PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI. pptx
INTEGRASI KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN
BERBASIS PENDIDIKAN HOLISTIK
Oleh:
Zainal Arifin Ahmad
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga
Email: azet6@hotmail. com
Latar Belakang
• Ada kecenderungan semakin merapuhnya karakter pada
masyarakat, khususnya generasi muda.
• Pentingnya pendidikan karakter memang telah menjadi
kesadaran banyak pihak, bahkan sejak awal negeri ini berdiri.
• Kemendiknas juga telah menyusun Dokumen Desain Induk
Pendidikan Karakter dan Dokumen Panduan Pelaksanaan
Pendidikan Karakter. Bahkan Kemendiknas telah melakukan
pilot proyek implementasi pendidikan karakter di sejumlah
sekolah. Namun semua itu di samping belum memenuhi
harapan, juga masih terdapat sejumlah kelemahan.
• Penulis menemukan belum adanya desain operasional yang
terinci mengenai konsep dan aplikasi pendidikan karakter
melalui pembelajaran mata pelajaran.
Pengertian Karakter
Beberapa pengertian:
• Karakter merupakan sifat seseorang berkaitan dengan kemampuan membuat
keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik dan mewujudkan
kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. (Kemendiknas,
2011)
• Karakter merupakan tingkat kekuatan atau ketangguhan seseorang dalam
upaya mengatasi kondisi ruhaniyahnya. Ia merupakan proses yang dikehendaki
oleh seseorang untuk menyempurnakan kemanusiaannya.
• Karakter merupakan disposisi batin yang dapat diandalkan untuk menanggapi
situasi dengan cara yang baik secara moral.
• Character - the aggregate of features and traits that form the individual nature
of some person or thing (dictionary. com, 2009).
Sifat Karakter
• Karakter merupakan kemampuan membuat keputusan baik atau buruk
berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Karena itu karakter tidak dilahirkan (born),
tetapi dipelajari.
• Pendidikan karakter membantu individu untuk
belajar meningkatkan
kemampuan dalam mengambil keputusan yang tepat berdasarkan nilai-nilai
moral.
• Semakin kuat dan tepat
dalam memahami, merasakan dan
melakukan/mewujudkan nilai-nilai kebajikan secara konsisten sampai menjadi
habit, maka seseorang dapat dikatakan memiliki karakter yang kuat.
Karakter dan Kepribadian
Karakter berbeda dari Kepribadian
•
Karakter tidak dilahirkan. Karakter terbentuk oleh hasil belajar, baik secara
langsung atau tidak. Karakter lebih terkait dengan komitmen terhadap nilai-nilai.
•
Sedangkan kepribadian dibawa sejak lahir. Kepribadian mengacu pada
perbedaan individu dalam pola karakteristik pemikiran, perasaan dan
berperilaku. (American Psychological Association)
•
One can say that character is one’s soul, the real you, while personality is your
mask.
•
Tipe-tipe Kepribadian a.l.: Koleris, Sanguinis, Phlegmatis, Melankolis.
Tipe Kepribadian
• 1. Koleris : tipe ini bercirikan pribadi yang suka kemandirian, tegas, berapi-api, suka tantangan,
bos atas dirinya sendiri.
• 2. Sanguinis : tipe ini bercirikan suka dengan hal praktis, happy dan ceria selalu, suka kejutan,
suka sekali dengan kegiatan social dan bersenang-senang.
• 3. Phlegmatis : tipe ini bercirikan suka bekerjasama, menghindari konflik, tidak suka perubahan
mendadak, teman bicara yang enak, menyukai hal yang pasti.
• 4. Melankolis : tipe ini bercirikan suka dengan hal detil, menyimpan kemarahan, Perfection, suka
instruksi yang jelas, kegiatan rutin sangat disukai.
• Kepribadian memiliki kelebihan dan kelemahan. Proses seseorang memperbaiki kelemahan
kepribadaiannya, itulah karakter.
Unsur Dasar Karakter
•
Karakter memiliki tiga unsur tak terpisahkan, yaitu
moral knowing (pengetahuan moral), moral feeling
(perasaan moral), dan moral behavior (perilaku
moral).
Karakter dan Nilai-Nilai Kebajikan
(Virtue)
• Karakter sangat terkait dengan persoalan nilai-nilai
(sesuatu yang dianggap berharga).
