HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG.

(1)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Administrasi Pendidikan

Oleh: Resti Nurajijah

1002073

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


(2)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN

MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA

BANDUNG

Oleh Resti Nurajijah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Resti Nurajijah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

RESTI NURAJIJAH 1002073

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Dr. Nur Aedi, M. Pd. NIP. 19720528 200501 1 001

Pembimbing II

Elin Rosalin, M. Pd. NIP. 19760616 200112 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan


(4)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dr. H. Endang Herawan, M. Pd.


(5)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Hubungan Antara Pemberian Kompensasi Dengan Mutu Layanan Kerja Guru di SMK Bina Warga Kota Bandung”. Fokus permasalahan penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran secara empirik mengenai pemberian kompensasi, mutu layanan kerja guru, dan hubungan antara pemberian kompensasi dengan mutu layanan kerja guru di SMK Bina Warga Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kolerasi dengan pendekatan kuantitatif serta ditunjang dengan studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode angket tertutup. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah guru pada SMK Bina Warga Kota Bandung dengan jumlah sampel sebanyak 49 guru yang berada di SMK Bina Warga Kota Bandung. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Weight Means Score (WMS), gambaran umum variabel X (Pemberian Kompensasi) berada pada kategori sangat tinggi dengan skor rata-rata 4,11. Sementara gambaran umum variabel Y (Mutu Layanan Kerja Guru) berada pada kategori sangat tinggi, dengan skor rata-rata 4,11. Korelasi variabel X dan Y memiliki hubungan signifikan. Hal ini dapat dilihat dari hasil koefisien korelasi sebesar 0,622 yang ada pada kategori kuat dan signifikan, dengan koefisien determinasi sebesar 38,6% yang selebihnya 61,4% berhubungan dengan faktor lain. Kemudian hasil perhitungan regresi, persamaan yang diperoleh dari hasil perhitungan regresi adalah Ŷ = 19,485 + 0,622X. Kesimpulan penelitian menyatakan bahwa pemberian kompensasi berhubungan positif dan signifikan dengan mutu layanan kerja guru di SMK Bina Warga Kota Bandung. Adapun rekomendasi dari penelitian ini adalah dari temuan peneliti dapat diketahui bahwa pemberian kompensasi dan mutu layanan kerja guru memiliki nilai rata-rata kecenderungan sangat baik. Maka dari itu, hendaknya guru dan lembaga mempertahankan, memperbaiki, serta meningkatkan kondisi tersebut secara berkelanjutan sehingga akan memberikan kontribusi yang baik kepada sekolah dalam mencapai tujuan dari pendidikan.


(6)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii ABSTRACT

This study, entitled "The Relationship Between Quality of Service Compensating Work With Teachers in Vocational Bina Warga Bandung". The focus of this research problem is to obtain empirical description of the compensation, the quality of service of teachers, and the relationship between compensation with the quality of service of teachers in vocational Bina Warga Bandung. This study uses correlation with quantitative approach and supported by literature study. Data was collected by questionnaire covered. As for the population in this study was a teacher at SMK Bina Warga Bandung with a total sample of 49 teachers in vocational Bina Warga Bandung. Based on calculations using the formula Weight Means Score (WMS), an overview of the variable X (Compensation Provision) are at very high category with an average score of 4.11. While the general picture variable Y (Quality of Teacher Employment Services) are at very high category, with an average score of 4.11. Correlation variables X and Y have a significant relationship. It can be seen from the correlation coefficient is 0.622 which is in the category of strong and significant, with a coefficient of determination of 38.6% remaining 61.4% were attributable to other factors. Then regression calculation results, the equation obtained from the regression is y = 19.485 + 0,622X. Conclusion of the study stated that the compensation relates positively and significantly with the quality of service of teachers in vocational Bina Warga Bandung. The recommendation of this study is on the research findings can be seen that the compensation has a positive and significant relationship to the quality of service of teachers. Therefore, teachers should maintain, repair, and improve the conditions for a sustainable way that will give a good contribution to the school in achieving the goals of education.


(7)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Metode Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Struktur Organisasi Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 8

1. Konsep Mutu Layanan Kerja Guru ... 8

a. Konsep Mutu ... 8

1) Pengertian Mutu ... 8

2) Pentingnya Kualitas ... 9

3) Dimensi dan Karakteristik Mutu ... 10


(8)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

5) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu Pendidikan ... 11

b. Konsep Layanan ... 13

1) Pengertian Layanan ... 13

2) Bentuk Layanan ... 14

3) Sasaran Pelayanan ... 15

c. Konsep Mutu Layanan Kerja ... 15

1) Definisi Mutu Layanan ... 15

2) Karakteristik Mutu Layanan ... 16

3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu Layanan ... 19

2. Konsep Kompensasi ... 20

a. Konsep Dasar Kompensasi ... 20

b. Pentingnya Pemberian Kompensasi ... 22

c. Tujuan dan Sasaran Kompensasi ... 23

d. Bentuk Kompensasi ... 26

e. Sistem Kompensasi ... 29

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompensasi ... 33

3. Konsep Hubungan Pemberian Kompensasi Dengan Mutu Layanan Kerja Guru ………... 37

B. Kerangka Pemikiran ... 39

C. Hipotesis Penelitian ... 42

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 43

1. Lokasi Penelitian ... 43

2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 43

B. Desain Penelitian ... 44

C. Metode Penelitian ... 46

D. Definisi Operasional ... 49

E. Instrumen Penelitian ... 51


(9)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

1. Uji Validitas ... 54

2. Uji Reliabilitas ... 58

G. Teknik Pengumpulan Data ... 62

H. Analisis Data ... 65

1. Seleksi Angket ... 65

2. Klasifikasi Data ... 65

I. Pengolahan Data ... 66

1. Perhitungan Weight Means Score (WMS) ... 66

2. Mengubah skor mentah menjadi skor baku ... 67

3. Uji Normalitas Distribusi Data ... 68

4. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data ... 76

1. Seleksi Data ... 76

2. Klasifikasi Data ... 76

3. Hasil Pengolahan data ... 78

a. Perhitungan Weight Means Score (WMS) ... 78

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Data Skor... 86

c. Uji Normalitas Distribusi Data ... 88

4. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ... 91

a. Analisis Korelasi ... 91

a) Koefisien Korelasi ... 91

b) Uji Signifikansi Korelasi ... 92

c) Koefisien Determinasi ... 93

b. Uji Regresi... 94

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 97

1. Gambaran Umum Pemberian Kompensasi di SMK Bina Warga Kota Bandung ... 97


(10)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

2. Gambaran Umum Mutu Layanan Kerja Guru di SMK Bina Warga

Kota Bandung ……….. 99

3. Hubungan Antara Pemberian Kompensasi Dengan Mutu Layanan Kerja Guru di SMK Bina Warga Kota Bandung ………. 105

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ... 108 B. Rekomendasi ... 109

DAFTAR PUSTAKA ... 111 LAMPIRAN


(11)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x

DAFTAR TABEL

3.1 Kriteria Skor Alternatif Jawaban ... 52

3.2 Kisi – Kisi Instrument Penelitian Variabel X dan Y ... 53

3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel X (Pemberian Kompensasi) .. 56

3.4 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Y (Mutu Layanan Kerja) ... 57

