HUBUNGAN TERPAAN REALITY SHOW “ SHE CAN TUPPERWARE” di TRANS7 DENGAN SIKAP PEREMPUAN DALAM MERAIH KESUKSESAN ( Studi Korelasional Hubungan Terpaan Reality Show “She Can Tupperware” di Trans7 Dengan Sikap Perempuan Dalam Meraih Kesuksesan di Surabaya).

HUBUNGAN TERPAAN REALITY SHOW “ SHE CAN TUPPERWARE” di
TRANS7 DENGAN SIKAP PEREMPUAN DALAM MERAIH KESUKSESAN
( Studi Korelasional Hubungan Terpaan Reality Show “She Can Tupperware”
di Trans7 Dengan Sikap Perempuan Dalam Meraih Kesuksesan di Surabaya)

SKRIPSI

Oleh :
MITA FEBRININGTYAS
NPM. 0943010021

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


HUBUNGAN TERPAAN REALITY SHOW “ SHE CAN TUPPERWARE” di
TRANS7 DENGAN SIKAP PEREMPUAN DALAM MERAIH KESUKSESAN
( Studi Korelasional Hubungan Terpaan Reality Show “She Can Tupperware”
di Trans7 Dengan Sikap Perempuan Dalam Meraih Kesuksesan di Surabaya)

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh
Gelar Sarjana J urusan Ilmu Komunikasi

Oleh :
MITA FEBRININGTYAS
NPM. 0943010021

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2013


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

HUBUNGAN TERPAAN REALITY SHOW “ SHE CAN TUPPERWARE” di
TRANS7 DENGAN SIKAP PEREMPUAN DALAM MERAIH KESUKSESAN
( Studi Korelasional Hubungan Terpaan Reality Show “She Can Tupperware”
di Trans7 Dengan Sikap Perempuan Dalam Meraih Kesuksesan di Surabaya)

Disusun Oleh :
MITA FEBRININGTYAS
NPM. 0943010021

Telah disetujui untuk mengikuti ujian / seminar skripsi

Menyetujui,
Pembimbing Utama

Ir. H. DIDIEK TRANGGONO, M.Si
NIP.19581225 199001 1001
Mengetahui

WS DEKAN

Dra. Sumardjijati, M.Si
NIP.19620323 199309 2001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

HUBUNGAN TERPAAN REALITY SHOW “ SHE CAN TUPPERWARE” di
TRANS7 DENGAN SIKAP PEREMPUAN DALAM MERAIH KESUKSESAN
( Studi Korelasional Hubungan Terpaan Reality Show “She Can Tupperware”
di Trans7 Dengan SikapPerempuan Dalam Mer aihKesuksesan di Surabaya)
Disusun Oleh :
MITA FEBRININGTYAS
NPM. 0943010021
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal : 20 J uni 2013
Pembimbing Utama


Tim Penguji :
1. Ketua

Ir. H. Didiek Tranggono, M.Si
NIP.19581225 199001 1001

Ir. H. Didiek Tranggono, M.Si
NIP.19581225 199001 1001
2. Sekretaris

Dra. Sumardjijati, M.Si
NIP.19620323 199309 2001
3. Anggota

Dra. Herlina Suksmawati, M.Si
NIP. 19641225 199309 2001
Mengetahui,
WS DEKAN


Dra. Sumardjijati, M.Si
NIP.19620323 199309 2001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
berkah, dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang
berjudul “ Hubungan Terpaan Reality Show She Can Tupperware di Trans7 Dengan
Sikap Perempuan Dalam Meraih Kesuksesan di Surabaya”. Hasil penyusunan skripsi
ini tidaklah atas kemampuan penulis semata melainkan terwujud atas bantuan bapak
Ir. H. Didik Tranggono, M.Si selaku dosen pembimbing sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulis banyak mendapatkan arahan dan bimbingan serta bantuan dari segala
pihak dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Juwito, S.Sos, M.Si. Selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. Syaifuddin Zuhri, M.Si. Selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Komunikasi FISIP “Veteran” Jawa Timur.
4. Ayah Matauri dan Ibu Parsianah yang sudah memberikan dukungan,
pengorbanan baik secara moril atau materil, Terima kasih atas doanya.

5. Alm. Bapak Sumarji, ibu Sunarsih, dan adik Rendi, terima kasih atas doanya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6. Andreas Dewanto, yang setia menemani, menjadi motivator, dan selalu
memberi dukungan.
7. “Ronggenk”, Tiara, Acied Upil, Odong Riska, Desi, Tyas Jebor, yang selalu
membuat suasana menyenangkan dan senantiasa memberi komentar untuk
perbaikan skripsi ini. Terima kasih Nggenk.
8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-satu. Terima kasih banyak.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka kritik dan saran yang
membangun sangat dibutuhkan penulis guna memperbaiki kekurangan yang ada.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan
para pembaca umumnya.

Surabaya, Juni 2013

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN J UDUL .....................................................................................

i

LEMBAR PERSETUJ UAN DAN PENGESAHAN ....................................

ii


KATA PENGANTAR ...................................................................................

iii

DAFTAR ISI .................................................................................................

iv

DAFTAR TABEL .........................................................................................

v

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

vi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
BAB I


BAB II

PENDAHULUAN ........................................................................

1

1.1

Latar Belakang Masalah .......................................................

1

1.2

Perumusan Masalah .............................................................

9

1.3


Tujuan Penelitian .................................................................

