Peranan Pengendalian Sistem Penggajian Guna Menunjang Efisiensi dan Efektivitas Pembayaran Gaji dan Upah pada PT. Emkl Dwisa Prima Perdana.

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Every coorperation has their own in planning their working plan for next period. One of the working plan is to arrange operational budgeting. In which to

control the today’s company operational systems for the next period.

In compiling skripsi writer to apply analytical descriptive method. Descriptive research is research meant to collect statutory information a the symptom, that is situation of symptom according to as it is at the time of research is done. So purpose of descriptive research is to make explanation systematically, faktual, and accurate about certain facts and population characters or area.

Writer did an analysis about Balance Scorecard Roles As The Did in The Arrangement of The Operational Budgeting. The purpose is to know the role of Balance Scorecard to help the cooperation in the arrangement of the LPMA CERMAT operational budgeting. In this Balance Scorecard there are 4 perspective, which are : customers perspective, internal business perspective, learning and growing perspective, and financial perspective.

The result of the analysis can be concluded that a Balance Scorecard in

LPMA CERMAT helps a lot in operational budgeting’s arranging, even through

there still so many problems that happen nowadays. And hope it still can be fixed to be much more better in the next period, which is in 2011.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Setiap badan usaha pasti mempunyai cara masing-masing dalam merencanakan mengenai kinerja yang akan dilakukan bagi perusahaannya untuk periode mendatang. Salah satu cara yaitu dengan menyusun anggaran operasional. Penyusunan anggaran dimaksudkan untuk mengendalikan seluruh kegiatan operasional perusahaan saat ini untuk periode berikutnya.

Dalam menyusun skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis. Penelitian deskriptif analitis merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu keadaan apa adanya yang terjadi pada saat penelitian dilakukan. Tujuan penelitian deskriptif analitis adalah untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

Penulis melakukan penelitian mengenai Peranan Balance Scorecard Sebagai Alat Bantu dalam Penyusunan Anggaran Operasional. Tujuannya adalah untuk mengetahui peranan Balance Scorecard untuk membantu lembaga dalam penyusunan anggaran operasional untuk LPMA CERMAT. Dalam balance scorecard dijabarkan mengenai 4 perspektif, yaitu: perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, dan perspektif keuangan.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peranan balance scorecard pada LPMA CERMAT ternyata banyak membantu dalam penyusunan anggaran operasional, meskipun masih banyak hal yang menjadi kendala di saat ini. Dan diharapkan dapat terus diperbaiki untuk menjadi lebih baik pada periode berikutnya yaitu di tahun 2011.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 5

2.1 Pengertian Peranan... 5

2.2 Anggaran ... 6

2.2.1 Pengertian Anggaran ... 6

2.2.2 Fungsi Anggaran ... 6


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.2.4 Keuntungan dan Keterbatasan Anggaran... 10

2.2.4.1 Keuntungan Pemakaian Anggaran ... 10

2.2.4.2 Keterbatasan Anggaran ... 11

2.2.5 Jenis-jenis Anggaran pada Perusahaan ... 12

2.2.5.1 Anggaran Penjualan ... 12

2.2.5.2 Anggaran Produksi ... 13

2.2.5.3 Anggaran Bahan Baku... 15

2.2.5.4 Anggaran Tenaga Kerja ... 16

2.2.5.5 Anggaran Overhead ... 20

2.2.5.6 Anggaran Persediaan ... 22

2.2.5.7 Anggaran Barang Modal ... 26

2.2.5.8 Anggaran Kas ... 28

2.3 Balance Scorecard ... 33

2.3.1 Sejarah Balance Scorecard ... 33

2.3.2 Konsep Umum ... 34

2.3.3 Menciptakan Balance Scorecard ... 36

2.3.4 Balance Scorecard Digunakan sebagai Alat Strategis Pengukuran Secara Komprehensif ... 37

2.4 Kerangka Pemikiran... 37

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 43

3.1 Objek Penelitian ... 43

3.1.1 Gambaran umum LPMA CERMAT ... 43


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

3.1.1.2 Visi LPMA CERMAT... 44

3.1.1.3 Misi LPMA CERMAT ... 44

3.1.2 Sejarah Perkembangan Sempoa ... 45

3.1.3 Struktur Organisasi ... 47

3.2 Metode Penelitian ... 51

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

4.1 Ruang Lingkup Pembahasan... 54

4.2 Faktor-faktor yang Menjadi Pertimbangan dalam Penyusunan Anggaran Operasional ... 55

4.3 Prosedur-prosedur yang Berhubungan dengan Anggaran ... 56

4.3.1 Proses Penyusunan Anggaran Operasional ... 56

4.3.2 Prosedur Penyusunan Anggaran Operasional ... 57

4.4 Penyusunan Anggaran dengan Menggunakan Balance Scorecard ... 59

4.4.1 Perspektif Keuangan ... 59

4.4.2 Perspektif Customer (pelanggan) ... 61

4.4.3 Perspektif Bisnis Internal ... 65

4.4.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Faktor yang Menjadi Pertimbangan dalam Penyusunan Anggaran Operasional ... 73


