Efek Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr), Domperidon, dan Kombinasinya terhadap Ekspresi Gen Oksitosin pada Mencit Balb/c Menyusui.

(1)

iv ABSTRAK

EFEK EKSTRAK DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr), DOMPERIDON, DAN KOMBINASINYA TERHADAP EKSPRESI

GEN OKSITOSIN PADA MENCIT Balb/c MENYUSUI

Samuel Widodo, 2015.

Pembimbing 1 : Khie Khiong, dr., S.Si., M.Si., M.Pharm.Sc., PhD., PA(K). Pembimbing 2 : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes.

Latar Belakang ASI merupakan makanan utama bagi neonatal dan bayi sampai usia 6 bulan pertama kehidupan dan berfungsi sebagai pendukung pertumbuhan dan perkembangan bagi bayi usia 2 tahun. Sebuah survei di Indonesia menunjukkan bahwa 38% ibu menyusui kesulitan memproduksi ASI. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa daun katuk dan domperidon dapat berperan sebagai galactogogue, akan tetapi penelitian mengenai kombinasi keduanya dalam meningkatkan ekspresi gen oksitosin belum dilakukan.

Tujuan Menilai pengaruh ekstrak daun katuk, domperidon dan kombinasinya terhadap ekspresi gen oksitosin mencit menyusui.

Metode Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) bersifat komparatif. Hewan coba yang digunakan adalah mencit galur Balb/c betina menyusui berumur 8 minggu yang dibagi menjadi 9 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor mencit. Kelompok KN (Kontrol Negatif) diberi aquadest, kelompok K1dan K2 (Katuk dosis I dan dosis II), kelompok D1 dan D2 (Domperidon dosis I dan dosis II), dan kelompok KD (Kombinasi Katuk – Domperidon) diberi kombinasi ekstrak daun katuk dosis I dan II dan domperidon dosis I dan II selama 12 hari. Data pengamatan dinilai dengan Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang dikerjakan dengan elektroforesis. Uji statistik dilakukan dengan metode Analisis Varian (ANAVA) satu arah dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD (α = 0,05).

Hasil Terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara KN dengan seluruh kelompok lainnya; K2 dengan K1, D1, D2, K1D1, K1D2, dan K2D1 (p = 0,000). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara K2 dengan K2D2 (p > 0,05).

Simpulan Pemberian ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr), domperidon, dan kombinasinya meningkatkan ekspresi gen oksitosin mencit menyusui.


(2)

ABSTRACT

EFFECT OF SWEET LEAVES (Sauropus androgynus (L.) Merr), DOMPERIDONE, AND IT’S COMBINATION TOWARD OXYTOCIN

EXPRESSION OF LACTATING BALB/c MICE

Samuel Widodo, 2015.

1st Supervisor : Khie Khiong, dr., S.Si., M.Si., M.Pharm.Sc., PhD., PA(K). 2nd Supervisor : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes.

Background Breast milk is the main neonatal and baby nutrient during the first 6 months of life and also serves as an additional intake up to 2 years. A survey in Indonesia showed that 38 % of breastfeed mothers have some difficulties in producing breast milk. Previous experiment shows that sweet leaves (SL) and domperidone play role as a galactogogue. However study about their combination towards oxytocin expression have not been done yet.

Aim To evaluate the effect of sweet leaves, domperidone, and it’s combination toward oxytocin expression of lactating balb/c mice.

Methods This research were true experimental laboratory with complete randomized design. 36 Balb/c lactating mice were divided into 9 groups with each group consists of 4 mice. Group KN (Negative Control) were given aquadest, group K1 and K2 (SL dose I and II), group D1 and D2 (Domperidone dose I and II) , and group KD (SL – Domperidone Combination; were given a combination of extracts of SL dose I and II and domperidone dose I and II), all treatments were done for 12 days. Expression of oxcytocin was evaluated using Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) method and all data observed were analyzed using One way ANOVA and continued with Tukey HSD (α=0.05).

Result There were a highly significant differences between KN compared to other groups; K2 with K1, D1, D2, K1D1, K1D1, and K2D1 (p = 0.000). There was no significant difference between K2 with K2D2 (p > 0.05).

Conclusion The combination of sweet leaves, domperidone, and it’s combination increases the oxytocin gene expression in lactating mice.