3.5 Nilai Reliabilitas Variabel X (Pemberian Kompensasi) ... 60

3.6 Nilai Reliabilitas Variabel Y (Mutu Layanan Kerja Guru) ... 61

3.7 Kriteria Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 67

3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 71

4.1 Hasil Seleksi Data ... 76

4.2 Kriteria Skor Alternatif Jawaban ... 77

4.3 Data Mentah Variabel X (Pemberian Kompensasi) ... 77

4.4 Data Mentah Variabel Y (Mutu Layanan Kerja) ... 78

4.5 Kriteria Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 79

4.6 Hasil Perhitungan WMS Variabel X (Pemberian Kompensasi) ... 79

4.7 Hasil Perhitungan WMS Variabel Y (Mutu Layanan Kerja Guru) ... 81

4.8 Data Baku Variabel X ... 87

4.9 Data Baku Variabel Y ... 88

4.10 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Variabel X (Pemberian Kompensasi……….…...………….. 4.11 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Variabel Y (Mutu Layanan Kerja Guru)……….…...……… 90

4.12 Nilai Korelasi Antar Variabel ... 91 89


(12)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xi

4.13 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 92

4.14 Hasil Perhitungan Uji Signifikasi Koefisien Korelasi (Uji t) ... 93

4.15 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ... 93

4.16 Hasil Perhitungan Koefisien Regresi ... 95

DAFTAR GAMBAR 1.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 40

3.1 Desain Penelitian ... 46

4.1 Nilai Kecenderungan Umum Setiap Dimensi Variabel X ... 81

4.2 Nilai Kecenderungan Umum Setiap Dimensi Variabel Y ... 86


(13)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pengangkatan Pembimbing Skripsi Surat Ijin Penelitian dari Kesbang

Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Bandung Surat Ijin Uji Coba Angket

Surat Keterangan Telah Melakukan Uji Validitas di SMK Pasundan 1 Kota Bandung

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMK Bina Warga Kota Bandung

Lembar Bimbingan Penyusunan Skripsi Lampiran 2 Kisi-kisi Instrument

Instrumen Penelitian Lampiran 3 UjiValiditas

Uji Realibilitas Lampiran 4 Data Mentah

Weight Means Score (WMS) UjiNormalitas

Mengubah Data Metah mejadi Data Baku Uji Hipotesis

Lampiran 5 Tabel Nilai Chi Kuadrat


(14)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xiii

Tabel nilai-nilai dalam distribusi t Lampiran 6 Riwayat Hidup


(15)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Mutu layanan kerja merupakan serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan baik lisan, tulisan maupun perbuatan untuk memenuhi kepuasan dari pelanggan. Implementasi mutu layanan kerja di dunia persekolahan sangat tergantung pada sosok seorang guru. Hal ini dikarenakan guru merupakan ujung tombak dari sekolah. Salah satu yang tidak dapat dipungkiri bahwa mutu layanan kinerja guru dilapangan dirasakan belum optimal, ini terbukti dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis saat melakukan program latihan profesi (Maret, 2014) di SMK Bina Warga Kota Bandung, menunjukan bahwa masih rendahnya mutu layanan kerja guru ditandai dengan:

a. Masih adanya guru yang melakukan kerja tidak sesuai dengan standar waktu yang telah ditetapkan;

b. Masih adanya guru yang memiliki tingkat kehadiran kerja minim; c. Masih adanya guru yang tidak mematuhi peraturan, seperti merokok

di ruang guru (indisipliner);

d. Masih adanya guru yang mangkir dari tugasnya untuk memberikan pelayanan dalam hal mengajar di dalam kelas terhadap siswa.

Dengan terjadinya beberapa masalah yang terjadi di atas, hal ini dibuktikan dengan dikeluarkannya kebijakan mutu SMK Bina Warga Kota Bandung, yaitu:

Menjadi sekolah unggul dan berkualitas di bidang bisnis dan manajemen, serta berkompeten dalam teknologi bisnis untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha/dunia industri.

Di dukung oleh sumberdaya manusia professional yang berakhlak mulia, serta menjunjung tinggi disiplin ilmu dan pengembangan diri sesuai


(16)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan tuntutan dunia usaha/dunia industri guna memenuhi kepuasan pelanggan.

Untuk mencapai tekad tersebut maka diterapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 serta melakukan perbaikan secara berkelanjutan.

Dengan sasaran mutu sebagai berikut:

1) 85% Siswa SMK Bina Warga Kota Bandung mencapai tingkat kedisiplinan

2) Siswa SMK Bina Warga Kota Bandung mencapai tingkat kelulusan ujian nasional rata-rata nilai dari 8,31 menjadi 8,50

3) Minimal 85% kehadiran guru dan karyawan.

Guru sebagai ujung tombak sekolah di SMK Bina Warga Kota Bandung memiliki peranan yang sangat penting sekali dalam membangun hubungan dengan siswa dan masyarakat. Peranan guru sangat penting sekali dalam membangun hubungan yang positif dengan orang tua siswa baik dalam hal akademik siswa ataupun non akademik. Oleh karena itu pelayanan guru kepada siswa dan stakeholders menjadi salah satu kunci keberhasilan untuk menjadi lembaga yang berdaya saing global. Maka dalam penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup garapan objek penelitian hanya dengan meneliti di SMK Bina Warga Kota Bandung yang merupakan tempat yang diamati penulis saat ini.

Faktor-faktor organisasi yang berpengaruh terhadap mutu layanan kinerja guru di SMK Bina Warga Kota Bandung, antara lain: sifat dan hakikat tugas yang harus dikerjakan oleh guru; pemberian imbalan (pemberian kompensas); filsafat dari manajemen dan kebijaksanaan organisasi mengenai berbagai hal lainnya yang menyangkut kepegawaian (seperti penerimaan, pelatihan, dan lain-lain).


(17)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun beberapa faktor penyebab terjadinya permasalahan-permasalahan di atas secara lebih rinci, yaitu:

a. Tidak adanya sistem pengupahan berdasarkan hasil.

b. Tidak adanya kekhawatiran daripada para pegawai yang tidak berhasil guna untuk dipecat.

c. Kurangnya prakarsa dan semangat kerja karena pekerjaan pada umumnya sudah bersifat rutin.

d. Tidak adanya sistem penghargaan (reward) yang diberikan atas prestasi yang diberikan guru.

e. Faktor waktu biasanya tidak diperhitungkan sebagai unsur yang amat penting dan menentukan dalam melakukan pekerjaan.

Dalam penelitian ini penulis hanya membahas masalah kompensasi, karena kompensasi merupakan salah satu alasan yang mendorong manusia untuk bekerja, yang ditandai dengan semakin tingginya tuntutan kesejahteraan mengenai guru.

Fungsi utama dari kompensasi adalah untuk memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada guru sehingga menimbulkan rasa nyaman yang akan berdampak pada meningkatnya mutu layanan kerja. Sehingga pemberian kompensasi menjamin bahwa guru akan meningkatkan kinerjanya untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan pemberian kompensasi yang baik akan memberikan dampak terhadap peningkatan kualitas dari aktifitas kerja guru dengan kata lain adalah mutu layanan kerja. Sehingga jelas sekali hubungan antara kompensasi dengan mutu layanan kerja. Hal ini sesuai dengan pendapat Panggabean (2002 : 93) yang menyatakan bahwa:

Fungsi kompensasi adalah untuk memberikan tanggungjawab dan dorongan kepada karyawan. Kompensasi menjamin bahwa karyawan akan mengarahkan usahanya untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan tujuan utama pemberian kompensasi adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja individu maupun kelompok.


