EFEKTIVITAS TUTORIAL TERHADAP PRESTASI SISWA (STUDI DI MADRASAH ALIYAH PROGRAM KEAGAMAAN MAN I Efektivitas Tutorial Terhadap Prestasi Siswa (Studi Di Madrasah Aliyah Program Keagamaan MAN I Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014).

EFEKTIVITAS TUTORIAL TERHADAP PRESTASI SISWA
(STUDI DI MADRASAH ALIYAH PROGRAM KEAGAMAAN MAN I
SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014)

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Program Studi
Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Oleh :
PUPUT TRI ASRININGSIH
NIM: G 000 100 127

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ABSTRAK

Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari keseluruhan program
pendidikan di sekolah. Madrasah Aliyah Program Keagamaan MAN I Surakarta

diterapkan pembelajaran tutorial untuk meningkatkan prestasi siswa. Tutorial
adalah pembimbingan kelas oleh seorang guru yang diikuti oleh siswa. Tutorial di
MAPK MAN 1 Surakarta dilaksanakan setiap hari senin sampai dengan hari
kamis pada pukul 14.30-17.00. Berdasarkan latar belakang tersebut tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui: (1) efektivitas tutorial di Madrasah Aliyah
Program Keagamaan Surakarta dalam meningkatkan prestasi siswa, (2) faktor
pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan tutorial di Madrasah Aliyah
Program Keagamaan MAN I Surakarta.
Penelitian dilakukan di MAPK MAN I Surakarta pada tanggal 14 Mei s/d
3 Juni 2014. Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan (field research).
Populasi dalam penelitian ini diambil dari 3 kelas, yaitu kelas XI.Pk.Pa,
Xi.Pk.Pi.1 dan Xi.Pk.Pi.2. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
metode wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tutorial yang dilaksanakan di
MAPK Surakarta efektif, ditunjukkan dengan tercapainya indikator-indikator
berikut ini: a. Guru menguasai materi dan menyampaikan materi pembelajaran
tutorial dengan baik, b. Siswa mengikuti dan memahami pembelajaran tutorial
dengan baik, c. Prestasi siswa baik dan memuaskan, baik prestasi akademik
maupun non akademik; (2) Faktor pendukung dalam tutorial yaitu; a. Tutorial
merupakan program khusus yang ada di MAPK dan merupakan salah satu misi

sekolah untuk melaksanakan tutorial, sehingga siswa wajib mengikuti tutorial, b.
Keadaan lingkungan dan suasana kelas yang kondusif untuk melaksanakan
pembelajaran tutorial, c. Sekolah yang berbasis Islam dan materi pendidikan Islam
lebih diutamakan dalam tutorial, sehingga dapat membantu siswa lebih mudah
memahami pelajaran pagi yang lebih banyak pelajaran berbasis Islam daripada
umum, d. MAPK memiliki guru-guru yang kompeten sesuai dengan materi yang
diajarkan. Selain faktor pendukung, adapula faktor yang menghambat jalannya
tutorial, yaitu: a. Siswa merasa kurang antusias mengikuti tutorial dan merasa
lelah, karena sebelumnya mengikuti pembelajaran sekolah pagi, b. Kurangnya
sarana pembelajaran, sehingga guru harus melengkapi peralatan mengajar supaya
siswa dapat termotivasi untuk terus mengikuti pembelajaran tutorial, c. Tidak ada
pembagian raport kepada siswa, sehingga siswa tidak mengetahui hasil
pembelajaran selama tutorial.

Kata Kunci: Tutorial, prestasi siswa.

melaksanakan program tutorial. Tutorial

PENDAHULUAN


merupakan salah satu program sekolah

Latar Belakang Masalah
Program

Khusus

sore di MAPK Surakarta. Mata pelajaran

Keagamaan

yang

adalah salah satu program unggulan yang

conversation, grammar, structure, writing,

70% ilmu-ilmu keislaman dan 30% ilmu

pesantren

dimana

(Islamic
siswa

pondok

Boarding

School)

harus

tinggal

fiqh

dengan

di


satu

misinya,

yaitu

untuk menyiapkan peserta didik yang
memiliki

dalam asrama menggunakan bahasa Arab

integritas

keislaman

dan

kemampuan ilmu-ilmu keislaman yang


dan English.

memadai guna melanjutkan ke Perguruan

mengajar

Tinggi Islam baik di dalam maupun di luar

merupakan inti dari keseluruhan program

negeri.

pendidikan di sekolah. Guru sebagai

Manajemen

pengajar dan siswa sebagai peserta didik

pendidikan


adalah

suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan

yang menerima pengajaran dari guru.

yang berupa proses pengelolaan usaha

Kualitas dan kuantitas belajar siswa di

kerjasama

dalam kelas bergantung pada banyak

sekelompok

manusia

yang


tergabung dalam organisasi pendidikan,

faktor, antara lain (1) guru, (2) hubungan

untuk mencapai tujuan pendidikan yang

pribadi antara siswa di dalam kelas, (3)

telah ditetapkan sebelumnya agar efektif

kondisi umum dan (4) suasana di dalam

dan efisien.2 Pada sekolah menengah atas

1

kelas. Agar menghasilkan lulusan yang

lain pada umumnya belum menerapkan


kompeten dalam hal agama dan bahasa
Inggris),

salah

sesuai potensinya”. Program ini didesain

pegangan dan referensi, dan keseharian di

dan

lain

yang kondusif sehingga siswa berkembang

semua mata pelajaran agama, KBM, buku

(Arab

dan


secara efektif dengan menciptakan suasana

menggunakan bahasa asing yaitu untuk

asing

al-maroghi

“Melaksanakan pembelajaran dan tutorial

pembina selama 24 jam. Bahasa pengantar

belajar

sunnah,

sebagainya. Hal ini dilaksanakan sesuai

pondok/asrama di bawah pengawasan


Kegiatan

ini

istima’, nahwu sharaf (qowaid), reading,

diantaranya desain kurikulum terdiri dari

sistem

tutorial

Ta’bir Syafawi, Arobiyah baina Yadaik,

program ini terdapat dalam beberapa hal,

umum,

dalam

diantaranya Muthola’ah, Ta’bir Tahriri,

ada di MAN 1 Surakarta. Kekhususan

pengetahuan

diajarkan

pembelajaran

MAPK

2

tutorial

ini.