• Karakter pada dasarnya adalah kemampuan
mewujudkan nilai-nilai kebajikan.
• Nilai-nilai kebajikan dapat dikelompokkan ke dalam:
a. Kebajikan Fundamental (Fundamental Virtue), yakni integritas
b. Kebajikan Fondasional (Foundational Virtue), meliputi:
pengendalian diri, adil, dan tabah/ulet.
c. Kebajikan Relasional (Ralational Virtue) meliputi: optimisme,
kerendahan hati, respek.
d. Kebajikan Tertinggi (Ultimate Virtue) meliputi: wisdom, cinta, dan
murah hati (charity).
Pengertian Pendidikan Karakter
• Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai segala upaya
untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan
sehingga menjadi sifat yang relatif permanen.
Pengertian Pendidikan Holistik
• Pendidikan holistik berpandangan bahwa pada dasarnya seorang individu
dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui
hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai
spiritual.
• Pendidikan holistik berusaha membangkitkan rasa hormat dan gairah
belajar generasi muda terhadap kehidupan secara intrinsik.
• Dari aspek strategi pembelajaran, pola pendidikan holistik tidak
menetapkan strategi tunggal, tetapi menggunakan berbagai strategi
yang dapat menunjang tujuan pendidikan holistik.
• Strategi pendidikan holistik lebih mementingkan variasi pembelajaran
sesuai dengan gaya belajar peserta didik dan dapat mengembangkan
pribadi peserta didik sebagai manusia (evolving human beings).
Prinsip-prinsip Pendidikan Holistik
FUNDAMENTA
L PRINCIPLES
1. Key
Concepts
(Konsep
Kunci)
CONNECTEDNESS
Interdependence (Saling
tergantung)
Interrelationship (Saling
berhubungan)
Participatory
(Partisipatori)
Non-linearity (Tidak
linear)
2. Key Values Compassion (Keharuan)
(Nilai-nilai
Community (Komunitas)
kunci)
Ecosystems (Ekosistem)
WHOLENESS
BEING
Whole systems
(Keutuhan Sistem)
Multiple
perspectives
(Ragam perspektif)
Independence
(Independen)
Multiple levels
(Multi level)
Diversity within
unity (Keragaman
dalam kesatuan)
Sustainability
(Keberlanjutan)
Cultural identity
(Identitas kultural)
Fully human (Manusia
seutuhnya)
Creative expression
(Ekspresi kreatif)
Growth (Pertumbuhan)
Responsibility
(Tanggungjawab)
Love (cinta)
Responsibility
(Tanggungjawab)
Discernment
(Kearifan)
Spirituality
(Spiritualitas)
Wisdom
(Kebijaksanaan)
Prinsip-prinsip Pendidikan Holistik (Lanjutan)
3. Social
Issues
(Issu-issu
Sosial)
Cultural identity
(Identitas kultural)
Globalisation
(Globalisasi)
Loneliness
(Keterasingan)
4.
