DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI.
No. Daftar. FPIPS: 1797/UN.40.2.4/PL/2013
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR
DI KOTA SUKABUMI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Geografi
Oleh
ALBERTUS AGUNG MARDIKO 0901825
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
(2)
No. Daftar. FPIPS: 1797/UN.40.2.4/PL/2013
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PERYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Cikundul Terhadap Kondisi Lingkungan Sekitar di Kota Sukabumi” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya
yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara - cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini.
Bandung, Oktober 2013 Yang membuat pernyataan,
(3)
No. Daftar. FPIPS: 1797/UN.40.2.4/PL/2013
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ALBERTUS AGUNG MARDIKO 0901825
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR
(TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI
KOTA SUKABUMI DISETUJUI DAN DISAHKAN
OLEH: Pembimbing I
Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd NIP. 19620512 198002 1 001
Pembimbing II
Iwan Setiawan, S.Pd, M.Si NIP. 19710604 199103 1 002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Geografi
Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd NIP. 19620304 198704 2 001
(4)
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ii
ABSTRAK
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL DI KELURAHAN SITU MEKAR KOTA SUKABUMI TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR
Oleh:
Albertus Agung Mardiko 0901825
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Cikundul adalah TPA sampah satu-satunya yang berada di Kota Sukabumi. TPA sampah Cikundul ini telah didirikan pada tahun 1994 dan masih aktif hingga sekarang dengan luas lahan ±10,7 Ha dibawah pengelolaan Dinas Pengelolaan, Persampahan, Pertamanan dan Pemakaman (DP4) Kota Sukabumi. Sampah yang masuk ke TPA Cikundul berasal dari 7 kecamatan, ±8,1 Ha kini telah dipenuhi ratusan ribu ton sampah mencapai 110-118 ton perhari sehingga menjadi sebuah gunungan sampah yang sangat tinggi ditambah TPA Cikundul ini melakukan beberapa kali pelebaran mendekati pemukiman maupun badan air, ditambah keluhan masyarakat dari polusi bau sampah yang sangat menyengat, dll. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana dampak TPA sampah Cikundul terhadap kondisi lingkungan fisik sekitar? dan bagaimana dampak TPA sampah Cikundul terhadap kondisi lingkungan sosial ekonomi penduduk sekitar?.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survey. Populasi dalam penelitian ini yaitu populasi wilayah yaitu seluruh kawasan yang merupakan lokasi TPA dan populasi manusia yaitu penduduk di kelurahan terdekat dengan TPA. Sampel dalam penelitian ini yaitu sampel wilayah meliputi kualitas air sungai, kualitas air sumur warga, kualitas udara, kerusakan tanah dan kualitas infrastruktur jalan, sampel responden yaitu penduduk yang tinggal di sekitar TPA. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi, wawancara, angket, studi literatur dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan TPA Sampah Cikundul berdampak pada lingkungan fisik sekitar diantaranya dari kualitas air sungai tercemar pada parameter mikrobiologi yaitu fecal coli yang tidak memenuhi standar baku mutu Pengelolaan Air dan Pengendalian Pencemaran Air, kualitas air sumur tidak memenuhi standar pada parameter kimia yaitu BOD5, COD, dan Nitrat (NO3-N) yang tidak memenuhi standar baku mutu air minum, kualitas udara sampai jarak 2 km masih tercium bau sampah yang menyengat, kerusakan tanah tidak berdampak apa-apa dari adanya TPA, kualitas jalan menjadi berlubang dan bergelombang dikarenakan truk sampah yang berlebihan muatan. Dampak TPA pada kondisi sosial dan ekonomi yang terdiri dari kesehatan yaitu sebagian penduduk yang bertempat tinggal terdekat dengan TPA banyak terserang penyakit, mata pencaharian sebagian penduduk mendapatkan pekerjaan dari adanya TPA. Peran pemerintah untuk menanggulangi dampak TPA dengan cara memberikan obat-obatan, memberi kartu sehat dan rusunawa secara gratis bagi yang terkena dampak TPA.
(5)
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ii
ABSTRACT
THE IMPACT OF CIKUNDUL LANDFILL (TPA) IN SITU MEKAR VILLAGE SUKABUMI CITY TO THE ENVIRONMENT CONDITION AROUND
By:
Albertus Agung Mardiko 0901825
Cikundul's Landfill is the only Landfill in Sukabumi. Goverment of Sukabumi establish this landfill at 1994. Until now this landfill still active with an area 10.7 Ha located approximately 6 km from the city center, under superintendence of the Department of Management, Solid Waste, Parks and Cemeteries (DP4) Sukabumi. The Cikundul landfill waste's origin from 7 districts, now, in the area ± 10.7, ± 8.1 Ha has been filled with a hundred of thousand tons of waste. This landfill receives 110-118 tons per day and it may causes landfill overfilled.Cikundul's landfill is not eligible. This landfill have broadening for several times and effect to water sources, plus this landfill already got a complaint from local people about pungent smell of waste, etc. The problem of this research is to analyze the condition of the physical environment around the landfill, residents socioeconomic around the landfill and the Government's role to overcome the impact of Cikundul landfill.The method use in this research is Descriptive Method which use survey technique. The population in this research is all the landfill area and the human population that closest to the landfill. The sample in this research is the area sample includes the river water quality, wells water quality, air quality, soil degradation and quality of road infrastructure, respondents samples use that residents who live around the landfill. Data collection techniques that used is observation, interviews, questionnaires, literature studies and documentation.The results show Cikundul landfill has impact the physical environment around from polluted river water quality in the fecal coli microbiological parameters that do not meet quality of standards Water Management and Water Pollution Control, wells water quality does not meet standards on the chemical parameters BOD5 , COD , and nitrate (NO3 - N) and did not meet water quality standards, for quality of air in 2 km distance there is pungent smell of waste, soil damage has affect from the landfill is potholes and bumpy roads due to truck garbage overload. The Landfill impact to social and economic conditions consists of the health disease of some residents, the livelihood of most residents get jobs from the landfill. The Government’s role to mitigate the impact of the landfill is by administering medicine, giving the healthy cards and free apartments.
