STRATEGI HUMAS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
1
STRATEGI HUMAS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DALAM
MEMPERBAIKI CITRA MELALUI PENYEBARAN INFORMASI DI
MEDIA CETAK INTERNAL
Stefani Natalia
ABSTRACT
Strategy and good planning within a company will give a good effect for a
company, where such influence can give a good impact for the company,
especially in improving the company’s image. The strategy is also a company in
establishing a strategic plan outlines the strategic and action to be taken within
certain time for the future. Any change each other crochet hooks, so that it can be
presumed furthes testimates become very limited. The image is one of the most
important ussets of a company or organization. The image was obtained under
the impression that one’s knowledge and understanding of the facts or reality. The
purpose of this study is to examine how the state staffing agency public relations
strategy in improving corporate image through print media dissemination of
internal. The theory used in this study is the theory of communication and public
relations theory. This study used a descriptive research, in this case the
researchers will be presenting or exposing descriptive data with qualitative
methods approach.
Keywords : Public relations strategy, improve the image, print mass internally.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Strategi adalah bagian
terpadu
dari
suatu
(plan),
sedangkan
rencana
rencana
merupakan produk dari suatu
perencanaan (planning), yang
pada
akhirnya
perencanaan
adalah salah satu fungsi dasar
dari proses manajemen. Public
Relations atau Humas bertujuan
untuk
menegakkan
dan
mengembangkan sesuatu “citra
yang
menguntungkan”
atau
favorable image bagi organisasi
atau perusahaan, atau produk
dan
jasa
terhadap
stake-
holdersnya sasaran yang terkait
yaitu publik internal dan publik
eksternal. Strategi Humas atau
Public
Relations
semestinya
2
diarahkan
pada
upaya
menggarap
persepsi
para
yang
muncul,
kedua
mengindentifikasi
unit-unit
stakeholder, akar sikap tindak
sasarannya,
dan persepsi mereka.
evaluasi mengenai pola dan
Proses
penyusunan
kadar sikap tindak unit sebagai
strategi Publik Relations yang
sasarannya, keempat mengin-
berkaitan dengan fungsi Publik
dentifikasi
Relations
integral
kekuasaan pada unit sasaran,
manajemen
kelima pemilihan opsi atau
perusahaan atau lembaga, yaitu
unsur taktikal strategi publik
sebagai
relations.
secara
melekat
pada
berikut
:
pertama
ketiga
meng-
tentang
struktur
mengidentifikasi permasalahan
Citra perusahaan adalah
persepsi
yang
berkembang
muncul
dalam
komunikasikan
pesan
tidak
dan
terjadi kesalahpahaman (miss
benak
communication), pesan tersebut
publik mengenai realitas yang
dapat
terlihat di perusahaan itu. Di
khalayaknya, mengubah sistem
sisi lain citra perusahaan adalah
manajemen
citra dari suatu organisasi secara
aturan-aturan yang ada dalam
keseluruhan. Citra perusahaan
perusahaan
terbentuk
ditingkatkan.
seperti
dari
sejarah
banyak
atau
perusahaan,
hal
kinerja
stabilitas
dimengerti
perusahaan
untuk
oleh
dan
lebih
Media merupakan suatu
alat
pelengkap
dalam
perusahaan, stabilitas keuangan,
berkomunikasi. Tanpa adanya
kualitas produk, dan lain-lain.
media, komunikasi tidak akan
Cara untuk memperbaiki
dan
meningkatkan
berjalan
secara
baik
dan
citra
maksimal. Media cetak sangat
perusahaan adalah dengan cara
diperlukan untuk mencari dan
menjalin komunikasi yang baik
menemukan
antara
informasi yang sangat berguna
sehingga
kedua
belah
dalam
pihak
meng-
bagi
khalayak
informasisasarannya.
3
Media
merupakan
atau
gambaran
cermin
tentang
sehingga mampu menghimpun
awareness
dari
publik
dan
keberhasilan suatu perusahaan.
berpengaruh terhadap publik
Di
serta menumbuhkan citra positif
dalam
berbagai
media
macam
terdapat
informasi
dari
konsumen
terhadap
antara lain informasi yang baik
perusahaan. Dari hasil kerja
adalah
sama
informasi
yang
yang
baik
inilah
membangun dan informasi yang
diharapkan akan tercipta suatu
buruk adalah informasi yang
opini
menjatuhkan. Informasi yang
sekaligus
buruk
yang baik” pula dari pihak
akan
sangat
publik
yang
positif
memperoleh
mempengaruhi media, bahkan
publik
dapat menjadi ancaman dan
sasarannya atau target audience
bumerang
bagi
suatu
dan masyarakat luas lainnya.
perusahaan.
Media
cetak
Humas berfungsi untuk
internal adalah media cetak
menciptakan iklim kerja yang
yang merupakan suatu terbitan
kondusif
yang ditujukan untuk publik
bangkan tanggung jawab serta
internal karyawan dan keluarga
partisipasi
karyawan,
Humas
berisi
tentang
sebagai
“citra
dalam
atau
masyarakat
sifatnya
sebagai
down
maupun
mengem-
antara
beberapa informasi perusahaan,
top
khalayak
pejabat
PRO
serta
dan
khalayak
sasarannya
untuk
bottom up, tujuannya untuk
mewujudkan tujuan bersama.
menciptakan kondisi yang well
Banyak stigma-stigma negatif
informed dan membina loyalitas
yang timbul melalui liputan dan
antara
pemberitaan
karyawan
dengan
perusahaan.
Strategi
di
media.
Contohnya, selama ini, ada
komunikasi
kesan
di
masyarakat
yang
Public Relations disini adalah
muncul dan timbul seperti ada
untuk menyampaikan pesan-
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
pesan
yang korupsi waktu, ada yang
secara
tepat
sasaran
4
mempersulit
pelayanan
agar
baik untuk dapat memberikan
masyarakat
yang
dilayani
kesan atau dampak yang baik
memberikan uang lelah, ada
bagi suatu perusahaan atau
kesan
instansi
kinerja
karyawannya
pemerintahan
kurang maksimal atau kurang
khususnya
baik, Pegawai Negeri Sipil
Kepegawaian Negara. Peren-
(PNS) kurang produktif dan
canaan disini dengan membuat
melakukan
program-program yang sangat
berbagai
praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme
dibutuhkan
(kkn).
dengan
Pembentukan
negatif
oleh
masyarakat
adanya
penyebaran
informasi yang dilakukan di
dipengaruhi oleh pemberitaan
media cetak internal dengan
media massa yang acap kali
menerapkan program metode
kurang berimbang (imbalance)
Computer Assisted Test (CAT)
dan tidak melakukan peliputan
kepada masyarakat maka citra
pada semua pihak (cover both
perusahaan
sides), karena sejumlah media
pakkan hasil sehingga dapat
masih menganut paradigma bad
menimbulkan pencapaian citra
news is good news artinya
yang positif di mata publik atau
peristiwa
khalayak lainnya. Dalam kaitan
yang
antara
Badan
lain
negatif
ini
stigma
bagi
buruk
tentang
atau
perusahaan
cenderung “disukai” pers.
Berdasarkan
ini
mulai
peneliti
menam-
memfokuskan
penelitian ini pada “Strategi
latar
Humas Badan Kepegawaian
belakang diatas maka peneliti
Negara Dalam Memperbaiki
bermaksud
Citra
mengadakan
penelitian untuk memperbaiki
Melalui
Penyebaran
Informasi Di Media Cetak
Internal”.
citra sangat dibutuhkan
strategi serta perencanaan yang
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarakan
uraian
yang dijabarkan dalam latar
5
belakang
diatas,
memperoleh
untuk
perumusan
masalah penelitian ini, dapat
dirumuskan yaitu :
a. Bagaimana strategi Humas
Badan Kepegawaian Negara
dalam
memperbaiki
citra
melalui penyebaran informasi di media cetak internal.
b. Bagaimana cara Humas
Badan Kepegawaian Negara
mengembalikan rasa kepercayaan kepada masyarakat
yang selama ini dipandang
dan
dinilai
negatif
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian
tersebut
adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana
strategi
humas
Badan
Kepegawaian Negara dalam
memperbaiki citra melalui
penyebaran
informasi
di
mata publik.
b.Untuk mengetahui bagaimana
cara Humas Badan Kepegawaian Negara mengembalikan
rasa
kepercayaan
kepada masyarakat.
oleh
publik ?
METODOLOGI
2.1 Kerangka Teori
komunikasi
harus menyetujui sesuatu
adalah
gagasan
tersebut.
