Intip Potensi Anak Lewat Jari-jari.
Pikiran Rakyat
o Senin
o Selasa o Rabu o Kamis 0 Jumat 0 Sabtu . Minggu
4
123
19
OJan OPeb
CMar
17
18
,
6
5
20
21
8Apr
7
22
OMei
8
23
9
QJun
24
10
25
11
26
@ 27
13
28
14
0---~----------_.
Jul 0 Ags 0 Sep OOkt
29
15
K
seteruan dengan ayah kami,
tentang hambatan dalamjiwa
kakak, hingga kecerdasan luar
biasa yang dimiliki kakak, bisa
ditangkap dan dijelaskan begitu
tepat," kata Kusuma. Pembeberan tersebut diikutijuga dengan langkah atau solusi yang dianjurkan dilakukan oleh Jaka.
Bukan ihnu nujum
Prof. Soetarjo menyebutkan ilmu melihat tulisan
tangan terbagi menjadi dua
jenis yaitu ilmu graphology
dan psikografologi. Yang
pertama tidak didasari dengan ilmu psikologis. Ilmu
ini menangkap kesan atau
tanda-tanda tulisan untuk
dilaporkan secara deskriptif, misalnya tentang emosi
atau kecerdasan seseorang.
Sedangkan psikografologi,
selain membaca tanda-tanda sifat, emosi, kepribadian,
potensi diri, juga menganalisisnya secara psikologis,
dengan kat a lain lebih komplet.
''Tanda-tanda dari tulisan
tangan w'baca dengan teori
psikodinamik yang mampu
memunculkan kepribadian dan
sifat-sifat seorang, selain potensi diri. Bahkan bisa juga meIihat
penyakit seseorang," kata Sutardjo. Begitu tajam, akurat,
dan memiliki kemampuan
menerawang masa lalu hingga
jauh ke depan, membuat sebagian orang bertanya "Apakah ini
berkaitan dengan nujurn?"
"Saya harap tidak," kata
Soetardjo sambil tertawa.
I9
16
31
0 Nov 0 Des
MENGETAHUI siJat,kepribadian, dan potensi
anak atau orang dewasa sebenarnya tidak hanya
melalui psikotes. Satu penemuan manusia mempermudah proses tersebut, yakni dengan membiarkan
jari-jari danfungsinya bercerita setzdiri.Setidaknya
ada dua ilmu tentang ini, yaitu dermatoglyphics
dan grafologi. Yang satu memantau melalui sidik
jari, sedangkan yang lain lewat tulisan tangan.
EDUA ilmu ini sebenarnya sudah dikenal
lama, namun belurn
banyak yang mengetahuinya.
Grafologi yang didasari ilmu
psikologi misalnya, masih terbatas diketahui oleh kalangan
psikolog. Di Bandung, Prof. Dr.
John S. Nimpoeno dan Prof. Dr.
Soetardjo Wtramihardja dari
Universitas Padjadjaran (Unpad) adalah nama-nama yang
dikenal sebagai pakarnya.
Bergabung dalam lembaga
psikologi bernama "NS", tempat
ini menjadi favorit orang tua
untuk meIihat potensi anakanak mereka melalui tulisan
tangan. Bukan semata untuk
anak, orang dewasa yang
merasa terh'bat masalah atau ingin mengembangkan potensi
dirinya-secara maksimal, juga
mengirim tulisan mereka untuk
ditelaah. Para pakar ini bisa
membaca sifat, kepribadian,
potensi hingga masa,lahapa
yang dihadapi, plus solusinya.
Jaka Surnarwata (sJ) adalah
salah seorang klien yang sudah
pernah ditangani oleh Prof.
Nimpoeno. Kasus Jaka diangkat
oleh adiknya, Kusurna (47) yang
"pusing" meIihat sang kakak selalu terbelit masalah. "Tanpa
sepengetahuan kakak, tulisan
tangannya saya bawa ke Pak
Nimpoeno," kata Kusurna
bercerita.
Kusuma mengaku tercengang. Tanpa Kusurna
bercerita sedikit pun Nimpoeno
bisa mengetahui denganjelas
permasalahan yang dihadapi
'.-kakaktertuanya. "'fentangper-
30
- ---
Soetardjo menjelaskan,
untuk keperluan ini
dibutuhkan setidaknya
tulisan tangan sepanjang
tiga perempat halaman
kertas folio. Selain itu ada
pula sebuah lembaran
berisi huruf-huruf yang
harus ditulis klien. Dengan
data sesingkat ini, bisa
diperoleh uraian panjang
dari psikolog yang bisa
menjadi titik awallangkah
seseorang menuju mas a depan yang lebih berkualitas.