(3)

viii DAFTAR ISI

JUDUL i

LEMBAR PERSETUJUAN ii

SURAT PERNYATAAN iii

ABSTRAK iv

ABSTRACT v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1Maksud Penelitian 2

1.3.2Tujuan Penelitian 2

1.4 Manfaat Penelitian 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Mammae 5

2.1.1 Perdarahan Mammae 6

2.1.2 Sistem Limfatik Mammae 7

2.1.3 Persarafan Mammae 7


(4)

2.2.1 Mekanisme Produksi Air Susu 9

2.2.2 Ejeksi Air Susu 11

2.3 Hormon Oksitosin, Prolaktin dan Estrogen 11

2.4 Galactogogue 14

2.4.1 Domperidon 14

2.5 Sauropus androgynus (L.) Merr 15

2.5.1 Fitokimia Sauropus androgynus (L.) Merr 17

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat, Bahan, dan Subjek 18

3.1.1 Alat-alat Penelitian 18

3.1.2 Bahan-bahan Penelitian 18

3.1.3 Subjek Penelitian 19

3.2 Tahap Penelitian 19

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian 20

3.4 Metode Penelitian 20

3.4.1 Desain Penelitian 20

3.4.2 Definisi Konsepsional Variabel 20

3.4.3 Definisi Operasional Variabel 20

3.4.4 Perhitungan Jumlah Sampel 21

3.5 Prosedur Penelitian 21

3.5.1 Proses Ekstraksi Daun Katuk 21

3.5.2 Prosedur Kerja 22

3.5.3 Prosedur Pemeriksaan Ekspresi Oksitosin 23

3.6 Metode Analisis 24

3.6.1 Hipotesis Statistik 24

3.6.2 Kriteria Uji 25

3.7 Aspek Etik Penelitian 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 26


(5)

x

4.1.1 Ekspresi Oksitosin Kelenjar Hipofisis Mencit 26

4.1.2 Analisis Statistik 28

4.2 Pembahasan 31

4.3 Uji Hipotesis 32

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 34

5.2 Saran 34

DAFTAR PUSTAKA 35

LAMPIRAN 38


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Sauropus androgynus (L.) Merr. 16 Tabel 4.1 Persentase Ekspresi Oksitosin terhadap Ekspresi HPRT 27

Tabel 4.2 Uji ANAVA Satu Arah 28


(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Mammae 5

Gambar 2.2 Struktur Kimia Hormon Oksitosin 12 Gambar 2.3 Mekanisme Sekresi Hormon Oksitosin 13 Gambar 2.4 Daun dan Bunga Sauropus androgynus (L.) Merr 16 Gambar 4.1 Hasil Elektroforesis Oksitosin dan Kontrol Internal HPRT 26 Gambar 4.2. Grafik Rerata Persentase Ekspresi Oksitosin 31


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding 38

Lampiran 2 Dokumentasi 39


(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

ASI merupakan makanan utama bagi neonatal dan bayi sampai usia 6 bulan pertama kehidupan dan berfungsi sebagai pendukung pertumbuhan dan perkembangan bagi bayi usia 2 tahun. ASI mengandung nutrisi, antibodi, hormon, faktor imun, dan antioksidan (Sa’roni dkk., 2004; Soka et al., 2010; Chantry et al., 2011). Manfaat menyusui pada kesehatan bayi terutama dalam hal pencegahan beberapa penyakit, seperti alergi, asma dapat mengurangi faktor risiko DM tipe 1 pada masa kanak-kanak (Hord et al, 2011; Bachour et al., 2012; Goldman, 2012). Laktasi merupakan proses fisiologik tubuh seorang wanita setelah melahirkan untuk produksi dan mensekresi air susu yang komplek yang dipengaruhi faktor fisik, emosional dan berbagai hormon yaitu estrogen, progesteron, prolaktin, oksitosin, hormon pertumbuhan, glukokortikoid, dan insulin. Salah satu hormon terpenting dalam produksi dan sekresi air susu adalah oksitosin. Oksitosin berperan dalam pengeluaran air susu dari kelenjar sekretori (The Academy of Breastfeeding Medicine Protocol Committee, 2011; Soka et al., 2011).

