Kajian Ecotourism Pada Kawasan Wisata Bahari Berbasis Masyarakat ( Studi Kasus : Pantai Iboih, Sabang ) Chapter III VI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian kajian pariwisata berbasis masyarakat di Pantai Iboih, Sabang
dilakukan untuk menemukan peran serta masyarakat Sabang, khususnya di
kawasan Pantai Iboih dalam perkembangan pariwisata yang ada di Pantai Iboih
dan menemukan potensi pengembangan Pantai Iboih, Sabang menjadi pariwisata
yang berbasis masyarakat. Dalam menemukan gambaran keadaan di Pantai Iboih,
Sabang membutuhkan jenis penelitian yang objektif, karna penelitian ini juga
melibatkan persepsi ataupun pandangan masyarakat lokal.
Berdasarkan kajian pustaka terkait metodologi penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti, maka jenis penelitian yang paling tepat diterapkan iyalah
penelitian deskriptif. Menurut khotari (2004) penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang bertujuan untuk menemukan gambaran keadaan yang ada didalam
lokasi penelitian, sehingga mampu mendeskripsikan kondisi yang ada. Penelitian
deskriptif paling tepat diterapkan apabila penelitian yang dilakukan melibatkan
persepsi manusia (Frankel, dkk 2012).
Dengan
mendeskripsikan
menggunakan
bagaimana
metoda
deskriptif,
keterlibatan
peneliti
masyarakat
akan
Sabang
dapat
dalam
perkembangan pariwisata di kawasanPantai Iboih. Penggunaan metoda deskriptif
juga mengacu pada penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh (Rusnanda, dkk
2014).
25
Universitas Sumatera Utara
3.2 Variabel Penelitian
Dalam menentukan variabel peneliti terlebih dahulu melakukan literatur
terkait Pariwisata, Objek dan Daya Tarik Wisata. PariwisataBerbasis Masyarakat,
dan Faktor Pendukung Pengembangan Berbasis Masyarakat. Berdasarkan kajian
literatur yang telah dilakukan terdapat dua kelompok variabel, yaitu variabel
berbasis masyarakat dan variabel pariwisata. Indikator yang digunakan peneliti
dalam penelitian ini merupakan simpulan dari indikator yang didapat dari kajian
literatur yang telah dilakukan sebelumnya. Variabel pariwisata berbasis
masyarakat dapat dilihat pada tabel 3.1 dan variabel pariwisata dapat dilihat pada
tabel 3.2.
VARIABEL BERBASIS MASYARAKAT DALAM ASPEK
EKONOMI
ASPEK
VARIABEL
EKONOMI
INDIKATOR
Terbukanya peluang usaha
dalam bidang pariwisata
Bisnis, Usaha, Tren
Peningkatan pemasukan
keluarga
Produk, Jasa
Peningkatan kualitas ekonomi
daerah
Sumber daya alam,
Potensi, Hasil alam
Masyarakat mendapatkan
keuntungan yang maksimal
Kepuasan
Sumber pemasukan yang
menjanjikan
Sumber daya alam,
Potensi
Tabel 3.1 Variabel berbasis masyarakat dalam aspek ekonomi
26
Universitas Sumatera Utara
VARIABEL PARIWISATA
VARIABEL
INDIKATOR
Atraksi budaya
Pemandangan
Atraksi
Kegiatan yang menarik
Event yang diselenggarakan
Lokasi yang mudah dijangkau
Aksesibilitas
Kondisi jalan
Ketersediaan transportasi lokal
Penginapan
Tempat makan
Amenitas
Tempat ibadah
Toilet
Tabel 3.2 Variabel pariwisata
3.3 Populasi/Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada dikawasan
setempat yang tinggal ataupun yang memiliki usaha di sekitar kawasan Pantai
Iboih, dan penduduk iboih. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik Purposive
Sampling,
yang
dimaksud
dengan
purposive
sampling adalah
metode
pengambilan sampel yang disengaja atau ditentukan dikarenakan sampel tersebut
memenuhi kriteria tertentu yang sebelumnya telah ditentukan (Sinulingga, 2011).
Dalam menentukan sampel peneliti mengacu pada teori Fraenkel, dkk (2012)
yang menyatakan bahwa jumlah sampel minimal dalam sebuah penelitian apabila
27
Universitas Sumatera Utara
tidak diketahui pasti besar populasinya adalah sebesar 100, maka sampel dalam
penelitian ini adalah 100 orang masyarakat sekitar Pantai Iboih Sabang.
Pada penelitian ini sampel yang dipilih adalah penduduk Pantai Iboih,
Sabang. Karena dengan maraknya perkembangan pariwisata di Pantai Iboih saat
ini menandakan bahwa masyarakat akan ikut serta berperan dalam kemajuan
pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3.4 Metoda Pengumpulan Data
Terdapat dua jenis data sebagai bahan analisis dalam penelitian, yaitu data
primer dan data sekunder (Khotari, 2004) peneliti menggunakan dua jenis data
tersebut dimana data primer adalah yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dan
data sekunder adalah data pendukung yang didapatkan peneliti dari pihak luar.
Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti, yaitu
data yang berupa gambaran pemikiran masyarakat dan kondisi fisik di Pantai
Iboih Sabang. Dalam hal ini terdapat dua cara pengumpulan data primer yang
dilakukan oleh peneliti, yaitu:
Penyebaran Kuesioner
Penyebaran Kuesioner
dilakukan untuk mengumpulkan data terkait
gambaran pemikiran masyarakat terhadap pengembangan pariwisata berbasis
masyarakat di Pantai Iboih Sabang. Peneliti melakukan penyebaran kuesioner
yang berisi pertanyaan tertutup variabel yang digunakan dalam menentukan
28
Universitas Sumatera Utara
pertanyaan tertutup mengacu pada variabel pariwisata berbasis masyarakat. Proses
penentuan data-data yang diperlukan dalam penyebaran kuesioner, seperti pada
tabel 3.3.
DATA PENENTUAN PENYEBARAN KUESIONER
ASPEK
VARIABEL
INDIKATOR
EKONOMI
Terbukanya
peluang
usaha dalam
bidang
pariwisata
Peningkatan
pemasukan
keluarga
Bisnis, Usaha,
Tren
DATA YANG
DIPERLUKAN
Peran serta
masyarakat dalam
memanfaatkan
peluang usaha dari
pariwisata di
Pantai Iboih
Sabang
Ketertarikan
masyarakat
terhadap peluang
usaha dalam
pariwisata yang
ada di Pantai Iboih
Sabang
Produk, Jasa
Gambaran
pemikiran
masyarakat terkait
pengaruh
pariwisata dalam
peningkatan
pemasukan
keluarga
METODA
Menyebar
kuesioner
Metoda
kuantitatif
Menyebar
kuesioner
Metoda
kuantitatif
Menyebar
kuesioner
Metoda
kuantitatif
29
Universitas Sumatera Utara
Peningkatan
kualitas
ekonomi
daerah
Sumber daya
alam, Potensi,
Hasil alam
Masyarakat
mendapatkan
keuntungan
yang
maksimal
Sumber
pemasukan
yang
menjanjikan
Kepuasan
Pandangan
masyarakat
terhadap pengaruh
pariwisata dalam
peningkatan
kualitas ekonomi
di Sabang
Gambaran
pemikiran
masyarakat terkait
pihak yang paling
banyak menerima
manfaat ekonomi
dari wisata di
Pantai Iboih
Sabang
Gambaran
pemikiran
masyarakat
terhadap pengaruh
ekonomi yang
sudah dirasakan
Sumber daya
alam, potensi
Gambaran
pemikiran
masyarakat
terkaitkestabilan
ekonomi di Pantai
Iboih Sabang
Potensi pariwisata
Pantai Iboih
sebagai sumber
mata pencaharian
yang menjanjikan
Menyebar
kuesioner
Metoda
kuantitatif
Menyebar
kuesioner
Metoda
kuantitatif
Menyebar
kuesioner
Metoda
kuantitatif
Menyebar
kuesioner
Metoda
kuantitatif
Menyebar
kuesioner
Metoda
kuantitatif
Tabel 3.3 Data penentuan kuesioner
30
Universitas Sumatera Utara
Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan langsung oleh peneliti untuk mengamati
komponen pembentuk daya tarik wisata yang ada di Pantai Iboih Sabang,
komponen yang di observasi peneliti mengacu pada variabel pariwisata (Daya
Tarik Wisata). Data yang didapatkan dari hasil observasi peneliti akan di
narasikan untuk mendapatkan gambaran tentang objek wisata Pantai Iboih. Datadata yang diperlukan dari pengumpulan data secara observasi lapangan yang
dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.4.
DATA OBSERVASI LAPANGAN
VARIABEL
INDIKATOR
Atraksi budaya
Pemandangan
Atraksi
Kegiatan yang
menarik
Event yang
diselenggarakan
DATA YANG
DIPERLUKAN
METODA
Atraksi budaya di
Pantai Iboih yang
mampu menarik
perhatian wisatawan
Pemandangan di
sekitar Pantai Iboih
yang mampu
menjadi daya tarik
wisata
Metode Kualitatif
Observasi
Metode Kualitatif
Gambaran kegiatan
menarik yang dapat
dilakukan di Pantai
Iboih
Event yang
diselenggarakan
dalam
mempromosikan
Pantai Iboih
Observasi
Observasi
Metode Kualitatif
Observasi
Metode Kualitatif
31
Universitas Sumatera Utara
VARIABEL
INDIKATOR
Lokasi yang
mudah
dijangkau
DATA YANG
DIPERLUKAN
Letak Pantai Iboih
dan kemudahannya
untuk dijangkau
wisatawan
METODA
Observasi
Metode Kualitatif
Aksebilitas
Kondisi jalan
Ketersediaan
transportasi
sosial
Penginapan
Amenitas
Tempat Makan
Tempat Ibadah
Gambaran keadaan
fasilitas jalan
menuju Pantai Iboih
Sabang
Gambaran
ketersediaan
transformasi
disekitar Pantai
Iboih
Observasi
Metode Kualitatif
Observasi
Metode Kualitatif
Observasi
Ketersediaan
penginapan disekitar
Pantai Iboih
Metode Kualitatif
Ketersediaan tempat Observasi
makan di Pantai
Iboih
Ketersediaan tempat
ibadah disekitar
Pantai Iboih
Tempat
Penjualan
Souvenir
Kondisi tempat
penjualan souvenir
di Pantai Iboih
Toilet
Gambaran keadaan
fasilitas toilet di
Pantai Iboih
Metode Kualitatif
Observasi
Metode Kualitatif
Observasi
Metode Kualitatif
Observasi
Metode Kualitatif
Tabel 3.4 Data observasi lapangan
32
Universitas Sumatera Utara
Data Skunder
Data sekunder penelitian ini adalah data-data pendukung yang
dikumpulkan peneliti dari kajian literatur dan data statistik yang berkaitan
dengan Iboih. Data statistik yang berkaitan dengan kota Sabang dan
pariwisatanya didapatkan melalui data Pemerintahan Kota Sabang/blog.
3.5
Kawasan Penelitian
Gambar 3.1 Peta Pantai Iboih
Dalam penentuan kawasan kajian, peneliti memperhatikan tiga
unsur, yaitu adanya tempat, masyarakat dan kegiatan pada daerah tersebut.
Adanya tempat, masyarakat, dan kegiatan yang dilakukan merupakan
unsur yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data yang
berkaitan dengan identifikasi sumber daya potensial Pantai Iboih,
Sabangyang dapat dikelola dan dikembangkan, agar terciptanya keinginan
masyarakat untuk terlibat meningkatkan perkembangan wisata bahari dan
menunjang sektor ekonomi masyarakat, serta pemahaman masyarakat
mengenai keadaan fisik kawasan Pantai Iboih, Sabang yang mereka
33
Universitas Sumatera Utara
tempati. Kawasan kajian yang dipilih pada penelitian ini adalah Pantai
Iboih. Iboih merupakan desa yang terletak di Kecamatan Sukakarya,
dengan luas wilayah Hutan Iboih 2 Ha dan Pantai Iboih 200 m dan jumlah
penduduk 937 jiwa berdasarkan data BPS 2013. Iboih merupakan daerah
favorit untuk berekreasi dan melepas penat. Perairan di sekeliling pulau
Sabang merupakan perairan laut lepas yang diapit oleh Selat Malaka dan
Samudra Hindia. Disekitar Pantai Iboih juga terdapat keindahan
menakjubkan yang membuat siapa saja yang berkunjung terkagum-kagum.
3.6
Metoda Analisi Data
Data primer yang didapatkan dari penelitian Kajian Pariwisata
Berbasis Mayarakat terdiri dari dua cara, yaitu melalui penyebaran
kuesioner dan observasi lapangan. Data yang didapatkan melalui
penyebaran kuesioner akan ditabulasi dengan cara frekuensi untuk
menghasilkan data yang bersifat objektif (Kothari,2004). Tabulasi data
melalui cara frekuensi juga mengacu pada penelitian sejenis yang pernah
dilakukan sebelumnya oleh Marpaung (2015). Dalam penelitian ini
peneliti
menggunakan
pendekatan
kuantitatif.
Metode
penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
34
Universitas Sumatera Utara
yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012:7). Pernyataan yang dijawab oleh
responden mendapat nilai sesuai dengan alternatif jawaban yang
bersangkutan. Kriteria penilaian dari pernyataan tersebut memiliki 5
alternatif jawaban, yaitu pernyataan mempunyai nilai SS=5, S=4, RR=3,
TS=2, TT=1. Dimana SS: sangat setuju, S: setuju, RR: ragu-ragu, TS:
tidak setuju, dan TT: tidak tahu.