Inilah salah satu yang
menyebabkan mengapa biaya yang dibebankan kepada klien yang memilih tes
psikografologi lebih mahal
ketimbang psikotes biasa.
Dengan minimnya data,
banyak hal yang harus dilakukan oleh para psikolog
ini. Sementara untuk menguraikan lembaran tes yang
dilakukan peserta psikQtes
selama empat jam, lebih
mudah. "Datanya jauh lebih
banyak," ujar Sutardjo.
Sayangnya ilmu sepenting ini
sekarang tidak banyak diadaptasi oleh generasi di bawah
Nimpoeno dan Sutardjo. Menurut Sutardjo, yang banyak
dipelajari generasi sekarang
adalah graphology.
SiWkjari
earn. lain yangjuga semakin
populer adalah lewat sidikjari.
Sidikjari yang dikenal di kalangan penegak hukum sebagai
alat deteksi tersangka pelaku
kriminal, kini dimanfaatkan juga ootuk melihat potensi bakat
dan minat anak.
Andrian Benny Hidayat, Research and Development Talents Spectrum, sebuah perusahaanjasa sidikjariyang bekerja
sarna dengan Melinda Hospital
Bandoog, menyebutkan landasan analisa sidikjari ini
adalah ilmu dermatoglyphics
- - -- --- yaituilmuyangmembahas
~
--"""~
-
.Ifr:~~ ~.
\
\
\
ff~
~j~~
.
\
~ ~
\
\
\
pembentukan pola sidikjari.
"Sudah berkembang lebih
dari 200 taboo. Hanya, masingmasing penelitian berdiri
sendiri. Misalnya penelitian di
kalangan antropolog
ditekankan pada studi
antropologi, kedokteran dari
sudut medis, dan kepolisian
dari sudut forensik," jelasnya.
Penelitian berkembang sejalan dengan ilmu neuroscience
dan psikologi modem. Perkembangan teknologi komputer
sangat mendukung dan memunculkan software aplikasi ootuk
mengindentifikasi sidikjari
dengan akurasi tinggi.
"Pemanfaatan ilmu dermatoglyphics ootuk keperluan pendidikan dan pengembangan
sumber daya manusia barn gencar beberapa taboo belakangan
ini, " kata Andrian. Tes ini
bukan saja ootuk anak-anak, juga manusia dewasa. Ilmu ini
masuk dan diperkenalkan ke
Indonesia, sekitar akhir
taboo 2007.
Sidikjari. sendiri adalah
bagian tubuh yang tak
akan dimiliki secara persis
oleh dua orang berbeda.
Kemungkinan sarna dengan orang lain mencapai
perbandingan 1: 64 mil- .
iar. Diperlukan waktu
hanya lima menit ootuk
memindai sidikjari.
Alat dan teknologi yang
digunakan adalah fingerprint scanner biometric system. Untuk
memindai sidikjari digunakan scanner
khusus sidikjari.
Kesepuluh jari dari
dua tangan dipindai
melalui scanner finger print dan direkam dalam format
gambar. Setelah itu
analis akan
melakukan ekstraksi gambar dan penentuan titik-titik dan garis dalam
gambar tersebut.
"Dari sisi sumber data,
akurasinya bisa mencapai di
atas 90% karena data yang digunakan bersifat valid dan stabi!. Sebah sidik jari tidak akan
pemah berubah," katanya.
Dan seorang klien Melinda
Hospitals yang pernah
mengikutsertakan anaknya
dalam tes sidik jari diperoleh
jawaban. "Saya lihat hasilnya
memang sangat sesuai dengan apa yang saya amati pada
anak saya selama ini," kata
Kenanga (43) ibu rumah
tangga. Ia baru saja
mengikutsertakan anaknya
Jojo (13), sebagai persiapan
menuju sekolah menengah
atas. Hasil yang terekam, selain menjadi bahan rujukan,
juga menjadi landasan untuk
membimbing anaknya, tentu
saja setelah'dikonsultasikan
dengan psikolog d.an dokter.