9

1.4

Manfaat Penelitian ............................................................... 10
1.4.1

Manfaat Teoritis ...................................................... 10

1.4.2

Manfaat Praktis ....................................................... 10

KAJ IAN PUSTAKA ................................................................... 11
2.1

Penelitian Terdahulu ............................................................ 11


2.2

Landasan Teori .................................................................... 14

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.1

Televisi Sebagai Media Massa ................................. 14

2.2.2

Pemirsa Televisi Sebagai Khalayak Media Massa .... 15

2.2.3

Efek Media Massa ................................................... 17

2.2.4

Media Exposure (Terpaan Media) ............................ 19

2.2.5

Sikap ....................................................................... 20

2.2.6

Perempuan............................................................... 22

2.2.7

Kesuksesan .............................................................. 23

2.2.8

Reality Show She Can Tupperware.......................... 25

2.2.9

Teori S-O-R ............................................................ 27

2.2.10 Kerangka Berpikir ................................................... 28
2.2.11 Hipotesis ................................................................. 31
BAB III

METODE PENELITIAN ............................................................ 32
3.1

BAB IV

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .................... 32
3.1.1

Terpaan Reality Show She Can Tupperware ........... 32

3.1.2

Sikap Perempuan Dalam Meraih Kesuksesan .......... 35

3.2

Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ................. 40

3.3

Metode Pengumpulan Data .................................................. 44

3.4

Analisis Data ....................................................................... 44

HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... 48
4.1

Gambaran Umum dan Objek Penelitian ............................... 48

4.2

Penyajian Data ..................................................................... 49

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.1

Karakteristik Responden .......................................... 50

4.2.2

Hasil Penyajian Variabel Penelitian ......................... 53
4.2.2.1 Terpaan Reality Show She Can Tupperware 53
4.2.2.2

4.3

Variabel Sikap Perempuan ........................ 55

Analisis dan Pengujian Hipotesis .......................................... 68
4.3.1

Analisis Data ........................................................... 68

4.3.2

Hasil Pengujian ....................................................... 70

4.3.3

Interpretasi .............................................................. 73

BAB V KESIMPULAN .............................................................................. 75
5.1

Kesimpulan ........................................................................... 75

5.2

Saran..................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 77
LAMPIRAN .................................................................................................. 79

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1

Tabel Penolong Koefesien Korelasi Rank Spearman .................... 45

Tabel 3.2

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefesien Korelasi ..... 46

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.................................. 50

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ....................... 51

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ......................... 52

Tabel 4.4

Frekuensi Terpaan Reality Show She Can Tupperware ................ 53

Tabel 4.5

Durasi Terpaan Reality Show She Can Tupperware di Trans7 .... 54

Tabel 4.6

Terpaan Reality Show She Can Tupperware di Trans7................. 55

Tabel 4.7

Banyak Kisah Perempuan Sukses Dengan Segala Usaha, Kegigihan
dan Kerja Keras ........................................................................... 56

Tabel 4.8

Perempuan Sukses Adalah Perempuan Yang Mampu Berperan
Ganda (Bermanfaat Bagi Keluarga dan Orang Lain) .................... 57

Tabel 4.9

Keuletan, Tanggung Jawab, Kegigihan Penting Dimiliki Perempuan
Dalam Meraih Kesuksesan........................................................... 58

Tabel 4.10 Sikap Perempuan Dalam Meraih Kesuksesan Kategori Kognitif .. 59
Tabel 4.11 Kesukaan Menonton Reality Show “She Can Tupperware” karena
Memotivasi Untuk Memiliki Sikap Guna Meraih Kesuksesan
Dalam Kehidupan . ...................................................................... 60
Tabel 4.12 Kesukaan Menonton Reality Show “She Can Tupperware” di Trans7
Karena Membuat Merasa Bahwa Setiap Orang Berhak Sukses. ... 61

Tabel 4.13 Kesukaan Menonton Reality Show “She Can Tupperware” di Trans7

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Karena Merasa Bahwa Kesuksesan Tidak Selalu Dimulai Dari Hal
Besar, Namun Dari Hal Kecil Yang Bermanfaat Besar................. 61
Tabel 4.14 Sikap Perempuan Dalam Meraih Kesuksesan Kategori Afektif .... 62
Tabel 4.15 Keinginan Menjadi Perempuan Sukses Dengan Usaha dan Kerja
Keras Setelah Menonton Reality Show “She Can Tupperware” ... 63
Tabel 4.16 Keinginan Memiliki Rasa Percaya Diri, Optimis, Kreatif, Mandiri,
Dan Tekun Setelah Menonton Reality Show She Can Tupperware. 64
Tabel 4.17 Keyakinan Bahwa Setiap Perempuan Memiliki Kesempatan Untuk
Sukses Yakni Berguna dan Bermanfaat Bagi Keluarga dan Sesama
(Orang Lain) Setelah Menonton She Can Tupperware ................. 65
Tabel 4.18 Sikap Perempuan Dalam Meraih Kesuksesan Kategori Konatif ... 66
Tabel 4.19 Jawaban Responden Berdasarkan kategori variabel Sikap
Perempuan Dalam Meraih Kesuksesan (Y) Secara Keseluruhan .. 67
Tabel 4.20 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefesien Korelasi ..... 70

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1

Model Teori S-O-R .................................................................. 27

Gambar 2.2

Bagan Kerangka Berpikir Penelitian Hubungan Reality Show She Can
Tupperware dengan Sikap Inspiratif Perempuan di Surabaya .... 30

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1

Kuisioner ................................................................................. 79

Lampiran 2

Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Terpaan Reality Show
She Can Tupperware ................................................................. 82

Lampiran 3

Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Sikap Perempuan
Dalam Meraih Kesuksesan ....................................................... 84

Lampiran 4

Tabel Penolong Rank Spearman ............................................... 87

Lampiran 5

Tabel Uji t ................................................................................ 89

