Pengaruh Pengendalian Persediaan Bahan Baku terhadap Efektivitas Produksi.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Control activities are activities that must be done by each company to achieve corporate objectives. One of them is controlling the supply of raw materials. The problem is how to control the supply of raw materials to support the effectiveness of the company's production. The author has a hypothesis as follows: "Control of supply of good raw material, can support the effectiveness of production". The purpose of this research is to find out the problems companies face in controlling the supply of raw materials and to determine the effect of raw material inventory control on the effectiveness of production. Research object of this thesis is three companies in the area of Bandung. From this research, it is known that the raw material inventory control can be seen in terms of controlling the environment, estimates of risk, control activities, information and communications, and adequate monitoring. Similarly, the effectiveness of production can be measured from the preparation of plant equipment, handling of goods, maintenance, procurement of raw materials, and provision of adequate manpower. The results of this study indicate that the raw material inventory control has a significant influence on the effectiveness of production.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Kegiatan pengendalian merupakan aktivitas yang pasti dilakukan oleh setiap perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satunya adalah pengendalian dalam persediaan bahan baku. Masalahnya adalah bagaimana pengendalian persediaan bahan baku tersebut dapat menunjang efektivitas produksi perusahaan. Penulis memiliki hipotesis

sebagai berikut : “Pengendalian persediaan bahan baku yang baik, dapat menunjang efektivitas produksi”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dalam mengendalikan persediaan bahan baku dan untuk mengetahui pengaruh pengendalian persediaan bahan baku terhadap efektivitas produksi. Objek penelitian dari skripsi ini adalah tiga perusahaan yang berada di daerah Bandung. Dari penelitian ini, diketahui bahwa pengendalian persediaan bahan baku dapat dilihat dari segi lingkungan pengendalian, perkiraan risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan yang memadai. Begitu pula dengan efektivitas produksi yang dapat diukur dari penyusunan peralatan pabrik, penanganan barang, pemeliharaan, pengadaan bahan baku, dan pengadaan tenaga kerja yang memadai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian persediaan bahan baku memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas produksi.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……….i

HALAMAN PENGESEHAN………....ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………..iii

KATA PENGANTAR……….iv

ABSTRACT………..vii

ABSTRAK………..viii

DAFTAR ISI……….ix

DAFTAR BAGAN……….……….xiii

DAFTAR TABEL………...……xiv

DAFTAR GRAFIK……….…xvi

BAB I PENDAHULUAN……….…1

1.1 Latar belakang penelitian……….…1

1.2 Rumusan masalah………....3

1.3 Tujuan penelitian………..3

1.4 Manfaat penelitian………3


(4)

Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS……….5

2.1 Pengendalian...………...5

2.2 Sistem Pengendalian………..5

2.3 Pengendalian Intern………...6

2.3.1 Tujuan Pengendalian Intern………..7

2.3.2 Komponen Pengendalian Intern………9

2.4Persediaan……….16

2.5 Bahan Baku………...16

2.6 Persediaan Bahan Baku……….17

2.6.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Persediaan Bahan Baku……….17

2.7Manajemen Persediaan……….18

2.7.1 Perencanaan dan Pengendalian Persediaan………..19

2.7.2 Pengendalian Persediaan Bahan Baku………..19

2.7.3 Unsur-Unsur Biaya Persediaan Bahan Baku………...20

2.8Produksi………...24

2.8.1 Sifat Proses Produksi……….…24

2.8.2 Jangka Waktu Produksi………...25

2.9Efektivitas Produksi………...27

2.9.1 Kelancaran Proses Produksi………..27


(5)

Universitas Kristen Maranatha

2.11 Pengembangan Hipotesis……….32

BAB III METODE PENELITIAN……….33

3.1 Objek Penelitian………..33

3.2 Metodologi Penelitian……….33

3.2.1 Operasionalisasi Variabel….………...33

3.2.2 Penetapan Populasi dan Pengambilan Sampel……….38

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data………...39

3.2.3.1 Sumber Data……….…39

3.2.3.2 Teknik Pengumpulan Data………...39

3.2.3.3 Alat Pengumpulan Data………...40

3.2.4 Teknik Pengujian Data………41

3.2.4.1 Uji Validitas……….42

3.2.4.2 Uji Reabilitas………44

3.2.4.3Uji Asumsi Klasik………45

3.2.4.3.1 Uji Normalitas……….45

3.2.4.3.2 Uji Heterokedastisitas………..46

3.3 Analisis Data………....47

3.3.1 Analisis Regresi Sederhana………..47

3.3.2 Penetapan Hipotesis……….….48


(6)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………. 68

5.1 Simpulan………..68

5.2 Saran………71

DAFTAR PUSTAKA………72

LAMPIRAN………...75


(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Pengendalian Persediaan Bahan