Data yang telah ditabulasi akan dianalisa secara kuantitatif dan dikaitkan
dengan data yang didapatkan peneliti melalui penyebaran kuesioner. Data
pariwisata berbasis masyarakat yang didapat melalui penyebaran
kuesioner yang didapat akan langsung ditabulasi dengan SPSS. Sebelum
ditabuasi dengan SPSS terlebih dahulu data di format ke Excel dan setelah
itu ditabulasi dengan SPSS 24 berdasarkan tiap variabel. Untuk data daya
tarik wisata yang didapatkan melalui observasi lapangan akan dikaitkan
dengan data pariwisata berbasis masyarakat. Hasil analisa bertujuan untuk
menjawab masalah penelitian, yaitu gambaran keterlibatan masyarakat dan
Potensi Pantai Iboih untuk dikembangkan menjadi pariwisata yang
berbasis masyarakat secara keseluruhan metoda analisa data dalam
penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.2
35
Universitas Sumatera Utara
METODA ANALISA DATA
PARIWISATA BERBASIS
MASYARAKAT (Konsep
CBT)
PARIWISATA
( Studi Literatur )
( Studi Literatur )
Ecotourism
Konsep Penerapan CBT
( Studi Literatur )
Ekonomi
Sosial
Wisata Bahari
Budaya
( Studi Literatur )
Lingkungan
Politik
Komponen Obyek Daya Tarik
( Studi Literatur )
Atraksi
Aksesibilitas
Ekonomi
Amenitas
( Kuesioner )
(Survei, Observasi, Wawancara)
TEMUAN
Studi Literatur, Survei, Observasi,
Wawancara, Kuesioner
Menghubungkan Konsep Ecotourism Pada Wisata
Bahari Berbasis Masyarakat
( Studi Kasus Pantai Iboih, Sabang)
Gambar 3.2 Diagram Kerangka Penelitian
36
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
GAMBARAN UMUM KAWASAN
4.1 KAWASAN PENELITIAN
4.1.1 Sabang
Kota Sabang adalah salah satu kota di Aceh Indonesia. Kota ini berupa
kepulauan di seberang utara pulau sumatera, dengan Pulau Weh sebagai pulau
terbesar. Kota Sabang merupakan zona ekonomi bebas Indonesia, yang sering
disebut sebagai titik paling utara di Pulau Rondo.Sabang memiliki luas 156, 3 km²
dengan puncak tertinggi 617 m di atas permukaan air laut.
Saat ini Sabang menjadi destinasi wisata bahari Indonesia yang
menawarkan surga bagi para penyelam. Disini dapat menikmati alam bawah laut
dengan menyelam untuk menemukan ratusan spesies ikan dan kekayaan terumbu
karang alami yang pada awalnya bukan ditanam atau dibudidayakan. Perairan di
sabang merupakan tempat bertemunya Samudera Hindia dan SelatMalaka.
Gambar 4.1 Peta Sabang
Universitas Sumatera Utara
Sabang merupakan kotakecil yang indah dan struktur tanah berbukit-bukit,
Sabang terdiri dari lima pulau besar dan kecil, yakni PulauWeh, sebagai pulau
terbesar, Pulau Rubiah, Pulau Klah, Pulau Seulako dan Pulau Rondo.
Pulau
•
Pulau Klah (0, 186 km²)
•
Pulau Rondo (0, 650 km²)
•
Pulau Rubiah (0, 357 km²)
•
Pulau Seulako (0, 055 km²)
•
Pulau Weh (121 km²)
Sabang terbagi dalam dua kecamatanya itu kecamatan Sukajaya dan
Sukakarya dengan 72 desa.
Kecamatan Sukajaya
Kecamatan Sukakarya
Gambar 4.2 Pembagian Wilayah Sabang
8
Universitas Sumatera Utara
FaktaGeografi
Dari segi geografis Indonesia, wilayah kota Sabang berada pada
95°13’02’’-95°22’36’’BT,
dan
05°54’-28’’
LU,
merupakan
wilayah
administrative paling utara, dan berbatasan langsung dengan Negara tetangga
yaitu Malasyia, Thailand, dan India.
Adapun perbatasan Sabang :
•
Utara
: Selat Malaka
•
Selatan
: Samudera Hindia
•
Timur
: Selat Malaka
•
Barat
: Samudera Hindia
Topografi
Topografinya meliputi dataran rendah, tanah bergelombang, berbukit dan
bergunung, serta batu-batuan di sepanjang pantai. Topografi di sebelah timur
terdapat sebuah pengunungan yang arahnya dari utara keselatan yang memisahkan
Pulau Weh timur dengan bagian lainnya. Gunung Leumo Mate merupakan puncak
tertinggi. Di bagian ini terdapat lapisan tuf marina yang lebih besar. Diantara
bagian barat dan timur terdapat aliran dua sungai, yaitu sungai Pria Laot dan
sungai Raya. Daerah ini merupakan sebuah slenk dari sebuah fleksun (patokan
yang tidak sempurna). Kondisi geologis wilayah ini terdiri dari 70% batuan
vulkanis (andesite), 27% batuan sedimen (line stone dan sand stone), 3% endapan
alluvial (recent deposit).
39
Universitas Sumatera Utara
•
Dataran rendah (3%)
•
Bergelombang (10%)
•
Berbukit-bukit (35%)
•
Bergunung (52%)
•
Di sepanjang pantai penuh dengan batu-batuan.
PulauWeh
Di Pulau Weh terdapat sebuah danau air tawar bernama Danau Aneuk
Laot, yang di jadikan sebagai sumber mata air. Pulau Weh merupakan sebuah
pulau Vulkanik, sebuah pulau ataol (pulau karang) yang proses terjadinya
mengalami pengangkatan dari permukaan laut. Proses terjadinya dalam tiga
tahapan, terbukti dari adanya tiga teras yang terletak pada ketinggian yang
berbeda. Umumnya Pulau Weh terdiri atas dua jenis batuan, yaitu tuf marina dan
batuan inti. Tuf marina dijumpai hampir sepanjang pantai sampai pada ketinggian
40 sampai 50 meter. Lapisan tuf yang terlebar di dapat di sekitar kota Sabang, di
bagian pantai berlapis sempit. Batuan sempit adalah batuan vulkanik yang bersifat
andestik.
Berdasarkan wilayah, tampak bahwa wilayah barat Pulau Weh terdapat topografi
paling berat. Mulai dari Sarong Kris sebagai puncak tertinggi di sebelah timur,
terdapat tiga barisan punggung yang berjolak menuju ke barat laut, sehingga
lembah - lembah yang ada di antara punggung itu sempit.
40
Universitas Sumatera Utara
4.12 Akses Pencapaian
Pelabuhan Balohan
Gambar 4.3
Peta Akses Pencapaian Pelabuhan Ulee Lheue – Pelabuhan balohan
Akses untuk mencapai Pantai Iboih, dapat dimulai dari Pelabuhan Ulee
Lheue, Provinsi Aceh. Sesampainya di sana, dapat menggunakan kapal ferry
menuju Pelabuhan Balohan, Sabang. Sesampainya di Pelabuhan Balohan, dan bisa
menggunakan transportasi umum untuk menuju ke Pantai Iboih.
Sabang di Pulau Weh dapat dijangkau dengan kapal feri dari Pelabuhan
Ulee Lheue di Kota Banda sekira 14 mil laut. Tersedia dua armada kapal cepat
dengan waktu tempuh 45 menit dan feri biasa dengan waktu tempuh 90 menit.
41
Universitas Sumatera Utara
4.1.3 Pantai Iboih
Kawasan
Penelitian
Gambar 4.3 Peta Sabang dan Kawasan Penelitian
Gambar 4.5 Kawasan Penelitian
Keterangan :
PENGINAPAN
RESTORAN/TEMPAT MAKAN
TEMPAT USAHA MENENGAH
MASJID
RUMAH PENDUDUK
KANTOR KEPALA DESA
ATM
42
Universitas Sumatera Utara
4.2 ANALISIS KAWASAN
Pantai Iboih adalah sebuah desa yang terdapat di kecamatan Sukakarya,
Kota Sabang, Aceh, Indonesia. Pantai Iboih merupakan salah satu daerah favorit
untuk berekreasi dan melepaskan penat. Perairan di sekeliling pulau Sabang
merupakan perairan laut lepas yang diapit oleh Selat Malaka dan Samudera
Hindia. Di sekitar Pantai Iboih juga terdapat resort - resort dan restoran untuk para
wisatawan yang ingin bermalaman.
4.2.1 Pantai Iboih
Pantai Iboih, juga dikenal sebagai Teupin Layeu, terletak di seberang tepi
barat Pulau Weh yang legendaris, atau Pulau Weh, dibagian utara Aceh, provinsi
paling utara Sumatera. Pantai Iboih, terletak di Pulau Weh adalah titik paling barat
di Indonesia.
Pulau Rubiah
Jurong Iboih
Kawasan Pantai Iboih
Jurong Lhout
Teupin Layeu
Gambar 4.4 Wilayah Kawasan Penelitian
43
Universitas Sumatera Utara
Sebenarnya Pantai Iboih merupakan pelabuhan untuk menuju ke Pulau
Rubiah. Walaupun merupakan pelabuhan, namun Pantai Iboih mempunyai
kecantikan yang mengangumkan. Perairan di pantai ini berwarna biru hijau,
bening, dan dangkal. Pasirnya yang putih dengan dikelilingi pepohonan hijau
yang berada di hutan lindung di tambah dengan suasana yang tenang menjadikan
pantai ini semakin mempesona layaknya surga kedamaian yang tersembunyi.
Pantai Iboih akan membawa harapanan keindahan alam ketingkat yang
baru. Air dangkal laut yang begitu jelas dapat melihat dasar laut, memiliki rona
kebiruan - hijau yang memancarkan perasaan damai dan relaksasi. Pantai yang
tampaknya melengkung, menyerupai bibir, tersenyum dan menyambut orangorang untuk datang dan mengambil bagian kehangantan dan melihat flora dan
fauna yang eksotis dari hutan tropis yang merupakan bagian dari kekayaan alam
Indonesia.
Pantai Iboih hanya memiliki frekuensi deburan ombak yang sedikit. Hal
tersebut menjadikan suasana di pantai ini terasa tenang. Ditambah dengan
kecantikan yang luar biasa akan membuat kita semakin tidak ingin beranjak dari
pantai ini walau hanya sekedar untuk menikmati sunset.
44
Universitas Sumatera Utara
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui survey, observasi dan
penyebaran kuesioner, pada bagian ini akan membahas data yang telah didapatkan
tersebut. Pada bagian ini akan dibahas tentang objek dan daya tarik wisata, dan
pariwisata berbasis masyarakat (CBT) dalam perkembangan pariwisata di Pantai
Iboih dikaji melalui pemikiran masyarakat dalam aspek Ekonomi.
5.1 Objek dan Daya Tarik Wisata Bahari Pantai Iboih, Sabang
Pantai Iboih, Sabang merupakan obyek wisata yang menjadi lokasi dalam
penelitian ini. Perkembangan Pantai Iboih sangat berkaitan dengan masyarakat
Sabang khususnya penduduk setempat Iboih kecamatan sukakarya. Pantai iboih
juga merupakan objek wisata yang potensial dengan posisinya yang berada tidak
jauh dari pusat Kota Sabang (Gambar 5.1)
45
Universitas Sumatera Utara
1
5
3
2
4
Gambar 5.1
(1)Kilometer Nol, (2)Pantai Iboih, (3)Danau Aneuk Laot, (4)Pelabuhan Balohan, (5)Bandara
Maimun Saleh
Pantai iboih, sabang merupakan tempat wisatawan berkunjung untuk
menikmati keindahan akan wisata baharinya dan keindahan terumbu karang
bawah lautnya, dan juga di pantai iboih tersedia aneka ragam cendramata yang
cukup menarik. Harga cendramata khas yang ditawarkan di pantai iboih relatif
murah dan terjangkau dan juga bisa di tawar, karena kawasan tersebut merupakan
tempat yang memiliki keindahan alam yang sangat menakjubkan (Gambar 5.2).
46
Universitas Sumatera Utara
1
2
3
Gambar 5.2
(1)Pantai Iboih, (2)Tempat makan dan Souvenir, (3)Pulau Rubiah
Kawasan kajian dan batasan observasi yang dilakukan oleh peneliti dapat
dilihat pada (Gambar 5.3).
PULAU RUBIAH
ETERANGAN
LOKASI
PENELITIAN
KAWASAN JURONG IBOIH
KAWASAN JURONG TEUPIN LAYEU
JURONG
IBOIH
KAWASAN JURONG LHOUT
JURONG
TEUPIN
LAYEU
KAWASAN PENELITIAN
JURONG
LHOUT
LOKASI PENELITIAN
Gambar 5.3
Peta Kawasan Penelitian
47
Universitas Sumatera Utara
Daya Tarik Wisata Pantai Iboih Sabang
Atraksi / Budaya yang ditawarkan
Pantai iboih Sabang memiliki atraksi wisata yang mampu menarik minat
wisatawan untuk berkunjung. Alasan utama wisatawan datang ke Pantai Iboih
dikarenakan keindahan akan wisata baharinya yang menakjubkan, namun pantai
iboih sabang memiliki daya tarik yang tidak hanya sekedar menjual keindahan
alamnya saja. Selain menikmati keindahan alam yang ditawarkan, atraksi lain
yang dapat di tawarkan kepada wistawan di sekitar Pantai Iboih yaitu terkenal
dengan kawasan wisata pantai dengan kegiatan olahraga air, seperti berenang,
diving dan snorkeling sambil menikmati keanekaragaman terumbu karang, dan
ikan yang jarang ditemukan di beberapa taman laut di tempat lain.
Pulau weh, termaksud Pantai Iboih, yang terkenal dengan ekosistem bawah air
yang beragam. Iboih memiliki banyak titik untuk menyelam dan snorkeling
dengan ombak yang tenang. Sedikit ke barat dari Pantai Iboih, wisatan juga dapat
menemukan lokasi surfing dimana terdapat gelombang yang jauh lebih besar.