(18)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Apabila permasalahan yang telah dijelaskan di atas tidak segera diatasi, maka akan berdampak kepada siswa dan masyarakat sebagai stakeholders yang menikmati pelayanan dari sekolah tersebut, apabila mutu dari pelayanan sekolah dan guru dirasa kurang optimal tidak dipungkiri akan adanya ketidakpuasan yang dirasakan siswa terhadap sekolah sehingga kualitas siswa pun menjadi menurun. Begitupun sekolah akan merasakan dampak dari beberapa masalah yang telah dijelaskan, yaitu dengan kualitas siswa menurun maka rating sekolah pun akan menurun yang merupakan akibat dari mutu layanan yang diberikan sekolah terhadap siswa belum optimal.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir permasalahan-permasalahan di atas, yaitu dengan cara meningkatkan kualitas kerja guru yang memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun hubungan baik dengan siswa dan masyarakat. Dalam meningkatkan kualitas kerja guru dapat ditempuh dengan upaya diberikannya kompensasi secara optimal yang dapat memotivasi guru dalam bekerja.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul: “Hubungan Antara Pemberian Kompensasi Dengan Mutu Layanan Kerja Guru Di SMK Bina Warga Kota Bandung”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah Penelitian 1. Batasan Masalah

1) Batasan Konseptual

Variabel yang akan diteliti yaitu mengenai pemberian kompensasi sebagai variabel x dan mutu layanan kerja guru sebagai variabel y. 2) Batasan Kontekstual

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, penulis hanya membatasi pada analisis Hubungan Antara Pemberian Kompensasi Dengan Mutu Layanan Kerja Guru Di SMK Bina Warga Kota Bandung.


(19)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan pembagian masalah-masalah yang lebih

jelas, agar tidak menimbulkan perbedaan terhadap masalah yang diteliti. Adapun pokok permasalahan yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Bagaimana pemberian kompensasi di SMK Bina Warga Kota Bandung?

2) Bagaimana mutu layanan kerja guru di SMK Bina Warga Kota Bandung?

3) Bagaimana Hubungan Antara Pemberian Kompensasi Dengan Mutu Layanan Kerja Guru Di SMK Bina Warga Kota Bandung?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara pemberian kompensasi dengan mutu layanan kerja guru di SMK Bina Warga Kota Bandung.

2. Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui pemberian kompensasi di SMK Bina Warga Kota Bandung.

2) Untuk mengetahui mutu layanan kerja guru di SMK Bina Warga Kota Bandung.

3) Untuk mengetahui hubungan antara pemberian kompensasi dengan mutu layanan kerja guru di SMK Bina Warga Kota Bandung.


(20)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian merupakan suatu cara yang ditempuh oleh peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang telah dirumuskan, maka penelitian ini menggunakan metode korelasi dengan pendekatan kuantitatif yang ditunjang oleh studi kepustakaan.

1. Penelitian korelasional adalah studi yang mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain.

2. Penelitian kuantitatif dilihat dari jenis datanya adalah penelitian yang datanya bersifat numerik atau yang berhubungan dengan angka-angka. 3. Studi kepustakaan untuk memperoleh gambaran yang jelas dengan

didukung oleh berbagai teori yang relevan sebagai landasan yang digunakan untuk menganalisis masalah yang diteliti dengan menelaah sejumlah bahan pustaka yang sesuai.

E. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang dapat dipaparkan oleh penulis dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti maupun masyarakat luas dalam mengembangkan kajian sejenisnya, yaitu tentang sumber daya manusia terutama mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan mutu layanan kerja guru ataupun karyawan sekolah. Serta untuk mengetahui sejauh mana penerapan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah dengan praktek di sekolah yang sebenarnya.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai salah satu bahan

referensi baik untuk masyarakat luas maupun sekolah-sekolah lain untuk mengembangkan sekolahnya, terutama untuk memberikan informasi faktor-faktor yang berhubungan dengan mutu layanan kerja guru di


(21)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sekolah Menengah Kejuruan, sehingga penelitian ini berguna untuk memecahkan masalah-masalah di sekolah yang diteliti serta menjadikan sekolah tersebut sekolah yang unggul.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang isi skripsi ini, penulis sajikan uraian dari sistematika skripsi sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, merupakan bagian awal dari isi skripsi yang didalamnya merupakan uraian dari Latar Belakang Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi.

BAB II Kajian Pustaka yang merupakan Landasan Teori yang menjadi dasar dalam penelitian, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian.

BAB III menguraikan mengenai Metode Penelitian yang berisi tentang Lokasi dan Subjek Populasi/Sample Penelitian, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data.

BAB IV menguraikan tentang Hasil Penelitian dan Pembahasan yang didalamnya berisi mengenai Pengolahan/Analisis Data yang dilakukan berdasarkan prosedur penelitian kualitatif atau penelitian kuantitatif, serta Pembahasan/Analisis Temuan

BAB V menguraikan Kesimpulan dan Saran. Bab ini berisi mengenai kesimpulan dari penelitian yang diteliti dan saran yang diajukan bagi pihak-pihak terkait.


(22)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SMK Bina Warga Kota Bandung yang berlokasi di Jalan Buah Batu No. 135 Kelurahan Turangga Kecamatan Lengkong Kota Bandung

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel sama dengan populasi atau Total Sampling. Dalam artian seluruh populasi dijadikan sampel yaitu keseluruhan guru dilingkungan SMK Bina Warga Kota Bandung adalah sampel penelitian yaitu sebanyak 49 guru.

Populasi adalah sekelompok subjek yang dijadikan sumber data penelitian. Ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai populasi dan sampel yaitu Menurut Sugiyono (2011:117) mengemukakan bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Dalam Penelitian ini yang dijadikan populasi oleh peneliti adalah guru di SMK Bina Warga Kota Bandung. Jumlah guru di SMK Bina Warga seluruhnya sebanyak 49 orang.

Sugiyono (2011:114) mengemukakan pengertian dari sampel yaitu sebagai berikut:

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.


(23)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian menurut Roscoe (dalam buku Sugiyono 2011:131) dalam menentukkan ukuran sampel memberikan beberapa saran, antara lainnya yaitu :

a) Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500

b) Bila Sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel tiap kategori minimal 30.

B. Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian ada baiknya untuk menentukan suatu rancangan dan perencanaan penelitian dahulu agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu di dalam suatu penelitian diperlukan desain penelitian. Menurut Umar (2008:6), mengemukakan bahwa

Desain penelitian adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antarvariabel secara komprehensif, sedemikian rupa agar hasil risetnya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan riset. Rencana tersebut mencakup hal-hal yang akan dilakukan periset, mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai pada analisis akhir.

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan langkah-langkah untuk menuntun peneliti dalam melakukan proses penelitian secara tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Sumber masalah

Peneliti menentukan masalah-masalah sebagai fenomena untuk dijadikan sebagai dasar penelitian serta mengumpulkan data-data di lapangan dari berbagai sumber yang dapat menunjang proses penelitian. 2. Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Pada penelitian ini


(24)

masalah-Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masalah dirumuskan melalui suatu oertanyaanm yang akan diuji dengan cara yang relevan.

3. Konsep dan teori

Untuk menjawab rumusan masalah, peneliti mencari teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti.

4. Pengajuan hipotesis

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan, selanjutnya peneliti membuat kerangka berfikir yang akhirnya menghasilkan suatu hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang belum dibuktikan kebenarannya.

5. Metode Penelitian

Setelah hipotesis diajukan, langkah berikutnya yaitu menentukan cara atau metode yang akan digunakan agar hipotesis tersebut dapat teruji secara empirik. Untuk melakukan hal itu diperlukan beberapa tahapan seperti menentukan populasi dan sampel, menyusun istrumen penelitian, teknik mengumpulan data, pengolahan data, dan menentukan teknik analisis data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi dengan pendekatan kuantitatif yang ditunjang dengan studi kepustakaan.

6. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan langkah terakhir dari suatu penelitian yang merupakan jawaban dari rumusan masalah dan hasil dari penelitian serta solusi dari masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk membuat keputusan.