(6)
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ii
(7)
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu v
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR PETA ... x
DAFTAR DIAGRAM ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN TEORI ... 6
A. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) ... 6
B. Karakteristik Sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ... 10
C. Kebijakan Pembangunan dan Pengeloaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah ... 14
BAB III METODE PENELITIAN ... 18
A. Metode Penelitian ... 18
B. Variabel Penelitian ... 19
C. Populasi dan Sampel ... 20
D. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ... 30
E. Definisi Operasional ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33
A. Deskripsi Wilayah Penelitian ... 33
1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian ... 33
(8)
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vi
B. Gambaran Umum Mengenai Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Sampah Cikundul ... 47
C. Karakteristik Responden Penelitian ... 49
1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49
2. Responden Berdasarkan Usia ... 50
3. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 52
4. Responden Berdasarkan Mata Pencaharian ... 53
5. Responden Berdasarkan Tempat Kelahiran ... 54
6. Responden Berdasrkan Kelurahan ... 55
D. Deskripsi Hasil Penelitian ... 57
1. Dampak TPA Sampah Cikundul Terhadap Kondisi Lingkungan Fisik ... 57
2. Dampak TPA Sampah Cikundul Terhadap Kondisi Lingkungan Sosial dan Ekonomi ... 78
3. Peran Pemerintah Menanggulangi Dampak yang Dihasilkan dari Keberadaan TPA ... 96
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 98
A. Kesimpulan ... 98
B. Rekomendasi ... 99
DAFTAR PUSTAKA ... 101
LAMPIRAN ... 103
(9)
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Sampah merupakan masalah yang dihadapai di hampir seluruh Negara di dunia. Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai masalah persampahan dikarenakan jumlah penduduk di Indonesia menempati urutan ke-4 terbanyak di dunia. Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan segala aktivitasnya jumlah sampah yang dihasilkan terus bertambah dari waktu ke waktu dan jenisnya semakin beragam sehingga manusia dalam kehidupannya tidak terlepas dari sampah.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) inilah sarana fisik berakhirnya suatu proses untuk menyimpan dan memusnahkan sampah dengan cara tertentu sehingga dampak negatif yang ditimbulkan kepada lingkungan dapat dihilangkan atau dikurangi. Terlebih dengan terus meningkatnya volume kegiatan penduduk perkotaan, lahan TPA sampah juga semakin terbatas. Umumnya masalah TPA sampah yang utama diantaranya produksi sampah yang terus meningkat, keterbatasan lahan TPA dan teknologi proses yang tidak efisien dan tidak ramah lingkungan. Kondisi ini makin memburuk manakala pengelolaan sampah di masing-masing daerah masih kurang efektif, efisien dan berwawasan lingkungan serta tidak terkoordinasi dengan baik. Keberadaan sampah juga dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat karena sampah merupakan sarana dan sumber penularan penyakit. Sampah merupakan tempat yang ideal untuk sarang dan tempat berkembangbiaknya berbagai vektor penularan penyakit. Lalat merupakan salah satu vektor penular penyakit khususnya penyakit saluran
(10)
2
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pencernaan dalam hal ini adalah diare karena lalat mempunyai kebiasaan hidup di tempat kotor dan tertarik bau busuk seperti sampah basah.
Fenomena persampahan ini terjadi di TPA Cikundul, Kota Sukabumi yang terancam over load (meluber). Lahan TPA seluas 10,7 hektare, kini telah dipenuhi ratusan ribu ton sampah. Sehingga sangat dikhawatirkan bila tidak secepatnya ditangani serius oleh Pemerintah Kota Sukabumi, TPA Cikundul akan berdampak pada lingkungan fisik maupun lingkungan sosial bagi masyarakat sekitar. Dampaknya dirasakan dalam proses pengangkutan dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang mengalami peningkatan.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Cikundul yang berlokasi di Kelurahan Situ Mekar, Kecamatan Lembursitu merupakan TPA satu-satunya yang berada di Kota Sukabumi. TPA Cikundul ini didirikan pada tahun 1994 oleh Pemerintah Kota Sukabumi dan masih aktif hingga sekarang dengan luas lahan ±10,7 Ha dengan perkiraan usia pakai sekitar 28 tahun yaitu sampai sekitar tahun 2022 di bawah pengelolaan Dinas Pengelolaan, Persampahan, Pertamanan dan Pemakaman (DP4) Kota Sukabumi yang berada sekitar 6 km dari pusat kota. Sampah yang masuk ke TPA Cikundul berasal dari 7 kecamatan yang berada di Kota Sukabumi yaitu Kecamatan Baros, Kecamatan Citamiang, Kecamatan Warudoyong, Kecamatan Gunung Puyuh, Kecamatan Cikole, Kecamatan Lembursitu dan Kecamatan Cibeurem.