Yang
bentuk interaksi manusia
penting adalah kedua belah
yang saling mempengaruhi
pihak sama - sama mema-
satu sama lain, sengaja atau
hami
tidak disengaja dan tidak
Dalam hal seperti inilah
terbatas
bentuk
baru dapat dikatakan bahwa
komunikasi verbal, tetapi
komunikasi telah berhasil
juga dalam hal ekspresi
baik atau komunikatif.
pada
muka, lukisan, seni, dan
teknologi
(Wiryanto,
2004:7).
gagasan
Sarah
Arthur
tersebut.
Trenholm
Jensen
dan
(2004:6)
mendefinisikan komunikasi
Hal ini tidak berarti
demikian : ”A process by
bahwa kedua belah pihak
which asource transmits a
6
message
to
a
reciever
Bernard Berelson dan
through
some
channels.”
Gary A. Steiner (2004:7)
Komunikasi adalah suatu
mendefinisikan komunikasi,
proses
sebagai
dimana
sumber
mentransmisikan
pesan
berikut
:
“Communication: the trans-
kepada penerima melalui
mission
beragam saluran.
ideas, emotions, skills. By
Everett M. Rogers dan
the
of
uses
information,
of
symbol.”
Lawrence Kincaid (2004:6)
Komunikasi adalah trans-
menyatakan
misi
komunikasi
bahwa
adalah
suatu
informasi,
emosi,
gagasan,
keterampilan
dan
proses di mana dua orang
sebagainya, dengan meng-
atau lebih membentuk atau
gunakan
simbol-simbol.
melakukan
pertukaran
Tindakan
atau
informasi antara satu sama
transmisi
itulah
yang
lain, yang pada gilirannya
biasanya
disebut
komu-
terjadi
nikasi (Wiryanto, 2004:6-7).
saling
pengertian
yang mendalam.
Menurut
Harold
Lasswell,
dikutip
Menurut
D.
sebagaimana
oleh
Berelson
Stainer
proses
Benard
dan
Garry
dalam
A.
bukunya,
Sendjaja
Human Behavior, mendefi-
(2004:6-7) cara yang baik
nisikan komunikasi adalah
untuk
penyampaian
menggambarkan
informasi,
komunikasi adalah dengan
gagasan, emosi, keteram-
menjawab
pilan,
pertanyaan
dan
sebagainya
berikut : Who Says what In
dengan
which Channel To Whom
lambang - lambang atau
With What Effect ? (Siapa
kata-kata, gambar, bilangan,
mengatakan
grafik,
apa
dengan
menggunakan
dan
saluran apa kepada siapa
Kegiatan
atau
dengan efek bagaimana?)
penyampaiannya
lain-lain.
proses
biasanya
7
dinamakan
komunikasi
(Ruslan, 2008:17).
fikasikan kebijaksanaan dan
Humas dapat diartikan
sebagai
sikap publik, mengidenti-
suatu
tata cara seseorang atau
kegiatan
organisasi demi kepentingan
untuk menanamkan penger-
publik, serta merencanakan
tian guna memperoleh good
dan
will,
program
kerja
melakukan
suatu
sama
dan
yang
pada
meraih pengertian, pema-
mendapat
haman dan dukungan dari
dukungan dari pihak lain
publiknya” (Ruslan, 2008:6-
(Widjaja, 2002:55).
7).
kepercayaan
gilirannya
Public relations meru-
kegiatan
Fungsi
untuk
utama
public
pakan fungsi manajemen
relations adalah menumbuhkan
untuk
target
dan mengembangkan hubungan
tertentu yang sebelumnya
baik antarlembaga (organisasi)
harus mempunyai program
dengan
kerja yang jelas dan rinci,
maupun eksternal dalam rangka
mencari
menanamkan pengertian, me-
mencapai
fakta,
meren-
publiknya,
internal
canakan, mengkomunikasi-
numbuhkan
kan, hingga mengevaluasi
partisipasi publik dalam upaya
hasil
menciptakan
apa
yang
telah
motivasi
iklim
dan
pendapat
dicapainya (Ruslan, 2008:
(opini publik) yang mengun-
5).
tungkan lembaga organisasi.
Scott M. Cutlip dan
Jika menghadapi situasi
Allen H. Center dalam buku
genting (crucial) seperti timbul
Efektif
masalah,
Public
Relations,
konflik,
(New jersey : Prentice Inc.
hingga
Englewood Cliffs, 1982),
maka seorang publik relations
mengatakan,
Public
wajib untuk menjelaskan secara
relations merupakan fungsi
jujur dan terbuka atau open
manajemen yang menilai
communication. Hal tersebut
“
terjadi
pertikaian
suatu
krisis,
8
dikarenakan
publik
di
satu
relations
pihak
fungsi Public Relations atau
bertindak
Humas secara integral melekat
sebagai perantara atau mediator
pada
dan di lain pihak seseorang
perusahaan atau lembaga, yaitu
publik
sebagai berikut (Ruslan, 2008:
relations
mempunyai
juga
tanggung
jawab
sosial atau social responsibility.
berdasarkan
kejujuran
1.
2.
Strategi adalah bagian
dari
suatu
(plan),
sedangkan
Identifikasi
Mengevaluasi
4.
perencanaan (planning), yang
unit sasaran.
perencanaan
5.
taktikal
dari proses manajemen (Ruslan,
relations.
6.
Strategi pada hakikatnya
adalah
suatu
(planning)
dan
tentang
kekuasaan
pada
Pemilihan opsi atau unsur
adalah salah satu fungsi dasar
2008:133).
unit
mengenai
Mengidentifikasi
struktur
ahkirnya
-
unit sebagai sasarannya.
merupakan produk dari suatu
pada
unit
pola dan kadar sikap tindak
rencana
rencana
perma-
sasarannya.
3.
terpadu
Mengidentifikasi
salahan yang muncul.
dan etika yang dipegang teguh
(Nova, 2011 : 49).
suatu
139-140) :
Dalam menjalankan perannya,
harus
manajemen
strategi
publik
Mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan
perencanaan
kebijaksanaan atau pera-
manajemen
turan pemerintahan dan lain
(management) untuk mencapai
tujuan tertentu dalam praktik
sebagainya.
7.
Langkah
terakhir
adalah
operasionalnya (Ruslan, 2008 :
menjabarkan strategi publik
37). Proses penyusunan strategi
relations, dan taktik atau
public
menurut
cara menerapkan langkah-
Ahmad S. Adnanputra dalam
langkah program yang telah
makalah “ PR Strategy” (2008),
direncanakan,
yang berkaitan dengan fungsi –
nakan,
relations,
dilaksa-
mengkomunikasi-
9
kan, dan penilaian atau
evaluasi kerja.
Citra
Pihak
Humas
atau
Public Relations berupaya atau
adalah
tujuan
bertanggung
jawab
untuk
utama, dan sekaligus merupa-
mempertahankan citra perusa-
kan reputasi dan prestasi yang
haan, agar mampu mempenga-
hendak
ruhi
dicapai
bagi
dunia
harga
sahamnya
tetap
hubungan masyarakat (kehu-
bernilai tinggi (liquid) untuk
masan) atau public relations
berkompetisi di pasar bursa
(Ruslan, 2008:75).
saham.
Menurut Frank Jefkins,
dalam
bukunya
Media dapat diartikan
Hubungan
sebagai alat atau sarana yang
Masyarakat (Intermasa, 2008)
dipergunakan untuk menyam-
ada beberapa jenis citra (image)
paikan pesan dari komunikator
yang dikenal di dunia aktivitas
kepada
hubungan masyarakat (public
sarkan sifatnya media dibagi
relations), dan dapat dibedakan
menjadi dua media cetak dan
satu dengan yang lain sebagai
media elektronik. Media cetak
berikut (Ruslan, 2008:78-79) :
dapat diartikan segala barang
Citra
cetak
perusahaan
(corporate
khalayaknya.
seperti
surat
image) Berkaitan dengan sosok
majalah,
brosur,
perusahaan
buletin.
Contoh
sebagai
tujuan
Berda-
kabar,
pamflet,
media
utamanya, bagaimana mencip-
elektronik adalah televisi, radio,
takan
website (Nova, 2011: 200).
citra
perusahaan
(corporate image) yang positif,
Media
cetak
lebih dikenal serta diterima oleh
adalah
publiknya,
tentang
merupakan suatu terbitan yang
sejarahnya, kualitas pelayanan
ditujukan untuk publik internal
prima,
dalam
karyawan
dan
bidang marketing, dan hingga
karyawan,
berisi
berkaitan
beberapa informasi perusahaan,
mungkin
keberhasilan
dengan
tanggung
jawab sosial (social care).
sifatnya
media
internal
top
cetak
down
yang
keluarga
tentang
maupun
10
bottom up, tujuannya untuk
surat kabar, film, radio, dan
menciptakan kondisi yang well
televisi (Cangara, 2008 :126-
informed dan membina loyalitas
127).
antara
karyawan
dengan
perusahaan.