Tutorial

Suharsimi Arikunto, Manajemen
Pendidikan (Yogyakarta: Aditya Media, 2012),
hlm. 4

1

Uzer Uzman, Menjadi Guru Profesional
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990), hlm. 8

1

merupakan

salah

satu

a. Secara

manajemen

teoritis,

penelitian

ini

untuk

diharapkan dapat menjadi kajian dan

menambah wawasan dan meningkatkan

bahan pengembangan ilmu pendidikan.

prestasi siswa.

Salah satunya sebagai acuan dalam

pendidikan

yang

dilaksanakan

penelitian

Berdasarkan dari urain di atas,
penulis

tertarik

untuk

Surakarta,

pembelajaran

tambahan seperti tutorial.

mengadakan

b. Secara praktis, penelitian ini diharapkan

penelitian di Madrasah Aliyah Program
Keagamaan

metode

kemudian

dapat memberikan kontribusi positif

menuangkan hasil penelitian tersebut ke

bagi

dalam sebuah laporan dengan judul:

Keagamaan

Efektivitas Tutorial terhadap Prestasi

mempertahankan prestasinya dan dapat

Siswa (Studi di Madrasah Aliyah Program

menjadi

Keagamaan Surakarta Tahun Pelajaran

perbaikan secara berkelanjutan, serta

2013/2014).

dapat dijadikan referensi bagi peneliti

Rumusan Masalah

sejenis.

Adapun rumusan masalah dalam
penelitian

ini

adalah

Madrasah

Aliyah

Program

Surakarta

untuk

evaluasi

dalam

rangka

Tinjauan Pustaka

Bagaimanakah

Beberapa

penelitian

yang

efektivitas tutorial terhadap prestasi siswa

berhubungan dengan masalah yang penulis

di Madrasah Aliyah Program Keagamaan

angkat antara lain:

(MAPK) Surakarta? serta apa faktor

1. Dian Amalia (UIN Syarif Hidayatullah,

pendukung

dan

penghambat

dalam

2010) dalam skripsinya yang berjudul

pelaksanaan tutorial di MAPK Surakarta?.

Efektivitas

Metode

Demonstrasi

Tujuan dan Manfaat Penelitian

terhadap Pembelajaran Bidang Studi

Adapun tujuan dari penelitian ini

Fiqih pada Siswa Kelas VII di MTs Al-

adalah untuk mendiskripsikan efektivitas

Falah, menyimpulkan bahwa metode

tutorial di Madrasah Aliyah Program

demonstrasi

Keagamaan

mengajar

Surakarta

dalam

adalah

metode/

cara

seorang

guru

yang

meningkatkan prestasi siswa dan untuk

memperlihatkan/

mendiskripsikan faktor pendukung dan

materi yang diajarkan kepada siswa.

penghambat tutorial di Madrasah Aliyah

Metode tersebut berdampak positif

Program Keagamaan Surakarta.

terhadap siswa,

Adapun manfaat penelitian yang

mempraktekkan

yaitu

siswa lebih

tertarik dan lebih memahami materi

dapat diambil dari penelitian ini adalah:

yang diajarkan. Selain itu sekolah juga
menyediakan fasilitas sarana prasarana
2

proses

video, suara dan lain-lain diposisikan

metode

dalam beberapa halaman individual

demonstrasi dapat terlaksana dengan

yang disebut “slide”. Kedua metode

baik.

tersebut efektif meningkatkan hasil

yang

memadai,

pembelajaran

sehingga
dengan

2. Samsul Arifin (UIN Malang, 2010)
dalam

skripsinya

Pengembangan
Berbasis

yang

berjudul

Kurikulum

PAI

Pesantren

(Studi

Pondok

belajar siswa di MTs Ibnull Qoyyim
Putri Yogyakarta karena dinilai lebih
variatif dan menarik perhatian siswa.
Tinjauan Teoritik

Kasus di SMA Darussyahid Sampang),
menyimpulkan
Darussyahid

bahwa

SMA

Sampang

telah

1. Belajar dan Pembelajaran
a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar

adalah

key

term

mengembangkan kurikulum Pendidikan

(istilah kunci) yang paling penting

Agama

dalam

Islam

berbasis

Pondok

setiap

usaha

pendidikan,

Pesantren dan dinilai berhasil meskipun

karena tanpa belajar sesungguhnya

belum

maksimal.

ini

tak pernah ada pendidikan. Belajar

terkait

dengan

faktor

adalah kegiatan yang berproses dan

Keberhasilan
beberapa

pendukung dan salah satunya dengan

merupakan

diadakan

penting

tambahan

jam

pelajaran.

unsur

dalam

yang

penyelenggaraan

Selain jam pelajaran pagi, diadakan jam

setiap jenjang pendidikan.3

tambahan untuk meningkatkan prestasi

Pembelajaran

siswa.

sangat

secara

sederhana dapat diartikan sebagai

3. Siti Ma’rifah (UIN Sunan Kalijaga,

sebuah usaha mempengaruhi emosi,

2013) dalam skripsinya yang berjudul

intelektual dan spiritual seseorang

Efektivitas Penerapan Metode Talking

agar

Stick dengan

kehendaknya sendiri. Dalam proses

media

Power

Point

mau

terhadap Hasil Belajar dan Motivasi

pembelajaran

Belajar Siswa, menyimpulkan bahwa

melakukan

metode

walking

stick

adalah

belajar

dengan

seorang

individu

kegiatan

belajar.

