Perbandingan Efektivitas Berkumur Sari Buah Delima (Punica granatum L.) dan Chlorhexidine 0.2% terhadap Indeks Plak Gigi.

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Plak gigi merupakan perlekatan bakteri pada permukaan gigi, gingiva, dan permukaan keras lainnya di dalam rongga mulut. Plak menjadi pemicu atau penyebab utama terjadinya penyakit periodontal, dimana merupakan penyakit gigi dan mulut paling banyak diderita masyarakat Indonesia, yaitu sebanyak 70%. Dengan menghambat pembentukan plak, maka penyakit periodontal dapat dihindari. Salah satu cara untuk mengendalikan plak adalah dengan berkumur dengan bahan antibakteri seperti chlorhexidine 0.2% atau juga dengan bahan alami seperti buah delima. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas berkumur antara sari buah delima (Punica granatum

L.) dengan chlorhexidine 0.2% terhadap indeks plak gigi.

Rancangan penelitian merupakan eksperimental semu yaitu penelitian dengan desain pre-test dan post-test yang bersifat komparatif. Subjek sebanyak 20 orang secara acak dibagi menjadi dua kelompok (n=10). Kelompok pertama berkumur dengan sari buah delima, sedangkan kelompok kedua berkumur dengan

chlorhexidine 0.2%. Data indeks plak gigi yang diukur menggunakan metode O’Leary. Analisis data persentase indeks plak gigi menggunakan paired T-test

dan independent T-testdengan α=0,05, menggunakan program SPSS.

Hasil penelitian rerata indeks plak gigi yang berkumur dengan sari buah delima sebesar 24,3% dan berkumur chlorhexidine 0,2% sebesar 14,8%. Hasil analisis data didapatkan nilai p<0.05, berarti terdapat perbedaan yang signifikan persentase indeks plak antara kelompok yang berkumur sari buah delima dengan yang berkumur chlorhexidine 0.2%.

Simpulan dari penelitian ini adalah berkumur dengan sari buah delima (Punica

granatum L.) kurang efektif dari chlorhexidine 0.2% dalam menurunkan indeks plak gigi.


(2)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Dental plaque is the attachment of bacteria to the tooth surface, gingival, and other hard surfaces in the oral cavity. Plaque is a trigger or main cause of periodontal disease, which is an oral disease most suffered Indonesian society, as much as 70%. By inhibiting the formation of plaque, periodontal disease can then be avoided. One way to control plaque is by rinsing with antibacterial agents such as chlorhexidine 0.2%, or also with natural ingredients such as pomegranate. The purpose of this study was to compare the efficacy of pomegranate juice gargle (Punica granatum L.) with 0.2% chlorhexidine against dental plaque index. The study design was a quasi-experimental research design that is research with pre-test and post-test design is comparative. Subject as many as 20 people were randomly divided into two groups (n = 10). The first group gargling with pomegranate juice, while the second group rinsing with chlorhexidine 0.2%. Dental plaque index data measured using methods O'Leary. The data analysis was the percentage of dental plaque index using paired test and independent

T-test with α = 0.05, using SPSS.

The results of the study mean plaque index pomegranate juice gargle is 24.3% and chlorhexidine 0.2% is 14.8%. The results of the data analysis p value of <0.05, which means that there is a significant difference between the percentage of plaque index groups pomegranate juice gargle with 0.2% chlorhexidine rinse. The conclusions of this study is to rinse with the juice of pomegranate (Punica granatum L.) were no more effective than chlorhexidine 0.2% in reducing dental plaque index.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ...v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR DIAGRAM ...xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Identifikasi Masalah ...3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...4