Media massa bentuknya
antara lain media elektronik
Bentuk
media
cetak
contohnya televisi dan radio,
internal seperti news letter,
media cetak contohnya surat
buletin, majalah, atau tabloid.
kabar, majalah, tabloid, buku,
Ragam sajiannya dapat berupa
dan film. Media massa adalah
foto,
pengumuman,
alat-alat
berita
(spot
artikel,
news
dalam
komunikasi
maupun
yang bisa menyebarkan pesan
features) tentang perusahaan,
secara serempak, cepat kepada
profil
audience
yang
program perusahaan, manaje-
heterogen.
Kelebihan
men, pembentukan sikap atau
massa dibanding dengan jenis
kepribadian,
peraturan-
komunikasi lain adalah ia bisa
kegiatan-
mengatasi hambatan ruang dan
karyawan
peraturan
berprestasi,
baru,
kegiatan
perusahaan,
ulang
luas
dan
media
waktu. Media massa mampu
tahun, dan lain-lain. Selain
menyebarkan
pesan
hampir
sebagai media antarkaryawan,
seketika pada waktu yang tak
diharapkan sampai pula pada
terbatas (Nurudin, 2011:9).
keluarga karyawan. Tujuannya
untuk mendekatkan perusahaan
dengan
keluarga
karyawan
(Kusumastuti, 2002:33).
digunakan
Dalam
penelitian
ini,
peneliti menggunakan metode
Media massa adalah alat
yang
3.1 Metodologi Penelitian
pendekatan kualitatif. Pendeka-
dalam
tan kualitatif adalah pendekatan
penyampaian pesan dari sumber
dengan melalui sudut pandang
kepada khalayak atau penerima
dalam penelitian yang melihat
dengan menggunakan alat-alat
hubungan antara fakta yang
komunikasi
diteliti dengan peneliti yang
mekanis
seperti
11
bersifat
fakta
dependen,
yang
berbagai
sehingga
diteliti
dalam
dimensi
bersifat
subjektif dan tidak bebas nilai.
Penelitian
kualitatif
deskripsi
secara
faktual,
dan
sistematis,
akurat
fakta-fakta
tentang
dan
sifat-sifat
populasi atau objek tertentu.
Riset
ini
menggambarkan
bertujuan untuk menjelaskan
realitas yang sedang terjadi
fenomena
tanpa menjelaskan hubungan
dengan
sedalam-
dalamnya melalui pengumpulan
antarvariabel
data
2006:69).
sedalam
-
dalamnya.
Pendekatan ini tidak mengu-
(Kriyantono,
Penulis
melakukan
tamakan besarnya populasi atau
metode
sampling bahkan populasi atau
observasi
samplingnya sangat terbatas.
Metode
observasi
adalah
Jika data yang terkumpul sudah
metode
dimana
periset
mendalam
mengamati
menjelaskan
diteliti,
riset
dengan
dan
cara
wawancara.
dan
bisa
fenomena
yang
yang
perlu
wawancara adalah metode riset
maka
tidak
langsung
diteliti.
Metode
mencari sampling lainnya. Pada
dimana
penelitian
ini
lebih
kegiatan wawancara tatap muka
ditekankan
adalah
persoalan
secara mendalam dan terus
yang
periset
objek
kedalaman kualitas data bukan
menerus
banyaknya
informasi
kuantitas
data
(Kriyantono, 2006:58).
melakukan
untuk
menggali
dari
respon-
den.Wawancara mendalam dan
Data yang dikumpulkan
observasi ini merupakan wujud
pada penelitian kualitatif adalah
pendekatan konstruktivis, yaitu
data deskriptif yaitu data yang
mengang-gap
berupa
ada dalam pikiran subjek yang
bukan
kata-kata,
angka
gambar,
tetapi
cenderung
kepada
kripsikan.
Jenis
bertujuan
untuk
lebih
mendesdata
ini
membuat
bahwa
realitas
diteliti (Kriyantono, 2006:65).
Penelitian
gunakan
jenis
ini
meng-
penelitian
deskriptif, dalam hal ini peneliti
12
akan
menyajikan
atau
Sehingga
memaparkan data-data secara
mengamati
deskriptif. Penelitian deskriptif,
rill.
situasi atau kelompok tertentu.
Penelitian ini relatif sederhana
yang
tidak
memerlukan
landasan teoritis rumit atau
pengajuan
hipotesis
tertentu
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan
data yang digunakan peneliti
adalah
Observasi
sebagai
kegiatan
diartikan
mengamati
secara langsung tanpa mediator
sesuatu objek untuk melihat
dengan dekat kegiatan yang
dilakukan objek tersebut.
Observasi
difokuskan
untuk
mendeskripsikan
menjelaskan
fenomena
dan
riset.
Dalam penelitian ini, peneliti
bertindak
sebagai
pengamat
fenomena
secara
percakapan
adalah
antara
seseorang
periset
yang
mendapatkan
informan
berharap
informasi
seseorang
dan
yang
diasumsikan mempunyai informasi
objek
(Ruslan, 2010: 12).
dapat
Wawancara
untuk menggambarkan tentang
karakteristik (ciri-ciri) individu,
penulis
penting
tentang
suatu
2000
:111).
(Berger,
Wawancara merupakan metode
pengumpulan
data
yang
digunakan untuk memperoleh
informasi
langsung
dari
sumbernya.
Wawancara dalam riset
kualitatif, yang disebut sebagai
wawancara mendalam (depth
interview)
secara
atau
wawancara
intensif
(intensive-
interview) dan kebanyakan tak
berstruktur. Tujuannya untuk
mendapatkan
data
kualitatif
yang mendalam (Kriyantono,
langsung fenomena yang terjadi
2006:96).
3.3 Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif
di
ikut
dimulai dari analisis berbagai
berpartisipasi secara langsung
data yang berhasil dikumpulkan
dalam penelitian yang diteliti di
periset
Badan Kepegawaian Negara.
tersebut terkumpul baik melalui
aktif, yaitu mengamati secara
lapangan
dengan
di
lapangan.
Data
13
observasi, wawancara menda-
mengamati
lam, maupun dokumen-doku-
yang
men (Kriyantono, 2006:192).
Pengumpulan
data
wawancara
dan
pengamatan
dalam
merupakan suatu langkah dalam
metode ilmiah melalui prosedur
sistematik, logis, dan proses
pencarian data yang valid, baik
diperoleh secara langsung atau
tidak langsung untuk keperluan
analisis
dan
pelaksanaan
pembahasan suatu riset secara
benar
untuk
menemukan
kesimpulan, memperoleh jawaban dan sebagai upaya untuk
memecahkan suatu persoalan
yang dihadapi oleh peneliti.
diperoleh
dan
pengumpulan
data
penelitian, penulis menggunakan metode triangulasi dalam
persoalan
dari
hasil
kegiatan
proses
keabsahan data. Pada penelitian
ini, teknik keabsahan data yang
peneliti gunakan adalah teknik
triangulasi sumber yang berarti
membandingkan dan melakukan pengecekan balik derajat
kepercayaan
suatu
informasi
yang diperoleh melalui waktu
dan alat yang berbeda. Dimana
peneliti membandingkan hasil
data
dari
wawancara,
pengamatan
dan
Selanjutnya
data
dianalisis
3.4 Teknik Keabsahan Data
Dalam teknik analisis
suatu
untuk
bagaimana
Badan
dalam
dokumen.
tersebut
mengetahui
strategi
Kepegawaian
memperbaiki
Humas
Negara
citra
melalui penyebaran informasi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran
mengenai
umum
lembaga
Badan
Kementrian
Kepegawaian Negara
Badan
Kepegawaian
Negara, disingkat BKN adalah
Pemerintah
Non
Indonesia
yang
bertugas melaksanakan tugas
14
pemerintahan di bidang manajemen kepegawaian negara.
Instansi
Badan
Kepegawaian Negara atau BKN
4.2 Strategi Humas Badan
Kepegawaian Negara dalam
memperbaiki citra
adalah lembaga pemerintahan
pusat
yang
dibentuk
untuk
melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari presiden.
Badan
Kepegawaian
Negara
berkedudukan di bawah dan
bertanggung
jawab langsung
kepada presiden dan dalam
pelaksanaan tugas operasional
dikoordinasikan oleh Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
Berdasarkan
pemerintah
atau
peraturan
tersebut,
Badan
BAKN
Administrasi
Kepegawaian
Negara
ditetapkan
sebagai
lembaga
sebuah
peme-rintah
non
departemen yang berkedudukan
langsung
di
bertanggung
presiden,
bawah
jawab
kepada
mempunyai
untuk
dan
fungsi
menyempurnakan,
memelihara
dan
mengem-
bangkan administrasi negara di
bidang kepegawaian sehingga
tercapai
kelancaran
pemerintahan.
jalannya
Strategi
peranan
memengang
penting
kemajuan
suatu
untuk
perusahaan
tanpa adanya strategi yang baik
pencapaian citra positif tidak
mungkin
terbangun.
