PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DI AJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DI AJARKAN
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING DENGAN PROCESS ORIENTED GUIDED
I N Q U I R Y LE A R NI N G PA D A PO K O K
BAHASAN S T R U K T U R A T O M
Oleh
Tukma Sari
NIM 4101131033
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan Judul”
Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Di Ajarkan Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dengan Process Oriented
Guided Inquiry Learning (POGIL) Pada Pokok Bahasan Struktur Atom”.Adapun
penyusunan skripis iini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: Bapak
Drs. Eddiyanto,Ph,D sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, semangat dan saran-saran kepada penulis sejak awalp
enelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban,M.S, Ibu Dra. Gulmah
Sugiharti, M.Pd, dan Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti , M.Si yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari seminar proposal penelitian sampai dengan
selesainya skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Ibu Dra. Ida

Duma Riris., M. Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh bapak
dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah
membantu penulis. Ucapan terimakasih kepada guru-guru sekolah yang telah
membimbing penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan
terimakasih kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru kimia(Ibu Rosimi
Siregar) dan siswa/i kelas X IPA-1 dan XI IPA-2 SMA Negeri 1 Sei Kanan yang
telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terimakasih kepada orang tua saya,
Ayahanda Agus Salim Lubis dan Ibunda Alm. Manita Siregar yang sangat saya
cintai dan sayangi. Atas segala doa, dukungan dan harapan serta pengorbanan
yang selama ini beliau berikan kepada saya mengalir tanpa henti untuk menjalani

v

pendidikan yang setinggi-tingginya; Ucapan terimakasih kepada saudarasaudaraku tersayang Kak Nurhayati Lubis, Kak Siti Arlina Lubis, Bang Ahmad
Suhela Lubis dan Bang Ali Imran Lubis, dan Alm. Ermaulina Lubis dan bang
Zainuddin Lubis yang selalu setia memberikan nasihat, doa, semangat, ketegaran
menjalani cobaan, dan canda tawa yang selalu hadir ditengah-tengah keluarga.
Serta terima kasih yang teristimewa saya haturkan kepada bang Yahya Harahap
yang memberikan saya dukungan, motivasi, doa sehingga penulis bisa tetap

bertahan menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
rekan mahasiswa kelas Dik A 2010 khususnya buat Rina, Manik, Hafizhah,
Makfit, Rizka, Sifa, Desi, dan Putrid an Juni yang telah menjalin keakraban
bersama, suka duka dan semangatnya selama menjalani perkuliahan. Penulis juga
ucapkan terima kasih pada para sahabat Nora, Dina, Patima, Wati, Roziah, Evi,
Fitri untuk kebersamaan dan keceriaannya. Dan terima kasih kepada teman saya
Muhammad Adnan yang saling memotivasi dan berjuang bersama untuk
menyelesaikan skripsi. dan terspesial penulis ucapkan terima kasih kepada Ummi
Ellya Panjous, S.N,M.Pkim yang telah memberikan ilmu yang luar biasa kepada
penulis selama menjalani PPLT di MAN Kisaran.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik

yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam ilmu pendidikan.

Medan,Juli 2014

Penulis,

Tukma Sari
NIM. 4101131033

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DI AJARKAN
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING DENGAN PROCESS ORIENTED GUIDED
I N Q U I R Y LE A R NI N G PA D A PO K O K
BAHASAN S T R U K T U R A T O M

Tukma Sari (4101131033)
Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
peningkatan hasil belajar siswa yang diberikan pengajaran melalui model
pembelajaran Problem Based Learning dengan Process Oriented Guided Inquiry
Learning pada materi Srtuktur Atom. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas

X IPA SMA Negeri 1 Sei Kanan yang terdiri dari 2 kelas. Sampel yang digunakan
sebanyak 2 kelas dengan cara purposive sampling dan masing–masing kelas
terdiri atas 30 siswa. Pada kelas eksperimen I diberi pengajaran dengan model
Pembelajaran Problem Based Learning dan pada kelas eksperimen II diberikan
pengajaran dengan model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry
Learning. Hasil uji statistik menggunakan uji t dua pihak menggunakan data gain
diperoleh bahwa nilai t hitung sebesar 4,17 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,83 pada
taraf signifikan α = 0,05, sehingga t hitung>ttabel . Dari hasil perhitungan gain antara
post-tes dan pre-tes kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II diperoleh
besarnya gain pada kelas eksperimen I dengan rata-rata 37,3 + 7,7 dan post-tes
78,5+7,2

adalah 74% dan pada kelas eksperimen II rata-rata 27,33 + 7,93 dan

pos-tes 71,83 + 9,8 adalah 84%. Besar perbedaan peningkatan hasil belajar antara
kedua kelas eksperimen adalah 10% .