(Uc. Anwar)***
- ---
o Senin
o Selasa o Rabu o Kamis 0 Jumat 0 Sabtu . Minggu
4
123
19
OJan OPeb
CMar
17
18
,
6
5
20
21
8Apr
7
22
OMei
8
23
9
QJun
24
10
25
11
26
@ 27
13
28
14
0---~----------_.
Jul 0 Ags 0 Sep OOkt
29
15
K
seteruan dengan ayah kami,
tentang hambatan dalamjiwa
kakak, hingga kecerdasan luar
biasa yang dimiliki kakak, bisa
ditangkap dan dijelaskan begitu
tepat," kata Kusuma. Pembeberan tersebut diikutijuga dengan langkah atau solusi yang dianjurkan dilakukan oleh Jaka.
Bukan ihnu nujum
Prof. Soetarjo menyebutkan ilmu melihat tulisan
tangan terbagi menjadi dua
jenis yaitu ilmu graphology
dan psikografologi. Yang
pertama tidak didasari dengan ilmu psikologis. Ilmu
ini menangkap kesan atau
tanda-tanda tulisan untuk
dilaporkan secara deskriptif, misalnya tentang emosi
atau kecerdasan seseorang.
Sedangkan psikografologi,
selain membaca tanda-tanda sifat, emosi, kepribadian,
potensi diri, juga menganalisisnya secara psikologis,
dengan kat a lain lebih komplet.
''Tanda-tanda dari tulisan
tangan w'baca dengan teori
psikodinamik yang mampu
memunculkan kepribadian dan
sifat-sifat seorang, selain potensi diri. Bahkan bisa juga meIihat
penyakit seseorang," kata Sutardjo. Begitu tajam, akurat,
dan memiliki kemampuan
menerawang masa lalu hingga
jauh ke depan, membuat sebagian orang bertanya "Apakah ini
berkaitan dengan nujurn?"
"Saya harap tidak," kata
Soetardjo sambil tertawa.
I9
16
31
0 Nov 0 Des
MENGETAHUI siJat,kepribadian, dan potensi
anak atau orang dewasa sebenarnya tidak hanya
melalui psikotes. Satu penemuan manusia mempermudah proses tersebut, yakni dengan membiarkan
jari-jari danfungsinya bercerita setzdiri.Setidaknya
ada dua ilmu tentang ini, yaitu dermatoglyphics
dan grafologi. Yang satu memantau melalui sidik
jari, sedangkan yang lain lewat tulisan tangan.
EDUA ilmu ini sebenarnya sudah dikenal
lama, namun belurn
banyak yang mengetahuinya.
Grafologi yang didasari ilmu
psikologi misalnya, masih terbatas diketahui oleh kalangan
psikolog. Di Bandung, Prof. Dr.
John S. Nimpoeno dan Prof. Dr.
Soetardjo Wtramihardja dari
Universitas Padjadjaran (Unpad) adalah nama-nama yang
dikenal sebagai pakarnya.
Bergabung dalam lembaga
psikologi bernama "NS", tempat
ini menjadi favorit orang tua
untuk meIihat potensi anakanak mereka melalui tulisan
tangan. Bukan semata untuk
anak, orang dewasa yang
merasa terh'bat masalah atau ingin mengembangkan potensi
dirinya-secara maksimal, juga
mengirim tulisan mereka untuk
ditelaah. Para pakar ini bisa
membaca sifat, kepribadian,
potensi hingga masa,lahapa
yang dihadapi, plus solusinya.
Jaka Surnarwata (sJ) adalah
salah seorang klien yang sudah
pernah ditangani oleh Prof.
Nimpoeno. Kasus Jaka diangkat
oleh adiknya, Kusurna (47) yang
"pusing" meIihat sang kakak selalu terbelit masalah. "Tanpa
sepengetahuan kakak, tulisan
tangannya saya bawa ke Pak
Nimpoeno," kata Kusurna
bercerita.
Kusuma mengaku tercengang. Tanpa Kusurna
bercerita sedikit pun Nimpoeno
bisa mengetahui denganjelas
permasalahan yang dihadapi
'.-kakaktertuanya. "'fentangper-
30
- ---
Soetardjo menjelaskan,
untuk keperluan ini
dibutuhkan setidaknya
tulisan tangan sepanjang
tiga perempat halaman
kertas folio. Selain itu ada
pula sebuah lembaran
berisi huruf-huruf yang
harus ditulis klien. Dengan
data sesingkat ini, bisa
diperoleh uraian panjang
dari psikolog yang bisa
menjadi titik awallangkah
seseorang menuju mas a depan yang lebih berkualitas.
