PENGARUH PEMBERIAN URIN KELINCI DAN KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM (Brassica juncea, L.).

PENGARUH PEMBERIAN URIN KELINCI DAN KOMPOS TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM (Brassica juncea, L.)

SKRIPSI

Oleh :
ABUYAMIN
NPM. 0925010026

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PEMBERIAN URIN KELINCI DAN KOMPOS TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM (Brassica juncea, L.)


SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Program Studi Agroteknologi

Oleh :
ABUYAMIN
NPM. 0925010026

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PEMBERIAN URIN KELINCI DAN KOMPOS TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM (Brassica juncea, L.)


SKRIPSI

Oleh :
ABU YAMIN
NPM. 0925010026

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PEMBERIAN URIN KELINCI DAN KOMPOS TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM (Brassica juncea, L.)
Diajukan Oleh :
ABU YAMIN

NPM. 0925010026
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur
Pada Tanggal 20 Januari 2014
Tim penguji :

Pembimbing :
Pembimbing Utama

1. Ketua

r. Agus Sulistyono, MP.
2. Sekretaris

Ir. Agus Sulistyono, MP
Pembimbing pendamping

F. Deru Dewanti, SP.MP.
3. Anggota


F. Deru Dewanti, SP.MP

Ir. Guniarti, MM.
4. Anggota

Ir. Suwandi, MP.
Mengetahui :
Dekan Fakultas Pertanian

Dr. Ir. Ramdan Hidayat, MS
NIP. 19620205 198703 1005

Ketua Program Studi
Agroteknologi

Ir. Mulyadi, MS
NIP. 195 30503 198503 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Telah Direvisi
Tanggal :……Januari 2014

Pembimbing Utama :

Pembimbing Pendamping :

r. Agus Sulistyono, MP

F. Deru Dewanti, SP.MP

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih atas anugerah, berkat, kehadirat Tuhan yang
Maha Esa yang telah memberikan berkat dan rahmatNya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Urin Kelinci dan
Kompos Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Caisim (Brassica
juncea, L.)” merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian “UPN” Veteran Jawa Timur dan
memperoleh gelar Sarjana Pertanian.
Penyusunan Skripsi ini penulis banyak mendapat masukan dan bimbingan dari
berbagai pihak; Sehubungan hal tersebut, maka perkenankan penulis mengucapkan
terimah kasih kepada yang terhormat :
1.

Ir. Agus Sulistyono, MP; Selaku dosen pembimbing utama yang dengan
kebijaksanaan, dedikasi, serta kesabaran beliau dalam membimbing dan
membantu penulis dalam menyelesaikan proposal ini.

2. F. Deru Dewanti,SP.MP; Selaku dosen pembimbing pendamping yang telah
banyak memberikan pengarahan dan masukan yang berarti bagi penulis.
3. Dr. Ir. Ramdan Hidayat, MS; Selaku Dekan Fakultas Pertanian UPN “Veteran”
Jawa Timur.
4. Ir. Mulyadi, MS; Selaku Ketua program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
UPN “Veteran” Jawa Timur.

5. Ir. Sukartiningrum MP; Selaku dosen penguji I karya ilmiah I Program Studi
Agroteknologi UPN “Vveteran” Jawa Timur.
6. Ir. Hadi Suhardjono, MTP; Selaku dosen penguji II karya ilmiah I Program Studi
Agroteknologi UPN “Veteran” Jawa Timur.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7. Ir. Guniarti, MM. Selaku dosen penguji I karya ilmiah II dan lisan Program Studi
Agroteknologi UPN “Veteran” Jawa Timur.
8. Ir. Suwandi, MP. Selaku dosen penguji II karya ilmiah II dan lisan Program Studi
Agroteknologi UPN “Veteran” Jawa Timur.
9. Ayah, Ibu dan Adik yang telah memberi dorongan, do’a, semangat dan kasih
sayang.
10. Teman-temanku

Jurusan


Agroteknologi,

semua

angkatan

yang

telah

memberikan bantuan, meskipun hanya sebatas do’a.
11. Saudara – Saudari LP2D yang selalu membawa penulis kedunia semangat.
12. Semua Para staf kepegawaian / karyawan Dinas Sosial Panti Asuhan Taman
Harapan Sumenep, yang telah berhasil mendidik penulis sehingga bisa lahir di
bangku perkuliahan UPN “Veteran” Jawa T imur.
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal penelitian ini, masih belum
sempurna; Oleh karena itu penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran bagi
yang membaca proposal penelitian ini, tentunya yang bersifat membangun.
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga tulisan yang sederhana ini dapat
bermanfaat bagi semua yang membacanya dan sebagai wahana menambah

pengetahuan serta pemikiran. Semoga Allah Subhanahu Wataaala selalu tetap
memberikan rahmat dan hidayahNya kepada semua, amin.

