Kajian Ecotourism Pada Kawasan Wisata Bahari Berbasis Masyarakat ( Studi Kasus : Pantai Iboih, Sabang )

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan objek pariwisata

yang tersebar dari sabang sampai marauke. Pariwisata telah dikembangkan di
berbagai belahan dunia karena dapat menambah pemasukan devisa bagi
perekonomian negara yang berkaitan dengan sumber daya alam serta potensi yang
bervariasi. Sumber daya alam yang beraneka ragam berupa budaya, alam serta
buatan memiliki suatu ciri khas potensi yang sangat menunjang pariwisata dunia
(Ferdinandus, Suryasih 2014).
Industri di pariwisata mampu memberikan keuntungan dalam aspek ekonomi dan
sosial. Hal tersebut yang menyatakan sektor pariwisata menjadi hal yang penting
dalam pengembangan di suatu daerah (Diniz, dkk 2014). Indonesia sebagai negara
kepulauan dengan kekayaan alam yang sangat mendukung, dan memiliki potensi
pariwisata yang tinggi. Keberhasilan pariwisata dikaitkan dengan potensi
pariwisata itu sendiri, dimana pariwisata mampu mendorong masyarakat terlibat
secara aktif dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan, salah satunya
penghasilan utama devisa daerah (Murti Nugroho, Agung. 2004).

Kepemimpinan presiden Joko Widodo (2014-2019), pariwisata merupakan
sektor yang menjadi prioritas. Di dalam program kerja Jokowi yang disebut
dengan Peraturan Nawacita, dimana indonesia melakukan pembenahan dan
pembangunan aspek-aspek pendukung pariwisata terutama pada tujuan wisata

1

Universitas Sumatera Utara

potensial yang berada di daerah. Daerah yang memiliki potensi pariwisata yang
baik, serta memaksimalkan potensi tersebut, maka dapat menyerap manfaatnya
salah satu sebagai alat penarik investasi, serta sebagai sumber daya ekonomi yang
potensial untuk pembangunan daerah yang lebih baik (Rezky, 2014).
Dalam berbagai data dan informasi di dalam negeri dan di luar negeri
sering disebutkan bahwa wilayah perairan indonesia pada masa lalu memiliki
peran yang penting dalam arus lalu lintas perdagangan baik lokal maupun antar
negara. Dengan adanya bukti sejarah tersebut dan ditambah dengan kenyataan
kurang lebih 75% dari luas wilayah indonesia adalah laut, memilki pulau-pulau
kecil, kemudian dianggap sebagai benua ke enam dunia dengan sebutan benua
maritim indonesia (BAPPENAS 2002).

Dalam kerangka kebijakan pembangunan yang memberikan kewenangan
yang lebih besar bagi daerah (otonomi daerah), program-program dan kegiatan
yang direncanakan sepatutnya dirancang dengan cermat dan diarahkan pada
sektor-sektor pembangunan yang potensial dan dominan dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah. Program-program yang disusun harus didasarkan
pada kebutuhan-kebutuhan pembangunan yang prioritas dengan analisis
permasalah dan isu-isu strategis, baik internal, maupun eksternal yang tepat,
aktual dan sesuai dengan perkembangan kondisi dan dinamika yang ada di daerah
(RPJPD 2007-2027).
Pasca penandatangan MOU antara RI-GAM di Helsinki Finlandia telah
mewujudkan kondisi dan situasi daerah yang lebih kondusif di provinsi NAD

2

Universitas Sumatera Utara

pada umumnya. Kondisi yang kondusif juga didukung oleh kegiatan rehabilitas
dan rekonstruksi pasca benca alam Tsunami di Aceh, yang telah menghadirkan
masyarakat international di Aceh. Kondisi ini juga diharapkan berimplikasi positif
terhadap pariwisata di kota sabang. Harus diakui, bahwa akibat konflik politik

