Pengelolaan Pantai Lumban Binanga Sebagai Destinasi Wisata di Kecamatan Laguboti, Toba Samosir

ABSTRAK
Munandar Hasudungan Simanjuntak, 2015. Judul Pengelolaan Pantai
Lumban Binanga Sebagai Destinasi Wisata Di Kecamatan Laguboti, Toba
Samosir. Skripsi ini terdiri dari 5 bab, halaman, 5 tabel, 16 gambar dan 1
bagan
Penelitian ini mengkaji pengelolaan dan pengembangan objek wisata
Pantai Lumban Binanga sebagai destinasi wisata di Kecamatan Laguboti.
Penelitian ini juga menjelaskan bagaimana masyarakat lokal mengelola Pantai
Lumban Binanga dan peran pemerintah dalam pegembangan pariwisata lokal di
Desa Lumban Binanga. Pantai Lumban Binanga adalah kawasan objek wisata
yang mengandalkan pantainya sebagai daya tarik wisata. Pantai ini terkenal
dengan pantai pasir putihnya yang indah dan dangkal sehingga cocok dijadikan
masyarakat lokal maupun wisatawan sebagai daerah tujuan wisata.
Metode yang digunakan peneliti dalam Penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi dan wawancara.
Pengamatan dilakukan peneliti dengan cara langsung turun kelapangan
mengamati kegiatan masyarakat setempat, mengamati Pantai Lumban Binanga
dan mengamati semua aktifitas di sekitar daerah Pantai Lumban Binanga. Model
wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak
terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang digunakan untuk

menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal. Wawancara
dilakukan secara mendalam dan wawancara disesuaikan dengan keadaan di
lapangan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
masyarakat lokal mengelola objek wisata Pantai Lumban Binanga dan peran
pemerintah dalam pegembangan pariwisata lokal di Desa Lumban Binanga, serta
melihat kendala-kendala yang dihadapi masyarakat lokal dalam pengelolaan objek
wisata Pantai Lumban Binanga
Hasilnya di lapangan menunjukkan bahwa pengelolaan dan pengembangan
di Pantai Lumban Binanga masih buruk sehingga membuat wisatawan kurang
puas dengan pelayanan dan akses publik di lokasi objek wisata Pantai Lumban
Binanga. Kontribusi yang belum maksimal dari pemerintah daerah Toba Samosir
dan pihak investor swasta membuat pengembangan objek wisata Pantai Lumban
Binanga hanya mengandalkan kerja keras dari masyarakat setempat. Masalah
kekurangan dana adalah masalah utama masyarakat lokal dalam mengembangkan
Pantai Lumban Binanga.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Strategi perencanaan pengelolaan
dan pengembangan yang diterapkan di pantai Lumban Binanga adalah Strategi
perencanaan pembangunan kepariwisataan yang bertumpu pada pemberdayaan
masyarakat (community based tourism development). dimana posisi masyarakat

sebagai pihak terpenting dalam pengembangan objek wisata Pantai Lumban
Binanga.
Kata kunci: Pengelolaan, Pengembangan, Pantai Lumban Binanga, Pariwisata.

ii
Universitas Sumatera Utara