1.4 Manfaat Penelitian ...4

1.4.1 Manfaat Ilmiah ...4

1.4.2 Manfaat Praktis ...4

1.5 Kerangka Pemikian dan Hipotesis ...4

1.5.1 Kerangka Pemikiran ...4


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

1.6 Metodologi Penelitian ...7

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plak Gigi...8

2.1.1 Pengertian Plak Gigi ...8

2.1.2 Komposisi Plak Gigi ...8

2.1.3 Pembentukan Plak Gigi ...9

2.2 Kontrol Plak ...10

2.2.1 Kontol Plak Mekanik ...10

2.2.2 Kontrol Plak Kimiawi ...16

2.2.3 Motivasi dan Edukasi Pasien ...19

2.3 Delima ...20

2.3.1 Deskripsi Buah Delima ...21

2.3.2 Kandungan Delima Merah dan Putih ...23

2.3.3 Manfaat Buah Delima ...26

2.3.4 Manfaat Buah Delima Dalam Bidang Kedokteran Gigi ...27

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ...29

3.1.1 Alat ...29

3.1.2 Bahan ...30

3.2 Subjek Penelitian ...30


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.2.2 Teknik Pengambilan Sempel...30

3.3 Metode Penelitian...31

3.3.1 Desain Penelitian ...31

3.3.2 Variabel Penelitian ...31

3.4 Definisi Operasional Variabel ...32

3.5 Perhitungan Besar Sampel ...32

3.6 Prosedur Kerja ...33

3.6.1 Pengumpulan Bahan...33

3.6.2 Persiapan Bahan Uji ...33

3.6.3 Prosedur Penelitian ...34

3.6.4 Alur Penelitian ...36

3.7 Metode Analisis ...37

3.7.1 Hipotesis Penelitian ...37

3.7.2 Hipotesis Statistik...37

3.7.3 Kriteria Uji ...37

3.8 Aspek Penelitian...38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...39

4.2 Pembahasan ...45

4.3 Hasil Uji Hipotesis ...48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ...50


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran ...50

DAFTAR PUSTAKA ...51

LAMPIRAN ...54


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

Tabel 2.1 Mekanisme chlorhexidine ... 18 Tabel 2.2 Komposisi Gizi per 100 gram Buah Delima

(Punica granatum L.) ... 25 Tabel 4.1 Persentase Plak Sebelum Berkumur dengan Sari

Buah Delima ... 40 Tabel 4.2 Persentase Plak Sesudah Berkumur dengan Sari

Buah Delima ... 40 Tabel 4.3 Uji Normalitas Sebelum dan Sesudah Berkumur Sari

Buah Delima ... 41 Tabel 4.4 Uji Paired T-Test Sebelum dan Sesudah Berkumur Sari

Buah Delima ... 41 Tabel 4.5 Persentase Plak Sebelum Berkumur chlorhexidine 0.2% ... 42 Tabel 4.6 Persentase Plak Sesudah Berkumur chlorhexidine 0.2% ... 42 Tabel 4.7 Uji Normalitas Sebelum dan Sesudah Berkumur

chlorhexidine 0.2% ... 43 Tabel 4.8 Uji Paired T-Test Sebelum dan Sesudah Berkumur

chlorhexidine 0.2% ... 43 Tabel 4.9 Hasil Uji Independent T-Test ... 45


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

Gambar 1.1 Alur Kerangka Pemikiran... 6

Gambar 2.1 Sikat Gigi Manual ... 11

Gambar 2.2 Desain SIkat Gigi Elektrik ... 13

Gambar 2.3 Dental Floss ... 15

Gambar 2.4 Alat Pembersih Interdental ... 16

Gambar 2.5 Buah Delima ... 20

Gambar 2.6 Tampilan Delima Putih ... 23

Gambar 2.7 Tampilan Delima Merah ... 23

Gambar 3.1 Contoh Penilaian Indeks Plak O’Leary ... 35


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR DIAGRAM

No. Teks Halaman

Diagram 4.1 Perbandingan Rerata Persentase Plak Sebelum dan Sesudah Berkumur Sari Buah Delima dan

chlorhexidine 0.2% ... 44 Diagram 4.2 Penurunan Persentase Plak ... 46


(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman

Lampiran 1 Persetujuan Etik ... 54 Lampiran 2 Foto Alat dan Bahan ... 55 Lampiran 3 Foto Percobaan, Lembar Pemeriksaan, dan

Informed Consent ... 57 Lampiran 4 Uji Statistik ... 61


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian yang penting dari kesehatan secara keseluruhan dan merupakan salah satu sendi kehidupan yang harus diketahui, ditindaklanjuti, dilaksanakan, dan dijaga oleh setiap individu dalam masyarakat. Kondisi ini dapat tercapai dengan melakukan perawatan gigi yang tepat dan teratur. Keadaan oral hygiene yang buruk, seperti adanya plak, kalkulus dan stain, banyak karies gigi, gigi yang sudah hilang atau tidak ada gigi sama sekali, dapat menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.1

