Bimtek AIPT 2017 Kopertis Wil IV

BIMBINGAN TEKNIS
Penyusunan Instrumen Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi

BAN-PT
Kopertis Wilayah IV
Jawa Barat
14 – 16 Agustus 2017

Overview Akreditasi Institusi
Tuntutan akreditasi telah menjadi kesadaran umum, dan
menjadi
gerakan
akuntabilitas
masyarakat
(public
accountability movement). Oleh karena itu wajar, bahkan
menjadi tuntutan kualitas, apabila berbagai instansi, baik
pemerintah maupun swasta, dalam merekrut pegawai baru
sudah mulai mempersyaratkan status akreditasi bagi
pelamar lulusan perguruan tinggi.
Keberhasilan mendapatkan status akreditasi terbaik dapat

meningkatkan kepercayaan publik terhadap intitusi, dan
pada akhirnya dapat menjamin keberlangsungan institusi
yang bersangkutan.

AMANAT Per-UU
UU No. 12 THN 2012: PT (1)
Pasal 28 (3a dan 4a):
• Gelar akademik dan gelar vokasi
dinyatakan tidak sah dan dicabut oleh
Menteri apabila dikeluarkan oleh PT
dan/atau prodi yang tidak terakreditasi;
• Gelar profesi dinyatakan tidak sah dan
dicabut oleh Menteri apabila dikeluarkan
oleh PT dan/atau prodi yang tidak
terakreditasi;
3

AMANAT Per-UU
UU No. 12 THN 2012: PT (2)
Pasal 33 (3, 5, 6, dan 7):

• Prodi diselenggarakan atas izin Menteri
setelah memenuhi persyaratan minimum
akreditasi;
• Prodi mendapatkan akreditasi pada saat
memperoleh izin penyelenggaraan;
• Prodi wajib diakreditasi ulang pada saat
jangka waktu akreditasinya berakhir;
• Prodi yang tidak diakreditasi ulang dapat
dicabut izinnya oleh Menteri.

4

AMANAT Per-UU
UU No. 12 THN 2012: PT (3)
Pasal 42 (1 dan 2):
• Ijazah diberikan kpd lulusan pendidikan
akademik dan pendidikan vokasi sbg
pengakuan thdp prestasi belajar dan/atau
penyelesaian suatu program studi
terakreditasi yg diselenggarakan oleh PT;

• Ijazah diterbitkan oleh PT yg memuat
prodi dan gelar yg berhak dipakai oleh
lulusan PT.
5

BORANG AIPT:

BOBOT MASING-MASING STANDAR
 N
O

 STANDAR

Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi
pencapaian
Tata pamong, kepemimpinan, sistem
II.
pengelolaan, dan penjaminan mutu
III. Mahasiswa dan lulusan
IV. Sumber daya manusia

Kurikulum, pembelajaran, dan suasana
V.
akademik
Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta
VI.
sistem informasi
VII Penelitian, pelayanan/ pengabdian kepada
. masyarakat, dan kerjasama
I.

 BOBO
T
2,63

26,32
13,16

18,42
7,89


18,42
13,12

Bobot Penilaian antar Standar
2.64%
13.16%

26.30%

18.48%

13.12%

7.90%

18.40%

STANDAR 1.
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,
SERTA STRATEGI PENCAPAIAN


BOBOT PENILAIAN MASING-MASING BUTIR :
No.
1

2

3

4

No.
Butir
1,1

1,2

1.3.1

1.3.2


Aspek Penilaian
Kejelasan, kerealistikan, dan
keterkaitan antara visi, misi, tujuan,
sasaran perguruan tinggi, dan
pemangku kepentingan yang terlibat.
Perguruan tinggi menetapkan tonggaktonggak capaian (milestones) tujuan
sebagai penjabaran atau pelaksanaan
renstra, serta mekanisme kontrol
ketercapaiannya
Sosialisasi visi dan misi perguruan
tinggi dilaksanakan secara sistematis
dan berkelanjutan kepada pemangku
kepentingan
Visi dan misi perguruan tinggi dijadikan
pedoman, panduan, dan rambu-rambu
bagi semua pemangku kepentingan
internal serta dijadikan acuan

Bobot


Nilai

0,88

0,44

0,44

0,88

2,64

ELEMEN PENILAIAN
Standar 1. Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta
strategi pencapaian
1. Visi dikembangkan berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah yang baik
dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
2. Pengembangan visi dan misi perguruan tinggi melalui
mekanisme yang akuntabel.

3. Perguruan tinggi menetapkan tonggak-tonggak capaian
(milestones) tujuan dalam rencana strategis.
4. Sosialisasi visi dan misi perguruan tinggi dilaksanakan secara
berkala kepada pemangku kepentingan.
5. Visi dan misi perguruan tinggi dijadikan rambu-rambu, panduan,
dan pedoman bagi semua pemangku kepentingan internal serta
dijadikan acuan untuk mengembangkan Renstra, keterwujudan
visi, keterlaksanaan misi, ketercapaian tujuan melalui strategistrategi yang dikembangkan.

1.1 Jelaskan dasar penyusunan dan mekanisme
penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran institusi
perguruan tinggi, serta pihak-pihak yang dilibatkan
dalam penyusunannya.
1.1. Kejelasan, kerealistikan, dan
keterkaitan antara visi, misi, tujuan,
sasaran perguruan tinggi, dan pemangku
kepentingan yang terlibat.
Visi, misi, tujuan dan sasaran yang :
(1)  Sangat jelas.
(2)  Sangat realistik.

(3)  Saling terkait satu sama lain.
Melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga
kependidikan, alumni dan masyarakat.

 
Statuta
SOTK
SK-SK
Berita Acara
WEB, dll.

1.1 Jelaskan dasar penyusunan dan mekanisme
penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran institusi
perguruan tinggi, serta pihak-pihak yang dilibatkan
dalam penyusunannya.
 Sebutkan dasar-dasar penyusunan VMTS
 Jelaskan  mekanisme penyusunan VMTS
 Sebutkan pihak-pihak yang terlibat, stakeholders internal 
(……..) dan eksternal (………….)
Pernyataan Visi

 Sebutkan Visi PT
 Jelaskan makna visi tsb khususnya kata kunci dalam visi 
tersebut

Pernyataan Misi
Pendidikan, penelitian dan PkM serta tambahan
lainnya

Pernyataan Tujuan
 Jelaskan tujuan, sasaran PT dan strategi pencapaiannya 
(ada IK dan frame waktu pencapaiaan)
 Jelaskan keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran, akan 
lebih baik kalau disertai diagram relasi
 Perhatikan kerealistisan VM (akademik, penelitian. PkM, 
keunggulan, strategi pengembangan ke depan, dll)

1.2 Pernyataan mengenai tonggak-tonggak capaian
(milestones) tujuan yang dinyatakan dalam sasaransasaran yang merupakan target terukur, dan penjelasan
mengenai strategi serta tahapan pencapaiannya.
1.2 Perguruan tinggi menetapkan tonggak-tonggak
capaian (milestones) tujuan sebagai penjabaran
atau pelaksanaan renstra, serta mekanisme
kontrol ketercapaiannya.
 