Dengan
adanya strategi yang baik dapat
mengamankan arah dan tujuan
perusahaan
lainnya
atau
menuju
organisasi
sasarannya.
Hal-hal seperti mengidentifikasi
citra,
menganalisis
citra,
menjalin komunikasi dua arah
timbal balik, dapat berkoordinasi dengan unit kerja yang
terkait
dengan
permasalahan
tersebut dan mengevaluasi citra
sangat
berpengaruh
untuk
pencapaian citra yang positif
sehingga dapat menimbulkan
respons
yang
positif
dari
masyarakat.
Strategi
Humas
atau
yang
lebih
dikenal
dengan
bauran Public Relations atau
publications (publikasi) adalah
cara public relations dalam
15
menyebarkan
gagasan,
informasi,
atau
ide
kepada
mengadakan
event
pameran
kepada masyarakat tujuannya
khalayaknya. Sedangkan news
agar
(pesan atau berita) merupakan
mengetahui metode Computer
suatu
yang
Assisted Test (CAT). Computer
kepada
Assisted Test (CAT) merupakan
informasi
dikomunikasikan
khalayak
yang
dapat
masyarakat
produk
Badan
lebih
Kepegawaian
disampaikan secara langsung
Negara yang dapat memulihkan
maupun
tidak
langsung.
kepercayaan
Informasi
yang
disampaikan
terhadap proses seleksi dan
tersebut bertujuan agar dapat
rekruitmen
diterima oleh khalayak dan
negeri
mendapatkan
pemerintah.
respons
yang
positif (Nova, 2011:54).
Setelah diamati ternyata
penyebab
karena
terjadinya
terkait
penerimaan
citra
masalah
calon
tes
pegawai
negeri sipil terhadap persepsi
publik.
Badan
Kepegawaian
masyarakat
calon
pegawai
di
instansi
sipil
Dengan
adanya
metode seperti inilah seleksi
calon pegawai negeri sipil dapat
berjalan secara adil, objektif
dan
transparan
persepsi
sehingga
masyarakat
menilai Badan
dalam
Kepegawaian
Negara akan mengklarifikasi
Negara tidak berlebihan.
Dimana sumber
permasalahan
manusia merupakan salah satu
atau
stigma
negatif yang berupa isu tersebut
faktor
kepada
masyarakat
bahwa
kemajuan
Badan
Kepegawaian
Negara
Tanpa adanya sumber daya
tes
manusia yang baik pencapaian
akan
mewujudkan
penerimaan
calon
pegawai
citra
pendukung
daya
suatu
positif
untuk
perusahaan.
tidak
mungkin
Teknik
melobi
negeri sipil tanpa korupsi kolusi
terbangun.
nepotisme dengan menerapkan
merupakan salah satu hal yang
program
sangat
metode
Computer
Assisted Test (CAT) dengan
mempengaruhi
keberhasilan
dalam
untuk
event
16
tersebut.
Diperlukan
adanya
pandangan masyarakat dapat
bersikap
berubah dalam menilai citra di
ramah kepada para pengunjung
Badan Kepegawaian Negara.
Badan
Kepegawaian
pendekatan
dengan
untuk menyampaikan informasi
yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat.
Dengan adanya pelayanan
yang
baik
berpengaruh
sangat
terhadap
Negara
akan
melakukan
tindakan
untuk
melakukan
penyebaran informasi di media
cetak
internal
dengan
cara
membagikan brosur atau buletin
pencapaian citra yang positif.
internal
Untuk membentuk suatu citra
yang
yang positif sangat dibutuhkan
Kepegawaian
proses akumulasi dari amanah
mewujudkan
kepercayaan
calon pegawai negeri sipil tanpa
yang
diberikan
oleh
individu
tersebut
telah
individuakan
kepada
berisi
korupsi
masyarakat
bahwa
Negara
tes
Badan
akan
penerimaan
kolusi
nepotisme.
Contoh media cetak internal
mengalami suatu proses yang
yang
cepat atau lambat untuk dapat
Negara
membentuk suatu opini publik
melakukan
yang lebih luas yaitu dinamakan
informasi
adalah
buletin
citra (image). Disamping itu
internal,
mading,
poster,
dengan menyusun banner atau
spanduk, brosur, flayer dan lain-
standing banner yang berisi
lain. Sedangkan media eksternal
pesan
lainnya yang digunakan oleh
bahwa
pelayanan
di
Badan
Kepegawaian
lakukan
untuk
penyebaran
Badan Kepegawaian Negara itu
Badan
gratis tanpa dipungut biaya
adalah baik yang berbentuk
apapun
media cetak maupun elektronik
diharapkan
agar
Kepegawaian
masyarakat mengetahui bahwa
seperti
spanduk,
informasi
tersebut
benar
twitter,
email
sehingga
persepsi
atau
KESIMPULAN
perusahaan.
dan
Negara
facebook,
website
17
Berdasarkan
hasil
citra sudah terjadi adanya suatu
penelitian yang telah dijelaskan
proses
pada bab sebelumnya, maka
keduanya.
dapat dikemukakan beberapa
dengan
kesimpulan yang berhubungan
informasi
dengan tujuan penelitian yang
internal ataupun sebaliknya.
Teori Public Relations
ingin
dicapai
dan
juga
dikemukakan beberapa saran
untuk meningkatkan Strategi
Humas
Badan
Kepegawaian
Negara
dalam
Memperbaiki
Melalui
Penyebaran
Citra
Informasi
di
Media
Cetak
Internal adalah sebagai berikut :
Berdasarkan
teori
hubungan
diantara
Hal
terbukti
ini
adanya
di
penyebaran
media
cetak
yang dilakukan oleh Humas
Badan
Kepegawaian
dalam
Negara
memperbaiki
dilakukan
tifikasi
untuk
dan
citra
mengidenmengevaluasi
permasalahan yang muncul di
masyarakat
ditemukan
agar
solusi,
dapat
penilaian
komunikasi yang dipakai dalam
serta evaluasi kerja sehingga
penelitian
dapat
dapat terprogram dengan lebih
dikatakan bahwa dengan adanya
baik lagi dan menimbulkan
strategi yang dilakukan oleh
pencapaian citra serta opini
Humas
Badan
Kepegawaian
publik yang positif.
Negara
dalam
memperbaiki
ini
maka
18
DAFTAR PUSTAKA
Almanshur, Fauzan dan Chony. 2012.
Kusumastuti, Frida. 2002. Dasar -
Metodologi
dasar Hubungan Masyarakat. Malang :
Penelitian
Kualitatif.
Jogjakarta : Ar - Ruzz Media.
Ardianto,
Elvinaro.
Relations
Praktis
PT. Ghalia Indonesia.
2008.
untuk
Public
Nova, Firsan. 2011. Crisis Public
menjadi
Relations. Jakarta : PT. Raja Grafindo
komunikator, orator, presenter dan
Juru Kampanye Handal. Bandung :
Widya Padjadjaran.
Persada.
Nurudin, 2011. Pengantar Komunikasi
Massa. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Biagi, Shirley. 2010. Pengantar Media
Persada.
Massa. Jakarta : Salemba Humanika.
Cangara, Hafied. 2008. Pengantar
Putra, Sareb Masri. 2007. Media Cetak
Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja
Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen
Relations
Merancang
dan
Memproduksi. Jakarta : Graha Ilmu.
Grafindo Persada.
Public
Bagaimana
Konsep
dan
Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : PT.
Pustaka Utama Grafiti.
Kriyantono, Rachmat. 2012. Public
Relations Writing Teknik Produksi
Media Public Relations dan Publisitas
Korporat. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group.
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik
Praktis Riset Komunikasi. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group.
Ruslan,
Rosady.
2008.
Kiat
dan
Strategi Kampanye Public Relations.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen
Public
Relations
Komunikasi.
Jakarta
dan
:
Media
PT.
Grafindo Persada.
Ruslan, Rosady.
2010.
Penelitian
Relations
Komunikasi.
Public
Jakarta
:
Raja
Metode
PT.
dan
Raja
Grafindo Persada.
Saebani, Ahmad Beni. 2008. Metode
Penelitian. Bandung : CV. Pustaka
Setia.
19
Widjaja,
2002.
Komunikasi
dan
Hubungan Masyarakat. Jakarta : PT.
Bumi Aksara.
Wiryanto,
2004.
Pengantar
Ilmu
Komunikasi. Jakarta : PT. Grasindo.