Menurut Dinas Pengelolaan, Persampahan, Pertamanan dan Pemakaman (DP4) Kota Sukabumi (2012), Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) pertahun mencapai angka 2,47%, volume sampah berdasar standar SNI 19 – 3964 – 1994 :
(11)
3
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
untuk kota besar dan sedang 2 liter/orang/hari dengan densitas sampah adalah 200 kg/m3 memperkirakan sampah penduduk Kota Sukabumi dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2015. Di bawah ini merupakan Tabel 1.1 tentang data dan perkiraan sampah penduduk Kota Sukabumi.
Tabel 1.1
Data dan Perkiraan Sampah Penduduk Kota Sukabumi
Sumber: Dikutip dari DP4 Kota Sukabumi, 2012.
Menurut Dinas Pengelolaan, Persampahan, Pertamanan dan Pemakaman (DP4) Kota Sukabumi (2012), sampah yang dihasilkan Kota Sukabumi berasal dari aktivitas pemukiman, sampah pasar, sampah pertokoan, sampah fasilitas umum dan sampah industri. Sampah ini sebelum dibuang ketempat pembuangan akhir biasanya ditampung pada tempat pembuangan sementara yang berbentuk bak-bak sampah atau menggunakan kontainer sampah yang dapat langsung dibawa oleh truk sampah. Kemudian oleh Dinas Pengelolaan, Persampahan, Pertamanan dan Pemakaman (DP4) Kota Sukabumi, sampah disetiap penampungan sementara diangkut ke pembuangan akhir di TPA sampah Cikundul.
TPA Cikundul ini pun sering mendapatkan keluhan dari warga sekitar seperti polusi bau sampah yang sangat menyengat dari TPA Cikundul, cara pengangkutan sampah dengan truk pengangkut sampah yang digunakan untuk
(12)
4
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mengangkut sampah dari tiap kecamatan di Kota Sukabumi dengan membawa muatan sampah yang berlebihan sehingga sering jatuh mengotori jalan dan membuat kerusakan jalan, terlebih lagi TPA Cikundul ini adalah akses jalan utama menuju pariwisata pemandian air panas yang berada di Kota Sukabumi. Belum terhitung ancaman bahaya yang tidak kasat mata, seperti kemungkinan ledakan gas/kebakaran akibat proses pengolahan yang tidak memadai. Sampah juga berpotensi menimbulkan konflik sosial dengan masyarakat yang ada di sekitarnya akibat penguasaan lahan oleh kelompok orang yang hidup dari pemulungan. Sumber masalah yang lebih besar adalah air lindi sehubungan dengan pengolahan yang tidak memadai yang bila masuk ke badan air yang dikonsumsi oleh masyarakat bisa menimbulkan penyakit parah dan kematian. Bahaya lindi inilah yang perlu dicegah agar tidak sampai menimbulkan gangguan kesehatan yang bermacam-macam.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penelitian ini lebih ditekankan kepada hal-hal yang menyangkut:
1. Bagaimana dampak TPA sampah Cikundul terhadap kondisi lingkungan fisik sekitar?
2. Bagaimana dampak TPA sampah Cikundul terhadap kondisi lingkungan sosial ekonomi penduduk sekitar?
C. Tujuan Penelitian
(13)
5
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis dampak yang dihasilkan dari TPA Cikundul terhadap kondisi lingkungan fisik sekitar.
2. Menganalisis dampak yang dihasilkan dari TPA Cikundul terhadap kondisi lingkungan sosial ekonomi penduduk sekitar.
D. Manfaat Penelitian
Adapun yang diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut: 1. Penulis dapat mengetahui dampak apa saja yang dihasilkan oleh Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) sampah terhadap kondisi lingkungan sekitar.
2. Memberikan informasi kepada Pemerintah Kota Sukabumi dan masyarakat sekitar TPA mengenai dampak yang dihasilkan oleh Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah terhadap kondisi lingkungan sekitar.
3. Sebagai bahan referensi dalam pembelajaran dan penelitian terkait berikutnya.
(14)
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 18
BAB III
METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian
Tika (2005:4) mengemukakan penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengungkapkan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis.
Surakhmad (1998:140) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif memiliki sifat atau ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dan masalah-masalah aktual.
2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik).
Surakhmad (2004:139) mengemukakan bahwa metode penelitian deskriptif tertuju pada pemecahan masalah ada pada masa sekarang. Karena banyak sekali ragam penyelidikan demikian, metode penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum untuk mencakup berbagai teknik deskriptif. Pada umumnya persamaan sifat dari segala bentuk penyelidikan deskriptif ini ialah untuk menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, suatu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang nampak atau tentang satu proses yang sedang berlangsung pengaruh yang sedang bekerja, kelainan yang sedang muncul, kecenderungan yang menampak, pertentangan yang meruncing, dan sebagainya.
Adapun mengenai jenis metode deskriptif yang digunakan adalah teknik survey. Tika (2006:6) mengungkapkan survey adalah suatu teknik penelitian yang
(15)
19
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah besar data berupa variabel, unit atau individu dalam waktu yang bersamaan. Data dikumpulkan melalui individu atau sampel fisik tertentu dengan tujuan agar dapat menggenerelasikan terhadap apa yang diteliti. Variabel yang diteliti bersifat fisik maupun sosial. Bersifat fisik misalnya tanah, geomorfologi, faktor iklim dan sebagainya. Sedangkan yang bersifat sosial dapat berupa kependudukan, agama, mata pencaharian, pendapatan penduduk dan sebagainya.
Metode penelitian yang akan digunakan tergantung dari permasalahan dan tujuan penelitian yang akan diteliti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survey. Karena metode ini sesuai untuk mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian ini penulis bermaksud mengungkap dan menganalisis dampak keberadaan TPA sampah Cikundul terhadap kondisi lingkungan di Kelurahan Situ Mekar Kota Sukabumi.
