Prevalensi dan Faktor-Faktor Risiko Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Sukawarna Kelurahan Sukawarna Kecamatan Sukajadi Wilayah Bojonegara Bandung.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

iv

ABSTRAK

PREVALENSI DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO ANEMIA

PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SUKAWARNA

KELURAHAN SUKAWARNA KECAMATAN SUKAJADI WILAYAH

BOJONEGARA BANDUNG

Dewi Tantra, 2008, Pembimbing I : Aloysius Suryawan,dr., SpOG

Pembimbing II : Penny Setyawati,dr.,SpPK., M.Kes

Anemia pada wanita hamil merupakan masalah kesehatan yang dialami oleh

wanita di seluruh dunia, terutama di negara berkembang. Kriteria anemia pada

kehamilan menurut WHO adalah Hb kurang dari 11 gr/dl. Prevalensi anemia pada

kehamilan di dunia adalah 55%. Anemia meningkatkan risiko komplikasi pada

kehamilan dan persalinan, yaitu risiko kematian maternal, angka prematuritas,

BBLR, dan angka kematian perinatal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi anemia, pentingnya

gambaran SADT dan mengetahui beberapa faktor risiko anemia pada ibu hamil.

Metode penelitian adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross-sectional.

Penelitian dilakukan pada 27 ibu hamil. Pemeriksaan yang dilakukan adalah

pemeriksaan hematologi lengkap (kadar Hb, nilai rata-rata eritrosit, dan sediaan

hapusan darah) dan pengamatan karakteristik subjek penelitian. Analisis data

secara statistik menggunakan uji Chi kuadrat untuk mengetahui hubungan antara

karakteristik subyek penelitian (umur, pendidikan, pekerjaan, jarak lahir, ANC,

usia hamil dan paritas) dengan kejadian anemia.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat 7 (25,9%) orang yang menderita

anemia. Hasil uji statistik menunjukkan hubungan yang signifikan antara umur,

pendidikan dan Paritas dengan kejadian anemia. Hasil pemeriksaan sediaan

hapusan darah didapatkan gambaran anemia defisiensi besi, thalasemia trait, pada

subyek dengan kadar Hb normal maupun kurang dari normal.

Berdasar hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa prevalensi anemia pada ibu

hamil sebesar 25,9%. Faktor-faktor risiko yang berpengaruh pada kejadian anemia

adalah umur, pendidikan dan paritas. Pemeriksaan SADT penting untuk

membantu diagnosis anemia.


(2)

ABSTRACT

PREVALENCE AND ANEMIA RISK FACTORS

IN PREGNANT WOMAN IN PUSKESMAS SUKAWARNA

KELURAHAN SUKAWARNA KECAMATAN SUKAJADI WILAYAH

BOJONEGARA BANDUNG

Dewi Tantra, 2008, 1

st

Tutor : Aloysius Suryawan, dr.,SpOG

2

nd

Tutor : Penny Setyawati, dr.,SpPK.,M.Kes

The anemia in pregnancy is a problem suffered by woman all over the world,

especially in the developing countries. According to WHO, the criteria of anemia

in pregnancy is that the Hb level is less than 11 gr/dl. The prevalence of anemia

in pregnancy in the world is 55%. Anemia raises the risk of complication in

pregnancy and the process of delivery that is maternal death, prematurity,

underweight birth, and perinatal death.

The aim of this research is to know the prevalence of anemia, the important of

making blood smear and to know several risk factors which are related to the

anemia in pregnancy.

The method of this research is analytic descriptive with cross sectional study.

This research is done towards 27 pregnant women. The sorts of the research done

are complete haematology examination (including the value of Hb, red blood cell

indices and blood smear) and questioners filled by the subjects.. Statistically, the

data analyze uses chi square to know the relation among the characteristics of the

subjects research including age, education, occupation, the space of delivering,

ANC, trimester of pregnancy and parity with the occurrence of anemia.

The result of the research indicates that there are 7 (25%) woman suffering

from anemia. The statistic test indicates the significant relation among age,

education and parity with the occurrence of anemia. The result of blood smear

observations show the appearance of Fe deficiency anemia, thallasemia trait

suffered by the subjects with either the normal value of Hb or the less value of Hb.

Based on the research, it can be concluded that the prevalence of anemia is

25,9%. The risk factors which have an effect on the occurrence of anemia are the

age, education and parity. Blood smear confirmation is important to help

diagnose anemia.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ...xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran... 3

1.6 Hipotesis Penelitian... 4

1.7 Metodologi Penulisan... 4

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Eritropoesis ... 5

2.2 Anemia ... 8

2.2.1 Kriteria Anemia... 8

2.2.2 Prevalensi Anemia... 9

2.2.3 Etiologi dan Klasifikasi Anemia ... 9

2.2.4 Patofisiologi Anemia ... 11

2.2.5 Diagnosis Anemia ... 12

2.2.5.1 Pemeriksaan Hematologi Rutin ... 12

2.2.5.1.1. Hemoglobin (Hb) ... 12

2.1.5.1.2 Hematokrit (Ht)... 12

2.2.5.1.3 Hitung jumlah eritrosit, Leukosit dan Trombosit ... 13

2.2.5.1.4 Mean Corpuscular Volume (MCV) ... 13

2.2.5.1.5 Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)... 13

2.5.1.6 Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) .. 14

2.2.5.2 Pemeriksaan Sedianan Apus Darah Tepi (SADT)... 14

2.2.5.2.1 Tujuan Pembuatan SADT... 14

2.2.5.2.2 Teknik Pembuatan SADT... 15

2.2.5.2.3 Pewarnaan SADT... 15

2.2.5.2.4 Nilai Rujukan Normal ... 16

2.3 Anemia pada kehamilan ... 17

2.3.1 Adaptasi Ibu terhadap Kehamilan ... 17


(4)