(25)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Desain Penelitian

Hubungan antara variabel X dan Y Keterangan:

Variabel X : Pemberian Kompensasi Variabel Y : Mutu Layanan Kerja Guru

: Hubungan variabel X dengan variabel Y

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara atau teknik yang digunakan oleh

peneliti untuk memperoleh data dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2013:6) bahwa,

Metode Penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Maka dari itu, untuk menemukan jawaban dari penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Pemberian Kompensasi Dengan Mutu Layanan Kerja Guru Di SMK Bina Warga Kota Bandung”, maka digunakan metode penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif.

Pemberian Kompensasi (Variabel X) Indikator:

1. Pemberian gaji 2. Insentif 3. Tunjangan 4. Bonus

5. Pendapatan laiannya

Antonio De Pora (2011:12)

Mutu Layanan Kerja Guru (Variabel Y) Indikator: 1. Tangibles 2. Reability 3. Responsiviness 4. Competence 5. Courtesy 6. Credibility 7. Security 8. Acces 9. Communication 10.Understanding

S. W Brown dalam Jat Jat Wirijadinata (1997:28-29)


(26)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Metode Korelasi

Penelitian korelasional adalah penelitian yang mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, untuk mengetahui sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. Seperti yang dikemukakan Nana Sudjana dan Ibrahim (2007:77) menjelaskan mengenai pengertian dari metode penelitian korelasional, “studi korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain.” Hal ini senada dengan Nana Syaodih (2007:79) “studi hubungan (associational study) disebut juga studi korelasional (correlational study), meneliti hubungan antara dua hal, dua variabel atau lebih.”

Sedangkan menurut Gay dalam Sukardi (2004:166) mengemukakan bahwa:

Penelitian korelasi merupakan salah satu bagian penelitian ex-postfacto karena biasanya peneliti tidak memanipulasi keadaan variabel yang ada dan langsung mencari keberadaan hubungan dan tingkat hubungan variabel yang direfleksikan dalam koefisien korelasi.

Sedangkan menurut Emzir (2009:38) mengemukakan:

Penelitian korelasional dilakukan dalam berbagai bidang diantaranya pendidikan, sosial, maupun ekonomi. Penelitian ini hanya terbatas pada panafsiran hubungan antarvariabel saja tidak sampai pada hubungan kausalitas, tetapi penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk diajadi penelitian selanjutnya seperti penelitian eksperimen.

Menurut Sukardi (2004:166) penelitian korelasi mempunyai tiga karakteristik penting untuk para peneliti yang hendak menggunakannya. Tiga karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:

a) Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen.

b) Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata.

c) Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.


(27)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ada beberapa langkah yang dilakukan dalan penelitian kuntitatif korelasional menurut Sukardi (2004:167), yaitu:

a) Identifikasi masalah, yaitu proses pengamatan, pencatatan, dan pengenalan masalah

b) Menyusun kerangka teori dan mengajukan hipotesis

c) Mengembangkan instrumen berdasarkan kerangka teori dan

menggunakannya untuk pengumpulan data

d) Menganalisis data untuk menguji hipotesis dan menjawab masalah.

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menggambarkan kondisi sekarang dalam konteks kuantitatif yang direfleksikan dalam variabel. Peneliti pun ingin melihat hubungan dua variabel tanpa coba merubah atau mengadakan perlakuan terhadap variabel-variabel tersebut.

2. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan untuk meneliti sampel tertentu dengan instrumen penelitian dan analisis data yang bersifat statistika seperti yang diungkapkan oleh Azwar (2012:5) bahwa, “Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika”. Dengan pendekatan ini, akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti.

Sedana dengan pendapat yang dikemukakan oleh Azwar, Sugiyono (2013:14) juga berpendapat bahwa:

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat.


(28)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan atau sering disebut juga studi bibliografi merupakan proses penelusuran sumber-sumber tertulis berupa buku-buku, laporan-laporan penelitian, jurnal dan sejenisnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk dijadikan bahan rujukan dalam mengkaji permasalahan dalam penelitian.

Dengan melakukan studi kepustakaan, para peneliti mempunyai pendalaman yang lebih luas dan mendalam terhadap permasalahan yang hendak diteliti. Karena studi kepustakaan mempunyai beberapa peranan seperti yang diungkapkan oleh Ary, dkk (dalam Sukardi, 2013:34), seperti:

a. Peneliti akan mengetahui batas-batas cakupan dari permasalahan. b. Dengan mengetahui teori yang berkaitan dengan permasalahan,

peneliti dapat menempatkan pertanyaan secara prespektif.

c. Dengan studi literatur, peneliti dapat membatasi pertanyaan yang diajukan dan menentukan konsep studi yang berkaitan erat dengan permasalahan.

d. Dengan studi literatur, peneliti dapat mengetahui dan menilai hasil-hasil penelitian yang sejenis yang mungkin kontradiktif antara satu penelitian dengan penelitian lainnya.

e. Melalui studi literatur, peneliti dapat menentukan pilihan metode penelitian yang tepat untuk memecahkan permasalahan.

f. Dengan studi literatur dapat dicegah atau dikurangi replikasi yang kurang bermanfaat dengan penelitian yang sudah dilakukan peneliti lainnya.

g. Dengan studi literatur, para peneliti dapat lebih yakin dalam menginterpretasikan hasil penelitian yang hendak dilakukannya. Melalui studi kepustakaan ini, peneliti akan memperoleh dasar pijakan atau fondasi untuk memperoleh tambahan informasi dan pengetahuan dalam bentuk teori-teori yang dapat dijadikan landasan berfikir dalam mengkaji, menganalisis dan memecahkan masalah yang diteliti

D. Definisi Operasional

Moh. Nazir (1998:152) mengemukakan bahwa: “Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional”.


(29)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa definisi operasional adalah suatu definisi diberikan oleh peneliti dan sekaligus memberikan penjelasan tentang cara mengukur masing-masing variabel penelitian.

1. Pemberian Kompensasi

Menurut Henry Simamora (1995:412) menyatakan bahwa: “Pemberian kompensasi merupakan keharusan bagi setiap organisasi untuk menjamin kelangsungan hidup organisasi dan memenuhi kepentingan individu dalam kesejahteraannya”.

Kompensasi yang diperoleh seseorang dari pekerjaannya pada dasarnya berkaitan erat dengan upaya individu dalam memenuhi kebutuhannya. Pemberian kompensasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu mengenai pemberian gaji, insentif, kompensasi pelengkap, tunjangan keamanan, dan tunjangan kesehatan yang didapat oleh guru SMK Bina Warga Kota Bandung sebagai imbalan jasa atas hasil kerja yang diberikan oleh pihak lembaga (sekolah).

2. Mutu Layanan Kerja Guru

Jat Jat Wirijadinata (1996:2) menjelaskan pengertian mutu/kualitas sebagai berikut:

Segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen (meeting the need of costumer). Kemampuan memberikan kepuasan ini dapat berupa kepuasan langsung dan tidak langsung. Kepuasan langsung, yaitu yang dihasilkan oleh produk dan jasa itu sendiri sedangkan kepuasan tidak langsung atau yang disebut alternatif adalah kepuasan yang terjadi pada saat mulai barang atau jasa itu diproses dengan penyerahan kepada konsumen atau masyarakat.

Sedangkan Moenir (2001:191-195) mengemukakan bahwa: “Layanan pada umumnya dilakukan oleh siapapun, bentuknya tidak terlepas dari tiga macam, yaitu tulisan, lisan dan perbuatan”.

Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mutu layanan kerja dalam penelitian ini adalah segala upaya baik tulisan,


(30)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lisan dan perbuatan yang dikerjakan guru SMK Bina Warga Kota Bandung dalam memberikan kepuasan terhadap siswa. Mutu layanan kerja guru terdiri dari 1) Tangibles (Penampilan Personal dan Fisik), 2) Reability (Tepat janji dan waktu), 3) Responsiviness (Kesediaan melayani), 4) Competence (Keahlian dan pengetahuan), 5) Courtesy (Kesopanan, keramahan), 6) Credibility (Kepercayaan, kejujuran), 7) Security ( Resiko kecil, keraguan kecil), 8) Acces(Kemudahan dihubungi, kemudahan ditemui), 9) Communication (Penyuluhan, informasi), 10) Understanding (Memahami kebutuhan konsumen).

E. Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:134), “Instrumen penelitian/pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”.

Ibnu Hadjar (1996:160) berpendapat bahwa “Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara objektif”.

Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2006:105), skala pengukuran merupakan seperangkat aturan yang diperlukan untuk mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variabel. Para ahli sosiologi membedakan dua tipe skala menurut fenomena sosial yang diukur yaitu skala pengukuran untuk mengukur perilaku susila dan kepribadian dan skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya lain dan lingkungan sosial. Berbagai skala sikap yang sering digunakan ada 5 macam, yaitu skala likert, skala guttman, rating scale, sematict defferencial, dan skala thurstone.

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan skala likert, karena skala likert digunakan untuk mengatur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi sub variabel. Kemudian sub variabel dijabarkan menjadi komponen-komponen yang dapat terukur.


(31)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komponen-komponen yang terukur ini kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan yang kemudian dijawab oleh responden.

Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:

Tabel 3.1 Kriteria Pengskoran Alternatif Jawaban Dari Likert Variabel X dan Variabel Y

Untuk keperluan analisis secara kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2006:107), yaitu:

1. Selalu (SL) diberi skor 5 2. Sering (SR) diberi skor 4

3. Kadang-Kadang (KD) diberi skor 3 4. Hampir Tidak Pernah (HTP) diberi skor 2 5. Tidak Pernah (TP) diberi skor 1

Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Adapun penyusunan instrument penelitian dari tiap-tiap variabel bebas dan terkait dengan kisi-kisi sebagai berikut:

Variabel Dimensi Alternatif Pilihan Dalam

Instrumen

Pemberian Kompensasi (Variabel X)

1. Kompensasi berbentuk uang

Selalu (SL) Sering (SR)

Kadang-Kadang (KD) Hampir Tidak Pernah (HTP) Tidak Pernah (TP)

2. Kompensasi berbentuk non uang Mutu Layanan Kerja (Variabel Y) 1. Tangibles Selalu (SL) Sering (SR) Kadang-Kadang (KD) Hampir Tidak Pernah (HTP) Tidak Pernah (TP)

2. Reability 3. Responsiviness 4. Competence 5. Courtesy 6. Credibility 7. Security 8. Acces 9. Communication 10.Understanding


(32)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Sub Indikator No. Item

Pemberian Kompensasi (Variabel X) Kompensasi berbentuk uang

a) Gaji Gaji pokok per bulan 1, 2, 3

b) Tunjangan 1) Tunjangan keluarga

2) Tunjangan hari raya

4-8

c) Insentif Insentif berbasis sekolah 9-13

d) Pendapatan lainnya

Pinjaman 14

Kompensasi berbentuk non uang

a) Penghargaan Sistem pemberian

penghargaan

15, 16

b) Kenaikan

pangkat

Sistem kenaikan pangkat 17, 18, 19

c) Kenaikan jabatan Sistem kenaikan jabatan 20-23

d) Imbalan lainnya Cuti 24

Mutu Layanan Kerja Guru (Variabel Y)

Unsur Kualitas

Pelayanan a) Tangibles

1) Penampilan personal 2) Penampilan fisik

1, 2, 3

b) Reability 1) Ketepatan terhadap janji

2) Ketepatan terhadap waktu 4-9

c) Responsiviness

1) Kepekaan terhadap

kebutuhan siswa

2) Memahami

keinginan/selera siswa

10, 11, 12

d) Competence

1) Pengetahuan yang dimiliki

2) Kemampuan/keterampilan

yang dimiliki

13-16

e) Courtesy

1) Memiliki kesopanan

2) Keramahan yang baik

17, 18

f) Credibility

1) Memiliki kejujuran 2) Dapat dipercaya

19, 20 g) Security 1) Resiko 2) Keraguan 21, 22 h) Acces

1) Kemudahan dihubungi

2) Kemudahan ditemui


(33)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i) Communication

1) Penyuluhan atau

membimbing

2) Informasi yang terbuka

25, 26

j) Understanding

1) Berusaha memahami

kebutuhan siswa

2) Berusaha memahami

kebutuhan orang tua

3) Berusaha memahami

kondisi internal dan

eksternal sekolah

4) Berusaha memahami

kebutuhan pimpinan

27-30

F. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen dilakukan untuk memperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan, maka perlu didukung data yang baik pula. Sedangkan baik tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen penelitian. Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat penting yaitu valid dan reliabel. Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk melihat sejauhmana keberhasilan suatu penelitian, karena data-data yang peneliti peroleh berasal dari instrumen penelitian (angket)

Dalam mengadakan uji coba instrumen penelitian (angket) sebelumnya peneliti melakukan uji coba instrumen penelitian (angket) kepada responden yang ada dalam penelitian sesungguhnya.

Kegiatan uji coba angket dilakukan kepada 10 orang guru di SMK Pasundan 1 Kota Bandung. Dalam uji coba angket kepada responden dilakukan analisis validitas dan realibilitas instrumen.

1. Validitas

Validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang

digunakan valid atau tidak, artinya apakah dapat mengukur yang benar-benar dikehendaki untuk diukur dalam penelitian. Hal ini sebgaimana yang


(34)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikemukakan oleh Sugiyono (2006:137), “Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Sejalan dengan pendapat Ridwan dan Sunarto (2011:348), “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”.

Uji validitas dilakukan dengan menganalisis setiap item, yaitu dengan mengkorelasikan skor dari tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Perhitungan validitas dilakukan dengan bantuan SPSS statistic 17.0 for windows. Hasil perhitungan korelasi (r hitung) dilihat dari corrected item –total correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai r hitung) dibandingkan dengan nilai r table (1,86). Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r table atau nilai r hitung > dari r table, maka item tersebut adalah valid. Namun jika nilai r hitung < r table, maka item tersebut adalah tidak valid.

Adapun rumus yang dipergunakan dalam pengujian validitas instrumen ini adalah rumus yang ditetapkan oleh Person yang dikenal dengan kolerasi Product Moment. Berikut merupakan langkah-langkah uji validitas dalam penelitian ini.

(Arikunto, 2002:162) Keterangan:

n = jumlah responden X = skor setiap item Y = skor total

= kuadrat jumlah skor item = jumlah kuadrat skor item = jumlah kuadrat skor total = kuadrat jumlah skor total


(35)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:

Dimana: : nilai

: koefisien korelasi hasil : jumlah responden

Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir), validitas dari kedua variabel penelitian adalah sebagai berikut:

1) Validitas variabel X (Pemberian Kompensasi)

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan SPSS statistic 17.0 for windows untuk variabel X tentang Pemberian Kompensasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Hasil Uji Coba Angket Variabel X (Pemberian Kompensasi)

No. item (r hitung) r tabel Kesimpulan

1 4,18 1.86 Valid

2 4,18 1.86 Valid

3 4,18 1.86 Valid

4 2,89 1.86 Valid

5 3,12 1.86 Valid

6 3,03 1.86 Valid

7 2,89 1.86 Valid

8 2,29 1.86 Valid

9 3,00 1.86 Valid

10 8,28 1.86 Valid

11 3,03 1.86 Valid

12 -0,17 1.86 Tidak Valid

13 1,98 1.86 Valid

14 1,93 1.86 Valid

15 3,65 1.86 Valid


(36)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

17 0,54 1.86 Tidak Valid

18 1,69 1.86 Tidak Valid

19 0,90 1.86 Tidak Valid

20 2,82 1.86 Valid

21 5,16 1.86 Valid

22 2,11 1.86 Valid

23 3,80 1.86 Valid

24 1,95 1.86 Valid

Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variabel X (Pemberian Kompensasi) dapat disimpulkan bahwa dari 24 item pertanyaan yang hendak ditanyakan kepada responden dinyatakan 18 item valid dan 6 item tidak valid.