B. Variabel Penelitian
Sugiyono (2002:2) mengemukakan bahwa variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati. Variabel itu sebagai atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainya dalam kelompok itu. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent).
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi akibat karena adanya variabel bebas. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:
(16)
20
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Variabel Bebas
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Cikundul.
2. Variabel Terikat
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kondisi lingkungan di Kelurahan Situ Mekar yang dibagi menjadi dua yaitu kondisi fisik dan kondisi sosial. Kondisi fisik diantaranya air permukaan, air tanah, udara, tanah dan infrastruktur jalan. Kondisi sosial diantaranya mata pencaharian, pendapatan dan kesehatan. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 3.1.
Tabel 3.1 Variabel Penelitian
Variabel Bebas Variabel Terikat
Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Cikundul.
Dampak terhadap Kondisi Lingkungan :
Fisik
o Kualitas Air Permukaan o Kualitas Air Tanah
o Kualitas Udara o Kerusakan Tanah
Sosial Ekonomi
o Mata Pencaharian o Kesehatan
o Pendapatan
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Sumaatmadja (1998:12) mengemukakan bahwa populasi adalah sejumlah variabel yang menyangkut pemasalahan yang diteliti. Populasi adalah keseluruhan
(17)
21
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
gejala, individu, kasus dan masalah yang ada di daerah penelitian.
Sugiyono (2010:117) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi wilayah adalah seluruh kawasan yang merupakan lokasi TPA Sampah Cikundul. Sedangkan populasi manusia seluruh masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar TPA. Masyarakat sekitar TPA meliputi 4 Kelurahan yaitu Kelurahan Lembursitu, Kelurahan Situ Mekar, Kelurahan Cikundul dan Kelurahan Cipanengah. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 3.2.
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
Kelurahan Terdekat dengan TPA Cikundul
NO. NAMA
KELURAHAN
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KK
1. Kelurahan Cikundul 10060 2703
2. Kelurahan Situ Mekar 3862 1423
3. Kelurahan Cipanengah 7988 2154
4. Kelurahan Lembursitu 6708 1659
JUMLAH 28618 7939
Sumber: Data Monografi Kecamatan Lembursitu tahun 2012.
2. Sampel
Sugiyono (2010:118) mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik populasi. Tika (2005:24) mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian dari obyek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi.
(18)
22
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Adapun sampel dalam penelitian ini merupakan sampel wilayah dan sampel responden. Sampel wilayah meliputi kualitas air permukaan berdasarkan jarak setiap 100 meter dari TPA, kualitas air tanah, kualitas udara/bau, kerusakan tanah dan kualitas infrastruktur jalan yang merupakan kawasan TPA sampah Cikundul. Pada sampel responden berupa masyarakat disekitar TPA. Jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Dixon dan B.Leach dalam Tika (2005:25).
Menentukan persentase karakteristik P = u a pa a u a P u uuar a x 100% P = x 100%
P = , 4%
Menentukan variabilitas
V = √P − P
V = √ , 4 − , 4
V = 44,
Menentukan jumlah sampel
n = [z. vc ] 2
n = [ ,9 .44, ] 2
n = 76,99 Keterangan : n = jumlah sampel
(19)
23
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
V = Variabititas, diperoleh dari hasil sebelumnya.
c = Conviden limit atau batas kepercayaan, besarnya 10.
Menentukan jumlah sampel yang dikoreksi
� = � [�
�]
� = [, ,99
939]
� = [ , , ]
� = , ,
� = , � = �� �
Keterangan:
N’ = Jumlah sampel yang telah dikoreksi.
n = Jumlah sampel yang dihitung dalam rumus sebelumnya N = Jumlah KK
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus diatas, maka jumlah sampel sebanyak 76 sampel dengan menggunakan teknik sampel rute acak (random routes sampling) berdasarkan nomor rumah bilangan ganjil (1,3,5,7 dst.). Karena pengambilan sampel berdasarkan jarak yaitu jarak I : 500 m -1 km, jarak II : 1 km - 1,5 km dan jarak III : 1,5 km – 2 km. Adapun untuk mengetahui sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 3.3 dan peta jarak pengambilan sampel berikut ini.
(20)
24
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
(21)
25
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
(22)
26
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
(23)
27
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.3
Sampel Responden Penelitian
No. Sampel Penelitian Jumlah
1. Masyarakat Sekitar TPA Cikundul
Jarak I : 0,5 km – 1 km 26 Jarak II : 1 km - 1,5 km 25 Jarak III : 1,5 km - 2 km 25
Jumlah 76
a. Alat dan Bahan Pengumpulan Data
Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Alat
a.Pedoman wawancara adalah alat yang digunakan sebagai panduan dalam wawancara.
b.Checklist lapangan adalah alat dalam observasi lapangan untuk akhirnya mengetahui kondisi fisik TPA.
c.Angket adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden. d.Kamera untuk mendokumentasikan kondisi faktual di lapangan.
e.GPS (Global Positioning System) untuk memberikan informasi mengenai letak astronomis, kemiringan lereng dan ketinggian lokasi penelitian.
f. Komputer dengan spesifikasi Intel ® Core TM i5, 14,1” WXGA, RAM 4 GB. g.Software Map Info 10.5.
2. Bahan
a.Peta Rupa Bumi Sukabumi dan Cibadak. b.Data Monografi Kecamatan Lembur Situ. c.Data Statistik Kota Sukabumi dalam Angka.