Surabaya, Januari 2014

Penulis

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan Penelitian ............................................................................... 2

II.

TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistematika dan Botani Tanaman Caisim ........................................... 3
1. Akar .................................................................................................4
2. Batang ......................................................................................... 4
3. Daun ............................................................................................ 4
4. Bunga .......................................................................................... 5
5. Biji ............................................................................................... 5
B. Syarat Tumbuh .................................................................................. 5
1. Iklim ............................................................................................. 5
2. Tanah .......................................................................................... 6
3. Ketinggian Tempat ....................................................................... 6
C. Pengaruh Pemberian Urin Kelinci terhadap Pertumbuhan Tanaman
Caisim ........................................................................................... 7
D. Pengaruh Pemberian Kompos terhadap Pertumbuhan Tanaman
Caisim ........................................................................................ 11

E. Peranan Pupuk Kompos dan Urin Kelinci dalam Produksi Tanaman
Caisim ........................................................................................ 15
F. Hipotesis ......................................................................................... 17

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Halaman
III.

METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu ............................................................................ 18
B. Bahan dan Alat ................................................................................ 18
1. Bahan ........................................................................................ 18
2. Alat ............................................................................................ 18
C. Metode Penelitian ............................................................................ 18
D. Denah Percobaan ............................................................................ 22
E. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 22
1. Persiapan Benih ........................................................................ 22
2. Persiapan Tanam ...................................................................... 24
3. Pembibitan.................................................................................. 22
4. Persiapan Tanam ....................................................................... 23
5. Penanaman Tranplanting ........................................................... 24
6. Pemeliharaan Tanaman ............................................................. 24
7. Penyeraman .............................................................................. 24
8. Penyulaman ............................................................................... 25
9. Pemupukan ............................................................................... 25
10. Pengendalian Organisme Pengganggu ..................................... 26
11. Panen ........................................................................................ 26
F. Parameter Pengamatan ................................................................... 26
G. Analisis Data ................................................................................... 27

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 28
1. Panjang Tanaman ..................................................................... 28
2. Jumlah Daun ............................................................................. 29
3. Luas Daun ................................................................................. 31
4. Diameter Batang ........................................................................ 32
iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Berat Basah ............................................................................... 33
V.

KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 36
LAMPIRAN …………………………………………………………………..39

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

No.

Teks

Halaman

1.

Rerata Produksi Segar Tanaman Kangkung (Kg) ........................................ 9

2.

Bobot Kering Tanaman Kakao (g) pada Berbagai Kombinasi Urin
Sapi dan Limbah Cair Industri Tahu ..................................................... 10

3.

Jumlah Daun Tanaman Sawi (Helai) pada Pemberian Guano
dan Urin Kelinci ................................................................................... 10

4.

Pengaruh Beberapa Dosis Kompos Sampah Kota terhadap Beberapa
Variabel Respon Tanaman Tomat dan Mentimun ................................ 13

5.

Rerata Jumlah Daun Bawang Merah pada Perlakuan Pemberian
Vermikompos ....................................................................................... 14

6.

Pengaruh Perlakuan Interaksi Macam Urin Ternak dan Kompos terhadap
Panjang Daun dan Bobot Tanaman Kangkung Darat Umur ................. 17

7.

Perlakuan Kombinasi Urin Kelinci dan Kompos .......................................... 19

8.

Rata –Rata Panjang Tanaman Caisim Akibat Pengaruh Urin Kelinci dan
Kompos ................................................................................................ 28

9.