Dokumen formal berisi:
(1) rumusan tujuan bertahap yang akan dicapai
pada kurun waktu tertentu
(2) tonggak-tonggak capaian tujuan dalam
setiap periode kepemimpinan perguruan
tinggi
(3) mekanisme kontrol ketercapaian dan
tindakan perbaikan untuk menjamin

Statuta
Renstra
SOP
Mekanisme
Kontrol,

1.2 Pernyataan mengenai tonggak-tonggak capaian
(milestones) tujuan yang dinyatakan dalam sasaransasaran yang merupakan target terukur, dan penjelasan
mengenai strategi serta tahapan pencapaiannya.
 rumusan tujuan yang akan dicapai 
 tonggak-tonggak pencapaian sasaran/target yang terukur
 mekanisme kontrol pencapaiannya

1.3.1 Uraikan sosialisasi visi, misi, tujuan, dan sasaran PT agar
dipahami seluruh pemangku kepentingan (sivitas akademika,
tenaga kependidikan, pengguna lulusan, dan masyarakat).

1.3.1 Sosialisasi visi dan misi perguruan tinggi
dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan
kepada pemangku kepentingan

Visi dan misi perguruan tinggi
disosialisasikan secara sistematis dan
berkelanjutan kepada semua pemangku
kepentingan, internal maupun eksternal.

 

Statuta
Renstra
Dokumen
sosialisasi

1.3 Sosialisasi visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi
pencapaian dan penggunaannya sebagai acuan dalam
penyusunan rencana kerja institusi PT.
1.3.1 Uraikan sosialisasi visi, misi, tujuan, dan sasaran PT
agar dipahami seluruh pemangku kepentingan (sivitas
akademika, tenaga kependidikan, pengguna lulusan,
dan masyarakat).
 Sosialisasi dilaksanakan secara sistematik dan 
berkelanjutan,
 Target internal (sivitas akademika dan tenaga 
kependidikan)
 Target eksternal (pengguna lulusan, dan masyarakat)
 web

1.3.2 Visi dan misi perguruan tinggi dijadikan pedoman, panduan, dan
rambu-rambu bagi semua pemangku kepentingan internal serta
dijadikan acuan pelaksanaan renstra, keterwujudan visi,
keterlaksanaan misi, ketercapaian tujuan melalui strategistrategi yang dikembangkan.

1.3.2 Visi dan misi perguruan tinggi dijadikan
pedoman, panduan, dan rambu-rambu bagi
semua pemangku kepentingan internal serta
dijadikan acuan pelaksanaan renstra,
keterwujudan visi, keterlaksanaan misi,
ketercapaian tujuan melalui strategi-strategi
yang dikembangkan.

 

Statuta
Visi dan misi dipahami dengan baik
Renstra
dan dijadikan acuan penjabaran
Dokumen dan
renstra pada semua tingkat unit kerja. analisis Survey
pemahaman, dll.

1.3.2 Jelaskan bahwa visi, misi, tujuan, dan sasaran PT serta
strategi pencapaiannya untuk dijadikan sebagai acuan
semua unit dalam institusi perguruan tinggi dalam
menyusun rencana strategis (renstra) dan/atau rencana
kerja unit bersangkutan.
 Visi dan misi dipahami dengan baik oleh stakeholders 
(bagaimana mekanismenya sehingga dikatakan sudah 
dipahami)  survey dan dianalisis
 VM dijadikan acuan  penjabaran renstra pada semua unit 
kerja 

Kelengkapan Dokumen
Standar 1 yang diperlukan :
1.STATUTA, RIP, RENJA/RENSTRA, RENOP
2.Dokumen Penjaminan Mutu
3.Dokumen audit (AMI)
4.Standar dan Matriks Kompetensi Jabatan
5.Pedoman semua proses yang ada dalam
sebuah institusi

STANDAR 2.
TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN,
SISTEM PENGELOLAAN, DAN
PENJAMINAN MUTU

BOBOT PENILAIAN MASING-MASING BUTIR :
No.
5

6

No.
Butir
2.1.1

2.1.2

7

2.1.3

8

2,2

Aspek Penilaian

Bobot

Perguruan tinggi memiliki tata pamong yang
memungkinkan terlaksananya secara konsisten prinsipprinsip tata pamong, terutama yang terkait dengan
pelaku tata pamong (aktor) dan sistem ketatapamongan
yang baik (kelembagaan, instrumen, perangkat
pendukung, kebijakan dan peraturan, serta kode etik)
dengan pemenuhan lima pilar: (1) kredibel, (2)
transparan, (3) akuntabel, (4) bertanggung jawab, dan
(5) adil

1,48

Kelengkapan dan keefektifan struktur organisasi yang
disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggaraan dan
pengembangan perguruan tinggi yang bermutu. Organ
dalam struktur organisasi: (1) pimpinan institusi, (2)
senat perguruan tinggi/senat akademik, (3) satuan
pengawasan, (4) dewan pertimbangan, (5) pelaksana
kegiatan akademik, (6) pelaksana administrasi,
pelayanan dan pendukung, (7) pelaksana penjaminan
mutu, dan (8) unit perencana dan pengembangan
tridarma
Keberadaan lembaga, mutu, SOP, dan efektivitas
pelaksanaan kode etik.
Kepemimpinan yang efektif tiga karakteristik: (1)

Nilai

26,30
1,48

0,74

BOBOT PENILAIAN MASING-MASING BUTIR :
No.
9

10

No.
Butir
2.3.1

2.3.2

11

2.3.3

12

2.3.4

13

2.3.5

Aspek Penilaian
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional
perguruan tinggi mencakup lima fungsi pengelolaan
(planning, organizing, staffing, leading, dan
controlling), yang dilaksanakan secara efektif untuk
mewujudkan visi dan melaksanakan misi perguruan
tinggi.
Perguruan tinggi memiliki analisis jabatan, deskripsi
tugas, program peningkatan kompetensi manajerial
yang menjamin terjadinya proses pengelolaan yang
efektif dan efisien di setiap unit kerja.
Diseminasi hasil kerja perguruan tinggi sebagai
akuntabilitas publik, serta keberkalaannya.
Keberadaan dan keefektifan sistem audit internal,
dilengkapi dengan kriteria dan instrumen penilaian serta
menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit
kerja, serta diseminasi hasilnya.
Keberadaan dan keefektifan sistem audit eksternal,
dilengkapi dengan kriteria dan instrumen penilaian serta
menggunakannya untuk mengukur kinerja perguruan
tinggi.