STRATEGI HUMAS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DALAM
MEMPERBAIKI CITRA MELALUI PENYEBARAN INFORMASI DI
MEDIA CETAK INTERNAL
Stefani Natalia
ABSTRACT
Strategy and good planning within a company will give a good effect for a
company, where such influence can give a good impact for the company,
especially in improving the company’s image. The strategy is also a company in
establishing a strategic plan outlines the strategic and action to be taken within
certain time for the future. Any change each other crochet hooks, so that it can be
presumed furthes testimates become very limited. The image is one of the most
important ussets of a company or organization. The image was obtained under
the impression that one’s knowledge and understanding of the facts or reality. The
purpose of this study is to examine how the state staffing agency public relations
strategy in improving corporate image through print media dissemination of
internal. The theory used in this study is the theory of communication and public
relations theory. This study used a descriptive research, in this case the
researchers will be presenting or exposing descriptive data with qualitative
methods approach.
Keywords : Public relations strategy, improve the image, print mass internally.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Strategi adalah bagian
terpadu
dari
suatu
(plan),
sedangkan
rencana
rencana
merupakan produk dari suatu
perencanaan (planning), yang
pada
akhirnya
perencanaan
adalah salah satu fungsi dasar
dari proses manajemen. Public
Relations atau Humas bertujuan
untuk
menegakkan
dan
mengembangkan sesuatu “citra
yang
menguntungkan”
atau
favorable image bagi organisasi
atau perusahaan, atau produk
dan
jasa
terhadap
stake-
holdersnya sasaran yang terkait
yaitu publik internal dan publik
eksternal. Strategi Humas atau
Public
Relations
semestinya
2
diarahkan
pada
upaya
menggarap
persepsi
para
yang
muncul,
kedua
mengindentifikasi
unit-unit
stakeholder, akar sikap tindak
sasarannya,
dan persepsi mereka.
evaluasi mengenai pola dan
Proses
penyusunan
kadar sikap tindak unit sebagai
strategi Publik Relations yang
sasarannya, keempat mengin-
berkaitan dengan fungsi Publik
dentifikasi
Relations
integral
kekuasaan pada unit sasaran,
manajemen
kelima pemilihan opsi atau
perusahaan atau lembaga, yaitu
unsur taktikal strategi publik
sebagai
relations.
secara
melekat
pada
berikut
:
pertama
ketiga
meng-
tentang
struktur
mengidentifikasi permasalahan
Citra perusahaan adalah
persepsi
yang
berkembang
muncul
dalam
komunikasikan
pesan
tidak
dan
terjadi kesalahpahaman (miss
benak
communication), pesan tersebut
publik mengenai realitas yang
dapat
terlihat di perusahaan itu. Di
khalayaknya, mengubah sistem
sisi lain citra perusahaan adalah
manajemen
citra dari suatu organisasi secara
aturan-aturan yang ada dalam
keseluruhan. Citra perusahaan
perusahaan
terbentuk
ditingkatkan.
seperti
dari
sejarah
banyak
atau
perusahaan,
hal
kinerja
stabilitas
dimengerti
perusahaan
untuk
oleh
dan
lebih
Media merupakan suatu
alat
pelengkap
dalam
perusahaan, stabilitas keuangan,
berkomunikasi. Tanpa adanya
kualitas produk, dan lain-lain.
media, komunikasi tidak akan
Cara untuk memperbaiki
dan
meningkatkan
berjalan
secara
baik
dan
citra
maksimal. Media cetak sangat
perusahaan adalah dengan cara
diperlukan untuk mencari dan
menjalin komunikasi yang baik
menemukan
antara
informasi yang sangat berguna
sehingga
kedua
belah
dalam
pihak
meng-
bagi
khalayak
informasisasarannya.
3
Media
merupakan
atau
gambaran
cermin
tentang
sehingga mampu menghimpun
awareness
dari
publik
dan
keberhasilan suatu perusahaan.
berpengaruh terhadap publik
Di
serta menumbuhkan citra positif
dalam
berbagai
media
macam
terdapat
informasi
dari
konsumen
terhadap
antara lain informasi yang baik
perusahaan. Dari hasil kerja
adalah
sama
informasi
yang
yang
baik
inilah
membangun dan informasi yang
diharapkan akan tercipta suatu
buruk adalah informasi yang
opini
menjatuhkan. Informasi yang
sekaligus
buruk
yang baik” pula dari pihak
akan
sangat
publik
yang
positif
memperoleh
mempengaruhi media, bahkan
publik
dapat menjadi ancaman dan
sasarannya atau target audience
bumerang
bagi
suatu
dan masyarakat luas lainnya.
perusahaan.
Media
cetak
Humas berfungsi untuk
internal adalah media cetak
menciptakan iklim kerja yang
yang merupakan suatu terbitan
kondusif
yang ditujukan untuk publik
bangkan tanggung jawab serta
internal karyawan dan keluarga
partisipasi
karyawan,
Humas
berisi
tentang
sebagai
“citra
dalam
atau
masyarakat
sifatnya
sebagai
down
maupun
mengem-
antara
beberapa informasi perusahaan,
top
khalayak
pejabat
PRO
serta
dan
khalayak
sasarannya
untuk
bottom up, tujuannya untuk
mewujudkan tujuan bersama.
menciptakan kondisi yang well
Banyak stigma-stigma negatif
informed dan membina loyalitas
yang timbul melalui liputan dan
antara
pemberitaan
karyawan
dengan
perusahaan.
Strategi
di
media.
Contohnya, selama ini, ada
komunikasi
kesan
di
masyarakat
yang
Public Relations disini adalah
muncul dan timbul seperti ada
untuk menyampaikan pesan-
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
pesan
yang korupsi waktu, ada yang
secara
tepat
sasaran
4
mempersulit
pelayanan
agar
baik untuk dapat memberikan
masyarakat
yang
dilayani
kesan atau dampak yang baik
memberikan uang lelah, ada
bagi suatu perusahaan atau
kesan
instansi
kinerja
karyawannya
pemerintahan
kurang maksimal atau kurang
khususnya
baik, Pegawai Negeri Sipil
Kepegawaian Negara. Peren-
(PNS) kurang produktif dan
canaan disini dengan membuat
melakukan
program-program yang sangat
berbagai
praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme
dibutuhkan
(kkn).
dengan
Pembentukan
negatif
oleh
masyarakat
adanya
penyebaran
informasi yang dilakukan di
dipengaruhi oleh pemberitaan
media cetak internal dengan
media massa yang acap kali
menerapkan program metode
kurang berimbang (imbalance)
Computer Assisted Test (CAT)
dan tidak melakukan peliputan
kepada masyarakat maka citra
pada semua pihak (cover both
perusahaan
sides), karena sejumlah media
pakkan hasil sehingga dapat
masih menganut paradigma bad
menimbulkan pencapaian citra
news is good news artinya
yang positif di mata publik atau
peristiwa
khalayak lainnya. Dalam kaitan
yang
antara
Badan
lain
negatif
ini
stigma
bagi
buruk
tentang
atau
perusahaan
cenderung “disukai” pers.
Berdasarkan
ini
mulai
peneliti
menam-
memfokuskan
penelitian ini pada “Strategi
latar
Humas Badan Kepegawaian
belakang diatas maka peneliti
Negara Dalam Memperbaiki
bermaksud
Citra
mengadakan
penelitian untuk memperbaiki
Melalui
Penyebaran
Informasi Di Media Cetak
Internal”.
citra sangat dibutuhkan
strategi serta perencanaan yang
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarakan
uraian
yang dijabarkan dalam latar
5
belakang
diatas,
memperoleh
untuk
perumusan
masalah penelitian ini, dapat
dirumuskan yaitu :
a. Bagaimana strategi Humas
Badan Kepegawaian Negara
dalam
memperbaiki
citra
melalui penyebaran informasi di media cetak internal.
b. Bagaimana cara Humas
Badan Kepegawaian Negara
mengembalikan rasa kepercayaan kepada masyarakat
yang selama ini dipandang
dan
dinilai
negatif
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian
tersebut
adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana
strategi
humas
Badan
Kepegawaian Negara dalam
memperbaiki citra melalui
penyebaran
informasi
di
mata publik.
b.Untuk mengetahui bagaimana
cara Humas Badan Kepegawaian Negara mengembalikan
rasa
kepercayaan
kepada masyarakat.
oleh
publik ?
METODOLOGI
2.1 Kerangka Teori
komunikasi
harus menyetujui sesuatu
adalah
gagasan
tersebut.