Sedangkan dalam belajar

seorang

pembelajaran dengan bantuan tongkat,

individu harus mampu mengadakan

siapa yang memegang tongkat harus

perubahan tingkah laku. Perubahan

menjawab pertanyaan dari guru setelah

yang diharapkan dari pembelajaran

mempelajari materi pokok. Power point
3

merupakan perangkat lunak pengolahan

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan
Pembelajaran (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2006),
hlm. 5

presentasi seperti objek, teks, grafik,
3

adalah perubahan yang lebih baik

5. Motivasi belajar siswa akan lebih

dari sebelumnya. 4

meningkat

b. Prinsip Belajar

apabila

ia

diberi

tanggungjawab dan kepercayaan

Prinsip

belajar

adalah

konsep-konsep

yang

harus

penuh atas belajarnya.
c. Tujuan Belajar

diterapkan di dalam proses belajar

Segala

sesuatu

harus

mengajar. Seorang guru akan dapat

memiliki

melaksanakan tugasnya dengan baik

adanya tujuan maka hal yang paling

apabila ia dapat menerapkan cara

kita inginkan akan bisa tercapai.

mengajar sesuai dengan prinsip-

Dalam tujuan pembelajaran peserta

prinsip belajar. Menurut Soekamto

didik diharapkan bisa menyesuaikan

dan Winataputra yang dikutip oleh

diri

Muhammad

didapatkan.

Fathurrahman

dan

Sulistyorini ada beberapa prinsip
dalam belajar,

5

dengan

adalah

yaitu:

tujuan,

karena

pelajaran

Tujuan

harapan

dengan

yang

pembelajaran

perubahan

yang

dicapai oleh peserta didik dari
adanya proses pembelajaran.6 Pada

1. Apapun yang dipelajari siswa,
dialah yang harus belajar, bukan

intinya

orang lain. Untuk itu siswa lah

pembelajaran

yang harus bertindak aktif.

perubahan menuju keadaan yang

2. Setiap

siswa

belajar

sesuai

tujuan

belajar

adalah

dan

terciptanya

lebih baik. Tujuan belajar dan

dengan tingkat kemampuannya.

pembelajaran tidak dapat dicapai

3. Siswa akan dapat belajar dengan

dengan mudah begitu saja tanpa

baik bila mendapat penguatan

adanya usaha yang serius dari semua

langsung pada setiap langkah

orang yang terlibat dalam proses

yang dilakukan selama proses

tersebut, baik dari yang belajar

belajar.

(siswa)

4. Penguasaan yang sempurna dari

mengajar (guru).

setiap langkah yang dilakukan
siswa

akan

membuat

maupun

orang

yang

7

2. Model Pembelajaran Tutorial

proses

a. Pengertian Tutorial

belajar lebih berarti.

Tutorial adalah pembimbingan
kelas oleh seorang pengajar (tutor)

4

Muhammad Fathurrohman dan
Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran Membantu
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar
Nasional (Yogyakarta: Teras, 2012). hlm. 6
5
Ibid, hlm.17

untuk seorang siswa/ mahasiswa atau
6
7

4

Ibid, hlm. 12
Ibid hlm. 13

mahasiswa.

materi, cara belajar, sikap dan

pengajaran

perilaku yang secara tak langsung

tambahan melalui tutor (pengajar).8

menggugah motivasi belajar mandiri

Suatu pengajaran yang baik adalah

dan motif berprestasi yang tinggi.10

sekelompok
Tutorial

kecil

merupakan

itu

c. Prinsip Tutorial

menggunakan waktu yang cukup

Menurut

apabila

proses

pengajaran

Sardiman

yang

sekaligus dapat membuahkan hasil

dikutip oleh Rusman ada beberapa

(pencapaian

instruksional)

prinsip dasar tutorial yang sebaiknya

secara lebih tepat dan cermat serta

difahami oleh tutor agar pelaksanaan

optimal.

tujuan

9

tutorial

efektif11,

berjalan

diantaranya:

b. Fungsi Tutorial

1. Interaksi

Adapun fungsi tutorial, yaitu

tutorial

sebaiknya

sebagai berikut: (1) kurikuler, yakni

berlangsung

pada

tingkat

sebagai

metakognitif,

yaitu

tingkatan

pelaksana

kurikulum

sebagaimana telah dibutuhkan bagi

berfikir yang meningkatkan pada

masing-masing

pembentukan

modul

dan

keterampilan

kepada

“learning how to learn” atau

yakni

“think how to think” (mengapa

melaksanakan proses pembelajaran

demikian, bagaimana hal itu bisa

agar para siswa aktif belajar mandiri

terjadi, dan sebagainya).

mengomunikasikannya
siswa;

pembelajaran,

(2)