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI
MITA FEBRININGTYAS. HUBUNGAN TERPAAN REALITY SHOW “SHE
CAN TUPPERWARE” di TRANS7 DENGAN SIKAP PEREMPUAN DALAM
MERAIH KESUKSESAN (Studi Korelasional Hubungan Terpaan Reality
Show “She Can Tupperware” di Trans7 Dengan Sikap Perempuan Dalam
Meraih Kesuksesan di Surabaya).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan terpaan reality
show She Can Tupperware di Trans7 dengan sikap perempuan dalam meraih
kesuksesan.
Terpaan media akan memberikan sebuah respon bagi pemirsanya, seperti
pada teori S-O-R yang mengasumsikan bahwa media massa menimbulkan efek yang
terarah, segera dan langsung terhadap komunikan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Data yang
diperoleh menggunakan kuisioner dan penentuan sample menggunakan Cluster
Random Sampling. Selanjutnya data diolah dengan menggunakan metode korelasi
Rank Sparman. Signifikan hubungan terpaan reality show She Can Tupperware di
Trans7 dengan sikap perempuan dalam meraih kesuksesan diperoleh setelah
menghitungan akhir menggunakan uji t (signifikansi 0,05).
Dari data yang dianalisa bahwa secara statistik variabel terpaan reality show
She Can Tupperware di Trans7 (X) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan
sikap perempuan dalam meraih kesuksesan (Y), yang berarti tayangan reality show
She Can Tupperware di Trans 7 tidak mempengaruhi adanya perubahan sikap
perempuan dalam meraih kesuksesan. hal tersebut ditunjukkan dari nilai ttest 1,646
lebih kecil dari ttabel yakni 1,980.
Kata Kunci : Hubungan, Terpaan, She Can Tupperware, Sikap.
ABSTRACT
MITA FEBRININGTYAS. The Cor r elation exposure Of Reality Show She Can
Tupperwar e On Trans7 With The Attitude Of Woman To Reach Successfull
(The studies of cor r elation exposure of reality show She Can Tupperware on
Trans7 by attitude of woman to reach the successful in Surabaya).
The purpose of this research is to know the correlation exposure of reality
show She Can Tupperware on Trans7 with the attitude of woman to reach the
successful.
The exposure communication media will give a respond for the viewer, such
as the S-O-R theory which assumes that the mas media give a directly.
This research is use the quantitative method. The data that was obtained by
using the correlation of Spearman Rank Method. The signification result of the
correlation exposure of reality show She Can Tupperware on Trans7 with the
inspiration attitude of woman to reach the succesful will be obtained after the final
calculation by using t-test (index signification 0,05).
From the data that has been analyzed explain that according to the statistic
variable of the attack of reality show She Can Tupperware on Trans7 (X) does not

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

have significant correlation with the attitude of woman to reach the succesful (Y), of
which has been shown from the ttest 1,646 result is less than the ttable is 1,980.
Keywords : Correlation, Exposure, She Can Tupperware, Attitude.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Masyarakat dalam kehidupannya membutuhkan informasi untuk memenuhi

kebutuhan yang beragam. Informasi selalu berkembang seiring perubahan jaman.
Dapat dikatakan masyarakat tidak hanya butuh melainkan masyarakat dituntut untuk
mengetahui informasi – informasi yang selalu berkembang. Dalam penyampaian
informasi tersebut tidak pernah lepas dengan suatu proses komunikasi. Komunikasi
adalah transmisi pesan dari suatu sumber kepada penerima (Lasswell, 1948). Dalam
proses komunikasi itu sendiri selalu membutuhkan suatu sarana atau media dalam
menyampaikan informasinya. Ketika media yang digunakan adalah teknologi yang
membawa pesan kepada sejumlah besar orang, seperti surat kabar membawa katakata yang tercetak, radio membawa suara musik dan berita, televisi dengan audio
visualnya menghadirkan film, sinetron, berita, media tersebut biasanya disebut
dengan media massa (Baran, 2012:5).
Media massa saat ini telah menjadi jembatan untuk menghubungkan
komunikator dengan komunikan yang melintasi jarak, waktu, bahkan pelapisan sosial
dalam suatu masyarakat dan juga memiliki kemampuan untuk memikat perhatian
khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak (instantaneous). Dalam
penyampaian informasi sebagai tugas pokok media massa membawa pula pesan –
pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan respon seseorang. Kehadiran

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

media massa merupakan gejala awal yang menandai kehidupan masyarakat modern
saat ini. Hal ini dapat dilihat melalui meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat
terhadap berbagai bentuk media massa, salah satunya adalah media elektronik yakni
televisi.
Televisi terus mengalami kemajuan yang pesat seiring dengan perkembangan
informasi yang terus menggeliat. Televisi sering dijuluki sebagai faktor penentu
perubahan yang kehadirannya tidak bisa dibendung. Televisi sebagai media
penyampai pesan hadir dengan sifat dan kelebihannya yang audio-visual atau
cinematography (pandang dengar dan gambar bergerak), sehingga informasi yang
disampaikan akan mudah dimengerti. Pengaruh televisi dalam sistem komunikasi
tidak pernah lepas dari pengaruh terhadap aspek - aspek kehidupan pada umumnya.
Televisi disini menimbulkan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat yang sudah
terlanjur mengetahui dan merasakannya, baik pengaruh positif ataupun pengaruh
negatif
Media televisi dalam kehidupan manusia memang menghadirkan suatu
peradapan, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang bersifat massa.
Globalisasi informasi komunikasi setiap media massa jelas melahirkan satu efek
sosial yang bermuatan perubahan nilai – nilai sosial dan budaya manusia. Televisi
sebagai media yang muncul belakangan dibanding media cetak dan radio, ternyata
memberikan nilai yang sangat luar biasa dalam sisi – sisi pergaulan hidup manusia
saat ini. Kemampuan televisi dalam menarik perhatian massa menunjukkan bahwa
media tersebut menguasai jarak secara geografis dan sosiologis.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Berkembangnya dunia pertelevisian memicu semakin banyak munculnya
stasiun – stasiun televisi seperti TVRI, RCTI, SCTV, ANTV, MNCTV, Indosiar,
Metro TV, Trans 7, Global TV, TV One, Trans (Kompas, 15/02/2013). Dengan
segala macam program acaranya yang ditayangkan oleh stasiun televisi tesebut, hal
ini membuktikan bahwa stasiun televisi semakin berlomba – lomba untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat akan informasi. Televisi bisa menjadi candu dan karena
kelebihannya kini telah menjadi kebutuhan primer masyarakat Indonesia (Badjuri,
2010: 2).
Tayangan acara televisi mulai dari yang bersifat informasi, pendidikan dan
hiburan, memang sangat menarik pemirsanya karena dianggap mampu memberikan
arahan dan masukan kepada pemirsa untuk bersikap dan berperilaku dalam
kehidupannya sehari-hari. Namun keberhasilan sebuah tayangan televisi harus pula
diimbangi oleh membaiknya daya nalar pemirsa dengan tingginya tingkat
pemahaman dan pengetahuan mereka. Hingga pemirsanya dapat membedakan
tayangan mana yang bermanfaat atau sebaliknya.
Beragamnya program acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi
(infotaiment, games, sinetron, talk show, reality show dan berita), program acara
yang masih banyak digemari masyarakat adalah reality show. Reality show
merupakan salah satu tayangan yang mengungkapkan banyak realita yang terjadi
dimasyarakat dan mampu menggugah kepedulian dan kesadaran sosial para
penontonnya (Badjuri, 2010:13). Hampir seluruh stasiun televisi swasta di Indonesia
memiliki program acara reality show dengan beragam tema, mulai dari tema