Inter-disciplinary
Curriculum (Interdisipliner)
(Kurikulum) Interaction (Interaksi)
5. Process
Dialogical (Dialogis)
(Proses)
Relationships
(Persaudaraan)
Collaborative
(Kolaboratif)
Co-creative (Kerjasama
kreatif)
Co-operative
(Koperatif)
Inclusion
(Inklusi/penyertaan)
Ecosystems (Ekosistem)
Poverty (Kemiskinan)
Integrated (Integrasi)
Equity & equality
(Kesamaan &
kesetaraan)
Ethics (Etika)
Change (Perubahan)
Inquiry (Penyelidikan)
Identity
(Identitas/Kepribadian)
Choice (Pilihan)
Whole person ( Pribadi utuh) Experiential
Whole community (Keutuhan (Pengalaman)
komunitas)
Reflective (Reflektif)
Whole of life (Keutuhan hidup) Questioning (Bertanya)
Systems thinking (Berpikir
Imaginative (Imaginatif)
Sistem)
Inspirational (Inspiratif)
Meta-cognitive (Meta kognisi) Transformative
Multi-levelled (Multilevel)
(Transformatif)
Integrative
Journeying (Berkelana)
Prinsip-prinsip Pendidikan Holistik (Lanjutan)
6. Perspectives Critical constructivism
(Sudut
(Konstruktivisme kritis)
Pandang)
Contextual (Kontekstual)
Multi-faceted
(Multifaset)
Multiple
intelligences
(Kecerdasan
Jamak)
Cosmic (Kosmis)
7. Outcomes
(Hasil)
Meaningful (Penuh makna)
Positive relationships
(Hubungan positif)
Friendly (Ramah)
Trusting (Percaya)
Belonging (Rasa ikut
memiliki)
Serving (Melayani)
Healthy (Sehat)
Whole (Menyeluruh)
Happy (Bahagia)
Caring (Perhatian)
Empathic (Empati)
Confident (Percaya
diri)
Independent
(Independen)
8. Needs
Belonging (Rasa memiliki)
Self transcendence
Constructive
postmodernist
(Postmodernisme
konstruktif)
Evolutionary Epic
(Evolusi Epic)
Metaphoric
(Metaforis)
Expressive (Ekspresif)
Curious (Ingin tahu)
Preferred futures
(Mementingkan masa
depan)
Participation (Partisipasi)
Resilience (Kenyal/tahan
banting)
Competence (Kompeten)
Purposeful (Memiliki
tujuan jelas)
Love (Cinta)
Prinsip-prinsip Pendidikan Holistik (Lanjutan)
9. Teaching &
Learning
Strategies
(Strategi
pembelajaran)
10. Contexts
(Konteks)
Service learning
(belajar
melayani/pengabdian/K
KN)
IT&T integration
(Integrasi Teknologi
Informasi &
pembelajaran)
Paradox & enigma
(Paradoks dan
enigma/teka-teki)
Community based
learning (Belajar
berbasis masyarakat)
Play (Bermain)
Whole language
(Bahasa utuh)
Project based
learning
(Pembelajaran
berbasis projek)
Experiential
learning (Belajar
dari pengalaman)
Open learning
(Pembelajaran
terbuka)
Whole brain
(Keseluruhan otak)
Integrated Studies
(Studi Integratif)
Ecosystem (Ekosistem) Whole space/time
Community
(Tanpa batas ruang/
(Masyarakat)
waktu)
Objective (Obyektif)
Meaning quests
(Mencari makna)
Vocational education
(Pendidikan
vokasional)
Enterprise learning
(Pembelajaran
wirasuasta)
Indigenous education
(Pendidikan yang
indigenous/asli)
Storying (Bercerita)
Visualization
(Visualisasi)
Subjective (Subyektif)
Symbolic (Simbolik)
Multi Dimensi dan Multi Level Potensi Peserta Didik
Perspektif Pendidikan Holistik
Diagram Dimensi Sasaran dan Level Arah
Pengembangan Potensi Peserta Didik
Prinsip-Prinsip Pembelajaran untuk Pendidikan
Karakter
Berbasis Pendidikan Holistik
1. Tujuan Pembelajaran harus mengarah kepada pengembangan
potensi peserta didik yang multi dimensi agar dapat memberi
kontribusi bagi kepentingan level-level potensinya (Dari level
personal hingga kosmis).
2. Materi Pendidikan Karakter berupa nilai-nilai kebajikan yang
dapat mendukung pengembangan potensi peserta didik yang
multi dimensi dan multi level.
3. Strategi Pendidikan Karakter harus variatif dan relevan bagi
kebutuhan pengembangan potensi peserta didik yang multi
dimensi dan multi level.
4. Evaluasi proses dan hasil belajar menggunakan pendekatan
authentic assesment.
Contoh Aplikasi Integrasi Karakter dalam
Pembelajaran
Aplikasi dalam Pengembangan Tujuan Pembelajaran
No
Tujuan Pembelajaran
Alternatif
Dimensi
Potensi
Alternat
if Level
Potensi
Alternatif
Karakter
Terintegrasi
1
Siswa memahami konsep Thaharah dalam Islam
dan mampu mengembangkannya.
Fisik,
intelektual,
emosional,
aestetik
Personal
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah.
2
Siswa dapat menggunakan kemampuan dan
pemahaman terhadap konsep Thaharah dalam
Islam untuk memenuhi kebutuhan diri dalam
rangka pengembangan kualitas diri.
