Survei Mengenai Kepuasan Kerja pada Salesmen PT "X" di Bandung.
i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai derajat kepuasan kerja pada salesman PT “X” di Bandung. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, maka rancangan penelitian yang diajukan bersifat deskriptif dengan teknik survei, yakni metode pengumpulan data dengan menggunakan instrument untuk meminta tanggapan dari responden tentang sampel. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja. Sampel dari penelitian ini adalah salesman PT “X” di Bandung. Populasi sasaran salesman dengan ukuran 21 orang. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner self-assessment yang di rancang oleh peneliti berdasarkan teori kepuasan kerja Ivancecivh. Kuesioner terdiri dari 41 item.
Berdasarkan hasil pengolah data dan perhitungan statistika deskriptif dengan uji statistik distribusi frekuensi dari data primer, kemudian dilakukan tabulasi silang dengan data penunjang, diperoleh hasil bahwa 52.4% salesman merasakan kepuasan kerja terhadap pekerjaannya dan 47.6% salesman lainnya merasakan ketidakpuasan kerja.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut , maka peneliti mengajukan saran untuk dilakukan penelitian lanjutan pada karyawan dengan level jabatan yang berbeda . Disarankan pula untuk meneliti hubungan antara derajat kepuasan kerja dengan variabel lain dalam pekerjaan, seperti motivasi, dan performa kerja. Selain itu, bagi perusahaan disarankan untuk mempertahankan faktor coworkers dan meningkatkan faktor pay. Disarankan pula pada perusahaan untuk lebih memperhatikan faktor-faktor yang dirasakan tidak memuaskan oleh salesman faktor-faktor pay. Sedangkan untuk faktor-faktor yang dirasakan memuaskan oleh salesman, disarankan untuk tetap dipertahankan.
(2)
iii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Judul Lembar Pengesahan Lembar persembahan
ABSTRAK………...i
KATA PENGANTAR………...ii
DAFTAR ISI………..iii
DAFTAR TABEL………...viii
DAFTAR BAGAN………ix
DAFTAR LAMPIRAN……….x
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah..………..………...1
1.2Identifikasi Masalah………6
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian………6
1.3.1 Maksud Penelitian………...6
1.3.2 Tujuan Penelitian………...6
1.4Kegunaan Penelitian………....6
(3)
iv Universitas Kristen Maranatha
1.4.2 Kegunaan Praktis………...7
1.5Kerangka Pemikiran………...7
1.6Asumsi……….………...15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebutuhan……….16
2.1.1. Definisi Kebutuhan………....16
2.1.2. Faktor-Faktor Kebutuhan………..……....17
2.2 kepuasan kerja………...21
2.2.1. Definisi Kepuasan Kerja………21
2.2.2. Teori – Teori Kepuasan Kerja………...…....23
2.2.3. Faktor – Faktor Yang Menentukan Kepuasan Kerja………26
2.3. Masa Early Adulthood………..………32
2.3.1 Teori Konsep Diri Tentang Karir Menurut Pandangan Donal Super…33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ………....35
3.2 Variabel Penelitian……….35
3.3 Definisi Operasional………..35
3.4 Alat Ukur………...37
(4)
v Universitas Kristen Maranatha
3.5.1 Uji Validitas Alat Ukur………..39
3.5.2 Uji Reliabilitas Alat Ukur………..40
3.6 Populasi dan teknik sampling………41
3.6.1 Populasi………..41
3.6.2 Karakteristik Populasi………41
3.6.3 Teknik Sampling………41
3.6.4 Teknik Pengolahan Data………....41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sampel………42
4.2. Hasil Penelitian………44
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian………...48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan……….53
5.2. Saran………...54
DAFTAR PUSTAKA………56
(5)
vi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Alat Ukur………37
Tabel 3.2 Skor Jawaban……….38
Tabel 4.1.1 Gambaran responden berdasarkan jenis kelamin………42
Tabel 4.1.2 Gambaran responden berdasarkan usia………...42
Tabel 4.1.3 Gambaran responden berdasarkan pendidikan………...43
Tabel 4.1.4 Gambaran responden berdasarkan lama kerja………...……..43
Tabel 4.2.1 Derajat Kepuasan Kerja………...44
Tabel 4.2.2.1. Tabulasi Silang antara derajat kepuasan kerja dengan pay………...44
Tabel 4.2.2.2. Tabulasi Silang antara derajat kepuasan kerja dengan Work it self…45 Tabel 4.2.2.3. Tabulasi Silang antara derajat kepuasan kerja dengan Promotion Opportunities………...…45
Tabel 4.2.2.4. Tabulasi Silang antara derajat kepuasan kerja dengan supervision…46 Tabel 4.2.2.5. Tabulasi Silang antara derajat kepuasan kerja dengan coworkers…..46
Tabel 4.2.2.6. Tabulasi Silang antara derajat kepuasan kerja dengan Working condition………...47
(6)
vii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 1. Kerangka pemikiran………..14 Bagan 2. Rancangan penelitian………....35
(7)
viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Hasil perhitungan Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Kepuasan kerja Lampiran II
Alat Ukur Lengkap Lampiran III Data Primer Lampiran IV Tabulasi Silang
(8)
LAMPIRAN I
Validitas dan Reliabilitas ITEM Validitas
1 0,390 dipakai 2 0,532 dipakai 3 0,505 dipakai 4 0,701 dipakai 5 0,493 dipakai 6 0,371 dipakai 7 0,330 dipakai 8 0,352 dipakai 9 0,331 dipakai 10 0,585 dipakai 11 0,515 dipakai 12 0,532 dipakai 13 0,570 dipakai 14 0,375 dipakai 15 0,644 dipakai 16 0,419 dipakai 17 0,722 dipakai 18 0,522 dipakai 19 0,346 dipakai 20 0,783 dipakai 21 0,583 dipakai
Reliabilitas alat ukur : 0.925
ITEM Validitas
22 0,360 dipakai 23 0,304 dipakai 24 0,437 dipakai 25 0,392 dipakai 26 0,300 dipakai 27 0,360 dipakai 28 0,565 dipakai 29 0,398 dipakai 30 0,380 dipakai 31 0,670 dipakai 32 0,325 dipakai 33 0,230 dibuang 34 0,733 dipakai 35 0,329 dipakai 36 0,322 dipakai 37 0,505 dipakai 38 0,624 dipakai 39 0,631 dipakai 40 -0,75 dipakai 41 0,594 dipakai 42 0,486 dipakai
(9)
LAMPIRAN II
Instruksi dan alat ukur
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, maka peneliti melaksanakan penelitian ini guna mengetahui kondisi – kondisi pekerjaan pada salesman, sehubungan dengan keperluan tersebut saya memohon bantuan dari saudara untuk meluangkan waktu untuk mengisi kueisoner ini. Saya menyadari bahwa waktu saudara sangat terbatas dan berharga, namun demikian saya mohon kesedian saudara untuk membantu penelitian ini dengan mengisi kuesioner yang saya berikan.