Gambar 5.4
Pantai Iboih
48
Universitas Sumatera Utara
Snorkeling adalah kegiatan favorit dan banyak orang yang tidak sadar
untuk menempatkan barang-barang mereka sebelum menyelam ke dalam air laut
biru untuk menjelajahi karang di sepanjang dasar laut. Banyak wisatawan
menjelaskan bahwa perairan Iboih merupakan akuarium, karena kejelasan dan
terdapat berbagai karang dan makhluk laut. Suasana di Pantai Iboih relatif tidak
mendapat banyak gelombang, suasana yang umumnya sunyi, memberikan kesan
yang sama sekali berbeda dari pantai-pantai lainnya yang menawarkan ombak
yang keras.
Gambar 5.5
Kondisi Pantai Iboih dan Atraksi Snorkeling di Pantai Iboih
Atraksi lain yang paling populer di Iboih adalah menyelam, baik penyelam
berpengalaman dan tidak begitu berpengalaman datang dari seluruh dunia untuk
menyaksikan keindahan alam yang ada. Menyelam di sekitar Pulau Weh, yang
49
Universitas Sumatera Utara
memiliki ribuan titik menyelam, salah satunya di Pantai Iboih dikatakan menjadi
salah satu tempat terbaik di Indonesia.
Gambar 5.6
Atraksi menyelam di Pantai Iboih
Pemandangan
Daerah wisata bahari iboih didukung dengan sarana dan prasarana juga
hutan wisata yang sangat indah dengan keberagaman dan kekayaan flora dan
fauna. Kawasan wisata Iboih merupakan daerah tujuan wisata bahari yang
memiliki pemandangan alam bawah laut yang sangat indah. Pemandangan ini
dapat dinikmati dengan menyelam ataupun dengan menaiki perahu dengan dasar
kaca yang telah tersedia disana. Eksplorasi keindahan alam bawah laut di Iboih
dapat dilanjut hingga ke Pulau Rubiah.
50
Universitas Sumatera Utara
Dikawasan Pantai Iboih juga terdapat Pulau Rubiah yang merupakan
bagian dari Pantai Iboih. Pulau Rubiah inilah yang menjadi daya tarik bagi
wisatawan karna di pulau inilah keanekaragaman flora dan fauna bawah laut yang
mengagumkan. Pulau rubiah berada diujung barat pulau sumatera, menawarkan
pesona keindahan bawah lautnya. Pulau ini memiliki luas kurang lebih 26 Ha.
Karena pesona kekayaan bawah lautnya tersebut Taman Laut Rubiah atau Sea
Garden of Rubiah dijuluki sebagai surga para penyelam.
Gambar 5.7
Pemandangan lokasi Pulau Rubiah
Pulau rubiah dengan taman lautnya menawarkan pesona keindahan alam
bawah laut yang dapat memukau bagi siapa saja yang mengunjunginya. Anda
akan menemui berbagai macam spesies ikan tropis seperti angel fish, gigantic
clams, school of parrot fish, lion fish dan sebagainya. Terdapat juga berbagai jenis
terumbu karang. Untuk bisa menikmati keindahan alamnya, anda tidak harus
51
Universitas Sumatera Utara
memiliki lisensi menyelam. Karena di pulau ini, terdapat banyak spot penyelam
yang aman digunakan untuk aktivitas menyelam bagi pemula atau penyelam yang
belum memiliki lisensi. Selain sebagai tujuan wisata, Pulau Rubiah merupakan
tempat penelitian biota laut. Terdapat 15 jenis biota laut yang dilindungi oleh
pemerintah indonesia. Setelah lelah melakukan kegiatan menyelam ataau
snorkeling, anda dapat mengisi perut anda di warung makan yang terdapat di
pulau ini. Untuk masalah fasilitas dan akomodasi, Pulau Rubiah memang masih
sangat minim, karena pulau ini masih belum berpenghuni.
Gambar 5.8
Taman laut di Pulau Rubiah
52
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan yang menarik
Selain dari keindahan laut lepas, Pantai Iboih juga menawarkan hutan
yang menarik wisatawan. Ada banyak spesies eksotis yang mendiami hutan.
Hutan rekreasi Iboih berdekatan dengan Taman Laut Rubiah. Hutan ini mencakup
sekitar 1.300 Ha dan juga dilindungi sebagai cagar alam khusus untuk Pulau Weh.
Hutan tropis yang luas dan padat agak sulit untuk berjalan-jalan. Karena hutan ini
adalah rumah bagi berbagai jenis hewan, seperti monyet liar, segala jenis reptil
yang kecil dan besar yang terbilang liar. Namun untuk kegiatan yang menarik
untuk dilakukan di pantai iboih ini adalah kegiatan snorkeling, dengan menikmati
keindahan alam bawah lautnya.
Gambar 5.9
Kawasan hutan lindung di pulau rubiah dan kegiatan snorkeling
53
Universitas Sumatera Utara
Iboih dilengkapi dengan fasilitas dan akomodasi yang cukup lengkap.
Hotel, bungalow, kafe, restoran, sewa perahu, menyelam dan berselancar
penyewaan peralatan semua banyak tersedia disini. Sewa kapal dapat ditemukan
di Iboih yang menawarkan tur Pulau.
Event yang diselenggarakan
Sabang Marine Festival adalah event yang diselenggarakan oleh
pemerintah pusat kota Sabang, acara ini diharapkan menggenjot jumlah
kunjungan wisatawan ke Indonesia serta menjadikan Sabang sebagai destinasi
tujuan wisata yacht dalam rangka meningkatkan devisa negara, sekaligus
membuka lapangan kerja pada masyarakat di sektor pariwisata. Perhelatan Sabang
Marine Festival tak hanya fokus pada laut. Yachter juga akan diajak berpartisipasi
dalam kehidupan lokal Sabang melalui permainan interaktif, interaksi sosial,
penampilan kebudayaan, menjelajahi Pulau Weh, dan tsunami tour di Banda
Aceh.
Kegiatan ini merupakan kerjasama Kementerian Pariwisata RI, Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Privinsi Aceh, serta Badan Pengusahaan Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS). Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Aceh kini terus berupaya memjukan pariwisata Sabang dengan
menarik kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara. Sabang ditargetkaan
menjadi salah satu Kawasan Strategis Nasional dan menjadi destinasi utama kapal
pesiar dan wisata bahari internasional.
54
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.10
Sabang Marine Festival
Sabang merupakan kota di Pulau Weh sekaligus pintu gerbang di kawasan
ujung barat Indonesia. Sabang kini juga menjelma menjadi destinasi wisata bahari
Indonesia yang menawarkan surga bagi para penyelam. Di Sabang wisatawan
dapat menikmati beragam wisata bahari, wisata benteng bersejarah, menikmati
kuliner, atau berkeliling menikmati pemandangan alamnya yang asri.
Kegiatan Sabang Marine festival untuk memperkenalkan potensi kelautan
dan keindahan sabang pada dunia internasional. Akan diperkenalkan pula
dermaga “Marina Lhok Weng” kepada komunitas pelayar dunia yang menampung
sekitar 100 yacht. Dengan marina tersebut ditarget ke depan, Sabang dapat
menjadi lokasi tujuan utama para pelayar atau wisata yacht sehingga menambah
angka kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia. Sabang Marine Festival
juga diharapkan mampu mendorong percepatan pembangunan kawasan
perbatasan Negara RI, membuka peluang investasi di sektor pariwisata, serta
meningkatkan devisa negara dan membuka lapangan kerja pada masyarakat
55
Universitas Sumatera Utara
pencari kerja sektor pariwisata.Kegiatan ini biasanya dilaksanakan di akhir tahun,
ataupun di pertengahan tahun.
Gambar 5.11
Acara Sabang Marine Festival
Untuk event yang diselenggarakan di daerah Pantai Iboih itu sendiri, event
tentang acara pariwisata memang ada dilaksanakan, kegiatan yang dilakukan
berupa mengenal lebih jauh lagi wisata bahari, lomba memancing, dan kapal hias,
selama dua tahun lalu dan semua masyarakat Iboih berperan serta dalam acara
tersebut, namun dikatakan oleh kepala desanya tersendiri setahun belakang ini
acara tersebut vakum dikarenakan kurangnya dana pemerintah pusat dalam
partisipasi acara tersebut. Maka dari itu acara tersebut vakum untuk sementara
waktu.
56
Universitas Sumatera Utara
5.1.2 Aksesibilitas pada Objek dan Daya Tarik Wisata Pantai Iboih, Sabang
Lokasi yang mudah dijangkau
Akses pencapaian dari pelabuhan balohan menuju pantai iboih menempuh
jarak 26,8 km dengan waktu tempuh -/+ 45 menit, sedangkan akses pencapaian
dari bandara maimun saleh menuju pantai iboih menempuh jarak 21,3 km dengan
waktu tempuh -/+ 37 menit.
1
2
1
3
3
2
2
2
Gambar 5.12
(1) Pantai Iboih, Akses dari (2)Pelabuhan-Pantai Iboih, (3)Bandara-Pantai Iboih
57
Universitas Sumatera Utara
Kondisi Jalan
Untuk kondisi jalan menuju lokasi Patai Iboih sangat optimal, lebar jalan
juga mampu dilalui oleh kendaraan besar seperti bus pariwisata. Pemandangan
infrastruktur jalan di kota sabang walaupun terletak ribuan kilometer dari Ibukota
Negara, ternyata infrastruktur di kota ini cukup diperhatikan, khususnya jalan.
Kondisi jalan disini rata-rata bagus-bagus dan lebar-lebar, terasa bebas
kalau mengemudi disini, jauh dari kemacetan dan kotanya terbilang asri.
Gambar 5.13
Kondisi jalan menuju Lokasi Pantai Iboih
58
Universitas Sumatera Utara
Ketersediaan transportasi lokal
Untuk sampai ke Pantai Iboih, bisa menyewa kendaraan yang ada disekitar
daerah Pelabuhan. Dengan menyewa mobil, motor, ataupun menggunakan
angkutan umum seperti taxi dan becak motor. Biaya yang dikenakan
perorangannya sekitar Rp 50.000,- dan diantar dari Pelabuhan Balohan menuju
Pantai Iboih. Jarak dari pelabuhan Balohan sampai ke Pantai Iboih sekitar 30 km
atau sekitar 1 jam perjalanan.
Gambar 5.14
Ketersedian Transportasi di Pantai Iboih
5.1.3 Amenitas pada Objek dan Daya Tarik Wisata Pantai Iboih, Sabang
Sebagai salah satu lokasi tujuan wisata, Sabang harus mampu memenuhi
kebutuhan - kebutuhan wisatawan dalam perjalanannya. Fasilitas - fasilitas
pendukung yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan juga jadi hal
yang sangat diperhitungkan. Dalam hal ini Sabang merupakan kota yang sudah
cukup siap dalam menerima wisatawan. Fasilitas – fasilitas pendukung yang
dibutuhkan oleh wisatawan adalah tempat makan, penginapan, toilet umum serta
tempat ibadah. Kawasan wisata Pantai Iboih juga memiliki ketersediaan fasilitas
yang mencukupi, seperti halnya :
59
Universitas Sumatera Utara
Penginapan
Pada umumnya penginapan yang berada di sekitar Pantai Iboih merupakan
penginapan dengan fasilitas standart dan harga terjangkau. Dan kini sudah lebih
dikembangkan lagi maka dari itu di kawasan ini sekarang terdapat sejumlah
penginapan mulai dari kelas backpacker sampai yang mewah. Jumlah penginapan
di Teupin Layeu ada sekitar 33 Penginapan/Bungalow dan Jumlah kamar 225 unit
dan pemilik dari setiap penginapan di pantai iboih ini adalah masyarakat pantai
iboih Jurong Teupin Layeu.
Gambar 5.15
Penginapan di Pantai Iboih
60
Universitas Sumatera Utara
Tempat Makan
Tempat makan di kawasan Pantai Iboih menyediakan menu yang beragam
bagi wisatawan seperti ikan bakar, mie, dsb.
Selain wisatawan, tempat makan di Pantai Iboih juga diminati oleh masyarakat
sekitar dan para pedagang yang ada dikawasan tersebut. Tempat – tempat makan
tersebut dikelola langsung oleh masyarakat lokal sehingga dapat meningkatkan
ekonomi mereka.
Gambar 5.16
Restoran/Tempat Makan di sekitar Pantai Iboih
Tempat makan di lokasi Pantai Iboih ini, tidaklah sulit untuk di jangkau,
karena tempat makan ataupun restoran berada di sepanjang jalan Pantai Iboih ini.
61
Universitas Sumatera Utara
Tempat Ibadah
Fasilitas tempat ibadah disekitar pantai Iboih, Sabang sudah tersedia.
Kawasan Pantai Iboih, Sabang yang berada di permukiman masyarakat
menyebabkan fasilitas umum yang biasa digunakan oleh masyarakat seperti
rumah ibadah juga dapat di gunakan oleh wisatawan. Rumah ibadah yang terdapat
di sekitar Pantai Iboih adalah Masjid. Masyarakat disini dengan mayoritas muslim
memiliki Masjid 2 Unit.
Untuk 1 unit mesjid berada di sekitar jalan menuju Pantai Iboih dan 1 Unit
lagi terdapat di kawasan Pantai Iboih yaitu Masjid Tuha Babul `ibad. Dan untuk
dilokasi Pantai Iboih ini, untuk akses menuju tempat ibadah tidaklah sulit karena
tempat ibadah tersebut terletak di pinggir jalan kawasan Pantai Iboih.
Gambar 5.17
Masjid di kawasan Pantai Iboih
62
Universitas Sumatera Utara
Toilet Umum
Jumlah toilet umum yang berada di kawasan Pantai Iboih sudah terbilang
mencukupi, namun masih membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah ataupun
masyarakat sekitar untuk perbaikannya. Karana lokasi di pantai iboih ini rata –
rata tempat usaha penginapan dan setiap penginapan pasti memiliki toilet masing
– masing.