Rata –Rata Jumlah Tanaman Caisim Akibat Pengaruh Urin Kelinci dan
Kompos................................................................................................ 30

10. Rata –Rata Luas Persata Daun Caisim Akibat Pengaruh Urin Kelinci dan
Kompos ................................................................................................ 31
11. Rata –Rata Diameter Batang Tanaman Caisim Akibat Pengaruh Urin Kelinci
dan Kompos ......................................................................................... 32
12. Rata –Rata Berat Basah Tanaman Caisim Akibat Pengaruh Urin Kelinci dan
Kompos................................................................................................ 34
Lampiran
1. Anova Panjang Tanaman Umur 11 Hst ....................................................... 38
2. Anova Panjang Tanaman Umur 19 Hst ....................................................... 38
3. Anova Panjang Tanaman Umur 25 Hst ....................................................... 39
4. Anova Jumlah Daun Umur 11 Hst ............................................................... 40

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Anova Jumlah Daun Umur 19 Hst ............................................................... 40
6. Anova Jumlah Daun Umur 25 Hst ............................................................... 41
7. Anova Luas Daun ....................................................................................... 42
8. Anova Diameter Batang Saat Panen........................................................... 43
9. Anova Berat Basah Saat Panen.................................................................. 43

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

No.

Halaman
Teks

1.

Denah Percobaan .................................................................................... 22
Lampiran

1.

Persiapan Media ...................................................................................... 43

2.

Penanaman Caisim di Media ................................................................... 43

3.

Persiapan Perlakua.................................................................................. 43

4.

Perlakuan Pada Caisim............................................................................ 44

5.

Saat Panen .............................................................................................. 44

6.

Pengamatan ............................................................................................ 44

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

LAMPIRAN
No

Teks

Halaman

Lampiran 1 ........................................................................................................ 38
1. Panjang Tanaman Umur 11 hst .............................................................. 38
2. Panjang Tanaman Umur 19 hst .............................................................. 38
Lampiran 2......................................................................................................... 39
1. Panjang Tanaman Umur 25 hst .............................................................. 39
Lampiran 3......................................................................................................... 40
1. Jumlah Daun Umur 11 hst ...................................................................... 40
2. Jumlah Daun Umur 19 hst ...................................................................... 40
Lampiran 4......................................................................................................... 41
1. Jumlah Daun Umur 25 hst ...................................................................... 41
Lampiran 5......................................................................................................... 42
1. Luas Daun.............................................................................................. 42
Lampiran 6......................................................................................................... 43
1. Diameter Batang Saat Panen ................................................................. 43
2. Berat Basah Saat Panen ........................................................................ 43
Lampiran 7......................................................................................................... 44
1. Gambar 2 Persiapan Media.................................................................... 44
2. Gambar 3 Penanaman Caisim Di Media ................................................ 44
3. Gambar 4 Persiapan Perlakuan ............................................................. 44
Lampiran 8......................................................................................................... 45
1. Gambar 5 Perlakuan Pada Tanaman Caisim ......................................... 45
2. Gambar 6 Saat Panen............................................................................ 45

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Gambar 7 Pengamatan .......................................................................... 45