Baku terhadap Efektivitas Produksi………37

Tabel 3.2 Skala Likert Variabel X dan Y………43

Tabel 3.3 Pengkategorian Nilai Korelasi……….45

Tabel 4.4 Statistik Responden……….52

Tabel 4.5 Persentase Jawaban Variabel X………...53

Tabel 4.6 Persentase Jawaban Variabel Y………...53

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas………55

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel X……….59

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Y……….60

Tabel 4.10 Reability Statistic untuk Pengendalian Persediaan Bahan Baku……..62

Tabel 4.11 Item-Total Statistic untuk Pengendalian Persediaan Bahan Baku…....62

Tabel 4.12 Reability Statistic untuk Efektivitas Produksi………..63

Tabel 4.13 Item-Total Statistic untuk Efektivitas Produksi……….63

Tabel 4.14 Hubungan antara Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Efektivitas Produksi………...65

Tabel 4.15 Koefisien Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Efektivitas Produksi………...……….65


(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR BAGAN

Halaman


(9)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 4.1 Kurva Normal Konstruk Rata X………56 Grafik 4.2 Kurva Normal Konstruk Rata Y………57


(10)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Variabel Independen : Pengendalian Persediaan Bahan Baku…….. 72

Lampiran B Variabel Dependen : Efektivitas Produksi………. 75

Lampiran C Struktur Organisasi PT Sinar Makmur Lestari……….. 77

Lampiran D Struktur Organisasi PT Sumber Mulia Lestari ………. 78


(11)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Persaingan yang terjadi didunia usaha saat ini semakin ketat, sehingga menyebabkan masalah yang harus dihadapi oleh perusahaan semakin banyak dan semakin kompleks. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah mengenai persediaan. Penelaahan mengenai laporan tahunan kebanyakan perusahaan industri menunjukkan, bahwa unsur harta lancar terbesar pada neraca adalah persediaan. Persediaan merupakan investasi penting dan memerlukan perhatian yang besar dari controller dalam pengembangan teknik pengendalian dalam memelihara saldo persediaan yang cukup dengan biaya yang sekecil-kecilnya. Jika tidak demikian, maka akan menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. (Wilson dan Campbell, 1990:427).

Persediaan merupakan harta yang sensitif terhadap kekunoan, penurunan harga pasar, pencurian, pemborosan, kerusakan, dan kelebihan biaya sebagai akibat salah urus. Controller harus menganalisa persediaan secara mendetail dan menyediakan kepada manajemen laporan yang cukup, sehingga kondisi yang kurang baik dapat diperbaiki dengan segera. Suatu alasan utama terjadinya terjadinya kegagalan perusahaan adalah investasi yang terlalu besar dalam persediaan dan kurangnya pengambilan keputusan yang segera untuk menyelenggarakan tingkat persediaan sejalan dengan kebutuhan perusahaan. (Wilson dan Campbell, 1990:427).


(12)

2 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

Persediaan sebuah perusahaan manufaktur lazimnya meliputi klasifikasi sebagai berikut: (1) bahan baku; (2) bahan perlengkapan; (3) barang dalam proses; (4) barang jadi. Dalam setiap klasifikasi, terdapat beribu-ribu macam persediaan harus diidentifikasi secara cermat agar dapat dilaporkan arus bahan secara benar. Bahan yang diidentifikasikan secara tidak wajar dapat menyebabkan penundaan produksi atau setidaknya menyia-nyiakan usaha apabila barang yang salah dimasukkan dalam suatu lini produk. Klasifikasi dan identifikasi persediaan secara layak adalah perlu bagi sistem pengendalian persediaan yang efektif. (Wilson dan Campbell, 1990: 427).