Bobot

Nilai

0,74

0,74
0,74
 
0,74

0,74

BOBOT PENILAIAN MASING-MASING BUTIR :
No.
16

17

18
19

No.
Aspek Penilaian
Bobot
Butir
2.4.3 Monitoring dan evaluasi hasil penjaminan mutu di
bidang pendidikan, penelitian,
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat,
0,37
sarana prasarana, keuangan, manajemen, serta
tindak lanjutnya.
2.4.4 Perguruan tinggi memiliki sistem pembinaan
program studi yang mencakup: (1)
pengembangan program studi, (2) penyusunan
0,37
dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan,
dana, dan informasi
2.4.5 Kelengkapan dan aksesibilitas sistem basis data
institusi yang mendukung penyusunan evaluasi
0,74
diri institusi dan program studi.
2.4.6 Status akreditasi BAN-PT untuk seluruh program
studi dalam perguruan tinggi. (Catatan: Program
studi yang dihitung adalah yang sudah memiliki
14,83
izin operasional lebih dari dua tahun, dan sudah
ada sistem akreditasi BAN-PT)

Nilai

 

ELEMEN PENILAIAN
Standar 2. Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan
penjaminan mutu
1. Perguruan tinggi memiliki tata pamong yang memungkinkan
terlaksananya secara konsisten prinsip-prinsip tata pamong,
terutama yang terkait dengan pelaku tata pamong (aktor)
dan sistem ketatapamongan yang baik (kelembagaan,
instrumen, perangkat pendukung, kebijakan dan peraturan,
serta kode etik).
2. Struktur organisasi yang lengkap dan efektif sesuai dengan
kebutuhan penyelenggaraan dan pengembangan perguruan
tinggi yang bermutu.
3. Kelembagaan kode etik.
4. Karakteristik kepemimpinan yang efektif.
5. Partisipasi pemangku kepentingan dalam menyusun rencana
strategis.
6. Sosialisasi renstra secara efektif dan intensif.

2.1.1 Perguruan tinggi memiliki tata pamong yang memungkinkan
terlaksananya secara konsisten prinsip-prinsip tata pamong,
terutama yang terkait dengan pelaku tata pamong (aktor) dan
sistem ketatapamongan yang baik (kelembagaan, instrumen,
perangkat pendukung, kebijakan dan peraturan, serta kode
etik).
2.1.1 Perguruan tinggi memiliki tata pamong yang
memungkinkan terlaksananya secara konsisten prinsip-prinsip
tata pamong, terutama yang terkait dengan pelaku tata pamong
(aktor) dan sistem ketatapamongan yang baik (kelembagaan,
instrumen, perangkat pendukung, kebijakan dan peraturan, serta
kode etik).

 

Dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal
bahwa sistem tata pamong menjamin terwujudnya visi,
terlaksananya misi, tercapainya tujuan, berhasilnya
strategi yang digunakan, memenuhi lima pilar :
(1) kredibel,
(2) transparan,
(3) akuntabel,
(4) bertanggung jawab,

SOTK
Kode Etik
Dokumen Tata
Pamong
SK, dll.

2.1.1 Uraikan secara ringkas sistem tata pamong (sebutkan
lembaga yang berperan, perangkat pendukung,
kebijakan dan peraturan/ketentuan termasuk kode etik
yang dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan
perguruan tinggi, serta prosedur penetapannya) di
institusi perguruan tinggi dalam membangun sistem
tata pamong yang kredibel, transparan, akuntabel,
bertanggung jawab, dan adil, serta pelaksanaannya.
 Pelaksanaan tatapamong  yang konsisten
 prinsip-prinsip tatapamong dan sistem ketatapamongan 
yang baik (kelembagaan, instrument, perangkat 
pendukung kebijakan dan peraturan, serta kode etik)
 Memenuhi pilar: kredibel, transparan, akuntabel, 
bertanggung jawab dan adil (berikan contoh masingmasing)

2.1.2 Kelengkapan dan keefektifan struktur organisasi yang
disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggaraan dan
pengembangan perguruan tinggi yang bermutu.
2.1.2 Kelengkapan dan keefektifan struktur organisasi yang
disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggaraan dan
pengembangan perguruan tinggi yang bermutu.
Organ dalam struktur organisasi: (1) pimpinan institusi, (2)
senat perguruan tinggi/senat akademik, (3) satuan
pengawasan, (4) dewan pertimbangan, (5) pelaksana
kegiatan akademik pelaksana administrasi, pelayanan dan
pendukung, (6) pelaksana penjaminan mutu, (7) unit
perencana dan pengembangan tridarma
 

Kelengkapan dan keefektifan, serta
dokumentasi struktur organisasi yang
meliputi delapan organ dan dilengkapi
dengan deskripsi tertulis yang jelas
tentang tugas, fungsi, wewenang, dan

SOTK
Tupoksi
Dokumen lain
SK, dll.

2.1.2 Struktur Organisasi, Koordinasi, dan Cara Kerja
Institusi Perguran Tinggi.
Gambarkan struktur organisasi perguruan tinggi serta tugas
dan fungsi dari tiap unit yang ada. Sebutkan nama
lembaga, fakultas, jurusan dan laboratorium yang ada.
 Buat bagan struktur organisasi
 Jelaskan mekanisme koordinasi dan cara kerja

No.
(1)
1
2

3
4
5

6

7

8

Nama Generik
Unit
(2)

Pimpinan
institusi
Senat perguruan
tinggi/senat
akademik
Satuan
pengawasan
Dewan
pertimbangan
Pelaksana
kegiatan
akademik
Pelaksana
administrasi,
pelayanan dan
pendukung
Pelaksana
penjaminan
mutu
Unit perencana
dan
pengembangan
tridarma

 

Nama Unit di
Perguruan Tinggi
(3)

Tugas Pokok dan Fungsi
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(4)

2.1.3 Keberadaan lembaga, mutu, SOP, dan efektivitas pelaksanaan
kode etik.

2.1.3 Keberadaan lembaga, mutu, SOP, dan
efektivitas pelaksanaan kode etik
Pelaksanaan kode etik sangat lengkap,
meliputi:
(1) Lembaga tersendiri,
(2) Mencakup masalah akademik
(termasuk penelitian dan karya
ilmiah), dan non-akademik,
(3) SOP sangat lengkap dan jelas,
(4) SOP dilaksanakan secara efektif.