Fisik,
intelektual,
emosional,
aestetik,
spiritual
Personal
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah.
3
Siswa dapat menggunakan kemampuan dan
pemahaman terhadap konsep Thaharah dalam
Islam untuk dapat membahagiakan keluarga
dan/atau berkontribusi bagi kelompoknya
Fisik,
intelektual,
emosional,
sosial, aestetik,
spiritual
Community
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
cinta.
4
Siswa dapat menggunakan kemampuan dan
pemahaman terhadap konsep Thaharah dalam
Islam untuk berkontribusi terhadap kepentingan
dan kebutuhan masyarakat luas
Fisik,
Intelektual,
emosional,
Sosial,
aestetik,
spiritual
Sosial
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
rendah hati, respect,
cinta.
5
Siswa dapat menggunakan kemampuan dan
pemahaman terhadap konsep Thaharah dalam
Islam untuk ikut aktif dalam menjaga dan
Fisik,
Intelektual,
emosional,
Lingkungan
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
respect, bijak.
Aplikasi dalam Pengembangan Materi Pembelajaran
No
Alternatif Materi Pembelajaran
Alternatif
Dimensi
Potensi
Alternat
if Level
Potensi
Alternatif
Karakter
Terintegrasi
1
Konsep Islam tentang thaharah
Fisik,
intelektual,
emosional,
aestetik
Personal
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah.
2
Pandangan ilmu kesehatan terhadap thaharah
Fisik,
intelektual,
emosional,
aestetik
Personal
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah.
3
Kasus epidemi penyakit akibat tidak menjaga
kebersihan
Fisik,
intelektual,
emosional,
sosial, aestetik,
spiritual
Community,
sosial
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
cinta.
4
Industri-industri produsen alat-alat kebersihan
Fisik,
Intelektual,
emosional,
Sosial,
aestetik,
Sosial
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
rendah hati, respect,
cinta.
5
Contoh pengalaman bakti sosial, menjadi
relawan, kegiatan kerjabakti, dll.
Fisik,
Intelektual,
emosional,
Sosial,
aestetik,
Lingkungan
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
respect, bijak.
Aplikasi dalam Pengembangan Strategi Pembelajaran
No
Alternatif Strategi Pembelajaran
Alternatif
Dimensi
Potensi
Alternat
if Level
Potensi
Alternatif
Karakter
Terintegrasi
1
Ceramah dan diskusi “ground rule” tentang
thaharah
Fisik,
intelektual,
emosional,
sosial, aestetik
Personal
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah.
2
Demonstrasi dan praktik thaharah
Fisik,
intelektual,
emosional,
aestetik,
spiritual
Personal
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah.
3
Anekdote, Game, bermain peran , lomba
ceramah tentang thaharah
Fisik,
intelektual,
emosional,
sosial, aestetik,
spiritual
Community,
sosial
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
cinta.
4
Menonton film tentang wilayah epidemi,
gerakan bakti sosial, dll)
Fisik,
Intelektual,
emosional,
Sosial,
aestetik,
spiritual
Community,
sosial,
lingkungan
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
rendah hati, respect,
cinta.
5
Cooperative learning, CTL, Penugasan (Membuat
Fisik,
Community,
Integritas, jujur,
Aplikasi dalam Evaluasi Hasil Belajar
No
Alternatif Instrumen Evaluasi
Alternatif
Dimensi
Potensi
Alternat
if Level
Potensi
Alternatif
Karakter
Terintegrasi
1
Tes obyektif
intelektual
Personal
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah.
2
Tes essay
intelektual,
emosional,
aestetik
Personal
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah.
3
Portofolio
Fisik,
intelektual,
emosional,
sosial, aestetik,
spiritual
Community
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
cinta.
4
Pengamatan dan rubrik
Fisik,
Intelektual,
emosional,
Sosial,
aestetik,
spiritual
Emosional,
Sosial,
lingkungan
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
rendah hati, respect,
cinta.
5
Kunjungan ke rumah
Sosial,
aestetik,
spiritual
Emosional,
Sosial,
Lingkungan
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
respect, bijak.