Melihat pentingnya pengaruh pengendalian persediaan, maka Penulis berkeinginan untuk meneliti mengenai hal tersebut. Pengendalian persediaan yang Penulis teliti di sini yaitu mengenai pengendalian persediaan bahan baku, karena persediaan bahan baku merupakan kekayaan perusahaan yang memiliki peranan penting di dalam operasi bisnis dalam pabrik. Bahan baku merupakan faktor utama di dalam perusahaan untuk menunjang kelancaran proses produksi, baik di dalam perusahaan besar maupun kecil. (Yamit, 1998:216).

Hal ini juga sejalan dengan pendapat Hansen dan Mowen (2005:471), yang menyatakan bahwa persediaan bahan baku seringkali dipandang perlu karena adanya ketidakpastian pasokan dan juga untuk menjaga aliran produksi bila terjadi keterlambatan pengiriman atau berhentinya pengiriman (pemogokan, cuaca yang buruk, dan kebangkrutan adalah contoh-contoh kejadian tidak pasti yang dapat menyebabkan terputusnya pasokan).


(13)

3 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

Dengan jumlah persediaan bahan baku yang tidak terlalu besar, maka biaya yang ditimbulkan akan relatif kecil. Namun juga tidak terlalu sedikit, karena dapat mengganggu jalannya proses produksi. Oleh karena alasan-alasan tersebut, maka Penulis memilih judul “Pengaruh Pengendalian Persediaan Bahan Baku terhadap Efektivitas Produksi.”

1.2Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dalam mengendalikan persediaan bahan baku?

2. Bagaimana pengaruh pengendalian persediaan bahan baku terhadap efektivitas produksi?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dalam mengendalikan persediaan bahan baku.

2. Untuk mengetahui pengaruh pengendalian persediaan bahan baku terhadap efektivitas produksi.

1.4Manfaat Penelitian


(14)

4 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

1. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan sebagai penerapan ilmu yang telah dipelajari selama kuliah, terutama yang berhubungan dengan pengendalian persediaan bahan baku dan kaitannya dengan efektivitas produksi. Selain itu juga untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam menyelesaikan program studi strata satu di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha. 2. Bagi akademisi

Yaitu untuk menambah pengetahuan, khususnya mengenai pengendalian persediaan bahan baku dan pengaruhnya terhadap efektivitas produksi. Selain itu, juga untuk menjadi bahan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

3. Bagi praktisi bisnis

Yaitu untuk memberikan masukan-masukan atau sumbangan pikiran yang berguna bagi praktisi bisnis dalam melakukan tindakan pengendalian terhadap persediaan bahan baku sehingga dapat meningkatkan efektivitas produksi.


(15)

66

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan data dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan dengan mengacu pada teori-teori mengenai pengendalian persediaan bahan baku, maka Penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:

Pelaksanaan pengendalian persediaan bahan baku telah cukup memadai. Hal ini dapat diketahui dari jawaban kuesioner yang menunjukan bahwa sebesar 21,23 % responden menjawab sangat setuju dan 28,42 % responden menjawab setuju. Persentase ini lebih besar daripada jawaban responden yang tidak setuju, yaitu 12,28 % dan responden yang sangat tidak setuju, yaitu6,97 %.

Hal ini juga dapat dilihat dari adanya komponen-komponen pengendalian persediaan bahan baku, yaitu:

a. Lingkungan pengendalian

Terdapat pemisahan fungsi operasi, pencatatan, dan penyimpanan. Terdapat pemisahan fungsi yang jelas dalam struktur organisasi.

Terdapat pemisahan fungsi antara bagian penerimaan dengan bagian penyimpanan. b. Perkiraan risiko


(16)

67 Bab V Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

Perusahaan menggunakan formulir bernomor urut tercetak.

Dokumen dan catatan cukup sederhana untuk dapat dimengerti dengan jelas.

c. Kegiatan pengendalian

Bagian pembelian melakukan pengecekan kepada beberapa pemasok sebelum melakukan pembelian.

d. Informasi dan komunikasi

Bagian pembelian mengetahui tanggal pengiriman dan perkiraan barang akan tiba.

Setiap penerimaan bahan baku dilaporkan ke bagian pembelian. e. Pemantauan

Pemeriksaan dokumen persediaan bahan baku dilakukan secara rutin. Sering dilakukan stock opname.

Perusahaan telah berjalan secara efektif dan efisien.

Selanjutnya tujuan pengendalian intern persediaan bahan baku juga telah memadai. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek-aspek berikut ini:

a. Transaksi pembelian bahan baku telah diotorisasi sebagaimana mestinya. b. Transaksi yang dicatat benar-benar terjadi.

c. Transaksi pembelian bahan baku dicatat sesuai tanggal transaksi.

Efektivitas produksi juga telah cukup memadai. Hal ini dapat diketahui dari jawaban kuesioner yang menunjukan bahwa sebesar 28,1 % responden menjawab


(17)

68 Bab V Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

sangat setuju dan 27,62 % responden menjawab setuju. Persentase ini lebih besar daripada jawaban responden yang tidak setuju, yaitu 10,24 % dan responden yang sangat tidak setuju, yaitu8,33 %.

Hasil kuesioner ini juga dapat dilihat dari faktor-faktor yang mendukung efektivitas produksi yang telah berjalan baik, yaitu:

a. Plant lay out (penyusunan peralatan pabrik), yaitu dengan adanya pemisahan

ruangan masing-masing bagian yang berbeda.

b. Material handling (kegiatan penanganan barang), yaitu pemindahan barang dari

satu bagian ke bagian lain dengan menggunakan mesin.

c. Maintenance (pemeliharaan), yaitu apabila ada kerusakan mesin selalu

ditangani dengan cepat.

d. Pengadaan tenaga kerja yang ada sudah diberikan pelatihan terlebih dahulu. e. Pengadaan bahan baku sudah dikendalikan dengan baik.

Pelaksanaan pengendalian persediaan bahan baku dalam perusahaan sangat berperan terhadap efektivitas produksi. Hal itu dapat ditunjukkan dari jawaban kuesioner yang menunjukkan bahwa hubungan antara pengendalian persediaan bahan baku dengan efektivitas produksi sebesar 99,8%.

Walaupun pengendalian persediaan bahan baku sudah cukup baik, namun ada beberapa hal yang dapat menghambat efektivitas produksi, di antaranya adalah: 1. Ketika bahan baku hampir habis, kadang kala bagian produksi tidak langsung


(18)

69 Bab V Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

2. Masih adanya keterlambatan pengadaan bahan baku dalam proses produksi.

5.2 Saran

Dari kelemahan-kelemahan tersebut, maka Penulis mencoba memberikan saran agar pengendalian persediaan bahan baku dapet menjadi lebih baik lagi, di antaranya yaitu:

1. Sebaiknya bagian produksi membuat laporan mengenai jumlah bahan baku yang tersedia, sehingga dapat dilaporkan kepada bagian pembelian. Dengan demikian, maka bagian pembelian dapat memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan bahan baku kembali.

2. Sebaiknya bagian produksi memberitahukan bagian pembelian ketika bahan baku hampir habis, jangan ketika bahan baku sudah habis karena dapat menghambat proses produksi.

3. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi efektivitas produksi.


(19)

70

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, K., (1997). Dasar-dasar Manajemen Modal Kerja. PT Rineka Cipta, Jakarta. Arens, Alvins A; Elder, Randel J. and Beasley, Mark S. (2003). Auditing dan

Pelayanan Verifikasi Pendekatan Terpadu. Edisi kesembilan. Index. Jakarta.

Assauri, S. (1999). Manajemen Produksi dan Operasi (edisi keempat). Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Azwar, Azrul. (1987). Metodologi Penelitian. Binarupa Aksara. Jakarta.

Bastian, Indra. (2001). Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Edisi Pertama. BPFE dan Pusat Pengembangan Akuntansi FE-Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Professional Akuntan Publik. STIE YKPN. Yogyakarta.

Jalaluddin, Rakhmat. (1984)Metodologi Penelitian Komunikasi. Ramadja Karya. Jakarta.

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman. Edisi 2007. BPFE.Yogyakarta.