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

problema hidup, kehidupan sehari-hari seorang selebritis, kisah – kisah inpiratif,
pencarian bakat, pencarian pasangan hidup, rekayasa jebakan, dll.
Banyak reality show di pertelevisian Indonesia umumnya hanya sebuah
program acara yang sifatnya menghibur. Mulai dari tayangan-tayangan jail seperti
“Supertrap” , Uji nyali dalam "Dunia Lain" atau "Dua Dunia" yang mempertemukan
peserta reality show dengan makhluk halus, “Mencari Cinta” tayangan bertemakan
pernyataan

cinta

seseorang

kepada

orang

yang

dicintai,

“Mata

Lelaki”

dan“Sexophone” yang membahas seputar seks dan dunia malam, dan masih banyak
yang lain (http://media.kompasiana.com). Dari berbagai tema yang ada pada reality
show tersebut, pemirsa seolah hanya melongo saat menonton tayangan yang
disuguhkan stasiun televisi tanpa ada pesan tertentu yang bisa disampaikan.
Sebenarnya reality show yang bersifat edukatif juga banyak ditayangkan stasiun
televisi, tetapi acara-acara tersebut bagi sebagian pemirsanya hanya sebuah acara
yang membosankan, mengingat masyarakat Indonesia yang heterogen dan memiliki
tingkat selera dan kesukaan yang berbeda pada program acara ditelevisi.
Dari banyak reality show yang beragam tersebut, stasiun televisi Trans7
mencoba untuk menggunakan tema perempuan dalam program acaranya. Pemilihan
konsep yang berbeda ini diharapkan selain untuk menarik pemirsa, program acara ini
juga bisa menginspirasi perempuan lain dalam hal positif. “She Can Tupperware”
adalah salah satu tayangan reality show di Trans7 yang ditayangkan setiap hari sabtu
pukul 09.00 WIB dan dipandu oleh Shannaz Haque. Reality show ini
merepresentasikan perempuan kedalam citra positif yakni bagaimana wanita juga
mampu bekerja pada sektor publik salah satunya adalah menjadi wanita yang sukses

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dalam dunia karir, politik, ekonomi, sukses dalam lingkungan disekitarnya, dll.
Seakan membuat pemahaman baru dimana saat ini wanita tidak lagi terikat dengan
ideologi partriarki, yakni sebuah paham membudaya yang selalu menganggap
perempuan adalah makhluk lemah dan laki– laki sebagai penguasa.
Saat ini telah banyak wanita sukses dengan usaha, kerja keras, kegigihan,
hingga mereka mampu mengubah hidup menjadi lebih bermakna dan bermanfaat.
Seakan menunjukkan bahwa sebenarnya posisi dan kemampuan wanita sama dengan
laki – laki. Menjadi wanita hebat tidak harus dimulai dengan hal besar, tetapi dengan
hal kecil yang mampu mengubah kehidupan kita dan membantu orang lain. Dari hal
kecil tersebut wanita diajarkan untuk menjadi orang – orang hebat yang
kemampuannya mampu diperhitungkan atau disetarakan dengan laki – laki. Karena
sebenarnya perempuan dan laki – laki itu memiliki kemampuan sama dan hanya
dibedakan dari segi bilogisnya saja.
Adanya pembedaan antara laki – laki dan perempuan dalam kehidupan
bermasyarakat yang membudaya biasa dilihat dari peran sosial. Pembedaan ini
berhubungan

dengan pembagian peran sosial disektor publik dan peran sosial

disektor domestik. Laki - laki biasanya lebih dominan disektor publik yang bersifat
produktif dimana hasil dari aktifitas disektor ini selalu dihargai dengan sejumlah
material tertentu biasanya finansial, sedangkan perempuan pada umumnya
ditempatkan pada peran sosial disektor domestik dengan fungsi - fungsi
reproduksinya, yang dalam kenyataan tidak pernah dihargai dengan sejumlah
material tertentu, karena seolah peran sosial domestik ini merupakan peran yang
memang seharusnya dilakukan oleh perempuan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Badan Pusat Statistik kota Surabaya yang menyebutkan tahun 2011 jumlah
penduduk berdasarkan jenis kelamin perempuan di Surabaya adalah 1.506.978 jiwa,
dengan tingkat pendidikan beragam. Diantaranya lulusan SMA dan SMK berjumlah
29,38% dan lulusan perguruan tinggi sekitar 12,57%. Lebih mengalami peningkatan
daripada tahun 2010 yang jumlah penduduk perempuan di kota Surabaya masih
berjumlah 1.397.646 jiwa, dengan presentase tingkat pendidikan yang lebih rendah.
Dari data tersebut bisa dilihat bahwa banyaknya penduduk berjenis kelamin
perempuan dengan berkembangnya tingkat pendidikan, seharusnya peran perempuan
dalam kemajuan pada segala bidang baik ekonomi, sosial, politik, budaya, juga
semakin meningkat.
Berdasarkan uraikan diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah terpaan
acara reality show “ She Can Tupperware” memiliki hubungan dengan sikap
perempuan dalam meraih kesuksesan. Dipilihnya program acara She Can
Tupperware karena dibanding dengan acara lain reality show ini menjadi salah satu
acara yang hanya bertemakan perempuan, dari segi penyajiannya juga berbeda yakni
perempuan yang menjadi narasumber pada setiap episodenya hadir dari beragam
profesi dan lapisan sosial. Reality show bertemakan perempuan juga seolah menjadi
warna baru dalam beragamnya program acara televisi di Indonesia.
Terpaan dalam penelitian ini akan diukur dari frekuensi seringnya pemirsa
yang menonton tayangan tersebut, dimana reality show ini hadir dengan penayangan
1 kali dalam seminggu setiap hari sabtu yang ditayangkan di Trans7. Serta dari sisi
durasi yaitu lamanya pemirsa menonton acara tersebut karena program acara ini
hadir pada pukul 09.00 – 09.30 wib, sehingga paling lama durasi pemirsa menonton