(24)
28
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Hasan (2004:23) mengemukakan bahwa pengumpulan data penelitian dimaksudkan sebagai pencatatan peristiwa atau karakteristik dari sebagian atau seluruh elemen populasi penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Data Primer a. Observasi
Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Observasi langsung adalah observasi yang dilakukan terhadap objek di tempat kejadian atau tempat berlangsungnya peristiwa sehingga observer berada bersama objek yang diteliti.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan observasi langsung yaitu dengan melakukan pengamatan secara fisik di TPA sampah Cikundul yang meliputi air permukaan/sungai (warna, berbau dan rasa), air tanah/sumur warga (warna, berbau dan rasa), udara/bau, tanah dan infrastruktur jalan yang merupakan kawasan TPA sampah Cikundul.
b. Wawancara
Menurut Prof. Dr. S. Nasution, M.A., wawancara (interview) adalah suatu bentuk komunikasi verbal semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Adapun wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada stakeholder yaitu
(25)
29
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ketua RT, ketua RW, petugas TPA Cikundul dan Pihak Dinas Pengelolaan, Persampahan, Pertamanan dan Pemakaman (DP4) untuk mengetahui peran pemerintah dalam menanggulangi dampak yang dihasilkan dari TPA sampah Cikundul.
c. Angket
Angket adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden. Adapun penyebaran angket dalam penelitian ini dilakukan kepada masyarakat sekitar TPA untuk mengetahui dampak lingkungan sosial berupa mata pencaharian dan kesehatan.
2. Data Sekunder a. Studi Literatur
Studi literatur dimaksudkan untuk mendapat sejumlah data dan informasi yang mempunyai kaitan dengan permasalahan yang diteliti sebagai landasan pemikiran dalam penelitian. Adapun studi literatur yang berkaita antara lain buku- buku yang relevan dan hasil penelitian pihak lain yang berkaitan dengan penelitian yang dimaksudkan untuk menjadi petunjuk dan bahan pertimbangan sehingga dapat memperjelas analisis dalam pemecahan masalah penelitian.
b. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan metode pengumpulan data-data yang dapat menunjang penelitian antara lain dari buku, majalah, koran, peta dan foto-foto yang sesuai dan dapat melengkapi data dan informasi bagi keperluan penelitian.
Adapun Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan foto-foto infrastruktur jalan yang merupakan jalur truk pengangkut
(26)
30
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sampah dan kondisi di kawasan TPA Cikundul secara faktual.
D. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
Menurut Sumaatmadja (1988:114) analisis data merupakan pengolahan dan interpretasi data untuk menguji kebenaran hipotesis dan untuk menarik kesimpulan hasil penelitian. Secara sistematis langkah-langkah untuk menganalisis data adalah sebagai berikut:
a. Memeriksa perolehan data yang terdapat pada instrumen penelitian dengan mengecek kelengkapan jawaban responden, pada tahap ini dilakukan pengecekan instrumen dalam pengisian instrumen yang telah disebar.
b. Coding dan frekuensi mengklasifikasi data, penggolongan data berdasarkan kriteria yang ditentukan sesuai dengan yang diharapkan.
c. Tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat sesuai dengan yang diharapkan. Dalam penelitian ini metode tabulasi dengan lembaran data. d. Analisis data. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis formula
persentase.
Teknik analisis data persentase menurut Santoso (2001:299)
mengungkapkan “untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden dan fenomena di lapangan digunakan analisis persentase dengan menggunakan
formula”. Formula Persentase sebagai berikut :
Keterangan :
P = Besarnya persentase
f = Frekuensi tiap jawaban responden P = �
(27)
31
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu n = Jumlah keseluruhan responden
Jika perhitungan telah selesai dilakukan, maka hasil perhitungan berupa persentase tersebut digunakan untuk mempermudah dalam penafsiran dan pengumpulah data sementara penulis memilih parameter yang digunakan oleh ffendi dan Manning (1991: 263). Adapun kriteria persentase yang digunakan dirinci seperti yang terdapat pada tabel 3.4 berikut :
Tabel 3.4
Kriteria Penilaian Persentase Persentase Kriteria
100 Seluruhnya
75-99 Sebagian besar 51-74 >Setengahnya
50 Setengahnya
25-49 <Setengahnya 1-24 Sebagian kecil
0 Tidak ada
Sumber : Santoso (2001 : 229)
E. Definisi Operasional
Judul dalam penelitian ini adalah “Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Cikundul di Kelurahan Situ Mekar Kota Sukabumi Terhadap Kondisi Lingkungan Sekitar”. Kesalahan penafsiran judul penelitian dapat menimbulkan kesimpulan lain dari penelitian. Maka, penulis perlu memberikan batasan dalam definisi operasional sebagai berikut:
1. Dampak lingkungan menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah perubahan
(28)
32
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
lingkungan yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan.
2. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, adalah tempat untuk memroses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan (menurut Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah).
3. Lingkungan, menurut Sunu (2001:10) adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
(29)
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 98
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka di peroleh beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Dampak TPA terhadap lingkungan fisik :
a. Dampak TPA terhadap kualitas air permukaan (sungai) yaitu pada jarak 100 meter sampai dengan 1 kilo meter air sungai tercemar fecal coli sehingga tidak memenuhi standar baku mutu berdasarkan PPRI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. b. Dampak TPA terhadap kualitas air tanah (sumur) yaitu pada jarak 500 meter
sampai dengan 1 kilo meter air sumur warga tidak memenuhi standar baku mutu air minum berdasarkan Departemen Kesehatan, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor. 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang standar Baku Mutu Air Minum.
c. Dampak TPA terhadap kualitas udara pada jarak 500 meter sampai dengan 2 kilo meter masih tercium bau sampah yang menyengat sejak TPA didirikan. d. Dampak TPA terhadap kualitas tanah pada jarak 500 meter sampai 2 kilo
meter tidak berdampak apa –apa sebelum didirikan TPA maupun sesudah adanya TPA.
e. Dampak TPA terhadap Infrastruktur jalan pada jarak 500 meter sampai 2 kilo meter sering mengalami kerusakan jalan (berlubang) terutama jalan yang dilalui truk dikarenakan truk sampah yang berlebihan muatan sejak
(30)
99
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu TPA didirikan.