6
Dan lain-lain
Daftar Pustaka
• http://www.pendidikankarakter.com/peran-pendidikan-karakte
r-dalam-melengkapi-kepribadian/
BERBASIS PENDIDIKAN HOLISTIK
Oleh:
Zainal Arifin Ahmad
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga
Email: azet6@hotmail. com
Latar Belakang
• Ada kecenderungan semakin merapuhnya karakter pada
masyarakat, khususnya generasi muda.
• Pentingnya pendidikan karakter memang telah menjadi
kesadaran banyak pihak, bahkan sejak awal negeri ini berdiri.
• Kemendiknas juga telah menyusun Dokumen Desain Induk
Pendidikan Karakter dan Dokumen Panduan Pelaksanaan
Pendidikan Karakter. Bahkan Kemendiknas telah melakukan
pilot proyek implementasi pendidikan karakter di sejumlah
sekolah. Namun semua itu di samping belum memenuhi
harapan, juga masih terdapat sejumlah kelemahan.
• Penulis menemukan belum adanya desain operasional yang
terinci mengenai konsep dan aplikasi pendidikan karakter
melalui pembelajaran mata pelajaran.
Pengertian Karakter
Beberapa pengertian:
• Karakter merupakan sifat seseorang berkaitan dengan kemampuan membuat
keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik dan mewujudkan
kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. (Kemendiknas,
2011)
• Karakter merupakan tingkat kekuatan atau ketangguhan seseorang dalam
upaya mengatasi kondisi ruhaniyahnya. Ia merupakan proses yang dikehendaki
oleh seseorang untuk menyempurnakan kemanusiaannya.
• Karakter merupakan disposisi batin yang dapat diandalkan untuk menanggapi
situasi dengan cara yang baik secara moral.
• Character - the aggregate of features and traits that form the individual nature
of some person or thing (dictionary. com, 2009).
Sifat Karakter
• Karakter merupakan kemampuan membuat keputusan baik atau buruk
berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Karena itu karakter tidak dilahirkan (born),
tetapi dipelajari.
• Pendidikan karakter membantu individu untuk
belajar meningkatkan
kemampuan dalam mengambil keputusan yang tepat berdasarkan nilai-nilai
moral.
• Semakin kuat dan tepat
dalam memahami, merasakan dan
melakukan/mewujudkan nilai-nilai kebajikan secara konsisten sampai menjadi
habit, maka seseorang dapat dikatakan memiliki karakter yang kuat.
Karakter dan Kepribadian
Karakter berbeda dari Kepribadian
•
Karakter tidak dilahirkan. Karakter terbentuk oleh hasil belajar, baik secara
langsung atau tidak. Karakter lebih terkait dengan komitmen terhadap nilai-nilai.
•
Sedangkan kepribadian dibawa sejak lahir. Kepribadian mengacu pada
perbedaan individu dalam pola karakteristik pemikiran, perasaan dan
berperilaku. (American Psychological Association)
•
One can say that character is one’s soul, the real you, while personality is your
mask.
•
Tipe-tipe Kepribadian a.l.: Koleris, Sanguinis, Phlegmatis, Melankolis.
Tipe Kepribadian
• 1. Koleris : tipe ini bercirikan pribadi yang suka kemandirian, tegas, berapi-api, suka tantangan,
bos atas dirinya sendiri.
• 2. Sanguinis : tipe ini bercirikan suka dengan hal praktis, happy dan ceria selalu, suka kejutan,
suka sekali dengan kegiatan social dan bersenang-senang.
• 3. Phlegmatis : tipe ini bercirikan suka bekerjasama, menghindari konflik, tidak suka perubahan
mendadak, teman bicara yang enak, menyukai hal yang pasti.
• 4. Melankolis : tipe ini bercirikan suka dengan hal detil, menyimpan kemarahan, Perfection, suka
instruksi yang jelas, kegiatan rutin sangat disukai.
• Kepribadian memiliki kelebihan dan kelemahan. Proses seseorang memperbaiki kelemahan
kepribadaiannya, itulah karakter.
Unsur Dasar Karakter
•
Karakter memiliki tiga unsur tak terpisahkan, yaitu
moral knowing (pengetahuan moral), moral feeling
(perasaan moral), dan moral behavior (perilaku
moral).
Karakter dan Nilai-Nilai Kebajikan
(Virtue)
• Karakter sangat terkait dengan persoalan nilai-nilai
(sesuatu yang dianggap berharga).
