn yǔ (中心语), adverbial :

zhuàngyǔ (状语), dan kata tambahan : bǔyǔ (补语).

2. Jenis kata dalam Bahasa China

Zhao Yongxin dan Pauw Budianto (2005) berpendapat bahwa, “kata-kata dalam bahasa China bisa dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu kata yang bermakna leksikal nyata dan kata yang tidak mempunyai makna leksikal nyata. Jenis yang pertama, dapat menjadi satuan kalimat, mencakup kata benda (termasuk kata benda waktu dan tempat), kata kerja, kata sifat, kata bilangan, kata ganti dan kata keterangan. Jenis yang kedua, biasanya tidak bisa menjadi satuan kalimat, meliputi: kata depan, kata penghubung, kata bantu, kata peniru bunyi dan kata seru.


(38)

commit to user

Jenis kata dalam bahasa Mandarin terbagi atas sepuluh (Zhao Yongxin dan

Pauw Budianto, 2005), yaitu :

1) Kata Benda

Kata benda adalah kata yang menyatakan orang, benda, waktu, dan tempat. Seperti :

大夫 (dà fū) = tabib 学生(xué shēng) = siswa 今天 (jīn tiān) = hari ini

2) Kata Bilangan dan Kata Bantu Bilangan

Kata bilangan adalah kata yang menyatakan angka-angka. Misalnya: 一 (yī bǎi) = seratus

九 九十九 (, jiǔ bǎi jiǔ shí jiǔ) = sembilan ratus sembil puluh sembilan 五 十四 (wǔ bǎi bā shí sì) = lima ratus delapan puluh empat

Kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan kegiatan atau benda. Kata bantu bilangan bahasa Mandarin seringkali digunakan bersama-sama.

两张 (liǎng zhāng) = dua lembar 一个 (yī gè) = sebuah


(39)

commit to user

一杯水 (yī bēi shuǐ) = segelas air

3) Kata Kerja

Kata kerja adalah menyatakan tindakan, tingkah laku atau perubahan dari tindakan yang dilakukan orang atau benda. Misalnya:

去( qù ) = pergi

学习( xué xí ) = belajar

帮助 (bāng zhù) = membantu; bantu

4) Kata Sifat

Kata sifat adalah kata yang mendeskripsikan bentuk, kualitas, gerakan, tingkah laku, perubahan suatu benda atau orang. Misalnya:

净 (gān jìng) = bersih 清楚 (qīng chu) = jelas 客气 (kè qì) = sungkan

5) Kata Keterangan

Kata keterangan adalah kata yang menyatakan tindakan, tingkah laku, perubahan waktu, lingkup, kualitas dan keadaan. Misalnya:


(40)

commit to user

很 (hěn) = sangat; paling

已经 (yǐ jīng) = sudah

6) Kata Ganti

Kata ganti adalah kata yang mewakili/ menggantikan kata benda, kata kerja, kata sifat, dan lain-lain. Misalnya:

我( wǒ) = saya

这 (zhè) = ini

多少(duōshǎo) = berapa

7) Kata Depan

Kata depan adalah kata yang diletakkan di depan kata benda, kata ganti atau frasa, membentuk frasa kata depan, yang bersama-sama menyatakan arah, obyek, waktu, tempat, dan lain-lain suatu perubahan/ tindakan. Misalnya:

从 (cóng) = dari 在 (zài) = di 按照 (àn zhào) = menurut

8) Kata Sambung

Kata sambung adalah kata semu yang menyambungkan kata, frasa, atau klausa. Misalnya:


(41)

commit to user

和 (hé) = dan

而且 (ér qiě) = dan lagi; tapi juga 或者 (huò zhě) = atau

9) Kata Bantu

Kata bantu adalah kata yang ditambahkan pada kata, frasa, atau kalimat, menyatakan makna tambahan. Tidak dapat digunakan sendiri, biasanya dibaca nada ringan. Misalnya:

的 (de) = diletak kan dibelakang atribut; menandakan kepunyaan

了(le) = sudah; hal yang sudah lewat atau terjadi 呢 (ne) = diletak kan dibelakang tanya

10)Kata Seru dan Kata Peniru Bunyi

Kata seru adalah kata yang menyatakan bunyi suatu seruan, teriakan, atau respon terhadap sesuatu. Misalnya:

啊(a) = „menyatakan keheranan, kekaguman‟

喂 (wèi) = „untuk sapaan hai, halo‟ 哎呀 (āi yā) = „menyatakan keheranan‟

Kata peniru bunyi merupakan kata yang menirukan bunyi suatu benda atu gerakan. Misalnya:


(42)

commit to user

轰隆 (hóng lóng) = suara guntur bergemuruh 哗哗 (huā huā) = suara gaduh

(pīngpāng) = suara gedebak-gedebuk

3. Pengertian Kosakata Secara Umum

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kosakata dapat didefinisikan sebagai perbendaharaan kata atau vokabuler. Sedangkan Menurut Soedjito dalam Turanita, kosakata dapat didefiniskan sebagai berikut :

1. Semua kata yang terdapat dalam satu bahasa

2. Kekayaan kata yang dimiliki oleh seseorang

3. Kata yang dipakai dalam satu bidang ilmu pengetahuan

4. daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan singkat

dan praktis (2004)

Kata sendiri Menurut Bloomfield dalam Alwasilah(1993:120) bisa diberi definisi sebagai kesatuan linguistik yang tidak memungkinkan penyisipan materi linguistik apapun. Dengan kata lain, kata adalah kesatuan terkecil dari ujaran yang bisa berdiri sendiri.