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

RINGKASAN
ABU YAMIN (0825010015) PENGARUH PEMBERIAN URIN KELINCI DAN

KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM
(Brassica juncea, L.)
DOSEN PEMBIMBING;(1) Ir. AGUS SULISTYONO, MP. (2) F. DERU DEWANTI, SP.MP
Caisim (Brassica juncea, L.) adalah tanaman sayuran subtropis yang dapat
beradaptasi baik pada iklim tropis. Tanaman ini termasuk dalam famili Cruciferae (Kubiskubisan) memiliki warna daun hijau muda dan umumnya yang dibudidayakan yang berwarna
hijau tua dan tidak pahit.
Peningkatan produktivitas tanaman karena meningkatnya keperluan atau permintaan
konsumen; Sehubungan hal tersebut maka dilakukan perbaikan dalam budidaya tanaman:
Salah satunya adalah pemupukan, Guna dimanfaatkan sebagai tanaman yang dipanen
daunnya dan aman untuk kesehatan, maka pemupukan organik diupayakan untuk peningkatan
produktifitas tanaman; penggunaan urin kelinci dan kompos berperan memperbaiki fisik tanah
dan menambah atau meningkatkan nutrisi tanaman; Hal ini di lengkapi dengan pendapat
Suriadikarta (2006) bahwa organik khususnya pupuk kompos dan urin kelinci juga berperan
sebagai sumber energi dan makanan mikroba tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas
mikroba tersebut dalam menyediakan hara tanaman. Jadi penambahan bahan organik
disamping sebagai sumber hara bagi tanaman, sekaligus sebagai sumber energi dan hara bagi
mikroba; Oleh karena itu sistem pengelolaan hara terpadu yang memadukan pemberian pupuk
kompos dan urin kelinci dalam rangka meningkatkan produktivitas lahan dan kelestarian
lingkungan.
Penelitian ini merupakan percobaan yang disusun berdasarkan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 2 faktorial yaitu; urin kelinci (U) dan kompos (K) dari dua factor tersebut
ada 4 perlakuan yaitu; U1=25 ml, U2=30 ml, U3=35 ml, U4=40 dan K1=7,5 to/ha, K2=15 ton/ha,
K3=22,5 ton/ha, K4=30 ton/ha. Setiap perlakuan diulang 3 kali.
Dari hasil penelitian tidak terdapat interaksi antara perlakuan urin kelinci dengan kompos
pada setiap setiap parameter yang di amati, tetapi perlakuan urin berpengaruh nyata terhadap
parameter panjang tanaman pada umur 11, 19, 25 hasi setelah tanam, berpengaruh nyata
terhadp parameter jumlah daun pada mur 19 dan 25 hst. Berpengaruh nyata terhadap panjang
daun pada umur 11 hst, berpengaruh nyata terhadap parameter lebar daun 11 hst. Dan untuk
perlakuan kompos berpengaruh nyata terhadap parameter panjang tanaman umur 19 dan 25
hst.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Caisim (Brassica juncea, L.) adalah tanaman sayuran subtropis yang
dapat beradaptasi baik pada iklim tropis. Tanaman ini termasuk dalam famili
Cruciferae (Kubis-kubisan) memiliki warna daun hijau muda dan umumnya yang
dibudidayakan yang berwarna hijau tua dan tidak pahit.
Caisim mempunyai nilai ekonomi tinggi setelah kubis krop, kubis bunga
dan brokoli. Caisim disebut juga dengan istilah sawi daging dan berhasiat bagi
kesehatan, kandungan yang terdapat pada Caisim adalah protein, lemak,
karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C; Manfaat untuk
kesehatan antara lain menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita
batuk, penyembuh sakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi
ginjal, memperbaiki dan memperlancar pencernaan (Nia, 2010).
Peningkatan produktivitas tanaman karena meningkatnya keperluan atau
permintaan konsumen; Sehubungan hal tersebut maka dilakukan perbaikan
dalam

budidaya

tanaman:

Salah

satunya

adalah

pemupukan,

Guna

dimanfaatkan sebagai tanaman yang dipanen daunnya dan aman untuk
kesehatan,
produktifitas

maka

pemupukan

tanaman;

organik

penggunaan

urin

diupayakan
kelinci dan

untuk

peningkatan

kompos

berperan

memperbaiki fisik tanah dan menambah atau meningkatkan nutrisi tanaman; Hal
ini di lengkapi dengan pendapat Suriadikarta (2006) bahwa organik khususnya
pupuk kompos dan urin kelinci juga berperan sebagai sumber energi dan
makanan mikroba tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikroba

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

tersebut dalam menyediakan hara tanaman. Jadi penambahan bahan organik
disamping sebagai sumber hara bagi tanaman, sekaligus sebagai sumber energi
dan hara bagi mikroba; Oleh karena itu sistem pengelolaan hara terpadu yang
memadukan pemberian pupuk kompos dan urin kelinci dalam rangka
meningkatkan produktivitas lahan dan kelestarian lingkungan.
B. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh konsenterasi urin kelinci dan dosis pupuk kompos
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman caisim.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistematika dan Botani Tanaman Caisim
1. Sistematika tanaman Caisim
Menurut Margiyanto (2007) Sistematika tanaman caisim adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi

: Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae
Kelas

: Dicotyledonae

Ordo

: Rhoeadales (Brassicales)

Famili

: Cruciferae (Brassicaceae)

Genus

: Brassica

Spesies

: Brassica juncea, L.