2) Validitas variabel Y (Mutu Layanan Kerja Guru)

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan SPSS statistic 17.0 for windows untuk variabel Y tentang Mutu Layanan Kerja Guru adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Hasil Uji Coba Angket Variabel Y (Mutu Layanan Kerja Guru)

No. item (r hitung) r tabel Kesimpulan

1 7,32 1.86 Valid

2 7,32 1.86 Valid

3 5,47 1.86 Valid

4 1,01 1.86 Tidak Valid

5 2,77 1.86 Valid

6 3,63 1.86 Valid

7 2,32 1.86 Valid

8 0,07 1.86 Tidak Valid

9 1,97 1.86 Valid

10 9,44 1.86 Valid

11 7,32 1.86 Valid

12 1,86 1.86 Valid

13 2,91 1.86 Valid

14 3,67 1.86 Valid

15 2,77 1.86 Valid


(37)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

17 5,47 1.86 Valid

18 0,47 1.86 Tidak Valid

19 1,85 1.86 Tidak Valid

20 4,05 1.86 Valid

21 3,03 1.86 Valid

22 4,40 1.86 Valid

23 4,49 1.86 Valid

24 2,35 1.86 Valid

25 1,76 1.86 Tidak Valid

26 2,80 1.86 Valid

27 4,40 1.86 Valid

28 2,28 1.86 Valid

29 3,91 1.86 Valid

30 3,53 1.86 Valid

Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variabel Y (Mutu Layanan Kerja Guru) dapat disimpulkan bahwa dari 24 item pertanyaan yang hendak ditanyakan kepada responden dinyatakan 6 item valid dan 6 item tidak valid.

2. Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya. Reliable artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama (konstan). Suatu instrumen dapat akan reliable apabila instrumen tersebut dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten. Seperti yang dikatakan Riduwan dan Sunarto (2011:348) mengemukakan bahwa “Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data kearena instrumen tersebut sudah dianggap baik”.

Untuk mengukur reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan bantuan SPSS statistic 17.0 for windows dan Microsoft Office Excel 2007 . metode pengujian reliabilitas ini dapat dilakukan berbagai cara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Alpha, metode mencari


(38)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

reliabilitas internal yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha sebagai berikut:

Dimana:

: Koefisien Reliabilitas Internal Seluruh Item : Jumlah Varian Skor Tiap-Tiap Item

: Varian Total : Jumlah Item

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut:

Langkah 1 : Menghitung varian skor tiap-tiap item dengan rumus

Keterangan:

: Varian Skor Tiap-Tiap Item : Jumlah Kuadrat Item Xi : Jumlah Item Xi Dikuadratkan : Jumlah Responden

Langkah 2 : Kemudian menjumlah Varian semua item dengan rumus:


(39)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah 4 : Masukan nilai Alpha dengan rumus:

Langkah selanjutnya adalah mencari . Apabila diketahui signifikansi intuk α= 0,05 dan dk= 10-1=9, dengan uji satu pihak maka diperoleh = 0,632. Kemudian membuat keputusan dengan membandingkan dengan , dimana kaidah keputusannya sebagai berikut:

Jika berarti reliabel, sedangkan Jika berarti tidak reliabel

Hasil perhitungan uji reliabilitas kedua variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

NILAI RELIABILITAS VARIABEL X (PEMBERIAN KOMPENSASI)

k k -

1 k / k -1 ∑Si St ∑Si / St 1 - (∑Si / St) r₁₁

24 23 1.043 20.95 153.21 0.137 0.863 0.901

Sesuai dengan hasil perhitungan bantuan SPSS statistic 17.0 for windows:

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Total 10 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items


(40)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari hasil yang dapat dilihat diatas, maka dapat diketahui bahwa variabel X (Pemberian Kompensasi) adalah 0,901 dengan = 0,632. Hal ini menunjukan bahwa instrumen variabel X realible.

Tabel 3.6

NILAI RELIABILITAS VARIABEL Y (MUTU LAYANAN KERJA GURU)

k k - 1 k / k -1 ∑Si St ∑Si / St 1 - (∑Si / St) r₁₁

30 29 1.034 9.91 106.9 0.093 0.907 0.939

Sesuai dengan hasil perhitungan bantuan SPSS statistic 17.0 for windows:

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.938 30

Dari hasil yang dapat dilihat diatas, maka dapat diketahui bahwa variabel Y (Mutu Layanan Kerja Guru) adalah 0,939 dengan = 0,632. Hal ini menunjukan bahwa instrumen variabel Y realible.


(41)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh dan

mengumpulkan informasi dan keterangan-keterangan mengenai objek penelitian. Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dilakukan dengan interview (wawancara), observasi langsung (pengamatan), kuesioner (angket), dan gabungan ketiganya. Seperti yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1998:162):

Observasi langsung merupakan teknik pengumpulan data dimana penyelidik mengadakan pengamatan secara langsung (tanpa alat) terhadap gejala-gejala subjek yang diselidiki, baik pengamatan itu dilakukan didalam situasi sebenarnya maupun dilakukan didalam situasi buatan yang khusus diadakan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan angket (kuisioner).

1. Angket (kuisioner)

Angket (kuisioner) merupakan daftar tertulis yang berisi

pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden sehingga diperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Sugiyono (2006:162) mendefinisikan “Angket sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1-5).

Pengumpulan data penelitian yang ditempuh peneliti lebih menitik beratkan pada penggunaan angket (kuisioner) yang ditunjang dengan teknik wawancara dan studi pendahuluan. Adapun pengumpulan data dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu a) tahap penentuan alat pengumpulan data, b) tahap penyusunan alat pengumpulan data, c) tahap uji coba angket, d) tahap penyebaran dan pengumpulan angket.


(42)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian, terlebih dahulu harus ditentukan alat apa yang akan digunakan guna mengumpulkan data. Berkaitan dengan hal tersebut, maka peneliti memilih angket tertutup sebagai alat pengumpul data yang diperlukan dalam penelitian, yang disertai pula dengan alternatif jawaban. Penggunaan angket tertutup dimaksudkan agar memudahkan responden dalam menjawab setiap pertanyaan yang dikemukakan, sebagaimana dikemukakan oleh Sanafiah Faisal (1992:178-179) bahwa:

Angket tertutup adalah angket yang menghendaki jawab yang pendek atau jawaban yang diberikan dengan membutuhkan tanda tertentu. Angket demikian biasanya meminta jawaban dengan pola tertentu, jawaban singkat yang membutuhkan tanda checklist pada item yang termuat pada alternatif jawaban. Angket tertutup mudah diisi, memerlukan waktu yang singkat, memuaskan responden pada pokok peryataan, relatif objektif dan sangat mudah ditabulasi dan dianalisa.