Kualitas keterampilan berbahasa seseorang jelas bergantung pada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Paparan sebelumnya menunjukkan bahwa dengan adanya penguasaan kosakata yang memadai akan dapat meningkatkan kualitas seseorang dalam menyikapi bahasa. Hal itu selaras


(43)

commit to user

dengan pandangan Dale dalam Tarigan yang memberikan pandangan tentang pentingnya memahami kosa kata sebagai berikut:

1. Kuantitas dan kualitas penguasaan kosakata seseorang merupakan

indeks pribadi yang terbaik bagi perkembangan mentalnya.

2. Perkembangan kosakata merupakan perkembangan konseptual.

3. Semua pendidikan pada prinsipnya merupakan pengembangan

kosakata.

4. Program yang sistematis bagi pengembangan kosakata akan

dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, kemampuan, dan status sosial.

5. Faktor geografis mempengaruhi perkembangan kosakata.

6. Penelaahan kosakata yang efektif hendaknya beranjak dari kata-kata

yang sudah diketahui menuju kata-kata yang belum atau tidak diketahui. (1985:3).


(44)

commit to user BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah SD Warga

Pada awalnya, SD Warga Surakarta hanya diperuntukkan untuk anak-anak kaum pendatang asli Tionghoa totok (ayah/ibunya adalah berasal dari daratan Tiongkok). Lambat laun layanan sekolah pun berkembang untuk Tionghoa keturunan. Bahkan, pada pertengahan abad perjalanannya, SD Warga terbuka bagi anak-anak non Tionghoa. Sejak itulah SD Warga Surakarta berkembang semakin cepat dan menjelang satu abad usianya, SD Warga mendapat siswa sebanyak 119 siswa.

Perkembangan SD Warga tidak hanya pada peningkatan jumlah murid saja. Namun juga pada sarana dan prasarananya. Bangunan gedung pun ditambah dengan lantai dua yang terdiri dr tiga kelas. Pada pertengahan tahun ajaran 1985-1986 mulai dibentuk BP3 yg sangat membantu kelancaran perkembangan pendidikan dan pelayanan murid, juga bentuk partisipasi aktif para orang tua murid.

Adapun untuk menggalakkan dan mendorong minat anak-anak untuk membaca SD Warga juga menyediakan ruang perpustakaan yang lengkap dengan beraneka ragam buku. Tidak ketinggalan pula sebuah perpustakaan untuk para pendidik dan para orang tua murid yang berasal dari BP3 SD Warga.


(45)

commit to user

SD Warga juga melengkapi sarana dan prasarana sekolah berupa dua buah kantin dan satu koperasi yang menjual alat-alat tulis, sehingga para murid tidak perlu keluar sekolah apabila membutuhkan makanan dan alat-alat tulis.

Dalam mengikuti perkembangan pendidikan, SD Warga juga berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan, baik yang intrakulikuler maupun yang ekstrakulikuler dengan lebih menanamkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab.

Kemajuan intrakulikuler dapat dilihat dari hasil ujian EBTA dengan kuantitas lulusan 100% pada tahun 1963-1986. SD Warga juga menerbitkan

majalah “Suarga”, artinya Suara Warga. Yang berisi kegiatan-kegiatan dan hasil karya tulis dari para guru dan murid. Majalah suarga terbit setiap caturwulan dengan maksud memacu para murid mau berusaha mengirimkan hasil karangannya untuk mngisi majalah tersebut. Kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler SD Warga antara lain : drumband, bulu tangkis, seni tari daerah/nasional, basket, pramuka, tenis meja, berenang, perkusi, kulintang, modern dance, koor/paduan suara.

Adapun untuk menjaga keselamatan para murid pada waktu masuk dan pulang sekolah, maka SD Warga juga membuat zebracross dan menugaskan satpam untuk membantu menyeberangkan para murid. SD Warga juga membuat taman dan trotoar di depan sekolah untuk pejalan kaki dan meningkatkan keindahan SD Warga. Prasarana ini dibangun atas usul dan saran dari BP3 SD warga. Yang sudah merupakan rencana untuk perbaikan dan perluasan gedung SD Warga dalam jangka pendek.


(46)

commit to user

2. Profil SD Warga Surakarta

Nama Sekolah : SD Warga

N.I.S : W 050/04/NIS-SD/BP/DES/12

M.S.S : WI 102036104041

Provinsi : Jawa Tengah

Otonomi : Surakarta

Kecamatan : Jebres

Desa/Kelurahan : Desa Prajan

Jalan dan Nomor : Ir. Juanda Nomor 72

Kode Pos : 57121

Telefon : (0271) 633971

Status Sekolah : Swasta

Surat Keputusan / SK : Nomor 427/103.51/PR/DITGL : 15 Maret 2001

Penerbit SK : Drs. Pradja Suminta, SH. MM.

Tahun Berdiri : 1904

Bangunan Sekolah : Milik Sendiri

Luas Bangunan : 2500 M2

3. Visi dan Misi SD Warga

Visi : Mewujudkan pendidikan Warga berkualitas.

Misi : Membawa anak didik berfikir cerdas, berbudi pekerti luhur,

bertanggung jawab, mandiri, terampil, sosial dilandasi iman yang teguh.


(47)

commit to user

4. Tujuan Sekolah

1. Mencapai kompetensi siswa secara individual maupun klasikal secara

optimal

2. Mencapai kenaikan / kelulusan yang baik

3. Menghargai nilai-nilai sosial (lingkungan teman seusia, keluarga, maupun

masyarakat)

4. Bersikap jujur dan adil dalam tindakan keseharian

5. Menghargai nila-nilai ciptaan demi kelestarian ciptaan Tuhan

5. Standar Kelulusan Sekolah

1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap

perkembangan anak.

2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

3. Memenuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.

4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, adat, ras dan golongan

sosial ekonomi.

5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kirits,

kreatif.

6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan

bimbingan guru pendidik.

7. Mnunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.

8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam


(48)

commit to user

9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan

sekitar.

10.Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.

11.Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap Bangsa, Negara, dan

Cinta Tanah Air Indonesia.

12.Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan

memanfaatkan waktu luang.

13.Berkomunikasi secara jelas dan santun.

14.bekerja sama dengan kelompok, tolong menolong, dan menjaga diri

sendiri dalam lingkungan keluarga teman sebaya.

15.menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.

16.menunjukkan kemampuan membaca, menyimak, berbicara, menulis dan

berhitung.

6. Sarana dan Prasarana

SD Warga Surakarta berdiri dengan luas bangunan 2.500 m2 diatas tanah

milik Yayasan Warga dengan luas 3.000 m2. Seluruh bangunan SD Warga

Surakarta dalam kondisi baik dan bersih untuk kelancaran kegiatan belajar mengajar.

Bangunan tersebut terdiri dari :

Ruang kelas = 15 ruang

Ruang Kepala Sekolah = 1 ruang


(49)

commit to user

Ruang Komite Sekolah = 1 ruang

Ruang Perpustakaan = 1 ruang

Ruang Kesenian = 1 ruang

Ruang UKS = 1 ruang

Laboratorium Bahasa Mandarin = 1 ruang

Laboratorium Bahasa Inggris = 1 ruang

Ruang Komputer = 1 ruang

Ruang Aula = 1 ruang

Kantin = 2 ruang

Kamar mandi guru = 2 buah

Kamar mandi siswa = 2 buah

Ruang Gudang = 1 ruang

7. Struktur Organisasi Komite Dewan Sekolah

Gambar 3.1 :

Bagan Struktur Organisasi Komite Dewan Sekolah Kepala Sekolah :

L. Sulistyowati, S.Pd.

Narasumber : Masyarakat&Akademisi Ketua :

Kusno & Ishak

Sekretaris I : Hartati

Sekretaris II : Tri Agus,S.PAK

Bendahara I : Sri Mulyani

Bendahara II : Tika, S.Pd.

Bid. Penggalian Sumber Daya

Sekolah : Intan & Kristianto

Bid. Pengolahan Sumber Daya

Sekolah : Intan & Kristianto

Bid. Kerjasama Sistem Informasi :

Dewi,Ayu,Emi& Aryanto

Bid. Psarana & Prasarana Sekolah :

Yosi, Retno & Maryanti

Bid. Usaha : Losin, Agustin, Ika,


(50)

commit to user

8. Daftar Siswa Kelas 3A SD Warga Surakarta

Kelas 3A berjumlah 31 siswa, terdiri dari 19 perempuan dan 12 laki-laki. Tabel 3.1 :

Daftar nama murid kelas 3A SD Warga Surakarta tahun ajaran 2011/2012 :

No. No. Induk Nama Siswa

1 4627 Aditya Listanto P.

2 4711 Abednego Banny

3 4812 Agatha Onny P.

4 4713 Andreas

5 4714 Angela Merici A. N.

6 4715 Archeli Yerisa A.

7 4716 Artamevia Della M.

8 4717 Aurelia Cindy A.

9 4718 Bima Riyanto P.

10 4719 Cikal Abdian N.

11 4720 Dava Attadila W.

12 4721 Elen Rahmawati

13 4722 Elza Dinda A.

14 4723 Eunike Alenta A.

15 4724 Ferry Adi K.

16 4725 Japa Langen B.

17 4726 Keysia Amadea E.

18 4727 Magdalena Devi S.

19 4728 Natasya Zalianty P.


(51)

commit to user

21 4730 Octavian Sekar J. S.

22 4731 Raden Bagas R. W.

23 4732 Renata Dewi Y. P.

24 4733 Roger Jeremy

25 4734 Sahadea K.

26 4735 Satria Putra P.

27 4736 Stevie Remalia C.

28 4737 Uri Ashe Shanti

29 4738 Yonathan Magesto C.

30 4801 Angelin Christina S.

31 Ameliana Nur C.

Sumber: Daftar Siswa Kelas 3A SD Warga Surakarta

B. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

1. Observasi Kelas

Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai syarat penulisan tugas akhir di SD Warga Surakarta. Praktikan mempersiapkan dan memilih materi yang akan diajarkan. Materi yang telah dipersiapkan sesuai dengan media yang akan diterapkan. Praktikan juga diberi hak untuk memberi dan mengoreksi serta memberi penilaian pada setiap pekerjaan siswa untuk mengetahui perkembangan siswa pada pelajaran bahasa China selama mengajar.

Praktikan diberi kesempatan dari pihak sekolah untuk mengajar pelajaran bahasa China di kelas 3A. Di ruang kelas 3A terdapat 17 meja siswa dan 34 kursi siswa, serta 1 meja dan 1 kursi untuk guru. Ada satu buah white board (papan


(52)

commit to user

tulis putih) dan satu buah black board (papan tulis hitam) beserta spidol dan kapur

untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas. Di atas papan tulis terdapat gambar Presiden dan Wakil Presiden Indonesia serta burung garuda. Di dinding sekeliling kelas ditempeli beberapa gambar tokoh pahlawan nasional. Ada juga beberapa hasil karya siswa yang di pasang di kelas. Pada dinding belakang terdapat satu buah jam dinding dan satu buah bank data kelas 3A.

Siswa SD Warga Surakarta belum menggunakan buku paket atau buku materi bahasa China. Siswa hanya mempunyai buku catatan saja. Selama pelajaran bahasa China berlangsung, siswa kelas 3A terlihat tenang dan disiplin, mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru pamong. Suasana kelas cenderung monoton. Karena penyampaian materi hanya ditulis di papan tulis kemudian siswa mencatat materi yang ada di papan tulis di buku catatan mereka. Sehingga lambat laun siswa mulai tampak bosan, ada yang mengantuk, bahkan ada yang sibuk berbicara dengan teman sebangku tanpa mendengarkan dan mencatat pelajaran.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Mengajar merupakan rencana pembelajaran yang dibuat sebelum pengajaran dilakukan. Rencana pembelajaran dibuat bertujuan supaya pengajaran dilakukan secara jelas dan tepat sasaran serta dapat tersampaikan dengan baik.

Agar kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SD Warga berjalan lancar, praktikan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlebih


(53)

commit to user

dahulu sebelum mengajar. Berikut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat penulis dengan media audio visual :

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertama : Sekolah : SD Warga Surakarta

Mata Pelajaran : Bahasa China Kelas / Semester : 3A / II

Judul : Hewan

Alokasi Waktu : 1 X 40 menit Pertemuan Ke- : 2

A. Standar Kompetensi

Siswa mampu mengenal nama-nama hewan dengan

menggunakan bahasa China yang baik dan benar.

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan nama-nama hewan dalam bahasa China.

C. Indikator

Mendefinisikan kosakata nama-nama hewan dalam bahasa China Menjelaskan cara membaca atau melafalkan kosakata nama-nama hewan dalam bahasa China

Menjelaskan urutan penulisan hanzi dari kosakata nama-nama


(54)

commit to user

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu mendefinisikan nama-nama hewan dalam bahasa China

Siswa dapat melafakan kosakata nama-nama hewan dalam bahasa China dengan benar

Siswa mengenal dan mampu menulis hanzi dari kosakata

nama-nama hewan

E. Ringkasan Materi

dòngwù (hewan)

动物

动物园

Kebun binatang

Dòngwùyuán

tikus

Shǔ


(55)

commit to user

niú ( sapi )

kambing

yáng

Shé ( ular )

( kuda )


(56)

commit to user

F. Metode Pembelajaran

Metode ceramah dan tanya jawab

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

No.

Tahap Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru Siswa

1. Kegiatan

Awal

a. Salam

b. Perkenalan

c. Absen

a. Menjawab salam

b. Mendengarkan

perkenalan

c. Menjawab saat

namanya dipanggil

5 menit

2. Kegiatan

Inti

a. Menyampaikan

materi yang akan

diajarkan pada hari ini

b. Menjelaskan materi

kosakata “Hewan”

c. Menjelaskan urutan

menulis hanzi

d. Menjelaskan cara

membaca atau

melafalkan kosakata dengan benar

a. Mempersiapkan

buku catatan dan alat menulis

b. Mendengarkan

penjelaskan guru

sambil mencatat

c. Mencatat urutan

penulisan hanzi

d. Mendengarkan

penjelasan guru

kemudian ikut

membaca kosakata

30 menit


(57)

commit to user

3. Kegiatan

Akhir

a. Menugaskan siswa

membaca seluruh

materi kosakata

“Hewan”

b. Menyampaikan

materi minggu depan

c. Salam penutup

a. Membaca seluruh

materi kosakata

“Hewan”

b. Mendengarkan

penjelasan guru

c. Membalas salam

5 menit

Total 40

menit

H. Sumber Pembelajaran

Sumber bahan : Kamus bahasa China Dian Rakyat

www.google.co.id

I. Media Pembelajaran

Papan tulis Spidol Speaker Laptop Proyektor


(58)

commit to user

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kedua : Sekolah : SD Warga Surakarta

Mata Pelajaran : Bahasa China Kelas / Semester : 3A / II

Judul : Hewan

Alokasi Waktu : 1 X 40 menit Pertemuan Ke- : 3

A. Standar Kompetensi

Siswa mampu mengenal nama-nama hewan dengan

menggunakan bahasa China yang baik dan benar.

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan nama-nama hewan dalam bahasa China

C. Indikator

Mendefinisikan kosakata nama-nama hewan dalam bahasa China Menjelaskan cara membaca atau melafalkan kosakata nama-nama hewan dalam bahasa China

Menjelaskan urutan penulisan hanzi dari kosakata nama-nama

hewan

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu mendefinisikan nama-nama hewan dalam bahasa China


(59)

commit to user

Siswa dapat melafakan kosakata nama-nama hewan dalam bahasa China dengan benar

Siswa mengenal dan mampu menulis hanzi dari kosakata

nama-nama hewan

E. Ringkasan Materi

Slide Show

Zhū ( babi )

anjing

gǒu

kelinci


(60)

commit to user

Harimau

monyet

猴子

hóuzi

xiàng ( gajah )

F. Metode Pembelajaran

Metode ceramah dan tanya jawab

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

No.

Tahap Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru Siswa

1. Kegiatan

Awal

a. Salam

b. Absen

a. Menjawab salam

b. Menjawab saat


(61)

commit to user

namanya dipanggil

2. Kegiatan

Inti

a. Memberi pertanyaan

tentang materi yang

telah diajarkan

minggu lalu

b. Melanjutkan materi

minggu lalu

c. Menjelaskan urutan

menulis hanzi

d. Menjelaskan cara

membaca atau

melafalkan kosakata dengan benar

e. Menugaskan siswa

membaca ulang

kosakata yang telah dipelajari

a. Menjawab

pertanyaan yang

diberikan oleh guru

b. Medengarkan

penjelasan guru

sambil mencatat

c. Mencatat urutan

hanzi

d. Mendengarkan

penjelasan guru

kemudian ikut

membaca kosakata

e. Membaca seluruh

kosakata yang telah dipelajari

30 menit

3. Kegiatan

Akhir

a. Menyampaikan

materi ulangan untuk minggu depan dan memberi tugas

b. Salam penutup

a. Mendengarkan

penjelasan guru

b. Membalas salam


(62)

commit to user

Total 40

menit

H. Sumber Pembelajaran

Sumber bahan : Kamus bahasa China Dian Rakyat

www.google.co.id

I. Media Pembelajaran

Papan tulis Spidol Laptop Proyektor Speaker

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Ketiga :


(63)

commit to user Sekolah : SD Warga Surakarta Mata Pelajaran : Bahasa China

Kelas / Semester : 3A / II

Judul : Musim di China Alokasi Waktu : 1 X 40 menit Pertemuan Ke- : 5

A. Standar Kompetensi

Siswa mampu mengenal empat musim di negara China dengan menggunakan bahasa China yang baik dan benar.

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan empat macam musim di China dalam bahasa China.

C. Indikator

Mendefinisikan kosakata empat musim di China dalam bahasa China

Menjelaskan cara membaca atau melafalkan kosakata dalam bahasa China

Mengenal hanzi dari kosakata empat musim di China

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu mendefinisikan kosakata empat musim di China dalam bahasa China

Siswa dapat melafakan kosakata dalam bahasa China dengan benar 48


(64)

commit to user

Siswa mengenal dan mampu menulis hanzi dari kosakata empat

musim di China

E. Ringkasan Materi

Slide Show

中国的季节

Zhōngguó de Jìjié

Musim di China

夏天

xiàtiān

musim panas

秋天

qiūtiān


(65)

commit to user

春天

chūntiān

musim semi

冬天

dōngtiān

musim dingin

F. Metode Pembelajaran

Metode ceramah dan tanya jawab

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

No.

Tahap Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru Siswa

1. Kegiatan

Awal

a. Salam

b. Absen

a. Menjawab salam

b. Menjawab saat

namanya dipanggil


(66)

commit to user

2. Kegiatan

Inti

a. Menyampaikan

materi yang akan

diajaran pada hari ini

b. Menjelaskan kosakata

Musim di China

melalui powerpoint

c. Menjelaskan cara

membaca atau

melafalkan kosakata dengan benar

d. Menjelaskan urutan

menulis hanzi

a. Menyiapkan buku

catatan dan alat

menulis

b. Mendengarkan

penjelaskan guru

sambil mencatat

c. Mendengarkan

penjelasan guru dan ikut membaca atau melafalkan kosakata

d. Mencatat urutan

penulisan hanzi

30 menit

3. Kegiatan

Akhir

a. Menugaskan siswa

membaca ulang

seluruh kosakata

tentang musim di

China

b. Salam penutup

a. Membaca seluruh

kosakata tentang

musim di China

b. Membalas salam

5 menit

Total 40


(67)

commit to user

H. Sumber Pembelajaran

Sumber bahan : Kamus bahasa China Dian Rakyat

Mandarin Dasar untuk Sekolah Dasar kelas 3 www.google.co.id

I. Media Pembelajaran

Papan tulis Spidol Laptop Proyektor Speaker


(68)

commit to user

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Keempat : Sekolah : SD Warga Surakarta

Mata Pelajaran : Bahasa China Kelas / Semester : 3A / II

Judul : Musim di China Alokasi Waktu : 1 X 40 menit Pertemuan Ke- : 6

A. Standar Kompetensi

Siswa mampu mengenal cuaca empat musim di negara China dengan menggunakan bahasa China yang baik dan benar.

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan kosakata cuaca di musim gugur, semi, panas dan dingin dalam bahasa China

C. Indikator

Mendefinisikan kosakata cuaca di musim gugur, semi, panas dan dingin dalam bahasa China

Menjelaskan cara membaca atau melafalkan kosakata cuaca dalam bahasa China dengan benar

Mengenal hanzi dari kosakata cuaca di musim gugur, semi, panas

dan dingin.


(69)

commit to user

Siswa mampu mendefinisikan kosakata hangat, sejuk, panas dan dingin dalam bahasa China

Siswa dapat melafakan kosakata dalam bahasa China dengan benar

Siswa mengenal dan mampu menulis hanzi dari kosakata cuaca

hangat, sejuk, panas dan dingin

E. Ringkasan Materi

Slide Show

生词Shēngcí ( kosakata ) :

热rè : panas

冷lěng : dingin 凉快liángkuai : sejuk 暖和nuǎnhuo : hangat

Zhōngguó yǒu sì gè jìjié。

( China punya 4 musim. )

Xiàtiān hěn rè。

( Musim panas sangat panas. ) Qiūtiān hěn liángkuai。

( Musim gugur sangat sejuk. )

Dōngtiān hěn lěng。

( Musim dingin sangat dingin. )

Chūntiān hěn nuǎnhuo。

( Musim semi sangat hangat. )

Zhōngguó de jìjié。

( Musim di China )

1.Zhōngguó yǒu sì gè jìjié。( China punya 4 musim.)

2.Xiàtiān, qiūtiān, dōngtiān hé chūntiān。

( musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi.)

3. Qiūtiān shì zuì hǎo de jìjié。

( musim semi adalah musim yang terbaik. ) 4. Tiānqì bù rè yě bù lěng, hěn nuǎnhuo。


(70)

commit to user

F. Metode Pembelajaran

Metode ceramah dan tanya jawab

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

No.

Tahap Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru Siswa

1. Kegiatan

Awal

a. Salam

b. Absen

a. Menjawab salam

b. Menjawab saat

namanya dipanggil

5 menit

2. Kegiatan

Inti

a. Menyampaikan

materi yang akan

diajarkan pada hari ini

b. Menjelaskan kosakata

cuaca pada musim di

China melalui

powerpoint

c. menjelaskan

bagaimana cuaca di

China saat musim

dingin, panas, gugur dan semi

d. Menjelaskan cara

membaca atau

a. menyiapkan buku

catatan dan alat

menulis

b. Mendengarkan

penjelaskan guru

sambil mencatat

c. Mendengarkan

penjelasan dari guru

d. Mendengarkan

penjelasan guru dan

30 menit


(71)

commit to user

melafalkan kosakata dengan benar

e. Menjelaskan urutan

menulis hanzi

ikut membaca atau melafalkan kosakata

e. Menuliskan urutan

penulisan hanzi

3. Kegiatan

Akhir

c. Menyuruh siswa

membaca ulang

seluruh kosakata

tentang cuaca di

setiap musim di China

d. Salam penutup

c. Membaca seluruh

kosakata tentang

musim di China

d. Membalas salam

5 menit

Total 40

menit

H. Sumber Pembelajaran

Sumber bahan : Kamus bahasa China Dian Rakyat

Mandarin Dasar untuk Sekolah Dasar kelas 3 www.google.co.id

I. Media Pembelajaran

Papan tulis Spidol Laptop Proyektor Speaker


(72)

commit to user

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelima: Sekolah : SD Warga Surakarta

Mata Pelajaran : Bahasa China Kelas / Semester : 3A / II

Judul : Musim di China Alokasi Waktu : 1 X 40 menit Pertemuan Ke- : 7

A. Standar Kompetensi

Siswa mampu mengenal cuaca dan empat musim di negara China dengan menggunakan bahasa China yang baik dan benar.

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan kosakata cuaca dan empat musim di China dalam bahasa China

C. Indikator

Mendefinisikan kosakata cuaca dan musim di China dalam bahasa China

Menjelaskan cara membaca atau melafalkan kosakata cuaca dan musim dalam bahasa China dengan benar

Mengenal hanzi dari kosakata dan empat musim di China

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu mendefinisikan kosakata musim dan cuaca dalam bahasa China


(73)

commit to user

Siswa dapat melafakan kosakata dalam bahasa China dengan benar

Siswa mengenal dan mampu menulis hanzi dari kosakata cuaca dan

musim di China

E. Ringkasan Materi

中国的季节

Zhōngguó de Jìjié

Musim di China

夏天

xiàtiān

musim panas

秋天

qiūtiān


(74)

commit to user

春天

chūntiān

musim semi

冬天

dōngtiān

musim dingin

生词Shēngcí ( kosakata ) :

热rè : panas

冷lěng : dingin 凉快liángkuai : sejuk 暖和nuǎnhuo : hangat

Zhōngguó yǒu sì gè jìjié。

( China punya 4 musim. )

Xiàtiān hěn rè。

( Musim panas sangat panas. ) Qiūtiān hěn liángkuai。

( Musim gugur sangat sejuk. )

Dōngtiān hěn lěng。

( Musim dingin sangat dingin. )

Chūntiān hěn nuǎnhuo。


(75)

commit to user

Zhōngguó de jìjié。

( Musim di China )

1.Zhōngguó yǒu sì gè jìjié。( China punya 4 musim.)

2.Xiàtiān, qiūtiān, dōngtiān hé chūntiān。

( musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi.)

3. Qiūtiān shì zuì hǎo de jìjié。

( musim semi adalah musim yang terbaik. ) 4. Tiānqì bù rè yě bù lěng, hěn nuǎnhuo。

( cuacanya tidak panas dan tidak dingin, sangat hangat. )

.

F. Metode Pembelajaran

Metode ceramah dan tanya jawab

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

No.

Tahap Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru Siswa

1. Kegiatan

Awal

a. Salam

b. Absen

a. Menjawab salam

b. Menjawab saat

namanya dipanggil

5 menit

2. Kegiatan

Inti

a. Mengulang materi

yang telah diajarkan minggu lalu

b. memberikan

pertanyaan seputar

materi kepada siswa

a. Menjawab

pertanyaan dari

guru

b. Siswa

mendengarkan

sambil bergantian

menjawab

30 menit


(76)

commit to user

c. Menyuruh siswa

membaca ulang

seluruh kosakata

tentang cuaca dan

musim di China

pertanyaan

c. Membaca seluruh

kosakata tentang

cuaca dan musim di China

3. Kegiatan

Akhir

a. Menyampaikan

materi/ulangan untuk minggu depan dan memberi tugas

b. Salam penutup

a. Mendengarkan

penjelasan dari guru

b. Membalas salam

5 menit

Total 40

menit

H. Sumber Pembelajaran

Sumber bahan : Kamus bahasa China Dian Rakyat

Mandarin Dasar untuk Sekolah Dasar kelas 3 www.google.co.id

I. Media Pembelajaran

Papan tulis Spidol Laptop Proyektor Speaker


(77)

commit to user

3. Kegiatan Belajar Mengajar

Dalam kegiatan belajar mengajar di SD Warga Surakarta, praktikan mengajarkan mata pelajaran bahasa China di kelas 3A dalam 9 kali pertemuan. Yaitu 1 pertemuan untuk perkenalan, 5 pertemuan untuk pemberian materi, dan 3 pertemuan untuk ulangan. Perincian pertemuan tersebut sebagai berikut :

Tabel 3.2 :

Jadwal mengajar bahasa China di kelas 3A SD Warga Surakarta tahun ajaran 2011/2012 :

No. Tanggal Kelas Materi Yang Diajarkan

1 2 Februari 2012 3A Observasi kelas dan perkenalan

2 9 Februari 2012 3A Hewan

3 16 Februari 2012 3A Melanjutkan materi “Hewan”

4 23 Februari 2012 3A Tes pertama

5 1 Maret 2012 3A Musim di China

6 8 Maret 2012 3A Melanjutkan materi “Musim di

China”

7 15 Maret 2012 3A Mengulang materi Musim di China

8 22 Maret 2012 3A Tes kedua

9 29 Maret 2012 3A Tes membaca

Pertemuan pertama praktikan memulai kegiatan belajar dengan memperkenalkan diri dan menyapa siswa kelas 3A menggunakan sapaan bahasa


(78)

commit to user

dengan semangat : 老师好!“. Kemudian praktikan menyakan kabar mereka

dengan bahasa China : “今天你们好吗?”. Reaksi para siswa ternyata berbeda dari

pertanyaan pertama. Mereka ada yang tertawa, diam, dan menjawab secara asal pertanyaan praktikan. Ternyata mereka belum bisa menjawab pertanyaan tersebut. Praktikan kemudian menjelaskan arti dari pertanyaan tersebut. Kemudian praktikan memberikan contoh sapaan singkat yang digunakan setiap pelajaran mengawali pelajaran bahasa China. Sapaan tersebut antara lain :

Guru : “你们好! “

(nǐmen hǎo !)

(halo semuanya !)

Murid : “ 老师好! “

(lǎoshī hǎo !)

( halo bu guru !)

Guru : “早上好!”

(Zǎoshang hǎo !)

(Selamat pagi !)

Murid : “早上好!”

(Zǎoshang hǎo !)

(Selamat pagi !)


(79)

commit to user

( Jīntiān nǐmen hǎo ma? )

(apakah hari ini kalian baik-baik saja?)

Murid : “很好。老师呢?”

(Hěn hǎo. Lǎoshī ne?)

(Baik. Bagaiamana dengan bu guru?)

Guru : “老师也很好。”

(Lǎoshī yě hěn hǎo.)

(Bu guru juga baik.)

Percakapan di atas selalu dilakukan setiap praktikan akan memulai pelajaran. Setelah selesai menjelaskan sapaan tersebut, praktikan kemudian menyampaikan materi yang akan disampaikan minggu depan. Praktikan juga memberitahu kepada para siswa bahwa praktikan akan menggunakan media audio-visual pada saat mengajar bahasa China. Para siswa sangat menyambut dengan gembira mendengar mereka akan belajar bahasa China menggunakan media audio-visual. Di akhir pelajaran praktikan juga membiasakan siswa untuk mengucap salam menggunakan bahasa China. Biasanya pelajaran diakhiri dengan mengucap salam seperti :

Guru : “好,谢谢你们。再见!”

(Hǎo, xièxiè nǐmen. Zàijiàn!)

(baiklah, terima kasih semua. Sampai jumpa!)


(80)

commit to user ( Xièxiè lǎoshī. Zàijiàn! )

( terima kasih bu guru, sampai jumpa!)

Pertemuan kedua, praktikan mulai menggunakan media audio-visual. Pelajaran bahasa China siswa kelas 3A dilakukan di laboratorium bahasa, karena membutuhkan sarana seperti proyektor dan laptop. Ketika sedang mempersiapkan peralatan, terjadi kesalahan teknik pada laptop. Sehingga waktu mengajar berkurang sekitar 15 menit. Praktikan mengawali pelajaran dengan menyapa para siswa menggunakan sapaan yang telah diajarkan praktikan pada pertemuan sebelumnya. Setelah menyapa siswa, praktikan mengabsen satu per satu siswa agar praktikan lebih mengenal para siswa. Kemudian praktikan memberikan

materi “Hewan”. Praktikan menunjukkan slide-slide bergambar hewan, disertai

dengan cara membaca pinyin dengan nada benar. Praktikan juga mengajarkan cara

menulis hanzi kepada siswa. Pada saat praktikan memberikan materi, masih ada

beberapa siswa yang kurang memperhatikan. Karena masih ada siswa yang sibuk sendiri, dan berbicara dengan teman sebangkunya. Di awal pertemuan waktu sudah terbuang sekitar 15 menit, sehingga materi yang disampaikan pun belum selesai dan harus dilanjutkan di pertemuan berikutnya.

Pertemuan ketiga, praktikan masih menggunakan media audio-visual. Seperti pertemuan sebelumnya, praktikan terlebih dahulu .menyapa dan mengabsen siswa satu per satu. Kemudian praktikan mengulang materi minggu yang lalu. Karena pertemuan minggu yang lalu materi belum selesai, maka

pertemuan kali ini masih melanjutkan materi minggu yang lalu, yaitu “Hewan”.


(81)

commit to user

mengikuti pelajaran. Siswa menjawab pertanyaan dari praktikan secara kompak, mereka juga antusias untuk maju ke depan menuliskan jawaban dari pertanyaan yang praktikan berikan. Di akhir pelajaran, praktikan memberikan rangkuman materi sebagai bahan ulangan minggu yang akan datang. Praktikan juga memberikan pekerjaan rumah, agar siswa lebih rajin dan lebih memahami materi.

Pada pertemuan keempat, praktikan mengadakan tes pertama. Para siswa terlihat antusias mengerjakan tes, walaupun masih ada beberapa siswa yang masih sibuk dan ramai sendiri. Sehingga butuh waktu untuk menenagkan suasana tes yang seddikit gaduh. Setelah selesai tes, praktikan menyampaikan materi yang akan diajarkan minggu depan.

Pertemuan kelima, praktikan masih menggunakan metode yang sama.

Sebelum memulai materi baru, praktikan mengulang slide-slidemateri “Hewan”.

Hal ini dilakukan untuk mengecek apakah siswa masih menguasai materi sebelumnya dan siap untuk penambahan materi baru. Setelah mengulang materi

“Hewan”, praktikan memberikan materi baru kepada siswa. Yaitu “Musim di China”. Di pertemuan ini penulis memberikan slide-slide tentang tentang 4 musim di China serta gambar yang sesuai dengan keadaan setiap musimnya. Agar siswa bisa membayangkan secara lebih nyata keadaan di China pada saat musim

tertentu. Praktikan juga masih menambahkan cara membaca pinyin dengan nada

yang benar. Minat siswa pada pertemuan ini semakin bagus. Karena siswa terlihatcepat mengikuti materi yang baru. Di akhir pertemuan, praktikan menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari minggu depan.


(1)

commit to user

bersemangat dan antusias dalam belajar, serta merangsang daya ingat siswa dalam mengingat dan melafalkan kosakata.

2. Mempersiapkan materi dengan media lain, seperti media gambar yang dicetak di kertas. Dengan demikian bisa menjadi alternatif jika terjadi mati lampu atau ruang laboratrium sedang tidak bisa digunakan.


(2)

commit to user BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1. Penggunaan media audio-visual dalam pengajaran kosakata bahasa China di SD Warga Surakarta efektif meningkatkan penguasaan kosakata bahasa China dan dapat mempermudah siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit (mengkonkritkan suatu yang bersifat abstrak). Di samping itu, dapat membantu siswa sehingga lebih mudah dalam mengingat dan menghafal kosakata tersebut dalam bahasa China. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan nilai rata-rata tes dari sebelum menggunakan media audio-visual dengan rata-rata 66,80 kemudian mengalami peningkatan secara bertahap setelah menggunakan media audio-visual dengan nilai rata-rata pada tes I 75,70 , pada tes II dengan rata-rata 77,80 dan pada tes III dengan rata-rata 80,64.

2. Hambatan dalam penggunaan media audio-visual pada proses pembelajaran kosakata bahasa China di SD Warga Surakarta, di antaranya; yaitu siswa masih kurang menguasai pelafalan pinyin dengan benar, sehingga siswa perlu dilatih lebih giat dalam melafalkan pinyin secara benar sesuai dengan nadanya secara bertahap. Untuk mengatasi hal tersebut dapat ditangani dengan solusi memberikan materi pelajaran dalam bentuk gambar dan suara, serta contoh cara membaca pinyin dengan benar.


(3)

commit to user

Di samping itu, penggunaan media audio-visual yang membutuhkan energi listik, sehingga jika terjadi mati lampu atau keadaan laboratorium sedang dalam kondisi tidak bisa digunakan, maka siswa tidak bisa melaksanakan kegaiatan belajar mengajar dengan baik. Untuk itu perlu membuat materi dengan alternatif media lain, seperti gambar atau buku pelajaran bahasa China kepada siswa. Agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan meskipun keadaan sedang darurat.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas serta setelah penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SD Warga Surakarta, maka penulis akan memberikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Bagi Mahasiswa D3 Sastra China :

a. Perlu peningkatan kemampuan berbahasa China dalam dunia pengajaran.

b. Lebih menekankan pembelajaran hanyu-pinyin kepada siswa. c. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik almamater, bersikap

sopan santun, dan disiplin serta dedikasi yang tinggi selama melaksanakan Program Praktik Kerja Lapangan.

2. Bagi Pimpinan Sekolah :

a. Tugas Akhir ini dapat menjadi bahan pertimbangan salah satu alternatif media pembelajaran untuk mengatasi kesulitan belajar para siswa.


(4)

commit to user

b. Perlunya penggunaan alternatif media lain sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar, khususnya pelajaran bahasa China.


(5)

commit to user DAFTAR PUSTAKA

Arif S. Sadiman, dkk. 1990. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya). Jakarta : CV Rajawali.

Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung:Sarana Tutorial Nurani Sejahtera Dendy Sugono (dkk). 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :

Pusat Bahasa

Djamarah Syaiful Bahri dan Zain Aswan. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Hujair AH Sanaky. 2011. Media Pembelajaran. Jogjakarta : Kaukaba Dipantara Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta

Tarigan, H.G. 1994. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung :

Angkasa.

Tim Dosen FIP-IKIP Yogyakarta. 1992. Bacaan Wajib, Media Pembelajaran. Yogyakarta : Diktat FIP-IKIP.

Tim Perkamusan Universitas Peking. 2008. Kamus Praktis Indonesia-China China-Indonesia. Jakarta : Dian Rakyat

Data Website :

Alwasilah dalam http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=27532, diakses 20 Mei 2012

Bovee. 1997. Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi, From: http:/www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc, Akses, Senin, 20/20/2003

Soedjito dalam Turanita dalam http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=27532, diakses 20 Mei 2012

http://carapedia.com/pengertian_definisi_belajar_menurut_para_ahli_info499.htm l, diakses 29 April 2012 pukul 11.30 WIB

现代汉语dalam http://www.mandarin.web.id/category/kosa-kata, diakses 27 Mei 2012, pukul 20.45 WIB


(6)

commit to user

http://www.china.org.cn/learning_chinese/popular_words, diakses 30 Mei 2012, pukul 21.35 WIB