Toilet umum yang berada di kawasan Pantai Iboih ini terletak di dekat
Masjid. Pada umumnya ketersediaan toilet umum dikelola oleh masyarakat,
sehingga penggunaan toilet umum harus membayar untuk menggunakan fasilitas
tersebut.
Berikut merupakan kondisi toilet umum yang berada di kawasan pantai
iboih. Toilet umum tersebut terletak di masjid yang ada dikawasan pantai iboih.
Jadi tidak sulit untuk menemukan toilet umum pada kawasan pantai iboih ini,
sebab berada di pinggir jalan. Untuk penggunaannya dikenakan biaya Rp 5.000,00
pada setiap penggunaannya.
Gambar 5.18
Toilet umum di kawasan Pantai Iboih
63
Universitas Sumatera Utara
5.2 Pendahuluan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui penyebaran kuesioner
dan observasi, pada bab ini akan membahas dan menganalisa data yang telah
didapatkan tersebut. Pada bab ini juga dibahas karakteristik masyarakat yang
menjadi responden dalam penelitian. Pariwisata berbasis masyarakat dalam
perkembangan pariwisata di Pantai Iboih melalui gambaran pemikiran masyarakat
dalam aspek ekonomi.
5.3 Karakteristik Responden
Penelitian yang ditujukan untuk menemukan gambaran keterlibatan
masyarakat terhadap pariwisata di Pantai Iboih, Sabang. Agar menjadi tujuan
wisata yang berbasis masyarakat dengan melibatkan gambaran pemikiran
masyarakat. Karakteristik dari masyarakat yang menjadi responden didalam
penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, umur, status kependudukan, pekerjaan,
dan penghasilan perbulan. Perbandingan jumlah responden ditinjau berdasarkan
jenis kelamin mereka dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1 Karakteristik Jenis Kelamin Responden
karakteristik
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total
Jumlah (orang)
Persen (%)
58
42
100
58
42
100
(Sumber : Data Pribadi)
64
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.1. selisih presentasi responden perempuan dan lakilaki tidak terlalu signifikan. Responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak
58% dan responden perempuan sebanyak 42%. Perempuan dan laki-laki memiliki
gambaran permikiran yang berbeda apabila ditinjau dari pandangan mereka
terhadap perkembangan pariwisata dilingkungannya (Smith, 2014). Indentifikasi
gambaran pemikiran masyarakat yang dilakukan untuk menemukan peran serta
masyarakat dalam pengembangan pariwisata Pantai Iboih dan menemukan
frekuensi pariwisata objek dan daya tarik wisata tersebut, melibatkan masyarakat
yang berasal dari gender yang berbeda. Pemikiran masyarakat yang berasal dari
gender berbeda akan memberikan informasi yang lebih menyeluruh. Karakteristik
umur responden yang berada di sekitar Pantai Iboih dapat dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2 Karakteristik Umur Responden
Karakteristik
Jumlah (Orang)
Persen %
Umur
51 tahun
Total
( Sumber : Data Pribadi )
Ditinjau dari umur, pada umumnya responden dalam penelitian ini adalah
masyarakat yang berada pada usia dewasa yang berumur 51
tahun. Responden berada pada usia 51 tahun hanya (0%). Untuk umur < 20
65
Universitas Sumatera Utara
tahun dan 21-30tahun masuk pada kategori muda, 31-40 tahun masuk kategori
dewasa,
sedangkan
41-50
tahun
dan
>50
tahun
dikategorikan
tua.
Pengkategorikan umur menjadi tiga bagian dilakukan oleh peneliti mengacu pada
penelitian sejenis yang dilakukan oleh Marpaung (2015). Said (2011) dalam
penelitian mengemukakan bahwa pada pengambilan gambaran pemikiran
masyarakat sebaiknya tidak hanya melibatkan masyarakat yang berusia dewasa.
Pandangan dari masyarakat dengan usia berbeda akan menghasilkan gambaran
pemikiran yang kompeherensif. Pada penelitian ini peneliti memilih responden
yang memiliki umur yang berbeda, namun tetap dibatasi dengan minimal umur
responden 17 tahun. Pemilihan responden yang berada pada umur 17 tahun keatas
dilakukan peneliti dilakukan agar masyarakat yang menjadi responden lebih
paham menjawab pertanyaan pertanyaan yang di diberikan. Berdasarkan hasil
penelitian ditemukan bahwa masyarakat yang lebih banyak berada di Pantai Iboih
adalah yang berada pada usia dewasa, dimana pada usia tersebut mereka lebih
produktif. Pandangan masyarakat tidak hanya dipertimbangkan berdasarkan usia
responden, namun juga berdasarkan status kependudukan. Perbandingan
presentasinya responden berdasarkan status kependudukan seperti tabel 5.3
66
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3 Karakteristik Status Kependudukan Responden
Karakteristik
Status kependudukan
Daerah setempat
Luar daerah
Luar kota
Asing
Total
Jumlah (Orang)
Persen (%)
95
4
1
100
95
4
1
100
( Sumber : Data Pribadi )
Berdasarkan tabel 5.3. status kependudukan masyarakat pantai iboih
sangat berpengaruh pada penelitian ini, kerena terkait terhadap kawasan yang
akan diteliti. Untuk status kependudukan masyarakat daerah setempat (95%),
masyarakat luar daerah (4%), masyarakat luar kota (1%) dan untuk status
kependudukan asing (0%). Indentifikasi keterlibatan masyarakat terhadap
pariwisata pantai iboih sabang, untuk menemukan peran serta masyarakat dalam
pengembangan pariwisata pantai iboih melibatkan masyarakat yang memiliki
status kependudukan, dan berdasarkan penelitian ini lebih dominan masyarakat
yang status kependudukannya adalah daerah setempat. Pemikiran masyarakat
yang diketahui dari status kependudukannya akan memberikan informasi lebih
menyeluruh. Karakteristik pekerjaan responden yang berada di sekitar pantai iboih
dapat dilihat pada tabel 5.4.
67
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4 Karakteristik Pekerjaan Responden
Karakteristik
Jumlah (orang)
Persen (%)
Pekerjaan
Wiraswasta
Pegawai negri
Pegawai swasta
Petani
Lainnya (Pemandu Snorkeling/Kapal)
Total
75
6
9
3
7
100
75
6
9
3
7
100
( Sumber : Data Pribadi )
Masyarakat yang menjadi responden dalam penelitian ini pada umumnya
memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta (75%), pegawai negri (6%), pegawai
swasta (9%), petani (3%), dan lainnya (Pemandu snorkeling/kapal) (7%).
Masyarakat yang memahami potensi pariwisata yang ada dilingkungannya akan
dapat melihat peluang bisnis baru yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga
(Jaafar, Bakrie dan Rassolimanesh 2015). Berdasarkan pengertian yang dilakukan,
ditemukan bahwa masyarakat dapat melihat peluang usaha yang ada di Pantai
Iboih sehingga mereka menjadikan peluang tersebut sebagai mata pencahariannya.
Perbandingan persentasinya responden berdasarkan penghasilan per/bulan seperti
tabel 5.5.
68
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5 Karakteristik Penghasilan Per/Bulan Responden
Karakteristik
Penghasilan Per/Bulan
< Rp 3.000.000,00
Rp 3.000.000,00 – Rp 5.000.000,00
Rp 5.000.000,00 – Rp 10. 000.000,00
> Rp 10.000.000,00
Total
Jumlah (Orang)
Persen (%)
58
39
3
100
58
39
3
100
( Sumber : Data Pribadi )
Ditinjau dari penghasilan per/bulan masyarakat yang memiliki penghasilan
< Rp 3.000.000,00 (58%), penghasilan Rp 3.000.000,00 – Rp 5.000.000,00
(39%), penghasilan Rp 5.000.000,00 – Rp 10.000.000,00 (3%), dan penghasilan >
10.000.000,00 (0%). Berdasarkan dari penghasilan per/bulan masyarakat di
kawasan pantai iboih ini lebih dominan masyarakat yang memiliki penghasilan <
Rp 3.000.000,00 per/bulannya. Masyarakat yang memahami potensi pariwisata
yang ada dilingkungannya akan meningkatkan penghasilannya. Dari penelitian
ini, masyarakat pantai iboih harus dapat melihat peluang yang ada di kawasan
pantai iboih sehingga mereka dapat menjadikan peluang tersebut untuk
meningkatkan penghasilannya.
5.4 Kajian Pariwisata Berbasis Masyarakat Dalam Aspek Ekonomi.
Aspek ekonomi merupakan dampak dari pariwisata yang dapat dirasakan
secara nyata oleh masyarakat. Kajian pariwisata berbasis masyarakat di Pantai
Iboih ditinjau dari aspek ekonomi dipaparkan berdasarkan indikator-indikator
yang telah ditentukan melalui beberapa literatur. Pembahasan dalam aspek
69
Universitas Sumatera Utara
ekonomi menganalisa terkait (1) terbukanya peluang usaha dalam bidang
pariwisata terhadap (2) peningkatan pemasukan keluarga, (3)
peningkatan
kualitas ekonomi daerah ; serta (4) masyarakat mendapatkan keuntungan yang
maksimal, (5) sumber pemasukan yang menjanjikan.
5.4.1 Terbukanya Peluang Usaha Dalam Bidang Pariwisata
Pariwisata yang berkelanjutan mampu membuka peluang usaha bagi
masyarakat dalam bidang pariwisata, hal tersebut juga terjadi di Pantai Iboih.
Peluang usaha yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber mata
pencaharian dari kegiatan pariwista di Pantai Iboih seperti menjual makanan,
penginapan, sewa transportasi, serta memproduksi dan menjual barang dan dapat
dijadikan oleh oleh bagi wisatawan, menyediakan jasa atraksi seperti alat
menyelam, perahu, snorkeling, dan sebagainya. Peluang usaha yang terdapat di
Pantai Iboih mampu menarik minat masyarakat untuk memanfaatkannya sebagai
cara mereka terlibat pada pariwisata di daerah tersebut. Presentasi masyarakat
tentang adakah masyarakat terpikir untuk membuka peluang usaha di Pantai Iboih
dapat dilihat pada tabel. 5.6.
70
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6 Peluang usaha terkait pariwisata
Karakteristik
Jumlah (orang) Persen (%)
Adakah anda terpikir untuk membuka peluang usaha yang terkait dengan
pariwisata ?
Ya ada,
84
84
Ya ada, tapi masih belum yakin
12
12
Belum terpikir
3
3
Tidak ada
1
1
Tidak tahu
100
100
Total
( Sumber : Data Pribadi )
Pada umumnya masyarakat sebelum memulai suatu usaha akan berpikir
bagaimana dampaknya bagi kehidupan mereka, baik dari sisi keuntungan yang
diperoleh maupun kerugian yang akan di terima. Dari penelitian berikut,
masyarakat menyatakan ya ada (84%), ya ada masih belum terpikir (12%), belum
terpikir (3%), tidak ada (1%), dan tidak tahu (0%) dalam pernyataan adakah
masyarakat terpikir untuk membuka peluang usaha di bidang pariwisata. Dalam
pernyataan tersebut lebih dominan masyarakat menyatakan ya ada alasanya
karena peluang usaha dipantai iboih sangat besar, yang kedua ya ada tapi masih
belum terpikir, alasanya karena peluang usaha di pantai iboih sangat besar namun
masih banyak yang bingung mau terjun bidang usaha apa dan masalah modal
dalam memulai usaha, ketiga belum terpikir alasannya masih belum memikirkan
tentang usaha, keempat tidak ada alasannya, karena sebagian masyarakat masih
takut untuk memulai usaha dikarenakan takut dengan kerugian yang akan
diterima, dan yang kelima tidak tahu alasannya jelas disini masyarakat masih
71
Universitas Sumatera Utara
bingung dan takut untuk memulai suatu usaha.Presentasi masyarakat tentang
apakah ada usaha masyarakat di bidang pariwisata dapat dilihat pada tabel. 5.7.
Tabel 5.7 Usaha di bidang pariwisata
Karakteristik
Jumlah (orang) Persen %
Apakah ada usaha anda di bidang pariwisata?
Ya ada, sedang berjalan
57
57
Ya ada, tapi masih belum berjalan
30
30
Belum terpikir
7
7
Tidak ada
6
6
Tidak tahu
100
100
Total
( Sumber : Data Pribadi )
Untuk pernyataan apakah ada usaha masyarakat di bidang pariwisata,
masyarakat yang menyatakan ya ada sedang berjalan (57%), ya ada tapi masih
belum berjalan (30%), belum terpikir (7), tidak ada (6%), dan tidak tahu (0%).
Lebih dominan masyarakat menyatakan ya ada sedang berjalan alasannya untuk
usaha di bidang pariwisata sangat besar karena pantai iboih merupakan tempat
wisata bahari yang sangat diminati wisatawan, kedua ya ada tapi masih belum
berjalan alasannya sebagian masyarakat masih memperbaiki ataupun sedang
dalam proses dalam menjalankan bidang usahanya, ketiga masyarakat yang
menyatakan belum terpikir alasannya mereka belum memikirkan untuk peluang
usaha,keempat masyarakat menyatakan tidak ada alasannya sebagian masyarakat
lebih memilih bekerja ditempat usaha milik orang lain dari pada untuk memulai
suatu usaha baru dan masyarakat yang menyatakan tidak tahu alasannya mereka
sibuk dengan perkerjaan yang mereka jalani. Presentasi masyarakat tentang
72
Universitas Sumatera Utara
apakah masyarakat tertarik dengan peluang usaha yang ada pada kegiatan
pariwisata yang ada di pantai iboih dapat dilihat pada tabel. 5.8.
Tabel 5.8 Usaha yang dijalankan di Pantai Iboih
Karakteristik
Jumlah (orang) Persen %
Usaha apakah yang anda jalankan di Pantai Iboih?