Survei di Indonesia melaporkan bahwa 38% ibu berhenti memberikan ASI karena kurangnya produksi ASI itu sendiri. Hal tersebut disebabkan oleh faktor psikologi dan asupan gizi ibu. Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa jenis tanaman digunakan secara empiris oleh ibu menyusui untuk meningkatkan produksi ASI. Salah satu tanaman tersebut adalah Sauropus androgymus (L.) Merr, di Indonesia dikenal sebagai katuk. Katuk adalah tanaman semak yang termasuk dalam keluarga Euphorbiaceae. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa infus oral daun katuk dapat meningkatkan produksi susu pada tikus. Juga dilaporkan bahwa ekstrak daun katuk dapat meningkatkan produksi ASI ibu sampai dengan 50,47% tanpa mengurangi kualitas ASI itu sendiri (Soka et al., 2011).


(10)

2

Selain tanaman herbal, hasil penelitian menunjukkan bahwa obat-obatan yang dapat digunakan untuk menambah produksi ASI yaitu domperidon dan metoklopramid. Kedua obat golongan anti emetik ini juga memiliki efek antagonis dopamin sehingga dapat menginduksi pelepasan oksitosin (Crowley WR et al., 1991).

Hingga saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan hubungan hormon oksitosin terhadap volume ASI secara langsung. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian daun katuk dan domperidon terhadap peningkatan ekspresi gen oksitosin.

1.2Identifikasi Masalah

1. Apakah pemberian ekstrak daun katuk dosis tunggal meningkatkan ekspresi gen oksitosin pada mencit Balb/c

2. Apakah pemberian domperidon dosis tunggal meningkatkan ekspresi gen oksitosin pada mencit Balb/c

3. Apakah pemberian kombinasi ekstrak daun katuk dan domperidon meningkatkan ekspresi gen oksitosin pada mencit Balb/c

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Menurunkan masalah kurangnya produksi ASI pada ibu menyusui

1.3.2 Tujuan Penelitian

Mengukur dan menganalisis ekspresi gen oksitosin pada mencit Balb/c menyusui yang diberi ekstrak daun katuk dan domperidon serta kombinasinya.


(11)

3

1.4Manfaat Penelitian

- Manfaat akademik: mendapatkan formula yang tepat ekstrak daun katuk dan domperidon (tunggal atau kombinasinya) untuk meningkatkan sekresi ASI. - Manfaat praktis: hasil penelitian dapat diterapkan sebagai terapi alternatif

untuk mengatasi masalah kurangnya produksi ASI.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Sekresi oksitosin ke pembuluh darah terjadi ketika neonatus menghisap puting susu yang akan merangsang reseptor taktil yang terdapat pada puting susu dan areola mammae. Rangsang tersebut dihantarkan melalui nervus interkostal 4, 5, dan 6 ke medula spinalis, kemudian melalui serabut saraf aferen ke nukleus supraoptikus dan nukleus paraventrikular di hipotalamus, tempat dimana hormon oksitosin disintesis. Selanjutnya hormon oksitosin ditranspor ke lobus posterior kelenjar hipofisis untuk disekresikan ke pembuluh darah. Oksitosin yang disekresikan ke pembuluh darah menstimulasi kontraksi sel mioepitel duktus mammae sehingga air susu akan dikeluarkan (Renfrew MJ. et al., 2000; Amstrong WE. et al., 2006; Soka et al., 2011).

Pengaturan eksitasi dan inhibisi sekresi oksitosin melalui 2 subtipe reseptor dopamin yaitu reseptor D-1 dan D-2. Hasil penelitian terhadap tikus menyusui menunjukkan, aktivasi reseptor dopamin D-1 menstimulasi pelepasan oksitosin dari nukleus paraventrikuler hipotalamus dan nukleus supraoptikus, sedangkan inhibisi reseptor dopamin D-2 menginduksi pelepasan oksitosin dari kelenjar hipofisis anterior sehingga meningkatkan sekresi air susu (Crowley WR et.al., 1991; Parker et al., 1992).

Daun katuk (S. androgynus) merupakan tanaman herbal yang banyak digunakan di Indonesia. Salah satu kandungan dalam daun katuk adalah papaverin. Papaverin berfungsi menghambat PDE10A--enzim yang mendegradasi


(12)

4

cAMP dan downregulate cAMP / PKA signaling serta mengontrol sinyal dopaminergik--yang akan meningkatkan fosforilasi cAMP-dependent dengan mengaktifkan sinyal cAMP / PKA sehingga menginhibisi reseptor D2 dopamin. PDE10A terutama mengatur fosforilasi DARPP-32i, sehingga menghambat PP-1 dan mempengaruhi sinyal dopaminergik. Efek papaverin menginhibisi reseptor dopamin D-2 akan menginduksi pelepasan oksitosin ke dalam darah (Soka et al., 2011).