Kuesioner ini bukanlah tes psikologi, didalamnya tidak ada penilaian benar atau salah. Selain itu hasil dari kuesioner ini tidak akan berpengaruh pada penilaian kinerja saudara dalam perusahaan. Oleh karena itu saudara diminta untuk tidak ragu-ragu dalam pengisian kuesioner ini. Saya mohon saudara mengisi kuesioner ini sesuai dengan apa yang saudara rasakan selama bekerja sebagai salesman. Jawaban yang saudara berikan akan dipergunakan semata untuk kepentingan penelitian dan tidak akan disebarluaskan. Atas kesediaan dan bantuan yang saudara berikan, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya
(10)
Identitas
Nama ( initial) : ……….
Usia : ……….
Lama bekerja : ……….
Latar belakang pendidikan : ……….
Pengalaman bekerja : ……….
Status marital : ……….
Jumlah tanggungan : ……….
Silahkan saudara urutkan kebutuhan-kebutuhan dibawah ini berdasarkan kebutuhan yang paling mendesak sampai dengan kebutuhan yang kurang mendesak yang dapat terakomodir dengan pekerjaan anda sebagai salesman di perusahaan ini ?
a. Kebutuhan sandang, pangan, papan
b. Kebutuhan keteraturan dalam memperoleh penghasilan c. Kebutuhan sosial
d. Kebutuhan pengakuan dari orang lain
(11)
Berdasarkan pertanyaan sebelumnya, kebutuhan mana saja yang sudah terpenuhi dan yang belum terpenuhi?
kebutuhan yang sudah terpenuhi adalah
………... ……… ……… ……… ……… kebutuhan yang belum terpenuhi adalah
………... ……… ……… ………
Petunjuk pengerjaan :
Dibalik halaman ini terdapat 42 pernyataan mengenai kondisi-kondisi di pekerjaan saudara sehari-hari, bacalah dengan seksama, kemudian nyatakanlah jawaban saudara terhadap tiap kondisi sesuai dengan apa yang saudara rasakan dengan memberi tanda silang (X) pada setiap pilihan yang tersedia, yaitu :
♦ Tidak Memuaskan ( TM )
♦ Kurang Memuaskan ( KM )
♦ Cukup Memuaskan ( CM )
♦ Memuaskan ( M )
Untuk mencapai hasil yang dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya, maka coretlah pilihan jawaban sesuai dengan kondisi yang sebenarnya sebagaimana yang saudara rasakan. Harap saudara menjawab semua pertanyaan yang ada, jangan sampai ada yang terlewat.
(12)
Contoh:
No Pernyataan TM KM CM M
1 Ruangan tempat bekerja 2 Imbalan yang diterima
1. Jika saudara merasakan bahwa ruangan tempat anda bekerja memuaskan maka berilah tanda silang pada kolom M
No Pernyataan TM KM CM M
1 Ruangan tempat bekerja X
2. Jika saudara merasakan bahwa imbalan yang diterima adalah cukup memuaskan maka berilah tanda silang pada kolom CM
No Pernyataan TM KM CM M
2 Imbalan yang diterima X
(13)
No Pernyataan TM KM CM M 1 Besarnya gaji yang saya terima berdasarkan pekerjaan
yang saya lakukan
2 Kesempatan untuk bekerja secara mandiri 3 Prosedur kenaikan posisi dalam pekerjaan saya 4 Kemampuan atasan dalam memimpin salesman 5 Kompetensi yang dimiliki rekan kerja saya dalam
mengatasi permasalahan pada pekerjaannya 6 Fungsi alat-alat di tempat kerja yang mendukung
produktifitas
7 Kontrak kerja yang ditawarkan perusahaan 8 Kebijakan gaji yang berlaku di perusahaan 9 Keleluasan untuk mengunakan kemampuan dan
keterampilan saya dalam bekerja
10 Peluang untuk mencapai kenaikan jabatan di tempat saya bekerja
11 cara atasan menangani keluhan bawahan
12 Keramahan dari rekan kerja saya dalam membantu proses problem solving
13 Dukungan kondisi kerja untuk mencapai produktifitas 14 Kepastian jaminan masa depan ditempat saya bekerja
15 Peluang untuk memperoleh penghasilan yang sama dengan rekan kerja saya
(14)
16 Kesempatan untuk melakukan hal-hal yang beragam dalam pekerjaan saya
17 Kesempatan untuk naik jabatan dalam pekerjaan saya 18 Cara atasan saya mengarahkan bawahannya
19 Cara rekan kerja memberikan dukungan dalam bekerja
20 Fasilitas yang diberikan guna menunjang tugas lapangan 21 Rasa aman pada jabatan yang diduduki.
22 Rasa adil dari gaji keseluruhan yang saya terima
23 Hal-hal yang menarik dalam pekerjaan sebagai salesman
No Pernyataan TM KM CM M
24 training yang diberikan perusahaan guna meningkatkan kesempatan untuk memperoleh kenaikan jabatan
25 Kemampuan atasan dalam mendelegasikan tugas 26 Kemudahan rekan kerja saya untuk bergaul satu sama
lain
27 Lingkungan fisik di tempat kerja saya
28 Jaminan perusahaan tidak akan memutuskan hubungan kerja secara mendadak
29 Besarnya gaji pokok yang saya terima dari perusahaan 30 Tangung jawab yang terkandung dalam pekerjaan ini
(15)