Penginapan
27
27
Tempat makan/Restoran
20
20
Souvenir
16
16
Transportasi
21
21
Lainnya
16
16
100
100
Total
( Sumber : Data Pribadi )
Untuk pernyataan usaha apakah yang masyarakat jalankan di Pantai Iboih.
Maka masyarakat menyatakan usaha penginapan di Pantai Iboih sebanyak (27%),
Tempat makan/Restoran (20%), Souvenir (16%), Transportasi (21%) dan
Lainnya(16%). Lebih dominan masyarakat menyatakan usaha di bidang
penginapan karena hal ini merupakan fasilitas yang harus dimiliki di suatu daerah
wisata sebagai tempat beristirahat nantinya, kedua tempat makan alasannya hal ini
merupakan kebutuhan dalam hidup, ketiga, transportasi merupakan hal yang di
butuhkan wisatawan dalam menjelajahi daerah tersebut, keempat souvenir hal ini
merupakan buah tangan yang khas dari daerah wisata, kelima lainya seperti
penyewaan pelampung, guide, penyewaan perahu hal ini merupakan kebutuhan
sampingan. Kendala utama bagi masyarakat yang tertarik namun belum
memanfaatkan peluang usaha tersebut adalah keterbatasan modal yang dimiliki.
Pariwisata berbasis masyarakat juga memungkinkan masyarakat untuk memulai
bisnisnya dengan modal yang kecil (Smith, 2014). Pengembangan pariwisata
73
Universitas Sumatera Utara
berbasis masyarakat di Pantai Iboih akan memungkinkan masyarakat untuk ikut
memanfaatkan peluang usaha yang ada dengan mengunakan modal yang kecil.
Melalui perkembangan pariwisata yang berbasis masyarakat maka pengelolahan
pariwisata di Pantai Iboih akan lebih melibatkan dan memberikan keuntungan
bagi masyarakat lokalnya.
5.4.2 Peningkatan Pemasukan Keluarga
Dampak ekonomi dari pariwisata merupakan hal yang dapat dirasakan
secara nyata oleh masyarakat. Salah satu dampak yang dapat dirasakan langsung
oleh masyarakat adalah pengaruh pariwisata terhadap pemasukan keluarga
mereka. Berdasarkan indentifikasi gambaran pemikiran masyarakat ditemukan
bahwa pariwisata pasar buah mempengaruhi pemasukan keluarga mereka. Data
yang ditemukan seperti tabel 5.9.
74
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9 Pemasukan keluarga
B. Peningkatan pemasukan keluarga
Karakteristik
Jumlah (orang) Persen %
Menurut pandangan anda, apakah pemasukan untuk keluarga sudah
tercukupi?
Ya sudah, lebih dari cukup
26
26
Ya sudah, cukup
61
61
Tidak begitu cukup
10
10
Belum
3
3
Tidak tahu
100
100
Total
( Sumber : Data Pribadi )
Pada pernyataan menurut masyarakat, apakah pemasukan untuk keluarga
sudah tercukupi, masyarakat yang menyatakan ya sudah lebih dari cukup (26%),
ya sudah cukup (61%), tidak begitu cukup (10%), belum (3%), dan tidak tahu
(0%). Lebih dominan masyarakat yang menyatakan ya sudah cukup alasannya
masyarakat berpenghasilan terbilang cukup, kedua masyarakat yang menyatakan
ya sudah lebih dari cukup alasannya sebagian masyarakat merasa pemasukan
untuk keluarga sudah terbilang lebih dari cukup, dan ketiga masyarakat yang
menyatakan tidak begitu cukup alasannya masyarakat merasa pemasukan yang
didapat belum begitu cukup, masyarakat yang menyatakan belum alasannya
sebagian masyarakat merasa bahwa pemasukan untuk keluarga belum tercukupi,
dan masyarakat yang tidak tahu nihil. Presentasi masyarakat tentang pandangan
masyarakat, adakah usaha lain yang ingin anda jalankan dalam meningkatkan
pemasukan keluarga dapat dilihat pada tabel. 5.10.
75
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10 Usaha selain bidang pariwisata
Karakteristik
Jumlah (orang) Persen %
Menurut pandangan anda, adakah anda terpikir untuk memulai suatu usaha
la
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian kajian pariwisata berbasis masyarakat di Pantai Iboih, Sabang
dilakukan untuk menemukan peran serta masyarakat Sabang, khususnya di
kawasan Pantai Iboih dalam perkembangan pariwisata yang ada di Pantai Iboih
dan menemukan potensi pengembangan Pantai Iboih, Sabang menjadi pariwisata
yang berbasis masyarakat. Dalam menemukan gambaran keadaan di Pantai Iboih,
Sabang membutuhkan jenis penelitian yang objektif, karna penelitian ini juga
melibatkan persepsi ataupun pandangan masyarakat lokal.
Berdasarkan kajian pustaka terkait metodologi penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti, maka jenis penelitian yang paling tepat diterapkan iyalah
penelitian deskriptif. Menurut khotari (2004) penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang bertujuan untuk menemukan gambaran keadaan yang ada didalam
lokasi penelitian, sehingga mampu mendeskripsikan kondisi yang ada. Penelitian
deskriptif paling tepat diterapkan apabila penelitian yang dilakukan melibatkan
persepsi manusia (Frankel, dkk 2012).
Dengan
mendeskripsikan
menggunakan
bagaimana
metoda
deskriptif,
keterlibatan
peneliti
masyarakat
akan
Sabang
dapat
dalam
perkembangan pariwisata di kawasanPantai Iboih. Penggunaan metoda deskriptif
juga mengacu pada penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh (Rusnanda, dkk
2014).
25
Universitas Sumatera Utara
3.2 Variabel Penelitian
Dalam menentukan variabel peneliti terlebih dahulu melakukan literatur
terkait Pariwisata, Objek dan Daya Tarik Wisata. PariwisataBerbasis Masyarakat,
dan Faktor Pendukung Pengembangan Berbasis Masyarakat. Berdasarkan kajian
literatur yang telah dilakukan terdapat dua kelompok variabel, yaitu variabel
berbasis masyarakat dan variabel pariwisata. Indikator yang digunakan peneliti
dalam penelitian ini merupakan simpulan dari indikator yang didapat dari kajian
literatur yang telah dilakukan sebelumnya. Variabel pariwisata berbasis
masyarakat dapat dilihat pada tabel 3.1 dan variabel pariwisata dapat dilihat pada
tabel 3.2.
VARIABEL BERBASIS MASYARAKAT DALAM ASPEK
EKONOMI
ASPEK
VARIABEL
EKONOMI
INDIKATOR
Terbukanya peluang usaha
dalam bidang pariwisata
Bisnis, Usaha, Tren
Peningkatan pemasukan
keluarga
Produk, Jasa
Peningkatan kualitas ekonomi
daerah
Sumber daya alam,
Potensi, Hasil alam
Masyarakat mendapatkan
keuntungan yang maksimal
Kepuasan
Sumber pemasukan yang
menjanjikan
Sumber daya alam,
Potensi
Tabel 3.1 Variabel berbasis masyarakat dalam aspek ekonomi
26
Universitas Sumatera Utara
VARIABEL PARIWISATA
VARIABEL
INDIKATOR
Atraksi budaya
Pemandangan
Atraksi
Kegiatan yang menarik
Event yang diselenggarakan
Lokasi yang mudah dijangkau
Aksesibilitas
Kondisi jalan
Ketersediaan transportasi lokal
Penginapan
Tempat makan
Amenitas
Tempat ibadah
Toilet
Tabel 3.2 Variabel pariwisata
3.3 Populasi/Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada dikawasan
setempat yang tinggal ataupun yang memiliki usaha di sekitar kawasan Pantai
Iboih, dan penduduk iboih. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik Purposive
Sampling,
yang
dimaksud
dengan
purposive
sampling adalah
metode
pengambilan sampel yang disengaja atau ditentukan dikarenakan sampel tersebut
memenuhi kriteria tertentu yang sebelumnya telah ditentukan (Sinulingga, 2011).
Dalam menentukan sampel peneliti mengacu pada teori Fraenkel, dkk (2012)
yang menyatakan bahwa jumlah sampel minimal dalam sebuah penelitian apabila
27
Universitas Sumatera Utara
tidak diketahui pasti besar populasinya adalah sebesar 100, maka sampel dalam
penelitian ini adalah 100 orang masyarakat sekitar Pantai Iboih Sabang.
Pada penelitian ini sampel yang dipilih adalah penduduk Pantai Iboih,
Sabang. Karena dengan maraknya perkembangan pariwisata di Pantai Iboih saat
ini menandakan bahwa masyarakat akan ikut serta berperan dalam kemajuan
pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3.4 Metoda Pengumpulan Data
Terdapat dua jenis data sebagai bahan analisis dalam penelitian, yaitu data
primer dan data sekunder (Khotari, 2004) peneliti menggunakan dua jenis data
tersebut dimana data primer adalah yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dan
data sekunder adalah data pendukung yang didapatkan peneliti dari pihak luar.
Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti, yaitu
data yang berupa gambaran pemikiran masyarakat dan kondisi fisik di Pantai
Iboih Sabang. Dalam hal ini terdapat dua cara pengumpulan data primer yang
dilakukan oleh peneliti, yaitu:
Penyebaran Kuesioner
Penyebaran Kuesioner
dilakukan untuk mengumpulkan data terkait
gambaran pemikiran masyarakat terhadap pengembangan pariwisata berbasis
masyarakat di Pantai Iboih Sabang. Peneliti melakukan penyebaran kuesioner
yang berisi pertanyaan tertutup variabel yang digunakan dalam menentukan
28
Universitas Sumatera Utara
pertanyaan tertutup mengacu pada variabel pariwisata berbasis masyarakat. Proses
penentuan data-data yang diperlukan dalam penyebaran kuesioner, seperti pada
tabel 3.3.
DATA PENENTUAN PENYEBARAN KUESIONER
ASPEK
VARIABEL
INDIKATOR
EKONOMI
Terbukanya
peluang
usaha dalam
bidang
pariwisata
Peningkatan
pemasukan
keluarga
Bisnis, Usaha,
Tren
DATA YANG
DIPERLUKAN
Peran serta
masyarakat dalam
memanfaatkan
peluang usaha dari
pariwisata di
Pantai Iboih
Sabang
Ketertarikan
masyarakat
terhadap peluang
usaha dalam
pariwisata yang
ada di Pantai Iboih
Sabang
Produk, Jasa
Gambaran
pemikiran
masyarakat terkait
pengaruh
pariwisata dalam
peningkatan
pemasukan
keluarga
METODA
Menyebar
kuesioner
Metoda
kuantitatif
Menyebar
kuesioner
Metoda
kuantitatif
Menyebar
kuesioner
Metoda
kuantitatif
29
Universitas Sumatera Utara
Peningkatan
kualitas
ekonomi
daerah
Sumber daya
alam, Potensi,
Hasil alam
Masyarakat
mendapatkan
keuntungan
yang
maksimal
Sumber
pemasukan
yang
menjanjikan
Kepuasan
Pandangan
masyarakat
terhadap pengaruh
pariwisata dalam
peningkatan
kualitas ekonomi
di Sabang
Gambaran
pemikiran
masyarakat terkait
pihak yang paling
banyak menerima
manfaat ekonomi
dari wisata di
Pantai Iboih
Sabang
Gambaran
pemikiran
masyarakat
terhadap pengaruh
ekonomi yang
sudah dirasakan
Sumber daya
alam, potensi
Gambaran
pemikiran
masyarakat
terkaitkestabilan
ekonomi di Pantai
Iboih Sabang
Potensi pariwisata
Pantai Iboih
sebagai sumber
mata pencaharian
yang menjanjikan
Menyebar
kuesioner
Metoda
kuantitatif
Menyebar
kuesioner
Metoda
kuantitatif
Menyebar
kuesioner
Metoda
kuantitatif
Menyebar
kuesioner
Metoda
kuantitatif
Menyebar
kuesioner
Metoda
kuantitatif
Tabel 3.3 Data penentuan kuesioner
30
Universitas Sumatera Utara
Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan langsung oleh peneliti untuk mengamati
komponen pembentuk daya tarik wisata yang ada di Pantai Iboih Sabang,
komponen yang di observasi peneliti mengacu pada variabel pariwisata (Daya
Tarik Wisata). Data yang didapatkan dari hasil observasi peneliti akan di
narasikan untuk mendapatkan gambaran tentang objek wisata Pantai Iboih. Datadata yang diperlukan dari pengumpulan data secara observasi lapangan yang
dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.4.
DATA OBSERVASI LAPANGAN
VARIABEL
INDIKATOR
Atraksi budaya
Pemandangan
Atraksi
Kegiatan yang
menarik
Event yang
diselenggarakan
DATA YANG
DIPERLUKAN
METODA
Atraksi budaya di
Pantai Iboih yang
mampu menarik
perhatian wisatawan
Pemandangan di
sekitar Pantai Iboih
yang mampu
menjadi daya tarik
wisata
Metode Kualitatif
Observasi
Metode Kualitatif
Gambaran kegiatan
menarik yang dapat
dilakukan di Pantai
Iboih
Event yang
diselenggarakan
dalam
mempromosikan
Pantai Iboih
Observasi
Observasi
Metode Kualitatif
Observasi
Metode Kualitatif
31
Universitas Sumatera Utara
VARIABEL
INDIKATOR
Lokasi yang
mudah
dijangkau
DATA YANG
DIPERLUKAN
Letak Pantai Iboih
dan kemudahannya
untuk dijangkau
wisatawan
METODA
Observasi
Metode Kualitatif
Aksebilitas
Kondisi jalan
Ketersediaan
transportasi
sosial
Penginapan
Amenitas
Tempat Makan
Tempat Ibadah
Gambaran keadaan
fasilitas jalan
menuju Pantai Iboih
Sabang
Gambaran
ketersediaan
transformasi
disekitar Pantai
Iboih
Observasi
Metode Kualitatif
Observasi
Metode Kualitatif
Observasi
Ketersediaan
penginapan disekitar
Pantai Iboih
Metode Kualitatif
Ketersediaan tempat Observasi
makan di Pantai
Iboih
Ketersediaan tempat
ibadah disekitar
Pantai Iboih
Tempat
Penjualan
Souvenir
Kondisi tempat
penjualan souvenir
di Pantai Iboih
Toilet
Gambaran keadaan
fasilitas toilet di
Pantai Iboih
Metode Kualitatif
Observasi
Metode Kualitatif
Observasi
Metode Kualitatif
Observasi
Metode Kualitatif
Tabel 3.4 Data observasi lapangan
32
Universitas Sumatera Utara
Data Skunder
Data sekunder penelitian ini adalah data-data pendukung yang
dikumpulkan peneliti dari kajian literatur dan data statistik yang berkaitan
dengan Iboih. Data statistik yang berkaitan dengan kota Sabang dan
pariwisatanya didapatkan melalui data Pemerintahan Kota Sabang/blog.