Adapun keuntungan penggunaan dalam pengumpulan data dengan angket menurut Suharsimi Arikunto (2002:25) adalah:

1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti

2) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden 3) Memberikan kemudahan untuk menganalisa alternatif jawaban

yang ada

4) Pengumpulan data lebih efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga

5) Agar memperoleh jawaban-jawaban singkat dan objektif serta untuk memudahkan tabulasi dan perhitungan.

b)Tahap penyusunan alat pengumpulan data

Dalam penyusunan alat pengumpulan data, terdapat beberapa tahap yang harus diperhatikan dalam penyusunan angket, yaitu:


(43)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Menentukan indikator yang dianggap penting untuk diteliti, yaitu variabel X (Pemberian Kompensasi) dan variabel Y (Mutu Layanan Kerja Guru).

2) Mengidentifikasi sub variabel dari masing-masing variabel penelitian yang ada pada teori yang telah dikemukakan pada BAB II.

3) Mengidentifikasi indikator dari masing-masing variabel yang telah ditetapkan.

4) Menyusun kisi-kisi alat pengumpulan data

5) Menyusun daftar perntanyaan yang disertai dengan alternatif jawaban yang bisa dipilih oleh responden.

6) Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban.

c) Tahap uji coba angket

Setelah angket disusun, biasanya angket tidak langsung disebarkan untuk penggunaan yang sesungguhnya, akan tetapi terlebih dahulu dilakukan uji coba angket yang telah disusun. Sebagaimana dikemukakan Sanafiah Faisal (1992:38) bahwa:

Setelah angket disusun, lazimnya tidak langsung disebarkan untuk penggunaan sesungguhnya (tidak langsung dipakai dalam pengumpulan data yang sebenarnya). Sebelum pemakaian yang sesungguhnya sangatlah mutlak adanya uji coba terlebih dahulu, yaitu uji coba terhadap isi maupun bahasa/redaksi dari angket yang telah selesai disusun.

Uji coba angket dapat dilakukan dengan cara menyebarkannya kepada sejumlah responden yang dapat digolongkan dalam kategori calon responden atau dengan kata lain mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan responden yang sebenarnya. Untuk uji coba angket ini, peneliti melakukan uji coba terhadap 10 orang guru di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.


(44)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah melakukan uji coba angket dan diketahui hasilnya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data dari responden yang telah ditentukan. Pengumpulan data dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan berdasarkan kesepakatan peneliti dengan subjek penelitian (responden).

H. Analisis Data

“Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2013:207)”. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dengan melakukan analisis data, dapat diperoleh kesimpulan atas masalah yang diteliti, baik berupa implikasi maupun rekomendasi untuk kebijakan selanjutnya. Adapun tahap analisis data sebagai berikut:

1. Seleksi Angket

Pada tahap pertama ini yang dilakukan adalah memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden. Seleksi angket ini dilakukan setelah semua data telah terkumpul. Hal ini sangat penting untuk dilakukan untuk meyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul telah memenuhi syarat untuk diolah dan siap diolah lebih lanjut. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menyeleksi angket ini yaitu memeriksa apakah data dari seluruh responden telah terkumpul dan memeriksa apakah semua pertanyaan/pernyataan telah dijawab sesuai dengan petunjuk yang diberikan.

2. Klasifikasi data

Tahap selanjutnya yaitu klasifikasi data. Data yang telah terkumpul diklasifikasikan berdasarkan variabel penelitian, yaitu variabel X dan variabel Y yang dibentuk dalam sistem tabulasi atau dalam bentuk tabel.


(45)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan yaitu dengan menggunakan Skala Likert. Pengklasifikasian ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan skor-skor responden terhadap dua variabel yang diteliti.

3. Pengolahan Data

a. Uji Kecenderungan Umum Skor Responden Masing-Masing Variabel Dengan Rumus Weight Means Score (WMS)

Teknik Weight Means Score (WMS) digunakan untuk menghitung dan menggambarkan kecenderungan dari masing-masing variabel penelitian, sekaligus untuk menentukan kedudukan setiap item atau indikator sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

Dalam perhitungannya, peneliti menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 17.0 for Windows untuk mengetahui gambaran hasil pengolahan data masing-masing variabel serta menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Excel. Adapun langkah-langkah yang dalam pengolahan data WMS ini sebagai berikut:

1) Memberikan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban yang dipilih.

2) Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih 3) Menjumlahkan nilai jawaban yang dipilih responden pada setiap

pertanyaan dan dikaitkan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri.

4) Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

= Rata-rata skor responden


(46)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= Jumlah responden

5) Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan kriteria konsultasi hasil perhitungan WMS, sebagai berikut:

Tabel 3.7

Kriteria Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Nilai Keterangan

4,01 – 5,00 Sangat Baik

3,01 – 4,00 Baik

2,01 – 3,00 Cukup

1,01 – 2,00 Rendah

0,01 – 1,00 Sangat Rendah

6) Mencocokan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masing-masing untuk menentukan dimana letak kedudukan setiap variabel atau dengan kata lain mengetahui arah kecenderungan masing-masing variabel.

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku Untuk Setiap Variabel

Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku setiap variabel, digunakan rumus seperti yang diungkapkan Riduwan (2013:131) berikut:

Keterangan : Ti = Skor baku Xi = Skor mentah S = Standar deviasi


(47)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku, sebagaimana dikemukakan Riduwan (2013: 130), sebagai berikut:

1) Menentukan skor mentah (skor terbesar dan terkecil)

2) Menentukan rentangan (R), yaitu skor terbesar dikurangi skor terkecil

3) Menentukan banyaknya kelas (BK), dengan menggunakan Rumus Sturgess yaitu: BK = 1 + 3,3 log n

4) Menentukan panjang kelas (i), dengan rumus:

i =

5) Membuat tabel distribusi frekuensi

6) Menentukan rata-rata atau mean ( ), dengan rumus:

7) Menentukan standar deviasi (s), dengan rumus:

8) Mengubah skor mentah menjadi skor baku, berdasarkan rumus yang telah ditentukan diatas.

c. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi data dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya penyebaran data. Hasil pengujiannya akan berpengaruh terhadap teknik statistik yang digunakan untuk mengolah data pada analisis korelasi.


(48)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun dalam perhitungannya, pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 for Windows dengan rumus One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Adapun langkah-langkah dalam menghitung skor kecenderungan masing-masing variabel (uji normalitas menggunakan SPSS versi 17.0), sebagai berikut:

1) Buka program SPSS

2) Masukkan data mentah variabel X dan Y pada Data Variabel 3) Klik Variabel View. Pada Variabel View, kolom name pada baris

pertama diisi dengan variabel X dan baris kedua dengan variabel Y, kolom decimal = 0, kolom label diisi dengan nama masing-masing variabel, selebihnya biarkan seperti itu.

4) Klik Analyze, sorot pada Nonparametric Test, kemudian klik 1-Sample K-S

5) Sorot variabel X pada kotak Test Variable List dengan mengklik tanda

6) Klik options, kemudian pilih deskriptive pada Statistic dan Exclude cases test by test, continue

7) Klik normal pada Test Distribution, lalu OK (lakukan kembali untuk menghitung uji normalitas variabel Y)

Adapun dasar keputusan normalitas yang digunakan peneliti adalah dengan melihat Asymptotic Significance 2-tailed pada tabel hasil uji normalitas dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows. Adapun hipotesis dan dasar keputusan menurut rumus Kolmogorov Smirnov, sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal

Ha : Terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.