31 Peluang untuk memperoleh skill yang menunjang untuk kenaikan jabatan
32 Kompetensi yang dimiliki atasan saya dalam menjalankan tugas-tugasnya
33 Kemudahan dalam menjalin persahabatan dengan rekan kerja yang mendukung produktifitas
34 Kenyamanan kondisi kerja saya dikantor
35 Cara perusahaan dalam memperpanjang hubungan kerja 36 Kesesuaian antara gaji keseluruhan yang saya terima
dengan gaji yang saya harapkan
37 Keleluasaan dalam membuat keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan saya sendiri
38 Kesempatan untuk memperoleh penilaian performa kerja yang adil sehubungan dengan kenaikan jabatan.
39 Cara atasan saya memberi dukungan kepada saya dalam menyelesaikan pekerjaan saya
40 Dukungan dari rekan kerja untuk mencapai performa kerja yang baik
41 Kenyamanan kondisi lapangan pada tempat dimana saya ditugaskan
42 Persyaratan yang harus dipenuhi untuk mempertahankan hubungan kerja dengan perusahaan
(16)
LAMPIRAN III Data primer
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 5 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 2 3 1 1 3 3 2 2 4 1 2 6 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 7 3 4 2 3 4 2 3 2 3 2 2 4 3 4 3 3 2 2 4 3 3 8 3 4 2 3 3 3 3 2 4 2 2 4 3 2 3 3 2 2 2 1 3 9 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 10 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 11 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 12 2 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 13 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 14 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 15 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 16 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 17 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 18 2 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 19 2 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 20 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 21 3 3 3 4 3 1 2 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3
(17)
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
jumlah
2 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 110
2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 113
3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 2 122
3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 134
3 4 2 3 2 3 1 2 3 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 3 1 97
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 127
3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 121
2 4 2 2 4 2 4 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 1 3 106
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 118
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 115
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 3 123
3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 107
3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 100
3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 112
2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 104
3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 113
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 117
3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 108
2 3 3 3 2 2 2 3 2 1 3 2 2 3 1 3 3 4 2 2 1 99
2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 3 4 2 3 2 2 2 2 1 1 2 80
3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 125
(18)
Lampiran IV
Tabel tabulasi silang
Tabel IV-1. Tabulasi Silang antara derajat kepuasan kerja dengan kebutuhan fisiologis
Fisiologis Derajat Kepuasan Kerja Total Puas Tidak Puas
∑ % ∑ % ∑ %
Terpenuhi 10 47.6 8 38.1 18 85.7 Tidak
terpenuhi
1 4.8 2 9.5 3 14.3
Total 11 52.4 10 47.6 21 100
Tabel IV-2. Tabulasi Silang antara derajat kepuasan kerja dengan kebutuhan safety & security
Safety & security
Derajat Kepuasan Kerja
Total Puas Tidak Puas
∑ % ∑ % ∑ %
Terpenuhi 6 28.6 9 42.9 15 71.4 Tidak
terpenuhi
(19)
Total 11 52.4 10 47.6 21 100
Tabel IV-3. Tabulasi Silang antara derajat kepuasan kerja dengan kebutuhan belongingness
Belongingness
Derajat Kepuasan Kerja
Total Puas Tidak Puas
∑ % ∑ % ∑ %
Terpenuhi 9 42.9 6 28.6 15 71.4 Tidak
terpenuhi
2 9.5 4 19 6 28.6
Total 11 52.4 10 47.6 21 100
Tabel IV-4. Tabulasi Silang antara derajat kepuasan kerja dengan kebutuhan self esteem
(20)
Self esteem
Derajat Kepuasan Kerja
Total Puas Tidak Puas
∑ % ∑ % ∑ %
Terpenuhi 6 28.6 3 14.3 9 42.9 Tidak
terpenuhi
5 23.8 7 33.3 12 57.1
Total 11 52.4 10 47.6 21 100
Tabel IV-5 Tabulasi Silang antara derajat kepuasan kerja dengan kebutuhan self actualization
Self
actualization
Derajat Kepuasan Kerja
Total Puas Tidak Puas
∑ % ∑ % ∑ %
Terpenuhi 0 0 1 4.8 1 4.8 Tidak
terpenuhi
11 52.4 9 42.9 20 95.2
(21)
Tabel IV-6. Tabulasi Silang antara derajat kepuasan kerja dengan tingkat pendidikan responden
Tingkat Pendidikan
Derajat Kepuasan Kerja
Total Puas Tidak Puas
∑ % ∑ % ∑ %
SMU 8 38.1 6 28.5 14 66.6
D3 1 4.8 3 14.3 4 19.1
S1 2 9.5 1 4.8 3 14.3
Total 11 52.4 10 47.6 21 100
Tabel IV-7. Tabulasi Silang antara derajat kepuasan kerja dengan lama kerja responden
Lama Bekerja
Derajat Kepuasan Kerja
Total Puas Tidak Puas
(22)
∑ % ∑ % ∑ % ≤ 2 tahun 4 19.1 5 23.8 9 42.9 > 2 tahun 7 33.3 5 23.8 12 57.1 Total 11 52.4 10 47.6 21 100
Tabel IV-8. Tabulasi Silang antara derajat kepuasan kerja dengan usia responden
Usia
Derajat Kepuasan Kerja
Total Puas Tidak Puas
∑ % ∑ % ∑ %
<25 3 14.3 1 4.8 4 19.1 25‐30 5 23.8 8 38 13 61.8 >30 3 14.3 1 4.8 4 19.1 Total 11 52.4 10 47.6 21 100
Tabel IV-9. Tabulasi Silang antara derajat kepuasan kerja dengan status marital responden
Status marital
Derajat Kepuasan Kerja
Total Puas Tidak Puas
∑ % ∑ % ∑ %
Belum menikah
(23)
menikah 4 19.1 6 28.5 10 47.6 Total 11 52.4 10 47.6 21 100
Tabel IV-10. Tabulasi Silang antara derajat kepuasan kerja dengan jumlah tanggungan responden
Jumlah tanggungan
Derajat Kepuasan Kerja
Total Puas Tidak Puas
∑ % ∑ % ∑ %
0 6 28.6 5 23.8 11 52.4
1 1 4.8 1 4.8 2 9.5
2 2 9.5 1 4.8 3 14.3
3 2 9.5 3 14.3 5 23.8
total 11 52.4 10 47.6 21 100
Tabel IV-11 Tabulasi Silang antara derajat kepuasan kerja dengan pengalaman kerja responden
pengalaman
Derajat Kepuasan Kerja
Total Puas Tidak Puas
(24)
∑ % ∑ % ∑ % 0 8 38.1 8 38.1 16 76.2
1 1 4.8 0 0 1 4.8
2 0 0 2 9.5 2 9.5
4 1 4.8 0 0 1 4.8
> 4 1 4.8 0 0 1 4.8 total 11 52.4 10 47.6 21 100
Tabel IV.12 gambaran kepuasan responden terhadap item-item pay
Item Kepuasan kerja total
TM KM CM M
Besarnya gaji yang saya terima berdasarkan pekerjaan yang saya lakukan
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 4.8 10 47,6 10 47.6 0 0 21 100
Kebijakan gaji yang berlaku di perusahaan
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
(25)
Peluang untuk memperoleh penghasilan yang sama dengan rekan kerja saya
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 3 14.3 17 81 1 4.8 21 100 Rasa adil dari gaji
keseluruhan yang saya terima
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 7 33.3 14 66.7 0 0 21 100
Besarnya gaji pokok yang saya terima dari perusahaan
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 9 42.9 12 57.1 0 0 21 100 Kesesuaian antara gaji
keseluruhan yang saya terima dengan gaji yang saya harapkan
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 4.8 9 42.9 11 52.4 0 0 21 100
TM : Tidak Memuaskan CM: Cukup Memuaskan
KM: Kurang Memuaskan M: Memuaskan
Tabel IV.13 gambaran kepuasan responden terhadap item-item work itself
Item Kepuasan kerja total
TM KM CM M
(26)
secara mandiri 0 0 1 4.8 16 76.2 4 19 21 100 Keleluasan untuk
mengunakan kemampuan dan keterampilan saya dalam bekerja
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 1 4.8 17 81 3 14.3 21 100
Kesempatan untuk melakukan hal‐hal yang beragam dalam pekerjaan saya
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 4.8 2 9.5 17 81 1 4.8 21 100
Hal‐hal yang menarik dalam pekerjaan sebagai salesman
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 2 9.5 14 66.7 5 23.8 21 100 Tangung jawab yang
terkandung dalam pekerjaan ini
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 4 19 15 71.4 2 9.5 21 100
Keleluasaan dalam membuat keputusan berdasarkan pertimbangan‐pertimbangan saya sendiri
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 6 28.6 15 71.4 0 0 21 100
TM : Tidak Memuaskan CM: Cukup Memuaskan
KM: Kurang Memuaskan M: Memuaskan
Tabel IV.14 gambaran kepuasan responden terhadap item-item promotion opportunities
(27)
Item Kepuasan kerja total
TM KM CM M
Prosedur kenaikan posisi dalam pekerjaan saya
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
2 9.5 7 33.3 12 57.1 0 0 21 100 Peluang untuk mencapai
kenaikan jabatan di tempat saya bekerja
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 4 19 14 66.7 3 14.3 21 100
Kesempatan untuk naik jabatan dalam pekerjaan saya
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 9 42.9 10 47.6 2 9.5 21 100 training yang diberikan
perusahaan guna
meningkatkan kesempatan untuk memperoleh kenaikan jabatan
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 9 42.9 11 52.4 1 4.8 21 100
Peluang untuk memperoleh skill yang menunjang untuk kenaikan jabatan
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 4.8 3 14.3 15 71.4 2 9.5 21 100
Kesempatan untuk memperoleh penilaian performa kerja yang adil sehubungan dengan kenaikan jabatan.