Sterol adalah kandungan lain dari daun katuk yang dapat meningkatkan produksi susu juga berfungsi sebagai secondary messenger dalam proses cell signaling yaitu menyampaikan sinyal dari reseptor pada permukaan sel ke target molekul di dalam sel. Dengan demikian kandungan sterol dalam daun katuk membantu transduksi sinyal hormon oksitosin (Soka et al., 2011).

Galactogogue adalah obat atau senyawa yang dapat digunakan untuk membantu menginisiasi, memelihara, dan meningkatkan produksi ASI. Beberapa obat galactogogue yang tersedia adalah domperidon, metoklopramid dan herbal. Galactogogue bekerja sebagai antagonis dopamin, keadaan tersebut dapat menginduksi pelepasan oksitosin ke dalam darah (Crowley WR Wan, 2008; The Academy of Breastfeeding Medicine Protocol Committee, 2011).

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan pemberian ekstrak daun katuk dengan dosis 173,6 mg / kgBB dan 868 mg / kgBB meningkatkan ekpresi gen oksitosin pada mencit menyusui sebesar 22,02 dan 46,39 kali lipat (Soka et al., 2011).

1.5.2 Hipotesis

1. Pemberian ekstrak daun katuk dosis tunggal meningkatkan ekspresi gen oksitosin pada mencit Balb/c

2. Pemberian domperidon dosis tunggal meningkatkan ekspresi gen oksitosin pada mencit Balb/c

3. Pemberian kombinasi ekstrak daun katuk dan domperidon meningkatkan ekspresi gen oksitosin pada mencit Balb/c


(13)

34 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Ekspresi oksitosin pada seluruh kelompok perlakuan daun katuk, domperidon dan kombinasinya lebih kuat dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif.

2. Ekspresi oksitosin pada kelompok daun katuk dosis 2 dan kelompok kombinasi daun katuk-domperidon K2D2 sebanding dan paling kuat dibandingkan dengan kelompok lainnya.

5.2 Saran

 Penelitian lebih lanjut pada tentang dosis efektif, dosis toksik, dan efek samping pemberian kombinasi daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.), domperidon dan kombinasinya perlu dilakukan.

 Penelitian perlu dilanjutkan hingga tahap uji klinik untuk mengetahui dosis efektif untuk meningkatkan produksi ASI ibu menyusui tanpa efek samping.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, W.E., and Hatton, G.L. 2006. The Puzzle of Pulsatile Oxytocin Secretion During Lactation : some new pieces. 2006. Am J Physiol Regul Integr Comp Physiol 291:R26-R28

AVMA Guidelines on Euthanasia. 2007. American Veterinary Medical Association. 1-36.

Bachour, P., Yawafi, R., Jaber, F., Choueiri, E., and Razzak, Z.A. 2012. Effects of Smoking, Mother’s Age, Body Mass Index, and parity number on lipid, protein, and secretory immunoglobulin A concentrations of human milk. 2012. Breastfeeding Medicine vol 7 (3) ; 179-188.

Betzold, C.M. 2010. Galactagogues. Journal of Midwifery and Women’s Health, 49(2), pp. 151-154.

Blackburn, S.T. 2013. Maternal, Fetal, & Neonatal Physiology 4: Maternal, Fetal, & Neonatal Physiology (4 ed.). Maryland: Elsevier Saunders. (2013). Indonesia Demographic And Health Survey 2012.

Canadian Medical Association. 2002. Domperidone. Drugs of choice. Retrieved December 4, 2002, from http://www.cma.ca/cma/common/displayPage.do ?pageId=/staticContent/HTML/N0/l2/drugs/synopses/Domperidone.htm [Accessed 20 January 2015].

Chantry, C.J., Wiedeman, J., Buehring, G., Peerson, J.M., Hayfron, K., K’Aluoch, O. et al. 2011. Effect of Fresh Heat Treatment on Antimicrobial Activity of Breastmilk. Breasrfeeding Medicine. 2011; 6 (3) : 111-6.