 

SOP
Standarstandar
Dokumen lain
SK, dll.

2.1.3 Kelembagaan Kode Etik
Jelaskan kode etik, lembaga serta prosedur
penyelesaian pelanggaran kode etik sivitas akademika
dan tenaga kependidikan di institusi ini beserta
sosialisasinya.
 Lembaga tersendiri, tersosialisasi
 Mencakup masalah akademik (termasuk Penelitian dan 
karya ilmiah), dan non-akademik, 
 SOP yang lengkap dan jelas, 
 SOP dilaksanakan secara efektif

2.2 Karakteristik kepemimpinan yang efektif dalam kepemimpinan
operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik.

2.2 Karakteristik kepemimpinan yang efektif
dalam kepemimpinan operasional,
kepemimpinan organisasi, dan
kepemimpinan publik.

 

Kepemimpinan perguruan tinggi memiliki SOTK
Tupoksi
karakteristik:
Standar(1) kepemimpinan operasional,
standar
(2) kepemimpinan organisasi,
Dokumen lain
(3) kepemimpinan publik
SK, dll.

2.2 Kepemimpinan
Jelaskan pola dan kinerja kepemimpinan institusi
perguruan tinggi, mencakup informasi tentang
kepemimpinan operasional, organisasi, dan publik.
 Kepemipinan operasional,
 Kepemimpinan organisasi dan 
 Kempimpinan publik (kerjasama dan kepemimpinan di 
luar kampus
 Berikan contoh masing-masing

2.3.1 Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggi
mencakup fungsi pengelolaan (planning, organizing, staffing,
leading, dan controlling), yang dilaksanakan secara efektif untuk
mewujudkan visi dan melaksanakan misi perguruan tinggi.
2.3.1 Sistem pengelolaan fungsional dan
operasional perguruan tinggi mencakup fungsi
pengelolaan (planning, organizing, staffing,
leading, dan controlling), yang dilaksanakan
secara efektif untuk mewujudkan visi dan
melaksanakan misi perguruan tinggi.
 

Sistem pengelolaan fungsional dan
operasional perguruan tinggi mencakup SOTK
semua (lima) fungsi pengelolaan yang Tupoksi
Dokumen lain
dilaksanakan secara efektif.
SK, dll.

2.3.1 Jelaskan sistem pengelolaan institusi perguruan tinggi
serta dokumen pendukungnya (jelaskan unit / bagian /
lembaga yang berperan dalam setiap fungsi
pengelolaan serta proses pengambilan keputusan).
 Berikan penjelasan bahwa pengelolaan PT dilaksanakan 
secara efektif untuk mewujudkan visi dan melaksanakan 
misi PT
 Dokumen pendukung

2.3.2 Perguruan tinggi memiliki analisis jabatan, deskripsi tugas,
program peningkatan kompetensi manajerial yang menjamin
terjadinya proses pengelolaan yang efektif dan efisien di setiap
unit kerja.
2.3.2 Perguruan tinggi memiliki analisis jabatan,
deskripsi tugas, program peningkatan
kompetensi manajerial yang menjamin
terjadinya proses pengelolaan yang efektif dan
efisien di setiap unit kerja.
 
Perguruan tinggi memiliki :
(1) rancangan dan analisis jabatan, (2) uraian
tugas, (3) prosedur kerja, (4) program
peningkatan kompetensi manajerial yang
sistematis untuk pengelola unit kerja,
yang menggambarkan keefektifan dan
efisiensi manajemen operasi di setiap unit

Analisis Jabatan
SOTK
Tupoksi
SOP
Dokumen
pengembangan

2.3.2 Jelaskan program peningkatan kompetensi manajerial
untuk menjamin proses pengelolaan yang efektif dan
efisien di setiap unit.





Rancangan dan analisis jabatan,
Uraian Tugas,
Prosedur kerja,
Program peningkatan kompetensi manajerial yang 
sistematik untuk mengelola unit kerja, yang 
menggambarkan kefektifan dan efisiensi manajemen 
operasi di setiap unit kerja.

2.3.3 Diseminasi hasil kerja perguruan tinggi sebagai akuntabilitas
publik, serta keberkalaannya.
2.3.3 Diseminasi hasil kerja perguruan tinggi
sebagai akuntabilitas publik, serta
keberkalaannya.

 

Perguruan tinggi secara bertanggung jawab
menyebarluas-kan hasil kinerjanya secara
berkala kepada semua stakeholders, minimal
setiap tahun.

Sertifikat
Dokumen lainnya
SK
dll.

2.3.3 Jelaskan diseminasi hasil kerja perguruan tinggi
sebagai akuntabilitas publik.
PT menyebarluaskan kasil kerja secara berkala kepada 
semua stakeholders (internal dan eksternal)

 web

2.3.4 Keberadaan dan keefektifan sistem audit internal, dilengkapi
dengan kriteria dan instrumen penilaian serta menggunakannya
untuk mengukur kinerja setiap unit kerja, serta diseminasi
hasilnya.
2.3.4 Keberadaan dan keefektifan sistem audit
internal, dilengkapi dengan kriteria dan
instrumen penilaian serta menggunakannya
untuk mengukur kinerja setiap unit kerja, serta
diseminasi hasilnya.
 

Perguruan tinggi memiliki kriteria dan Standar
instrumen penilaian, menggunakannya Dokumen
untuk mengukur kinerja setiap unit, dan Penjaminan
hasil pengukurannya digunakan serta Mutu
didiseminasikan dengan baik.
SK
dll.

2.3.4 Jelaskan sistem audit internal (lembaga/unit kerja,
ruang lingkup tugas, prosedur kerja dsb).





PT memiliki kriteria dan instrument penilaian, 
Dipakai untuk mengukur kinerja setiap unit,
hasilnya digunakan serta
didiseminasikan dengan baik

 web

2.3.5 Keberadaan dan keefektifan sistem audit eksternal, dilengkapi
dengan kriteria dan instrumen penilaian serta menggunakannya
untuk mengukur kinerja perguruan tinggi.
2.3.5 Keberadaan dan keefektifan sistem audit
eksternal, dilengkapi dengan kriteria dan
instrumen penilaian serta menggunakannya
untuk mengukur kinerja perguruan tinggi.

Lembaga audit eksternal kredibel dan hasil
auditnya digunakan serta didiseminasikan
dengan baik.

 
Standar
Dokumen
Penjaminan
Mutu
SK
dll.