2. Botani Tanaman Caisim
Tanaman Caisim adalah tanaman sayuran yang cukup dikenal di
masyarakat. Sebagian besar orang mengenalnya dengan sebutan sawi. Sayuran
daun ini seringkali digunakan sebagai campuran pada berbagai jenis masakan atau
jajanan seperti untuk campuran mie bakso, nasi goreng. Tanaman sawi dapat
tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga
dapat diusahakan dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Hasil yang diperoleh
lebih baik di dataran tinggi. Sayuran semusim yang berumur 20-25 hari setelah bibit
ditanam dapat dipanen, sayuran caisim ini terdiri dari akar, daun, batang, bunga dan
biji dengan karakter yang spesifik (Nia, 2010).

3

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

1.

Akar
Sistem perakaran caisim menurut Rukmana (1994) yakni memiliki akar

tunggang dan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang (silindris)
menyebar ke semua arah pada kedalaman antara 3 - 5 cm. Akar ini berfungsi antara
lain menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah, serta menguatkan berdirinya
batang tanaman; Sedangkan menurut Cahyono (2003) caisim berakar serabut yang
tumbuh dan berkembang secara menyebar ke semua arah di sekitar permukaan
tanah, perakarannya sangat dangkal pada kedalaman sekitar 5 cm.
2.

Batang
Batang caisim menurut Rukmana (1994) pendek sekali dan beruas-

ruas,sehingga hampir tidak kelihatan. Batang ini berfungsi sebagai alat pembentuk
dan penopang daun. Cahyono (2003) menambahkan bahwa Caisim memiliki batang
sejati pendek dan tegap terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah.
Batang sejati bersifat tidak keras dan berwarna kehijauan atau keputih-putihan.
3.

Daun
Bentuk daun terluar bulat telur menyempit di bagian pangkal ujung daun bulat,

Pangkal helai daun meruncing warna daun terluar hijau panjang daun terluar
+ 25 – 27 cm lebar daun terluar + 15 – 17 cm (Apriyantono, 2009) daun caisim
menurut Cahyono (2003) berbentuk bulat atau bulat panjang (lonjong) ada yang
lebar dan ada yang sempit, ada yang berkerut-kerut (keriting), tidak berbulu,
berwarna hijau muda, hijau keputih-putihan sampai hijau tua. Daun memiliki tangkai
daun panjang atau pendek, sempit atau lebar berwarna putih sampai hijau, bersifat
kuat dan halus. Pelepah-pelepah daun tersusun saling membungkus dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

pelepah–pelepah daun yang lebih muda, tetapi membuka. Di samping itu, daun juga
memiliki tulang-tulang daun yang menyirip dan bercabang-cabang.
4.

Bunga
Struktur bunga caisim tersusun dalam tangkai bunga (Inflorescentia) yang

tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Setiap kuntum bunga terdiri atas
empat helai kelopak daun, empat helai daun mahkota bunga berwarna kuning-cerah,
empat helai benang sari dan satu buah putik yang berongga dua (Rukmana, 1994).
5.

Biji
Buah caisim menurut Rukmana (1994) termasuk tipe buah polong yaitu

bentuknya memanjang dan berongga. Setiap buah (polong) berisi 2 – 8 butir biji. Biji
Caisim berbentuk bulat kecil berwarna coklat atau coklat kehitam-hitaman. Cahyono
(2003) menambahkan bahwa biji caisim berbentuk bulat, berukuran kecil,
permukaannya licin mengkilap, agak keras dan berwarna coklat kehitaman.
B. Syarat Tumbuh
1. Iklim
Tanaman Caisim dapat tumbuh dengan baik di tempat yang berhawa panas
maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah hingga
dataran tinggi. Hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi. Daerah penanaman
yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter hingga dengan 1.200 meter di atas
permukaan laut. Umumnya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian
100 meter sampai 500 meter dpl.
Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang
tahun. Saat musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang
sejuk lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab; Akan tetapi
tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang; Dengan demikian,
tanaman ini cocok apabila ditanam pada akhir musim penghujan (Rizal, 2010).
Suhu udara yang cocok untuk pertumbuhan Caisim yaitu antara 19°C - 21°C.
Suhu udara yang terlalu tinggi dari batas yang telah ditentukan akan berpengaruh
besar terhadap pertumbuhan tanaman Caisim dan tidak akan tumbuh dengan
sempurna. Kelembaban udara yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman sawi putih
yang optimal berkisar antara 80% - 90%. Kelembaban udara diatas 90% akan
terdapat negatif terhadap tanaman Caisim, tanaman akan mengalami pertumbuhan
yang tidak sempurna, tanaman tidak subur, kualitas daun jelek dan apabila
penanaman