Crowley, W.R., Parker, S.L., Amstrong, W.E., Wang, W., Grosvenor, C.E. 1991. Excitatory and Inhibitory Dopaminergic Regulation of Oxytocin Secretion in the Lactating Rat : Evidence for Respectetive Mediation by D-1 and D-2 Dopamine Receptor Subtypes. Neuroendocrinology. 1991;53(5):493-02. Goldman, A.S. 2012. Evolution of Immune Functions of the Mammary Gland and

Protection of the Infant. Breastfeeding Medicine. 2012. 7 (3): 132-42.

Guyton & Hall, J.E. 2010. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 12th ed. Philadelphia(PA): Saunders-Elsevier.


(15)

36

Hord, N.G., Ghannam, J.S., Garg, H.K., Berens, P.D., Bryan, N.S. 2011. Nitrate and Nitrite Content of Human, Formula, Bovine, and Soy Milks: Implications for Dietary Nitrite and Nitrate Recommendations. Breastfeeding Medicine. 2011. 6 (6): 393-9.

https://my.bpcc.edu/content/blgy225/Endocrine/Endocrine2014_print.html http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=SAAN13

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/55/Oxytocin_with_labels.png Kemas Ali Hanafiah. 2000. Rancangan Percobaan. Teori dan Aplikasi. PT. Raja

Grafindo Persada. Jakarta. 6-7.

Merr L. The Characteristics of Katuk Leaf (Sauporous androgynus). www.sgu.ac.id/library/garuda/swf/FT/2012/Lavinia.swf [Accessed 20 January 2015].

Mescher, A.L. 2013. Junqueira's Basic Histology. 13th ed. New York(NY): McGraw-Hill.

Moore, K. L., Aqur, A.M. & Dalley, A.F. 2013. Clinically Oriented Anatomy. 7th ed. Philadelphia (PA): Lippincott Williams and Wilkins.

Neville, M.C. 1998. Milk Secretion: An Overview. [Online] Available at: http://mammary.nih.gov/reviews/lactation/Neville001/ [Accessed 3 May 2015].

Parker S.L., Crowley W.R. 1992. Activation of Central D-1 Dopamine Receptors Stimulates Oxytocin Release in The Lacatating Rat : Evidence of Hypothalamus Paraventricular and Supraoptic Nuclei. Neuroendocrynology 1992;56(3):385-92.

Petrus, A.J.A. 2013. Sauropus androgynus (L.) Merrill - A Potentially Nutritive Functional Leafy-Vegetable. Asian journal of chemistry, 25(17), pp 9425-9433.

Renfrew, M.J., Lang, S., Woolridge, M. 2000. Oxytocin for Promoting Successful Lactation. Cohhrane Database Sys Rev. 2000; (2):CD000156.

Riggio, E., Quattrone, P. & Nava, M. 2000. Anatomical Study of The Breast Superficial Fascial System: The Inframammary Fold Unit. European Journal of Plastic Surgery, 23(6), pp. 310-315.


(16)

37

Sa’roni, Sadjimin T., Sja’bani M., Zulaela. 2004. Effectiveness of the Sauropus androgynus (L.) Merr Leaf Extract in Increasing Mother’s Breast Milk Production. Media Litbang Kesehatan. Vol. XIV No. 3. Hal. 20-4.

Sherwood, L. 2007. Human Physiology: From Cells to Systems. 6th ed. Belmont: Thomson Brooks/Cole.

Smith, H.S., Cox, L.R. & Smith, B.R. 2012. Dopamine Receptor Antagonists. Annals of Palliative Medicine, 1(2).

Soka S., Alam H., Stefiani, Boenjamin N., Tan W.A., Suhartono M.T. 2010. Effect of Sauropus Androgynus Leaf Extract on the Expression of Prolactin and Oxytocin Genes in Lactating Balb/C Mice. J Nutrigenet Nutrigenomic 2010: 3: 31-6.

Soka S., Wiludjaja J., Marcella. 2011. The Expression of Prolactin and Oxytocin Genes in Lactating BALB/C Mice Supplemented with Mature Sauropus androgynus Leaf Extracts. 2011 . IPCBEE vol 9 ; 291-295

Standring, S. 2008. Gray's Anatomy: The Anatomical Basis for Clinical Practice. 40th ed. London: Elsevier Churchill-Livingstone.

The Academy of Breastfeeding Medicine Protocol Committee. 2011. ABM Clinical Protocol #9 : Use of Galactogogue in Initiating or Augmenting the Rate of Maternal Milk Secretion (First Revision January 2011). Breastfeeding Medicine 2011 6(1) : 41-50

The Academy of Breastfeeding Medicine. 2011. ABM Protocol #9: Use of galactogogues in initiating or augmenting maternal milk supply. [Online] Available at : http://www.bfmed.org/Media/Files/Protocols/Protocol%209% 20-20English%201st%20Rev.%20Jan%202011.pdf [Accessed 7 August 2014].

Wan, E.W.X., Davey, K., Madhu, P.S., Hartmann, P.E., Simmer, K., and Ilett, K.F. 2008. Dose-effect study of domperidone as a galactagogue in preterm mothers with insufficient milk supply, and its transfer into milk. Br J Clin Pharmacol. 2008 August; 66(2): 283

www.hiwtc.com/products/sweet-leaf-bush-sauropus-androgynus-139265-41365.htm


(1)

3

1.4Manfaat Penelitian

- Manfaat akademik: mendapatkan formula yang tepat ekstrak daun katuk dan domperidon (tunggal atau kombinasinya) untuk meningkatkan sekresi ASI. - Manfaat praktis: hasil penelitian dapat diterapkan sebagai terapi alternatif

untuk mengatasi masalah kurangnya produksi ASI.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Sekresi oksitosin ke pembuluh darah terjadi ketika neonatus menghisap puting susu yang akan merangsang reseptor taktil yang terdapat pada puting susu dan areola mammae. Rangsang tersebut dihantarkan melalui nervus interkostal 4, 5, dan 6 ke medula spinalis, kemudian melalui serabut saraf aferen ke nukleus supraoptikus dan nukleus paraventrikular di hipotalamus, tempat dimana hormon oksitosin disintesis. Selanjutnya hormon oksitosin ditranspor ke lobus posterior kelenjar hipofisis untuk disekresikan ke pembuluh darah. Oksitosin yang disekresikan ke pembuluh darah menstimulasi kontraksi sel mioepitel duktus mammae sehingga air susu akan dikeluarkan (Renfrew MJ. et al., 2000; Amstrong WE. et al., 2006; Soka et al., 2011).

Pengaturan eksitasi dan inhibisi sekresi oksitosin melalui 2 subtipe reseptor dopamin yaitu reseptor D-1 dan D-2. Hasil penelitian terhadap tikus menyusui menunjukkan, aktivasi reseptor dopamin D-1 menstimulasi pelepasan oksitosin dari nukleus paraventrikuler hipotalamus dan nukleus supraoptikus, sedangkan inhibisi reseptor dopamin D-2 menginduksi pelepasan oksitosin dari kelenjar hipofisis anterior sehingga meningkatkan sekresi air susu (Crowley WR et.al., 1991; Parker et al., 1992).

Daun katuk (S. androgynus) merupakan tanaman herbal yang banyak digunakan di Indonesia. Salah satu kandungan dalam daun katuk adalah papaverin. Papaverin berfungsi menghambat PDE10A--enzim yang mendegradasi


(2)

4

cAMP dan downregulate cAMP / PKA signaling serta mengontrol sinyal dopaminergik--yang akan meningkatkan fosforilasi cAMP-dependent dengan mengaktifkan sinyal cAMP / PKA sehingga menginhibisi reseptor D2 dopamin. PDE10A terutama mengatur fosforilasi DARPP-32i, sehingga menghambat PP-1 dan mempengaruhi sinyal dopaminergik. Efek papaverin menginhibisi reseptor dopamin D-2 akan menginduksi pelepasan oksitosin ke dalam darah (Soka et al., 2011).

Sterol adalah kandungan lain dari daun katuk yang dapat meningkatkan produksi susu juga berfungsi sebagai secondary messenger dalam proses cell signaling yaitu menyampaikan sinyal dari reseptor pada permukaan sel ke target molekul di dalam sel. Dengan demikian kandungan sterol dalam daun katuk membantu transduksi sinyal hormon oksitosin (Soka et al., 2011).

Galactogogue adalah obat atau senyawa yang dapat digunakan untuk membantu menginisiasi, memelihara, dan meningkatkan produksi ASI. Beberapa obat galactogogue yang tersedia adalah domperidon, metoklopramid dan herbal. Galactogogue bekerja sebagai antagonis dopamin, keadaan tersebut dapat menginduksi pelepasan oksitosin ke dalam darah (Crowley WR Wan, 2008; The Academy of Breastfeeding Medicine Protocol Committee, 2011).

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan pemberian ekstrak daun katuk dengan dosis 173,6 mg / kgBB dan 868 mg / kgBB meningkatkan ekpresi gen oksitosin pada mencit menyusui sebesar 22,02 dan 46,39 kali lipat (Soka et al., 2011).

1.5.2 Hipotesis

1. Pemberian ekstrak daun katuk dosis tunggal meningkatkan ekspresi gen oksitosin pada mencit Balb/c

2. Pemberian domperidon dosis tunggal meningkatkan ekspresi gen oksitosin pada mencit Balb/c

3. Pemberian kombinasi ekstrak daun katuk dan domperidon meningkatkan ekspresi gen oksitosin pada mencit Balb/c


(3)

34 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Ekspresi oksitosin pada seluruh kelompok perlakuan daun katuk, domperidon dan kombinasinya lebih kuat dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif.

2. Ekspresi oksitosin pada kelompok daun katuk dosis 2 dan kelompok kombinasi daun katuk-domperidon K2D2 sebanding dan paling kuat dibandingkan dengan kelompok lainnya.

5.2 Saran

 Penelitian lebih lanjut pada tentang dosis efektif, dosis toksik, dan efek samping pemberian kombinasi daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.), domperidon dan kombinasinya perlu dilakukan.

 Penelitian perlu dilanjutkan hingga tahap uji klinik untuk mengetahui dosis efektif untuk meningkatkan produksi ASI ibu menyusui tanpa efek samping.


(4)

35

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, W.E., and Hatton, G.L. 2006. The Puzzle of Pulsatile Oxytocin Secretion During Lactation : some new pieces. 2006. Am J Physiol Regul Integr Comp Physiol 291:R26-R28

AVMA Guidelines on Euthanasia. 2007. American Veterinary Medical Association. 1-36.

Bachour, P., Yawafi, R., Jaber, F., Choueiri, E., and Razzak, Z.A. 2012. Effects of Smoking, Mother’s Age, Body Mass Index, and parity number on lipid, protein, and secretory immunoglobulin A concentrations of human milk. 2012. Breastfeeding Medicine vol 7 (3) ; 179-188.

Betzold, C.M. 2010. Galactagogues. Journal of Midwifery and Women’s Health, 49(2), pp. 151-154.

Blackburn, S.T. 2013. Maternal, Fetal, & Neonatal Physiology 4: Maternal, Fetal, & Neonatal Physiology (4 ed.). Maryland: Elsevier Saunders. (2013). Indonesia Demographic And Health Survey 2012.

Canadian Medical Association. 2002. Domperidone. Drugs of choice. Retrieved December 4, 2002, from http://www.cma.ca/cma/common/displayPage.do ?pageId=/staticContent/HTML/N0/l2/drugs/synopses/Domperidone.htm [Accessed 20 January 2015].

Chantry, C.J., Wiedeman, J., Buehring, G., Peerson, J.M., Hayfron, K., K’Aluoch, O. et al. 2011. Effect of Fresh Heat Treatment on Antimicrobial Activity of Breastmilk. Breasrfeeding Medicine. 2011; 6 (3) : 111-6.

Crowley, W.R., Parker, S.L., Amstrong, W.E., Wang, W., Grosvenor, C.E. 1991. Excitatory and Inhibitory Dopaminergic Regulation of Oxytocin Secretion in the Lactating Rat : Evidence for Respectetive Mediation by D-1 and D-2 Dopamine Receptor Subtypes. Neuroendocrinology. 1991;53(5):493-02. Goldman, A.S. 2012. Evolution of Immune Functions of the Mammary Gland and

Protection of the Infant. Breastfeeding Medicine. 2012. 7 (3): 132-42.

Guyton & Hall, J.E. 2010. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 12th ed. Philadelphia(PA): Saunders-Elsevier.


(5)

36

Hord, N.G., Ghannam, J.S., Garg, H.K., Berens, P.D., Bryan, N.S. 2011. Nitrate and Nitrite Content of Human, Formula, Bovine, and Soy Milks: Implications for Dietary Nitrite and Nitrate Recommendations. Breastfeeding Medicine. 2011. 6 (6): 393-9.

https://my.bpcc.edu/content/blgy225/Endocrine/Endocrine2014_print.html http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=SAAN13

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/55/Oxytocin_with_labels.png Kemas Ali Hanafiah. 2000. Rancangan Percobaan. Teori dan Aplikasi. PT. Raja

Grafindo Persada. Jakarta. 6-7.

Merr L. The Characteristics of Katuk Leaf (Sauporous androgynus). www.sgu.ac.id/library/garuda/swf/FT/2012/Lavinia.swf [Accessed 20 January 2015].

Mescher, A.L. 2013. Junqueira's Basic Histology. 13th ed. New York(NY): McGraw-Hill.

Moore, K. L., Aqur, A.M. & Dalley, A.F. 2013. Clinically Oriented Anatomy. 7th ed. Philadelphia (PA): Lippincott Williams and Wilkins.

Neville, M.C. 1998. Milk Secretion: An Overview. [Online] Available at: http://mammary.nih.gov/reviews/lactation/Neville001/ [Accessed 3 May 2015].

Parker S.L., Crowley W.R. 1992. Activation of Central D-1 Dopamine Receptors Stimulates Oxytocin Release in The Lacatating Rat : Evidence of Hypothalamus Paraventricular and Supraoptic Nuclei. Neuroendocrynology 1992;56(3):385-92.

Petrus, A.J.A. 2013. Sauropus androgynus (L.) Merrill - A Potentially Nutritive Functional Leafy-Vegetable. Asian journal of chemistry, 25(17), pp 9425-9433.

Renfrew, M.J., Lang, S., Woolridge, M. 2000. Oxytocin for Promoting Successful Lactation. Cohhrane Database Sys Rev. 2000; (2):CD000156.

Riggio, E., Quattrone, P. & Nava, M. 2000. Anatomical Study of The Breast Superficial Fascial System: The Inframammary Fold Unit. European Journal of Plastic Surgery, 23(6), pp. 310-315.


(6)

37

Sa’roni, Sadjimin T., Sja’bani M., Zulaela. 2004. Effectiveness of the Sauropus androgynus (L.) Merr Leaf Extract in Increasing Mother’s Breast Milk Production. Media Litbang Kesehatan. Vol. XIV No. 3. Hal. 20-4.

Sherwood, L. 2007. Human Physiology: From Cells to Systems. 6th ed. Belmont: Thomson Brooks/Cole.

Smith, H.S., Cox, L.R. & Smith, B.R. 2012. Dopamine Receptor Antagonists. Annals of Palliative Medicine, 1(2).

Soka S., Alam H., Stefiani, Boenjamin N., Tan W.A., Suhartono M.T. 2010. Effect of Sauropus Androgynus Leaf Extract on the Expression of Prolactin and Oxytocin Genes in Lactating Balb/C Mice. J Nutrigenet Nutrigenomic 2010: 3: 31-6.

Soka S., Wiludjaja J., Marcella. 2011. The Expression of Prolactin and Oxytocin Genes in Lactating BALB/C Mice Supplemented with Mature Sauropus androgynus Leaf Extracts. 2011 . IPCBEE vol 9 ; 291-295

Standring, S. 2008. Gray's Anatomy: The Anatomical Basis for Clinical Practice. 40th ed. London: Elsevier Churchill-Livingstone.

The Academy of Breastfeeding Medicine Protocol Committee. 2011. ABM Clinical Protocol #9 : Use of Galactogogue in Initiating or Augmenting the Rate of Maternal Milk Secretion (First Revision January 2011). Breastfeeding Medicine 2011 6(1) : 41-50

The Academy of Breastfeeding Medicine. 2011. ABM Protocol #9: Use of galactogogues in initiating or augmenting maternal milk supply. [Online] Available at : http://www.bfmed.org/Media/Files/Protocols/Protocol%209% 20-20English%201st%20Rev.%20Jan%202011.pdf [Accessed 7 August 2014].

Wan, E.W.X., Davey, K., Madhu, P.S., Hartmann, P.E., Simmer, K., and Ilett, K.F. 2008. Dose-effect study of domperidone as a galactagogue in preterm mothers with insufficient milk supply, and its transfer into milk. Br J Clin Pharmacol. 2008 August; 66(2): 283

www.hiwtc.com/products/sweet-leaf-bush-sauropus-androgynus-139265-41365.htm