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

adalah 30 menit. Diputarnya acara She Can Tupperware pada jam-jam tersebut
sangat sesuai mengingat sasaran utama dari tayangan ini adalah perempuan dan
sangatlah tepat bila dihadirkan pada hari dan jam tersebut karena pada saat itu
banyak masyarakat sedang menikmati hari libur akhir pekan dan bisa menjadi
tontonan pagi hari yang menginspirasi bagi para keluarga khususnya perempuan.
Sikap perempuan dalam meraih kesuksesan dalam penelitian ini akan diukur
berdasarkan 3 komponen yakni kognitif, afektif, dan konatif. Sikap adalah
kecenderungan memberikan tanggapan atau penilaian pada suatu obyek yang disukai
atau tidak secara konsisten (Sarwono, 2009:84). Tiga komponen sikap tersebut
adalah 1) kognitif menunjukkan bagaimana pengetahuan perempuan di Surabaya
tentang tayangan reality show “She Can Tupperware” di Trans7. 2) Afektif meliputi
perasaan atau emosi, apakah pemirsa menyukai atau tidak acara reality show ini,
timbul atau tidak ketertarikan dan kekaguman pada program acara tersebut. 3)
konatif bisa disebut kecenderungan perilaku atau respon yang meliputi ada atau
tidaknya keinginan dan tindakan pemirsa untuk menjadi perempuan sukses dan
kreatif seperti yang ditayangkan pada setiap episode acara reality show ini. Namun
tidak setiap perempuan sebagai objek dalam penelitian ini akan menunjukkan respon
yang sama baik sikap positif ataupun negatif, karena setiap individu pasti memiliki
tingkat perhatian, pengertian dan penerimaan yang berbeda terhadap program acara
reality show “She Can tupperware”. Selain itu perbedaan pengetahuan, perasaan,
nilai, hobi, kepentingan, pengalaman, dan selera juga ikut menentukan adanya
perubahan sikap individu .

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Adapun teori yang digunakan adalah teori S-O-R terdiri dari singkatan
stimulus, Organism, Response. Teori ini menunjukkan bahwa komunikasi
merupakan proses dari aksi dan reaksi. Artinya model ini nantinya berguna untuk
memberikan gambaran tentang efek media yakni menjelaskan bagaimana terpaan
acara reality show di televisi dapat menimbulkan perubahan sikap bagi pemirsanya.
Peneliti memilih lokasi di wilayah Surabaya karena merupakan kota dengan
jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan terbanyak berjumlah 1.506.978 jiwa,
daripada kota - kota lain yang ada di provinsi Jawa Timur (BPS Prov Jatim 2011).
Masyarakat perkotaan seperti Surabaya juga memiliki ciri–ciri yaitu terbuka dengan
informasi, media massa, aktif, dan bersifat modern (Soekanto, 2012 :136).
Responden dalam penelitian ini perempuan yang berdomisili di wilayah Surabaya
dan berusia 19 tahun keatas. Hal ini dikarenakan individu dalam usia tersebut
memiliki kematangan emosional dan sosial, kematangan kognitif dan kemampuan
intektual maupun keterampilan, dan ditunjang dengan sikap dan pandangan yang
lebih realistis terhadap lingkungan sosialnya sehingga dapat mengikuti perubahan
jaman (Dariyo, 2004: 66). Selain itu pemirsa televisi Indonesia saat ini lebih
didominasi kaum ibu, kaum wanita dan hal ini terbukti dengan program acara televisi
yang paling sukses adalah acara yang disukai kaum wanita (Kuswandi, 2008: 145)
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan sebuah
penelitian tentang hubungan terpaan reality show She Can Tupperware dengan sikap
perempuan dalam meraih kesuksesan di Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.2.

Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah hubungan

terpaan reality show She Can Tupperware di Trans7 dengan sikap perempuan dalam
meraih kesuksesan di Surabaya ?

1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

hubungan terpaan reality show She Can Tupperware di Trans7 dengan sikap
perempuan dalam meraih kesuksesan di Surabaya.

1.4.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun praktis :
1.4.1. Manfaat Teoritis


Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan untuk
pengembangan ilmu komunikasi khususnya dalam bidang jurnalistik
yaitu televisi yakni sebagai masukan bagi penelitian selanjutnya.

1.4.2. Manfaat Praktis


Diharapkan penelitian ini dapat menumbuhkan kesadaran tentang
keberadaan perempuan dalam masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.



Diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pengelola program acara
“She Can Tupperware” di TRANS 7 agar khalayak semakin tertarik
dalam menonton program acara tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1.

Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian kali ini akan disampaikan beberapa penelitian terdahulu

yakni :
1. Puasini Apriliyantini dan Neni Octavis (2011), program studi ilmu
komunikasi, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Almamater Wartawan
Surabaya. Penelitian berjudul

“Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan

Pemilihan Program Televisi”. Dalam penelitian ini berbicara bahwa tingkat
pendidikan seseorang menentukan program acara yang dipilih, karena
ditunjang juga dengan semakin berkembangnya industri pertelevisian
Indonesia yang memunculkan beragam program acara dan salah satunya
adalah RCTI. Selain itu acara televisi juga akan mempengaruhi sikap,
pandangan, presepsi, dan rasa penasaran pada penonton.
Landasan teori yang digunakan adalah teori Perbedaan Individual
yang mengasumsikan bahwa individu amat bervariasi dalam organisasi
psikologisnya secara pribadi. Teori yang kedua adalah teori Uses And
Gratifications Dalam teori ini terdapat dua konsep, yakni Gratifications
Sought (GS) dan Gratifications Obtained (GO).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Penelitian ini terdapat dua variabel yakni tingkat pendidikan dan
program acara. Pengambilan sampel menggunakan teknik Random Sampling.
Berdasarkan perhitungan dan analisis Chi Kuadrat diperoleh hasil bahwa
tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan seseorang dengan keputusan
memilih acara di televisi.
2. Ropingan (2011), jurusan Ilmu Komunikasi, penelitian berjudul “Hubungan
Pengeluaran Rumah Tangga Terhadap Tingkat Pembelian HP individu,
Kepemilikan Nomor HP dan HP di Sulawesi Barat, NTB, dan Jawa Timur”.
Penelitian ini berbicara tentang pemanfaatan teknologi informasi sebagai
sarana komunikasi. Komunikasi menjadi kebutuhan yang sangat penting dan
sangat mempengaruhi kemajuan teknologi informasi dan kebutuhan
masyarakat secara umum. kepemilikan teknologi informasi ini sekarang
dimulai dari pedagang asongan, tukang becak, pegawai kantor, mahasiswa,
pelajar. Singkatnya kelas bawah sampai kelas atas membutuhkan teknologi
informasi yakni HP yang tentu hal ini akan mempengaruhi pengeluaran
rumah tangga.
Landasan teori pada penelitian ini menggunakan teori Komunikasi
yang mengasumsikan pentingnya komunikasi sebagai kebutuhan individu,
dan juga teori kebutuhan Malow. Populasi dan sampel dalam penelitian ini
adalah rumah tangga dan individu mulai umur 15 tahun keatas yang
berdomisili di Sulawesi Barat, NTB, dan Jawa Timur. Teknik pengambilan
sampel menggunakan multistrage random sampling. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kecenderungan pengeluaran rumah tangga rendah, dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

pengeluaran pembelian pulsa rendah. Jadi terdapat hubungan antara
pengeluaran rumah tangga terhadap tingkat pembelian handphone individu,
kepemilikan nomor handphone.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada penelitian
sekarang yang dilakukan memiliki perbedaan dan persamaan dengan penelitian
terdahulu. Perbedaan terletak pada penggunaan teori, sampel, dan analisis karena
memang penelitian terdahulu dengan yang sekarang menggunakan objek berbeda.
Penelitian terdahulu lebih pada teori Uses and Gratification, teori perbedaan
individu, teori kebutuhan Maslow, teori komunikasi. Kemudian analisis data yang
digunakan pada penelitian terdahulu menggunakan analisis Chi Kuadrat.
Pada penelitian sekarang yang meneliti hubungan terpaan reality show She
Can Tupperware dengan sikap inspiratif perempuan dalam meraih kesuksesan di
Surabaya yakni menjelaskan bagaimana terpaan tayangan pada media televisi dapat
mempengaruhi sikap inspiratif yang dalam penelitian ini objeknya perempuan.
Persamaan terletak pada media yang digunakan yakni televisi dan teknik
pengambilan populasi dan sampel sama-sama menggunakan clutser random
sampling. Sebenarnya analisis data yang digunakan antara Chi Kuadrat, Rank
Spearman, Product Moment itu sama-sama menganalisis tentang hubungan antara
variabel satu dengan yang lain. Hanya saja dalam penelitian sekarang peneliti lebih
tertarik menggunakan metode analisis Rank Spearman.

2.2.

Landasan Teori

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.1. Televisi Sebagai Media Massa
Televisi merupakan media massa yang megalami perkembangan paling
fenomenal di dunia. Meski lahir belakangan dibanding media massa cetak dan radio,
namun akhirnya media televisilah yang paling banyak diakses oleh masyarakat.
Televisi sebagai media penyampai pesan hadir dengan sifat dan kelebihannya yang
audio-visual atau cinematography (pandang dengar dan gambar bergerak), sehingga
penyampaian isi pesan seolah-olah langsung antara komunikator dan komunikan.
Dari semua media komunikasi yang ada televisilah yang paling berpengaruh pada
kehidupan manusia baik dalam bidang politik, ekomoni, sosial, dan budaya (Badjuri,
2010: 6).
Dengan banyak kelebihannya menyebabkan televisi mempunyai kapasitas
lebih sebagai media komunikasi massa. Diantara fungsi televisi (informasi,
pendidikan dan hiburan) juga harus bisa sesuai dengan peran media massa sebagai
agent of change / pelopor perubahan, yakni :
a. Sebagai Institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media
edukasi. Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik masyarakat
supaya cerdas, terbuka pikirannya, dan menjadi masyarakat yang maju.
b. Menjadi media informasi, yakni media yang setiap saat memberikan
informasi kepada masyarakat. Dengan adanya media massa informasi dari
manapun tersampaikan kepada masyarakat luas dalam waktu yang cepat
sehingga fungsi informatif tercapai dalam waktu yang cepat dan singkat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

c. Media massa sebagai media hiburan. Sebagai agent of change, media massa
juga menjadi institusi budaya yakni institusi yang setiap saat menjadi corong
kebudayaan, katalisator perkembangan budaya. (Bungin, 2011:85)
Media televisi bukan hanya menjadi media hiburan saja, tetapi juga
diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan pemirsanya. Televisi sebagai jendela
besar dunia karena realitas sosial yang ditayangkannya dan mengingat pada dasarnya
manusia memiliki keingintahuan yang besar terhadap sesuatu diluar dirinya. Untuk
itu media televisi menjawabnya dengan model suara gambar bergerak yang mampu
menyentuh aspek psikologis manusia dimanapun (Kuswandi, 2008: 16).

2.2.2. Pemir sa Televisi Sebagai Khalayak Media Massa
Dalam

komunikasi

massa

khalayak

berarti

sejumlah

orang

yang

mengkonsumsi media massa yang sifatnya sangat beragam yakni jutaan penonton
televisi, ribuan pembaca buku dan majalah, koran atau jurnal ilmiah. Penonton
televisi biasa disebut pemirsa. Pemirsa televisi masing – masing berbeda satu sama
lain diantaranya dalam berpakaian, berpikir, menanggapi pesan yang dierimanya,
pengalaman, dan orientasi dalam hidupnya. Masing-masing pemirsa akan
mempunyai respon yang berbeda terhadap pesan (program acara) yang sama-sama
dilihatnya. Program acara apapun yang dilihat oleh pemirsa televisi selalu memiliki
pesan yang ingin disampaikan dimana pesan tersebut dapat memperluas
mengetahuan pemirsa. Mereka yang tidak atau jarang memanfaatkan media massa
sebagai sumber informasi dan pengetahuan akan jauh lebih tertinggal dibanding