ditujukan

untuk

pembenihan,

maka

produksi

biji

rendah

(Syafi’udin, 2011).
Curah hujan yang baik untuk tanaman Caisim ini ialah 1000-1500 mm/tahun
dan perlu diketahui, bahwa tanaman Caisim tidak menyukai air yang berlebihan atau
menggenang (Margiyanto, 2010).
2. Tanah
Tanah yang cocok untuk ditanami Caisim adalah tanah gembur, banyak
mengandung humus, subur dan pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH)
tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai 7
(Sindoro, 2011).
3. Ketinggian Tempat
Caisim dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai
dataran tinggi mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

permukaan laut. Umumnya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian
100 meter sampai 500 meter dpl. (Rizal, 2010).
C. Pengaruh Pemberian Urin Kelinci terhadap Pertumbuhan Tanaman
Pupuk cair lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur-unsur di
dalamnya mudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak hingga
manfaatnya lebih cepat terlihat. Bahan pupuk cair dapat berasal dari urin kelinci,urin
sapi dan kambing atau limbah tanaman akan mempengaruhi kualitas unsur hara
yang terkandung dalam pupuk cair, kandungan pospor (P). Pupuk cair berbahan urin
kelinci dengan penambahan hijauan didapatkan hasil kandungan pospor rata-rata
yaitu 0,43-3,3% dan 1,1% (Yuniar, 2008).

Menurut Susan Lusiana (2005) kordinator Pusat Pendidikan dan Pelatihan
(Pusdiklat) Pertanian Berkelanjutan Serikat Petani Indonesia (SPI) mengungkapkan
bahwa hasil penelitian Badan Penelitian Ternak (Balitnak) pada tahun 2005
menjelaskan kalau kotoran dan urine kelinci memiliki kandungan unsur N, P, K yang
lebih tinggi (2.72%, 1.1%, dan 0,5%) dibandingkan dengan kotoran dan urine ternak
lainnya seperti kuda, kerbau, sapi, domba, babi dan ayam. jika air kelinci ini
dipadukan dengan kotoran kelinci dan dijadikan pupuk maka pupuk ini akan memiliki
kandungan kandungan 2,20% Nitrogen, 87% Fosfor , 2,30% Potassium, 36 Sulfur%,
1,26% Kalsium, 40% Magnesium. Pupuk organik cair (bio urin) adalah pupuk yang
bahan kandungan kimianya maksimum 5%. Karena itu, kandungan NPK pupuk
organic cair relatif rendah namun memeiliki beberapa keuntungan. pupuk tersebut
mengandung zat tertentu seperti mikroorganisme yang jarang terdapat dalam bentuk
kering, beberapa oeganisme mati dan zat tidak bisa aktif. Jika dicampur dengan
pupuk organik dapat mengaktifkan unsur hara yang ada dalam pupk organic padat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Selain mengandung 3 unsur hara di atas pupuk kandang mempunyai
kandungan unsur hara mikro yang sangat lengkap walaupun dalam jumlah yang
sangat sedikit. Makanan yang dimakan kelinci sangat berpengaruh terhadap
kandungan hara yang ada pada kotoran dan sebaiknya pada saat menggunakan
pupuk kandang, jangan terpaku pada kandungan haranya saja, namun lebih dari itu
bahwa pupuk kandang mempunyai kelebihan lain yaitu semakin memperbanyak dan
berragamnya bakteri gram positif tanah yang ada pada lahan, dimana bakteri
tersebut sebagian adalah bakteri penambat N, P dan K, sehingga secara tidak
langsung bakteri-bakteri tersebut akan menyediakan unsur hara bagi tanaman
sendiri, dan kelebihan lain yang didapat dari pupuk kandang dan pupuk organik lain
yaitu kemampuannya untuk memperbaiki struktur tanah; Dengan demikian dapat
disimpankan dulu dengan menambahkan pupuk kandang dan pupuk organik lainnya
mempunyai keuntungan memperbaiki sifat fisik tanah, memperbaiki sifat kimia
tanah, memperbaiki biologi tanah (Duriyat, 2009).
Hasil penelitian penggunaan pupuk urin domba terfermentasi dengan probiotik
dan bahan rempah rempah terhadap produktivitas tanaman kangkung dapat
disimpulkan bahwa pupuk urin domba terfermentasi dapat digunakan sebagai
sumber pupuk organik sekaligus sebagai sumber pupuk N yakni penggunaan dosis
yang meningkat akan diikuti dengan meningkatnya produktivitas tanaman kangkung.
Rerata produksi segar rata rata tanaman kangkung terbanyak dicapai pada
perlakuan T4 (dosis 30 ml) sebanyak 969.50 g kemudian menurun secara signifikan
(p0.05) dengan perlakuan T3, hal ini menunjukkan bahwa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

pemberian pupuk organik urin domba terfermentasi terbukti mampu meningkatkan
rerata produksi segar pada tanaman kangkung dan hal ini terkait dengan adanya
kandungan unsur hara pada pupuk urin domba terfermentasi yang cukup besar;
Pupuk

urin

kelinci

terfermentasi

mengandung

bakteri-bakteri

yang

akan

menyediakan unsur hara atau hormon bagi tanaman sendiri yang dapat berfungsi
sebagai perangsang pertumbuhan dan mencegah hama penyakit. Sebagaimana
data rerata produksi segar tanaman kangkung dengan penggunaan pupuk urin
domba disajikan pada Tabel 1. (Haryanto, 2010).
Tabel 1. Rerata Produksi Segar Tanaman Kangkung (kg) (Haryanto, 2010)
Perlakuan
T0 (Tanpa diberi pupuk urin cair)
T1 (15 ml pupuk urin cair)
T2 (20 ml pupuk urin cair)
T3 (25 ml pupuk urin cair)
T4 (30 ml pupuk urin cair)

1
309
335
410
613
702

Ulangan
2
3
478
465
409
476
516
409
422
1163
1095
750

Rerata
4
225
449
486
371
1331

369.25a
417.25a
455.25a
642.25ab
969.50b

Keterangan : a, b Superskrip berbeda pada kolom rerata menunjukkan perbedaan yang sangat nyata
(p 2,5%. Di
Indonesia sebagai negara tropis basah yang memiliki sumber bahan organik sangat
melimpah, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal (Hartatik, 2006).
Beberapa kandungan dalam pupuk kompos dan urin kelinci seperti Nitrogen,
Fosfor, Kalium, Nitrogen merupakan unsur makro bagi tanaman dan dapat
menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. Nitrogen merupakan unsur
esensial dan elemen kunci pada pertumbuhan tanaman. Nitrogen merupakan unsur
penyusun berbagai senyawa di dalam sel tanaman antara lain asam nukleat yang
berupa asam ribonukleat (RNA) dan asam deoksiribonukleat (DNA), asam amino
serta adenosin trifosfat (ATP) dan nikotiamid dinukleotid (NADP) yang berperan
dalam konversi energi, fosfor sering menjadi unsur pembatas, terutama diserap
dalam bentuk H2PO4 dan diserap lebih lambat dalam bentuk HPO4 Perimbangan
kedua jenis ion tersebut dikendalikan oleh pH; H2PO4 tersedia pada pH di bawah 7
dan HPO4 di atas pH 7. Fosfor tidak pernah direduksi dalam tumbuhan, dan tetap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

sebagai fosfat baik dalam bentuk bebas maupun terikat pada senyawa organic
(Hartatik, 2006).
Setelah nitrogen dan fosfor, umumnya tanah kekurangan kalium. Oleh karena
itu biasanya pupuk yang dijual mencantumkan persentase N, P, dan K dalam
komposisinya, seperti nitrogen dan pospor, K mudah diserap dan disalurkan dari
organ dewasa ke organ muda, sehingga gejala defisiensi pertama kali terlihat pada
daun tua. Gejala defisiensi pada dikotil mula-mula ditunjukkan oleh daun yang
klorosis, kemudian menjadi bercak nekrosis (bercak mati) yang semakin meluas
(Djukri, 2004).
Hasil analisis kandungan Pospor (P) pada Pupuk cair berbahan baku feses
ternak dan urin kelinci dengan penambahan hijauan yang terbaik yaitu memiliki
kandungan Pospor (P) sebesar 0.857 %; Urin ternak mengandung unsur hara makro
dan mikro, mengandung hormon untuk pertumbuhan tanaman, mengandung air
untuk pertumbuhan tanaman, dan semuanya organik. Apabila digabung akan
bersinergi