3.5
Kawasan Penelitian
Gambar 3.1 Peta Pantai Iboih
Dalam penentuan kawasan kajian, peneliti memperhatikan tiga
unsur, yaitu adanya tempat, masyarakat dan kegiatan pada daerah tersebut.
Adanya tempat, masyarakat, dan kegiatan yang dilakukan merupakan
unsur yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data yang
berkaitan dengan identifikasi sumber daya potensial Pantai Iboih,
Sabangyang dapat dikelola dan dikembangkan, agar terciptanya keinginan
masyarakat untuk terlibat meningkatkan perkembangan wisata bahari dan
menunjang sektor ekonomi masyarakat, serta pemahaman masyarakat
mengenai keadaan fisik kawasan Pantai Iboih, Sabang yang mereka
33
Universitas Sumatera Utara
tempati. Kawasan kajian yang dipilih pada penelitian ini adalah Pantai
Iboih. Iboih merupakan desa yang terletak di Kecamatan Sukakarya,
dengan luas wilayah Hutan Iboih 2 Ha dan Pantai Iboih 200 m dan jumlah
penduduk 937 jiwa berdasarkan data BPS 2013. Iboih merupakan daerah
favorit untuk berekreasi dan melepas penat. Perairan di sekeliling pulau
Sabang merupakan perairan laut lepas yang diapit oleh Selat Malaka dan
Samudra Hindia. Disekitar Pantai Iboih juga terdapat keindahan
menakjubkan yang membuat siapa saja yang berkunjung terkagum-kagum.
3.6
Metoda Analisi Data
Data primer yang didapatkan dari penelitian Kajian Pariwisata
Berbasis Mayarakat terdiri dari dua cara, yaitu melalui penyebaran
kuesioner dan observasi lapangan. Data yang didapatkan melalui
penyebaran kuesioner akan ditabulasi dengan cara frekuensi untuk
menghasilkan data yang bersifat objektif (Kothari,2004). Tabulasi data
melalui cara frekuensi juga mengacu pada penelitian sejenis yang pernah
dilakukan sebelumnya oleh Marpaung (2015). Dalam penelitian ini
peneliti
menggunakan
pendekatan
kuantitatif.
Metode
penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
34
Universitas Sumatera Utara
yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012:7). Pernyataan yang dijawab oleh
responden mendapat nilai sesuai dengan alternatif jawaban yang
bersangkutan. Kriteria penilaian dari pernyataan tersebut memiliki 5
alternatif jawaban, yaitu pernyataan mempunyai nilai SS=5, S=4, RR=3,
TS=2, TT=1. Dimana SS: sangat setuju, S: setuju, RR: ragu-ragu, TS:
tidak setuju, dan TT: tidak tahu.
Data yang telah ditabulasi akan dianalisa secara kuantitatif dan dikaitkan
dengan data yang didapatkan peneliti melalui penyebaran kuesioner. Data
pariwisata berbasis masyarakat yang didapat melalui penyebaran
kuesioner yang didapat akan langsung ditabulasi dengan SPSS. Sebelum
ditabuasi dengan SPSS terlebih dahulu data di format ke Excel dan setelah
itu ditabulasi dengan SPSS 24 berdasarkan tiap variabel. Untuk data daya
tarik wisata yang didapatkan melalui observasi lapangan akan dikaitkan
dengan data pariwisata berbasis masyarakat. Hasil analisa bertujuan untuk
menjawab masalah penelitian, yaitu gambaran keterlibatan masyarakat dan
Potensi Pantai Iboih untuk dikembangkan menjadi pariwisata yang
berbasis masyarakat secara keseluruhan metoda analisa data dalam
penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.2
35
Universitas Sumatera Utara
METODA ANALISA DATA
PARIWISATA BERBASIS
MASYARAKAT (Konsep
CBT)
PARIWISATA
( Studi Literatur )
( Studi Literatur )
Ecotourism
Konsep Penerapan CBT
( Studi Literatur )
Ekonomi
Sosial
Wisata Bahari
Budaya
( Studi Literatur )
Lingkungan
Politik
Komponen Obyek Daya Tarik
( Studi Literatur )
Atraksi
Aksesibilitas
Ekonomi
Amenitas
( Kuesioner )
(Survei, Observasi, Wawancara)
TEMUAN
Studi Literatur, Survei, Observasi,
Wawancara, Kuesioner
Menghubungkan Konsep Ecotourism Pada Wisata
Bahari Berbasis Masyarakat
( Studi Kasus Pantai Iboih, Sabang)
Gambar 3.2 Diagram Kerangka Penelitian
36
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
GAMBARAN UMUM KAWASAN
4.1 KAWASAN PENELITIAN
4.1.1 Sabang
Kota Sabang adalah salah satu kota di Aceh Indonesia. Kota ini berupa
kepulauan di seberang utara pulau sumatera, dengan Pulau Weh sebagai pulau
terbesar. Kota Sabang merupakan zona ekonomi bebas Indonesia, yang sering
disebut sebagai titik paling utara di Pulau Rondo.Sabang memiliki luas 156, 3 km²
dengan puncak tertinggi 617 m di atas permukaan air laut.
Saat ini Sabang menjadi destinasi wisata bahari Indonesia yang
menawarkan surga bagi para penyelam. Disini dapat menikmati alam bawah laut
dengan menyelam untuk menemukan ratusan spesies ikan dan kekayaan terumbu
karang alami yang pada awalnya bukan ditanam atau dibudidayakan. Perairan di
sabang merupakan tempat bertemunya Samudera Hindia dan SelatMalaka.
Gambar 4.1 Peta Sabang
Universitas Sumatera Utara
Sabang merupakan kotakecil yang indah dan struktur tanah berbukit-bukit,
Sabang terdiri dari lima pulau besar dan kecil, yakni PulauWeh, sebagai pulau
terbesar, Pulau Rubiah, Pulau Klah, Pulau Seulako dan Pulau Rondo.
Pulau
•
Pulau Klah (0, 186 km²)
•
Pulau Rondo (0, 650 km²)
•
Pulau Rubiah (0, 357 km²)
•
Pulau Seulako (0, 055 km²)
•
Pulau Weh (121 km²)
Sabang terbagi dalam dua kecamatanya itu kecamatan Sukajaya dan
Sukakarya dengan 72 desa.
Kecamatan Sukajaya
Kecamatan Sukakarya
Gambar 4.2 Pembagian Wilayah Sabang
8
Universitas Sumatera Utara
FaktaGeografi
Dari segi geografis Indonesia, wilayah kota Sabang berada pada
95°13’02’’-95°22’36’’BT,
dan
05°54’-28’’
LU,
merupakan
wilayah
administrative paling utara, dan berbatasan langsung dengan Negara tetangga
yaitu Malasyia, Thailand, dan India.
Adapun perbatasan Sabang :
•
Utara
: Selat Malaka
•
Selatan
: Samudera Hindia
•
Timur
: Selat Malaka
•
Barat
: Samudera Hindia
Topografi
Topografinya meliputi dataran rendah, tanah bergelombang, berbukit dan
bergunung, serta batu-batuan di sepanjang pantai. Topografi di sebelah timur
terdapat sebuah pengunungan yang arahnya dari utara keselatan yang memisahkan
Pulau Weh timur dengan bagian lainnya. Gunung Leumo Mate merupakan puncak
tertinggi. Di bagian ini terdapat lapisan tuf marina yang lebih besar. Diantara
bagian barat dan timur terdapat aliran dua sungai, yaitu sungai Pria Laot dan
sungai Raya. Daerah ini merupakan sebuah slenk dari sebuah fleksun (patokan
yang tidak sempurna). Kondisi geologis wilayah ini terdiri dari 70% batuan
vulkanis (andesite), 27% batuan sedimen (line stone dan sand stone), 3% endapan
alluvial (recent deposit).
39
Universitas Sumatera Utara
•
Dataran rendah (3%)
•
Bergelombang (10%)
•
Berbukit-bukit (35%)
•
Bergunung (52%)
•
Di sepanjang pantai penuh dengan batu-batuan.
PulauWeh
Di Pulau Weh terdapat sebuah danau air tawar bernama Danau Aneuk
Laot, yang di jadikan sebagai sumber mata air. Pulau Weh merupakan sebuah
pulau Vulkanik, sebuah pulau ataol (pulau karang) yang proses terjadinya
mengalami pengangkatan dari permukaan laut. Proses terjadinya dalam tiga
tahapan, terbukti dari adanya tiga teras yang terletak pada ketinggian yang
berbeda. Umumnya Pulau Weh terdiri atas dua jenis batuan, yaitu tuf marina dan
batuan inti. Tuf marina dijumpai hampir sepanjang pantai sampai pada ketinggian
40 sampai 50 meter. Lapisan tuf yang terlebar di dapat di sekitar kota Sabang, di
bagian pantai berlapis sempit. Batuan sempit adalah batuan vulkanik yang bersifat
andestik.
Berdasarkan wilayah, tampak bahwa wilayah barat Pulau Weh terdapat topografi
paling berat. Mulai dari Sarong Kris sebagai puncak tertinggi di sebelah timur,
terdapat tiga barisan punggung yang berjolak menuju ke barat laut, sehingga
lembah - lembah yang ada di antara punggung itu sempit.
40
Universitas Sumatera Utara
4.12 Akses Pencapaian
Pelabuhan Balohan
Gambar 4.3
Peta Akses Pencapaian Pelabuhan Ulee Lheue – Pelabuhan balohan
Akses untuk mencapai Pantai Iboih, dapat dimulai dari Pelabuhan Ulee
Lheue, Provinsi Aceh. Sesampainya di sana, dapat menggunakan kapal ferry
menuju Pelabuhan Balohan, Sabang. Sesampainya di Pelabuhan Balohan, dan bisa
menggunakan transportasi umum untuk menuju ke Pantai Iboih.
Sabang di Pulau Weh dapat dijangkau dengan kapal feri dari Pelabuhan
Ulee Lheue di Kota Banda sekira 14 mil laut. Tersedia dua armada kapal cepat
dengan waktu tempuh 45 menit dan feri biasa dengan waktu tempuh 90 menit.
41
Universitas Sumatera Utara
4.1.3 Pantai Iboih
Kawasan
Penelitian
Gambar 4.3 Peta Sabang dan Kawasan Penelitian
Gambar 4.5 Kawasan Penelitian
Keterangan :
PENGINAPAN
RESTORAN/TEMPAT MAKAN
TEMPAT USAHA MENENGAH
MASJID
RUMAH PENDUDUK
KANTOR KEPALA DESA
ATM
42
Universitas Sumatera Utara
4.2 ANALISIS KAWASAN
Pantai Iboih adalah sebuah desa yang terdapat di kecamatan Sukakarya,
Kota Sabang, Aceh, Indonesia. Pantai Iboih merupakan salah satu daerah favorit
untuk berekreasi dan melepaskan penat. Perairan di sekeliling pulau Sabang
merupakan perairan laut lepas yang diapit oleh Selat Malaka dan Samudera
Hindia. Di sekitar Pantai Iboih juga terdapat resort - resort dan restoran untuk para
wisatawan yang ingin bermalaman.
4.2.1 Pantai Iboih
Pantai Iboih, juga dikenal sebagai Teupin Layeu, terletak di seberang tepi
barat Pulau Weh yang legendaris, atau Pulau Weh, dibagian utara Aceh, provinsi
paling utara Sumatera. Pantai Iboih, terletak di Pulau Weh adalah titik paling barat
di Indonesia.
Pulau Rubiah
Jurong Iboih
Kawasan Pantai Iboih
Jurong Lhout
Teupin Layeu
Gambar 4.4 Wilayah Kawasan Penelitian
43
Universitas Sumatera Utara
Sebenarnya Pantai Iboih merupakan pelabuhan untuk menuju ke Pulau
Rubiah. Walaupun merupakan pelabuhan, namun Pantai Iboih mempunyai
kecantikan yang mengangumkan. Perairan di pantai ini berwarna biru hijau,
bening, dan dangkal. Pasirnya yang putih dengan dikelilingi pepohonan hijau
yang berada di hutan lindung di tambah dengan suasana yang tenang menjadikan
pantai ini semakin mempesona layaknya surga kedamaian yang tersembunyi.
Pantai Iboih akan membawa harapanan keindahan alam ketingkat yang
baru. Air dangkal laut yang begitu jelas dapat melihat dasar laut, memiliki rona
kebiruan - hijau yang memancarkan perasaan damai dan relaksasi. Pantai yang
tampaknya melengkung, menyerupai bibir, tersenyum dan menyambut orangorang untuk datang dan mengambil bagian kehangantan dan melihat flora dan
fauna yang eksotis dari hutan tropis yang merupakan bagian dari kekayaan alam
Indonesia.