(1)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

108 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada tujuan penelitian dan merujuk pada konsep yang telah dipaparkan serta berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, penelitian

yang berjudul “Hubungan Antara Pemberian Kompensasi Dengan Mutu

Layanan Kerja Guru di SMK Bina Warga Kota Bandung”, peneliti menarik kesimpulan bahwa:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompensasi di SMK Bina Warga Kota Bandung termasuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil perhitungan WMS (Weight Means Score) bahwa hasil kecenderungan rata-rata variabel X (Pemberian Kompensasi) yaitu sebesar 4,11. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan pemberian kompensasi sudah berjalan optimal. Optimalnya pemberian kompensasi di SMK Bina Warga Kota Bandung ditampakkan pula oleh adanya nilai kecenderungan rata-rata dari setiap indikator yang berada dalam kategori sangat baik.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru di SMK Bina Warga Kota Bandung memiliki mutu layanan kerja yang sangat baik. Berdasarkan hasil perhitungan WMS (Weight Means Score) bahwa hasil kecenderungan rata-rata variabel Y (Mutu Layanan Kerja Guru) yaitu sebesar 4,11. Guru termotivasi dalam bekerja karena pelaksanaan pemberian kompensasi sudah berjalan optimal sehingga berdampak terhadap mutu layanan kerja guru menjadi sangat baik.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompensasi di SMK Bina Warga Kota Bandung berhubungan kuat, positif dan signifikan dengan mutu layanan kerja guru. Dari pengujian hipotesis yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa hipotesis yang diajukan peneliti dapat diterima,


(2)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemberian kompensasi dengan mutu layanan kerja guru di SMK Bina Warga Kota Bandung” dengan koefisien korelasi sebesar 0,622. Hasil uji signifikansi korelasi menunjukkan bahwa adanya hubungan positif dan signifikan antara Pemberian Kompensasi dengan Mutu Layanan Kerja Guru di SMK Bina Warga Kota Bandung. Hal ini didasarkan pada nilai thitung sebesar 5,440 dan lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,684 (dk = 47).

Dari hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukkan bahwa Pemberian Kompensasi dengan Mutu Layanan Kerja Guru memiliki hubungan sebesar 38,6%, dan selebihnya 61,4% berhubungan dengan faktor lain. Kemudian dari hasil uji regresi diperoleh Ŷ = 19,485 + 0,622X, yang menyatakan jika Pemberian Kompensasi bernilai 0, maka Mutu Layanan Kerja Guru akan tetap mempunyai nilai 19,485. Namun, dengan adanya koefisien regresi sebesar 0,622 menyatakan bahwa setiap terjadi perubahan baik peningkatan maupun penurunan satu poin pada variabel X, maka akan diikuti pula oleh perubahan variabel Y sebesar 0,622.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil temuan penelitian, permasalahan, serta penjelasan dalam bab sebelumnya maka ada beberapa saran atau rekomendasi diantaranya:

1. Untuk SMK Bina Warga Kota Bandung

Secara keseluruhan implementasi pemberian kompensasi termasuk dalam kategori sangat baik, namun masih ada kekurangan dan kelemahan yang harus diperbaiki oleh lembaga dilihat dari nilai rata-rata perhitungan Weight Mean Score (WMS) pada pemberian insentif mendapatkan hasil paling rendah. Dengan demikian lembaga perlu mengembangkan sistem insentif yang dapat membangun dan mendorong guru untuk bekerja lebih baik, bisa dengan cara insentif berprestasi ataupun insentif lainnya.

2. Untuk Guru SMK Bina Warga Kota Bandung

Secara keseluruhan mutu layanan kerja guru termasuk dalam kategori sangat baik. Namun, ada hal yang harus ditingkatkan oleh guru. Mengacu


(3)

110

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada hasil Weight Means Score (WMS) bahwa pada indikator responsiviness mendapatkan hasil paling rendah dibandingkan dengan indikator lainnya. Dengan demikian guru-guru di SMK Bina Warga Kota Bandung perlu lebih meningkatkan kepekaan terhadap kebutuhan siswa dan lebih memahami kebutuhan siswa dalam metode belajar dan media pembelajaran.

Dari temuan peneliti dapat diketahui bahwa pemberian kompensasi memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap mutu layanan kerja guru. Maka dari itu, hendaknya guru mempertahankan, memperbaiki, serta meningkatkan kondisi tersebut secara berkelanjutan sehingga akan memberikan kontribusi yang baik kepada sekolah dalam mencapai tujuan dari pendidikan.

3. Untuk Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan, salah satu yang dirasakan yaitu dalam mengkaji permasalahan dilapangan. Terkadang yang selama ini peneliti lihat di lapangan belum tentu menjadi permasalahan. Maka dari itu peneliti menyarankan untuk peneliti selanjutnya agar dapat meneliti, mengkaji, dan memperdalam kembali mengenai pemberian kompensasi dan mutu layanan kerja guru. Salah satu caranya misalnya dengan melakukan penelitian yang sama ditempat yang berbeda lalu dikomparasikan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti karena hasil dari penelitian belum tentu sama jika diteliti di tempat lain. Serta peneliti selanjutnya juga dapat meneliti faktor lain yang berhubungan dengan kedua variabel tersebut. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat melakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif agar memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai pemberian kompensasi dan mutu layanan kerja.


(4)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

111

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Crosby, Philip B. (1979). Quality is Free. New York: Mc-Graw Hill Book Inc Emzir. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif.

Jakarta: PT Raja Grafindo Pergoda.

Fandy, Tciptono. (1995). Total Quality Management. Yogyakarta: Andi Offset

Feigenbaum, Armand V. (1991). Total Quality Control. 3rd ed, New York: Mc-Graw Hill Book Inc

Garvin, David A. (1988). Managing Quality. Ney York: The Free Press

Gasperz, Vincent. (1997). Membangun Tujuh Kebiasaan Kualitas dalam Praktek Bisnis Global. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Media

Hadiati, S. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: LAN RI

Hasibuan, M. S. P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara

Hasibuan, M. S. P. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara

Hegemur, H. R. (2008). Pengaruh pemberian kompensasi terhadap mutu layanan kerja guru di smkn 11 bandung. Skripsi jurusan administrasi pendidikan FIP-UPI: Tidak Diterbitkan

Hunt, Herold C. (1963). Educational Administration and Finance dalam Becoming and Educator. Boston: Houghton Mifflin Company

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 81 Tahun 1993 Tentang Pemberian Pelayanan


(5)

112

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komarudin. (1986). Manajemen Kualitas Pengawasan Terpadu. Jakarta: Rajawali Mangkunegara, A. A. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: Rosdakarya

Moekijat. (2007). Penilaian Pekerjaan Untuk Menentukan Gaji dan Upah. Bandung: Mandar Maju

Nasir, M. (1998). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nasution, M. N. (2005) Manajemen Mutu Terpada (Total Quality Management). Jakarta: Ghalia Indonesia

Nawawi, H. (1998). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

P. Siagian. S. (1996). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Pora, de, Antonio. (2011). Remunerasi: Kompensasi dan Benefit. Tanggerang: Parninta Offset.

Purwanto, N. (2004). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Cetakan ke 13. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Riduwan dan Akdon. (2010). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta

Riduwan. (2013). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju

Setyosari. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group

Soewarso Hardjosoedarmo. (1996). Dasar-dasar Total Quality Management. Yogyakarta: ANDI

Sudarwan Danim. 2002. Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan, Bandung: CV Pustaka Setia


(6)

Resti Nurajijah

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN MUTU LAYANAN KERJA GURU DI SMK BINA WARGA KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, Nana. (2007). Metode Statistik. Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukardi. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: Bumi Aksara

Suwatno dan Priansa, D. J. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta

Tjiptono, Fandy. 2002. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi

Tunggal, Widjaya Amin. (1993). Manajemen Mutu Terpadu Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI