Selanjutnya

(
REPUBUK INDONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANTARA
KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA
DAN
KEMENTERIAN LUAR NEGERI DAN PEMBANGUNAN INTERNASIONAL
REPUBLIK PERANCIS
TENTANG KERJA SAMA PELATIHAN DAN PENDIDIKAN DIPLOMATIK

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri
dan Pembangunan lnternasional Republik Perancis (selanjutnya disebut "Para
Pihak");

BERKEINGINAN untuk mengembangkan pelatihan Diplomat dan Pegawai
Dinas Luar Negeri dari kedua negara;

MEMPERTIMBANGKAN kebutuhan untuk menghubungkan kedua institusi
melalui


mekanisme konsultasi

langsung dan aksi yang

bertujuan

untuk

mengembangkan pelatihan Pegawai Dinas Luar Negeri dari kedua negara untuk
mempererat hubungan di antara mereka;

MEMPERHATIKAN Pengaturan antara Departemen Luar Negeri Republik
Indonesia dan Kedutaan Besar Perancis mengenai Kerja sama Pendidikan untuk
Diplomat Indonesia yang ditandatangani di Jakarta pada tanggal 3 Mei 2001 ;

SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di kedua negara;

TELAH MENCAPAI kesepakatan sebagai berikut:


PASALI
TUJUAN

Memorandum Saling Pengertian ini bertujuan untuk membentuk kerangka
hubungan yang memperbolehkan Para Pihak untuk mengembangkan pelatihan
dan pendidikan Diplomat dan Pegawai Dinas Luar Negeri Indonesia dan Perancis
melalui mekanisme kerja sama langsung, konsultasi dan aksi. Untuk mencapai hal
ini Para Pihak akan mengembangkan:

1)

Kerangka kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan untuk para
Diplomat dan Pegawai Dinas Luar Negeri kedua negara. Kerja sama
tersebut seharusnya tanpa ada pertimbangan komersial;

2)

Kondisi untuk memelihara hubungan dan kerjasama yang teratur antara
institusi yang ditunjuk oleh Para Pihak;


3)

Pengembangan sumber daya manusia untuk Diplomat dan Pegawai Dinas
LuarNegerikeduanegara.

PASAL 2
BIDANG KERJA SAMA

Bidang kerja sama di bawah Memorandum Saling Pengertian ini khusus mengenai
hal-hal sebagai berikut:

1)

Pertukaran informasi mengenai silabus pelatihan-pelatihan diplomatik,
program-program pelatihan, seminar-seminar dan kegiatan akademis
lainnya yang menjadi kepentingan bersama;

2)

Pertukaran publikasi dan bahan cetakan atau elektronik lainnya yang

diterbitkan oleh Para Pihak atau institusi lainnya di negara masing-masing;

3)

Pertukaran narasumber dengan maksud untuk saling bertukar pengetahuan
dan pengalaman masing-masing dengan narasumber dan peserta didik dari
Pihak lain;
2

4)

Pertukaran para pejabat atau peserta didik untuk mempelajari bidangbidang yang menjadi kepentingan bersama seperti penerjemahan, bahasa.
kebudayaan , politik, sistem ekonomi dan hubungan luar negeri pihak lain di
institusi yang ditunjuk oleh pihak lain;

5)

Menyelenggarakan seminar-seminar, konferensi dan acara lainnya yang
serupa, yang akan diselenggarakan bergantian di Republik Indonesia atau
di Republik Perancis;


PASAL 3
PEMBIAYAAN

Para Pihak dapat mengelola, baik secara bersama atau terpisah, sumber
pembiayaan untuk melaksanakan proyek-proyek yang akan dikelola di bawah
Memorandum Saling pengertian ini. Semua pembiayaan yang timbul akibat
pelaksanaan instrumen didasarkan pada ketersediaan anggaran dari Para Pihak.

PASAL4
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Jika program-program atau proyek-proyek tersebut di atas berhubungan dengan
isu-isu terkait kekayaan intelektual, Para Pihak harus membuat perjanjian khusus
yang sesuai dengan hukum dan aturan yang berkenaan dengan hak kekayaan
intelektual di negara masing-masing.

PASAL5
LEMBAGA-LEMBAGA PELAKSANA


Untuk

koordinasi

dan

implementasi

atas

kegiatan-kegiatan

yang

akan

dilaksanakan dalam kerangka Memorandum Saling Pengertian ini, Kementerian
Luar Negeri Republik Indonesia menunjuk Pusat Pendidikan dan Pelatihan, dan
3


Kementerian Luar Negeri dan Pembangunan lnternasional Republik Perancis
menunjuk lnstitut Prancis Indonesia.

PASAL6
PELAKSANAAN

Lembaga-lembaga pelaksana yang ditunjuk akan berkonsultasi secara rutin untuk
melaksanakan

Memorandum

Saling Pengertian

ini

guna

mempersiapkan

prosedur-prosedur, rencana-rencana dan program-program kerja sama yang

direkomendasikan yang bertujuan untuk mencapai tujuan dari program-program.

Untuk pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini, Para Pihak akan
membentuk pengaturan khusus, program-program dan proyek-proyek dalam
lingkup Memorandum Saling Pengertian berdasarkan pada ketersediaan biaya
dan pegawai dari Para Pihak.

PASAL 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Setiap perselisihan antara Para Pihak yang berkaitan dengan penafsiran dan/atau
pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini wajib diselesaikan secara damai
melalui konsultasi dan negosiasi langsung di antara Para Pihak.

PASAL 8
PERUBAHAN

Memorandum Saling Pengertian ini dapat ditinjau atau diubah berdasarkan
kesepakatan bersama secara tertulis oleh Para Pihak. Peninjauan kembali atau
perubahan-perubahan tersebut wajib mulai berlaku sesuai dengan pasal

mengenai mulai berlaku dan wajib menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
Memorandum Saling Pengertian ini.
4

PASAL 9
MULAI BERLAKU, MASA BERLAKU, DAN MASA BERAKHIR

1)

Memorandum

Saling

Pengertian

ini

mulai

berlaku


pada

tanggal

penandatanganan, dan akan berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun
serta dapat diperpanjang

untuk periode

yang

sama

berdasarkan

kesepakatan bersama Para Pihak melalui jalur diplomatik.
2)

Salah satu Pihak dapat mengakhiri Memorandum Saling Pengertian ini

pada setiap saat. Pengakhiran tersebut mulai berlaku sejak 30 (tiga puluh)
hari setelah tanggal yang tertera dalam pemberitahuan tertulis dari Pihak
yang mengajukan pengakhiran.

3)

Pengakhiran Memorandum Saling Pengertian ini tidak mempengaruhi
pelaksanaan program-program, proyek-proyek dan kegiatan-kegiatan yang
sedang berjalan yang dibuat dalam kerangka Memorandum Saling
Pengertian ini, kecuali Para Pihak memutuskan lain.

SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini, telah menandatangani

Memorandum Saling Pengertian ini.

5

Ditandatangani dalam rangkap dua di Jakarta, pada tanggal 28 Februari 2017
dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Perancis, semua naskah memiliki kekuatan
hukum yang sama.

UNTUK KEMENTERIAN LUAR NEGERI

UNTUK KEMENTERIAN LUAR NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

ERNASIONAL
NCIS

Jean-Marc Ayrault

Menteri Luar Negeri dan Pembangunan
lnternasional

6

REPUBUK INDONESIA

ARRANGEMENT ADMINISTRATIF
ENTRE
LA MINISTRE DES AFFAIRES ETRANGERES DE LA REPUBLIQUE
D'INDONESIE
ET
LE MINISTRE DES AFFAIRES ETRANGERES ET DU DEVELOPPEMENT
INTERNATIONAL DE LA REPUBLIQUE FRANCAISE
EN ma

t ャ セ re@

DE COOPERATION DANS LE DOMAINE DE LA FORMATION ET
DES ETUDES DIPLOMATIQUES

La Ministre des Affaires etrangeres de la Republique d'lndonesie et le Ministre des
Affaires etrangeres et du Developpement international de la Republique fram;aise,
ci-apres denommes « les Parties » ;
DESIREUX de promouvoir la formation des diplomates et des agents du service
diplomatique des deux pays ;
CONSIDERANT la necessite de resserrer les liens entre les deux institutions par
le biais de mecanismes directs de consultation et d'action destines

a promouvoir

la formation de membres du service diplomatique des deux pays et

a renforcer

leurs relations :
CONSIDERANT !'arrangement entre l'Ambassade de France et le Ministere des
Affaires etrangeres de la Republique d'lndonesie en matiere de cooperation
educative pour les diplomates indonesiens, signe

a Jakarta le 3 mai 2001 ;

TENANT COMPTE de la legislation et de la reglementation en vigueur dans les
deux pays;
sent convenus des dispositions suivantes ·

Article premier : Objectif

Le present arrangement adm1rnstratif vise

a

definir le cadre des relations

permettant aux Parties de promouvoir les etudes et la formation des d1plomates et
des agents du service diplomatique au service des Parties par le biais de
mecanrsmes directs de cooperation, de consultation et d'action.
Parties s'engagent

A cet

effet, les

a favonser .

1) un cadre de cooperation dans le domame des etudes et de la formation des

d1plomates et des agents du service d1plomat1que des deux pays. Cette
cooperation ne doit comporter aucune consideration d'ordre commercial ;
2) les conditions necessaires au mamtien d'une cooperation et de contacts
reguliers entre les institutions designees des Parties ,
3) la formation des diplomates et des agents du service diplomatique des deut<
pays

Article 2 : Domaines de la cooperation

Les domaines de cooperation du present arrangement administratif sont les
suivants •
セI@

echange d'informations concernant le contenu des cursus diplomatiques. des
programmes de formation. des seminaires et d'autres activ1tes d'enseignem€:nt
d'interet commun ;

2) echange de

publications ainsi que d'autres documents 1mprimes Oll

electroniques publies par les Parties

OU

par d'autres institutions dans leurs

pays respectifs ;
3) echange d'experts en vue d'un partage mutuel de connaissances et
d'experiences avec les experts et les eleves de l'autre Partie ;
4) echange de membres du personnel diplomatique

OU

stagiaires pour etudier

des sujets d'interets commun tels que . !'interpretation. les langues, la 」オャエイセN@
la politique, les systemcs econom1ques et les affaires etrangeres de l'autre
Part1e dans les institutions designees de l'autre Partie ;
5) organisation de seminaires, de conferences et d'autres manifestations
similaires qui doivent se ternr alternativement en Republique franc;a1se ou en
Republique d'I ndonesie ;
2

Article 3 : Depenses

Les Parties peuvent gerer, conjointement ou separement, des ressources pour
mener a b1en les projets susceptibles d'etre mis en place dans le cadre du present
arrangement administratif. Tous les frais decoulant de la m1se en ceuvre du
present instrument doivent etre dans la limite des dotations dont disposent les
administrations des parties.

Article 4 : Droits de propriete intellectuelle

Lorsque les programmes ou proJets susment1onnes concernent des su1ets lies

a la

propriete intellectuelle, les Parties concluent un accord particuher conformement
aux lois et aux reglements relatifs aux dro1ts de propriete intellectuelle en vigueur
dans les territoires de leur pays respectlf

Article 5 : Organismes d'execution

Pour la coordination et la mise en ceuvre des act1v1tes qui pourraient etre realisees
dans le cadre du present arrangement admm1stratif, le Ministre des Affaires
etrangeres et Clu Developpement international de la Republique fran9aise designe
l'lnstitut fran9ais d'lndonesie et le Ministre des Affaires etrangeres de la
Republique d'lndonesie designe le Centre d'Education et de Formation.

Article 6 : Mise en muvre

La mise en ceuvre du present arrangement administratif doit faire l'objet de
consultations regulieres entre les organes d'execution des1gnees par les Parties
pour definir les processus de cooperation et mettre au point les projets et les
programmes recommandes de cooperation en vue d'atteindre les objectlfs vises
La mise en ceuvre du present arrangement administratif pourra proceder par
!'adoption d'arrangements, programmes et proJets spec1fiques dans le cadre ciu
present arrangement administratif. sous reserve que les Parties disposent des
ressources humaines et financieres necessa1res.

3

Article 7 : Reglement des dlfferends

Tout differend entre les Parties concernant !'interpretation et/ou la mrse en ceuvre
du present arrangement admrmstratif est regle

a

!'amiable par voie de

consultations et de negociatJons entre les Parties.

Article 8 : Amendements

Le present arrangement admmistratif peut etre amende ou modifie par accord
mutuel ecrit entre les Parties. Les amendements entrent en vigueur conformement
aux dispositions de !'article relat1f

a l'eritree en vigu€11r et font partie mtegrante セオ@

present arrangement administratif.

Article 9 : Entree en vigueur, duree et denonciation
1) Le present arrangement administratif entre en vigueur

a la date de sa signature

et est conclu pour une duree de trois (3) ans II pourra etre reconduit pour la
meme periode, par accord mutuel des Parties exprime par vo1e d1plomattque

2) L'une des Parties peut denoncer

a

tout momt.::nt le present 。イョァ・ュセ|

Aゥ@

administratif. La denonciatioi prend effet trente (30) jours apres la date de I?..
notification ecrite par l'une des Parties de son rntP.nt1on de mettre fin

a cet

arrangement admmistratif

3) La denonciation du present arrangement administratif n'affecte pas la mise en
ceuvre des programmes, proJets et activites en cours qui ont ete mis en place
dans le cadre dudit arrangement.

EN FOi DE QUOI, les soussignes ont s1gne le present arrangement administratif.
Fait

a Jakarta, le 28 fevrier 2017, en deux (2) exemplaires originaux en langues

mdones1enne et franyaise, les deux textes faisant egalement foi.

La Ministre des Affaires
etrangeres de la Republique

Le Ministre des Affaires etrangeres
et du Developg ent
natior.;:I
de la R
fr 9aise

Jean-Marc Ayrault

5