2. Dampak TPA terhadap kondisi sosial ekonomi penduduk :
a. Dampak TPA terhadap kesehatan penduduk yaitu pada jarak 500 meter sampai 1 kilo meter sangat dirasakan dikarenakan penduduk banyak terserang penyakit diantaranya penyakit pernapasan, demam berdarah, penyakit kulit dan batuk.
b. Dampak TPA terhadap mata pencaharian dan pendapatan yaitu pada jarak 500 meter sampai 1 kilo meter banyak penduduk yang mendapatkan pekerjaan sebagai pemulung sampah, pedagang, supir maupun petugas TPA.
3. Peran Pemerintah Kota Sukabumi untuk menanggulangi dampak TPA terhadap kondisin sosial dan ekonomi yaitu memberikan obat-obatan kepada masyarakat yang terkena penyakit terutama yang tinggal pada jarak 500 meter dari TPA, kartu sehat bagi masyarakat yang bertempat tinggal berdekatan dengan TPA dan Rusunawa sebagai tempat tinggal pemulung asli maupun pemulung pendatang sehingga tidak ada rumah sementara di lingkungan TPA.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh, maka terdapat beberapa hal yang dapat dipertimbangkan mengenai dampak keberadaan TPA Cikundul sebagai berikut:
1. Melihat dampak TPA terhadap kualitas air tanah (sumur) pada jarak 500 meter sampai 1 kilo meter tidak memenuhui standar baku mutu air minum maka disarankan penduduk pada jarak 500 meter sampai 1 kilo meter penduduk tidak
(31)
100
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mengkonsumsi air dikarenakan dapat mengganggu kesehatan.
2. Melihat dampak TPA terhadap kesehatan diasarankan penduduk pada jarak 500 meter sampai dengan 1 kilo meter melakukan cek kesehatan terutama pada anak kecil atau balita dikarenakan rentan terkena penyakit.
3. Pemerintah lebih memperhatikan masalah persampahan dan meningkatkan sistem pengelolaan persampahan agar dampak negatif dari sampah tersebut dapat diminimalisir.
4. Bagi bidang pendidikan diharapkan penelitian ini bermanfaat baiks ebagai
sumber, informasi dasar tentang dampak TPA terhadap kondisi lingkungan fisik dan kondisi sosial ekonomi pada pelajaran geografi kelas XI yaitu pada Bab Lingkungan Hidup.
(32)
101
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Andy Mizwar. 2005. Kesesuaian Lahan untuk Lokasi Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Kota Banjarbaru, Kalimantan. Tesis Fakultas Geografi
UGM. Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik Kota Sukabumi. 2012. Kota Sukabumi Dalam Angka 2012. Bakri, A. R., K. Mudikdjo, F. G. Suratmo, S. Partoatmodjo. 1992. Pengelolaan
Berbagai Limbah. FMIPA Universitas Indonesia, Penerbit Djambatan.
Jakarta.
Basyarat, A. 2006. Kajian Terhadap Penetapan Lokasi TPA Sampah
Leuwinanggung. Depok: Universitas Diponegoro.
Bintarto, R.1977. Geografi Kota, Pengantar, Yogyakarta: Spring.
Bintarto, R.1982. Metode Analisis Geografi. Jakarta. Lembaga Penelitian dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES).
Damanhuri, E. 2003. Permasalahan dan Alternatif Teknologi Pengelolaan
Sampah Kota di Indonesia. Bandung : Departemen Teknik Lingkungan
FTSP ITB.
Damanhuri, Enri. 2005. “Longsornya TPA Leuwigajah Melengkapi Citra Buruk
TPA di Indonesia”. Departemen Teknik Lingkungan FTSP ITB.
Darsono Valentinus. 1995. Pengantar Ilmu Lingkungan. Universitas Atma Jaya. Yogyakarta.
Dinas Pengelolaan, Persampahan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Sukabumi.2012.
Hadiwijoto, S. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Penerbit Yayasan Idayu. Jakarta.
http://eprints.ui.ac.id/7971/,2011
http://jujubandung.com/2012/06/02/dasar-dasar-sistem-pengelolaan-persampahan) http://kamusbahasaindonesia.org/dampak
Joko Pramono. 2000. Aplikasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi
Geografis untuk Penentuan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Kota Salatiga.Skripsi Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta.
(33)
102
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kuncoro, Sejati. 2009. Pengelolaan Sampah Terpadu. Yogyakarta: Kanisius. Mikro, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Pabundu Tika, Moh. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja
Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1994. Tentang: Pengelolaan Sampah atau
Limbah Menentukan Persyaratan dalam Penentuan Lokasi TPA Sampah.
Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 1994. Tentang: Pendoman Mengenai
Dampak Penting.
R. K. H. Nugrahani. 2003. Aplikasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi
Geografis untuk Penentuan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Kabupaten Sleman DIY. Skripsi Fakultas Geografi UGM.
Yogyakarta.