Inilah salah satu yang
menyebabkan mengapa biaya yang dibebankan kepada klien yang memilih tes
psikografologi lebih mahal
ketimbang psikotes biasa.
Dengan minimnya data,
banyak hal yang harus dilakukan oleh para psikolog
ini. Sementara untuk menguraikan lembaran tes yang
dilakukan peserta psikQtes
selama empat jam, lebih
mudah. "Datanya jauh lebih
banyak," ujar Sutardjo.
Sayangnya ilmu sepenting ini
sekarang tidak banyak diadaptasi oleh generasi di bawah
Nimpoeno dan Sutardjo. Menurut Sutardjo, yang banyak
dipelajari generasi sekarang
adalah graphology.
SiWkjari
earn. lain yangjuga semakin
populer adalah lewat sidikjari.
Sidikjari yang dikenal di kalangan penegak hukum sebagai
alat deteksi tersangka pelaku
kriminal, kini dimanfaatkan juga ootuk melihat potensi bakat
dan minat anak.
Andrian Benny Hidayat, Research and Development Talents Spectrum, sebuah perusahaanjasa sidikjariyang bekerja
sarna dengan Melinda Hospital
Bandoog, menyebutkan landasan analisa sidikjari ini
adalah ilmu dermatoglyphics
- - -- --- yaituilmuyangmembahas
~
--"""~
-
.Ifr:~~ ~.
\
\
\
ff~
~j~~
.
\
~ ~
\
\
\
pembentukan pola sidikjari.
"Sudah berkembang lebih
dari 200 taboo. Hanya, masingmasing penelitian berdiri
sendiri. Misalnya penelitian di
kalangan antropolog
ditekankan pada studi
antropologi, kedokteran dari
sudut medis, dan kepolisian
dari sudut forensik," jelasnya.
Penelitian berkembang sejalan dengan ilmu neuroscience
dan psikologi modem. Perkembangan teknologi komputer
sangat mendukung dan memunculkan software aplikasi ootuk
mengindentifikasi sidikjari
dengan akurasi tinggi.
"Pemanfaatan ilmu dermatoglyphics ootuk keperluan pendidikan dan pengembangan
sumber daya manusia barn gencar beberapa taboo belakangan
ini, " kata Andrian. Tes ini
bukan saja ootuk anak-anak, juga manusia dewasa. Ilmu ini
masuk dan diperkenalkan ke
Indonesia, sekitar akhir
taboo 2007.
Sidikjari. sendiri adalah
bagian tubuh yang tak
akan dimiliki secara persis
oleh dua orang berbeda.
Kemungkinan sarna dengan orang lain mencapai
perbandingan 1: 64 mil- .
iar. Diperlukan waktu
hanya lima menit ootuk
memindai sidikjari.
Alat dan teknologi yang
digunakan adalah fingerprint scanner biometric system. Untuk
memindai sidikjari digunakan scanner
khusus sidikjari.
Kesepuluh jari dari
dua tangan dipindai
melalui scanner finger print dan direkam dalam format
gambar. Setelah itu
analis akan
melakukan ekstraksi gambar dan penentuan titik-titik dan garis dalam
gambar tersebut.
"Dari sisi sumber data,
akurasinya bisa mencapai di
atas 90% karena data yang digunakan bersifat valid dan stabi!. Sebah sidik jari tidak akan
pemah berubah," katanya.
Dan seorang klien Melinda
Hospitals yang pernah
mengikutsertakan anaknya
dalam tes sidik jari diperoleh
jawaban. "Saya lihat hasilnya
memang sangat sesuai dengan apa yang saya amati pada
anak saya selama ini," kata
Kenanga (43) ibu rumah
tangga. Ia baru saja
mengikutsertakan anaknya
Jojo (13), sebagai persiapan
menuju sekolah menengah
atas. Hasil yang terekam, selain menjadi bahan rujukan,
juga menjadi landasan untuk
membimbing anaknya, tentu
saja setelah'dikonsultasikan
dengan psikolog d.an dokter.
(Uc. Anwar)***
- ---