Yang
bentuk interaksi manusia
penting adalah kedua belah
yang saling mempengaruhi
pihak sama - sama mema-
satu sama lain, sengaja atau
hami
tidak disengaja dan tidak
Dalam hal seperti inilah
terbatas
bentuk
baru dapat dikatakan bahwa
komunikasi verbal, tetapi
komunikasi telah berhasil
juga dalam hal ekspresi
baik atau komunikatif.
pada
muka, lukisan, seni, dan
teknologi
(Wiryanto,
2004:7).
gagasan
Sarah
Arthur
tersebut.
Trenholm
Jensen
dan
(2004:6)
mendefinisikan komunikasi
Hal ini tidak berarti
demikian : ”A process by
bahwa kedua belah pihak
which asource transmits a
6
message
to
a
reciever
Bernard Berelson dan
through
some
channels.”
Gary A. Steiner (2004:7)
Komunikasi adalah suatu
mendefinisikan komunikasi,
proses
sebagai
dimana
sumber
mentransmisikan
pesan
berikut
:
“Communication: the trans-
kepada penerima melalui
mission
beragam saluran.
ideas, emotions, skills. By
Everett M. Rogers dan
the
of
uses
information,
of
symbol.”
Lawrence Kincaid (2004:6)
Komunikasi adalah trans-
menyatakan
misi
komunikasi
bahwa
adalah
suatu
informasi,
emosi,
gagasan,
keterampilan
dan
proses di mana dua orang
sebagainya, dengan meng-
atau lebih membentuk atau
gunakan
simbol-simbol.
melakukan
pertukaran
Tindakan
atau
informasi antara satu sama
transmisi
itulah
yang
lain, yang pada gilirannya
biasanya
disebut
komu-
terjadi
nikasi (Wiryanto, 2004:6-7).
saling
pengertian
yang mendalam.
Menurut
Harold
Lasswell,
dikutip
Menurut
D.
sebagaimana
oleh
Berelson
Stainer
proses
Benard
dan
Garry
dalam
A.
bukunya,
Sendjaja
Human Behavior, mendefi-
(2004:6-7) cara yang baik
nisikan komunikasi adalah
untuk
penyampaian
menggambarkan
informasi,
komunikasi adalah dengan
gagasan, emosi, keteram-
menjawab
pilan,
pertanyaan
dan
sebagainya
berikut : Who Says what In
dengan
which Channel To Whom
lambang - lambang atau
With What Effect ? (Siapa
kata-kata, gambar, bilangan,
mengatakan
grafik,
apa
dengan
menggunakan
dan
saluran apa kepada siapa
Kegiatan
atau
dengan efek bagaimana?)
penyampaiannya
lain-lain.
proses
biasanya
7
dinamakan
komunikasi
(Ruslan, 2008:17).
fikasikan kebijaksanaan dan
Humas dapat diartikan
sebagai
sikap publik, mengidenti-
suatu
tata cara seseorang atau
kegiatan
organisasi demi kepentingan
untuk menanamkan penger-
publik, serta merencanakan
tian guna memperoleh good
dan
will,
program
kerja
melakukan
suatu
sama
dan
yang
pada
meraih pengertian, pema-
mendapat
haman dan dukungan dari
dukungan dari pihak lain
publiknya” (Ruslan, 2008:6-
(Widjaja, 2002:55).
7).
kepercayaan
gilirannya
Public relations meru-
kegiatan
Fungsi
untuk
utama
public
pakan fungsi manajemen
relations adalah menumbuhkan
untuk
target
dan mengembangkan hubungan
tertentu yang sebelumnya
baik antarlembaga (organisasi)
harus mempunyai program
dengan
kerja yang jelas dan rinci,
maupun eksternal dalam rangka
mencari
menanamkan pengertian, me-
mencapai
fakta,
meren-
publiknya,
internal
canakan, mengkomunikasi-
numbuhkan
kan, hingga mengevaluasi
partisipasi publik dalam upaya
hasil
menciptakan
apa
yang
telah
motivasi
iklim
dan
pendapat
dicapainya (Ruslan, 2008:
(opini publik) yang mengun-
5).
tungkan lembaga organisasi.
Scott M. Cutlip dan
Jika menghadapi situasi
Allen H. Center dalam buku
genting (crucial) seperti timbul
Efektif
masalah,
Public
Relations,
konflik,
(New jersey : Prentice Inc.
hingga
Englewood Cliffs, 1982),
maka seorang publik relations
mengatakan,
Public
wajib untuk menjelaskan secara
relations merupakan fungsi
jujur dan terbuka atau open
manajemen yang menilai
communication. Hal tersebut
“
terjadi
pertikaian
suatu
krisis,
8
dikarenakan
publik
di
satu
relations
pihak
fungsi Public Relations atau
bertindak
Humas secara integral melekat
sebagai perantara atau mediator
pada
dan di lain pihak seseorang
perusahaan atau lembaga, yaitu
publik
sebagai berikut (Ruslan, 2008:
relations
mempunyai
juga
tanggung
jawab
sosial atau social responsibility.
berdasarkan
kejujuran
1.
2.
Strategi adalah bagian
dari
suatu
(plan),
sedangkan
Identifikasi
Mengevaluasi
4.
perencanaan (planning), yang
unit sasaran.
perencanaan
5.
taktikal
dari proses manajemen (Ruslan,
relations.
6.
Strategi pada hakikatnya
adalah
suatu
(planning)
dan
tentang
kekuasaan
pada
Pemilihan opsi atau unsur
adalah salah satu fungsi dasar
2008:133).
unit
mengenai
Mengidentifikasi
struktur
ahkirnya
-
unit sebagai sasarannya.
merupakan produk dari suatu
pada
unit
pola dan kadar sikap tindak
rencana
rencana
perma-
sasarannya.
3.
terpadu
Mengidentifikasi
salahan yang muncul.
dan etika yang dipegang teguh
(Nova, 2011 : 49).
suatu
139-140) :
Dalam menjalankan perannya,
harus
manajemen
strategi
publik
Mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan
perencanaan
kebijaksanaan atau pera-
manajemen
turan pemerintahan dan lain
(management) untuk mencapai
tujuan tertentu dalam praktik
sebagainya.
7.
Langkah
terakhir
adalah
operasionalnya (Ruslan, 2008 :
menjabarkan strategi publik
37). Proses penyusunan strategi
relations, dan taktik atau
public
menurut
cara menerapkan langkah-
Ahmad S. Adnanputra dalam
langkah program yang telah
makalah “ PR Strategy” (2008),
direncanakan,
yang berkaitan dengan fungsi –
nakan,
relations,
dilaksa-
mengkomunikasi-
9
kan, dan penilaian atau
evaluasi kerja.
Citra
Pihak
Humas
atau
Public Relations berupaya atau
adalah
tujuan
bertanggung
jawab
untuk
utama, dan sekaligus merupa-
mempertahankan citra perusa-
kan reputasi dan prestasi yang
haan, agar mampu mempenga-
hendak
ruhi
dicapai
bagi
dunia
harga
sahamnya
tetap
hubungan masyarakat (kehu-
bernilai tinggi (liquid) untuk
masan) atau public relations
berkompetisi di pasar bursa
(Ruslan, 2008:75).
saham.
Menurut Frank Jefkins,
dalam
bukunya
Media dapat diartikan
Hubungan
sebagai alat atau sarana yang
Masyarakat (Intermasa, 2008)
dipergunakan untuk menyam-
ada beberapa jenis citra (image)
paikan pesan dari komunikator
yang dikenal di dunia aktivitas
kepada
hubungan masyarakat (public
sarkan sifatnya media dibagi
relations), dan dapat dibedakan
menjadi dua media cetak dan
satu dengan yang lain sebagai
media elektronik. Media cetak
berikut (Ruslan, 2008:78-79) :
dapat diartikan segala barang
Citra
cetak
perusahaan
(corporate
khalayaknya.
seperti
surat
image) Berkaitan dengan sosok
majalah,
brosur,
perusahaan
buletin.
Contoh
sebagai
tujuan
Berda-
kabar,
pamflet,
media
utamanya, bagaimana mencip-
elektronik adalah televisi, radio,
takan
website (Nova, 2011: 200).
citra
perusahaan
(corporate image) yang positif,
Media
cetak
lebih dikenal serta diterima oleh
adalah
publiknya,
tentang
merupakan suatu terbitan yang
sejarahnya, kualitas pelayanan
ditujukan untuk publik internal
prima,
dalam
karyawan
dan
bidang marketing, dan hingga
karyawan,
berisi
berkaitan
beberapa informasi perusahaan,
mungkin
keberhasilan
dengan
tanggung
jawab sosial (social care).
sifatnya
media
internal
top
cetak
down
yang
keluarga
tentang
maupun
10
bottom up, tujuannya untuk
surat kabar, film, radio, dan
menciptakan kondisi yang well
televisi (Cangara, 2008 :126-
informed dan membina loyalitas
127).
antara
karyawan
dengan
perusahaan.