2.3.3 Pemeriksaan Kehamilan ... 18

2.3.4 Kriteria anemia pada kehamilan... 19

2.3.5 Etiologi Anemia ... 19

2.3.5.1 Anemia Defisiensi Besi... 20

2.3.5.2 Anemia akibat Perdarahan Akut... 22

2.3.5.3 Anemia pada penyakit kronik... 22

2.3.5.4 Anemia Megaloblastik ... 23

2.3.5.4.1 Defisiensi Asam Folat ... 23

2.3.5.4.2 Defisiensi Vitamin B

12

... 25

2.3.5.5 Anemia Hemolitik Didapat ... 25

2.3.5.5.1 Anemia Hemolitik Autoimun ... 25

2.3.5.5.2 Anemia Hemolitik Akibat Obat ... 26

2.3.5.5.3 Anemia Hemolitik Akibat Kehamilan... 27

2.3.5.5.4 Hemoglobinuria Nokturnal Paroksismal ... 27

2.3.5.6 Anemia hemolitik herediter... 28

2.3.5.6.1 Anemia Hemolitik defek Eritrosit Herediter ... 28

2.3.5.6.2 Sferositosis Herediter ... 28

2.3.5.6.3 Defisiensi Enzim Sel darah Merah... 29

2.3.5.7 Anemia Aplastik ... 30

2.3.5.8 Hemoglobinopati ... 31

2.3.5.9 Thalasemia... 31

2.3.5.9.1 Thalasemia α

... 32

2.3.5.9.2 Talasemia β

... 33

2.4 Faktor Risiko Anemia dalam Kehamilan ... 34

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ... 36

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 36

3.3 Populasi dan Sampel ... 36

3.4 Prosedur Pemeriksaan ... 36

3.4.1 Alat dan Bahan Pemeriksaan ... 36

3.4.2 Pemeriksaan yang Dilakukan... 37

3.4.3 Alur Penelitian ... 38

3.4.4 Cara Memperoleh Sampel darah ... 38

3.4.5 Cara Membuat Sediaan Hapus Darah... 39

3.5 Definisi Operasional... 40

3.6 Pengolahan dan Analisis Data ... 42

3.7 Hipotesis Penelitian... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 44

4.2 Kadar Hb dan Anemia... 46

4.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Anemia ... 47


(5)

Universitas Kristen Maranatha

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran

... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN ... 63


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kriteria Anemia menurut WHO... 9

Tabel 2.2 Gambaran Prevalensi Anemia di dunia ... 9

Tabel 2.3 Klasifikasi Anemia Menurut Etiopatogenesis ... 10

Tabel 2.4 Klasifikasi Anemia Berdasarkan Morfologi dan Etiologi ... 11

Tabel 2.5 Kriteria Anemia pada kehamilan menurut WHO... 19

Tabel 2.6 Etiologi Anemia pada Kehamilan ... 20

Tabel 4.1 Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian ... 44


(7)

Universitas Kristen Maranatha

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Gambaran SADT Anemia defisiensi besi ... 22

Gambar 2.2 Gambaran SADT anemia hemolitik ... 28

Gambar 2.3 Gambaran SADT thalasemia... 33

Gambar 4.1 Pengelompokan Subjek Penelitian Berdasarkan Anemia ... 46

Gambar 4.2 Pengelompokan Subjek Penelitian Berdasar Umur dan Anemia .... 48

Gambar 4.3 Pengelompokan Subjek Penelitian Berdasarkan Pendidikan dan

Anemia

... 48

Gambar 4.4 Pengelompokan Subjek Penelitian Berdasarkan Pekerjaan dan

Anemia

... 49

Gambar 4.5 Pengelompokan Subjek Penelitian Berdasarkan Jarak Lahir dan

Anemia

... 50

Gambar 4.6 Pengelompokan Subjek Penelitian Berdasar ANC dan Anemia ... 50

Gambar 4.7 Pengelompokan Subjek Penelitian Berdasar Usia Kehamilan dan

Anemia

... 51

Gambar 4.8 Pengelompokan Subjek Penelitian Berdasar Paritas dan Anemia.. 52

Gambar 4.9 Pengelompokan Anemia berdasarkan Gambaran Hapusan Darah

pada Subyek Penelitian dengan Hb<11 g/dl ... 52

Gambar 4.10 Pengelompokan Anemia berdasarkan Gambaran Hapusan Darah

pada Subyek Penelitian dengan Hb

11 g/dl... 53


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Karakteristik Subyek penelitian... 63

Lampiran 2 Data pengamatan Sediaan Hapusan Darah... 64

Lampiran 3 Informed consent ... 69

Lampiran 4 Kuesioner... 70


(9)

