Selanjutnya

Memorandum Saling Pengertian
antara
Balai Besar Logam dan Mesin
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia
dan
lnstitut llmu Sains Material Korea Republik Korea
mengenai
llmu Sains dan Teknologi Material
Balai Besar Logam dan Mesin, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia,
untuk selanjutnya disebut sebagai "BBLM", dan lnstitut llmu Sains Material Korea
Republik Korea, untuk selanjutnya disebut sebagai "KJMS", keduanya untuk
selajutnya disebut sebagai "Para Pihak",
MENGINGAT niat Para Pihak untuk berbagi keinginan mencapai kerjasama
jangka panjang yang saling menguntungkan dalam mengembangkan teknologi
industri di kedua negara,
MENEGASKAN kepentingan bersama Para Pihak dalam mengembangkan ilmu
sains dan teknologi material melalui penguatan ォ・セ。ウュ@
yang berdasarkan pada
prinsip persamaan, keuntungan bersama, dan tunduk pada kedaulatan masingmasing negara,
BERKEINGINAN untuk tersedianya mekanisme dan komitmen Para pihak untuk
melakukan sebuah penelitian dan pengembangan bersama, termasuk melakukan

ォ・セ。ウュ@
teknik, di bidang ilmu sains dan teknologi material yang berdasarkan
keuntungan bersama dalam mengembangkan teknologi yang sesuai dengan
bidang dan keahlian Para Pihak,
MERUJUK pada Persetujuan Mengenai Kerjasama Ekonomi dan Teknik dan
Promosi Perdagangan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah
Republik Korea yang Ditandangani di Jakarta pada 24 April 1971,
SESUAI DENGAN hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
masing-masing negara, dan
TELAH MENCAPAI KESEPAKATAN sebagai berikut:

Pasal 1
Tujuan Kerjasama
1. Tujuan Memorandum Saling Pengertian (untuk selanjutnya disebut sebagai
MoU) ini adalah sebagai modalitas dalam kerjasama bersifat sains dan teknik
daJam pengembangan ilmu sains dan teknologi material antara Para Pihak.
2. Lebih jauh, MoU ini menyediakan dasar yang luas bagi Para Pihak untuk
memfasilitasi pertukaran pengetahuan bersifat sains dan teknis khususnya
peningkatan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknis sumber daya manusia
Para Pihak di bidang ilmu sains dan teknologi material.


Pasal2
Cakupan Kerjasama
Para Pihak harus bekerjasama dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:
1. Revitalisasi kemampuan penelitian dan pengembangan sumber daaya
manusia BBLM dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. On the job training atau Praktek k・セ。@
Lapangan bagi para peneliti BBLM
di bidang pengembangan material;
b. Menyediakan tenaga..tenaga ahli dari KIMS untuk BBLM untuk
menyelenggarakan bantuan teknik dan peningkatan kapasitas di bidang
pengembangan material;
c. Menyediakan dan mengawasi peralatan-peralatan laboratorium yang
dibutuhkan untuk mendukung implementasi penelitian di bidang
pengembangan material, yang akan dinegosiasikan dan dituangkan
secara tertulis pada perjanjian terpisah;
d. Mengembangkan jaringan dalam institusillembaga penelitian bidang
material di kedua negara;
e. Memperluas kesempatan beasiswa di Korea, yang memberikan gelar
Master Science (MS), Doctor of Philosophy (PhD), dan pendidikan

ー。ウ」セョ@
lainnya.
2. Penelitian dan pengembangan ilmu sains dan teknologi material
a. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan bersama ilmu sains
dan teknologi material di antara Para Pihak;
b. Melakukan pertukaran informasi, pengalaman, pengetahuan sains dan
teknis, keahlian, dan teknologi di bidang sains material;
c. Menyelenggarakan seminar dan workshop mengenai kemajuan dan
pengembangan ilmu sains material;
d. Menyebarluaskan hasil penelitian dan pengembangan bersama melalui
penyelenggaraan seminar dan workshop;
e. k・セ。ウュ@
lain yang terkait yang disepakati oleh Para Pihak melalui
pemberitahuan tertulis.
Pasal3
Pengaturan Pelaksanaan
Setiap kegiatan kerjasama berdasarkan MoU ini harus diuraikan dalam waktu
dekat secara tertulis dalam sebuah Pengaturan Pelaksanaan, yang terdiri atas
dan studi kelayakan, yang menyatakan contact person,
kerangka acuan ォ・セ。L@

pemyataan kerja, durasi, biaya, skema pendanaan, dan ketentuan lain yang
ini.
dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan ォ・セ。ウュ@
Pasal 4
Lokasi Proyek
Para Pihak sepakat untuk bekerjasama di kedua negara dan atau daerah lain
yang dipilih sebagai lokasi proyek berdasarkan kesepakatan tertulis dari Para
Pihak.