telah menyebabkan berkurangnya minat wisatawan lokal dan mancanegara untuk
menikmati panorama alam di kota Sabang. Sebagaimana dimaklumi, kota sabang
merupakan salah satu kota wisata yang menarik untuk dinikmati dan dikunjungi.
Di kecamatan sukajaya misalnya : obyek dan daya tarik wisata pantai yang dapat
dikunjungi, seperti pantai pasir putih, pantai anoi itam, pantai sumur tiga, pantai
tapak gajah, pantai balohan, pantai chum, pantai reuteuk, dan pantai aroun. Dan di
kecamatan sukakarya, daya tarik wisata pantai yang dapat diminati adalah pantai
gapang, pantai teupin, pantai teupin sirui, pantai iboih, pantai angin, pantai kasih,
pantai, pantai pria laot, danpantai paradiso. Panorama sangat indah untuk di
kunjungi adalah taman laut pulau rubiah, dan tidak kalah indahnya objek hutan
wisata iboih, air terjun, teluk saban, swim bath, danau aneuk laot, gua sarang,
serta objek wisata yang strategis tugu “Km Nol” Republik indonesia (RPJPD
2007-2027).
Sabang merupakan salah satu kota di Aceh, Indonesia. kota ini merupakan
wilayah kepulauan, berada di seberang Utara Pulau Sumatera. Kota yang luasnya
153 km, terdiri dari lima pulau yaitu pulau weh, pulau klah, pulau seulako, pulau
rubiah dan pulau rondo, dengan pulau weh sebagai pulau terbesar. Sebagaimana
diketahui,

sabang


merupakan

suatu

wilayah

yang

berpotensi

dalam

pengembangan dunia kepariwisataan. Wilayah sabang sebagai awal batas atau

3

Universitas Sumatera Utara

wilayah paling ujung pulau sumatera dan juga sering disebut sebagai Kilometer

Nol (Zalikha 2015).
Dalam masterplan kawasan sabang 2007-2021 telah ditetapkan daerah wisata
yang akan dijadikan prioritas dalam pengembangan kawasan pariwisata sabang
dalam jangka waktu 5 tahun yang akan datang adalah daerah wisata bahari salah
satunya di iboih. Kawasan iboih merupakan daerah tujuan wisata bahari yang
menyajikan pemandangan alam bawah laut yang sangat indah. Pemandangan ini
dapat dinikmati dengan menyelam ataupun dengan menaiki perahu dengan dasar
kaca yang telah tersedia disana (Maulidasari, dkk 2015).
Keunikan yang di jual sebagai daya pikat utama bagi wisatawan untuk
datang ke Sabang khususnya pulau iboih dengan pemandangan alam dan wisata
bahari pantai iboih, yang tidak ditemui di daerah lain hamparan lautan biru, pasir
putih, dan keindahan terumbu karang dan ikan ikan yang beraneka ragam.
Ekspolari keindahan alam bawah laut di iboih dapat dilanjut hingga ke pulau
rubiah. Selain pemandangan alam bawah laut, potensi wisata yang dikelola di dari
pulau iboih, potensi pariwiata ini merupakan peluang untuk menarik kunjungan
wisatawan dunia dengan semua fasilitas berskala internasional (Maulidasari, dkk
2015).
Tingginya aktivitas kunjungan wisata di Pantai Iboih tentu dapat
memberikan dampak negatif bagi lingkungan, oleh sebab itu, Pantai Iboih
merupakan salah satu lokasi wisata bahariyang mulai dikembangkan menjadi

ekowisata(ecotourism) (Aswita, dkk 2015).

4

Universitas Sumatera Utara

Hal tersebut mengapa penelitian tentang pengembangan pariwisata
berbasis masyarakat di Pantai Iboih, Sabang perlu dilakukan. Dalam penelitian
ini, peneliti akan mengindentifikasi keterlibatan masyarakat dalam perkembangan
pariwisata di Pantai Iboih, Sabang. Sebelum melakukan penelitian, peneliti
terlebih dahulu melakukan kajian literatur terkait pariwisata, pengembangan
pariwisata dan pariwisata berbasis masyarakat (Comunity Based Tourism) sebagai
dasar dalam melakukan penelitian. Dengan adanya penelitian ini maka peneliti
menyimpulkan bagaimana kondisi pengembangan ecotourism pada wisata bahari
berbasis masyarakat di Pantai Iboih, Sabang.
1.2