2. Tutorial harus memiliki langkah

melalui program interaktif yang telah
dirancang

dan

ditetapkan;

diagnosis

bimbingan,

yakni

membantu

para

yang

siswa

proses belajar yang dijalani oleh

(3)

tutee (siswa).
3. Tutorial harus mampu mendorong

mengalami kesalahan, kekeliruan,

siswa

kelambanan,

dalam

(understanding) yang mendalam

pembelajaran sehingga siswa mampu

sehingga mampu menghasilkan

membimbing

pengetahuan yang tahan lama.

personal,

masalah

diri

sendiri;

(4)

pada

taraf

pengertian

memberikan

4. Segala keputusan dalam tutorial

keteladanan kepada siswa seperti

sebaiknya diambil melalui proses

penguasaan

dinamika

yakni

mengorganisasikan
10

8

kelompok

di

mana

Rusman, Model-model Pembelajaran:
Mengembangkan Profesionalisme Guru (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2011), hlm.301
11
Ibid, hlm.304

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hlm. 1764
9
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), hlm. 28

5

setiap siswa dalam kelompok

Untuk

mencapai

prestasi

memberikan sumbang fikiran.

belajar yang diharapkan, maka perlu

5. Tutorial harus mampu membuat

diperhatikan beberapa faktor yang

variasi

stimulasi/

rangsangan

mempengaruhi prestasi belajar, yaitu

untuk belajar, sehingga siswa

faktor internal dan eksternal. Faktor

tidak

internal terdiri dari faktor jasmaniah

merasa

bosan,

jenuh

ataupun putus asa.

(fisiologis) dan faktor psikologis.

6. Tutorial selayaknya memantau

Faktor eksternal terdiri dari faktor

kualitas kemajuan belajar siswa

keluarga, faktor sekolah dan faktor

dengan

masyarakat.14

mengarahkan

kajian

sampai pada taraf pengertian yang

Adapun penjabarannya adalah

mendalam.

sebagai berikut:

3. Prestasi Belajar

1. Faktor internal terdiri dari:

a. Pengertian Prestasi Belajar

a) Faktor jasmaniah (fisiologis)

Prestasi belajar terdiri dari

Faktor

jasmaniah

ini

dua kata, yaitu prestasi dan belajar,

berkaitan dengan organ-organ

setiap

tubuh

kata

tersendiri.

memiliki

Dalam

makna

Kamus

Besar

manusia

yang

berpengaruh pada kesehatan.

Bahasa Indonesia, prestasi adalah

Kesehatan

hasil yang telah dicapai (dari yang

tubuh

telah

dan

terhadap prestasi belajar siswa

dapat

di dalam kelas. Maka dari itu

yang

hendaknya siswa atau peserta

dilakukan,

sebagainya).12
diartikan

dikerjakan
Prestasi

sebagai

hasil

sangat

diperoleh atau dicapai dari aktivitas

didik

yang

tubuhnya

telah

dilakukan

atau

dikerjakan.13

dan

kebugaran
berpengaruh

menjaga

kebugaran

masing-masing

dengan membiasakan hidup

b. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi

bersih

Belajar

dan

mengkonsumsi

makanan yang menyehatkan.
b) Faktor psikologis
Faktor

psikologis

yang

12

Hoetomo, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Surabaya: Mitra Pelajar, 2005), hlm.
390
13
Muhammad Fathurrohman dan
Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran Membantu
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar
Nasional, hlm. 118

mempengaruhi prestasi belajar
adalah faktor yang berasal dari

14

6

Ibid, hlm. 121-126

sifat bawaan siswa, baik dari

mendapat

lahir maupun dari apa yang

pendidikan yang memadai,

telah diperoleh dari belajar ini.

namun sebaliknya apabila

Adapun faktor yang tercakup

bakat

dalam faktor psikologis, yaitu:

mendapat

1) Inteligensi atau kecerdasan

pendidikan yang memadai

Kecerdasan

adalah

pelatihan

tersebut

tidak

latihan

dan

maka bisa jadi bakat tidak

kemampuan belajar disertai

berkembang

kecakapan

semestinya.

untuk

dengan

menyesuaikan diri dengan

3) Minat dan perhatian

keadaan yang dihadapinya.

Minat

Intelegensi

dan

adalah

adalah

kecenderungan yang tetap

kecakapan yang terdiri dari

untuk memperhatikan dan

3 jenis, yaitu kecakapan

mengenang

untuk

kegiatan.

menghadapi

menyesuaikan

ke

dan
dalam

beberapa
Minat

adalah

perasaan senang atau tidak

situasi yang baru dengan

senang

cepat dan efektif, mengethui

obyek. Apabila seseorang

atau menggunakan konsep-

mempunyai

konsep yang abstrak secara

tinggi terhadap sesuatu hal,

efektif, mengetahui relasi

maka akan terus berusaha

dan mempelajarinya dengan

untuk

cepat.

sehingga mimpinya akan

2) Bakat

terhadap

minat

suatu

yang

melakukannya,

tercapai.
Bakat

adalah

4) Motivasi siswa

kemampuan untuk belajar

Dalam pembelajaran,

dan kemampuan ini akan

motivasi

terealisasi

yang menggerakkan atau

kecakapan
sesudah
berlatih.

menjadi
yang

nyata

belajar

atau

Dalam

mendorong
belajar

proses

penting,

dan

siswa

sesuatu

untuk

menguasai

materi pembelajaran yang

belajar, bakat memegang
peranan

adalah

diikuti.

bakat

dapat berkembang apabila
7

c) Faktor masyarakat

5) Sikap siswa
Sikap adalah gejala

Lingkungan masyarakat

internal yang berdimensi

juga merupakan salah satu

afektif

berupa

faktor

untuk

belajar.

kecenderungan
mereaksi

atau

dapat

merespon

mempengaruhi
Dengan

hasil

demikian

dikatakan

lingkungan

(response tendency) dengan

masyarakat

cara relative tetap terhadap

kepribadian

obyek orang, barang dan

dalam pergaulan sehari-hari

sebagainya,

seorang

baik

positif

Keluarga

c. Upaya

merupakan

pertama

kali

keluarga
dan

selalu

Meningkatkan

Prestasi

Belajar

anak

Agar

merasakan pendidikan, karena

tumbuh

akan

lingkungannya.

a) Faktor keluarga

dalam

anak

karena

kebiasaan-kebiasaan

2. Faktor eksternal terdiri dari:

di

anak,

menyesuaikan dirinya dengan

maupun negative.

tempat

membentuk

dapat

meningkatkan

prestasi belajar, seorang siswa harus

anak

mampu

berkembang

me-manage

faktor-faktor

dengan baik, sehingga secara

yang

langsung

tidak

Menurut Nana Sudjana, indikator-

langsung keberadaan keluarga

indikator efektivitas pembelajaran

akan

meliputi:

maupun

mempengaruhi

dengan kurikulum

b) Faktor sekolah

lembaga

2. Keterlaksanaan

merupakan

pendidikan

menentukan

keberhasilan

belajar

karena

program

pembelajaran oleh guru

formal

3. Keterlaksanaan

yang sangat penting dalam

siswa,

belajarnya.

1. Kesesuaian proses pembelajaran

keberhasilan belajar anak.

Sekolah

mempengaruhi

program

pembelajaran oleh siswa

itu

4. Interaksi antara guru dan siswa,

lingkungan sekolah yang baik

antara siswa dan siswa

dapat mendorong untuk belajar

5. Keikutsertaan siswa dalam proses

yang lebih giat.

pembelajaran
6. Motivasi siswa meningkat

8

kemampuan

obyek yang diteliti adalah Madrasah

guru dalam menyampaikan materi

Aliyah Program Keagamaan (MAPK)

7. Ketrampilan

8. Kualitas

dan

hasil

belajar

dicapai oleh siswa

Surakarta. Penelitian lapangan dalam hal

yang

15

ini bersifat kualitatif, yaitu penelitian yang

Disamping upaya dari pihak

prosedurnya menghasilkan data deskriptif

siswa, pihak pendidik juga harus

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

mempunyai

orang-orang dan pelaku yang diamati.17

upaya

untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa
dengan

cara

Adapun lokasi penelitian yaitu di

melakukan

salah satu lembaga negeri, tepatnya di

mungkin.

Madrasah Aliyah Program Keagamaan

diharapkan

(MAPK) MAN 1 Surakarta, yang terletak

mampu melakukan diagnosis yang

di Jl. Sumpah Pemuda No. 25, kelurahan

fungsinya

Banjarsari, kecamatan Kadipiro, Surakarta.

pembelajaran
Selain

itu

kesulitan

seefektif
pendidik

untuk
belajar

mengetahui
yang

dihadapi

Metode Pengumpulan Data

siswa. Apabila kesulitan belajar yang

Metode yang digunakan penulis

dialami siswa mampu diidentifikasi,

untuk

maka

penelitian ini adalah:

pendidik

hendaklah

memberikan solusi terhadap masalah

mengumpulkan

data

dalam

a. Metode Observasi atau Pengamatan

atau kesulitan tersebut, sehingga

Metode

observasi

adalah

sesuatu

dengan

siswa mampu belajar dengan baik,

memperhatikan

mudah

pada

menggunakan mata atau pengamatan

belajar

yang meliputi kegiatan, pemusatan

dan

akhirnya

lancar,
prestasi

yang

meningkat.16

perhatian terhadap suatu objek dengan
menggunakan seluruh panca indera18,
metode

METODE PENELITIAN

ini

digunakan

untuk

Jenis penelitian ini adalah penelitian

mengumpulkan data-data yang mudah

lapangan (field research), karena yang

dipahami dan diamati secara langsung,

diteliti

di

seperti metode pelaksanaan tutorial

lapangan secara langsung. Dalam hal ini,

pada siswa Madrasah Aliyah Program

adalah

sesuatu

yang ada

Keagamaan

Surakarta,

faktor-faktor

15

Nana Sudjana, Penilaian Proses Belajar
Mengajar (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
1991), Cet. ke 3, hlm. 60
16
Muhammad Fathurrohman dan
Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran Membantu
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar
Nasional,hlm. 138

17

Lexy Moleong, Metode Penelitian
Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda, 2000), hlm. 3
18
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
1996), hlm. 57

9

penghambat, keadaan gedung serta

Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data, penulis

fasilitas-fasilitas yang ada di Madrasah

menggunakan metode kualitatif deskriptif

Aliyah Program Keagamaan Surakarta.
b. Metode Wawancara atau Interview
Metode

wawancara/

yang terdiri dari tiga kegiatan, diantaranya

interview

adalah

penyajian

data,

reduksi

data,

adalah sebuah dialog yang dilakukan

penarikan kesimpulan/verifikasi. Tahapan

oleh pewawancara (interviewer) untuk

yang pertama yaitu dengan pengumpulan

memperoleh

dari

data dilanjutkan dengan reduksi data yaitu

terwawancara (interviewee).19 Dalam

menggolongkan, mengarahkan, membuang

melakukan teknik wawancara perlu

yang tidak perlu dan mengorganisasi data,

diketahui

sasaran,

kemudian data yang telah direduksi akan

maksud dan masalah yang diperlukan

disajikan dalam bentuk narasi dalam

peneliti, sebab dalam suatu wawancara

bentuk penarikan kesimpulan dari data

dapat

yang diperoleh.

informasi

terlebih

diperoleh

dahulu

keterangan

yang

berbeda dan ada kalanya tidak sesuai
dengan maksud peneliti.

HASIL

c. Metode Dokumentasi

PENELITIAN

DAN

PEMBAHASAN
Berdasarkan

Dokumentasi merupakan teknik

observasi,

ditujukan

dokumentasi, dan wawancara yang penulis

kepada subyek penelitian. Dokumen

lakukan di Madrasah Aliyah Program

dapat berupa catatan pribadi, surat

Keagamaan MAN 1 Surakarta, adapun

pribadi, buku harian, laporan kerja,

hasil penelitiannya adalah sebagai berikut:

notulen rapat, catatan kasus, rekaman

1. Pelaksanaan Tutorial

pengumpulan

data

yang

Pelaksanaan tutorial di MAPK

kaset, rekaman video, foto dan lain
sebagainya.20 Dengan metode ini dapat

Surakarta

digunakan untuk mengambil data nilai

observasi dan wawancara. Adapun hasil

dan dinamika prestasi siswa MAPK

observasi

Surakarta.

sebagai berikut:

dapat

dan

diketahui

wawancara

melalui

adalah

a. Materi Pembelajaran
Materi
diajarkan

19

Suharsimi Arikunto, Visionary
Leadership, Menuju Sekolah Efektif (Jakarta: Bumi
Aksara, 2005), hlm. 155
20
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian
(Yogyakarta: Gajah Mada University, 2006), hlm.
100

pembelajaran

dalam

tutorial

yang
sesuai

dengan kurikiulum, dan materi yang
diajarkan sangat menunjang prestasi
siswa, khususnya untuk menunjang
10

pemahaman bahasa Arab, bahasa

sebagainya. Metode yang digunakan

Inggris dan pemahaman pada kajian

dalam mengajar disesuaikan dengan

kitab. Adapun materi bahasa Arab

materi yang diajarkan.22

Muthola’ah,

diantaranya
Tahriri,

Ta’bir

Ta’bir

Syafawi,

c. Waktu pelaksanaan Pembelajaran

insya’,

Tutorial

istima’ dan nahwu sharaf (qowaid).

Proses belajar mengajar yang

Materi bahasa Inggris diantaranya

baik tentu menghasilkan prestasi

reading, listening, structure dan

belajar yang baik pula. Pengajaran

writing. Materi kajian kitab adalah

tutorial di MAPK Surakarta dimulai

fiqh sunnah, tafsir al-maroghi dan

pada pukul 14.30 sampai dengan

ayat

17.00

al-ahkam.

Materi

lain

WIB.

Adapun

hari

diantaranya hadits arba’in, tahfidz

pelaksanaannya yaitu hari senin

dan seni baca al-Qur’an (tilawah).

sampai dengan hari kamis.23

21

Dalam pembelajaran tahfidz al-

2. Efektivitas Pembelajaran Tutorial

Qur’an, guru memiliki target bahwa
diwajibkan

kepada

setiap

Tutorial

merupakan

kegiatan

siswa

pembelajaran sore hari di Madrasah

untuk hafal minimal 1 juz dalam satu

Aliyah Program Keagamaan (MAPK)

tahun, sehingga setelah lulus siswa

Surakarta.

dapat menghafal minimal 3 juz

efektif apabila ada tujuan pembelajaran

dalam al-Qur’an.

dan

b. Metode Pembelajaran Tutorial
Metode
digunakan
terhadap

pembelajaran
sangat

motivasi

mengikuti

tutorial,

Tutorial

upaya-upaya

pembelajaran,

guru

sehingga

berjalan

dalam

keefektifan

yang

tutorial terhadap prestasi siswa dapat

berpengaruh

terbukti. Adapun hasil observasi dan

siswa
maka

dalam

wawancara dengan guru-guru tentang

perlu

efektivitas pembelajaran tutorial adalah

digunakan metode yang bervariasi

sebagai berikut:

sesuai

a. Tujuan Tutorial

materi.

Adapun

pembelajaran

yang

Tujuan tutorial yaitu untuk

digunakan diantaranya: drill, concept

mencapai standar kelulusan peserta

map, reading guide, indeks card,

didik.

metode

hafalan/

dengan

dapat

sorogan

dan

lain

22

Adapun

tujuan

diadakan

Observasi dan wawancara dengan
Bapak Abdul Mutholib selaku guru insya’ dan
ketua kurikulum tutorial tanggal 30 Mei 2014
23
Observasi dan wawancara dengan Bapak
Abdul Mutholib selaku guru insya’ dan ketua
kurikulum tutorial tanggal 30 Mei 2014

21

Observasi dan wawancara dengan
Bapak Abdul Mutholib selaku guru insya’ dan
ketua kurikulum tutorial tanggal 30 Mei 2014

11

pembelajaran tutorial sesuai dengan

meningkatkan prestasi siswa dalam

SKL adalah sebagai berikut24:

tutorial adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan pengetahuan

1. Guru memiliki antusias mengajar.

para siswa sesuai dengan materi

Guru adalah panutan bagi siswa,

yang diajarkan dalam tutorial.

berawal dari antusias guru akan

2. Untuk meningkatkan kemampuan

mempengaruhi

antusias

siswa

berbahasa asing yang aktif dan

dalam belajar, sehingga tercipta

komprehensif, yaitu bahasa Arab

suasana

dan bahasa Inggris.

menyenangkan.25

3. Untuk

memperdalam

mengembangkan
siswa

dalam

dan

2. Guru

kemampuan
membaca

dan

dan tertarik untuk
pembelajaran

al-Qur’an minimal 3 juz.

berkompetisi

menggunakan

mengikuti

dengan

baik

diperlukan metode pembelajaran
yang bervariasi.26

menumbuhkan
berprestasi
secara

metode

Agar siswa tidak merasa bosan

4. Menghasilkan lulusan yang hafal

semangat

yang

pembelajaran yang bervariasi.

memahami kitab.