Berdasarkan survei yang dilakukan National Institute Of Dental Research

(NIDR) di Indonesia, penyakit periodontal menduduki urutan kedua utama yang masih menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat. Di Indonesia penyakit periodontal merupakan penyakit gigi dan mulut yang terbanyak diderita masyarakat yaitu sebesar 70%.2 Plak tetap menjadi pemicu atau penyebab utama terjadinya penyakit periodontal meskipun sudah banyak perkembangan pengetahuan mengenai penyakit periodontal, baik dari segi penyebab terjadinya hingga perawatan yang diberikan, maupun cara penanggulangannya.3

Cara menjaga kebersihan gigi dan mulut adalah dengan pengendalian plak yang melekat pada permukaan gigi atau gingiva dan membersihkan plak gigi secara teratur. Saat menghambat pembentukan plak, maka secara langsung akan


(12)

2

Universitas Kristen Maranatha menghambat pembentukan kalkulus, sehingga jaringan periodontal menjadi sehat. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam kontrol plak, yaitu dengan cara menggosok gigi, atau dengan menggunakan bahan kimia seperti obat kumur, dan kunjungan untuk memeriksakan gigi dokter gigi secara rutin.4

Pengendalian plak yang pokok yaitu dengan menyikat gigi secara teratur dan dapat ditambahkan dengan obat kumur. Menyikat gigi secara teratur lebih efektif, tetapi ketika seseorang memiliki keterbatasan fisik, berkumur dapat menjadi alternatif dalam menekan dan menghambat terjadinya plak gigi. Pengendalian plak dengan larutan kumur dapat menggunakan bahan seperti chlorhexidine dan dapat juga menggunakan bahan alami seperti daun sirih, mengkudu, bengkoang, daun teh hijau serta buah delima.5

Obat kumur yang sering digunakan saat ini adalah obat kumur yang mengandung chlorhexidine. Chlorhexidine digunakan sejak tahun 1950 karena memiliki sifat antibakteri dengan spektrum luas sehingga menjadi ‘standar emas’ yang digunakan oleh dokter gigi untuk mengendalikan plak.4

Chlorhexidine merupakan derivat bis-biguanite yang efektif dan mempunyai sifat bakterisid dan bakteriostatik bekerja cepat dan memiliki toksisitas yang rendah. Chlorhexidine telah terbukti efektif terhadap bakteri rongga mulut karena dapat mengurangi jumlah mikroorganisme plak sebanyak 80%.6 Menurut

penelitian Carlos Alfredo et al, chlorhexidine dengan konsentrasi 0,2% maupun 0,12% sama efektifnya dalam menurunkan indeks plak.7


(13)

3

Universitas Kristen Maranatha Ketertarikan untuk menggunakan bahan herbal selain bahan kimia meningkat secara drastis dan banyak orang berpindah ke pengobatan herbal untuk perawatan kesehatan karena efektif, tidak beracun, ekonomis, dan biasanya memiliki efek samping minimal.8 Di Indonesia ada banyak tanaman yang bermanfaat dan terbukti berkhasiat untuk kesehatan rongga mulut, salah satunya adalah buah delima (Punica granatum L.). Ketertarikan pada buah ini tidak hanya dikarenakan rasanya yang dapat diterima, tetapi juga karena bukti ilmiah yang menunjukkan aktivitas terapeutik seperti antiparasit, antimikroba, antioksidan, antikanker dan efek antiinflamasi.9

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Ade (2014), memperlihatkan adanya penurunan indeks plak antara sebelum dan sesudah berkumur dengan sari buah delima merah sebanyak 20 mL selama 1 menit.10 Berdasarkan latar belakang

tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk membandingkan berkumur antara sari buah delima (Punica granatum L.) dengan chlorhexidine 0.2%.