Alasan Pemilihan Topik
Bedasarkan judul diatas, disini saya mengkaji Ecotourism pada wisata


bahari berbasis masyarakat,untuk meningkatkan kunjugan wisatawan lokal
maupun wisatawan asing sekaligus memberikan peluang bagi masyarakat sekitar
sebagai pengembangan ekonomi melalui perencanaan pengembangan pariwisata.
Selain memiliki obyek wisata yang cukup menarik dan masih alami, dan apakah
masyarakat terlibat dalam pengembangan pariwisata di daerah tersebut, serta
mengkaji kondisi ekonomi masyarakat sekitar dengan potensi wisata alam yang
dimiliki daerah tersebut.

5

Universitas Sumatera Utara

1.3

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, peneliti merumuskan permasalahan yang akan

dijawab dalam penelitian ini. Adapun permasalahan penelitian yang akan diteliti
adalah bagaimana keterlibatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata yang
ada di Pantai Iboih, Sabang menjadi pariwisata yang berbasis masyarakat.

1.4

Tujuan Penenitian
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk menemukan peran

serta masyarakat dalam pengembangan pariwisata yang ada di Pantai Iboih,
Sabang dan menemukan potensi Pengembangan Pantai Iboih, Sabang menjadi
parwisata berbasis masyarakat dan sekaligus dapat meningkatkan ekonomi
masyarakat sebagai kesejahteraan masyarakat.
1.5

Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat secara teoritis dalam ilmu

pengetahuan serta manfaat praktis untuk diaplikasikan dalam perkembangan
kawasan wisata bahari Pantai Iboih, Sabang yang berbasis masyarakat. Dimana
kawasan tersebut memliki potensi.
Manfaat teoritis dalam ilmu pengetahuan yang diharapkan dari penelitian ini
adalah dapat memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan terkait
perencanaan dan pengembangan potensi wisata suatu kawasan.

Ditinjau dari manfaat praktis, penelitian ini diharapkan dapat diaplikasikan oleh
pemerintah dan para stakeholder

yang ada di Pantai Iboih, Sabang

6

Universitas Sumatera Utara

dalammeningkatkan pengembangan kawasan wisata bahari Pantai Iboih, Sabang
akan bermanfaat bagi pemasukan daerah dan devisa negara yang berasal dari
sektor wisata sebagai keuntungan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup
masyarakat yang ada dikawasan tersebut.
1.6

Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir penelitian ini dilakukan melaui tahapan-tahapan proses

berpikir oleh peneliti. Proses berfikir peneliti dalam melakukan penelitian ini
diawali dengan penentuan lokus penelitian. Potensi wisata bahari Pantai Iboih,

Sabang sebagai tujuan wisata yng berbasis masyarakat merupakan alasan
mengapa penelitian ini harus dilakukan. Kerangka berfikir peneliti dalam
menyelesaikan penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.1

7

Universitas Sumatera Utara

LATAR BELAKANG
Ecotourism pada kawasan wisata bahari berbasis
masyarakat di Pantai Iboh, Sabang.

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

Bagaimana keterlibatan
masyarakat dalam
pengembangan pariwisata
yang ada di pantai iboh,

sabang menjadi pariwisata
berbasis masyarakat.

Untuk menemukan peran serta
masyarakat dalam pengembangan
pariwisata, menemukan potensi
sekaligus meningkatkan ekonomi
masyarakat.
STUDI LITERATUR
Jurnal, Buku, dan Internet

OBYEK PENELITIAN
Pantai Iboih, Sabang

METODA PENELITIAN
Deskriftif-Kuantitatif

ANALISIS
Ecotourism, Wiasata Bahari, Berbasis
Masyarakat dengan konsep CBT
Wisata bahari

Pemilihan sampel Purpposive
Sampling
Pengumpulan data primer,
skunder dan kuesioner, SPSS

TEMUAN

KESIMPULAN/SARAN

Gambar 1.1 Diagram Kerangka Berpikir

8

Universitas Sumatera Utara