Universitas Kristen Maranatha

63

Lampiran 1. Karakteristik Subyek penelitian

NO UMUR PEKERJAAN PENDIDIKAN

USIA

HAMIL PARITAS

JARAK

LAHIR ANC Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

1 23 IRT SD 25-36 2 3 thn 2 9,1 4,1 28 68,2 22,1 32,5

2 25 IRT SD 25-36 2 5,5 thn 0 9,4 3,8 28 74,5 24,6 33

3 19 IRT SMP 25-36 2 2 thn 2 9,9 3,5 29 82,7 27,9 33,8

4 26 karyawan SD 25-36 5 1 thn 1 10 3,5 30 84,8 28,4 33,5

5 19 IRT SD 13-24 0 - 2 10,6 3,8 32 83,1 27,7 33,4

6 32 IRT SMP 13-24 4 6 thn 1 10,7 3,9 33 83 28,7 34,6

7 36 IRT diploma 13-24 2 9 thn 2 10,9 3,8 33 87,7 29,8 33,9

8 20 IRT SMP 13-24 0 - 4 11 3,5 32 89,9 31,1 34,6

9 25 IRT diploma 13-24 0 - 2 11 3,9 33 83,1 28 33,6

10 24 IRT SMP 13-24 2 1 thn 3 11 4,2 33 77,3 27,1 35

11 25 IRT SMP 13-24 1 2 thn 4 11,5 4 34 83,3 28,6 34,4

12 24 IRT SMA 25-36 0 - 4 11,7 3,9 33 86,3 30,3 35,1

13 23 IRT SMP 13-24 0 - 1 11,8 3,8 34 89,2 30,7 34,4

14 28 IRT SD 25-36 2 1,5 thn 4 11,8 4,1 35 83,9 28,7 34,2

15 21 karyawan SMP 13-24 0 - 2 11,9 4,2 35 83,9 28,6 34

16 28 IRT SMA 25-36 1 4 thn 4 12 4,1 35 86,9 29,6 34,1

17 30 IRT SMP 13-24 2 4 thn 0 12,1 4 35 87,6 29,9 34,2

18 27 IRT SMP 1-12 1 1,5 thn 4 12,2 4,2 34 82,7 29,4 35,6

19 23 IRT SMP 1-12 0 - 0 12,4 4,2 35 83,9 29,5 35,1

20 26 IRT SMA 13-24 1 2 thn 4 12,5 3,9 36 91,6 31,7 34,6

21 27 IRT SMP 13-24 1 1 thn 2 12,8 4,2 37 88,1 30,1 34,1

22 25 Guru diploma 25-36 1 4 thn 4 13 4,3 37 87,5 30,5 34,8

23 19 IRT SMP 1-12 0 - 1 13,2 4,3 38 88,1 30,6 34,8

24 25 IRT SD 1-12 2 3 thn 1 13,2 4,3 38 87,6 30,8 35,2

25 27 IRT SMA 13-24 0 - 2 13,2 4,4 37 85,3 30,2 35,4

26 32 IRT SMP 25-36 1 2 thn 4 13,2 4,3 40 91,4 30,6 33,5


(10)

Lampiran 2. Data pengamatan Sediaan Hapusan Darah

1.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

9,1 4,1 28 68,2 22,1 32,5

Eritrosit (E)

: anisopoikilositosis,

mikrositer,

normokrom,

ditemukan

polikromasi dan normoblas 1 %

Leukosit (L)

: jumlah dalam batas normal

Trombosit (T)

: jumlah dalam batas normal, ditemukan giant trombosit

Kesan: sediaan hapusan darah menunjukkan gambaran anemia hemolitik suspek

thalasemia trait

2.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

9,4 3,8 28 74,5 24,6 33

E: hipokrom anisopoikilositosis (pencil cell, target cell)

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal

Kesan: Sediaan hapusan darah menunjukkan gambaran anemia defisiensi besi

3.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

9,9 3,5 29 82,7 27,9 33,8

E: normokrom normositer

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal

Kesan: sediaan hapusan darah normal, tidak ada anemia

4.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

10 3,5 30 84,8 28,4 33,5

E: Normokrom, anisopoikilositosis

L: Jumlah dalam batas normal, ditemukan netrofilia, granula toksis dan

hipersegmentasi

T: Jumlah dalam batas normal, tersebar

Kesan: infeksi, tidak ada anemia

5.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

10,6 3,8 32 83,1 27,7 33,4

E: Normokrom anisopoikilositosis

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal, tersebar


(11)

Universitas Kristen Maranatha

65

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

10,7 3,9 33 83 28,7 34,6

E: hipokrom anisopoikilositosis, mikrositer (pencil cell, target cell)

L: Jumlah dalam batas normal

T: Jumlah dalam batas normal

Kesan: Sediaan hapusan darah menunjukkan gambaran anemia defisiensi besi

7.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

10,9 3,8 33 87,7 29,8 33,9

E: Normokrom normositer

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal

Kesan: Sediaan hapusan darah normal, tidak anemia

8.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

11 3,5 32 89,9 31,1 34,6

E: Normokrom normositer

L: jumlah meningkat, ditemukan granula toksik dan shift to the left

T: jumlah dalam batas normal, tersebar

Kesan: infeksi, tidak ada anemia

9.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

11 3,9 33 83,1 28 33,6

E: hipokrom anisopoikilositosis (sel pensil, sel target)

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal

Kesan: sediaan hapusan darah menunjukkan gambaran anemia defisiensi besi

10.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

11 4,2 33 77,3 27,1 35

E: Normokrom anisopoikilositosis

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal

Kesan: Sediaan hapusan darah normal, tidak ada anemia

11.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

11,5 4 34 83,3 28,6 34,4

E: Normokrom anisopoikilositosis

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal

Kesan: Sediaan hapusan darah normal, tidak ada anemia

12.


(12)

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC 11,7 3,9 33 86,3 30,3 35,1

E: Normokrom normositer

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal

Kesan: Sediaan hapusan darah normal, tidak ada anemia

13.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

11,8 3,8 34 89,2 30,7 34,4

E: Normokrom normositer

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal

Kesan: Sediaan hapusan darah normal, tidak ada anemia

14.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

11,8 4,1 35 83,9 28,7 34,2

E: Normokrom normositer

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal

Kesan: Sediaan hapusan darah normal, tidak ada anemia

15.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

11,9 4,2 35 83,9 28,6 34

E: Normokrom normositer

L: jumlah meningkat

T: jumlah dalam batas normal

Kesan: infeksi, tidak ada anemia

16.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

12 4,1 35 86,9 29,6 34,1

E: Normokrom normositer

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal

Kesan: Sediaan hapusan darah normal, tidak ada anemia

17.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

12,1 4 35 87,6 29,9 34,2

E: Normokrom normositer

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal


(13)