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah sari buah delima (Punica granatum L.) lebih efektif dari chlorhexidine


(14)

4

Universitas Kristen Maranatha

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk meneliti apakah sari buah delima (Punica granatum L.) dapat digunakan sebagai bahan alternatif berkumur untuk menurunkan indeks plak.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas berkumur antara sari buah delima (Punica granatum L.) dengan chlorhexidine 0.2% terhadap indeks plak gigi.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Ilmiah

Manfaat ilmiah dari penelitian ini adalah sebagai landasan penelitian tentang efek dari sari buah delima (Punica granatum L.) terhadap indeks plak gigi.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi bagi masyarakat serta para tenaga kedokteran gigi mengenai sari buah delima (Punica granatum L.) sebagai alternatif dalam menurunkan indeks plak gigi.


(15)

5

Universitas Kristen Maranatha

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Plak gigi merupakan etiologi paling penting dalam timbulnya penyakit periodontal.4 Plak gigi terdiri dari sekumpulan mikroba yang berkembang pada jaringan keras maupun lunak dalam rongga mulut.11 Oleh sebab itu, perlu

dilakukan pengandalian plak untuk mencegah terjadinya penyakit periodontal.

Salah satu cara untuk membersihkan gigi dan mulut dari plak dan mikroorganisme dalam rongga mulut adalah berkumur dengan chlorhexidine. Chlorhexidine secara umum memiliki cara kerja dengan merusak sel bakteri gram postif maupun negatif di dalam rongga mulut, dan juga bersifat bakeriostatik dan bakterisid, menguraikan enzim pada matriks plak, menghambat agregasi bakteri atau menghambat perlekatan bakteri pada permukaan gigi.6

Umumnya, sifat antibakteri obat kumur terutama ditentukan oleh bahan aktif yang terkandung di dalamnya, yang juga terdapat dalam tanaman obat. Salah satu tanaman tersebut adalah buah delima yang memiliki keuntungan dengan efek tambahan pada kesehatan mulut. Buah delima juga memiliki sifat antifungal, antiviral, dan antibakteri yang dapat menurunkan populasi bakteri di dalam rongga mulut.9

Penelitian yang telah dilakukan oleh Ade, menunjukan hasil yang signifikan antara berkumur dengan sari buah delima dibandingkan dengan air putih, berdasarkan hasil statistik sebesar 0.000 (p < 0.05). Hal ini dikarenakan buah delima memiliki kandungan flavonoid dan paling banyak terdapat dalam daging


(16)

6

Universitas Kristen Maranatha buah. Flavonoid memberikan efek antibakteri karena kemampuannya yang dapat berinteraksi dengan DNA bakteri. Selain itu, kandungan tannin yang merupakan basis aktivitas antibakterial dengan merusak membran sel yang menyebabkan kebocoran intraseluler. Kandungan buah delima merah yang bersifat bakterisidal dan bakteriostatik menyebabkan aktivitas bakteri terhambat sehingga pembentukan plak setelah berkumur dengan buah delima merah dapat diturunkan.10

Gambar 1.1 Alur kerangka pemikiran Pemicu

Utama

Kontrol Plak

Plak Gigi Penyakit Periodontal

Chlorhexidine 0.2% Berkumur

Sari Buah Delima

-Bakteriostatik -Bakterisid Flavonoid,

Fenolik, dan Tannin -Bakteriostatik


(17)

7

Universitas Kristen Maranatha

1.5.2 Hipotesis

Pemberian sari buah delima (Punica granatum L.) lebih efektif dari

chlorhexidine 0.2% dalam menurunkan indeks plak gigi. 1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu yaitu penelitian terhadap plak gigi yang dilakukan dengan menggunakan metode indeks O’Leary.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha Bandung, dimulai pada bulan Juni 2015 sampai Maret 2016.


(18)

50 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berkumur dengan sari buah delima (Punica granatum L.) kurang efektif dari

chlorhexidine 0.2% dalam menurunkan indeks plak gigi. 5.2 Saran

1. Sari buah delima selain untuk diminum, dapat menjadi salah satu alternatif dalam menurunkan indeks plak gigi.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap sari buah delima dengan volume yang lebih banyak.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap bagian lain dari buah delima seperti kulit dan bunga.

4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek lain dari buah delima terhadap kesehatan gigi dan mulut.