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

5.2.1 Prosedur Penyusunan Anggaran Operasional ... 75

5.2.2 Penyusunan Anggaran dengan Menggunakan Balance Scorecard... 76

5.3 Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Struktur Organisasi ... 47


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2011 LPMA CERMAT

(Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan) ... 79 Lampiran 2 Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2011 LPMA CERMAT

(Perspektif Proses Bisnis Internal) ... 80 Lampiran 3 Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2011 LPMA CERMAT

(Perspektif Customer) ... 81 Lampiran 4 Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2011 LPMA CERMAT

(Perspektif Keuangan) ... 82 Lampiran 5 Anggaran Biaya Rutin LPMA CERMAT ... 83


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi seperti sekarang ini, cara berfikir yang cepat dan tepat sangat diperlukan. Sebagai negara berkembang, Indonesia dituntut untuk dapat beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi terutama di bidang ekonomi.

Perusahaan di Indonesia, khususnya sektor jasa di bidang pendidikan, berkembang cukup cepat. Hal ini dapat ditinjau dari jumlahnya yang semakin banyak bermunculan. Semakin banyak perusahaan yang bermunculan, maka persaingan di dunia usaha pun semakin ketat.

Perusahaan yang sanggup bertahan merupakan perusahaan yang mempunyai cara untuk mengendalikan perusahaannya untuk tetap hidup di dunia usaha. Setiap perusahaan harus mempunyai tujuan. Target dan tujuan dapat dicapai dengan serangkaian pelaksanaan program melalui sumber daya yang dimilikinya. Kemudian program tersebut dijabarkan kedalam suatu anggaran. Selanjutnya, anggaran tersebut dijadikan pedoman di dalam pelaksanaan kerja. Pelaksanaan dikendalikan dan dievaluasi berdasarkan anggaran yang telah dibuat. Proses penetapan anggaran merupakan rangkaian Proses Pengendalian Manajemen.

Anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun, diharapkan dapat membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang diperkirakan. Dengan anggaran, manajemen dapat mengarahkan perusahaan pada tujuan yang ingin dicapai, seperti kemajuan perusahaan beserta karyawan di dalamnya.


(10)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha

Dengan adanya anggaran, diharapkan manajemen dalam hal keuangan dan kinerja dapat dikendalikan sekaligus ditingkatkan. Dari sisi keuangan, dengan adanya anggaran diharapkan perusahaan dapat mengendalikan pendapatan dan pengeluaran selama masa rencana kerja berjalan. Dan dari sisi kinerja, anggaran dapat memotivasi anggota perusahaan untuk mencapai target yang telah ditentukan.

Setelah suatu rencana kerja dipilih untuk mencapai sasaran anggaran, manajer yang berperan untuk melaksanakan rencana kerja tersebut memerlukan sumber daya, untuk memungkinkannya mencapai sasaran anggaran.

Penyusunan anggaran dimaksudkan agar dapat mencegah terjadinya kebocoran pengeluaran saat realisasi anggaran dilakukan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Proses pengendalian manajemen yang baik menjadikan penyusunan anggaran sebagai hal penting karena berpengaruh terhadap segala aktivitas yang berada di dalam perusahaan.

Balance Scorecard dapat membantu pihak manajemen dalam menyusun anggaran operasional perusahaan, karena Balance Scorecard melengkapi seperangkat ukuran pendorong kinerja masa depan. Balance Scorecard merupakan sebuah sistem manajemen yang didalamnya terdapat pengukuran financial dan nonfinancial yang termasuk dalam bagian sistem informasi bagi semua pegawai di semua tingkat di perusahaan.

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hal yang diuraikan di atas dan memilih LPMA CERMAT yang bergerak di bidang jasa pendidikan sebagai tempat melakukan penelitian. Dan penulis menyajikan hasil penelitian tersebut dalam bentuk skripsi yang berjudul: “Peranan Balance Scorecard Sebagai Alat Bantu dalam Penyusunan Anggaran Operasional”.