Sastrawijaya, A. Tresna. 2009. Pencemaran Lingkungan. Jakarta : Rineka Cipta. Soemarwoto, Otto. 1985. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan.
Jakarta:Djambatan.
Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-3241-1994. Tentang: Tata Cara Pemilihan
Lokasi TPA.
Sugiyono. 2002. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhartiningsih, W., A. M. Fauzi, S. E. Gumbira, Sukardi. 1998. Sistem
Penunjang Keputusan Investasi Usaha Daur Ulang Sampah Kota Untuk Produksi Kompos. Tesis Program Pascasarjana IPB. Tidak diterbitkan.
Sumaatmadja, N. 1989. Studi Lingkungan Hidup. Bandung: Alumni.
Sunu Pramudya. 2001. Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO 14001.
Gramedia Widiasarana. Jakarta.
Surat Keputusan Kepala Bapedal No Kep. 04/Bapedal/09/1995. Tentang:
Pengelolaan Sampah atau Limbah Menentukan Persyaratan dalam Penentuan Lokasi TPA Sampah.
Syamsuddin, A., S. Partoatmodjo, S. Paembonan, S. Wirjowidagdo. 1985.
Studi Tentang Pengelolaan Sampah Di Kotamadya Ujung Pandang.
Tesis Program Pendidikan Pascasarjana KPK IPB – UNHAS. Tidak diterbitkan.
(34)
103
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tika, Pambundu M. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara. Undang-Undang No. 18. Tahun 2008. Tentang Pengelolaan Sampah. Jakarta:
Dewan Perwakilan Rakyat RI dan Presiden RI.
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009. Tentang: Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Virgota, A., S. E. Gumbira, A. Saefuddin. 2001. Kajian Simulasi Kelayakan
Sistem Pemisahan Sampah Rumah Tangga pada Pengelolaan Sampah di Kotamadya Pekanbaru, Riau. Tesis Program Pascasarjana IPB. Tidak
diterbitkan.
Warlina Lina. 1985. Pengaruh Waktu Inkubasi BOD Pada Sampah Pemukiman
dan Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaannya di Kota Administratif Depok. Tesis Program Pascasarjana IPB. Tidak diterbitkan.
Winarno Surakhmad. 1998: Metode Penelitian. Penerbit Graha Indonesia. Jakarta.
Winarno Surakhmad. 2004. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, dan
Teknik. Bandung: Tarsito.
Yogyakarta Urban Development Project (YUDP). 1992. Studi Pemilihan Lokasi
(1)
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 98
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka di peroleh beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Dampak TPA terhadap lingkungan fisik :
a. Dampak TPA terhadap kualitas air permukaan (sungai) yaitu pada jarak 100 meter sampai dengan 1 kilo meter air sungai tercemar fecal coli sehingga tidak memenuhi standar baku mutu berdasarkan PPRI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. b. Dampak TPA terhadap kualitas air tanah (sumur) yaitu pada jarak 500 meter
sampai dengan 1 kilo meter air sumur warga tidak memenuhi standar baku mutu air minum berdasarkan Departemen Kesehatan, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor. 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang standar Baku Mutu Air Minum.
c. Dampak TPA terhadap kualitas udara pada jarak 500 meter sampai dengan 2 kilo meter masih tercium bau sampah yang menyengat sejak TPA didirikan. d. Dampak TPA terhadap kualitas tanah pada jarak 500 meter sampai 2 kilo
meter tidak berdampak apa –apa sebelum didirikan TPA maupun sesudah adanya TPA.
e. Dampak TPA terhadap Infrastruktur jalan pada jarak 500 meter sampai 2 kilo meter sering mengalami kerusakan jalan (berlubang) terutama jalan yang dilalui truk dikarenakan truk sampah yang berlebihan muatan sejak
(2)
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu TPA didirikan.
2. Dampak TPA terhadap kondisi sosial ekonomi penduduk :
a. Dampak TPA terhadap kesehatan penduduk yaitu pada jarak 500 meter sampai 1 kilo meter sangat dirasakan dikarenakan penduduk banyak terserang penyakit diantaranya penyakit pernapasan, demam berdarah, penyakit kulit dan batuk.
b. Dampak TPA terhadap mata pencaharian dan pendapatan yaitu pada jarak 500 meter sampai 1 kilo meter banyak penduduk yang mendapatkan pekerjaan sebagai pemulung sampah, pedagang, supir maupun petugas TPA.
3. Peran Pemerintah Kota Sukabumi untuk menanggulangi dampak TPA terhadap kondisin sosial dan ekonomi yaitu memberikan obat-obatan kepada masyarakat yang terkena penyakit terutama yang tinggal pada jarak 500 meter dari TPA, kartu sehat bagi masyarakat yang bertempat tinggal berdekatan dengan TPA dan Rusunawa sebagai tempat tinggal pemulung asli maupun pemulung pendatang sehingga tidak ada rumah sementara di lingkungan TPA.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh, maka terdapat beberapa hal yang dapat dipertimbangkan mengenai dampak keberadaan TPA Cikundul sebagai berikut:
1. Melihat dampak TPA terhadap kualitas air tanah (sumur) pada jarak 500 meter sampai 1 kilo meter tidak memenuhui standar baku mutu air minum maka disarankan penduduk pada jarak 500 meter sampai 1 kilo meter penduduk tidak
(3)
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mengkonsumsi air dikarenakan dapat mengganggu kesehatan.
2. Melihat dampak TPA terhadap kesehatan diasarankan penduduk pada jarak 500 meter sampai dengan 1 kilo meter melakukan cek kesehatan terutama pada anak kecil atau balita dikarenakan rentan terkena penyakit.