(19)

51

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

1. Prayitno, Adi. Kelainan gigi dan jaringan pendukung gigi yang sering ditemui. 2008; 7 (35): p. 411.

2. Tuhuteru DR., Wowor V. N. S., Lampus B. S. Status kebersihan gigi dan mulut pasien poliklinik gigi puskesmas paniki bawah manado. 2014: 2 (2).

3. Singh G, Mehta D. S., Chopra S., Khatri M. Comparison of sonic and ionic toothbrush in reduction in plaque and gingivitis. 2011: 3 (15) [cited 29 Oktober 2015]. Available from URL: www.ncbi.nlm.nih.gov.

4. Balagopal S, Arjunkumar R. Chlorhexidine: The gold standard antiplaque agent. Journal of Pharmateutical Scienes and Research. 2013: 12 (5): p. 270-274. 5. Doris J. Stiefel. Dental care considerations for disable adults. 2002; 22 (3) [cited 4 November 2015]; 26. Available from URL: paul-burtner .dental.ufl.edu/files/2012/05 /Disabled-Adults.pdf.

6. Mervrayano J., Rahmatini, Bahar E. Perbandingan efektivitas obat kumur yang mengandung chlorhexidine dengan povidone iodine terhadap streptococcus mutans. Jurnal Kesehatan Andalas.2015; 4 (1): p. 169.

7. Neto C. A. F., Parolo C. C. F, Rösing C. K., Maltz M. Comparative analysis of the effect of two chlorhexidine mouthrinses on plaque accumulation and gingival bleeding. Brazilian Oral Researh [online version]; 2008: 22 (2) [cited 5 Oktober 2015]. Available from URL: http://dx.doi.org/10.1590/S1806-83242008000200008.

8. Rajan S., Ravi J., Suresh A., Guru S. Hidden secrets of ‘punica granatum’ use

and its effects on oral health: A short review. Journal of Orofacial Research. 2013; 3 (1): p. 38-41.

9. Bayizit A. A., Ozcan T., Ersan L. Y. The therapeutic potential of pomegranate and its products for prevention of cancer. Dalam Alexandros G. Georgakilas:

Cancer Prevention From Mechanisms to Translational Benefits. China: Intech. 2012 ; p. 331-372

10. Pratiwi, Ade Indah. 2013. Manfaat Berkumur Sari Buah Delima Merah (Punica Granatum) Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Gigi. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar.

11. Samaranayake L. Essential microbiology for dentistry. 3th ed. London: Churchill Livingstone; 2006: p. 261.


(20)

52

Universitas Kristen Maranatha

12. Darby,Michele Leonardi . Mosby’s comperhensive review of dental hygiene.

7th ed. Amerika: Mosby Elsevier; 2012:

13. Bathla, Shalu. Periodontic revisited. India: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2011: p. 67.

14.Newman Michael G., Takei Henry H., Klokkevold Perry R. Carranza’s clinical periodontology 12th ed. Canada: Elsevier Saunders; 2015: p. 144.

15. Newman Michael G., Takei Henry H., Klokkevold Perry R. Carranza’s clinical periodontology 12th ed. Canada: Elsevier Saunders; 2015: p. 485-487. 16. Newman Michael G., Takei Henry H., Klokkevold Perry R. Carranza’s clinical periodontology 12th ed. Canada: Elsevier Saunders; 2015: p. 487

.

17. Newman Michael G., Takei Henry H., Klokkevold Perry R. Carranza’s clinical periodontology 12th ed. Canada: Elsevier Saunders; 2015: p. 488.

18. Newman Michael G., Takei Henry H., Klokkevold Perry R. Carranza’s clinical periodontology 12th ed. Canada: Elsevier Saunders; 2015: p. 489-490. 19. Newman Michael G., Takei Henry H., Klokkevold Perry R. Carranza’s clinical periodontology 12th ed. Canada: Elsevier Saunders; 2015: p. 491.

20. Mega S. J. Warongan, P. S. Anindita, Christy N. Mintjelungan. Perbedaan

indeks plak penggunaan obat kumur beraklohol dan non alkohol pada penggunaan alat orthodontik cekat.Jurnal e-GiGi (eG). 2015 ; 2 (3): p. 528.