(11)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang membahas masalah-masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penyusunan anggaran yang telah dilakukan LPMA CERMAT ?

2. Bagaimana peranan Balance Scorecard dalam penyusunan anggaran operasional di LPMA CERMAT ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan masalah-masalah yang di identifikasi di atas, penelitian ini dilakukan dengan maksud dan tujuan sebagai berikut :

1. Mengetahui penyusunan anggaran pada LPMA CERMAT.

2. Mengetahui peranan Balance Scorecard dalam penyusunan anggaran operasional di LPMA CERMAT.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, antara lain :

1. Bagi perusahaan

Diharapkan agar penelitian ini dapat memberikan masukan informasi yang dapat berguna bagi perusahaan. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi masukan saran mengenai pengendalian manajemen sehingga tujuan perusahaan tercapai. 2. Bagi pembaca dan pihak lain yang berkepentingan


(12)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha

dan semua pihak yang berkepentingan, khususnya dalam hal memahami cara penerapan anggaran yang baik untuk menunjang proses pengendalian manajemen. 3. Bagi penulis

Dari hasil penelitian ini, penulis dapat memperluas wawasan dan menambah pengetahuan terhadap dunia usaha. Selain itu, penelitian ini memberikan pemahaman bahwa teori-teori yang diajarkan selama masa perkuliahan sangat berguna dan dapat diterapkan dalam dunia usaha secara nyata.


(13)

73 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penyusunan anggaran pada LPMA CERMAT yang dilakukan dengan Balance Scorecard yang berfungsi sebagai alat bantu dalam penyusunan anggaran operasional.

2. Anggaran yang dilakukan berfungsi juga untuk membantu lembaga memperkirakan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk periode yang akan datang.

3. Anggaran pada lembaga di bagi menjadi dua, yaitu: a. Anggaran Operasional

b. Anggaran Keuangan

4. Balance Scorecard dinilai baik oleh lembaga karena mencakup fungsi-fungsi yang lengkap yang memudahkan dalam penyusunan anggaran.

5.2 Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Dalam Penyusunan Anggaran Operasional

Anggaran dapat diartikan sebagai alat bantu untuk merencanakan dan mengawasi operasi keuntungan pada suatu perusahaan, tergantung besar kecilnya kegiatan perusahaan tersebut. Dari anggaran yang dipersiapkan dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan dalam hal pengeluaran uang agar terencana dengan baik.


(14)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 74

Universitas Kristen Maranatha

Dari anggaran itu pula, lembaga melihat bukan hanya dari sisi pengawasan saja melainkan untuk mengendalikan kegiatan agar mencapai sasaran atau target yang ditetapkan.

Fungsi manajemen ada 4, yaitu: 1. Planning 2. Organizing 3. Leading 4. Controlling

Faktor-faktor yang dijadikan bahan pertimbangan dalam menyusun anggaran

operasional adalah: a. Faktor internal

i. Target tahunan lembaga dapat dilihat dari program-program tahunannya. ii. Sebagai bahan acuan untuk mempertimbangkan anggaran yang akan disusun. iii.Anggaran yang disusun digunakan untuk :

1. Membantu dalam perencanaan,

2. Mengatur kinerja pegawai untuk mencapai tujuan,

3. Memberikan semangat kerja pada pegawai untuk mencapai tujuan, 4. Mengukur prestasi kerja,

5. Bahan pertimbangan dan perbandingan antara anggaran yang telah dibuat dengan hasil yang dicapai perusahaan.

b. Faktor eksternal

Yang dimaksud faktor eksternal disini adalah keadaan pasar dan minat konsumen yang berubah-ubah serta kompetitor yang bergerak di bidang usaha yang sama.


(15)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 75

Universitas Kristen Maranatha

5.2.1 Prosedur Penyusunan Anggaran Operasional

Prosedur penyusunan anggaran dibagi dalam beberapa tahap, yaitu: 1. Penentuan Pedoman Anggaran

a. Menetapkan rencana besar perusahaan seperti : tujuan, kebijakan, dan asumsi sebagai dasar dalam menyusun anggaran.

b. Membuat panitia penyusunan anggaran yang terdiri dari : Ketua Lembaga, Wakil Ketua 1 dan Wakil Ketua 2 serta divisi lainnya sebagai anggota.

2. Persiapan Anggaran

Dalam menyusun anggaran Wakil Ketua 1 selaku penanggung jawab bagian administrasi terlebih dahulu menyusun peramalan penjualan ( sales forecast ) berupa jasa pendidikan.

Untuk menyusun anggaran tersebut Wakil Ketua 1 bekerja sama dengan divisi-divisi, diantaranya:

a. Divisi Keuangan b. Divisi Marketing c. Divisi Logistik 3. Penentuan Anggaran

Dilakukakan dengan mengadakan rapat kegiatan oleh Ketua Lembaga, kedua Wakil Ketua dan seluruh divisi yang terkait. Pembahasan yang dapat dilakukan diantaranya :

a. Pembahasan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran. b. Mengkoordinasikan dan menelaah komponen anggaran.


(16)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76

Universitas Kristen Maranatha

4. Pelaksanaan Anggaran

Dalam hal pengawasan, setiap divisi termasuk kedua Wakil Ketua diwajibkan membuat laporan realisasi anggaran yang disampaikan pada Ketua Lembaga setiap bulannya.

5.2.2 Penyusunan Anggaran Dengan Menggunakan Balance Scorecard

Prinsip dasar dari Balance Scorecard yaitu memfokuskan pada kepuasan dan kebutuhan pelanggan, proses bisnis internal, proses pembelajaran, pertumbuhan dan pengendalian keuangan untuk masa yang akan datang.

Tujuan konkret Balance Scorecard dibagi menjadi 4, yaitu: 1. Perspektif Keuangan

2. Perspektif Customer (pelanggan) 3. Perspektif Bisnis Internal

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran-saran yang berkaitan dengan struktur organisasi dan kegiatan internal maupun eksternal, sebagai bahan masukan bagi LPMA CERMAT, yaitu:

1) Sebaiknya dalam struktur organisasi yang dibuat hanya mencantumkan 1 (satu) Wakil Ketua yang langsung berada di bawah Ketua Lembaga. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesan yang tumpah tindih antara Wakil Ketua 1 dan Wakil Ketua 2 serta kegiatan operasional lebih terkontrol dan jelas agar lebih efisien dan efektif. Untuk membantu dan memudahkan Wakil Ketua dalam


(17)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 77

Universitas Kristen Maranatha

melaksanakan kegiatan operasional lembaga, ditunjuk koordinator untuk masing-masing divisi.

2) Kegiatan internal dan eksternal dilaksanakan oleh setiap bagian yang terkait sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Hasil dari setiap kegiatan dilaporkan pada Wakil Ketua dan selanjutnya dilaporkan pada Ketua Lembaga.


(18)

78 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Hansen, D. R dan M. M. Mowen. (2006). Akuntansi Manajemen 1. (Terjemahan, Edisi Ketujuh). Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen. Salemba Empat. Yogyakarta. Rudianto. (2009). Penganggaran. Erlangga, Jakarta.

Shim, J.K. and Shiegel. (2001). Budgetting (Terjemahan). Salemba Empat, Jakarta. Welsc, Glenn A. (1976). Budgeting: Profit Planning And Control. Fourth Edition.

Prentice Hall Inc.. New Jersey.

Welsch, Hilton, dan Gordon. (2000). Anggaran Buku 2. (Terjemahan). Salemba Empat, Jakarta.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penyusunan anggaran pada LPMA CERMAT yang dilakukan dengan Balance Scorecard yang berfungsi sebagai alat bantu dalam penyusunan anggaran operasional.

2. Anggaran yang dilakukan berfungsi juga untuk membantu lembaga memperkirakan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk periode yang akan datang.

3. Anggaran pada lembaga di bagi menjadi dua, yaitu: a. Anggaran Operasional

b. Anggaran Keuangan

4. Balance Scorecard dinilai baik oleh lembaga karena mencakup fungsi-fungsi

yang lengkap yang memudahkan dalam penyusunan anggaran.

5.2 Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Dalam Penyusunan Anggaran Operasional

Anggaran dapat diartikan sebagai alat bantu untuk merencanakan dan mengawasi operasi keuntungan pada suatu perusahaan, tergantung besar kecilnya kegiatan perusahaan tersebut. Dari anggaran yang dipersiapkan dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan dalam hal pengeluaran uang agar terencana dengan baik.


(2)

Dari anggaran itu pula, lembaga melihat bukan hanya dari sisi pengawasan saja melainkan untuk mengendalikan kegiatan agar mencapai sasaran atau target yang ditetapkan.

Fungsi manajemen ada 4, yaitu: 1. Planning 2. Organizing 3. Leading 4. Controlling

Faktor-faktor yang dijadikan bahan pertimbangan dalam menyusun anggaran

operasional adalah: a. Faktor internal

i. Target tahunan lembaga dapat dilihat dari program-program tahunannya. ii. Sebagai bahan acuan untuk mempertimbangkan anggaran yang akan disusun. iii.Anggaran yang disusun digunakan untuk :

1. Membantu dalam perencanaan,

2. Mengatur kinerja pegawai untuk mencapai tujuan,

3. Memberikan semangat kerja pada pegawai untuk mencapai tujuan, 4. Mengukur prestasi kerja,

5. Bahan pertimbangan dan perbandingan antara anggaran yang telah dibuat dengan hasil yang dicapai perusahaan.

b. Faktor eksternal

Yang dimaksud faktor eksternal disini adalah keadaan pasar dan minat konsumen yang berubah-ubah serta kompetitor yang bergerak di bidang usaha yang sama.


(3)

5.2.1 Prosedur Penyusunan Anggaran Operasional

Prosedur penyusunan anggaran dibagi dalam beberapa tahap, yaitu: 1. Penentuan Pedoman Anggaran

a. Menetapkan rencana besar perusahaan seperti : tujuan, kebijakan, dan asumsi sebagai dasar dalam menyusun anggaran.

b. Membuat panitia penyusunan anggaran yang terdiri dari : Ketua Lembaga, Wakil Ketua 1 dan Wakil Ketua 2 serta divisi lainnya sebagai anggota.

2. Persiapan Anggaran

Dalam menyusun anggaran Wakil Ketua 1 selaku penanggung jawab bagian administrasi terlebih dahulu menyusun peramalan penjualan ( sales forecast ) berupa jasa pendidikan.

Untuk menyusun anggaran tersebut Wakil Ketua 1 bekerja sama dengan divisi-divisi, diantaranya:

a. Divisi Keuangan b. Divisi Marketing c. Divisi Logistik 3. Penentuan Anggaran

Dilakukakan dengan mengadakan rapat kegiatan oleh Ketua Lembaga, kedua Wakil Ketua dan seluruh divisi yang terkait. Pembahasan yang dapat dilakukan diantaranya :

a. Pembahasan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran. b. Mengkoordinasikan dan menelaah komponen anggaran.


(4)

4. Pelaksanaan Anggaran

Dalam hal pengawasan, setiap divisi termasuk kedua Wakil Ketua diwajibkan membuat laporan realisasi anggaran yang disampaikan pada Ketua Lembaga setiap bulannya.

5.2.2 Penyusunan Anggaran Dengan Menggunakan Balance Scorecard

Prinsip dasar dari Balance Scorecard yaitu memfokuskan pada kepuasan dan kebutuhan pelanggan, proses bisnis internal, proses pembelajaran, pertumbuhan dan pengendalian keuangan untuk masa yang akan datang.

Tujuan konkret Balance Scorecard dibagi menjadi 4, yaitu: 1. Perspektif Keuangan

2. Perspektif Customer (pelanggan) 3. Perspektif Bisnis Internal

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran-saran yang berkaitan dengan struktur organisasi dan kegiatan internal maupun eksternal, sebagai bahan masukan bagi LPMA CERMAT, yaitu:

1) Sebaiknya dalam struktur organisasi yang dibuat hanya mencantumkan 1 (satu) Wakil Ketua yang langsung berada di bawah Ketua Lembaga. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesan yang tumpah tindih antara Wakil Ketua 1 dan Wakil Ketua 2 serta kegiatan operasional lebih terkontrol dan jelas agar lebih


(5)

melaksanakan kegiatan operasional lembaga, ditunjuk koordinator untuk masing-masing divisi.

2) Kegiatan internal dan eksternal dilaksanakan oleh setiap bagian yang terkait sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Hasil dari setiap kegiatan dilaporkan pada Wakil Ketua dan selanjutnya dilaporkan pada Ketua Lembaga.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hansen, D. R dan M. M. Mowen. (2006). Akuntansi Manajemen 1. (Terjemahan, Edisi Ketujuh). Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen. Salemba Empat. Yogyakarta. Rudianto. (2009). Penganggaran. Erlangga, Jakarta.

Shim, J.K. and Shiegel. (2001). Budgetting (Terjemahan). Salemba Empat, Jakarta. Welsc, Glenn A. (1976). Budgeting: Profit Planning And Control. Fourth Edition.

Prentice Hall Inc.. New Jersey.

Welsch, Hilton, dan Gordon. (2000). Anggaran Buku 2. (Terjemahan). Salemba Empat, Jakarta.