• Karakter pada dasarnya adalah kemampuan
mewujudkan nilai-nilai kebajikan.
• Nilai-nilai kebajikan dapat dikelompokkan ke dalam:
a. Kebajikan Fundamental (Fundamental Virtue), yakni integritas
b. Kebajikan Fondasional (Foundational Virtue), meliputi:
pengendalian diri, adil, dan tabah/ulet.
c. Kebajikan Relasional (Ralational Virtue) meliputi: optimisme,
kerendahan hati, respek.
d. Kebajikan Tertinggi (Ultimate Virtue) meliputi: wisdom, cinta, dan
murah hati (charity).
Pengertian Pendidikan Karakter
• Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai segala upaya
untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan
sehingga menjadi sifat yang relatif permanen.
Pengertian Pendidikan Holistik
• Pendidikan holistik berpandangan bahwa pada dasarnya seorang individu
dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui
hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai
spiritual.
• Pendidikan holistik berusaha membangkitkan rasa hormat dan gairah
belajar generasi muda terhadap kehidupan secara intrinsik.
• Dari aspek strategi pembelajaran, pola pendidikan holistik tidak
menetapkan strategi tunggal, tetapi menggunakan berbagai strategi
yang dapat menunjang tujuan pendidikan holistik.
• Strategi pendidikan holistik lebih mementingkan variasi pembelajaran
sesuai dengan gaya belajar peserta didik dan dapat mengembangkan
pribadi peserta didik sebagai manusia (evolving human beings).
Prinsip-prinsip Pendidikan Holistik
FUNDAMENTA
L PRINCIPLES
1. Key
Concepts
(Konsep
Kunci)
CONNECTEDNESS
Interdependence (Saling
tergantung)
Interrelationship (Saling
berhubungan)
Participatory
(Partisipatori)
Non-linearity (Tidak
linear)
2. Key Values Compassion (Keharuan)
(Nilai-nilai
Community (Komunitas)
kunci)
Ecosystems (Ekosistem)
WHOLENESS
BEING
Whole systems
(Keutuhan Sistem)
Multiple
perspectives
(Ragam perspektif)
Independence
(Independen)
Multiple levels
(Multi level)
Diversity within
unity (Keragaman
dalam kesatuan)
Sustainability
(Keberlanjutan)
Cultural identity
(Identitas kultural)
Fully human (Manusia
seutuhnya)
Creative expression
(Ekspresi kreatif)
Growth (Pertumbuhan)
Responsibility
(Tanggungjawab)
Love (cinta)
Responsibility
(Tanggungjawab)
Discernment
(Kearifan)
Spirituality
(Spiritualitas)
Wisdom
(Kebijaksanaan)
Prinsip-prinsip Pendidikan Holistik (Lanjutan)
3. Social
Issues
(Issu-issu
Sosial)
Cultural identity
(Identitas kultural)
Globalisation
(Globalisasi)
Loneliness
(Keterasingan)
4.
Inter-disciplinary
Curriculum (Interdisipliner)
(Kurikulum) Interaction (Interaksi)
5. Process
Dialogical (Dialogis)
(Proses)
Relationships
(Persaudaraan)
Collaborative
(Kolaboratif)
Co-creative (Kerjasama
kreatif)
Co-operative
(Koperatif)
Inclusion
(Inklusi/penyertaan)
Ecosystems (Ekosistem)
Poverty (Kemiskinan)
Integrated (Integrasi)
Equity & equality
(Kesamaan &
kesetaraan)
Ethics (Etika)
Change (Perubahan)
Inquiry (Penyelidikan)
Identity
(Identitas/Kepribadian)
Choice (Pilihan)
Whole person ( Pribadi utuh) Experiential
Whole community (Keutuhan (Pengalaman)
komunitas)
Reflective (Reflektif)
Whole of life (Keutuhan hidup) Questioning (Bertanya)
Systems thinking (Berpikir
Imaginative (Imaginatif)
Sistem)
Inspirational (Inspiratif)
Meta-cognitive (Meta kognisi) Transformative
Multi-levelled (Multilevel)
(Transformatif)
Integrative
Journeying (Berkelana)
Prinsip-prinsip Pendidikan Holistik (Lanjutan)