3. Pemerintah lebih memperhatikan masalah persampahan dan meningkatkan sistem pengelolaan persampahan agar dampak negatif dari sampah tersebut dapat diminimalisir.
4. Bagi bidang pendidikan diharapkan penelitian ini bermanfaat baiks ebagai sumber, informasi dasar tentang dampak TPA terhadap kondisi lingkungan fisik dan kondisi sosial ekonomi pada pelajaran geografi kelas XI yaitu pada Bab Lingkungan Hidup.
(4)
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Andy Mizwar. 2005. Kesesuaian Lahan untuk Lokasi Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Kota Banjarbaru, Kalimantan. Tesis Fakultas Geografi
UGM. Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik Kota Sukabumi. 2012. Kota Sukabumi Dalam Angka 2012. Bakri, A. R., K. Mudikdjo, F. G. Suratmo, S. Partoatmodjo. 1992. Pengelolaan
Berbagai Limbah. FMIPA Universitas Indonesia, Penerbit Djambatan.
Jakarta.
Basyarat, A. 2006. Kajian Terhadap Penetapan Lokasi TPA Sampah
Leuwinanggung. Depok: Universitas Diponegoro.
Bintarto, R.1977. Geografi Kota, Pengantar, Yogyakarta: Spring.
Bintarto, R.1982. Metode Analisis Geografi. Jakarta. Lembaga Penelitian dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES).
Damanhuri, E. 2003. Permasalahan dan Alternatif Teknologi Pengelolaan
Sampah Kota di Indonesia. Bandung : Departemen Teknik Lingkungan
FTSP ITB.
Damanhuri, Enri. 2005. “Longsornya TPA Leuwigajah Melengkapi Citra Buruk TPA di Indonesia”. Departemen Teknik Lingkungan FTSP ITB.
Darsono Valentinus. 1995. Pengantar Ilmu Lingkungan. Universitas Atma Jaya. Yogyakarta.
Dinas Pengelolaan, Persampahan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Sukabumi.2012.
Hadiwijoto, S. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Penerbit Yayasan Idayu. Jakarta.
http://eprints.ui.ac.id/7971/,2011
http://jujubandung.com/2012/06/02/dasar-dasar-sistem-pengelolaan-persampahan) http://kamusbahasaindonesia.org/dampak
Joko Pramono. 2000. Aplikasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi
Geografis untuk Penentuan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Kota Salatiga.Skripsi Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta.
(5)
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kuncoro, Sejati. 2009. Pengelolaan Sampah Terpadu. Yogyakarta: Kanisius. Mikro, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Pabundu Tika, Moh. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja
Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1994. Tentang: Pengelolaan Sampah atau
Limbah Menentukan Persyaratan dalam Penentuan Lokasi TPA Sampah.
Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 1994. Tentang: Pendoman Mengenai
Dampak Penting.
R. K. H. Nugrahani. 2003. Aplikasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi
Geografis untuk Penentuan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Kabupaten Sleman DIY. Skripsi Fakultas Geografi UGM.
Yogyakarta.
Sastrawijaya, A. Tresna. 2009. Pencemaran Lingkungan. Jakarta : Rineka Cipta. Soemarwoto, Otto. 1985. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan.
Jakarta:Djambatan.
Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-3241-1994. Tentang: Tata Cara Pemilihan
Lokasi TPA.
Sugiyono. 2002. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhartiningsih, W., A. M. Fauzi, S. E. Gumbira, Sukardi. 1998. Sistem
Penunjang Keputusan Investasi Usaha Daur Ulang Sampah Kota Untuk Produksi Kompos. Tesis Program Pascasarjana IPB. Tidak diterbitkan.
Sumaatmadja, N. 1989. Studi Lingkungan Hidup. Bandung: Alumni.
Sunu Pramudya. 2001. Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO 14001.
Gramedia Widiasarana. Jakarta.
Surat Keputusan Kepala Bapedal No Kep. 04/Bapedal/09/1995. Tentang:
Pengelolaan Sampah atau Limbah Menentukan Persyaratan dalam Penentuan Lokasi TPA Sampah.
Syamsuddin, A., S. Partoatmodjo, S. Paembonan, S. Wirjowidagdo. 1985.
Studi Tentang Pengelolaan Sampah Di Kotamadya Ujung Pandang.
Tesis Program Pendidikan Pascasarjana KPK IPB – UNHAS. Tidak diterbitkan.
(6)
Albertus Agung Mardiko,2014
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tika, Pambundu M. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara. Undang-Undang No. 18. Tahun 2008. Tentang Pengelolaan Sampah. Jakarta:
Dewan Perwakilan Rakyat RI dan Presiden RI.
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009. Tentang: Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Virgota, A., S. E. Gumbira, A. Saefuddin. 2001. Kajian Simulasi Kelayakan
Sistem Pemisahan Sampah Rumah Tangga pada Pengelolaan Sampah di Kotamadya Pekanbaru, Riau. Tesis Program Pascasarjana IPB. Tidak
diterbitkan.
Warlina Lina. 1985. Pengaruh Waktu Inkubasi BOD Pada Sampah Pemukiman
dan Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaannya di Kota Administratif Depok. Tesis Program Pascasarjana IPB. Tidak diterbitkan.
Winarno Surakhmad. 1998: Metode Penelitian. Penerbit Graha Indonesia. Jakarta.
Winarno Surakhmad. 2004. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, dan
Teknik. Bandung: Tarsito.
Yogyakarta Urban Development Project (YUDP). 1992. Studi Pemilihan Lokasi