5. Membantu

kelas

dan

3. Guru memberikan latihan-latihan

intensif

kepada

siswa

sesuai

dengan

dengan cara memberi motivasi-

materi yang diajarkan, agar siswa

motivasi yang positif.

terbiasa dan menjadi bisa karena
sering latihan.27

b. Upaya guru dalam meningkatkan
prestasi siswa melalui tutorial.

4. Guru memberi bimbingan dan

Dalam meningkatkan prestasi

arahan kepada siswa ketika siswa

siswa, guru perlu melakukan upaya-

mengalami kesulitan.28

upaya untuk meningkatkan prestasi

5. Guru melakukan evaluasi.

siswa. Untuk mengetahui upaya-

Untuk mengukur kemajuan dan

upaya

perkembangan

tersebut,

telah

dilakukan

observasi dan wawancara terhadap

25

siswa

setelah

Observasi dan wawancara dengan bapak
Sukemi selaku guru pelajaran Arobiyah baina
Yadaik, tanggal 2 Juni 2014
26
Observasi dan wawancara dengan Bapak
Tri Bimo Suwarno selaku guru ta’bir syafawi
tanggal 2 Juni 2014
27
Wawancara
dengan
Ibu
Dwi
Rahmatulely selaku guru writing dan structure
tanggal 2 Juni 2014
28
Wawancara dengan Bapak Mundzir
selaku guru nahwu dan sharaf tanggal 2 Juni 2014

beberapa guru. Adapun upaya-upaya
yang dilakukan para guru untuk

24

Observasi dan wawancara dengan Bapak
Abdul Mutholib selaku guru insya’ dan ketua
kurikulum tutorial tanggal 30 Mei 2014

12

melakukan

kegiatan

belajar

mengajar

tutorial

sangat

diperlukan

adanya

evaluasi.

3. Prestasi

memuaskan,

pertimbangan

rangka

melakukan

proses

belajar

baik

dan
prestasi

Dari penjelasan di atas dapat

dalam

disimpulkan bahwa pembelajaran

perbaikan

tutorial bisa dikatakan efektif, karena

menjadi

lebih

tujuan pembelajaran tercapai, yaitu

baik.29

dengan upaya-upaya yang dilakukan

c. Efektivitas tutorial terhadap prestasi

guru

siswa

dan

baik

akademik maupun non akademik

Selain itu juga digunakan sebagai
bahan

siswa

dalam

pembelajaran

dan

berpengaruh positif terhadap prestasi
Berdasarkan hasil observasi

siswa,

wawancara,

maupun non akademik.

dilaksanakan

tutorial

wajib

setiap

siswa

oleh

baik

prestasi

akademik

3. Faktor Pendukung dan Penghambat

MAPK Surakarta setiap hari senin

Tutorial

sampai hari kamis pada pukul 14.30-

Dalam pelaksanaan tutorial di

17.00. Selain itu, ada rumusan tujuan

MAPK

tutorial dan upaya-upaya guru untuk

terlepas dari adanya faktor pendukung

mencapai tujuan yang direncanakan.

dan penghambat pembelajaran. Adapun

Tutorial

yang

MAPK

efektif,

Surakarta

tentunya

dilaksanakan

di

faktor pendukung dan penghambat yang

karena

ada

dialami dalam pelaksanaan tutorial

30

pencapaian indikator berikut ini :

adalah sebagai berikut:

1. Guru

a. Faktor pendukung

menguasai

materi

menyampaikan
pembelajaran

dan
materi

tutorial

1. Tutorial

dengan

merupakan

merupakan

2. Siswa mengikuti dan memahami
tutorial

program

khusus yang ada di MAPK dan

baik.

pembelajaran

tidak

sekolah

dengan

salah

untuk

satu

misi

melaksanakan

tutorial, sehingga siswa wajib

baik.

mengikuti tutorial.
2. Keadaan lingkungan dan suasana
kelas

yang

melaksanakan

29

Wawancara dengan Bapak Abdul
Mutholib selaku guru insya’ dan ketua kurikulum
tutorial tanggal 30 Mei 2014
30
Wawancara dengan Bapak Abdul
Mutholib selaku guru insya’ dan ketua kurikulum
tutorial tanggal 30 Mei 2014

kondusif

untuk

pembelajaran

tutorial.
3. Sekolah yang berbasis Islam dan
materi pendidikan Islam lebih
13

diutamakan
sehingga

dalam

dapat

tutorial,

Tutorial yang dilaksanakan efektif,

mempermudah

karena tercapainya indikator berikut ini:

siswa memahami pembelajaran
pagi

yang

lebih

a. Guru

dominan

menguasai

materi

dan

menyampaikan materi pembelajaran

pelajaran berbasis Islam daripada

tutorial

umum.

pembelajaran guru terlihat sangat

4. MAPK memiliki guru-guru yang

dengan

baik.

menguasai

Dalam

materi

kompeten sesuai dengan materi

menyampaikannya

yang diajarkan.31

sehingga

dan

dengan

pembelajaran

baik
terarah,

efektif dan kondusif.