Pantai Iboih hanya memiliki frekuensi deburan ombak yang sedikit. Hal
tersebut menjadikan suasana di pantai ini terasa tenang. Ditambah dengan
kecantikan yang luar biasa akan membuat kita semakin tidak ingin beranjak dari
pantai ini walau hanya sekedar untuk menikmati sunset.
44
Universitas Sumatera Utara
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui survey, observasi dan
penyebaran kuesioner, pada bagian ini akan membahas data yang telah didapatkan
tersebut. Pada bagian ini akan dibahas tentang objek dan daya tarik wisata, dan
pariwisata berbasis masyarakat (CBT) dalam perkembangan pariwisata di Pantai
Iboih dikaji melalui pemikiran masyarakat dalam aspek Ekonomi.
5.1 Objek dan Daya Tarik Wisata Bahari Pantai Iboih, Sabang
Pantai Iboih, Sabang merupakan obyek wisata yang menjadi lokasi dalam
penelitian ini. Perkembangan Pantai Iboih sangat berkaitan dengan masyarakat
Sabang khususnya penduduk setempat Iboih kecamatan sukakarya. Pantai iboih
juga merupakan objek wisata yang potensial dengan posisinya yang berada tidak
jauh dari pusat Kota Sabang (Gambar 5.1)
45
Universitas Sumatera Utara
1
5
3
2
4
Gambar 5.1
(1)Kilometer Nol, (2)Pantai Iboih, (3)Danau Aneuk Laot, (4)Pelabuhan Balohan, (5)Bandara
Maimun Saleh
Pantai iboih, sabang merupakan tempat wisatawan berkunjung untuk
menikmati keindahan akan wisata baharinya dan keindahan terumbu karang
bawah lautnya, dan juga di pantai iboih tersedia aneka ragam cendramata yang
cukup menarik. Harga cendramata khas yang ditawarkan di pantai iboih relatif
murah dan terjangkau dan juga bisa di tawar, karena kawasan tersebut merupakan
tempat yang memiliki keindahan alam yang sangat menakjubkan (Gambar 5.2).
46
Universitas Sumatera Utara
1
2
3
Gambar 5.2
(1)Pantai Iboih, (2)Tempat makan dan Souvenir, (3)Pulau Rubiah
Kawasan kajian dan batasan observasi yang dilakukan oleh peneliti dapat
dilihat pada (Gambar 5.3).
PULAU RUBIAH
ETERANGAN
LOKASI
PENELITIAN
KAWASAN JURONG IBOIH
KAWASAN JURONG TEUPIN LAYEU
JURONG
IBOIH
KAWASAN JURONG LHOUT
JURONG
TEUPIN
LAYEU
KAWASAN PENELITIAN
JURONG
LHOUT
LOKASI PENELITIAN
Gambar 5.3
Peta Kawasan Penelitian
47
Universitas Sumatera Utara
Daya Tarik Wisata Pantai Iboih Sabang
Atraksi / Budaya yang ditawarkan
Pantai iboih Sabang memiliki atraksi wisata yang mampu menarik minat
wisatawan untuk berkunjung. Alasan utama wisatawan datang ke Pantai Iboih
dikarenakan keindahan akan wisata baharinya yang menakjubkan, namun pantai
iboih sabang memiliki daya tarik yang tidak hanya sekedar menjual keindahan
alamnya saja. Selain menikmati keindahan alam yang ditawarkan, atraksi lain
yang dapat di tawarkan kepada wistawan di sekitar Pantai Iboih yaitu terkenal
dengan kawasan wisata pantai dengan kegiatan olahraga air, seperti berenang,
diving dan snorkeling sambil menikmati keanekaragaman terumbu karang, dan
ikan yang jarang ditemukan di beberapa taman laut di tempat lain.
Pulau weh, termaksud Pantai Iboih, yang terkenal dengan ekosistem bawah air
yang beragam. Iboih memiliki banyak titik untuk menyelam dan snorkeling
dengan ombak yang tenang. Sedikit ke barat dari Pantai Iboih, wisatan juga dapat
menemukan lokasi surfing dimana terdapat gelombang yang jauh lebih besar.
Gambar 5.4
Pantai Iboih
48
Universitas Sumatera Utara
Snorkeling adalah kegiatan favorit dan banyak orang yang tidak sadar
untuk menempatkan barang-barang mereka sebelum menyelam ke dalam air laut
biru untuk menjelajahi karang di sepanjang dasar laut. Banyak wisatawan
menjelaskan bahwa perairan Iboih merupakan akuarium, karena kejelasan dan
terdapat berbagai karang dan makhluk laut. Suasana di Pantai Iboih relatif tidak
mendapat banyak gelombang, suasana yang umumnya sunyi, memberikan kesan
yang sama sekali berbeda dari pantai-pantai lainnya yang menawarkan ombak
yang keras.
Gambar 5.5
Kondisi Pantai Iboih dan Atraksi Snorkeling di Pantai Iboih
Atraksi lain yang paling populer di Iboih adalah menyelam, baik penyelam
berpengalaman dan tidak begitu berpengalaman datang dari seluruh dunia untuk
menyaksikan keindahan alam yang ada. Menyelam di sekitar Pulau Weh, yang
49
Universitas Sumatera Utara
memiliki ribuan titik menyelam, salah satunya di Pantai Iboih dikatakan menjadi
salah satu tempat terbaik di Indonesia.
Gambar 5.6
Atraksi menyelam di Pantai Iboih
Pemandangan
Daerah wisata bahari iboih didukung dengan sarana dan prasarana juga
hutan wisata yang sangat indah dengan keberagaman dan kekayaan flora dan
fauna. Kawasan wisata Iboih merupakan daerah tujuan wisata bahari yang
memiliki pemandangan alam bawah laut yang sangat indah. Pemandangan ini
dapat dinikmati dengan menyelam ataupun dengan menaiki perahu dengan dasar
kaca yang telah tersedia disana. Eksplorasi keindahan alam bawah laut di Iboih
dapat dilanjut hingga ke Pulau Rubiah.
50
Universitas Sumatera Utara
Dikawasan Pantai Iboih juga terdapat Pulau Rubiah yang merupakan
bagian dari Pantai Iboih. Pulau Rubiah inilah yang menjadi daya tarik bagi
wisatawan karna di pulau inilah keanekaragaman flora dan fauna bawah laut yang
mengagumkan. Pulau rubiah berada diujung barat pulau sumatera, menawarkan
pesona keindahan bawah lautnya. Pulau ini memiliki luas kurang lebih 26 Ha.
Karena pesona kekayaan bawah lautnya tersebut Taman Laut Rubiah atau Sea
Garden of Rubiah dijuluki sebagai surga para penyelam.
Gambar 5.7
Pemandangan lokasi Pulau Rubiah
Pulau rubiah dengan taman lautnya menawarkan pesona keindahan alam
bawah laut yang dapat memukau bagi siapa saja yang mengunjunginya. Anda
akan menemui berbagai macam spesies ikan tropis seperti angel fish, gigantic
clams, school of parrot fish, lion fish dan sebagainya. Terdapat juga berbagai jenis
terumbu karang. Untuk bisa menikmati keindahan alamnya, anda tidak harus
51
Universitas Sumatera Utara
memiliki lisensi menyelam. Karena di pulau ini, terdapat banyak spot penyelam
yang aman digunakan untuk aktivitas menyelam bagi pemula atau penyelam yang
belum memiliki lisensi. Selain sebagai tujuan wisata, Pulau Rubiah merupakan
tempat penelitian biota laut. Terdapat 15 jenis biota laut yang dilindungi oleh
pemerintah indonesia. Setelah lelah melakukan kegiatan menyelam ataau
snorkeling, anda dapat mengisi perut anda di warung makan yang terdapat di
pulau ini. Untuk masalah fasilitas dan akomodasi, Pulau Rubiah memang masih
sangat minim, karena pulau ini masih belum berpenghuni.
Gambar 5.8
Taman laut di Pulau Rubiah
52
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan yang menarik
Selain dari keindahan laut lepas, Pantai Iboih juga menawarkan hutan
yang menarik wisatawan. Ada banyak spesies eksotis yang mendiami hutan.
Hutan rekreasi Iboih berdekatan dengan Taman Laut Rubiah. Hutan ini mencakup
sekitar 1.300 Ha dan juga dilindungi sebagai cagar alam khusus untuk Pulau Weh.
Hutan tropis yang luas dan padat agak sulit untuk berjalan-jalan. Karena hutan ini
adalah rumah bagi berbagai jenis hewan, seperti monyet liar, segala jenis reptil
yang kecil dan besar yang terbilang liar. Namun untuk kegiatan yang menarik
untuk dilakukan di pantai iboih ini adalah kegiatan snorkeling, dengan menikmati
keindahan alam bawah lautnya.
Gambar 5.9
Kawasan hutan lindung di pulau rubiah dan kegiatan snorkeling
53
Universitas Sumatera Utara
Iboih dilengkapi dengan fasilitas dan akomodasi yang cukup lengkap.
Hotel, bungalow, kafe, restoran, sewa perahu, menyelam dan berselancar
penyewaan peralatan semua banyak tersedia disini. Sewa kapal dapat ditemukan
di Iboih yang menawarkan tur Pulau.
Event yang diselenggarakan
Sabang Marine Festival adalah event yang diselenggarakan oleh
pemerintah pusat kota Sabang, acara ini diharapkan menggenjot jumlah
kunjungan wisatawan ke Indonesia serta menjadikan Sabang sebagai destinasi
tujuan wisata yacht dalam rangka meningkatkan devisa negara, sekaligus
membuka lapangan kerja pada masyarakat di sektor pariwisata. Perhelatan Sabang
Marine Festival tak hanya fokus pada laut. Yachter juga akan diajak berpartisipasi
dalam kehidupan lokal Sabang melalui permainan interaktif, interaksi sosial,
penampilan kebudayaan, menjelajahi Pulau Weh, dan tsunami tour di Banda
Aceh.
Kegiatan ini merupakan kerjasama Kementerian Pariwisata RI, Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Privinsi Aceh, serta Badan Pengusahaan Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS). Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Aceh kini terus berupaya memjukan pariwisata Sabang dengan
menarik kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara. Sabang ditargetkaan
menjadi salah satu Kawasan Strategis Nasional dan menjadi destinasi utama kapal
pesiar dan wisata bahari internasional.
54
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.10
Sabang Marine Festival
Sabang merupakan kota di Pulau Weh sekaligus pintu gerbang di kawasan
ujung barat Indonesia. Sabang kini juga menjelma menjadi destinasi wisata bahari
Indonesia yang menawarkan surga bagi para penyelam. Di Sabang wisatawan
dapat menikmati beragam wisata bahari, wisata benteng bersejarah, menikmati
kuliner, atau berkeliling menikmati pemandangan alamnya yang asri.
Kegiatan Sabang Marine festival untuk memperkenalkan potensi kelautan
dan keindahan sabang pada dunia internasional. Akan diperkenalkan pula
dermaga “Marina Lhok Weng” kepada komunitas pelayar dunia yang menampung
sekitar 100 yacht. Dengan marina tersebut ditarget ke depan, Sabang dapat
menjadi lokasi tujuan utama para pelayar atau wisata yacht sehingga menambah
angka kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia. Sabang Marine Festival
juga diharapkan mampu mendorong percepatan pembangunan kawasan
perbatasan Negara RI, membuka peluang investasi di sektor pariwisata, serta
meningkatkan devisa negara dan membuka lapangan kerja pada masyarakat
55
Universitas Sumatera Utara
pencari kerja sektor pariwisata.Kegiatan ini biasanya dilaksanakan di akhir tahun,
ataupun di pertengahan tahun.
Gambar 5.11
Acara Sabang Marine Festival
Untuk event yang diselenggarakan di daerah Pantai Iboih itu sendiri, event
tentang acara pariwisata memang ada dilaksanakan, kegiatan yang dilakukan
berupa mengenal lebih jauh lagi wisata bahari, lomba memancing, dan kapal hias,
selama dua tahun lalu dan semua masyarakat Iboih berperan serta dalam acara
tersebut, namun dikatakan oleh kepala desanya tersendiri setahun belakang ini
acara tersebut vakum dikarenakan kurangnya dana pemerintah pusat dalam
partisipasi acara tersebut. Maka dari itu acara tersebut vakum untuk sementara
waktu.
56
Universitas Sumatera Utara
5.1.2 Aksesibilitas pada Objek dan Daya Tarik Wisata Pantai Iboih, Sabang
Lokasi yang mudah dijangkau
Akses pencapaian dari pelabuhan balohan menuju pantai iboih menempuh
jarak 26,8 km dengan waktu tempuh -/+ 45 menit, sedangkan akses pencapaian
dari bandara maimun saleh menuju pantai iboih menempuh jarak 21,3 km dengan
waktu tempuh -/+ 37 menit.
1
2
1
3
3
2
2
2
Gambar 5.12
(1) Pantai Iboih, Akses dari (2)Pelabuhan-Pantai Iboih, (3)Bandara-Pantai Iboih
57
Universitas Sumatera Utara
Kondisi Jalan
Untuk kondisi jalan menuju lokasi Patai Iboih sangat optimal, lebar jalan
juga mampu dilalui oleh kendaraan besar seperti bus pariwisata. Pemandangan
infrastruktur jalan di kota sabang walaupun terletak ribuan kilometer dari Ibukota
Negara, ternyata infrastruktur di kota ini cukup diperhatikan, khususnya jalan.
Kondisi jalan disini rata-rata bagus-bagus dan lebar-lebar, terasa bebas
kalau mengemudi disini, jauh dari kemacetan dan kotanya terbilang asri.
Gambar 5.13
Kondisi jalan menuju Lokasi Pantai Iboih
58
Universitas Sumatera Utara
Ketersediaan transportasi lokal
Untuk sampai ke Pantai Iboih, bisa menyewa kendaraan yang ada disekitar
daerah Pelabuhan. Dengan menyewa mobil, motor, ataupun menggunakan
angkutan umum seperti taxi dan becak motor. Biaya yang dikenakan
perorangannya sekitar Rp 50.000,- dan diantar dari Pelabuhan Balohan menuju
Pantai Iboih. Jarak dari pelabuhan Balohan sampai ke Pantai Iboih sekitar 30 km
atau sekitar 1 jam perjalanan.