2.3.5 Jelaskan sistem audit eksternal (lembaga/unit kerja,
ruang lingkup tugas, prosedur kerja dsb).





PT menggunakan lembaga audit eksternal yang kredibel,
memiliki kriteria dan instrument penilaian,
digunakan untuk mengukur kinerja PT, dan
didiseminasikan dengan baik

2.4.1 Perguruan tinggi menjalankan sistem penjaminan mutu yang
didukung dengan adanya bukti-bukti berupa manual mutu, dan
pelaksanaannya.
2.4.1 Perguruan tinggi menjalankan sistem
penjaminan mutu yang didukung dengan
adanya bukti-bukti berupa manual mutu, dan
pelaksanaannya.
 
Manual Mutu yang lengkap meliputi :
(1) Pernyataan Mutu
(2) Kebijakan Mutu
(3) Unit Pelaksana
(4) Standar Mutu
(5) Prosedur Mutu
(6) Instruksi Kerja
(7) Pentahapan Sasaran Mutu
dan terintegrasi dalam suatu sistem dokumen.

Standar
Dokumen
Kebijakan
Prosedur
Instruksi Kerja
Penjaminan Mutu
SK
dll.

2.4 Sistem Penjaminan Mutu
2.4.1 Jelaskan keberadaan manual mutu yang mencakup
informasi tentang kebijakan, pernyataan, unit pelaksana,
standar, prosedur, SOP, dan pentahapan sasaran mutu
perguruan tinggi.









Pernyataan Mutu, 
Kebijakan Mutu,
Unit Pelaksanan, 
Standar Mutu, 
Prosedur mutu, 
Instruksi Kerja, 
Pentahapan Sasaran Mutu. 
Lengkapi semua poin ini dengan bukti-bukti dan 

terintegrasi dalam suatu sistem dokumen.

2.4.2 Implementasi penjaminan mutu.

2.4.2 Implementasi penjaminan mutu.

Penjaminan mutu sudah berjalan di seluruh unit
kerja yang mencakup siklus perencanaan,
pelaksanaan, analisis dan evaluasi, tindakan
perbaikan yang dibuktikan dalam bentuk laporan
monev dan audit.

 
Dokumen
Prosedur
Implementasi
Monev
Tindakan
Perbaikan
dll.

2.4.2 Jelaskan implementasi penjaminan mutu perguruan
tinggi.
Implementasi penjaminan mutu 
 Sudah berjalan di seluruh unit kerja yang mencakup :





siklus perencanaan,
pelaksanaan,
analisis dan evaluasi,
tindakan perbaikan yang dibuktikan dalam bentuk 
laporan MONEV Audit

2.4.3 Monitoring dan evaluasi hasil penjaminan mutu di bidang
pendidikan, penelitian, pelayanan/pengabdian kepada
masyarakat, sarana prasarana, keuangan, manajemen, serta
tindak lanjutnya.
2.4.3 Monitoring dan evaluasi hasil penjaminan
mutu di bidang pendidikan, penelitian,
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat,
sarana prasarana, keuangan, manajemen,
serta tindak lanjutnya.
Pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu di
bidang
(1) pendidikan
(2) penelitian
(3) PkM
(4) sarana prasarana,
(5) keuangan,
(6) manajemen
yang terdokumentasi dan disosialisasikan dengan baik, serta
ditindaklanjuti.

 
Dokumen
Prosedur
Implementasi
Monev
Tindak lanjut
dll.

2.4.3 Jelaskan monitoring dan evaluasi penjaminan mutu
perguruan tinggi, serta tindak lanjutnya.
MONEV hasil penjaminan mutu:
 Pendidikan, 
 Penelitian, 
 PkM, 
 Sarana-Prasarana, 
 Keuangan, 
 Manajemen.
Semua poin ini harus terdokumentasi dan 
disosialisasikan dengan baik serta ada tindak

lanjut

2.4.4 Perguruan tinggi memiliki sistem pembinaan program studi yang
mencakup: (1) pengembangan program studi, (2) penyusunan
dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, dan
informasi.
2.4.4 Perguruan tinggi memiliki sistem pembinaan
program studi yang mencakup:
(1) pengembangan program studi,
(2) penyusunan dokumen akreditasi dalam
bentuk pelatihan, dana, dan informasi.

 

Perguruan tinggi memberikan pembinaan
sangat baik dalam:
(1) pengembangan program studi,
(2) penyusunan dokumen akreditasi dalam
bentuk pelatihan, dana, dan informasi.

Dokumen
Pengembangan
PS
Pelatihan
dll.

2.4.4 Jelaskan peranan institusi dalam pembinaan program
studi (pengembangan program studi serta bantuan
penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk
pelatihan, dana dan informasi).
Pembinaan dianggap sangat baik, kalau:





Pengembangan Prodi,
Penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan,
Dana dan 
Informasi

2.4.5 Kelengkapan dan aksesibilitas sistem basis data institusi yang
mendukung penyusunan evaluasi diri institusi dan program
studi.

2.4.5 Kelengkapan dan aksesibilitas sistem basis
data institusi yang mendukung penyusunan
evaluasi diri institusi dan program studi.

Basis data lengkap mencakup informasi
tentang tujuh standar akreditasi untuk
penyusunan dokumen evaluasi diri institusi
maupun program studi, dan dapat diakses
dengan mudah.

 
Dokumen dan
Akses Data
base Instrumen
Akreditasi

2.4.5 Jelaskan ketersediaan dan pelaksanaan basis data
institusi dan program studi untuk mendukung
penyusunan dokumen evaluasi diri.
Basis data dianggap lengkap kalau mencakup:
 informasi ttg 7 standar akreditasi utk penyunan dokumen 
Evaluasi Diri PT dan Prodi,
 dapat diakses dengan mudah

2.4.6 Status akreditasi BAN-PT untuk seluruh program studi dalam
perguruan tinggi.

2.4.6 Status akreditasi BAN-PT untuk seluruh
program studi dalam perguruan tinggi.

Skor = (4 x NA + 3 x NB + 2 x NC + NK + NO) / N.

 
Dokumen
Sertifikat
Akreditasi PS

2.4.6 Tuliskan jumlah program studi yang ada dan status
akreditasi BAN-PT.
Status
Akademik
No. Akredit
asi
S-3 S-2 S-1
(1)
1
2
3
4

5

(2)
Terakreditasi A
Terakreditasi B
Terakreditasi C
Akredita
si
Kadaluwarsa
Belum
Terakre-

(3) (4)

Jumlah Program Studi
Profesi
Vokasi
ProSp-2 Sp-1
D-4 D-3 D-2 D-1
fesi

(5)

(6)

(7)

(8)

Total

 

 

 

 

 

 

(9) (10) (11 (12 (13)
)
)
 
 
 
 
NA=

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

NB =

 

NC =

  dan sudah
  ada sistem  akreditasi
  BAN-PT.
 