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 3 14.3 17 81 1 4.8 21 100
(28)
KM: Kurang Memuaskan M: Memuaskan Tabel IV.15 gambaran kepuasan responden terhadap item-item supervision
Item Kepuasan kerja total
TM KM CM M
Kemampuan atasan dalam memimpin salesman
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 1 4.8 15 71.4 5 23.8 21 100 cara atasan menangani
keluhan bawahan
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 5 23.8 12 57.1 4 19 21 100 Cara atasan saya
mengarahkan bawahannya
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 5 23.8 12 57.1 4 19 21 100 Kemampuan atasan
dalam mendelegasikan tugas
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 5 23.8 15 71.4 1 4.8 21 100
Kompetensi yang dimiliki atasan saya dalam menjalankan tugas‐ tugasnya
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 6 28.6 10 47.6 5 23.8 21 100
Cara atasan saya memberi dukungan kepada saya dalam menyelesaikan pekerjaan saya
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
3 14. 3
17 81 1 4.8 0 0 21 100
(29)
KM: Kurang Memuaskan M: Memuaskan
Tabel IV.16 gambaran kepuasan responden terhadap item-item coworkers
Item Kepuasan kerja total
TM KM CM M
Kompetensi yang dimiliki rekan kerja saya dalam mengatasi permasalahan pada pekerjaannya
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 2 9.5 16 76. 2
3 14.3 21 100
Keramahan dari rekan kerja saya dalam
membantu proses problem solving
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 1 4.8 14 66. 7
6 28.6 21 100
Cara rekan kerja memberikan dukungan dalam bekerja
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 4 19 14 66. 7
3 14.3 21 100
Kemudahan rekan kerja saya untuk bergaul satu sama lain
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 5 23.8 15 71. 4
1 4.8 21 100
Dukungan dari rekan kerja untuk mencapai performa kerja yang baik
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
(30)
TM : Tidak Memuaskan CM: Cukup Memuaskan
KM: Kurang Memuaskan M: Memuaskan
Tabel IV.17 gambaran kepuasan responden terhadap item-item working condition
Item Kepuasan kerja total
TM KM CM M
Fungsi alat‐alat di tempat kerja yang mendukung produktifitas
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
2 9.5 12 57.1 7 33.3 0 0 21 100 Dukungan kondisi kerja
untuk mencapai produktifitas
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 4.8 4 19 16 76.2 0 0 21 100
Fasilitas yang diberikan guna menunjang tugas lapangan
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
3 14.3 8 38.1 10 47.6 0 0 21 100 Lingkungan fisik di tempat
kerja saya
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
0 0 4 19 17 81 0 0 21 100 Kenyamanan kondisi kerja ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
(31)
saya dikantor 0 0 8 38.1 13 61.9 0 0 21 100 Kenyamanan kondisi
lapangan pada tempat dimana saya ditugaskan
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
2 9.5 6 28.6 12 57.1 1 4.8 21 100
TM : Tidak Memuaskan CM: Cukup Memuaskan
KM: Kurang Memuaskan M: Memuaskan
Tabel IV.18 gambaran kepuasan responden terhadap item-item job security
Item Kepuasan kerja total
TM KM CM M
Kontrak kerja yang ditawarkan perusahaan
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 4.8 8 38.1 11 52.4 1 4.8 21 100 Kepastian jaminan masa
depan ditempat saya bekerja
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 4.8 10 47.6 7 33.3 3 14.3 21 100
Rasa aman pada jabatan yang diduduki.
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
(32)
Jaminan perusahaan tidak akan memutuskan
hubungan kerja secara mendadak
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
2 9.5 11 52.4 7 33.3 1 4.8 21 100
Cara perusahaan dalam memperpanjang hubungan kerja
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 4.8 8 38.1 12 57.1 0 0 21 100
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk
mempertahankan hubungan kerja dengan perusahaan
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
2 9.5 6 28.6 13 61.9 0 0 21 100
TM : Tidak Memuaskan CM: Cukup Memuaskan
(33)
1
Universitas Kristen Maranatha BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Telekomunikasi seluler mengalami perkembangan yang sangat pesat ditandai oleh peningkatan jumlah pelanggan, teknologi yang semakin canggih dan fasilitas layanan yang kian meningkat. Dari segi penambahan jumlah pelanggan, pertumbuhan pelanggan telepon seluler mengalami peningkatan yang menakjubkan dibanding pertumbuhan industri-industri lainnya. Angka pertumbuhan pelanggan telepon seluler secara global mencapai 30% per tahun (www.wordpress.com).
Perkembangan dunia telekomunikasi di Indonesia sudah mencapai tahap yang mengagumkan. Pada September 2006 data menunjukan bahwa pengguna Ponsel di negeri ini sudah mencapai angka yang cukup fantastis, yaitu lebih dari 38 juta pelanggan atau sekitar 17,28 % dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia. Jumlah ini merepresentasikan pelangan penguna operator yang menyediakan layanan berbasis teknologi GSM (Global Satellite Mobile). Angka ini akan bertambah bila mereka yang menggunakan operator yang menyediakan layanan berbasis teknologi CDMA (Code Digital Multiple Access) dihitung (www.multiply.com). Di Indonesia kini terdapat tiga operator seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT.Telekomunikasi Indonesia Seluler Tbk. (Telkomsel), PT.Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) dan PT. Excelcomindo Pratama Tbk. (Pro XL). Dengan
(34)
2
Universitas Kristen Maranatha pangsa pasar yang terbagi menjadi tiga yaitu Telkomsel menguasai 56.72 %, Indosat 27.71 %, dan Exelcomindo sebesar 15.57% (www.kapanlagi.com).
Perusahaan “X” adalah perusahaan yang bergerak di bidang pendistribusian produk suatu merek operator telekomunikasi. Perusahaan ini memegang pendistribusian dan pemasaran produk-produk seperti kartu perdana, pulsa fisik dan elektronik Indosat untuk wilayah Bandung. Berdasarkan keterangan dari pimpinan Perusahaan “X” untuk wilayah Bandung, Perusahaan “X” merupakan satu dari lima perusahaan yang memegang hak khusus pendistribusian produk Indosat dimana Indosat hanya menguasai 27.71% dari total pangsa pasar telekomunikasi seluler di Indonesia, sedangkan sisanya dimiliki oleh operator telekomunasi lainnya. Hal ini membuat persaingan dalam mendapatkan konsumen menjadi ketat. Dalam usaha memperluas pangsa pasar, perusahaan “X” didukung oleh salesmen. Salesmen memiliki tugas mempromosikan, memasarkan serta produk-produk perusahaan “X” untuk mendorong salesmen agar dapat melakukan pekerjaannya secara maksimal sehingga berkontribusi dalam pencapaian tujuan perusahaan maka pada salesmen diberikan imbalan atas hasil kerja.