Komarudin. (1994). Ensiklopedia Manajemen. Edisi Kedua. Jakarata: Bumi Aksara. Matz, A., Usry M.F. (1980). Cost Accounting, Planning, and Control. (7th edition).

Cincinnati. South Western Publishing Corporation. Ohio. Nazir. (1988).Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Prawirosentono, S. (1997). Filosofi Baru Manajemen Mutu Terpadu, Quality

Management Abad 21. PT Bina Aksara, Jakarta.

Romney, Steinbart, Cushing. (1997). Accounting Informations System (7th edition). Additson-Wesley.Massachusetts.

Santoso, Singgih. (2000). Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Edisi kedua. Gramedia, Jakarta.

Sekaran, Uma. (2006). Research Methods for Business: A Skill-Building Approach. 3rd Edition. John Wiley & Sons, Inc. NY.


(20)

DAFTAR PUSTAKA 71

Universitas Kristen Maranatha

Suharsimi, Arikunto. (1996). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

Supriyono, R.A. (2000). Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi pertama. Buku 2. BPFE. Yogyakarta.

Swasta, Basu, dan Ibnu Sukotjo W. (1995). Pengantar Bisnis Modern, Edisi Ketiga. Liberty. Yogyakarta.

Wibisono, Dermawan. Riset Bisnis. (2000). BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.

Wilson, J.D. dan Campbell, J.B., (1990). Controllership : Tugas Akuntan Manejemen. PT Gelora Aksara Pratama.


(1)

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan data dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan dengan mengacu pada teori-teori mengenai pengendalian persediaan bahan baku, maka Penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:

Pelaksanaan pengendalian persediaan bahan baku telah cukup memadai. Hal ini dapat diketahui dari jawaban kuesioner yang menunjukan bahwa sebesar 21,23 % responden menjawab sangat setuju dan 28,42 % responden menjawab setuju. Persentase ini lebih besar daripada jawaban responden yang tidak setuju, yaitu 12,28 % dan responden yang sangat tidak setuju, yaitu6,97 %.

Hal ini juga dapat dilihat dari adanya komponen-komponen pengendalian persediaan bahan baku, yaitu:

a. Lingkungan pengendalian

Terdapat pemisahan fungsi operasi, pencatatan, dan penyimpanan. Terdapat pemisahan fungsi yang jelas dalam struktur organisasi.

Terdapat pemisahan fungsi antara bagian penerimaan dengan bagian penyimpanan. b. Perkiraan risiko


(2)

67 Bab V Simpulan dan Saran

Perusahaan menggunakan formulir bernomor urut tercetak.

Dokumen dan catatan cukup sederhana untuk dapat dimengerti dengan jelas.

c. Kegiatan pengendalian

Bagian pembelian melakukan pengecekan kepada beberapa pemasok sebelum melakukan pembelian.

d. Informasi dan komunikasi

Bagian pembelian mengetahui tanggal pengiriman dan perkiraan barang akan tiba.

Setiap penerimaan bahan baku dilaporkan ke bagian pembelian. e. Pemantauan

Pemeriksaan dokumen persediaan bahan baku dilakukan secara rutin. Sering dilakukan stock opname.

Perusahaan telah berjalan secara efektif dan efisien.

Selanjutnya tujuan pengendalian intern persediaan bahan baku juga telah memadai. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek-aspek berikut ini:

a. Transaksi pembelian bahan baku telah diotorisasi sebagaimana mestinya. b. Transaksi yang dicatat benar-benar terjadi.

c. Transaksi pembelian bahan baku dicatat sesuai tanggal transaksi.

Efektivitas produksi juga telah cukup memadai. Hal ini dapat diketahui dari jawaban kuesioner yang menunjukan bahwa sebesar 28,1 % responden menjawab


(3)

sangat setuju dan 27,62 % responden menjawab setuju. Persentase ini lebih besar daripada jawaban responden yang tidak setuju, yaitu 10,24 % dan responden yang sangat tidak setuju, yaitu8,33 %.

Hasil kuesioner ini juga dapat dilihat dari faktor-faktor yang mendukung efektivitas produksi yang telah berjalan baik, yaitu:

a. Plant lay out (penyusunan peralatan pabrik), yaitu dengan adanya pemisahan

ruangan masing-masing bagian yang berbeda.

b. Material handling (kegiatan penanganan barang), yaitu pemindahan barang dari

satu bagian ke bagian lain dengan menggunakan mesin.

c. Maintenance (pemeliharaan), yaitu apabila ada kerusakan mesin selalu

ditangani dengan cepat.

d. Pengadaan tenaga kerja yang ada sudah diberikan pelatihan terlebih dahulu. e. Pengadaan bahan baku sudah dikendalikan dengan baik.

Pelaksanaan pengendalian persediaan bahan baku dalam perusahaan sangat berperan terhadap efektivitas produksi. Hal itu dapat ditunjukkan dari jawaban kuesioner yang menunjukkan bahwa hubungan antara pengendalian persediaan bahan baku dengan efektivitas produksi sebesar 99,8%.

Walaupun pengendalian persediaan bahan baku sudah cukup baik, namun ada beberapa hal yang dapat menghambat efektivitas produksi, di antaranya adalah: 1. Ketika bahan baku hampir habis, kadang kala bagian produksi tidak langsung


(4)

69 Bab V Simpulan dan Saran

2. Masih adanya keterlambatan pengadaan bahan baku dalam proses produksi.

5.2 Saran

Dari kelemahan-kelemahan tersebut, maka Penulis mencoba memberikan saran agar pengendalian persediaan bahan baku dapet menjadi lebih baik lagi, di antaranya yaitu:

1. Sebaiknya bagian produksi membuat laporan mengenai jumlah bahan baku yang tersedia, sehingga dapat dilaporkan kepada bagian pembelian. Dengan demikian, maka bagian pembelian dapat memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan bahan baku kembali.

2. Sebaiknya bagian produksi memberitahukan bagian pembelian ketika bahan baku hampir habis, jangan ketika bahan baku sudah habis karena dapat menghambat proses produksi.

3. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi efektivitas produksi.


(5)

Ahmad, K., (1997). Dasar-dasar Manajemen Modal Kerja. PT Rineka Cipta, Jakarta. Arens, Alvins A; Elder, Randel J. and Beasley, Mark S. (2003). Auditing dan

Pelayanan Verifikasi Pendekatan Terpadu. Edisi kesembilan. Index. Jakarta.

Assauri, S. (1999). Manajemen Produksi dan Operasi (edisi keempat). Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Azwar, Azrul. (1987). Metodologi Penelitian. Binarupa Aksara. Jakarta.

Bastian, Indra. (2001). Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Edisi Pertama. BPFE dan Pusat Pengembangan Akuntansi FE-Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Professional Akuntan Publik. STIE YKPN. Yogyakarta.

Jalaluddin, Rakhmat. (1984)Metodologi Penelitian Komunikasi. Ramadja Karya. Jakarta.

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman. Edisi 2007. BPFE.Yogyakarta.

Komarudin. (1994). Ensiklopedia Manajemen. Edisi Kedua. Jakarata: Bumi Aksara. Matz, A., Usry M.F. (1980). Cost Accounting, Planning, and Control. (7th edition).

Cincinnati. South Western Publishing Corporation. Ohio. Nazir. (1988).Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Prawirosentono, S. (1997). Filosofi Baru Manajemen Mutu Terpadu, Quality

Management Abad 21. PT Bina Aksara, Jakarta.

Romney, Steinbart, Cushing. (1997). Accounting Informations System (7th edition). Additson-Wesley.Massachusetts.

Santoso, Singgih. (2000). Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Edisi kedua. Gramedia, Jakarta.

Sekaran, Uma. (2006). Research Methods for Business: A Skill-Building Approach. 3rd Edition. John Wiley & Sons, Inc. NY.


(6)

DAFTAR PUSTAKA 71

Suharsimi, Arikunto. (1996). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

Supriyono, R.A. (2000). Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi pertama. Buku 2. BPFE. Yogyakarta.

Swasta, Basu, dan Ibnu Sukotjo W. (1995). Pengantar Bisnis Modern, Edisi Ketiga. Liberty. Yogyakarta.

Wibisono, Dermawan. Riset Bisnis. (2000). BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.

Wilson, J.D. dan Campbell, J.B., (1990). Controllership : Tugas Akuntan Manejemen. PT Gelora Aksara Pratama.