 

 

NK =

 

 

NO =

Program studi yang dihitung
memiliki
  adalah
  yang
  sudah
 
 
  izin
 
operasional lebih dari dua tahun,

 

 

 

 

 

 

Kelengkapan Dokumen
Standar 2 yang diperlukan :
1.STATUTA, RENJA/RENSTRA, RIP, RENOP
2.Dokumen Penjaminan Mutu dan
Dokumen Audit
3.Standar dan Matriks Kompetensi Jabatan
4.Dokumen Sistem Penganggaran Program
Studi
5.Dokumen / SOP yang terkait dengan Tata
Pamong
6.Dokumen kajian Proses Pembelajaran
melalui umpan balik dari Dosen,

Kendala-kendala yang dihadapi :
Anggota Tim yang kurang cakap
Data menyebar sehingga sulit untuk dikumpulkan
Data Base yang jelek
Sulit mengumpulkan anggota tim
Penulisan yang tidak mengacu pada Standar Penilaian
25 Febr 2009

AIPT HARUS DIPERSIAPKAN SERIUS
Jangan terpaku dengan aturan/ regulasi
Penting untuk bench marking  kebutuhan.
Harus mulai dan mempersiapkan diri 

melangkah lebih dulu  persiapan dini
(pengalaman Polban 2013 dan 2016)
Berikan penugasan secara khusus.
Jangan “works as usual”  extra ordinary
Semua unit dikondisikan, dan rutin melihat
positioning kita dari indikator yang ada.
 ber kali-kali simulasi sesuatu yang bagus untuk

penyempurnaan dengan memperoleh 2nd, 3rd
opinions

POIN PENTING DALAM RAIHAN
AKREDITASI INSTITUSI A di Polban
 AIPT A yang diraih Polban melalui

proses panjang dan by design 
Menyiapkan langkah dan strategi ->
Peran & kepedulian Pimpinan sangat
penting.
 Menjaga dan mengedepankan
kualitas dalam pendidikannya 
adanya Satuan Penjaminan Mutu
(SPM) sebelum ada
regulasi/kewajiban dari Pemerintah.
 Budaya menjaga mutu selalu

PEROLEHAN AIPT 2009 & 2013 : MOMEN
EVALUASI DIRI Polban
 Tahun 2009 & 2013, Polban mengajukan AIPT dan

memperoleh akreditasi “B” AIPT pertama kali di
Indonesia, dan bersifat SUKARELA dan DITUNJUK;
 Nilai AIPT jadi bahan evaluasi dg memperhatikan catatan
dan saran assessor saat visitasi akreditasi terakhir tahun
2013, dengan langkah sbb:
 Pengembangan dan perbaikan standar Pendidikan.
 Pemenuhan standar pendidikan.
 Pengukuran dan pencapaian standar pendidikan.
 Menyempurnakan substansi penilaian dan kelengkapan.

administrasi/dokumentasi AIPTTujuh Standar Akreditasi BAN-PT.

 Pra pengajuan AIPT 2016 semua prodi di Polban telah

terakreditasi.

Dokumen:
1. Dokumen pedoman pengelolaan Penelitian
2. Hasil Penelitian (rekapitulasi judul dan laporan penelitian) yang jumlah
judulnya ada dalam borang
3. Artikel ilmiah (rekapitulasi judul dan dokumen artikel) yang jumlah
judulnya ada dalam borang.
4. Dokumen sitasi publiksi ilmiah
5. Dokumen hak paten/HaKi dan atau karya yang mendapat penghargaan
6. Dokumen pedoman pengelolaan PkM
7. Hasil PkM (rekapituasi judul dan dokumen laporan PkM) yang jumlah
judulnya ada dalam borang
8. Dokumen pedukung kegiatan kerjasama instansi dalam negeri
9. Dokumen pendukung kegiatan kerjasama dengan luar negeri
10.Dokumen rancangan, proses dan hasil monitoring kerjasama
11.Dokumen (instrumen dan laporan) pemanfaatan dan keputusan hasil
kerjasama
WRSP3M, WR-APU, LPPM, LPPT, KP-4, WD-Akad, KUI, KaK, DirMAWA, KAPU, RS-Sarjito, RSA, RSgm, RSH, GMC, KJM

Pembelajaran STRATEGI PENYIAPAN AIPT
Polban 2016
Penetapan Waktu Persiapan AIPT

Pembentukan Team Work
Penghimpunan Data Pendukung Standar
Borang AIPT
Tabulasi, Koreksi, dan Up-dating Data
Penulisan/Penyajian/Presentasi Data
Simulasi – Revisi (min 2x) dan Persiapan Visitasi
Asesor

1










ESTIMASI WAKTU
PERSIAPAN AIPT

Penghitungan waktu dalam persiapan AIPT harus
ditentukan sebagai strategi dalam mepersiapkan halhal sebagai berikut;
Proses pengumpulan data
Proses pengolahan data
Simulasi borang akreditasi
Merevisi dan melengkapi borang setelah simulasi
Pengiriman borang akreditasi
Penerimaan kunjungan visitasi tim asesor
Waktu yang cukup ideal untuk mempersiapkan aspek
tersebut yaitu + 3- 6 bulan (tentatif), namun bisa
dipersingkat karena hakikatnya proses itu sudah kita
jalankan melekat dengan rutinitas kerja PT.

2

PEMBENTUKAN TEAM WORK

 Perlu dibentuk tim: ketua, tim standar






dan satuan tugas unit, dan anggotanya
Ketua bertugas mengkoordinasi tim tiaptiap standar
Tim standar bertanggungjawab
sepenuhnya terhadap isian borang dan
ED pada standar tersebut
Satuan tugas unit bertugas melacak
data-data yang belum terdokumentasi
Perlu dibuat tim kecil yang secara
khusus melakukan revisi dan evaluasi
Setiap anggota tim wajib
mengkosongkan kegiatan pada hari

Struktur Tim Akreditasi Perguruan Tinggi
Ketua Tim
Borang

Tim
Stan
dar 1

Tim
Stan
dar 2

Tim
Stan
dar 3

Tim
Stan
dar 4

Tim
Stan
dar 5

Satuan
Tugas
Unit/Jurusa
n

Tim
Stan
dar 6

Tim
Stan
dar 7

Tim
Eval
uasi
Diri

Keterangan:
 Ketua bertugas mengkoordinasi koordinator di tiap-tiap standar ;
 Tim standar bertanggungjawab sepenuhnya terhadap isian borang dan ED pada
standar yang dibidanginya ;
 Satuan tugas unit bertugas melacak data-data yang belum terdokumentasi.