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dengan mereka yang selalu menjadikan media massa sebagai referensi dalam
hidupnya (Nurudin, 2009: 105).
Menurut Hiebert dan kawan-kawan, audience dalam komunikasi massa
mempunyai lima karakteristik yaitu:
a. Audience cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagi
pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial diantara mereka.
b. Audience cenderung besar. Besar disini berarti tersebar ke berbagai wilayah
jangkauan sasaran komunikasi massa. Meskipun begitu, ukuran luas ini
sifatnya bisa jadi relatif sebab ada media tertentu yang khalayaknya mencapai
ribuan bahkan jutaan. Baik ribuan atau jutaan tetap disebut dengan audience
atau khalayak meskipun jumlahnya berbeda.
c. Bersifat heterogen. Mereka berasal dari berbagai lapisan dan kategori
sosial.beberapa media tertentu memiliki sasaran, tetapi heterogenitasnya juga
tetap ada.
d. Cenderung anonim yakni tidak mengenal satu sama lain. Tidak mungkin
audience mengenal semua khalayak televisi yang berjumlah jutaan.
e. Audience secara fisik dipisahkan oleh komunikator. Dipisahkan yang
dimaksud adalah mencakup ruang dan waktu.
Pemirsa dan tayangan acara televisi adalah satu mata uang dengan sisi yang
berbeda, dimana keduanya saling mendukung dan tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Kehadiran media televisi dapat menembus ruang dan jarak geografis pemirsa,
bahkan segala pelapisan sosial masyarakat (Sutaryo, 2005: 114).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.3. Efek Media Massa
Dalam sebuah proses komunikasi, pesan dalam media massa dapat menerpa
seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Steven M. Chaffee
dalam Ardianto, (2007 : 50-58), efek media massa dilihat dari dua pendekatan yaitu
efek dari media massa yang berkaitan dengan pesan ataupun media itu sendiri dan
jenis perubahan yang terjadi pada khalayak.
a. Efek bagai benda fisik
Ada lima jenis efek kehadiran media massa sebagai benda fisik, yaitu 1) efek
ekonomis, bahwa kehadiran media massa menggerakkan berbagai usaha. 2)
efek sosial, efek pada penjadwalan kegiatan, efek penyaluran / penghilangan
perasaan tertentu, dan efek pada perasaan orang tehadap media efek sosial
berkenaan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial akibat
kehadiran media massa. 3)penjadwalan kembali kegiatan sehari-hari, terjadi
terutama dengan kehadiran televisi. Kehadiran televisi dapat mengurangi
waktu bermain, tidur, membaca, dan menonton film. Hal ini dimaksudkan
beberapa kegiatan dikurangi dan beberapa kegiatan lainnya dihentikan sama
sekali karena waktunya dipakai untuk menonton televisi. 4) hilangnya
perasaan tidak enak dan tumbuhnya perasaan tertentu terhadap media massa.
Sering terjadi orang menggunakan media untuk menghilangkan perasaan
tidak enak, misalnya kesepian, marah, kecewa, dan sebagainya. Media
dipergunakan tanpa mempersoalkan isi pesan yang disampaikan. 5)
Menumbuhkan perasaan tertentu. Kita memiliki perasaan positif atau negatif

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

pada media tertentu. Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada media
massa tertentu mungkin erat kaitannya dengan pengalaman individu bersama
media massa tersebut boleh jadi faktor isi pesan mula-mula amat
berpengaruh, tetapi kemudian jenis media itu yang diperhatikan, apa pun
yang disiarkannya.
b. Efek Pesan. 1) Efek Kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan
yang sifatnya infomatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas
tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam
mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan
kognitifnya. 2) Efek Afekti dimana kadarnya lebih tinggi daripada efek
kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu
khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat
turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya.
3) Efek Behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam
bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Menurut teori Bandura, orang
cenderung meniru perilaku yang diamatinya. Stimulus menjadi teladan untuk
perilakunya
Media massa secara pasti mempengaruhi pikiran dan tindakan khalayak.
Media membentuk opini publik untuk membawanya pada arah yang signifikan.
Dominick (2000) menyebutkan tentang dampak komunikasi massa pada
pengetahuan, persepsi, dan sikap orang-orang. Media massa terutama televisi yang
menjadi agen sosialisasi (penyebaran nilai-nilai) memainkan peranan penting dalam
transmisi sikap, presepsi, dan kepercayaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.4. Media exposure (Terpaan Media)
Terpaan media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media
baik jenis media, frekuensi penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity).
Penggunaan jenis media meliputi media audiovisual, media audio, media cetak.
Terpaan (exposure) merupakan dampak media massa yang akan timbul secra kuat
dan cepat apabila sebagian besar khalayak memang telah terekspos oleh media massa
(Rakhmat, 2004: 221)
Frekuensi adalah berapa kali anggota audiens sasaran terpaparkan oleh media
tertentu selama periode waktu yang relevan. Berhubungan dengan penggunaan media
tentang berapa kali seseorang menggunakan media dalam satu minggu, berapa
seminggu seserang menggunakan dalam satu bulan, serta berapa kali sebulan
seseorang menggunakan media dalam satu tahun.
Durasi berkaitan dengan waktu, yakni jumlah menit dalam penayangan acara.
Durasi penggunaan media menghitung berapa lama khalayak bergabung dengan
suatu media (berapa jam sehari), atau berapa lama (menit) pemirsa mengikuti suatu
program (Ardianto, Komala, dan Karlinah, 2007: 168). Semakin lama audiens
diterpa oleh media massa, maka akan memberikan dampak kepada perubahan sikap
dan perilaku.