6. Perspectives Critical constructivism
(Sudut
(Konstruktivisme kritis)
Pandang)
Contextual (Kontekstual)
Multi-faceted
(Multifaset)
Multiple
intelligences
(Kecerdasan
Jamak)
Cosmic (Kosmis)
7. Outcomes
(Hasil)
Meaningful (Penuh makna)
Positive relationships
(Hubungan positif)
Friendly (Ramah)
Trusting (Percaya)
Belonging (Rasa ikut
memiliki)
Serving (Melayani)
Healthy (Sehat)
Whole (Menyeluruh)
Happy (Bahagia)
Caring (Perhatian)
Empathic (Empati)
Confident (Percaya
diri)
Independent
(Independen)
8. Needs
Belonging (Rasa memiliki)
Self transcendence
Constructive
postmodernist
(Postmodernisme
konstruktif)
Evolutionary Epic
(Evolusi Epic)
Metaphoric
(Metaforis)
Expressive (Ekspresif)
Curious (Ingin tahu)
Preferred futures
(Mementingkan masa
depan)
Participation (Partisipasi)
Resilience (Kenyal/tahan
banting)
Competence (Kompeten)
Purposeful (Memiliki
tujuan jelas)
Love (Cinta)
Prinsip-prinsip Pendidikan Holistik (Lanjutan)
9. Teaching &
Learning
Strategies
(Strategi
pembelajaran)
10. Contexts
(Konteks)
Service learning
(belajar
melayani/pengabdian/K
KN)
IT&T integration
(Integrasi Teknologi
Informasi &
pembelajaran)
Paradox & enigma
(Paradoks dan
enigma/teka-teki)
Community based
learning (Belajar
berbasis masyarakat)
Play (Bermain)
Whole language
(Bahasa utuh)
Project based
learning
(Pembelajaran
berbasis projek)
Experiential
learning (Belajar
dari pengalaman)
Open learning
(Pembelajaran
terbuka)
Whole brain
(Keseluruhan otak)
Integrated Studies
(Studi Integratif)
Ecosystem (Ekosistem) Whole space/time
Community
(Tanpa batas ruang/
(Masyarakat)
waktu)
Objective (Obyektif)
Meaning quests
(Mencari makna)
Vocational education
(Pendidikan
vokasional)
Enterprise learning
(Pembelajaran
wirasuasta)
Indigenous education
(Pendidikan yang
indigenous/asli)
Storying (Bercerita)
Visualization
(Visualisasi)
Subjective (Subyektif)
Symbolic (Simbolik)
Multi Dimensi dan Multi Level Potensi Peserta Didik
Perspektif Pendidikan Holistik
Diagram Dimensi Sasaran dan Level Arah
Pengembangan Potensi Peserta Didik
Prinsip-Prinsip Pembelajaran untuk Pendidikan
Karakter
Berbasis Pendidikan Holistik
1. Tujuan Pembelajaran harus mengarah kepada pengembangan
potensi peserta didik yang multi dimensi agar dapat memberi
kontribusi bagi kepentingan level-level potensinya (Dari level
personal hingga kosmis).
2. Materi Pendidikan Karakter berupa nilai-nilai kebajikan yang
dapat mendukung pengembangan potensi peserta didik yang
multi dimensi dan multi level.
3. Strategi Pendidikan Karakter harus variatif dan relevan bagi
kebutuhan pengembangan potensi peserta didik yang multi
dimensi dan multi level.
4. Evaluasi proses dan hasil belajar menggunakan pendekatan
authentic assesment.
Contoh Aplikasi Integrasi Karakter dalam
Pembelajaran
Aplikasi dalam Pengembangan Tujuan Pembelajaran
No
Tujuan Pembelajaran
Alternatif
Dimensi
Potensi
Alternat
if Level
Potensi
Alternatif
Karakter
Terintegrasi
1
Siswa memahami konsep Thaharah dalam Islam
dan mampu mengembangkannya.
Fisik,
intelektual,
emosional,
aestetik
Personal
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah.
2
Siswa dapat menggunakan kemampuan dan
pemahaman terhadap konsep Thaharah dalam
Islam untuk memenuhi kebutuhan diri dalam
rangka pengembangan kualitas diri.
Fisik,
intelektual,
emosional,
aestetik,
spiritual
Personal
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah.