Media massa bentuknya
antara lain media elektronik
Bentuk
media
cetak
contohnya televisi dan radio,
internal seperti news letter,
media cetak contohnya surat
buletin, majalah, atau tabloid.
kabar, majalah, tabloid, buku,
Ragam sajiannya dapat berupa
dan film. Media massa adalah
foto,
pengumuman,
alat-alat
berita
(spot
artikel,
news
dalam
komunikasi
maupun
yang bisa menyebarkan pesan
features) tentang perusahaan,
secara serempak, cepat kepada
profil
audience
yang
program perusahaan, manaje-
heterogen.
Kelebihan
men, pembentukan sikap atau
massa dibanding dengan jenis
kepribadian,
peraturan-
komunikasi lain adalah ia bisa
kegiatan-
mengatasi hambatan ruang dan
karyawan
peraturan
berprestasi,
baru,
kegiatan
perusahaan,
ulang
luas
dan
media
waktu. Media massa mampu
tahun, dan lain-lain. Selain
menyebarkan
pesan
hampir
sebagai media antarkaryawan,
seketika pada waktu yang tak
diharapkan sampai pula pada
terbatas (Nurudin, 2011:9).
keluarga karyawan. Tujuannya
untuk mendekatkan perusahaan
dengan
keluarga
karyawan
(Kusumastuti, 2002:33).
digunakan
Dalam
penelitian
ini,
peneliti menggunakan metode
Media massa adalah alat
yang
3.1 Metodologi Penelitian
pendekatan kualitatif. Pendeka-
dalam
tan kualitatif adalah pendekatan
penyampaian pesan dari sumber
dengan melalui sudut pandang
kepada khalayak atau penerima
dalam penelitian yang melihat
dengan menggunakan alat-alat
hubungan antara fakta yang
komunikasi
diteliti dengan peneliti yang
mekanis
seperti
11
bersifat
fakta
dependen,
yang
berbagai
sehingga
diteliti
dalam
dimensi
bersifat
subjektif dan tidak bebas nilai.
Penelitian
kualitatif
deskripsi
secara
faktual,
dan
sistematis,
akurat
fakta-fakta
tentang
dan
sifat-sifat
populasi atau objek tertentu.
Riset
ini
menggambarkan
bertujuan untuk menjelaskan
realitas yang sedang terjadi
fenomena
tanpa menjelaskan hubungan
dengan
sedalam-
dalamnya melalui pengumpulan
antarvariabel
data
2006:69).
sedalam
-
dalamnya.
Pendekatan ini tidak mengu-
(Kriyantono,
Penulis
melakukan
tamakan besarnya populasi atau
metode
sampling bahkan populasi atau
observasi
samplingnya sangat terbatas.
Metode
observasi
adalah
Jika data yang terkumpul sudah
metode
dimana
periset
mendalam
mengamati
menjelaskan
diteliti,
riset
dengan
dan
cara
wawancara.
dan
bisa
fenomena
yang
yang
perlu
wawancara adalah metode riset
maka
tidak
langsung
diteliti.
Metode
mencari sampling lainnya. Pada
dimana
penelitian
ini
lebih
kegiatan wawancara tatap muka
ditekankan
adalah
persoalan
secara mendalam dan terus
yang
periset
objek
kedalaman kualitas data bukan
menerus
banyaknya
informasi
kuantitas
data
(Kriyantono, 2006:58).
melakukan
untuk
menggali
dari
respon-
den.Wawancara mendalam dan
Data yang dikumpulkan
observasi ini merupakan wujud
pada penelitian kualitatif adalah
pendekatan konstruktivis, yaitu
data deskriptif yaitu data yang
mengang-gap
berupa
ada dalam pikiran subjek yang
bukan
kata-kata,
angka
gambar,
tetapi
cenderung
kepada
kripsikan.
Jenis
bertujuan
untuk
lebih
mendesdata
ini
membuat
bahwa
realitas
diteliti (Kriyantono, 2006:65).
Penelitian
gunakan
jenis
ini
meng-
penelitian
deskriptif, dalam hal ini peneliti
12
akan
menyajikan
atau
Sehingga
memaparkan data-data secara
mengamati
deskriptif. Penelitian deskriptif,
rill.
situasi atau kelompok tertentu.
Penelitian ini relatif sederhana
yang
tidak
memerlukan
landasan teoritis rumit atau
pengajuan
hipotesis
tertentu
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan
data yang digunakan peneliti
adalah
Observasi
sebagai
kegiatan
diartikan
mengamati
secara langsung tanpa mediator
sesuatu objek untuk melihat
dengan dekat kegiatan yang
dilakukan objek tersebut.
Observasi
difokuskan
untuk
mendeskripsikan
menjelaskan
fenomena
dan
riset.
Dalam penelitian ini, peneliti
bertindak
sebagai
pengamat
fenomena
secara
percakapan
adalah
antara
seseorang
periset
yang
mendapatkan
informan
berharap
informasi
seseorang
dan
yang
diasumsikan mempunyai informasi
objek
(Ruslan, 2010: 12).
dapat
Wawancara
untuk menggambarkan tentang
karakteristik (ciri-ciri) individu,
penulis
penting
tentang
suatu
2000
:111).
(Berger,
Wawancara merupakan metode
pengumpulan
data
yang
digunakan untuk memperoleh
informasi
langsung
dari
sumbernya.
Wawancara dalam riset
kualitatif, yang disebut sebagai
wawancara mendalam (depth
interview)
secara
atau
wawancara
intensif
(intensive-
interview) dan kebanyakan tak
berstruktur. Tujuannya untuk
mendapatkan
data
kualitatif
yang mendalam (Kriyantono,
langsung fenomena yang terjadi
2006:96).
3.3 Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif
di
ikut
dimulai dari analisis berbagai
berpartisipasi secara langsung
data yang berhasil dikumpulkan
dalam penelitian yang diteliti di
periset
Badan Kepegawaian Negara.
tersebut terkumpul baik melalui
aktif, yaitu mengamati secara
lapangan
dengan
di
lapangan.
Data
13
observasi, wawancara menda-
mengamati
lam, maupun dokumen-doku-
yang
men (Kriyantono, 2006:192).
Pengumpulan
data
wawancara
dan
pengamatan
dalam
merupakan suatu langkah dalam
metode ilmiah melalui prosedur
sistematik, logis, dan proses
pencarian data yang valid, baik
diperoleh secara langsung atau
tidak langsung untuk keperluan
analisis
dan
pelaksanaan
pembahasan suatu riset secara
benar
untuk
menemukan
kesimpulan, memperoleh jawaban dan sebagai upaya untuk
memecahkan suatu persoalan
yang dihadapi oleh peneliti.
diperoleh
dan
pengumpulan
data
penelitian, penulis menggunakan metode triangulasi dalam
persoalan
dari
hasil
kegiatan
proses
keabsahan data. Pada penelitian
ini, teknik keabsahan data yang
peneliti gunakan adalah teknik
triangulasi sumber yang berarti
membandingkan dan melakukan pengecekan balik derajat
kepercayaan
suatu
informasi
yang diperoleh melalui waktu
dan alat yang berbeda. Dimana
peneliti membandingkan hasil
data
dari
wawancara,
pengamatan
dan
Selanjutnya
data
dianalisis
3.4 Teknik Keabsahan Data
Dalam teknik analisis
suatu
untuk
bagaimana
Badan
dalam
dokumen.
tersebut
mengetahui
strategi
Kepegawaian
memperbaiki
Humas
Negara
citra
melalui penyebaran informasi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran
mengenai
umum
lembaga
Badan
Kementrian
Kepegawaian Negara
Badan
Kepegawaian
Negara, disingkat BKN adalah
Pemerintah
Non
Indonesia
yang
bertugas melaksanakan tugas
14
pemerintahan di bidang manajemen kepegawaian negara.
Instansi
Badan
Kepegawaian Negara atau BKN
4.2 Strategi Humas Badan
Kepegawaian Negara dalam
memperbaiki citra
adalah lembaga pemerintahan
pusat
yang
dibentuk
untuk
melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari presiden.
Badan
Kepegawaian
Negara
berkedudukan di bawah dan
bertanggung
jawab langsung
kepada presiden dan dalam
pelaksanaan tugas operasional
dikoordinasikan oleh Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
Berdasarkan
pemerintah
atau
peraturan
tersebut,
Badan
BAKN
Administrasi
Kepegawaian
Negara
ditetapkan
sebagai
lembaga
sebuah
peme-rintah
non
departemen yang berkedudukan
langsung
di
bertanggung
presiden,
bawah
jawab
kepada
mempunyai
untuk
dan
fungsi
menyempurnakan,
memelihara
dan
mengem-
bangkan administrasi negara di
bidang kepegawaian sehingga
tercapai
kelancaran
pemerintahan.
jalannya
Strategi
peranan
memengang
penting
kemajuan
suatu
untuk
perusahaan
tanpa adanya strategi yang baik
pencapaian citra positif tidak
mungkin
terbangun.