untuk

memperbaiki

pertumbuhan

dan

meningkat

hasil

panen

(Santriana, 2005).
Menurut Agustina (2011) dari hasil penelitiannya bahwa pemberian macam
urin ternak dan kompos pada tanaman kangkung menghasilkan tinggi tanaman
kangkung sebesar 96 % dibandingkan dengan kontrol (tanpa kompos/ tanpa urin).
Pemberian kompos dan macam urin ternak menghasilkan jumlah daun,bobot batang
tanaman kangkung yang lebih banyak dan berbeda nyata dengan perlakuan yang
kontrol (tanah biasa/ tanpa kompos/tanpa urin) dan jumlah daun tanaman kangkung
lebih baik dibanding dengan media tanpa kompos dan urin. Sebagaimana data

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

pengaruh perlakuan kombinasi macam urin ternak dan kompos terhadap panjang
daun dan bobot tanaman kangkung dapat terlihat di Tabel 6.
Tabel 6. Pengaruh Perlakuan Kombinasi Macam Urin Ternak dan Kompos terhadap
Panjang Daun (cm) dan Bobot Tanaman Kangkung Darat (g) Umur 10-21
HST (Agustina, 2011)
Panjang daun (cm) dan bobot tanaman
Panjang daun
Bobot tanama tanpa
21 hst (cm)
akar umur 21 hst (g)

Perlakuan
U0K0 (tanpa urin dan kompos/kontrol)
U0K1 (tanpa urin,perlakuan kompos daun )
U0K2 (tanpa perlakuan urin,perlakuan kompos

limbah
kelinci)
U1K0 (perlakuan urin sapi,tanpa perlakuan kompos)
U1K1 (perlakuan urin sapi,perlakuan kompos daun)
U1K2 (perlakuan urin sapi,perlakuan kompos limbah
krlinci)
U2K0 (perlakuan urin kambing,tanpa perlakuan kmpos)
U2K1(perlakuan urin kambing,perlakuan kompos daun)

U2K2 (perlakuan urin kambing,perlakuan kompos
limbah kelinci)

U3K0 (perlakuan urin kelinci,tanpa perlakuan kompos)
U3K1 (perlakuan urin kelinci,perlakuan kompos daun)
U3K2 (perlakuan urin kelinci,perlakuan limbah kelinci)

BNT 5%

3,00 a
3,67 a
4,75 b
3,49 a
5,25 c
10,33 d
3,67 a
5,58 c
10,75 d
4,50 b
5,50 c
11,83 e

0.86 a
3.54 b
8.37 c
1.70 a
4.67 b
15.76 f
2.00 a
4.16 b
14.90 e
1.27 a
4.08 b
10.97 d

0.69

1.37

Keterangan : Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak
berbeda nyata pada taraf BNT 5%.

F. Hipotesis
1.

Diduga terdapat interaksi antara dosis urin kelinci tertentu dan dosis pupuk
kompos tertentu terhadap hasil tanaman caisim

2.

Diduga

faktor

pemberian

urin

kelinci tertentu

berpengaruh

terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman caisim.
3.

Diduga faktor penggunaan dosis kompos 22,5 ton/ha berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman caisim.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini akan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya, dengan
ketingian tiga meter di atas permukaan laut (dpl). Derajat keasaman tanah (pH) 6,5.
B. Bahan dan Alat
1. Bahan
Bahan-bahan yang diperlukan untuk budidaya tanaman Caisim adalah benih
caisim unggul, kompos sampah daun, urin kelinci, tanah, polybag ukuran 28 x 28 cm
dengan berat isi tanah 5 kg dan air kran.
2. Alat
Alat-alat yang digunakan adalah cangkul, cetok, gembor atau selang
penyiraman, penggaris, hand sprayer dan alat tulis, timbangan digital, hand counter,
polibag.
C. Metode Penelitian
Penelitan ini merupakan percobaan faktorial yang terdiri dari du