21. Jan Lindhe. Clinical periodontology and implant dentistry 4th ed. Slovenia: Blackwell Munksgaard. 2003: p. 471.

22. Newman Michael G., Takei Henry H., Klokkevold Perry R. Carranza’s clinical periodontology 12th ed. Canada: Elsevier Saunders; 2015: p. 493.

23. Prijantojo. Antiseptik sebagai obat kumur peranannya terhadap pembentukan plak gigi dan radang gusi. Cermin Dunia Kedokteran. 1996; 113. p. 28-32.

24. Rukmana, Rahmat H. Delima. Yogyakarta: Kanisius. 2003: p. 10.

25. United States Depaterment of Agriculture: Natural Resources Coservation Service. Clasification Punica Granatum L. [cited 9 Maret 2016]. Available from URL:http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=PUGR2#.


(21)

53

Universitas Kristen Maranatha 27. Sudjijo. Iptek Hortikultura: Sekilas Tanaman Delima dan Manfaatnya. 2014 : p. 40-41 .

28. Anahita, A., Asmah, R., Fauziah, O. Evaluation of total phenolic content, total antioxidant activity, and antioxindant vitamint composition of pomegranate seed and juice. International Food Research Journal. 2015 ; 22(3) : p. 1212-1217.

29. Kote Sowmya, Kote Sunder, Nagesh Lakshminarayan. Effect of pomegranate juice on dental plaque microorganisme (streptococci and lactobacilli). 2011 ; 31(2): p. 49–51.

30. Karkare, Swati Ramesh. Role pomegranate in preventive dentistry. International Journal of Research in Ayurveda and Pharmacy. 2011 ; 31(2): p. 49– 51.

31. Debjit Bhowmik et al. Medicinal uses of punica granatum and its health

benefits. Jurnal of pharmacognosy and phytochemistry. 2013; 1 (5) : p. 28-30. 32. Narayan T., Deshpande S., Jha A., RamPrasad V. P.,Punica granatum (pomegranate) fruit and its pravalence in oral hygiene. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences. 2014; 12 (8): p. 29-30.

33. Shahabe Saquib Abullais et al. Irrigation with punica granatum in patients with chronic periodontitis. Universal Journal of Pharmacy. 2014; 2(3) : p. 29 34. Senjaya, Asep Arifin. Menyikat gigi tindakan utama untuk kesehatan gigi. Jurnal Skala Husada. 2013; 2 (10): p. 194-199.

35. O' Leary T, Drake R, Naylor. The plaque control record. Oral Health Database; 1972. Available from URL: https://www.mah.se/CAPP/Methods-and-Indices/Oral-Hygiene-Indices/Plaque-Control-Record/.

36. Hamsar Adriana. Perbandingan sikat gigi yang berbulu halus (soft) dengan sikat gigi yang berbulu sedang (medium) terhadap manfaatnya menghilangkan plak pada anak usia 9-12 tahun di SDN 060830 kecamatan medan petisan tahun 2005. Jurnal Ilmiah PANNMED. 2006; 1(1): p. 20

37. Vidushi Lalwani, Anila Koneru, M. Vanishree, M. Vardendra, Santosh Hunasgi, R. Surekha. Anti-microbial activity of punica granatum on streptococcus in dental caries patients and healthy individuals: A comparative stud. 2014; 2(14): 12


(1)

buah. Flavonoid memberikan efek antibakteri karena kemampuannya yang dapat berinteraksi dengan DNA bakteri. Selain itu, kandungan tannin yang merupakan basis aktivitas antibakterial dengan merusak membran sel yang menyebabkan kebocoran intraseluler. Kandungan buah delima merah yang bersifat bakterisidal dan bakteriostatik menyebabkan aktivitas bakteri terhambat sehingga pembentukan plak setelah berkumur dengan buah delima merah dapat diturunkan.10

Gambar 1.1 Alur kerangka pemikiran

Pemicu Utama

Kontrol Plak

Plak Gigi Penyakit Periodontal

Chlorhexidine 0.2% Berkumur

Sari Buah Delima

-Bakteriostatik -Bakterisid Flavonoid,

Fenolik, dan Tannin -Bakteriostatik


(2)

7

Universitas Kristen Maranatha 1.5.2 Hipotesis

Pemberian sari buah delima (Punica granatum L.) lebih efektif dari

chlorhexidine 0.2% dalam menurunkan indeks plak gigi.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu yaitu penelitian terhadap plak gigi yang dilakukan dengan menggunakan metode indeks O’Leary.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha Bandung, dimulai pada bulan Juni 2015 sampai Maret 2016.


(3)

50 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berkumur dengan sari buah delima (Punica granatum L.) kurang efektif dari

chlorhexidine 0.2% dalam menurunkan indeks plak gigi.

5.2 Saran

1. Sari buah delima selain untuk diminum, dapat menjadi salah satu alternatif dalam menurunkan indeks plak gigi.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap sari buah delima dengan volume yang lebih banyak.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap bagian lain dari buah delima seperti kulit dan bunga.

4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek lain dari buah delima terhadap kesehatan gigi dan mulut.


(4)

51

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

1. Prayitno, Adi. Kelainan gigi dan jaringan pendukung gigi yang sering ditemui. 2008; 7 (35): p. 411.

2. Tuhuteru DR., Wowor V. N. S., Lampus B. S. Status kebersihan gigi dan mulut pasien poliklinik gigi puskesmas paniki bawah manado. 2014: 2 (2).

3. Singh G, Mehta D. S., Chopra S., Khatri M. Comparison of sonic and ionic toothbrush in reduction in plaque and gingivitis. 2011: 3 (15) [cited 29 Oktober 2015]. Available from URL: www.ncbi.nlm.nih.gov.

4. Balagopal S, Arjunkumar R. Chlorhexidine: The gold standard antiplaque agent. Journal of Pharmateutical Scienes and Research. 2013: 12 (5): p. 270-274. 5. Doris J. Stiefel. Dental care considerations for disable adults. 2002; 22 (3) [cited 4 November 2015]; 26. Available from URL: paul-burtner .dental.ufl.edu/files/2012/05 /Disabled-Adults.pdf.

6. Mervrayano J., Rahmatini, Bahar E. Perbandingan efektivitas obat kumur yang mengandung chlorhexidine dengan povidone iodine terhadap streptococcus mutans. Jurnal Kesehatan Andalas.2015; 4 (1): p. 169.

7. Neto C. A. F., Parolo C. C. F, Rösing C. K., Maltz M. Comparative analysis of the effect of two chlorhexidine mouthrinses on plaque accumulation and gingival bleeding. Brazilian Oral Researh [online version]; 2008: 22 (2) [cited 5 Oktober 2015]. Available from URL: http://dx.doi.org/10.1590/S1806-83242008000200008.

8. Rajan S., Ravi J., Suresh A., Guru S. Hidden secrets of ‘punica granatum’ use

and its effects on oral health: A short review. Journal of Orofacial Research. 2013; 3 (1): p. 38-41.

9. Bayizit A. A., Ozcan T., Ersan L. Y. The therapeutic potential of pomegranate and its products for prevention of cancer. Dalam Alexandros G. Georgakilas:

Cancer Prevention From Mechanisms to Translational Benefits. China: Intech. 2012 ; p. 331-372

10. Pratiwi, Ade Indah. 2013. Manfaat Berkumur Sari Buah Delima Merah (Punica Granatum) Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Gigi. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar.

11. Samaranayake L. Essential microbiology for dentistry. 3th ed. London: Churchill Livingstone; 2006: p. 261.


(5)

12. Darby, Michele Leonardi . Mosby’s comperhensive review of dental hygiene.

7th ed. Amerika: Mosby Elsevier; 2012:

13. Bathla, Shalu. Periodontic revisited. India: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2011: p. 67.

14. Newman Michael G., Takei Henry H., Klokkevold Perry R. Carranza’s clinical periodontology 12th ed. Canada: Elsevier Saunders; 2015: p. 144.

15. Newman Michael G., Takei Henry H., Klokkevold Perry R. Carranza’s clinical periodontology 12th ed. Canada: Elsevier Saunders; 2015: p. 485-487. 16. Newman Michael G., Takei Henry H., Klokkevold Perry R. Carranza’s clinical periodontology 12th ed. Canada: Elsevier Saunders; 2015: p. 487

.

17. Newman Michael G., Takei Henry H., Klokkevold Perry R. Carranza’s clinical periodontology 12th ed. Canada: Elsevier Saunders; 2015: p. 488.

18. Newman Michael G., Takei Henry H., Klokkevold Perry R. Carranza’s clinical periodontology 12th ed. Canada: Elsevier Saunders; 2015: p. 489-490. 19. Newman Michael G., Takei Henry H., Klokkevold Perry R. Carranza’s clinical periodontology 12th ed. Canada: Elsevier Saunders; 2015: p. 491.

20. Mega S. J. Warongan, P. S. Anindita, Christy N. Mintjelungan. Perbedaan

indeks plak penggunaan obat kumur beraklohol dan non alkohol pada penggunaan alat orthodontik cekat.Jurnal e-GiGi (eG). 2015 ; 2 (3): p. 528.

21. Jan Lindhe. Clinical periodontology and implant dentistry 4th ed. Slovenia: Blackwell Munksgaard. 2003: p. 471.

22. Newman Michael G., Takei Henry H., Klokkevold Perry R. Carranza’s clinical periodontology 12th ed. Canada: Elsevier Saunders; 2015: p. 493.

23. Prijantojo. Antiseptik sebagai obat kumur peranannya terhadap pembentukan plak gigi dan radang gusi. Cermin Dunia Kedokteran. 1996; 113. p. 28-32.

24. Rukmana, Rahmat H. Delima. Yogyakarta: Kanisius. 2003: p. 10.

25. United States Depaterment of Agriculture: Natural Resources Coservation Service. Clasification Punica Granatum L. [cited 9 Maret 2016]. Available from URL:http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=PUGR2#.


(6)

53

Universitas Kristen Maranatha

27. Sudjijo. Iptek Hortikultura: Sekilas Tanaman Delima dan Manfaatnya. 2014 : p. 40-41 .

28. Anahita, A., Asmah, R., Fauziah, O.Evaluation of total phenolic content, total antioxidant activity, and antioxindant vitamint composition of pomegranate seed and juice. International Food Research Journal. 2015 ; 22(3) : p. 1212-1217.

29. Kote Sowmya, Kote Sunder, Nagesh Lakshminarayan. Effect of pomegranate juice on dental plaque microorganisme (streptococci and lactobacilli). 2011 ; 31(2): p. 49–51.

30. Karkare, Swati Ramesh. Role pomegranate in preventive dentistry. International Journal of Research in Ayurveda and Pharmacy. 2011 ; 31(2): p. 49– 51.

31. Debjit Bhowmik et al. Medicinal uses of punica granatum and its health benefits. Jurnal of pharmacognosy and phytochemistry. 2013; 1 (5) : p. 28-30. 32. Narayan T., Deshpande S., Jha A., RamPrasad V. P., Punica granatum (pomegranate) fruit and its pravalence in oral hygiene. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences. 2014; 12 (8): p. 29-30.

33. Shahabe Saquib Abullais et al. Irrigation with punica granatum in patients with chronic periodontitis. Universal Journal of Pharmacy. 2014; 2(3) : p. 29

34. Senjaya, Asep Arifin. Menyikat gigi tindakan utama untuk kesehatan gigi. Jurnal Skala Husada. 2013; 2 (10): p. 194-199.

35. O' Leary T, Drake R, Naylor. The plaque control record. Oral Health Database; 1972. Available from URL: https://www.mah.se/CAPP/Methods-and-Indices/Oral-Hygiene-Indices/Plaque-Control-Record/.

36. Hamsar Adriana. Perbandingan sikat gigi yang berbulu halus (soft) dengan sikat gigi yang berbulu sedang (medium) terhadap manfaatnya menghilangkan plak pada anak usia 9-12 tahun di SDN 060830 kecamatan medan petisan tahun 2005. Jurnal Ilmiah PANNMED. 2006; 1(1): p. 20

37. Vidushi Lalwani, Anila Koneru, M. Vanishree, M. Vardendra, Santosh Hunasgi, R. Surekha. Anti-microbial activity of punica granatum on streptococcus in dental caries patients and healthy individuals: A comparative stud. 2014; 2(14): 12