Dengan
adanya strategi yang baik dapat
mengamankan arah dan tujuan
perusahaan
lainnya
atau
menuju
organisasi
sasarannya.
Hal-hal seperti mengidentifikasi
citra,
menganalisis
citra,
menjalin komunikasi dua arah
timbal balik, dapat berkoordinasi dengan unit kerja yang
terkait
dengan
permasalahan
tersebut dan mengevaluasi citra
sangat
berpengaruh
untuk
pencapaian citra yang positif
sehingga dapat menimbulkan
respons
yang
positif
dari
masyarakat.
Strategi
Humas
atau
yang
lebih
dikenal
dengan
bauran Public Relations atau
publications (publikasi) adalah
cara public relations dalam
15
menyebarkan
gagasan,
informasi,
atau
ide
kepada
mengadakan
event
pameran
kepada masyarakat tujuannya
khalayaknya. Sedangkan news
agar
(pesan atau berita) merupakan
mengetahui metode Computer
suatu
yang
Assisted Test (CAT). Computer
kepada
Assisted Test (CAT) merupakan
informasi
dikomunikasikan
khalayak
yang
dapat
masyarakat
produk
Badan
lebih
Kepegawaian
disampaikan secara langsung
Negara yang dapat memulihkan
maupun
tidak
langsung.
kepercayaan
Informasi
yang
disampaikan
terhadap proses seleksi dan
tersebut bertujuan agar dapat
rekruitmen
diterima oleh khalayak dan
negeri
mendapatkan
pemerintah.
respons
yang
positif (Nova, 2011:54).
Setelah diamati ternyata
penyebab
karena
terjadinya
terkait
penerimaan
citra
masalah
calon
tes
pegawai
negeri sipil terhadap persepsi
publik.
Badan
Kepegawaian
masyarakat
calon
pegawai
di
instansi
sipil
Dengan
adanya
metode seperti inilah seleksi
calon pegawai negeri sipil dapat
berjalan secara adil, objektif
dan
transparan
persepsi
sehingga
masyarakat
menilai Badan
dalam
Kepegawaian
Negara akan mengklarifikasi
Negara tidak berlebihan.
Dimana sumber
permasalahan
manusia merupakan salah satu
atau
stigma
negatif yang berupa isu tersebut
faktor
kepada
masyarakat
bahwa
kemajuan
Badan
Kepegawaian
Negara
Tanpa adanya sumber daya
tes
manusia yang baik pencapaian
akan
mewujudkan
penerimaan
calon
pegawai
citra
pendukung
daya
suatu
positif
untuk
perusahaan.
tidak
mungkin
Teknik
melobi
negeri sipil tanpa korupsi kolusi
terbangun.
nepotisme dengan menerapkan
merupakan salah satu hal yang
program
sangat
metode
Computer
Assisted Test (CAT) dengan
mempengaruhi
keberhasilan
dalam
untuk
event
16
tersebut.
Diperlukan
adanya
pandangan masyarakat dapat
bersikap
berubah dalam menilai citra di
ramah kepada para pengunjung
Badan Kepegawaian Negara.
Badan
Kepegawaian
pendekatan
dengan
untuk menyampaikan informasi
yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat.
Dengan adanya pelayanan
yang
baik
berpengaruh
sangat
terhadap
Negara
akan
melakukan
tindakan
untuk
melakukan
penyebaran informasi di media
cetak
internal
dengan
cara
membagikan brosur atau buletin
pencapaian citra yang positif.
internal
Untuk membentuk suatu citra
yang
yang positif sangat dibutuhkan
Kepegawaian
proses akumulasi dari amanah
mewujudkan
kepercayaan
calon pegawai negeri sipil tanpa
yang
diberikan
oleh
individu
tersebut
telah
individuakan
kepada
berisi
korupsi
masyarakat
bahwa
Negara
tes
Badan
akan
penerimaan
kolusi
nepotisme.
Contoh media cetak internal
mengalami suatu proses yang
yang
cepat atau lambat untuk dapat
Negara
membentuk suatu opini publik
melakukan
yang lebih luas yaitu dinamakan
informasi
adalah
buletin
citra (image). Disamping itu
internal,
mading,
poster,
dengan menyusun banner atau
spanduk, brosur, flayer dan lain-
standing banner yang berisi
lain. Sedangkan media eksternal
pesan
lainnya yang digunakan oleh
bahwa
pelayanan
di
Badan
Kepegawaian
lakukan
untuk
penyebaran
Badan Kepegawaian Negara itu
Badan
gratis tanpa dipungut biaya
adalah baik yang berbentuk
apapun
media cetak maupun elektronik
diharapkan
agar
Kepegawaian
masyarakat mengetahui bahwa
seperti
spanduk,
informasi
tersebut
benar
twitter,
sehingga
persepsi
atau
KESIMPULAN
perusahaan.
dan
Negara
facebook,
website
17
Berdasarkan
hasil
citra sudah terjadi adanya suatu
penelitian yang telah dijelaskan
proses
pada bab sebelumnya, maka
keduanya.
dapat dikemukakan beberapa
dengan
kesimpulan yang berhubungan
informasi
dengan tujuan penelitian yang
internal ataupun sebaliknya.
Teori Public Relations
ingin
dicapai
dan
juga
dikemukakan beberapa saran
untuk meningkatkan Strategi
Humas
Badan
Kepegawaian
Negara
dalam
Memperbaiki
Melalui
Penyebaran
Citra
Informasi
di
Media
Cetak
Internal adalah sebagai berikut :
Berdasarkan
teori
hubungan
diantara
Hal
terbukti
ini
adanya
di
penyebaran
media
cetak
yang dilakukan oleh Humas
Badan
Kepegawaian
dalam
Negara
memperbaiki
dilakukan
tifikasi
untuk
dan
citra
mengidenmengevaluasi
permasalahan yang muncul di
masyarakat
ditemukan
agar
solusi,
dapat
penilaian
komunikasi yang dipakai dalam
serta evaluasi kerja sehingga
penelitian
dapat
dapat terprogram dengan lebih
dikatakan bahwa dengan adanya
baik lagi dan menimbulkan
strategi yang dilakukan oleh
pencapaian citra serta opini
Humas
Badan
Kepegawaian
publik yang positif.
Negara
dalam
memperbaiki
ini
maka
18
DAFTAR PUSTAKA
Almanshur, Fauzan dan Chony. 2012.
Kusumastuti, Frida. 2002. Dasar -
Metodologi
dasar Hubungan Masyarakat. Malang :
Penelitian
Kualitatif.
Jogjakarta : Ar - Ruzz Media.
Ardianto,
Elvinaro.
Relations
Praktis
PT. Ghalia Indonesia.
2008.
untuk
Public
Nova, Firsan. 2011. Crisis Public
menjadi
Relations. Jakarta : PT. Raja Grafindo
komunikator, orator, presenter dan
Juru Kampanye Handal. Bandung :
Widya Padjadjaran.
Persada.
Nurudin, 2011. Pengantar Komunikasi
Massa. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Biagi, Shirley. 2010. Pengantar Media
Persada.
Massa. Jakarta : Salemba Humanika.
Cangara, Hafied. 2008. Pengantar
Putra, Sareb Masri. 2007. Media Cetak
Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja
Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen
Relations
Merancang
dan
Memproduksi. Jakarta : Graha Ilmu.
Grafindo Persada.
Public
Bagaimana
Konsep
dan
Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : PT.
Pustaka Utama Grafiti.
Kriyantono, Rachmat. 2012. Public
Relations Writing Teknik Produksi
Media Public Relations dan Publisitas
Korporat. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group.
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik
Praktis Riset Komunikasi. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group.
Ruslan,
Rosady.
2008.
Kiat
dan
Strategi Kampanye Public Relations.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen
Public
Relations
Komunikasi.
Jakarta
dan
:
Media
PT.
Grafindo Persada.
Ruslan, Rosady.
2010.
Penelitian
Relations
Komunikasi.
Public
Jakarta
:
Raja
Metode
PT.
dan
Raja
Grafindo Persada.
Saebani, Ahmad Beni. 2008. Metode
Penelitian. Bandung : CV. Pustaka
Setia.
19
Widjaja,
2002.
Komunikasi
dan
Hubungan Masyarakat. Jakarta : PT.
Bumi Aksara.
Wiryanto,
2004.
Pengantar
Ilmu
Komunikasi. Jakarta : PT. Grasindo.