MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN TENTANG LIN

MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN TENTANG LINGKUNGAN
PENDIDIKAN
MAKALAH
PENGANTAR PENDIDIKAN
Tentang
LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Oleh:
NAMA

:

RISYA FIMALA

NIM/BP

:

1105752 / 2011

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2011

KATA PENGANTAR
Puji syukur senatiasa penulis aturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan karunia yang tekah diberikan, penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul
“LINGKUNGAN PENDIDIKAN”
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengalami hambatan dalam mencari bahan yang
berhubungan dengan materi lingkungan pendidikan. Atas dukungan dari berbagai pihak akhirnya
penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan semangat, motivasi kepada penulis, terima
kasih kepada Dosen yang mengajar mata kuliah Pengantar pendidikan yang memberikan
pengajaran dan arahan dalam penyusunan makalah ini, dan tidak lupa kepada teman-teman
semua yang telah ikut berpartisipasi membantu penulis dalam upaya penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah yang di buat ini belum sempurna, baik dari segi penulisannya
maupun dari segi makalah itu sendiri. Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritikan dari
pembaca demi perbaikan makalah ini untuk masa yang akan datang.
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari peran serta berbagai pihak yang telah
memberikan saran maupun masukan-masukan guna penyempurnaan makalah ini.


Padang, Desember 2011
Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

Perkembangan pendidikan semakin lama semakin berkembang, hal tersebut sesuai dengan
majunya dan meningkatnya kualitas pendidkan pada saat ini. Hal ini memicu agar pendidkan
tetap berjalan dengan baik. Oleh sebab itu diperlukan cara dan tindak yang efektif untuk
memperbagus pendidikan dimasa sekarang. Seperti yang kita ketahui pendidikan sangatlah
penting didunia ini terutama bagi para generasi yang akan datang demi membangun lingkungan
pendidikan yang berkualitas.
Selain itu manusia selama hidupnya pasti membutuhkan yang namanya pendidikan. Pendidikan
tersebut bisa didapat dari lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat.
Dari ketiga linkungan itulah kita mendapatkan pendidikan. Lingkungan keluarga merupakan
lingkungan pendidikan yang pertama dan utama untuk kelancaran pendidikan. Lingkungan
sekolah merupakan lingkungan pendidikan setelah keluarga. Lingkungan masyarakat tempat
mendapatkan informasi, edukasi, dan rekreasi. Untuk itulah perlunya judul tentang lingkungan

pendidikan ini dibahas.
Rumusan masalah
Untuk mencapai sasaran pada pembahasan lingkungan hidup ini maka ada beberapa hal yang
perlu dirumuskan yaitu sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Apa yang dimaksud dengn lingkungan pendidikan ?
Apa saja fungsi dari lingkungan pendidikan ?
Apa saja jenis-jenis lingkungan pendidikan ?
Apakah pengaruh timbal balik antara jenis lingkungan dengan pendidikan anak?
BAB II
PEMBAHASAN
LINGKUNGAN PENDIDIKAN

A. Pengertian lingkungan pendidikan
Lingkungan (envirement) meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara
tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan , perkembangan atau life processes kita.

Jadi lingkungan adalah segala sesuatu yang mempengaruhi individu. Segala sesuatu yang
mempengaruhi itu mungkin berasal dari dalam diri individu (internal environment), dan mungkin
pula berasal dari luar diri individu (external environment). Indivividu dalam hal ini dapat
berbentuk orang atau lembaga. Lingkungan bagi seseorang sebagai individu adalah segala

sesuatu yang berasal dari dalam dirinya (fisik dan psikis ) dan sesuatu yang berada diluar dirinya
seperti alam fisika (non manusia ) dan manusia.
B. Fungsi lingkungan
Fungsi suatu lingkungan tergantung pada jenis lingkungan tersebut. Sekolah sebagai suatu
lembaga pendidikan berfungsi antara lain sebagai : (1) pusat pendidikan formal, (2) pusat
kebudayaan, (3) lembaga sosial.
Keluarga sebagai lingkungan pendidikan antara lain memberikan dasar-dasar pendidikan pada
anggota keluarga (terutama anak-anak). Masyarakat sebagai pendidikan non formal antara lain
berfungsi membantu sekolah dan keluarga.
C. Jenis-jenis lingkungan
1. Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokkan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang yang
mempunyai hubungan pertalian darah. Keluarga dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang
pertama dan utama. Predikat ini mengindikasikan betapa esensialnya peran dan pengaruh
keluarga dalam pembentukan prilaku dan kepribadian anak. Pandangan seperti ini sangat logis

a.
b.
c.