Pasal5
Kewajlban
1. Kewajiban BBLM dan KIMS akan diuraikan secara khusus pada setiap
kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan MoU ini.
2. Kegiatan-kegiatan berdasarkan MoU ini merupakan subyek dan bergantung
pada ketersediaan dana, personil, dan peralatan dari Para Pihak.
3. Pengaturan keuangan lainnya akan dinegosiasikan dan akan dinegosiasikan
berdasarkan kasus per kasus, sebagaimana diperbolehkan oleh hukum dan
peraturan perundangan terkait.

Pasal6

Perlindungan Hak atas Kekayaan lntelektual
1. Segala bentuk Hak Kekayaan lntelektual yang dibawa oleh salah satu Pihak
untuk mengimplementasikan MoU ini akan tetap menjadi milik Pihak tersebut.
Bagaimanapun, Pihak tersebut harus menjamin bahwa Kekayaan lntelektual
tersebut bukan merupakan hasil dari pelanggaran atas hak pihak ketiga lain
yang sah.
2. Segala bentuk Hak Kekayaan lntelektual, data dan infonnasi yang timbul dari
pelaksanaan kegiatan berdasarkan MoU ini akan dimiliki bersama oleh Para
Pihak. Para Pihak menyadari kepemilikan Hak Kekayaan lntelektual tersebut
dapat dipengaruhi berdasarkan persentase kontribusi Para Pihak.
3. Salah satu Pihak harus diperbolehkan untuk mengakses dan menggunakan
Hak Kekayaan lntelektual untuk tujuan mengelola, menyesuaikan, dan
meningkatkan kekayaan intelektual terkait untuk tujuan-tujuan non-komersial,
bebas dari royalti. Dalam hal hak atas kekayaan intelektual yang timbul dari
pelaksanaan MoU ini digunakan untuk tujuan komersial oleh salah satu Pihak,
maka Pihak lainnya berhak atas royalti dari eksploitasi kekayaan intelektual
tersebut berdasarkan porsi yang adil.
4. Perlindungan dan eksploitasi segala bentuk kekayaan intelektual yang timbul
dari kegiatan berdasarkan MoU ini harus diuraikan secara mendetil di dalam
Pengaturan Pelaksanaan.


I

Pasal7
Penyelesaian Sengketa
Setiap perbedaan yang timbul terkait dengan penafsiran dan/atau implementasi
MoU ini harus diselesaikansecara bersahabat melalui konsultasi dan perundingan
antara Para Pihak.

Pasal8
Kerahasiaan
1. Masing-masing Pihak harus menjaga kerahasiaan dokumen, infonnasi, dan
data lainnya yang diterima atau diberikan oleh Pihak lain selama periode
pelaksanaan MoU ini atau ー・セ。ョェゥ@
lainnya berdasarkan MoU ini.
2. Ketentuan pasal ini tidak mengabaikan ketentuan hukum dan peraturan
perundangan yang berlaku di masing-masing negara.

Pasal9
Pembatasan Kegiatan Personil

Setiap orang yang terlibat dalam kegiatan berdasarkan MoU ini harus
menghormati kemerdekaan politik, kedaulatan, dan integritas teritorial setiap
negara, dan harus menghindari kegiatan yang tidak sesuai dengan maksud dan
tujuan-tujuan MoU ini.

Pasal10
Amendemen
Segala bentuk amendemen atas MoU ini dapat dilakukan setelah dikonsultasikan
dan melalui persetujuan tertulis dari Para Pihak. Amendemen tersebut akan
berlaku pada tanggal yang ditentukan oleh Para Pihak.

