Pemanfaatan TIK dalam Implementasi Kurik

Teknologi Pendidikan Agama Islam
Nama
: Mir’atun Nur Arifah, S.Pd.I
Kelas/NIM
: PAI-A/1420410086
Dosen Pengampu : Dr. Sukiman, M.Pd
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga 2014/2015
Pemanfaatan TIK dalam Implementasi Kurikulum PAI di SMA Negeri 8 Yogyakarta
Mir’atun Nur Arifah
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
([email protected])
ABSTRAK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat membawa dampak
bagi berbagai bidang, termasuk di dalamnya bidang pendidikan. Saat ini antara teknologi dan
pendidikan sudah tidak dapat dipisahkan lagi karena keduanya memiliki keterkaitan antar
satu sama lain. Perpaduan keduanya perlu kita apresiasi dengan berusaha mempelajarinya dan
memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Tujuan akhirnya adalah menciptakan
pembelajaran yang menarik, efektif, dan efisien pada semua mata pelajaran, khususnya
pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Kata kunci: TIK, PAI, pendidikan, pembelajaran, teknologi
ABSTRACT

The development of knowladge and technology is increasing rapidly, it causes on some
aspects, include education. Nowadays, education and technology cannot be separated
anymore because both of them have correlation to each other. The combination of them needs
ro be appreciated by trying to lern and use it in a best way. The final porpose is to create an
interesting, effective, and efficient learning of all subjects, especially in Islamic education.
Keywords: TIK, PAI, education, learning, technology
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu bidang yang turut merasakan perkembangan
dengan adanya kemajuan teknologi. Berbagai pelajaran di sekolah mulai dirancang
dan dikembangankan dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
terbaru. PAI sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah seharusnya juga dapat
dipadukan dengan pemanfaatan TIK agar tidak berkesan monoton dan memberikan
pengetahuan yang lebih luas pada peserta didik. Adanya pemanfaatan TIK pada
berbagai pelajaran khususnya PAI tentunya dapat lebih menarik minat peserta didik
dalam belajar dan mengembangkan kreativitasnya. Terlebih lagi pembelajaran PAI
1

selama ini memiliki kesan yang kurang baik seperti pelajarannya yang membosankan
dan dianggap sebagai pelajaran selingan saja. Padahal sebenarnya pembelajaran PAI
memiliki peran yang besar dalam menanamkan pengetahuan peserta didik akan nilainilai dan ajaran agama serta membentuk karakternya. Karena itulah pembelajaran PAI

saat ini tidak lagi bisa dipenuhi dengan pendekatan yang konvensional, oleh karena
itu dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, sudah selayaknya
lembaga-lembaga pendidikan Islam memperkenalkan dan memulai penggunaan TIK
sebagai basis pembelajaran yang mutakhir.1 Pemilihan dan pemanfaatan TIK yang
tepat sesuai dengan materi pelajaran yang akan dipelajari peserta didik akan
mengemas pelajaran tersebut menjadi lebih menarik. Hal tersebut tentunya dapat
meningkatkan antusiasme peserta didik dalam belajar dan menjadikan PAI tidak kalah
dengan pelajaran-pelajaran lain.
B. Pembahasan
1. Pemanfaatan TIK di SMA N 8 Yogyakarta dalam Pelajaran PAI
Pada pelaksanaan pembelajaran PAI di SMA N 8 Yogyakarta sudah banyak
memanfaatkan TIK dengan fasilitas yang disediakan oleh sekolah maupun
menggunakan gadget pribadi peserta didik. Guru sangat mendukung pembelajaran
dengan memanfaatkan TIK karena sangat membantu guru dalam menyampaikan
materi pelajaran, terlebih pada materi-materi tertentu yang tidak cukup hanya
dijelaskan dengan kata-kata atau penjelasan verbal guru di kelas. Hal tersebut
mengartikan bahwa TIK bisa menjembatani guru dan peserta didik untuk
memperluas pengetahuan, menjadikan pembelajaran PAI dinamis dan fleksibel,
mengatasi keterbatasan ajar dan seterusnya.2
Selain itu dengan pemanfaatan TIK dapat meningkatkan antusiasme belajar

peserta didik dan mengasah kreativitasnya. Peserta didik di SMA N 8 Yogyakarta
cenderung mudah memahami dan mempelajari materi yang diberikan guru,
sehingga ketika pembelajaran tidak memanfaatkan TIK maka jam belajar akan
banyak yang tersisa. Di dalam kelas, pendidik bisa mengajar dengan
memanfaatkan media pembelajaran untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu
dan pemanfaatannya disesuaikan dengan proses belajar mengajar dalam situasi
1 Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 4.
2 Deni Darmawan, Teknologi Informasi dan Komunikasi: Teori dan Aplikasi, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm. 59-60.

2

kelas.3 Karena itulah pemanfaatan TIK pada pembelajaran PAI bentuknya bisa
sangat beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan saat itu dan kecocokan materi
dengan media yang dipilih. Contoh pembelajaran PAI di SMA N 8 Yogyakarta
yang memanfaatkan TIK diantaranya adalah:
a. Guru memberikan tugas untuk membuat video khutbah pada peserta didik.
Penilaian dari tugas ini tidak hanya hasil dan penyajian videonya saja, tetapi
juga konten materi yang disampaikan, misalnya terpenuhi atau tidaknya rukun
khutbah. Penilaian untuk tugas ini biasanya guru memutarkan video antar

kelas sehingga peserta didik dari kelas lain yang akan mengkoreksi dan
mengkritisi.
b. Guru menyajikan video atau film yang terkait dengan tema pelajaran.
Kemudian peserta didik diminta untuk mengkritisi atau membuat resensi
terkait dengan video atau film yang sudah ditampilkan.
c. Guru memberikan tugas atau essay yang bisa dikirimkan melalui email, soft
copy, maupun hard copy.
d. Guru memberikan tema diskusi tertentu di dalam kelas dan peserta didik diberi
kesempatan untuk browsing menggunakan gadgetnya masing-masing.
Kemudian peserta didik diminta berdiskusi terkait temuan-temuan yang
mereka dapatkan di dunia maya. Ketika berdiskusi guru membantu peserta
didik mengolah info dan memberikan penjelasan terkait informasi yang
mereka dapatkan saat browsing. Guru tetap memandu dalam mengolah info
karena apa yang didapatkan peserta didik di dunia maya tidak bisa diambil
mentah-mentah. Guru juga harus memberikan penjelasan yang terbaik agar
memberikan pemahaman yang benar kepada peserta didik dan menghindarkan
dari sikap percaya begitu saja tanpa berfikir kritis. Meskipun dalam
pelaksanaan pembelajaran sudah banyak memanfaatkan TIK dan media
lainnya namun guru masih tetap memberikan penjelasan langsung kepada
peserta didik. Hal tersebut dikarenakan komunikasi yang dibangun oleh guru

dan peserta didik merupakan dasar dari pembelajaran PAI.4 Sehingga
meskipun pembelajaran memanfaatkan TIK dan media sedemikian rupa
namun tetap memiliki nilai khusus yang tidak bisa terganti oleh penggunaan
teknologi dan media tersebut.
3 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press,
2012), hlm. 208
4 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm. 143.

3

2. Kompetensi Guru PAI
Pemanfaatan TIK pada pelajaran PAI harus dibarengi dengan kemampuan
gurunya dalam menguasai dan meningkatkan kemampuan dalam memadukan TIK
dengan materi pelajaran. Dengan kata lain adanya perkembangan pembelajaran
yang memadukan dengan pemanfaatan TIK, kompetensi guru PAI juga harus
diasah dan ditingkatkan. Sebagai usaha dalam pengembangan pembelajaran,
sudah dipersiapkan tenaga-tenaga yang secara khusus untuk mengelolanya, namun
tenaga-tenaga ini diberi pelatihan dalam bekerjasama dengan subject specialists
untuk mengembangkan sistem pembelajaran pada lapis mikro (classroom) dan
makro (educational system’s levels) atau sistem pendidikan.5 Artinya disini guru

sebagai pelaksana pembelajaran di kelas harus memiliki kemampuan yang baik
dalam penggunaan TIK. Guru juga dapat dibekali pelatihan oleh orang-orang yang
sudah ahli dalam untuk membantunya dalam mengembangkan pembelajaran di
kelas.
Di SMA Negeri 8 sendiri, kompetensi guru PAI dalam memanfaatkan
teknologi sudah cukup namun tetap harus ditingkatkan. Guru-guru senior sudah
memanfaatkan beberapa teknologi yang difasilitasi oleh sekolah misalnya
presentasi menggunakan LCD dan internet. Hal tersebut menunjukkan bahwa
guru-guru PAI tidak menutup mata dan tidak menolak pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran PAI. Mereka memanfaatkan fasilitas dan perkembangan TIK sesuai
dengan kemampuan yang mereka miliki. Untuk guru yang lebih muda
pemanfaatan TIK pada pembelajaran PAI lebih sering digunakan dan bentuknya
lebih variatif. Namun demikian kemampuan yang dimiliki oleh guru dalam
pemanfaatan TIK ini mayoritas didapat dari belajar sendiri atau otodidak sehingga
hasilnya kurang maksimal.6 Guru cenderung masih kalah dengan peserta didik
dalam pengetahuan dan penguasaan akan TIK. Padahal hal-hal seperti itu bisa
diminimalisir dengan memberikan pelatihan-pelatihan pada guru.

3. Kendala-kendala yang Dihadapi oleh Guru PAI
Tidak banyak kendala yang dihadapi oleh guru dalam pemanfaatan TIK pada

pembelajaran PAI. Hal tersebut dikarenakan fasilitas di sekolah yang cukup
5 Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 157.
6 Hasil wawancara dengan Bapak Haryanto, S.Pd.I., guru PAI di SMA N 8 Yogyakarta pada tanggal 12
Juni 2015 pukul 11.00 WIB.

4

memadai dan menunjang pembelajaran serta penguasaan peserta didik terhadap
teknologi cukup baik termasuk teknologi-teknologi terbaru. Namun demikian
tetap ada beberapa kendala yang pernah dihadapi oleh guru PAI, diantaranya
adalah:
a. Tidak semua guru PAI menguasai TIK tertutama teknologi-teknologi terbaru
sehingga pemanfaatannya dalam pembelajaran kurang maksimal.
b. Pada awal-awal pembelajaran pernah terjadi kasus peserta didik yang
melakukan plagiasi atau copy-paste tugas yang diberikan oleh guru.
c. Kendala lain yang terkadang dihadapi guru saat pemanfaatan TIK adalah
peserta didik yang bosan saat guru menayangkan film atau video yang
durasinya cukup lama.
4. Upaya Guru Untuk Mengatasinya
Upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi beberapa kendala yang muncul

dalam pemanfaatan TIK pada pembelajaran PAI diantaranya adalah:
a. Guru lebih banyak mempelajari teknologi tertutama teknologi-teknologi
terbaru agar tidak ketinggalan dari peserta didiknya. Peningkatan kemampuan
TIK guru dapat dilakukan dengan belajar otodidak atau dengan mengikuti
kursus-kursus tertentu.
b. Pada saat menemukan kasus plagiasi yang dilakukan oleh peserta didik, guru
memanggil peserta didik yang bersangkutan dan menanyakan kejujurannya.
Ketika peserta didik masih tidak mengakui perbuatannya, maka guru akan
menunjukkan karya atau blog yang diplagiasi oleh peserta didik. Setelah
seperti itu biasanya peserta didik akan jera dan tidak mengulangi lagi
perbuatannya. Guru tidak memberikan punishment apapun pada peserta didik
dan hanya memberikan penyadaran, karena menurut guru penyadaran lebih
penting daripada memberikan hukuman.
c. Ketika peserta sudah nampak bosan pada strategi atau metode belajar tertentu,
misalnya saja merasa bosan saat menonton video atau film yang diberikan
oleh guru, maka guru harus bisa memancing kembali minat perserta didik
dengan memberikan topik diskusi yang masih berhubungan dengan tema yang
dibahas.
C. Kesimpulan


5

Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran PAI
merupakan sebuah hal yang harus diapresiasi dan didukung. Hal tersebut mengartikan
bahwa pembelajaran PAI dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran PAI dapat dirancang dan dikembangkan
dengan mempertimbangkan materi yang akan dipelajari dan fasilitas yang dimiliki
oleh sekolah. Pemanfaatan tersebut akan sangat menunjang pembelajaran, menarik
antusiasme peserta didik dalam belajar, dan menghilangkan kesan bahwa pelajaran
PAI adalah pelajaran yang monoton. Namun demikian hal lain yang harus
diperhatikan adalah kompetensi guru PAI dalam pemanfaatan TIK yang harus terus
ditingkatkan dan dikembangkan. Peningkatan kompetensi tersebut nantinya dapat
meminimalisir kendala-kendala yang dihadapi saat memanfaatkan TIK dalam
pembelajaran di kelas.
D. Daftar Pustaka
Darmawan, Deni, Teknologi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012.
, Teknologi Informasi dan Komunikasi: Teori dan Aplikasi, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2012.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2013.
Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2011.

Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung
Persada Press, 2012.

6