Struktur Tim Kecil Akreditasi Perguruan Tinggi

Ketua
Borang
Evalua
tor
Standa
r
1 &2
Tim
Standa
r
1&2

Evalua
tor
Standa
r
3&5
Tim
Standa
r
2&4

Evalua
tor
Standa
r
4&6
Tim
Standa
r
5&6

Evalua
tor
Standa
r
7
Tim
Standa
r
7

Keterangan:
 Tugas tim kecil ini secara khusus melakukan revisi dan evaluasi dokumen borang
dan ED;
 Tugas Ketua borang mengkoordinasi evaluator untuk melakukan evaluasi
terhadap masing-masing standar;
 Tugas evaluator melakukan koordinasi terhadap koordinator di masing-masing
standar atas hasil kerja pengisian borang untuk dievaluasi.

KOMITMEN PERSONIL TIM
 PERSONIL

TIM merupakan bagian strategis
dalam keberhasilan penyiapan AIPT.
 Penentuan personil tim perlu memperhatikan
aspek berikut :
 Prioritaskan yang memiliki KOMITMEN dan
memiliki SEMANGAT bekerja.
 Memiliki
KECAKAPAN
DAN
PENGUASAAN
terhadap borang AIPTAnggota tim yang kurang
cakap bisa menghambat proses pengerjaan
borang.
 Utamakan anggota tim yang dipilih memiliki

3

PENGHIMPUNAN DATA AIPT

 Meskipun aspek ini yang paling sulit

karena bisa disebabkan data menyebar,
sehingga sulit untuk dikumpulkan, dan
data base yang jelek. Maka langkah
yang diperlukan:
 Satuan tugas unit bertugas melacak data-data

yang belum terdokumnetasiMelakukan kordinasi
dengan unit-unit di PT.
 Mengoptimalkan keberadaan Satuan Penjaminan
Mutu dalam menelusuri data-data.

 Perlu diantisipasi potensi yang bisa

melunturkan semangat tim dalam

4

PRIORITAS
TABULASI/PENGOLAHAN DATA

BOBOT PENILAIAN DOKUMEN AKREDITASI
Item



Komponen Penilaian

A

Mutu evaluasi-diri PT (Penilaian
kualitatif laporan evaluasi-diri
institusi)

B

Mutu data dan informasi pemenuhan
tujuh standar akreditasi perguruan tinggi
(Penilaian kualitatif dan kuantitatif
berdasarkan Buku V: Matriks Penilaian
Borang)
TOTAL

Bobot (%)
10

90

100

Mengingat penilaian dalam bentuk dokumen
pada poin ‘B’menjadi nilai paling besar90%,
maka bagian penilaian poin ‘B’ harus menjadi
prioritas untuk dicari, diolah, dan disimulasikan
sebelum masuk pengolahan data penilaian aspek
‘A’.

5

PRESENTASI/PENYAJIAN DATA

 Penyajian data harus detail dan

komprehensif, ex: Uraian visi, misi, tujuan
dan sasaran PT harus jelas, realistis, dan
saling terkait satu sama lain;
 Tersajinya data yang mudah dipahami oleh
asesor saat visitasiPenulisan harus
mengacu pada standar penilaian;
 Jika perlu disediakan data sekunder sebagai
pendukung (penguat) atas data primer
dipenilaian borang.

ADAKAN SIMULASI
 Lakukan

Simulasi sebelum

borang dikirimkan/sebelum
visitasi
 Undang Pihak eksternal, baik dari
PT yang sudah terakreditasi
(Baik Sekali dan Unggul) dan
atau ASESOR yang qualified.

KENDALA-KENDALA YANG SERING
DIHADAPI DALAM PROSES AIPT

 Anggota tim: kapasitas, waktu,

kepedulian
 Pengumpulan data yang
menyebar, berada di berbagai
unit/tangan  hambat
pengumpulan data
 Data base yang jelek;
 Hanya mengejar Target Selesai

6

PERSIAPAN VISITASI ASESOR
Rektor dan
Pimpinan
Universitas

• Memahami isi borang secara detailHarus
meluangkan waktu untuk mempelajari isi
borang;
• kordinasi dan sharing info dengan tim
AIPTMinimal 1-2 hari sebelum hari ‘H’.

Dekan dan Unitunit Pendukung

• Fokus memahami apa yang menjadi
bagiannya dalam penilaian diborang;
• Perlu dipersiapkan melalui proses sharing
info dengan tim AIPT.

Perwakilan
Karyawan dan
Mahasiswa

• Bila perlu dilakukan ‘karantina’ terhadap
karyawan dan mahasiswa yang ditunjuk
untuk mewakili menjawab pertanyaan
asesor kejujuran
• Pelibatan aktif dalam beberapa proses
persiapan. Ex: Proses pemaparan
simulasi borang.

Note:

Kemampuan dan penampilan pimpinan dalam menjawab
sangat dibutuhkan pada sesi ini sebagai cara untuk
meyakinkan asesor.

Penutup
 Penyiapan AIPT bagi setiap PT di Indonesia pada

prinsipnya sebagai bentuk akuntabilitas kepada
stakeholder bahwa penyelenggaraan pendidikan di PT
teruji kualitasnya secara formal;
 Penyiapan AIPT sesungguhnya perlu adanya komitmen
pimpinan dan dukungan dari seluruh sivitas akademika
 rektor harus siap menyampaikan gambaran makro
semua yang disampaikan dan aspek filosofinya
 Penyiapan AIPT dibutuhkan kesatuan persepsi dan
langkah bersama dari seluruh sivitas akademika di
masing-masing perguruan tinggi untuk mewujudkan
perguruan tinggi yang unggul dan berkualitas.



Instrumen dan Pedoman Akreditasi
IPT
NASKAH AKADEMIK AKREDITASI IPT
BUKU I
I
n
STANDAR DAN PROSEDUR AKREDITASI PT
BUKU II
s
BORANG AKREDITASI IPT
BUKU III
t
PEDOMAN EVALUASI DIRI IPT
BUKU IV
r
PEDOMAN PENILAIAN BORANG DAN
u
BUKU V
EVALUASI DIRI IPT
m
MATRIKS PENILAIAN BORANG DAN
BUKU VI
EVALUASI DIRI IPT
e
PEDOMAN ASESMEN LAPANG
n BUKU VII
IPT

DALAM PROSES ASESMEN, Para
Asesor:TEGUH
 WAJIB MEMEGANG
“Prinsip Utama, Best Practices”
& Kode Etik ASESMEN :
 “Respect peer” dan “Fihak Yg
Diassess” (tegas tapi hormat, santun,
dan hargai budaya)

 Peer bekerja mandiri: on equality

basis tidak boleh ada “exploitasi
kawan”, “junior” dan “senior”
 Ingat: Manajemen/Pengelolaan

Tugas Utama Asesor
 Audit, asesmen dan menilai: bahwa yg dianut&diterapkan

oleh assessee dilaksanakan secara baik& konsisten;
  Ukur setiap elemen (yg sesuai) dari sisi:
(1) Keefektifan/keberhasilan pendekatan, model, upaya
strategi,dll
(2) Adequacy (kecukupan/memadai)
(3) Appropriateness (kewajaran dan kepatutan)
(4) Produktifitas (per satuan input atau proses)
(5) Efisiensi (bandingkan proses terhadap input yg
digunakan)
(6) Viability (kemapu tumbuhan/berkembang di masa
depan)
(7) Sustainability (keberlanjutan masa depan)

Rambu-rambu Pengisian Instrumen

1. MENJADIKAN MATRIKS PENILAIAN DAN
FORMAT PENILAIAN SEBAGAI ACUAN
Dalam Matriks dan Format Penilaian
Akreditasi tertera indikator penilaian untuk
harkat dan peringkat dari angka 0 s.d. 4
untuk peringkat sangat kurang (0), kurang
(1), cukup (2), baik (3), dan sangat baik (4).
Idealnya semua nilai adalah 4 (sangat baik)
asalkan didasarkan pada realita.

2. MENGGUNAKAN
BANYAK CATATAN KAKI
Pengisian borang harus disamakan dengan
penulisan karya ilmiah sehingga semua data
yang diinformasikan disebut sumbernya.
Setiap kali menyampaikan informasi wajib
disebut sumbernya agar mudah ditemukan
ketika ada pertanyaan atau pengecekan.
Penyebutan sumber informasi dimaksud secara
mudah dibuat dalam bentuk Catatan Kaki
(footnote).

3. PERLU ANALISIS YANG MENDALAM
DAN KOMPREHENSIF
Isian borang ada yang berbentuk kuantitatif dan
kualitatif. Khusus untuk jawaban berbentuk essay
wajib berbentuk uraian yang analitis, kritis, dan
komprehensif dengan banyak dukungan data.
Uraian yang demikian sangat diperlukan karena
tidak semua asesor mengetahui institusi atau
program studi yang sedang diases/dinilai. Selain
itu menggambarkan juga aspek keseriusan dan
kualitas pengelola institusi atau program studi.

4. PERLU BANYAK DATA
Uraian pada borang haruslah banyak data dan detil.
Data yang dimaksudkan dapat berupa:
1.Nama orang
2.Nama tempat
3.Istilah
4.Angka-angka (bulan, tahun, jumlah)
Tidak boleh menyebut sesuatu yang bersifat “umum”,
misalnya Menyelenggarakan seminar. Kalimat ini tidak
jelas. Harus ditulis secara lengkap misalnya:
Menyelenggarakan seminar tentang Pendidikan Abad
25 dengan narasumber …. pada tanggal ….. di …..
yang diikuti oleh …. peserta. (diakhiri dengan nomor
catatan kaki).

5. MEMBERIKAN “LINK” PADA SETIAP
JAWABAN ANGKA ATAU ISTILAH
Untuk mempermudah pekerjaan dan meyakinkan
Asesor/Auditor, setiap data yang disebut dalam
borang wajib diberikan tanda “link”.
Misalnya ada jawaban sbb: Pada tanggal … dosen
A (tulis namanya) memperoleh penghargaan tingkat
internasional di bidang lomba karya ilmiah dalam
bahasa Inggris.
Selain wajib disebut Catatan Kaki pada akhir
kalimat, pernyataan ini wajib juga diberikan “link”
pada perhargaan tingkat internasional yang
langsung link dengan sertifikat/piagamnya.

Contoh pada jawaban yang ada angkanya:
Selama tiga tahun terakhir yaitu sejak 2 Januari
2012 sampai dengan 30 Desember 2014 karya
ilmiah dosen Program Studi …… yang
dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi
sebanyak 32 artikel.
Kata 32 artikel diberikan tanda “link” dan begitu
diklik akan langsung ditemukan daftar rincian
tulisan sebanyak 32 artikel baik dari sisi penulis,
judul tulisan, jenis atau nama jurnal dan
seterusnya secara legkap.

6. MEMBERI URAIAN TAMBAHAN SESUAI
YANG DIKEHENDAKI
PADA SETIAP KOLOM ISIAN
Isian borang sering ada juga yang dalam bentuk
pengisian kolom. Dalam hal ini penulis perlu
menambahkan uraian sesuai yang dimaksud pada
Buku 6 (Matriks).
Contoh dalam hal ini adalah ketika mengisi data
mahasiswa dan keuangan. Dalam hal ini penulis
perlu memberikan tambahan uraian sesuai yang
dikehendaki maksud Buku 6 (Matriks) tentang makna
yang dimaksud dengan angka-angka tersebut.

7. MENYAJIKAN BANYAK FOTO ATAU
GAMBAR
Untuk memperkuat argumen pada uraian,
pengisian borang akreditasi perlu dilengkapi
dengan foto atau gambar yang cukup. Upaya
yang demikian akan membantu pada Asesor
mengetahui secara konkret uraian yang ada.
Foto atau gambar dimaksud misalnya foto
kampus, perpustakaan, laboratorium, piagam
penghargaan, piala, dan lainnya.

8. SEMUA NOMOR INSTRUMEN
TERJAWAB SECARA BENAR DAN
MELAMPAUI STANDAR.
Sebelum borang akreditasi diserahkan kepada Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) wajib
diteliti agar jangan sampai ada nomor instrumen yang
terlewatkan. Semua nomor dan urutannya harus terisi
secara benar, kecuali memang tidak ada data untuk
diisikan.
Apabila didapati ada nomor dan halaman yang hilang
maka institusi atau program studi akan memperoleh
kerugian besar karena tidak mendapatkan nilai dari
nomor atau halaman yang hilang dan biasanya dianggap
tidak ada jawaban.

9. MELAKUKAN SIMULASI PENILAIAN
SEBELUM BORANG DISERAHKAN
KE BAN-PT.
Status akreditasi Institusi dan Program Studi merupakan
nyawa Perguruan Tinggi. Oleh karena itu pengurusan
akreditasi perlu sangat diseriusi agar mendapatkan hasil
yang maksimal.
Sebelum dokumen akreditasi diserahkan ke BAN-PT wajib
dilakukan simulasi penilaian dan melibatkan para dosen
pakar di bidang borang dan perlu juga ada yang secara
teliti melakukan penilaian sebelum dinilai Asesor lain.

SELESAI

Terima
kasih
WASSALAMU ALAIKUM Wr.Wb.