4JHOFE

4JHOFE

Memorandum of Understanding
between
Metal Industry Development Center

of The Ministry of Industry of The Republic of Indonesia

and
Korea Institute of Materials Science
of the Republic of Korea
On Material Science and Technology Cooperation:
Metal Industry Development Center of the Ministry of Industry of the Republic of
Indonesia, referred to "MIDC", and Korea Institute of Materials Science of the
Republic of Korea, referred to "KIMS". Both institutions hereinafter referred to
collectively as "the Parties",
CONSIDERING, their mutual intention to share desire to achieve a long term
mutual cooperation on development of industrial technology in both countries;
CONFIRMING, their common interest in the development of materials science and
technology between the Parties through the strengthen of cooperation based on
the principals of equality, mutual benefit, and in respect for their sovereignty,
DESIRING to provide mechanism and commitment to conduct a joint research and
development, as well as to conduct technical cooperation, in the field of materials
science and technology on the basis of mutual benefit in developing technology
within the scope and expertise of the Parties,
REFERRING TO Agreement Regarding Economic and Technical Cooperation and
Trade Promotion between the Republic of Indonesia and the Republic of Korea
signed at Jakarta, on April 24th 1971,

PURSUANT TO prevailing laws and regulations as well as procedures and
policies of the respective countries, and
HAVE AGREED as follows:

Article 1
Objective
1. The objective of this Memorandum of Understanding (hereinafter referred as
the MoU) is to provide the modalities for scientific and technical cooperation in
development of materials science and technology between the Parties.
2. Furthermore, this MoU provide a broad basis for the Parties to facilitate the
exchange of scientific and technical knowledge especially the augmentation of
scientific and technical capabilities of the Parties' human resources in the field
of material science and technology.

Article 2
Scope of Cooperation
The Parties shall cooperate in the following forms:
1. Revitalization of research and development capacity for MIDC human
resources by conducting activities as follows:
a. On the job training of MIDC researchers of material development;

b. To provide KIMS experts at MIDC to conduct technical assistance and
further capacity building of material development;
c. To provide and to supervise appropriate laboratory equipments to
support the implementation of research in material development which
will be negotiated and written in a separate agreement;
d. To develop network among material research institution in both countries;
e. To extent the opportunity of scholarship in Korea, which award forMS,
PhD and other postgraduate studies.
2. Research and development of material science and technology
a. To conduct a joint research and development of material science and
technology between the Parties;
b. To exchange of information, experiences, science and technical
knowledge, skills, and technology in material science;
c. To conduct seminars and workshops regarding the progress and
development of materials science;
d. To disseminate the results of joint research and development by
conducting seminars and workshops;
e. Other relevant cooperation which agreed by the Parties through written
notification.


Article 3
Implementing Arrangement
Each cooperation activity under this MoU shall be defined in due course in written
Implementing Arrangements, which shall consist of term of reference, and
feasibility studies, in which specify the contact person, work, duration, cost,
funding scheme, and any other necessary terms of cooperation activities.

Article 4
Project Location
The Parties agree to conduct cooperation in both countries and or other region as
selected as the project location by mutual written consent of the Parties.

Article 5
Obligation
1. The obligation of MIDC and KIMS would be defined specifically in each activity
within the scope of MoU
2. Activities under this MoU are subject to and dependent upon the availability of
the Parties' appropriate funds, personnel, and equipment.

3. Any other financial arrangements will be negotiated on a case by case basis,
as permitted by relevant law and regulation.

Article 8
Protection of Intellectual Property Rights
1. Any intellectual property brought by one of the Party for the implementation of
this MoU shall remain the property of that Party. However, that Party shall give
assurance that the intellectual property is not a result from the infringement of
any third party's legitimate rights.
2. Any intellectual property, data and information resulting from activities under
this MoU shall be jointly owned by the Parties. The Parties are fully aware that
the ownership of such intellectual property may be affected by the percentage
of the Parties' contribution.
3. Either Party shall be allowed to access and use such intellectual property
rights for the purpose of maintaining, adapting, and improving the relevant
property for non-commercial purposes free of royalty. Should the intellectual
property rights, date, and information resulting from activities under this MoU
be used for commercial purposes by one Party, the other Party shall be
entitled to the royalties from the exploitation of such property on the basis of
the principle of equitable portion.
4. The protection and exploitation of any intellectual property arising from the
activities under this MoU shall be concluded and detailed in specific project
arrangement.

Article 7
Settlement of Dispute
Any differences arising out of the interpretation and/or application of this MoU shall
be settled amicably through consultation or negotiation between the Parties.

Article 8
Confidentiality
1. Each Party shall undertake to observe the confidentiality and secrecy of
documents, information and other data received or supplied to other Party
during the period of the implementation of this MoU or any other agreements
made pursuant to the MoU
2. The provision of this article shall not prejudice the prevailing laws and
regulations of the Parties.

Article 9
Limitation of Personnel Activities
Any persons engaged in activities related to this MoU shall respect political
independence, sovereignty, and territorial integrity of each country, and shall avoid
any activities inconsistent with the purposes and objectives of this MoU.

4JHOFE

4JHOFE