dan mudah dipahami karena beberapa alas an berikut ini :
Keluarga merupakan pihak yang paling awal memberikan banyak perlakuan kepada anak.
Sebagian besar waktu anak berada di lingkungan keluarga.
Karakteristik hubungan orang tua, anak berbeda dari hubungan anak dengan pihak – pihak

d.

lainnnya (guru, teman, dan sebagainya).
Interaksi kehidupan oarng tua anak dirumah bersifat “asli” , seadanya dan tidak dibuat – buat.
Dari berbagai definisi diatas jelaslah bahwa peranan keluarga sangatlah penting
dalam pencapaian tujuan pendidikan. Undang – undang sistem Pendidikan Nasional No. 2
Tahun 1989 menyatakan secara jelas dalam pasal 10. Ayat 4, bahwa keluarga merupakan bagian
dari jalur pendidikan luar sekolah yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai – nilai
moral dan keterampilan, kepada anak. Keluarga pengaruh yang kuat, langsung dan sangat
dominan kepada anak, terutama dalam pembentukan prilaku, sikap dan kebiasaan, penanaman
nilai – nilai, prilaku – prilaku sejenisnya, pengeahuan dan sebagainya.

Sehubungan dengan itu, Fuad Ichsan, (1995). Mengemukakan. Fungsi lembaga pendidikan
keluarga sebagi berikut :



Merupakan pengalaman pertama bagi masa kanak – kanak, pengalaman ini merupakan faktor



yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya.
Pendidikan di lingkungan keluarga dapat menjamin kehidupan emosional anak untuk tumbuh
dan berkembang. Kehidupan emosional ini sangat penting dalam pembentukan pribadi anak.



Di dalam keluarga akan terbentuk pendidikan moral, keteladanan orang tua dalam bertutur kata
dan berprilaku sehari – hari akan menjadi wahana pendidikan moral bagi anak dalam keluarga




tersebut guna membentuk manusia susila.
Di dalam keluarga akan tumbuh sikap tolong menolong, tenggang rasa, sehingga tumbuhlah



kehidupan keluarga yang damai dan sejahtera.
Keluarga merupakan lembaga yang berperan dalam meletakkan dasar – dasar pendidikan



agama.
Di dalam konteks membangun anak sebagai makhluk individu agar anak dapat mengembangkan
dan menolong dirinya sendiri , maka keluarga lebih cendrung untuk menciptakan kondisi yang
dapat menumbuhkembangkan inisiatif, kreativitas, kehendak, emosi, tanggung jawab,
keterampilan dan kegiatan lain.
Seifert & Hoffnung, 1991, menjelaskan enam kemungkinan cara yang harus dilakukan orang tua

dalam mempengaruhi anak yakni sebagai berikut:
a) Permodelan prilaku, baik disengaja atau tidak, orang tua dengan sendirinya akan menjadi model
bagi anak – anaknya.

b) Memberikan ganjaran dan hukuman (giving reward and punishments), yaitu orang tua
mempengaruhi anaknya dengan cara memberikan ganjaran terhadap prilaku – prilakunya yang
positif dan memberi hukuman terhadap prilakunya yang tidak di inginkan.
c) Perintah langsung (direct instruction) member perintah secara sederhana seperti “jangan malas
belajar”, “cepat mandi”, nanti sekolahnya kesiangan dan sebagainya.
d) Menyatakan peraturan –peraturan (stating rules) yaitu membuat peraturan uumum yang berlaku
dirumah walaupun secar tidak tertulis.
e) Nlar (reasoning), cara yang digunakan orang tua untuk mempengaruhi anaknya, dengan
mempertanyakan kapasitas anak untuk bernalar.
f) Menyediakan fasilitas atau bahan dan dengan suasana yang menunjang. Orang tua dapat
mempengaruhi prilaku anak dengan mengontrol fasilitas atau bahan – bahan dan dengan suasana.
2. Lingkungan sekolah
Sekolah adalah suatu hal yang tidak biasa di pungkiri lagi, karena kemajuan zaman,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, keluarga tidak mungkin lagi dapat memenuhi
seluruh kebutuhan dan aspirasi gerasi muda akan pendidikan. Semakin maju suatu masyarakat,
semakin tinggi pula tuntutan pemenuhan kebutuhan anak akan pendiddikan. Kondisi masyarakat
seperti ini mendorong terjadinya proses formalisasi lembaga pendidikan yang lazim disebut
sistem persekolahan.

Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang didiselenggarakan sekolah melalui

kegiatan belajar mengajar denagn organisasi yang

tersusun rapi, berjenjang dan

berkesinambungan. Sifatnya formal, diatur berdasarkan ketentuan – ketentuan pemerintah dan
mempunyai keseragaman pola yang bersifat nasional, dalam rangka meningkatkan kualitas



sumber daya manusia Indonesia dalam mewujukan masyarakat yang maju, adil, dan makmur.
Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional , maka pendidikan nasional harus berfungsi:
Sekolah harus mampu menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk individu melalui



pembekalan semua bidang studi.
Sekolah melalui teknik pengkajian bidang studi perlu mengembangkan siakp social, gotong
royong, toleransi dan demokrasidan sejenisnya dalam rangka menumbuh kembangkan anak




sebagai makhluk social.
Sekolah harus berfungsi sebagai pembinaan watak anak melalui bidang studi yang relevan
sehingga akhirnya akan terbentuk manusia susila yang cakap yang mampu menampilkan dirinya



sesuai dengan nilai dan norma yang hidup dan berkembang di masyarakat.
Sekolah harus dapat menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk yang religius dan mampu



menjadi pemeluk agama, yang baik, taat, soleh, dan toleran.
Di dalam konteks pembangunan nasional, pendidikan formal harus menghasilkan tenaga kerja
yang berkualitas yang mampu mensejahterakan dirinya dan bersama orang lain mampu



mensejahterakan masyarakat, bangsa dan negara.
Sekolah berfungsi konservatif, inovatif, dan selektif dalam mempertahankan atau memelihara

kebudayaan yang ada, melakukan pembaharuan dan melayani perbedaan individu anak dalam
proses pendidikan.

3. Lingkungan masyarakat
Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap
perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam mencapai
tujuan pendidikan nasional.
Kaitan antara masyarakat dengan pendidikan dapat ditinjau dari beberapa segi yakni :
a) Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang di lembangakan maupun yang tidak di
lembagakan.
b) Lembaga- lembaga kemasyarakatan dan / atau kelompok sosial di masyarakat, baik langsung
maupun tidak langsung ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.
c) Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang dirancang maupun dimanfaatkan.
Perlu pula di ingat bahwa manusia dalam bekerja dan hidup sehari - hari akan selalu berupaya
memperoleh manfaat dari pengalaman hidupnya untuk meningkatkan dirinya.

Dari ketiga kaitan antara masyarakat dan pendidkan tersebut dapat dilihat peran yang telah
disumbangkan

dalam

rangka

tujuan

pendidikan

Nasional

yaitu

berupa

membantu

penyelenggaraan pendidikan, membantu pengadaan tenaga, biaya, prasarana, dan sarana,
menyediakan lapangan kerja, dan membantu mengembangkan profesi baik langsung maupun
tidak.
Secara kongkrit peran dan fungsi pendidikan kemasyarakatan dapat dikemukakan sebagai berikut
:
 Memberikan kemampuan professional untuk mengembangkan karir melalui kursus penyegaran,
penataran, lokakarya, seminar, konperensi ilmiah dan sebagainya
 Memberikan kemampuan teknis akademik dalam suatu system pendidikan nasional seperti
sekolah terbuka, kursus tertulis, pendidikan melalui radio, dan televisi dan sebaginya.
 Ikut serta mengembangkan kemampuan kehidupan beragama melalui pesantren, pengajian,
pendidikan agama di surau / langgar, biara, sekolah minggu dan sebaginya.
 Mengembangkan kemampuan kehidupan sosialbudaya melalui bengkel seni, teater, olahraga, seni
bela diri, lembaga pendidikan spiritual dan sebagainya.
 Mengembangkan keahlian dan keterampilan melalui sistem magang untuk menjadi ahli bangunan,
muntir, dan sebagainya.
D. Pengaruh timbal balik antara ketiga lingkungan pendidikan terhadap perkembangan
peserta didik
Tumbuh kembangnya anak pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa factor yakni
hereditas, lingkungan, proses perkembangan dan anugrah. Khusus untuk factor lingkungan
peranan tripusat pendidikan itulah yang menentukan baik secara sendiri – sendiri maupun
bersama – sama. Terutama melakukan kegiatan pendidikan dalam bentuk membimbing,mengajar
dan melatih dalam suasana belajar dan proses pembelajaran. Peranan ketiga tripusat pendidikan
itu bervariasi, meskipun ketinganya melakukan tiga kegiatan pokok pendidikan tersebut.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan dan saran
Simpulan


Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan paling utama dalam pendidikan.



Sekolah adalah lingkungan pendidikan yang memberiakan arahan dan disinilah kita
mendapatkan pengajaran yang lebih efektif karena disekolah ada guru yang akan mengajarkan
kita tentang pendidikan.
Saran



Seharusnya di lingkungan sekolah anak mendapatkan pengajaran yang bagus untuk menjamin



anak-anak yang berpendidikan.
Dilingkungan keluarga sehendaknya anak diberikan pendidikan yang benar-benar bermanfaat
untuk masa depannya nanti.