Universitas Kristen Maranatha

67

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

12,2 4,2 34 82,7 29,4 35,6

E: Normokrom normositer

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal

Kesan: Sediaan hapusan darah normal, tidak ada anemia

19.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

12,4 4,2 35 83,9 29,5 35,1

E: Normokrom normositer

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal

Kesan: Sediaan hapusan darah normal, tidak ada anemia

20.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

12,5 3,9 36 91,6 31,7 34,6

E: Normokrom normositer

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal

Kesan: Sediaan hapusan darah normal, tidak ada anemia

21.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

12,8 4,2 37 88,1 30,1 34,1

E: Normokrom normositer

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal

Kesan: Sediaan hapusan darah normal, tidak ada anemia

22.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

13 4,3 37 87,5 30,5 34,8

E: Normokrom normositer

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal

Kesan: Sediaan hapusan darah normal, tidak ada anemia

23.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

13,2 4,3 38 88,1 30,6 34,8

E: Normokrom normositer

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal


(14)

24.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

13,2 4,3 38 87,6 30,8 35,2

E: Normokrom normositer

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal

Kesan: Sediaan hapusan darah normal, tidak ada anemia

25.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

13,2 4,4 37 85,3 30,2 35,4

E: Normokrom normositer

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal

Kesan: Sediaan hapusan darah normal, tidak ada anemia

26.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

13,2 4,3 40 91,4 30,6 33,5

E: Normokrom normositer

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal

Kesan: Sediaan hapusan darah normal, tidak ada anemia

27.

Hb Eri Ht MCV MCH MCHC

15,5 5,5 46 83,9 28,3 33,8

E: Normokrom normositer

L: jumlah dalam batas normal

T: jumlah dalam batas normal


(15)

Universitas Kristen Maranatha

69

Lampiran 3

FORMULIR PERNYATAAN PERSETUJUAN KLINIK

(INFORMED CONSENT)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UJI KLINIK

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

:

……….

Alamat

: ……….

Status

: ……….

Usia

: ……….

Pekerjaan

: ……….

No. KTP/Identitas lainnya

: ……….

No. Urut

: ……….

Setelah mendapat penjelasan selengkapnya dan menyadari maksud, tujuan, dan

manfaat penelitian tersebut di bawah ini yang berjudul :

PREVALENSI DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO ANEMIA

PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SUKAWARNA

KELURAHAN SUKAWARNA KECAMATAN SUKAJADI WILAYAH

BOJONEGARA BANDUNG

Maka saya / keluarga bersedia berperan serta dalam penelitian tersebut di atas

sebagai subjek penelitian dan bersedia dilakukan pemeriksaan hematologi lengkap

di laboratorium selama penelitian.

Demikian surat ini saya buat dengan penuh kesadaran, penuh tanggung jawab

tanpa paksaan pihak manapun.

Bandung, ……….. 2007

Peneliti

Yang membuat pernyataan,


(16)

Lampiran 4

KUESIONER

PREVALENSI DAN GAMBARAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

DI PUSKESMAS KELURAHAN SUKAWARNA

BIODATA

Nomor responden

:

1. Nama responden

:

2. Alamat responden

:

3. Umur responden

:

4. Pekerjaan

:

Apakah ibu bekerja?

a. iya

b. tidak

Kalau bekerja, apakah pekerjaan ibu?

a. PNS/TNI/POLRI

b. Petani

c. Karyawan swasta

d. Wiraswasta

e. Pelajar

f.

Ibu Rumah Tangga

g. lain-lain, sebutkan …………

5. Apakah pendidikan terakhir ibu?

a. SD

b. SMP

C. SMA/SMK

d. akademi/program diploma

e. S1


(17)

Universitas Kristen Maranatha

71

PARITAS, JARAK KEHAMILAN DAN USIA KEHAMILAN

6. Berapa usia kandungan ibu saat ini?

a. 1

– 12 minggu

b. 13

– 24 minggu

c. 25

– 42 minngu

7. Apakah kehamilan ini adalah kehamilan yang pertama?

a. Iya

b. Tidak

8. Berapa jumlah (orang) anak ibu?

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

c. >5

9. Berapa (bulan) usia anak terakhir (bungsu)

a. 0

– 6 bulan

b. 7 bulan

– 1 tahun

c. >1 tahun

PEMERIKSAAN KEHAMILAN

10. Dimana Ibu memeriksakan kehamilan?

a. dokter

b. bidan

c. paraji

d. lain-lain, sebutkan………..

11. Berapa kali Ibu memeriksakan kehamilan sebelum melahirkan?

a. 1 kali

b. 2 kali

c. 3 kali

d. 4 kali


(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Anemia pada wanita hamil merupakan masalah kesehatan yang dialami oleh

wanita di seluruh dunia, terutama di negara berkembang. Anemia adalah suatu

keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, dan atau jumlah

eritrosit dibawah nilai normal. Peningkatan volume plasma pada ibu hamil

menyebabkan terjadinya hemodilusi, sehingga terjadi penurunan hematokrit

(20-30%), yang mengakibatkan kadar hemoglobin dan hematokrit lebih rendah

daripada keadaan tidak hamil (Muhamad Riswan, 2003; Cunningham, 2005).

WHO melaporkan bahwa prevalensi anemia pada kehamilan di dunia adalah

sebesar 55% dan cenderung meningkat sesuai dengan bertambahnya usia

kehamilan. Penelitian Thanglela dkk. di India menyebutkan 70,4% dari 1040

wanita hamil menderita anemia, dengan distribusi 23% anemia ringan, 38,2%

anemia sedang, dan 9,2% anemia berat. Di Indonesia, prevalensi anemia pada ibu

hamil berkisar 20-80% (Muhammad Riswan, 2003; Ridwan Amiruddin dan

Wahyuddin, 2003).

Kriteria anemia pada kehamilan menurut organisasi kesehatan dunia (WHO)

adalah Hb kurang dari 11 gr/dl. Sedikit berbeda dengan WHO, The centers for

Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan kriteria anemia adalah Hb

kurang dari 11 gr/dl untuk trimester I dan III, serta Hb kurang dari 10,5 gr/dl

untuk trimester II.

Penyebab anemia pada kehamilan paling sering adalah karena defisiensi zat

besi dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lain. Anemia defisiensi besi dapat

terjadi karena kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan, adanya

gangguan absorbsi di usus, perdarahan akut maupun kronis, dan meningkatnya

kebutuhan zat besi (Fauzia Djamilus dan Nina Herlina, 2004; Ridwan Amirudin,

2004).


(19)

Universitas Kristen Maranatha

2

Dampak anemia pada kehamilan bervariasi, mulai dari keluhan yang ringan

sampai dengan berat. Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan efek buruk

pada ibu maupun bayi yang akan dilahirkan. Anemia meningkatkan risiko

komplikasi pada kehamilan dan persalinan, yaitu risiko kematian maternal, angka

prematuritas, BBLR, dan angka kematian perinatal. Di samping itu, perdarahan

antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemis dan

lebih sering berakibat fatal, sebab wanita anemis tidak dapat mentolerir

kehilangan darah. WHO menyatakan bahwa 40% kematian ibu-ibu di negara

berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan (Nina Herlina dan Fauzia

Djamilus, 2004).

Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui

prevalensi anemia, faktor-faktor risiko terjadinya anemia pada ibu hamil dan

pemeriksaan SADT penting untuk membantu mengetahui jenis anemia yang

diderita sehingga dapat diberikan pengobatan secara tepat.

1.2 Identifikasi Masalah

1.2.1 Berapa prevalensi anemia pada ibu hamil di Puskesmas Sukawarna

Bandung?

1.2.2 Apa faktor-faktor risiko anemia pada ibu hamil di Puskesmas Sukawarna

Bandung?

1.2.3 Apakah pemeriksaan SADT perlu dilakukan untuk membantu diagnosis

anemia?

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi anemia,

gambaran SADT pada ibu hamil dan faktor-faktor risiko anemia pada kehamilan.


(20)

3

1.3.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah melakukan pemeriksaan hematologi dan

morfologi eritrosit pada SADT sampel darah ibu hamil dan membuat kuesioner

tentang karakteristik subjek penelitian untuk mengetahui faktor risiko anemia.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk menambah

pengetahuan dalam bidang hematologi khususnya mengenai anemia yang terjadi

pada ibu hamil.

Manfaat praktisnya adalah agar masyarakat dapat mengetahui tentang kejadian

anemia pada kehamilan, mengetahui pentingnya pemeriksaan hematologi dan

SADT serta memahami tentang faktor-faktor risiko anemia, sehingga kejadian

anemia yang membahayakan kesehatan baik ibu maupun anak yang dikandung

dapat dihindarkan.

1.5 Kerangka Pemikiran

Wanita hamil mengalami peningkatan volume plasma yang menyebabkan

terjadi hemodilusi sehingga terjadi penurunan hematokrit dan hemoglobin.

Keadaan ini menjadi abnormal apabila kadarnya jauh dari nilai normal (Muhamad

Riswan, 2003; Cunningham, 2005).

Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang ringan sampai

berat. Anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan

persalinan. Risiko kematian maternal, angka prematuritas, BBLR, dan angka

kematian perinatal meningkat (Nina Herlina dan Fauzia Djamilus, 2004).

Pemeriksaan hematologi rutin terdiri dari hemoglobin, hematokrit, hitung

jumlah eritrosit, leukosit, trombosit, dan nilai rata-rata eritrosit. Nilai rata-rata

eritrosit terdiri dari MCV, MCH dan MCHC menggambarkan ukuran, kromasi


(21)

Universitas Kristen Maranatha

4

dan kelainan bentuk eritrosit serta jenis anemia. Gambaran populasi eritrosit juga

dapat dilihat pada pemeriksaan SADT (Evat et al, 1992; Rachmawati dkk, 2003).

Pemeriksaan hematologi rutin dan SADT dapat membantu mengetahui

prevalensi dan gambaran anemia. Dampak buruk anemia dapat dihindarkan

dengan melakukan diagnosis dan terapi sedini mungkin. Beberapa karakteristik

subyek penelitian yang diduga merupakan faktor risiko anemia penting untuk

diketahui supaya dapat dilakukan usaha pencegahan secara tepat.

1.6 Hipotesis Penelitian

Anemia pada ibu hamil dapat disebabkan oleh banyak faktor. Beberapa

karakteristik ibu hamil seperti umur, pendidikan, pekerjaan, jarak lahir, frekuensi

ANC, usia kehamilan dan paritas diduga merupakan faktor risiko terjadinya

anemia selama kehamilan.

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross

sectional study. Data yang dikumpulkan dari subjek penelitian adalah hasil

pemeriksaan hematologi rutin, sediaan hapus darah, dan kuesioner . Analisis data

menggunakan uji Chi-kuadrat dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 13.

Tingkat kemaknaan berdasarkan nilai p.

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

Pengumpulan data dan penelitian dilakukan di Puskesmas Sukawarna

kelurahan Sukawarna, kecamatan Sukajadi wilayah Bojonegara, Bandung,

Laboratorium Patologi Klinik dan LP2IKD Fakultas Kedokteran Universitas

Kristen Maranatha mulai bulan September sampai November 2007.


(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis status anemia ibu hamil di Puskesmas Sukawarna

kelurahan Sukawarna Kecamatan Sukajadi wilayah Bojonegara Bandung

didapatkan

5.1.1

Prevalensi anemia pada ibu hamil adalah sebesar 25,9%.

5.1.2

Faktor-faktor risiko terjadinya anemia pada ibu hamil adalah umur,

pendidikan dan Paritas.

5.1.3

Pemeriksaan SADT perlu dilakukan untuk membantu menentukan

diagnosis anemia.

5.2 Saran

5.2.1

Pemeriksaan uji saring anemia pada ibu hamil tidak cukup hanya dengan

pemeriksaan kadar Hb saja, tetapi perlu disertai pemeriksaan penunjang

lain minimal pemeriksaan hematologi lengkap disertai morfologi SADT.

5.2.2

Perlu penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor risiko anemia lainnya

5.2.3

Perlu penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak

5.2.4

Perlu dilakukan penyuluhan kepada wanita usia reproduksi tentang

pentingnya perencanaan kehamilan, anemia dalam kehamilan dan

faktor-faktor risikonya.

5.2.5

ANC secara teratur penting dilakukan oleh ibu hamil sebagai upaya

deteksi dini adanya kelainan dalam kehamilan sehingga dapat diberikan

penanganan yang tepat.


(23)

60

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1983. Antepartum care/prenatal care. Obstetri Fisiologi. Edisi tahun 1983.

Bandung: Eleman. P: 203-218

Brabin B.J., Mohammad Hakimi, Pelletier D. 2003. An Analysis of Anemia and

Pregnancy-Related Maternal Mortality. http://jn.nutrition.org., 30 Mei 2007.

Brown B A. 1993. Routine Hematology Procedurs. In Hematology: Principles and

Procedures. 6

th

ed. USA: Lea&Febiger. P.83-126

Cogswell M.E., Parvanta I., Ickes L., Yip R., Brittenham G.M. 2003. Iron

supplementation during pregnancy, anemia, and birth weight: a randomized

controlled trial. The American jornal for clinical nutrition, 78(4): 773-781

Cunningham F.G., Gant N.F., Leveno K.J., Gilstrap III L.C., Hauth J.C., Wenstrom

K.D. 2006. Perdarahan Obstetri. dalam Huriawati Hartanto dkk:. Obstetri Wiliams

vol 1. 21

st

ed. Jakarta: EGC. P:685-735.

Cunningham F.G., Gant N.F., Leveno K.J., Gilstrap III L.C., Hauth J.C., Wenstrom

K.D. 2006. Kelainan Hematologis. dalam Huriawati Hartanto dkk:. Obstetri

Wiliams vol 2. 21

st

ed. Jakarta: EGC. P: 1462-1491

Desai S.P, Isa-

Pratt S. 2000. Clinicia

n’s Guide to Laboratory Medicine. Hudson,

Ohio: Lexi-comp, Inc

Elias Parjono, Kartika Widayati. 2007. Anemia hemolitik autoimun. Dalam Aru W.

Sudoyo, Bambamg Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata, Siti Setiati:

Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi ke-4. Jakarta: Pusat penerbitan Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia. P: 650-652

Evatt L.B., Gibbs N.W., Lewis S.M., McArthur R.J. 1992. Fundamental Diagnostic

Hematology Anemia. 2

nd

ed. Atlanta, Georgia: U.S Department of Health and

Human Services; Geneva: World Health Organization.


(24)

61

Fauzia Djamilus, Nina Herlina, 2000.

Faktor Resiko Kejadian Anemia pada Ibu

Hamil.

www.bppsdmk.depkes.go.idshow=detailnews&kode=88&tbl=infobadan.htm.,

13 Mei 2007.

Glader, B. 2003. Anemia: General Consideration. In Greer, P.J., Foerster J., Lukens

N.J., Rodgers M.G., Paraskevas F., Glader B. Editors:

Wintrobe’s Clinical

Hematology. Volume 1A. 11

th

ed. Philadelphia: Lippincott Williams&Wilkins.

P.947-975

Harryanto Reksodlputro. 1994. Mekanisme anemia defisiensi besi. Cermin Dunia

kedokteran. 95(5): 5-9

Herawati Sudiono, Ign Iskandar, Sanarko Lukman Halim. 2005. Gambaran hasil

pemeriksaan hematologi mahasiswa fakultas kedokteran ukrida tahun akademik

2004/2005. Meditek, 35(13): 53-71

I Made Bakta. 2007. Pendekatan terhadap pasien anemia. Dalam Aru W. Sudoyo,

Bambamg Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata, Siti Setiati: Buku ajar

ilmu penyakit dalam. Edisi ke-4. Jakarta: Pusat penerbitan Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia. P: 622-625.

I Made Bakta. 2007. Anemia Hemolitik. Hematologi Klinik Ringkas. Edisi ke-1.

Jakarta: EGC. P: 50-96

Manuaba, Rochjati, Djamhoer Martaadisoebrata. 2005. Strategi Pendekatan Risiko.

Dalam Djamhoer Martaadisoebrata, Sulaiman Sastrawinata, Abdul Bari

Saifuddin: Obstetri dan Ginekologi Sosial. Edisi ke-1. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo. P: 243-256.

Muhammad Riswan. 2003. Anemia defisiensi besi pada wanita hamil di beberapa

praktek bidan swasta dalam kotamadya Medan.

http://library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&name=Downloads&file=inde

x&req=getit&lid=740., 19 Maret 2007

Perkins S.L. 2003. Anemia: Examination of the Blood and Bone Marrow. In Greer,

P.J., Foerster J., Lukens N.J., Rodgers M.G., Paraskevas F., Glader B. Editors:


(25)

Universitas Kristen Maranatha

62

Rachmawati A.M., Mansyur Arief, Hardjoeno. 2003. Pemeriksaan Anemia. Dalam H.

Hardjoeno : Interpretasi Hasil Pemeriksaan Laboratorium Diagnostik. Cetakan

ke-3. Makassar: Lembaga Penerbitan Universitas Hassanudin (Lephas).