b. Faktor penghambat

b. Siswa mengikuti dan memahami

1. Semangat siswa menurun, karena
sebelumnya

pembelajaran tutorial dengan baik.

mengikuti

Selama pelaksanaan pembelajaran

pembelajaran pagi.

siswa

2. Kurangnya sarana pembelajaran,

aktif

dan

terlihat

serius

penuturan

materi

sehingga guru harus melengkapi

memperhatikan

peralatan mengajar supaya siswa

dari guru, sehingga siswa lebih

tertarik untuk terus mengikuti

mudah menerima dan memahami

pembelajaran tutorial.

materi yang diajarkan dengan baik.
raport

c. Prestasi siswa baik dan memuaskan,

kepada siswa, sehingga siswa

baik prestasi akademik maupun non

tidak

akademik. Prestasi yang dicapai

3. Tidak

ada

pembagian

mengetahui

hasil

pembelajaran selama tutorial. 32

siswa terlihat baik, dilihat dari nilai
siswa tidak ada yang dibawah ratarata

KESIMPULAN

dan

banyak

kejuaraan

dimenangkan oleh para siswa.

Berdasarkan data dan analisis yang
telah penulis paparkan, dapat ditarik

Efektivitas tutorial tercapai dengan

kesimpulan sebagai berikut:

adanya upaya-upaya yang dilakukan

1. Efektivitas Tutorial terhadap Prestasi

guru

untuk

meningkatkan

prestasi

siswa, diantaranya:

Siswa

a. Guru memiliki antusias mengajar.
31

Wawancara dengan
Mutholib selaku guru Insya’ dan
tutorial, tanggal 3 Juni 2014
32
Wawancara dengan
Mutholib selaku guru Insya’ dan
tutorial, tanggal 3 Juni 2014

b. Guru menggunakan metode dan

Bapak Abdul
ketua kurikulum

media pembelajaran yang bervariasi.
c. Guru

Bapak Abdul
ketua kurikulum

memberikan

latihan-latihan

kepada siswa sesuai dengan materi.
14

d. Guru

memberi

bimbingan

dan

c. Tidak ada pembagian raport kepada

arahan kepada siswa ketika siswa

siswa,

mengalami kesulitan.

mengetahui

e. Guru

melakukan

evaluasi

sehingga

siswa

hasil

tidak

pembelajaran

selama tutorial.

pembelajaran.
2. Faktor pendukung

SARAN

a. Tutorial merupakan program khusus

Berdasarkan kesimpulan di atas,

yang ada di MAPK dan merupakan

penulis memberikan saran-saran untuk

salah

dijadikan

satu

misi

melaksanakan

sekolah

tutorial,

untuk

sehingga

1. Kepala Sekolah dan Guru

b. Keadaan lingkungan dan suasana
yang

kondusif

Adanya

untuk

meningkatkan

c. Sekolah yang berbasis Islam dan
pendidikan

Islam

fasilitas

pembelajaran

yang rusak, hendaknya kepala sekolah

melaksanakan pembelajaran tutorial.

materi

pertimbangan,

diantaranya:

siswa wajib mengikuti tutorial.

kelas

bahan

kualitas

sarana

dan

prasarana sekolah untuk meningkatkan

lebih

mutu pendidikan di sekolah.

diutamakan dalam tutorial, sehingga

2. Guru

dapat membantu siswa lebih mudah

a. Guru

lebih

kreatif

lagi

dalam

memahami pelajaran pagi yang lebih

menggunakan metode pembelajaran,

banyak pelajaran berbasis Islam

sehingga menumbuhkan motivasi

daripada umum.

dan antusias belajar siswa.

d. MAPK memiliki guru-guru yang

b. Tetap optimis dan berusaha keras

kompeten sesuai dengan materi yang

dalam mendidik siswanya, sehingga

diajarkan.

tercapainya tujuan pembelajaran.

3. Faktor penghambat
a. Siswa

merasa

3. Siswa
kurang

antusias

Untuk

lebih

semangat

dalam

mengikuti tutorial dan merasa lelah,

mengikuti

karena

pembelajaran merupakan sarana untuk

sebelumnya

mengikuti

pembelajaran sekolah pagi.
b. Kurangnya

sarana

pembelajaran,

peralatan mengajar supaya siswa
termotivasi

untuk

karena

meningkatkan wawasan dan prestasi.

sehingga guru harus melengkapi

dapat

pembelajaran,

terus

mengikuti pembelajaran tutorial.
15

Sudjana, Nana. 1991. Penilaian Proses
Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya

DAFTAR PUSTAKA
Aan, Cepi. 2005. VisionaryLeadership,
Menuju Sekolah Efektif. Jakarta:
Bumi Aksara.

Sugiyono.
2006.
Statistika
untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukandarrumidi.
2006.
Metodologi
Penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada
University

_________________. 2005. Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Usman Uzer, Moh. 1990. Menjadi Guru
Profesional. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya

_________________. 2012. Manajemen
Pendidikan. Yogyakarta: Aditya
Media.
Azwar, Saifudin. 2010. Metode Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan
Pembelajaran.
Jakarta:
Asdi
Mahasatya
Fathurrahman,
Muhammad
dan
Sulistyorini. 2012. Belajar dan
Pembelajaran
Membantu
Meningkatkan Mutu Pembelajaran
Sesuai
Standar
Nasional.
Yogyakarta: Teras.
Hoetomo. 2005. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar.
Moleong, Lexy. 2000. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Rohani, Ahmad. 2004.
Pengelolaan
Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Rusman.
2011.
Model-model
Pembelajaran:
Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
16