Kata Kunci : Problem Based Learning, Process oriented Guided Inquiry
Learning, Peningkatan Hasil Belajar, Struktur Atom.


vi

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
viii

ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Ruang Lingkup
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional

1
1
3
3
4
4
5
5


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1 Hakekat Belajar Kimia
2.1.2 Hasil Belajar Kimia
2.2. Model Pembelajaran
2.2.1 Model Pembelajaran Problem Based Learning
2.2.2 Langkah-langkah Problem Based Learning
2.2.3 Kelebihan dan kekurangan Problem Based Learning
2.3. Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning
2.3.1 Langkah-langkah pembelajaran POGIL
2.4. Materi Perkembangan Struktur Atom
2.4.1 Partikel Dasar Penyusun Atom
2.4.2 Nomor Atom Dan Nomor Massa
2.4.3 Konfigurasi Elektron Dan Elektron Valensi
2.5. Kerangka Konseptual
2.6. Hipotesis Penelitian

7
7

7
8
8
8
10
11
13
14
17
21
23
23
25
25

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. LokasidanWaktuPenelitian
3.1.1 Lokasi Penelitian
3.1.2 Waktu Penelitian
3.2. PopulasidanSampelPenelitian

3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel

26
26
26
26
26
26
26

vii

3.3. Variabeldan Instrumen Penelitian
3.3.1 Variabel Penelitian
3.3.2 Instrumen Penelitian
3.4. Desain/ RancanganPenelitian
3.5. Prosedur Penelitian
3.6. Teknik Pengumpulan Data
3.7. TeknikAnalisis Data


26
26
28
30
32
33
34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. HasilPenelitian
4.1.1. Analisis Instrumen Penelitian
4.1.1.1. Validitas Instrumen Tes
4.1.1.2. Reliabilitas Instrumen Tes
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes
4.1.1.4. Daya Pembeda Instrumen Tes
4.1.2. Data Hasil Penelitian
4.2. Analisis DataPenelitian
4.2.1. Uji Normalitas Data
4.2.2. Uji Homogenitas Data
4.2.3. Uji Hipotesis
4.2.4. Persentase Peningkatan Hasil Belajar
4.3. Pembahasan

37
37
37
37
38
38
38
39
40
40
40
41
42
43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

48
48
48

DAFTAR PUSTAKA

49

ix

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1. Kategori Tingkat Kesukaran Butir Tes
Tabel 4.1. Data Hasil Penelitian
Tabel 4.2. Normalitas Data Pre-tes, Post-tes dan Gain
Tabel 4.3. Homogenitas Data Pre-tes, Post-tes dan Gain
Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis Data Post-tes
Tabel 4.5. Persen Peningkatan Hasil Belajar

28
38
39
39
40
40

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Model Atom Thomson
Gambar 2.2. Model Atom Thomson
Gambar 2.3. Model Atom Rutherford
Gambar 2.4. Model Atom Niels Bohr
Gambar 2.5. Model Atom mekanika kuantum
Gambar 3.1. Model Pretest-Posttest Control Group Design
Gambar 3.2. ProsedurPenelitian
Gambar 4.1. Grafik Data Hasil Belajar Siswa
Gambar 4.2. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa

17
18
19
20
21
30
32
38
41

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus
Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen I & II
Lampiran 3. SoalTugas Rumah Kelas Eksperimen I dan II
Lampiran 4. Masalah pada model pembelajaran
Lampiran 5. Model pembelajaran TTS
Lampiran 6. Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum Validasi
Lampiran 7. Instrumen Sebelum Validasi
Lampiran 8. Kunci Jawaban Instrumen Sebelum Validasi
Lampiran 9. Kisi-Kisi Instrumen Tes SesudahValidasi
Lampiran 10. Instrumen Sesudah Validasi
Lampiran 11.Kunci Jawaban Instrumen Sesudah Validasi
Lampiran 12. Tabel Instrumen ValiditasTes
Lampiran 13. Perhitungan Validitas Tes
Lampiran 14. Tabel Instrumen Reliabilitas Tes
Lampiran 15. Perhitungan Reliabilitas Tes
Lampiran 16. Tabel Tingkat Kesukaran InstrumenTes
Lampiran 17. Perhitungan Tingkat KesukaranTes
Lampiran 18. Tabel Daya Beda InstrumenTes
Lampiran 19. Perhitungan Daya Beda Tes
Lampiran 20. Rekap Analisis InstrumenTes
Lampiran 21. Rata-Rata dan Standar Deviasi Hasil Belajar Siswa
Lampiran 22. Uji Normalitas Data
Lampiran 23. Uji Homogenitas Data
Lampiran 24. Uji Hipotesis Data
Lampiran 25. Uji Gain(Peningkatan Hasil Belajar)
Lampiran 26. Tabel Observasi Aktivitas Siswa
Lampiran 27. Lembar Observasi
Lampiran 28. Hasil Persentasi Nilai Aktivitas Siswa
Lampiran 29. Jadwal Kegiatan Penelitian
Lampiran 30. Dokumentasi
Lampiran 31. Tabel Nilai-Nilai r Produk Moment
Lampiran 32. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat
Lampiran 33. Tabel Nilai-nilai Distribusi t (Tabel t)
Lampiran 34. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F

51
55
73
75
81
86
95
102
103
117
121
122
123
125
126
127
128
129
130
131
132
138
144
146
149
153
154
155
159
160
167
168
169
170

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut Wina Sanjaya (2006) pendidikan merupakan usaha sadar untuk
mengembangkan potensi dasar untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber
Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua konsep pendidikan
yang saling berkaitan yaitu belajar (Learning) dan pembelajaran (Instruction).
Konsep belajar berakar pada pendidik. Tujuan pendidikan adalah membentuk
sumber daya manusia yang berkualitas tinggi yaitu manusia yang mampu
menghadapi perkembangan zaman. Mutu pendidikan yang baik yaitu diikuti
dengan hasil belajar siswa yang baik pula. Tetapi mutu pendidikan akan terhambat
jika pembelajaran tersebut mengalami persoalan.
Menurut Rusman (2010), pembelajaran merupakan suatu sistem, yang
terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain.
Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode dan evaluasi. Keempat
komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan
menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi
antara guru dengan siswa. Proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila
siswa mencapai kompetensi yang diharapkan, karena hal itu merupakan cerminan
dari kemampuan siswa dalam menguasai suatu materi. Hal ini tidak terlepas dari
kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan model dan media yang tepat
dan efektif.
Kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang merupakan
hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisir
tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses
ilmiah. Namun pada saat ini sains (kimia) merupakan salah satu mata pelajaran
yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa sekolah menengah. Maka perlu

1

2

adanya variasi dalam mengajar agar siswa dapat termotivasi dalam pembelajaran
didalam kelas (Setyowati, 2007).
Berdasarkan observasi awal yang saya lakukan terhadap proses
pembelajaran di SMA Negeri 1 Sei Kanan, diperoleh informasi bahwa selama
proses pembelajaran, guru telah memberdayakan sarana dan prasarana sekolah,
namun siswa belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan
untuk mengikuti pelajaran lanjutan. Beberapa siswa belum belajar sampai pada
tingkat pemahaman. Siswa baru mampu menghafal fakta, konsep pada tingkat
ingatan karena dalam sistem pembelajaran, guru yang lebih banyak mengambil
bagian.
Dari permasalahan di atas diperlukan suatu model pembelajaran yang
dapat memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami materi pelajaran.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah di atas adalah
dengan menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dengan
aktifnya siswa dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih bermakna
karena siswa secara langsung diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan tersebut.
Disini penulis menggunakan model pembelajaran yaitu model pembelajaran
Problem Based Learning dan model pembelajaran Process Oriented Guided
Inquiry Learning.
Struktur atom adalah materi semester ganjil. Struktur Atom termasuk
materi yang bersifat abstrak, dibutuhkan kreativitas guru untuk menjelaskan
struktur atom yang tidak bisa diamati oleh siswa secara nyata. Untuk mengatasi
masalah tersebut, guru harus bisa mengembangkan imajinasi siswa dan membuat
pelajaran lebih menarik agar konsep tentang atom mudah dipahami siswa, salah
satunya dengan adanya model pembelajaran Problem Based Learning dan model
pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning. diharapkan situasi
pembelajaran

kimia

yang

menegangkan

menjadi

pembelajaran

yang

menyenangkan sehingga siswa lebih mudah mencapai kompetensi yang
diharapkan.

3

Beberapa penelitian telah menunjukkan keefektifan model pembelajaran
Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar. Penelitian yang
dilakukan Sirait (2012) menyimpulkan bahwa Problem Based Learning yaitu
meningkat sebesar 79,7% untuk kelas eksperiment dan kelas control 72,1% .
Untuk hasil penelitian Galih (2013) yang menggunakan Process Oriented
Guided Inquiry Learning menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa meningkat
sebesar 76,40% untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 73,58%. Dan
perbedaan hasil yang diperoleh dari penelitian Juriyah (2009) pada materi Struktur
Atom dari skor posttest dari kelas eksperimen 11,82% dan kelas control sebesar
8,50%.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa
Yang di Ajarkan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Dengan Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL)
Pada Pokok Bahasan Struktur Atom ”

1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka ruang lingkup masalah
yang akan diteliti adalah :
1. Proses belajar mengajar di kelas yang masih menggunakan pengajaran
berpusat pada guru sehingga belajar tidak menyenangkan bagi siswa
tersebut.
2. Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan
belaja sehingga siswa cenderung bersifat individualis.
3. Kurang tepatnya model pembelajaran dengan pokok bahasan yang
digunakan oleh guru dalam mengajar.
1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan maka diperlukan pembatasan masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Sampel penelitian adalah siswa SMA Negeri 1 Sei Kanan Langgapayung
kelas X IPA 1 dan X IPA 2 Semester Ganjil T.A 2013/2014.

4

2. Pembelajaran yang diterapkan adalah pembelajaran yang menggunakan
model Problem Based Learning dan model Process Oriented Guided
Inquiry Learning, pada materi Struktur Atom.
3. Hasil penelitian yang diukur adalah berupa data dari hasil belajar siswa
pada materi Struktur Atom di kelas X IPA1 dan X IPA 2 SMA Negeri 1
Sei Kanan.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan melalui model
pembelajaran Problem Based Learning dengan Process Oriented Guided
Inquiry Learning pada materi Struktur Atom?
2. Berapa persen (%) kah peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan Process
Oriented Guided Inquiry Learning pada materi Struktur Atom?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar berdasarkan aktivitas siswa yang
diajarkan melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan
Process Oriented Guided Inquiry Learning pada materi Struktur Atom?

1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar melalui model
pembelajaran Problem Based Learning dengan Process Oriented Guided
Inquiry Learning pada materi Struktur Atom.
2. Mengetahui persentase peningkatan hasil belajar kimia siswa melalui
model pembelajaran Problem Based Learning dengan Process Oriented
Guided Inquiry Learning pada materi Struktur Atom.
3. Mengetahui perbedaan hasil belajar berdasarkan aktivitas siswa yang
diajarkan melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan
Process Oriented Guided Inquiry Learning pada materi Struktur Atom.

5

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini adalah :
1. Bagi guru
a. Mengetahui variasi model dengan media pembelajaran yang tepat
digunakan dalam pelajaran kimia khususnya pada materi Struktur Atom.
b. Membuat suatu inovasi baru dalam kegiatan PBM
2. Bagi siswa
a. Hasil belajar siswa meningkat.
b. Membantu siswa dalam memahami pelajaran kimia khususnya pada
materi Struktur Atom
3. Bagi sekolah
a. Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah
dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu proses
pembelajaran, khususnya mata pelajaran kimia.
4. Bagi peneliti selanjutnya
a. Sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

1.7 Defenisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan atau kekurang jelasan makna, maka
definisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Pembalajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) merupakan
salah satu model pembelajan inovatif yang dapat memberikan kondisi
belajar aktif

kepada siswa yang dapat melibatkan siswa untuk

memecahkan suatu masalah. (dalam Ngalimun, 2012).
2. Model Pembelajaran Proces Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL)
dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang di mulai dengan
memberikan sejumlah informasi singkat yang kemudian di berikan
sejumlah pertanyaan secara berkelompok dan siswa berusaha untuk
menjawab pertanyaan yang di berikan dan mengarahkan pada suatu
diskusi (dalam Endah, 2013).

6

3. Hasil belajar kimia adalah tingkat kemampuan dan penguasaan siswa
terhadap mata pelajaran kimia. Siswa dapat dikatakan berhasil dalam belajar
kimia apabila siswa tersebut menerapkan hasil belajarnya. Djamarah (2006)

48

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang diberikan pengajaran
melalui model pembelajaran Problem Based Learning dan Process Oriented
Guided Inquiry Learning pada materi Struktur Atom yaitu sebesar 10%.
2. Persen peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas X SMAN 1 Sei Kanan
pada materi Struktur Atom dengan menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning sebesar 74% sedangkan Process Oriented Guided Inquiry
Learning sebesar 84%.
3. Bedasarkan penilaian aktivitas siswa dengan model pembelajaran Problem
Based Learning persen (%) rata- rata = 75,77 % dan model pembelajaran
Process Oriented Guided Inquiry Learning persen (%) rata- rata = 79,77 %

5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan
hal-hal berikut :
1.

Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran
Problem Based Learning dan Process Oriented Guided Inquiry Learning
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2.

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk materi pelajaran kimia yang
berbeda sehingga dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan
mutu pendidikan khususnya dalam bidang studi kimia.

49

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto., S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, Rineka
Cipta, Jakarta
Bondan., (2011), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Contoh
Implementasi, Yogyakarta
Djamarah., S., B., (2006), Strategi Belajar Bengajar, Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah., S., B., (2011), Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta
Galih., Hantyan., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry Disertai Tehnik
Round House Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas
XI-IPA 3 SMA Negeri 1 Tersaboyolali Tahun Ajaran 2011/2012, Pendidikan
Biologi, Volume 5 Nomor 1
Hartanto., A., (2009), Kimia Untuk SMA Kelas XI, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta
Isokimia., (2013), http://majalahsiantar.blogspot.com.au/2012/06/memahami-pendidikankarakter.html. Diakses Mei 2014
Juriyah., S., (2009), Eksperimentasi Pembelajaran Kimia dengan Model Cooperative
Learning Tipe Jigsaw Materi Pokok Striutur Atom Untuk Siswa Kelas
X Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Yogyakarta
Muiz., A., (2011), http://Abdul Muiz. Blogspot.com/2011/12/Problem Based Learning
(Pembelajaran Berbasis Masalah). html (diakses 14-Februari-2014)
Ngalimun, (2010), Strategi Dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressinto, Jakarta
Permana., I., (2009), Memahami Kimia SMA/MA Kelas XI Semester 1 dan 2 Program Ilmu
Pengetahuan Alam, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta
Poppy K, (2009). Kimia 1. Jakarta : Perbukuan Depdiknas
Purba, Michael. (2006). Kimia Sma Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Rusman., (2010), Model-Model Pembelajaran, Mulia Mandiri Press, Bandung
Salvia, Atika. (2012). Pemberian LKS berupa Teka-Teki Silang Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Pada Pokok Bahasan Koloid Di Kelas XI IPA SMA Negeri
1 Ujung Batu.
Sanjaya., W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Process Pendidikan,
Kencana Prenada Media Group, Jakarta

50

Setyowati., K., (2007), Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI-IPA SMA Negeri 5
Semarang tahun ajaran 2006/2007 pada konsep Larutan Asam Basa Melalui
Metode Quantum Teaching, Jurnal, Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang
Simonson., Shawn., Shadle, Susan., (2013), Implementing Process Oriented Guided Inquiry
Learning In UnderGraduated at BioMenchanics:Lesson Learned by A Novice,
Journal of STEM Education, Volume 14, Issue 1
Sirait., J., H., (2012), Pengaruh Penerapan E-learning Berbasis Weblog Dalam Model
Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid, FMIPA, UNIMED, Medan
Silitonga., PM, (2011), Metodelogi Penelitian Pendidikan, Penerbit Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan, Medan
Suyanti., D., R., (2006), Strategi Pembelajaran Kimia, Medan, FMIPA UNIMED
Suyitno., T., (2013), Jurnal Model Pembelajaran Pada Kurikulum 2013, (http://bdksemarang.
Kemeneg.go.id.page&id=272#sthash.AAiy0rT1.dpuf) diakses 19 Januari 2014
Utami., B., (2009), Kimia Untuk SMA dan MA Program Ilmu Alam, Cv.HARa Mj
Zuriyani., E., (2010), Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Mata Pelajaran IPA,
Widiyaiswara BDK Palembang

Dokumen yang terkait

Pengaruh model process oriented guided inquiry learning (pogil) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa

11 94 302

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKANMICROSOFTPOWERPOINT PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 3 28

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI PENDEKATAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) DENGAN MEDIA KARTU BERPASANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI KOLOID KELAS XI SMA.

1 4 28

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN GUIDED INQUIRY PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 3 20

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN LEARNING CYCLE PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT.

0 6 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN KONSEP REDOKS.

0 5 7

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING PADA MATERI HIDROKARBON.

2 17 20

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) DENGAN MEDIA HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

1 3 18

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PROCESS-ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) DAN PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN KREATIVITAS PADA MATERI HIDROKARBON KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014.

0 0 19

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PROCESS-ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN KREATIVITAS PADA MATERI HIDROKARBON KELAS X SMA | Tyasning | Paedagogia 7520 15905 2 PB

0 0 12