2.2.5 Sikap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Sikap manusia bukan sesuatu yang melekat sejak lahir, tetapi diperoleh dari
sebuah proses pembelajaran yang sejalan dengan perkembangan hidupnya. Proses
yang dimaksudkan adalah dimana individu memperoleh informasi, tingkah laku atau
sikap baru dari orang lain. Sikap adalah suatu proses penilaian yang dilakukan pada
suatu objek. Sikap merupakan proses evaluasi yang bersifat internal atau subyektif
yang berlangsung dalam diri seseorang dan tidak dapat diamati secara langsung.
Sikap dapat diketahui melalui pengetahuan, keyakinan, perasaan, dan kecenderungan
tingkah laku seseorang terhadap objek sikap. Kedalaman sikap seseorang terhadap
suatu objek dapat diukur melalui pengetahuannya, perasaanya, dan bagaimana dia
memberlakukan objek tersebut. (Sarwono, 2009: 83)
Sikap adalah konsep yang dibentuk oleh tiga komponen, yaitu :
a) Kognitif. Komponen ini berisi semua pemikiran serta ide – ide yang
berkenaan dengan objek sikap. Isi pemikiran seseorang meliputi hal – hal
yang diketahuinya sekitar objek sikap, dapat berupa tanggapan atau
keyakinan, kesan, atribusi, dan penilaian tentang objek sikap.
b) Afektif. Komponen afektif dari sikap meliputi perasaan atau emosi
seseorang terhadap objek sikap. Adanya komponen afeksi dari sikap dapat
diketahui melalui perasaan suka atau tidak suka, senang atau tidak senang
terhadap objek sikap. Isi perasaan atau emosi pada penilaian seseorang
terhadap objek sikap inilah yang mewarnai sikap menjadi suatu dorongan
atau kekuatan (daya).
c) Konatif. Disebut dengan komponen perilaku, dapat diketahui melalui
respon subyek yang berkenaan dengan objek sikap. Respon yang dimaksud

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dapat berupa tindakan atau perbuatan yang dapat diamati dan dapat berupa
intensi atau niat untuk melakukan perbuatan. Jika orang mengenali dan
memiliki pengetahuan yang luas tentang objek sikap yang disertai perasaan
positif mengenai kognisinya, maka ia cenderung mendekati (approach) objek
sikap tersebut.
Sikap disimpulkan dari cara individu mempelajari objek sikap, bertingkah
laku, dan mempengaruhi perilaku. Suatu sikap yang mengarah pada objek psikologis
atau kategori yang menentukan bagaimana individu mengkategorisasikan target
objek dimana sikap diarahkan dan kemudian memberikan suatu alasan untuk
berperilaku mengarah pada objek itu dengan cara-cara tertentu. Pada dasarnya sikap
bukan merupakan suatu pembawaan, melainkan pada hasil interaksi antara individu
dengan lingkungan sehingga sikat bersifat dinamis.
Menurut Bimo Wagito (1980) pembentukan dan perubahan sikap akan
ditentukan oleh dua faktor, 1) Faktor internal (individu itu sendiri) yaitu cara
individu dalam menanggapi dunia luarnya dengan selektif sehingga tidak semua
yang dapat bisa diterima dan ditolak. 2) fakor eksternal yaitu keadaan yang ada
diluar individu yang merupakan stimulus untuk membentuk dan mengubah sikap.
Selain itu Mednick, Higgins dan Kirschenbaum (1975) menyebutkan bahwa
pembentukan sikap dipengaruhi oleh tiga faktor yakni pengaruh sosial seperti norma
dan b

Dokumen yang terkait

Media Literacy Dan Tayangan Reality Show (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Media Lietracy Terhadap Pemilihan Tayangan Termehek-Mehek Di Trans TV Pada Siswa SMP Santo Thomas 1 Medan)

5 93 144

HUBUNGAN TERPAAN TALK SHOW “DR. OZ INDONESIA” di TRANS TV DENGAN GAYA HIDUP MASYARAKAT DALAM MENJAGA KESEHATAN (Studi Korelasional Hubungan Terpaan Talk Show “DR. OZ Indonesia” di TRANS TV Dengan Gaya Hidup Masyarakat Dalam Menjaga Kesehatan di Surabaya.

1 8 61

Hubungan Terpaan Reality Show ”Bosan Jadi Pegawai” di Trans TV dengan Minat Masyarakat di Surabaya untuk Berwirausaha.

0 0 85

HUBUNGAN TERPAAN SINETRON REMAJA DENGAN SIKAP REMAJA TERHADAP PERGAULAN BEBAS REMAJA DI SURABAYA (Studi Korelasional Hubungan Terpaan Sinetron Remaja Dengan Sikap Remaja Terhadap Pergaulan Bebas Remaja di Surabaya).

1 3 79

PENGARUH PENEMPATAN PRODUK, CITRA DIRI KONSUMEN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP SIKAP PEMBELIAN (Studi Kasus pada Tupperware She CAN! Trans 7).

0 0 122

HUBUNGAN TERPAAN SINETRON REMAJA DENGAN SIKAP REMAJA TERHADAP PERGAULAN BEBAS REMAJA DI SURABAYA (Studi Korelasional Hubungan Terpaan Sinetron Remaja Dengan Sikap Remaja Terhadap Pergaulan Bebas Remaja di Surabaya)

0 3 18

Hubungan Terpaan Reality Show ”Bosan Jadi Pegawai” di Trans TV dengan Minat Masyarakat di Surabaya untuk Berwirausaha SKRIPSI

0 0 17

HUBUNGAN TERPAAN REALITY SHOW “ SHE CAN TUPPERWARE” di TRANS7 DENGAN SIKAP PEREMPUAN DALAM MERAIH KESUKSESAN ( Studi Korelasional Hubungan Terpaan Reality Show “She Can Tupperware” di Trans7 Dengan Sikap Perempuan Dalam Meraih Kesuksesan di Surabaya)

0 0 25

HUBUNGAN TERPAAN TALK SHOW “DR. OZ INDONESIA” di TRANS TV DENGAN GAYA HIDUP MASYARAKAT DALAM MENJAGA KESEHATAN (Studi Korelasional Hubungan Terpaan Talk Show “DR. OZ Indonesia” di TRANS TV Dengan Gaya Hidup Masyarakat Dalam Menjaga Kesehatan di Surabaya

0 0 13

HUBUNGAN TERPAAN TAYANGAN REALITY SHOW PANGGUNG IMPIAN DI TRANSTV TERHADAP MOTIVASI KERJA MASYARAKAT SURABAYA SKRIPSI

0 1 12