3
Siswa dapat menggunakan kemampuan dan
pemahaman terhadap konsep Thaharah dalam
Islam untuk dapat membahagiakan keluarga
dan/atau berkontribusi bagi kelompoknya
Fisik,
intelektual,
emosional,
sosial, aestetik,
spiritual
Community
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
cinta.
4
Siswa dapat menggunakan kemampuan dan
pemahaman terhadap konsep Thaharah dalam
Islam untuk berkontribusi terhadap kepentingan
dan kebutuhan masyarakat luas
Fisik,
Intelektual,
emosional,
Sosial,
aestetik,
spiritual
Sosial
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
rendah hati, respect,
cinta.
5
Siswa dapat menggunakan kemampuan dan
pemahaman terhadap konsep Thaharah dalam
Islam untuk ikut aktif dalam menjaga dan
Fisik,
Intelektual,
emosional,
Lingkungan
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
respect, bijak.
Aplikasi dalam Pengembangan Materi Pembelajaran
No
Alternatif Materi Pembelajaran
Alternatif
Dimensi
Potensi
Alternat
if Level
Potensi
Alternatif
Karakter
Terintegrasi
1
Konsep Islam tentang thaharah
Fisik,
intelektual,
emosional,
aestetik
Personal
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah.
2
Pandangan ilmu kesehatan terhadap thaharah
Fisik,
intelektual,
emosional,
aestetik
Personal
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah.
3
Kasus epidemi penyakit akibat tidak menjaga
kebersihan
Fisik,
intelektual,
emosional,
sosial, aestetik,
spiritual
Community,
sosial
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
cinta.
4
Industri-industri produsen alat-alat kebersihan
Fisik,
Intelektual,
emosional,
Sosial,
aestetik,
Sosial
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
rendah hati, respect,
cinta.
5
Contoh pengalaman bakti sosial, menjadi
relawan, kegiatan kerjabakti, dll.
Fisik,
Intelektual,
emosional,
Sosial,
aestetik,
Lingkungan
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
respect, bijak.
Aplikasi dalam Pengembangan Strategi Pembelajaran
No
Alternatif Strategi Pembelajaran
Alternatif
Dimensi
Potensi
Alternat
if Level
Potensi
Alternatif
Karakter
Terintegrasi
1
Ceramah dan diskusi “ground rule” tentang
thaharah
Fisik,
intelektual,
emosional,
sosial, aestetik
Personal
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah.
2
Demonstrasi dan praktik thaharah
Fisik,
intelektual,
emosional,
aestetik,
spiritual
Personal
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah.
3
Anekdote, Game, bermain peran , lomba
ceramah tentang thaharah
Fisik,
intelektual,
emosional,
sosial, aestetik,
spiritual
Community,
sosial
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
cinta.
4
Menonton film tentang wilayah epidemi,
gerakan bakti sosial, dll)
Fisik,
Intelektual,
emosional,
Sosial,
aestetik,
spiritual
Community,
sosial,
lingkungan
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
rendah hati, respect,
cinta.
5
Cooperative learning, CTL, Penugasan (Membuat
Fisik,
Community,
Integritas, jujur,
Aplikasi dalam Evaluasi Hasil Belajar
No
Alternatif Instrumen Evaluasi
Alternatif
Dimensi
Potensi
Alternat
if Level
Potensi
Alternatif
Karakter
Terintegrasi
1
Tes obyektif
intelektual
Personal
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah.
2
Tes essay
intelektual,
emosional,
aestetik
Personal
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah.
3
Portofolio
Fisik,
intelektual,
emosional,
sosial, aestetik,
spiritual
Community
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
cinta.
4
Pengamatan dan rubrik
Fisik,
Intelektual,
emosional,
Sosial,
aestetik,
spiritual
Emosional,
Sosial,
lingkungan
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
rendah hati, respect,
cinta.
5
Kunjungan ke rumah
Sosial,
aestetik,
spiritual
Emosional,
Sosial,
Lingkungan
Integritas, jujur,
kendali diri,tabah, adil,
respect, bijak.
6
Dan lain-lain
Daftar Pustaka
• http://www.pendidikankarakter.com/peran-pendidikan-karakte
r-dalam-melengkapi-kepribadian/