Hasil kerja yang produktif dari salesmen akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan, sedangkan perilaku kontra produktif akan menghambat pencapaian tujuan tersebut. Penggunaan waktu kerja untuk berekreasi yang dilakukan oleh salesmen perusahaan “X” yang di ungkapkan oleh manager perusahaan “X” merupakan perilaku kontra produktif. Perilaku tersebut terjadi disebabkan oleh dirasakannya ketidakpuasan kerja pada karyawan, sebaliknya dengan dirasakannya
(35)
3
Universitas Kristen Maranatha kepuasan kerja maka akan lebih berpotensi mendorong perilaku produktif yang akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Ivancevich (2001) kepuasan kerja adalah sikap individu yang merupakan persepsi terhadap pekerjaan dan derajat kecocokan antara individu dengan organisasi yang bersifat individual karena dipengaruhi oleh persepsi dari masing-masing individu. Setiap individu akan mempersepsi faktor-faktor seperti pay, work itself, promotion opportunities, supervision, coworkers, working conditions, job security yang terdapat dalam pekerjaannya secara berbeda. Apabila faktor-faktor tersebut dirasakan sesuai dengan kebutuhannya maka akan muncul kepuasan terhadap pekerjaannya, begitupun sebaliknya.
Menurut penuturan salesmen, mereka kesulitan memasarkan produk karena produk yang dipasarkan selalu terlambat melakukan promosi dibandingkan dengan operator seluler lainnya. Sebagai contoh saat operator lain melakukan promosi yang gencar pada awal tahun, produk yang dipasarkan oleh mereka baru melakukan promo pada bulan-bulan berikutnya. Padahal dengan adanya fenomena dimana pelangan ingin memperoleh tarif telepon dan sms murah, maka operator seluler melakukan perang tarif. Hal ini berdampak pada rendahnya loyalitas pelangan terhadap produk yang mereka jual, dimana pelangan pindah ke operator lain yang dapat menimbulkan kesulitan bagi salesmen untuk memenuhi target penjualan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kompensasi yang mereka terima, apabila penjualan tidak mencapai 80 % dari total target, maka salesmen tidak akan mendapatkan gaji bulanan, melainkan total unit penjualan dikali 1 % . Bila ini terjadi dan disertai kondisi
(36)
4
Universitas Kristen Maranatha naiknya harga bahan-bahan kebutuhan pokok. kompensasi yang mereka terima dirasakan kurang dapat mencukupi kebutuhan hidup mereka, terutama bagi mereka yang telah berkeluarga.
Selain itu sistem hubungan kerja antara salesmen dengan perusahaan yang berupa sistem kontrak kerja yang diperpanjang setiap enam bulan sekali dirasakan kurang adil. Bila selama dua bulan berturut-turut 80% total target penjualan tidak terpenuhi maka salesmen mendapat sangsi pemutusan hubungan kerja secara sepihak dari perusahaan dan salesmen tidak dapat menuntut apapun terhadap perusahaan. Hambatan ini membuat mereka kurang nyaman dalam melakukan pekerjaan karena ada ketakutan akan pemutusan hubungan kerja.
Menurut pimpinan Perusahaan “X” untuk wilayah Bandung, selama ini perusahaan dirasakan sudah cukup memberikan perhatiannya terhadap semua karyawannya khususnya salesmen. Untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawannya, perusahaan memberikan hari libur (cuti) serta rekreasi setiap tahunnya. Perlu diakui bahwa pendapatan tetap yang diperoleh para salesmen ini tidak terlalu besar dan tidak ada perhitungan upah lembur bagi mereka, akan tetapi perusahaan juga memberikan perhitungan yang sesuai dengan hasil kerja mereka melalui insentif dari hasil pencapaian target.
Meskipun demikian salesmen tetap merasa puas pada supervisi dan rekan kerja, menurut mereka supervisor mereka memiliki kemampuan leadership dan rasa pengertian yang baik. Hal ini membantu para salesmen dalam hal pemenuhan target, karena supervisor dapat memberikan pengarahan yang jelas kepada salesmen. Selain
(37)
5
Universitas Kristen Maranatha itu dengan adanya hubungan yang baik antar supervisor dengan salesmen lebih memudahkan untuk menyampaikan kendala juga keluhan yang dihadapi dalam menjalani tugas.
Mereka juga merasa bahwa para salesmen memiliki hubungan yang akrab satu dengan yang lain. Adanya pertukaran informasi, saling membantu dan meluangkan waktu bersama di waktu-waktu senggang seperti pergi berlibur bersama dan bermain futsal setiap hari sabtu menciptakan hubungan team work yang kuat, sehingga meningkatkan kemampuan para salesmen dalam pencapaian target penjualan.
Salesmen juga tertantang untuk
memperoleh imbalan yang besar dan kenaikan posisi. Menurut salah seorang dari mereka imbalan yang besar dapat diperoleh dengan meningkatkan penjualan, yaitu bila mampu mencapai 80% total target penjualan, maka akan memperoleh komisi sebesar 0.007%.
Berdasarkan gambaran tersebut, peneliti merasa tertarik untuk meneliti kepuasan kerja salesmen dalam organisasi melalui judul penelitian “Survei Mengenai Kepuasan Kerja Pada Salesmen PT “X”di Bandung.”
(38)
6
Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah
Seberapa besar derajat kepuasan kerja pada salesmen PT “X” di Bandung?
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai derajat kepuasan kerja pada salesmen PT “X” di Bandung
1.3.2 Tujuan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui derajat kepuasan kerja dan faktor-faktor kepuasan pada salesmen PT “X” di Bandung
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Ilmiah
1. Memberikan informasi mengenai gambaran kepuasan kerja dan faktor-faktor pekerjaan yang menunjang kepuasan kerja pada salesmen. 2. Memperkaya ilmu psikologi khususnya di bidang industri dan
organisasi.
3. Menjadi bahan pertimbangan peneliti lain untuk melanjutkan atau melakukan penelitian mengenai variabel yang sama.
1.4.2 Kegunaan praktis
1. Memberikan gambaran mengenai derajat kepuasan kerja para salesmen.
(39)
7
Universitas Kristen Maranatha 2. Memberikan masukan kepada pihak perusahaan mengenai
faktor-faktor kepuasan kerja yang dirasakan memuaskan maupun yang tidak memuaskan.
1.5 Kerangka pikir
Perusahaan “X” adalah perusahaan yang bergerak di bidang pendistribusian produk operator telekomunikasi Indosat. Perusahaan ini memegang pendistribusian dan pemasaran produk-produk seperti kartu perdana, pulsa fisik dan elektronik indosat untuk wilayah Bandung. Perusahaan “X” merupakan satu dari lima perusahaan yang memegang hak khusus pendistribusian produk dari Indosat. Yang di maksud dengan pendistribusian barang adalah proses yang gunakan untuk memindahkan dan menyimpan barang yang berasal dari supplier kepada customer. Distribusi terjadi disetiap pasangan pada tingkat rantai penyediaan barang. Bahan-bahan mentah dan komponen-komponennya dipindahkan dari supplier ke pabrik, kemudian bahan yang sudah selesai diolah dipindahkan dari pabrik ke end customer. Beberapa perusahaan yang bergerak di bidang pendisribusian produk mengunakan tenaga salesmen untuk memindahkan barang dari pabrik ke customer.
Salesmen merupakan orang yang menjalankan fungsi pemasaran di perusahaan. Salesmen bertugas memasarkan produk-produk perusahaan kepada konsumen agar perusahaan memperoleh keuntungan. Salesmen di perusahaan “X” memiliki rincian tugas memasarkan sistem elektronik voucher (SEV), multi product,
(40)
8
Universitas Kristen Maranatha starter pack dan voucher fisik. Memasarkan produk berupa pulsa isi ulang elektronik di wilayah yang telah ditentukan. Membuka kerjasama dengan toko – toko yang diikat dengan perjanjian kerjasama untuk memasarkan produk – produk yang dijual oleh perusahaan “X”, melakukan penjualan produk – produk milik perusahaan “X” lainnya. Tugas ini menempatkan para salesmen sebagai ujung tombak penjualan produk dari perusahaan langsung kepada konsumen di lapangan. Tercapai atau tidaknya target penjualan tentu saja menjadi tanggung jawab para salesmen dan perusahaan sebagai penentu kebijakan harus siap menerima resiko tersebut serta memberi solusi yang terbaik.
Mengacu pada teori perkembangan maka salesmen perusahaan “X” ini berada pada tahap perkembangan early adulthood. Menurut Santrock (1986) orang yang berusia 21 sampai dengan 30-an tahun dikategorikan dalam masa early adulthood. Pada masa ini individu berusaha membangun personal and economic independence, dan mengembangkan karirnya. Dengan menjadi salesmen, mereka telah memasuki dunia kerja dan menjadi bagian dari suatu organisasi yang didalamnya terdapat aturan-aturan, kesempatan untuk mengembangkan karir, tugas, tanggung jawab. serta memperoleh imbalan dari perusahaan sehingga mereka mempunyai pemasukan yang dapat mereka pakai untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang ada didalam diri mereka.( Santrock, 2004)
Kebutuhan seperti kebutuhan fisik, psikologis dan sosial melatarbelakangi Salesmen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari. Cara Salesmen mempersepsi faktor-faktor pekerjaan ditentukan oleh kebutuhan-kebutuhan
(41)
9
Universitas Kristen Maranatha ini. Jika Salesmen mempersepsi bahwa faktor-faktor pekerjaan maupun pekerjaan secara keseluruhan dapat menjawab berbagai kebutuhannya ini, maka mereka akan mempertahankan pekerjaannya. Kebutuhan ini tidak selalu menetap, melainkan berkembang bersama meningkatnya usia dan pendidikan. Faktor-faktor yang dipersepsi oleh salesmen adalah pay, work itself, promotion opportunities, supervision, coworkers, working conditions, job security yang terdapat dalam pekerjaannya. ( John M. Ivancevich & Michael T. Mattesond,2001)
Terhadap faktor-faktor ini salesmen akan mempersepsi secara berbeda, tergantung pada keutuhan yang mendesak disetiap salesmen.seseorang yang memiliki kebutuhan fisiologis yang tinggi, dapat mengalami ketidakpuasan pada faktor pay sedangkan pada faktor lain cukup puas. Seseorang yang memiliki kebutuhan akan rasa aman ( job security) akan merasa tidak puas apabila mereka tidak puas apabila mereka bekerja pada sistem kontrak, sedangkan pada faktor lainnya cukup puas. Pay adalah jumlah gaji yang diterima dan akan di persepsi apakah gaji yang di bayar adil atau tidak. Pada salesmen perusahaan “X” gaji yang diberikan dapat dipersepsi secara berbeda-berbeda sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing salesmen. Jika salesmen mempersepsi gaji yang diterima sesuai dengan hasil kerjanya maka pada faktor ini akan memberikan kontribusi terciptanya kepuasan kerja. Namun bila gaji yang diterima dirasakan tidak adil maka yang muncul adalah ketidakpuasan kerja pada faktor ini.
Work itself merupakan daya tarik dari pekerjaan yang dijalankan oleh salesmen dan menyediakan kesempatan untuk mempelajari dan menerima tanggung
(42)
10
Universitas Kristen Maranatha jawab. Tugas yang dijalankan oleh salesmen perusahaan “X” berupa kegiatan pemasaran produk ke outlet-outlet atau reseller yang berada diwilayah bandung dengan target penjualan sebesar 100 juta. Dalam memasarkan produk perusahaan para salesmen juga dituntut untuk memiliki kemampuan persuasif yang cukup dominan serta bergerak secara cepat dalam setiap transaksi, karena salah satu keungulan dari perusahaan “X” dibandingkan kompetitor lainnya adalah pelayanan yang cepat kepada konsumennya. Kegiatan ini dapat dipersepsi oleh salesmen sebagai kegiatan yang menarik atau tidak, tergantung dari kebutuhan yang ada di dalam diri salesmen. Apabila pekerjaan ini dipersepsi sebagai pekerjaan yang menarik dan dapat memenuhi kebutuhan untuk mempelajari dan menerima tanggung jawab dalam diri salesmen maka dalam faktor ini akan muncul kepuasan kerja pada faktor ini. Bila dipersepsi secara negatif maka yang muncul adalah ketidakpuasan kerja pada faktor ini.
Promotion opportunities adalah ketersediaan kesempatan untuk kenaikan jabatan. Dalam perusahaan “X” kesempatan untuk kenaikan jabatan cukup terbuka lebar. selain itu syarat yang diperlukan untuk kenaikan jabatan berbeda dengan perusahaan lainnya karena perusahaan “X” lebih menitik beratkan pada prestasi kerja dan kemampuan leadership dari salesmen tanpa melihat strata pendidikan dari salesmen yang akan diberi promosi. Hal ini dapat dipersepsi oleh salesmen sebagai kesempatan untuk naik jabatan atau sebuah hambatan. Bila di persepsi sebagai kesempatan oleh para salesmen maka dalam faktor ini akan muncul kepuasan kerja.
(43)
11
Universitas Kristen Maranatha Bila dipersepsi sebagai sebuah hambatan maka yang mucul adalah ketidakpuasan kerja pada faktor ini.
Supervision adalah kompetensi dan kemampuan interpersonal dari atasan. Atasan merupakan orang yang mempengaruhi bawahan agar dapat bekerja dengan baik. Dalam perusahaan “X” posisi supervisor di duduki oleh seseorang yang sebelumnya bekerja sebagai salesmen sehingga supervisor mengetahui kondisi lapangan dan dapat memberikan petunjuk-petunjuk yang dapat membantu para salesmen untuk mencapai target penjualan. Dalam perusahaan “X” terdapat dua supervisor yang membawahi 14-15 orang salesmen, dengan harapan setiap supervisor mampu memberikan pengarahan dan perhatian yang lebih maksimal kepada para bawahannya. Apabila supervisor perusahaan “X” dipersepsi oleh para salesmen sebagai seseorang yang memiliki kemampuan leadership yang baik maka dalam faktor ini akan muncul kepuasan kerja. Bila dipersepsi sebaliknya maka yang akan muncul adalah ketidakpusan kerja pada faktor ini.
Coworkers adalah kondisi dimana rekan-rekan kerja dianggap ramah,kompeten, dan mendukung. Para salesmen ”X” memiliki hubungan yang akrab satu sama lain. Adanya pertukaran informasi, saling membantu dan meluangkan waktu bersama diwaktu senggang seperti pergi berlibur bersama dan bermain futsal disetiap hari sabtu menciptakan hubungan team work yang kuat, sehingga membantu para salesmen dalam pencapaian target penjulan. Apabila hubungan antar rekan kerja ini dipersepsi sebagai hal yang baik oleh salesmen maka
(44)
12
Universitas Kristen Maranatha akan muncul kepuasan kerja pada faktor ini, jika tidak yang akan muncul adalah ketidakpusan kerja pada faktor ini.
Working conditions adalah kondisi dimana lingkungan kerja secara fisik dirasakan nyaman dan mendukung produktifitas. Salesmen perusahaan “X” menghabiskan waktu kerjanya di lapangan, sehingga mereka lebih dituntut untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan luar yang berbeda-beda antara tempat yang satu dengan yang lainnya. Para salesmen perusahaan “X” mengunakan sepeda motor dalam kegiatan memasarkan produk, sehingga faktor cuaca menjadi salah satu kondisi kerja yang dapat menghambat kegiatan tersebut. Selain itu jarak tempuh yang cukup jauh juga dapat menghambat kegiatan pemasaran. Kondisi ini dapat menjadi faktor yang mendorong tercapai target penjualan atau tidak tergantung dari persepsi masing-masing salesmen. Bila hal ini dipersepsi dapat mendorong tercapainya target penjulan maka akan muncul kepuasan kerja pada faktor ini, bila tidak yang akan muncul adalah ketidakpuasan kerja pada faktor ini.
Job security adalah keyakinan dari individu bahwa posisinya aman dan perpanjangan kontrak kerja antara pekerja dengan perusahaan merupakan harapan yang dapat direalisasikan. Pada perusahaan “X” sistem hubungan kerja antara salesmen dengan perusahaan berupa sistem kontrak kerja yang diperpanjang setiap enam bulan sekali. Selain itu bila selama dua bulan berturut-turut 80% total target penjualan tidak terpenuhi maka salesmen mendapat sangsi berupa pemutusan hubungan kerja secara sepihak dari perusahaan dan salesmen tidak dapat menuntut apapun terhadap perusahaan. Apabila para salesmen mempersepsi bahwa posisinya
(45)
13
Universitas Kristen Maranatha dari perusahaan akan tetap mempertahankan hubungan kerjanya dengan mereka maka akan muncul kepuasan kerja pada faktor ini, namun bila sebaliknya maka yang akan muncul adalah ketidakpuasan kerja pada faktor ini.
Selain kondisi yang ada diatas, kepuasan kerja ditentukan oleh usia, tingkat dan pendidikan. Pekerja dengan usia tua lebih puas dibandingkan dibandingkan pekerja yang lebih muda (Rhodes,1983). Selain itu pekerja yang memiliki alternatif pekerjan yang sedikit lebih puas dengan pekerjaan mereka. ( Hulin,Rozposki,&Hachiya,1985). Perbedaaan tingkat kepuasan kerja pada pekerja usai tua dan usai muda lebih ditentukan oleh tingkatan karir. Kompensasi yang tinggi disertai dengan posisi jabatan yang lebih tinggi dalam suatu organisasi menghasilkan kepuasan kerja yang lebih tinggi. Dan hal ini biasanya diperoleh oleh pekerja yang lebih senior. Hal ini menjelaskan mengapa pekerja yang lebih tua canderung memiliki kepuasan kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja yang lebih muda.
Pendidikan mengajarkan untuk menciptakan harapan-harapan yang tidak dapat dipenuhi oleh pekerjaan-pekerjaan yang tersedia bagi orang-orang muda. Pendidikan dipercaya dapat memberikan pekerjaan yang baik, bahkan pada kenyataanya pendidikan dibutuhkan pada pekerjaan dengan level dan kompensasi yang tinggi. Namun sekarang ini banyak pekerja muda yang tingkat pendidikannya tinggi bekerja pada pekerjaan yang tidak sesuai dengan tingkat pendidikan mereka, sehingga hal ini memunculkan ketidakpuasan kerja. (Berry, 1997)
(46)
14
Universitas Kristen Maranatha Puas Faktor internal
- Kebutuhan - Usia
- pendidikan
Salesmen
Faktor-faktor kepuasan kerja - Pay
- Work itself
- Promotion opportunities - Supervision
- Coworkers
- Working conditions - Job security
Tidak puas kepuasan kerja Berdasarkan pemaparan diatas maka peneliti mencoba mengambarkan skema
kerangka pikir sebagai berikut:
(47)
15
Universitas Kristen Maranatha 1.6. Asumsi penelitian
1. Cara Salesmen mempersepsi pekerjaan dan faktor-faktornya ditentukan oleh kebutuhan , tingkat usia dan tingkat pendidikan.
2. Salesmen mempersepsi keseluruhan pekerjaannya dan faktor-faktor pekerjannya seperti pay, work itself, promotion opportunities, supervision, coworkers, working conditions dan job security secara berbeda.
3. Kepuasan kerja merupakan kecenderungan sikap positif karyawan terhadap pekerjaannya baik secara keseluruhan maupun terhadap faktor-faktor pekerjaannya yaitu pay, work itself, promotion opportunities, supervision, coworkers, working conditions dan job security.
4. Ketidakpuasan kerja merupakan kecenderungan sikap negatif karyawan terhadap pekerjaannya baik secara keseluruhan maupun terhadap faktor-faktor pekerjaannya yaitu pay, work itself, promotion opportunities, supervision, coworkers, working conditions dan job security.
(48)
53
Universitas Kristen Maranatha BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengambilan data terhadap 21 orang salesmen PT X di Bandung mengenai kepuasan kerja, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Derajat kepuasan kerja pada Salesmen PT X di Bandung tersebar pada dua area, puas dan tidak puas. Hasil ini disebabkan oleh banyaknya faktor yang melatarbelakangi penghayatan kepuasan kerja terhadap salesmen.
2. Faktor Coworkers merupakan faktor yang dirasakan paling memuaskan oleh Salesmen , diikuti faktor Supervision dan faktor Work Itself .
3. Kepuasan kerja lebih banyak dirasakan oleh Salesmen yang belum menikah. Salesmen yang belum menikah, tidak berusaha untuk menyeimbangkan tuntutan pekerjaan dengan tanggung jawab kepada keluarga sehingga tingkat stresnya lebih rendah dibandingkan dengan Salesmen yang sudah menikah 4. Kepuasan kerja lebih banyak dirasakan oleh Salesmen dengan tingkat
pendidikan SMU. Pekerjaan Salesmen tidak membutuhkan tingkat pendidikan tinggi dalam menjalankan tugas-tugas pekerjaannya.
5. Ketidakpuasan kerja lebih banyak dirasakan oleh Salesmen yang berusia 25-30 tahun. Kompensasi yang tinggi disertai dengan posisi jabatan yang lebih
(49)
54
Universitas Kristen Maranatha tinggi dalam suatu organisasi menghasilkan kepuasan kerja yang lebih tinggi dan hal ini biasanya diperoleh oleh pekerja yang lebih senior
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat diajukan beberapa saran berikut :
5.2.1 Saran teoritis
1. Disarankan untuk melakukan penelitian mengenai kepuasan kerja pada perusahaan lain dengan level jabatan yang berbeda
2. Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai hubungan antara derajat kepuasan kerja dengan variabel lain dalam pekerjaan , seperti motivasi, dan performa kerja .
5.2.2 Saran praktis
1. Disarankan pada perusahaan untuk mempertahan faktor coworkers, karena merupakan faktor yang paling memuaskan. Sedangkan pada faktor pay, perusahaan perlu meningkatkan kebijakan-kebijakan mengenai gaji untuk meningkatkan kepuasan kerja saleaman.
2. Disarankan pada perusahaan untuk lebih memperhatikan faktor-faktor yang dirasakan tidak memuaskan oleh Salesmen, yaitu faktor pay. Sedangkan untuk faktor-faktor yang dirasakan memuaskan oleh Salesmen, yaitu faktor coworkers disarankan untuk tetap dipertahankan.
(50)
56
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Berry,Lilly M.,1998.Psychology At Work: An Introduction To Industrial And Organizational Psychology.Second Edition. Singapore: McGraw-Hill.
Gulo, W., 2002. Metodologi penelitian, Jakarta : Grasindo
Ivancevich, John, Michael T. Matteson.,2001. Organizational Behavior and Management, sixth Edition. Boston : Richard D. Irwin, Inc.
Nugroho, B. SE,M.Si.,Akt.,2005.Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Offset.
Santrock, John., 2004. Life Span Development. Ninth Edition.New York: McGraw-Hill.
Wibowo, S. S.pd.,2004. STATISTIKA PENELITIAN dan Aplikasinya dengan SPSS 10.0 for Windows. Bandung: Alfabeta.
Yukl, A. Gary. Wexley, N, Kenneth., 1984. Organizational Behavior and Personel Psychology. Illinois: Irwin.
(51)
56
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN
www.wordpress.com www.multiply.com www.kapanlagi.com
(1)
Puas Faktor internal
- Kebutuhan - Usia
- pendidikan
Salesmen
Faktor-faktor kepuasan kerja
- Pay
- Work itself
- Promotion opportunities
- Supervision
- Coworkers
- Working conditions
- Job security
Tidak puas kepuasan kerja Berdasarkan pemaparan diatas maka peneliti mencoba mengambarkan skema
kerangka pikir sebagai berikut:
(2)
1.6. Asumsi penelitian
1. Cara Salesmen mempersepsi pekerjaan dan faktor-faktornya ditentukan oleh kebutuhan , tingkat usia dan tingkat pendidikan.
2. Salesmen mempersepsi keseluruhan pekerjaannya dan faktor-faktor
pekerjannya seperti pay, work itself, promotion opportunities, supervision,
coworkers, working conditions dan job security secara berbeda.
3. Kepuasan kerja merupakan kecenderungan sikap positif karyawan terhadap pekerjaannya baik secara keseluruhan maupun terhadap faktor-faktor pekerjaannya yaitu pay, work itself, promotion opportunities, supervision,
coworkers, working conditions dan job security.
4. Ketidakpuasan kerja merupakan kecenderungan sikap negatif karyawan terhadap pekerjaannya baik secara keseluruhan maupun terhadap faktor-faktor pekerjaannya yaitu pay, work itself, promotion opportunities,
(3)
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengambilan data terhadap 21 orang salesmen PT X di Bandung mengenai kepuasan kerja, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Derajat kepuasan kerja pada Salesmen PT X di Bandung tersebar pada dua area, puas dan tidak puas. Hasil ini disebabkan oleh banyaknya faktor yang melatarbelakangi penghayatan kepuasan kerja terhadap salesmen.
2. Faktor Coworkers merupakan faktor yang dirasakan paling memuaskan oleh
Salesmen , diikuti faktor Supervision dan faktor Work Itself .
3. Kepuasan kerja lebih banyak dirasakan oleh Salesmen yang belum menikah.
Salesmen yang belum menikah, tidak berusaha untuk menyeimbangkan
tuntutan pekerjaan dengan tanggung jawab kepada keluarga sehingga tingkat stresnya lebih rendah dibandingkan dengan Salesmen yang sudah menikah 4. Kepuasan kerja lebih banyak dirasakan oleh Salesmen dengan tingkat
pendidikan SMU. Pekerjaan Salesmen tidak membutuhkan tingkat pendidikan tinggi dalam menjalankan tugas-tugas pekerjaannya.
5. Ketidakpuasan kerja lebih banyak dirasakan oleh Salesmen yang berusia 25-30 tahun. Kompensasi yang tinggi disertai dengan posisi jabatan yang lebih
(4)
tinggi dalam suatu organisasi menghasilkan kepuasan kerja yang lebih tinggi dan hal ini biasanya diperoleh oleh pekerja yang lebih senior
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat diajukan beberapa saran berikut :
5.2.1 Saran teoritis
1. Disarankan untuk melakukan penelitian mengenai kepuasan kerja pada perusahaan lain dengan level jabatan yang berbeda
2. Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai hubungan antara derajat kepuasan kerja dengan variabel lain dalam pekerjaan , seperti motivasi, dan performa kerja .
5.2.2 Saran praktis
1. Disarankan pada perusahaan untuk mempertahan faktor coworkers, karena merupakan faktor yang paling memuaskan. Sedangkan pada faktor pay, perusahaan perlu meningkatkan kebijakan-kebijakan mengenai gaji untuk meningkatkan kepuasan kerja saleaman.
2. Disarankan pada perusahaan untuk lebih memperhatikan faktor-faktor yang dirasakan tidak memuaskan oleh Salesmen, yaitu faktor pay. Sedangkan untuk faktor-faktor yang dirasakan memuaskan oleh Salesmen, yaitu faktor coworkers disarankan untuk tetap dipertahankan.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Berry,Lilly M.,1998.Psychology At Work: An Introduction To Industrial And Organizational Psychology.Second Edition. Singapore: McGraw-Hill.
Gulo, W., 2002. Metodologi penelitian, Jakarta : Grasindo
Ivancevich, John, Michael T. Matteson.,2001. Organizational Behavior and Management, sixth Edition. Boston : Richard D. Irwin, Inc.
Nugroho, B. SE,M.Si.,Akt.,2005.Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Offset.
Santrock, John., 2004. Life Span Development. Ninth Edition.New York:
McGraw-Hill.
Wibowo, S. S.pd.,2004. STATISTIKA PENELITIAN dan Aplikasinya dengan SPSS 10.0 for Windows. Bandung: Alfabeta.
Yukl, A. Gary. Wexley, N, Kenneth., 1984. Organizational Behavior and Personel Psychology. Illinois: Irwin.
(6)
DAFTAR RUJUKAN
www.wordpress.com www.multiply.com www.kapanlagi.com