Ridwan Amiruddin, Wahyudin. 2004. Studi kasus control factor biomedis terhadap

kejadian anemia ibu hamil di puskesmas Bantimurung.

www.ridwanamiruddin.wordpress.com/jurnalmedikaunhas, 8 Maret 2007

Soenarto. 2007. Anemia megaloblastik. Dalam Aru W. Sudoyo, Bambamg

Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata, Siti Setiati: Buku ajar ilmu

penyakit dalam. Edisi ke-4. Jakarta: Pusat penerbitan Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia. P: 643-649.

WHO. 2001. The clinical use of blood in medicine, obstetrics, pediatrics, surgery &

anaesthesia, trauma & burns. WHO blood transfusion safety. Geneva

Wild B., Bain B.J., 2006. Investigation of abnormal haemoglobins and thalassaemia.

In D. Meloni: Dacie and Lewis Practical Haematology. 10

th

ed. Germany:

Elvesier. P.271-297.

Wyrick-Glatzel J., Hughes, C.V. 2001. Routine Hematology Methods. In M.D

Harmening. Editor: Clinical Hematology and Fundamentals of Hemostasis, 4

th

edition. Philadelphia: F. A. Davis Company. P:563-593.


(1)

3

1.3.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah melakukan pemeriksaan hematologi dan

morfologi eritrosit pada SADT sampel darah ibu hamil dan membuat kuesioner

tentang karakteristik subjek penelitian untuk mengetahui faktor risiko anemia.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk menambah

pengetahuan dalam bidang hematologi khususnya mengenai anemia yang terjadi

pada ibu hamil.

Manfaat praktisnya adalah agar masyarakat dapat mengetahui tentang kejadian

anemia pada kehamilan, mengetahui pentingnya pemeriksaan hematologi dan

SADT serta memahami tentang faktor-faktor risiko anemia, sehingga kejadian

anemia yang membahayakan kesehatan baik ibu maupun anak yang dikandung

dapat dihindarkan.

1.5 Kerangka Pemikiran

Wanita hamil mengalami peningkatan volume plasma yang menyebabkan

terjadi hemodilusi sehingga terjadi penurunan hematokrit dan hemoglobin.

Keadaan ini menjadi abnormal apabila kadarnya jauh dari nilai normal (Muhamad

Riswan, 2003; Cunningham, 2005).

Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang ringan sampai

berat. Anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan

persalinan. Risiko kematian maternal, angka prematuritas, BBLR, dan angka

kematian perinatal meningkat (Nina Herlina dan Fauzia Djamilus, 2004).

Pemeriksaan hematologi rutin terdiri dari hemoglobin, hematokrit, hitung

jumlah eritrosit, leukosit, trombosit, dan nilai rata-rata eritrosit. Nilai rata-rata

eritrosit terdiri dari MCV, MCH dan MCHC menggambarkan ukuran, kromasi


(2)

dan kelainan bentuk eritrosit serta jenis anemia. Gambaran populasi eritrosit juga

dapat dilihat pada pemeriksaan SADT (Evat et al, 1992; Rachmawati dkk, 2003).

Pemeriksaan hematologi rutin dan SADT dapat membantu mengetahui

prevalensi dan gambaran anemia. Dampak buruk anemia dapat dihindarkan

dengan melakukan diagnosis dan terapi sedini mungkin. Beberapa karakteristik

subyek penelitian yang diduga merupakan faktor risiko anemia penting untuk

diketahui supaya dapat dilakukan usaha pencegahan secara tepat.

1.6 Hipotesis Penelitian

Anemia pada ibu hamil dapat disebabkan oleh banyak faktor. Beberapa

karakteristik ibu hamil seperti umur, pendidikan, pekerjaan, jarak lahir, frekuensi

ANC, usia kehamilan dan paritas diduga merupakan faktor risiko terjadinya

anemia selama kehamilan.

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross

sectional study. Data yang dikumpulkan dari subjek penelitian adalah hasil

pemeriksaan hematologi rutin, sediaan hapus darah, dan kuesioner . Analisis data

menggunakan uji Chi-kuadrat dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 13.

Tingkat kemaknaan berdasarkan nilai p.

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

Pengumpulan data dan penelitian dilakukan di Puskesmas Sukawarna

kelurahan Sukawarna, kecamatan Sukajadi wilayah Bojonegara, Bandung,

Laboratorium Patologi Klinik dan LP2IKD Fakultas Kedokteran Universitas

Kristen Maranatha mulai bulan September sampai November 2007.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis status anemia ibu hamil di Puskesmas Sukawarna

kelurahan Sukawarna Kecamatan Sukajadi wilayah Bojonegara Bandung

didapatkan

5.1.1

Prevalensi anemia pada ibu hamil adalah sebesar 25,9%.

5.1.2

Faktor-faktor risiko terjadinya anemia pada ibu hamil adalah umur,

pendidikan dan Paritas.

5.1.3

Pemeriksaan SADT perlu dilakukan untuk membantu menentukan

diagnosis anemia.

5.2 Saran

5.2.1

Pemeriksaan uji saring anemia pada ibu hamil tidak cukup hanya dengan

pemeriksaan kadar Hb saja, tetapi perlu disertai pemeriksaan penunjang

lain minimal pemeriksaan hematologi lengkap disertai morfologi SADT.

5.2.2

Perlu penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor risiko anemia lainnya

5.2.3

Perlu penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak

5.2.4

Perlu dilakukan penyuluhan kepada wanita usia reproduksi tentang

pentingnya perencanaan kehamilan, anemia dalam kehamilan dan

faktor-faktor risikonya.

5.2.5

ANC secara teratur penting dilakukan oleh ibu hamil sebagai upaya

deteksi dini adanya kelainan dalam kehamilan sehingga dapat diberikan

penanganan yang tepat.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1983. Antepartum care/prenatal care. Obstetri Fisiologi. Edisi tahun 1983.

Bandung: Eleman. P: 203-218

Brabin B.J., Mohammad Hakimi, Pelletier D. 2003. An Analysis of Anemia and

Pregnancy-Related Maternal Mortality. http://jn.nutrition.org., 30 Mei 2007.

Brown B A. 1993. Routine Hematology Procedurs. In Hematology: Principles and

Procedures. 6

th

ed. USA: Lea&Febiger. P.83-126

Cogswell M.E., Parvanta I., Ickes L., Yip R., Brittenham G.M. 2003. Iron

supplementation during pregnancy, anemia, and birth weight: a randomized

controlled trial. The American jornal for clinical nutrition, 78(4): 773-781

Cunningham F.G., Gant N.F., Leveno K.J., Gilstrap III L.C., Hauth J.C., Wenstrom

K.D. 2006. Perdarahan Obstetri. dalam Huriawati Hartanto dkk:. Obstetri Wiliams

vol 1. 21

st

ed. Jakarta: EGC. P:685-735.

Cunningham F.G., Gant N.F., Leveno K.J., Gilstrap III L.C., Hauth J.C., Wenstrom

K.D. 2006. Kelainan Hematologis. dalam Huriawati Hartanto dkk:. Obstetri

Wiliams vol 2. 21

st

ed. Jakarta: EGC. P: 1462-1491

Desai S.P, Isa-

Pratt S. 2000. Clinician’s Guide to Laboratory Medicine. Hudson,

Ohio: Lexi-comp, Inc

Elias Parjono, Kartika Widayati. 2007. Anemia hemolitik autoimun. Dalam Aru W.

Sudoyo, Bambamg Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata, Siti Setiati:

Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi ke-4. Jakarta: Pusat penerbitan Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia. P: 650-652

Evatt L.B., Gibbs N.W., Lewis S.M., McArthur R.J. 1992. Fundamental Diagnostic

Hematology Anemia. 2

nd

ed. Atlanta, Georgia: U.S Department of Health and

Human Services; Geneva: World Health Organization.


(5)

61

Fauzia Djamilus, Nina Herlina, 2000.

Faktor Resiko Kejadian Anemia pada Ibu

Hamil.

www.bppsdmk.depkes.go.idshow=detailnews&kode=88&tbl=infobadan.htm.,

13 Mei 2007.

Glader, B. 2003. Anemia: General Consideration. In Greer, P.J., Foerster J., Lukens

N.J., Rodgers M.G., Paraskevas F., Glader B. Editors:

Wintrobe’s Clinical

Hematology. Volume 1A. 11

th

ed. Philadelphia: Lippincott Williams&Wilkins.

P.947-975

Harryanto Reksodlputro. 1994. Mekanisme anemia defisiensi besi. Cermin Dunia

kedokteran. 95(5): 5-9

Herawati Sudiono, Ign Iskandar, Sanarko Lukman Halim. 2005. Gambaran hasil

pemeriksaan hematologi mahasiswa fakultas kedokteran ukrida tahun akademik

2004/2005. Meditek, 35(13): 53-71

I Made Bakta. 2007. Pendekatan terhadap pasien anemia. Dalam Aru W. Sudoyo,

Bambamg Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata, Siti Setiati: Buku ajar

ilmu penyakit dalam. Edisi ke-4. Jakarta: Pusat penerbitan Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia. P: 622-625.

I Made Bakta. 2007. Anemia Hemolitik. Hematologi Klinik Ringkas. Edisi ke-1.

Jakarta: EGC. P: 50-96

Manuaba, Rochjati, Djamhoer Martaadisoebrata. 2005. Strategi Pendekatan Risiko.

Dalam Djamhoer Martaadisoebrata, Sulaiman Sastrawinata, Abdul Bari

Saifuddin: Obstetri dan Ginekologi Sosial. Edisi ke-1. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo. P: 243-256.

Muhammad Riswan. 2003. Anemia defisiensi besi pada wanita hamil di beberapa

praktek bidan swasta dalam kotamadya Medan.

http://library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&name=Downloads&file=inde

x&req=getit&lid=740., 19 Maret 2007

Perkins S.L. 2003. Anemia: Examination of the Blood and Bone Marrow. In Greer,

P.J., Foerster J., Lukens N.J., Rodgers M.G., Paraskevas F., Glader B. Editors:


(6)

62

Rachmawati A.M., Mansyur Arief, Hardjoeno. 2003. Pemeriksaan Anemia. Dalam H.

Hardjoeno : Interpretasi Hasil Pemeriksaan Laboratorium Diagnostik. Cetakan

ke-3. Makassar: Lembaga Penerbitan Universitas Hassanudin (Lephas).

Ridwan Amiruddin, Wahyudin. 2004. Studi kasus control factor biomedis terhadap

kejadian anemia ibu hamil di puskesmas Bantimurung.

www.ridwanamiruddin.wordpress.com/jurnalmedikaunhas, 8 Maret 2007

Soenarto. 2007. Anemia megaloblastik. Dalam Aru W. Sudoyo, Bambamg

Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata, Siti Setiati: Buku ajar ilmu

penyakit dalam. Edisi ke-4. Jakarta: Pusat penerbitan Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia. P: 643-649.

WHO. 2001. The clinical use of blood in medicine, obstetrics, pediatrics, surgery &

anaesthesia, trauma & burns. WHO blood transfusion safety. Geneva

Wild B., Bain B.J., 2006. Investigation of abnormal haemoglobins and thalassaemia.

In D. Meloni: Dacie and Lewis Practical Haematology. 10

th

ed. Germany:

Elvesier. P.271-297.

Wyrick-Glatzel J., Hughes, C.V. 2001. Routine Hematology Methods. In M.D

Harmening. Editor: Clinical Hematology and Fundamentals of Hemostasis, 4

th

edition. Philadelphia: F. A. Davis Company. P:563-593.