Gambar 5.14
Ketersedian Transportasi di Pantai Iboih
5.1.3 Amenitas pada Objek dan Daya Tarik Wisata Pantai Iboih, Sabang
Sebagai salah satu lokasi tujuan wisata, Sabang harus mampu memenuhi
kebutuhan - kebutuhan wisatawan dalam perjalanannya. Fasilitas - fasilitas
pendukung yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan juga jadi hal
yang sangat diperhitungkan. Dalam hal ini Sabang merupakan kota yang sudah
cukup siap dalam menerima wisatawan. Fasilitas – fasilitas pendukung yang
dibutuhkan oleh wisatawan adalah tempat makan, penginapan, toilet umum serta
tempat ibadah. Kawasan wisata Pantai Iboih juga memiliki ketersediaan fasilitas
yang mencukupi, seperti halnya :
59
Universitas Sumatera Utara
Penginapan
Pada umumnya penginapan yang berada di sekitar Pantai Iboih merupakan
penginapan dengan fasilitas standart dan harga terjangkau. Dan kini sudah lebih
dikembangkan lagi maka dari itu di kawasan ini sekarang terdapat sejumlah
penginapan mulai dari kelas backpacker sampai yang mewah. Jumlah penginapan
di Teupin Layeu ada sekitar 33 Penginapan/Bungalow dan Jumlah kamar 225 unit
dan pemilik dari setiap penginapan di pantai iboih ini adalah masyarakat pantai
iboih Jurong Teupin Layeu.
Gambar 5.15
Penginapan di Pantai Iboih
60
Universitas Sumatera Utara
Tempat Makan
Tempat makan di kawasan Pantai Iboih menyediakan menu yang beragam
bagi wisatawan seperti ikan bakar, mie, dsb.
Selain wisatawan, tempat makan di Pantai Iboih juga diminati oleh masyarakat
sekitar dan para pedagang yang ada dikawasan tersebut. Tempat – tempat makan
tersebut dikelola langsung oleh masyarakat lokal sehingga dapat meningkatkan
ekonomi mereka.
Gambar 5.16
Restoran/Tempat Makan di sekitar Pantai Iboih
Tempat makan di lokasi Pantai Iboih ini, tidaklah sulit untuk di jangkau,
karena tempat makan ataupun restoran berada di sepanjang jalan Pantai Iboih ini.
61
Universitas Sumatera Utara
Tempat Ibadah
Fasilitas tempat ibadah disekitar pantai Iboih, Sabang sudah tersedia.
Kawasan Pantai Iboih, Sabang yang berada di permukiman masyarakat
menyebabkan fasilitas umum yang biasa digunakan oleh masyarakat seperti
rumah ibadah juga dapat di gunakan oleh wisatawan. Rumah ibadah yang terdapat
di sekitar Pantai Iboih adalah Masjid. Masyarakat disini dengan mayoritas muslim
memiliki Masjid 2 Unit.
Untuk 1 unit mesjid berada di sekitar jalan menuju Pantai Iboih dan 1 Unit
lagi terdapat di kawasan Pantai Iboih yaitu Masjid Tuha Babul `ibad. Dan untuk
dilokasi Pantai Iboih ini, untuk akses menuju tempat ibadah tidaklah sulit karena
tempat ibadah tersebut terletak di pinggir jalan kawasan Pantai Iboih.
Gambar 5.17
Masjid di kawasan Pantai Iboih
62
Universitas Sumatera Utara
Toilet Umum
Jumlah toilet umum yang berada di kawasan Pantai Iboih sudah terbilang
mencukupi, namun masih membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah ataupun
masyarakat sekitar untuk perbaikannya. Karana lokasi di pantai iboih ini rata –
rata tempat usaha penginapan dan setiap penginapan pasti memiliki toilet masing
– masing.
Toilet umum yang berada di kawasan Pantai Iboih ini terletak di dekat
Masjid. Pada umumnya ketersediaan toilet umum dikelola oleh masyarakat,
sehingga penggunaan toilet umum harus membayar untuk menggunakan fasilitas
tersebut.
Berikut merupakan kondisi toilet umum yang berada di kawasan pantai
iboih. Toilet umum tersebut terletak di masjid yang ada dikawasan pantai iboih.
Jadi tidak sulit untuk menemukan toilet umum pada kawasan pantai iboih ini,
sebab berada di pinggir jalan. Untuk penggunaannya dikenakan biaya Rp 5.000,00
pada setiap penggunaannya.
Gambar 5.18
Toilet umum di kawasan Pantai Iboih
63
Universitas Sumatera Utara
5.2 Pendahuluan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui penyebaran kuesioner
dan observasi, pada bab ini akan membahas dan menganalisa data yang telah
didapatkan tersebut. Pada bab ini juga dibahas karakteristik masyarakat yang
menjadi responden dalam penelitian. Pariwisata berbasis masyarakat dalam
perkembangan pariwisata di Pantai Iboih melalui gambaran pemikiran masyarakat
dalam aspek ekonomi.
5.3 Karakteristik Responden
Penelitian yang ditujukan untuk menemukan gambaran keterlibatan
masyarakat terhadap pariwisata di Pantai Iboih, Sabang. Agar menjadi tujuan
wisata yang berbasis masyarakat dengan melibatkan gambaran pemikiran
masyarakat. Karakteristik dari masyarakat yang menjadi responden didalam
penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, umur, status kependudukan, pekerjaan,
dan penghasilan perbulan. Perbandingan jumlah responden ditinjau berdasarkan
jenis kelamin mereka dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1 Karakteristik Jenis Kelamin Responden
karakteristik
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total
Jumlah (orang)
Persen (%)
58
42
100
58
42
100
(Sumber : Data Pribadi)
64
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.1. selisih presentasi responden perempuan dan lakilaki tidak terlalu signifikan. Responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak
58% dan responden perempuan sebanyak 42%. Perempuan dan laki-laki memiliki
gambaran permikiran yang berbeda apabila ditinjau dari pandangan mereka
terhadap perkembangan pariwisata dilingkungannya (Smith, 2014). Indentifikasi
gambaran pemikiran masyarakat yang dilakukan untuk menemukan peran serta
masyarakat dalam pengembangan pariwisata Pantai Iboih dan menemukan
frekuensi pariwisata objek dan daya tarik wisata tersebut, melibatkan masyarakat
yang berasal dari gender yang berbeda. Pemikiran masyarakat yang berasal dari
gender berbeda akan memberikan informasi yang lebih menyeluruh. Karakteristik
umur responden yang berada di sekitar Pantai Iboih dapat dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2 Karakteristik Umur Responden
Karakteristik
Jumlah (Orang)
Persen %
Umur
51 tahun
Total
( Sumber : Data Pribadi )
Ditinjau dari umur, pada umumnya responden dalam penelitian ini adalah
masyarakat yang berada pada usia dewasa yang berumur 51
tahun. Responden berada pada usia 51 tahun hanya (0%). Untuk umur < 20
65
Universitas Sumatera Utara
tahun dan 21-30tahun masuk pada kategori muda, 31-40 tahun masuk kategori
dewasa,
sedangkan
41-50
tahun
dan
>50
tahun
dikategorikan
tua.
Pengkategorikan umur menjadi tiga bagian dilakukan oleh peneliti mengacu pada
penelitian sejenis yang dilakukan oleh Marpaung (2015). Said (2011) dalam
penelitian mengemukakan bahwa pada pengambilan gambaran pemikiran
masyarakat sebaiknya tidak hanya melibatkan masyarakat yang berusia dewasa.
Pandangan dari masyarakat dengan usia berbeda akan menghasilkan gambaran
pemikiran yang kompeherensif. Pada penelitian ini peneliti memilih responden
yang memiliki umur yang berbeda, namun tetap dibatasi dengan minimal umur
responden 17 tahun. Pemilihan responden yang berada pada umur 17 tahun keatas
dilakukan peneliti dilakukan agar masyarakat yang menjadi responden lebih
paham menjawab pertanyaan pertanyaan yang di diberikan. Berdasarkan hasil
penelitian ditemukan bahwa masyarakat yang lebih banyak berada di Pantai Iboih
adalah yang berada pada usia dewasa, dimana pada usia tersebut mereka lebih
produktif. Pandangan masyarakat tidak hanya dipertimbangkan berdasarkan usia
responden, namun juga berdasarkan status kependudukan. Perbandingan
presentasinya responden berdasarkan status kependudukan seperti tabel 5.3
66
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3 Karakteristik Status Kependudukan Responden
Karakteristik
Status kependudukan
Daerah setempat
Luar daerah
Luar kota
Asing
Total
Jumlah (Orang)
Persen (%)
95
4
1
100
95
4
1
100
( Sumber : Data Pribadi )
Berdasarkan tabel 5.3. status kependudukan masyarakat pantai iboih
sangat berpengaruh pada penelitian ini, kerena terkait terhadap kawasan yang
akan diteliti. Untuk status kependudukan masyarakat daerah setempat (95%),
masyarakat luar daerah (4%), masyarakat luar kota (1%) dan untuk status
kependudukan asing (0%). Indentifikasi keterlibatan masyarakat terhadap
pariwisata pantai iboih sabang, untuk menemukan peran serta masyarakat dalam
pengembangan pariwisata pantai iboih melibatkan masyarakat yang memiliki
status kependudukan, dan berdasarkan penelitian ini lebih dominan masyarakat
yang status kependudukannya adalah daerah setempat. Pemikiran masyarakat
yang diketahui dari status kependudukannya akan memberikan informasi lebih
menyeluruh. Karakteristik pekerjaan responden yang berada di sekitar pantai iboih
dapat dilihat pada tabel 5.4.
67
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4 Karakteristik Pekerjaan Responden
Karakteristik
Jumlah (orang)
Persen (%)
Pekerjaan
Wiraswasta
Pegawai negri
Pegawai swasta
Petani
Lainnya (Pemandu Snorkeling/Kapal)
Total
75
6
9
3
7
100
75
6
9
3
7
100
( Sumber : Data Pribadi )
Masyarakat yang menjadi responden dalam penelitian ini pada umumnya
memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta (75%), pegawai negri (6%), pegawai
swasta (9%), petani (3%), dan lainnya (Pemandu snorkeling/kapal) (7%).
Masyarakat yang memahami potensi pariwisata yang ada dilingkungannya akan
dapat melihat peluang bisnis baru yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga
(Jaafar, Bakrie dan Rassolimanesh 2015). Berdasarkan pengertian yang dilakukan,
ditemukan bahwa masyarakat dapat melihat peluang usaha yang ada di Pantai
Iboih sehingga mereka menjadikan peluang tersebut sebagai mata pencahariannya.
Perbandingan persentasinya responden berdasarkan penghasilan per/bulan seperti
tabel 5.5.
68
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5 Karakteristik Penghasilan Per/Bulan Responden
Karakteristik
Penghasilan Per/Bulan
< Rp 3.000.000,00
Rp 3.000.000,00 – Rp 5.000.000,00
Rp 5.000.000,00 – Rp 10. 000.000,00
> Rp 10.000.000,00
Total
Jumlah (Orang)
Persen (%)
58
39
3
100
58
39
3
100
( Sumber : Data Pribadi )
Ditinjau dari penghasilan per/bulan masyarakat yang memiliki penghasilan
< Rp 3.000.000,00 (58%), penghasilan Rp 3.000.000,00 – Rp 5.000.000,00
(39%), penghasilan Rp 5.000.000,00 – Rp 10.000.000,00 (3%), dan penghasilan >
10.000.000,00 (0%). Berdasarkan dari penghasilan per/bulan masyarakat di
kawasan pantai iboih ini lebih dominan masyarakat yang memiliki penghasilan <
Rp 3.000.000,00 per/bulannya. Masyarakat yang memahami potensi pariwisata
yang ada dilingkungannya akan meningkatkan penghasilannya. Dari penelitian
ini, masyarakat pantai iboih harus dapat melihat peluang yang ada di kawasan
pantai iboih sehingga mereka dapat menjadikan peluang tersebut untuk
meningkatkan penghasilannya.
5.4 Kajian Pariwisata Berbasis Masyarakat Dalam Aspek Ekonomi.
Aspek ekonomi merupakan dampak dari pariwisata yang dapat dirasakan
secara nyata oleh masyarakat. Kajian pariwisata berbasis masyarakat di Pantai
Iboih ditinjau dari aspek ekonomi dipaparkan berdasarkan indikator-indikator
yang telah ditentukan melalui beberapa literatur. Pembahasan dalam aspek
69
Universitas Sumatera Utara
ekonomi menganalisa terkait (1) terbukanya peluang usaha dalam bidang
pariwisata terhadap (2) peningkatan pemasukan keluarga, (3)
peningkatan
kualitas ekonomi daerah ; serta (4) masyarakat mendapatkan keuntungan yang
maksimal, (5) sumber pemasukan yang menjanjikan.
5.4.1 Terbukanya Peluang Usaha Dalam Bidang Pariwisata
Pariwisata yang berkelanjutan mampu membuka peluang usaha bagi
masyarakat dalam bidang pariwisata, hal tersebut juga terjadi di Pantai Iboih.
Peluang usaha yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber mata
pencaharian dari kegiatan pariwista di Pantai Iboih seperti menjual makanan,
penginapan, sewa transportasi, serta memproduksi dan menjual barang dan dapat
dijadikan oleh oleh bagi wisatawan, menyediakan jasa atraksi seperti alat
menyelam, perahu, snorkeling, dan sebagainya. Peluang usaha yang terdapat di
Pantai Iboih mampu menarik minat masyarakat untuk memanfaatkannya sebagai
cara mereka terlibat pada pariwisata di daerah tersebut. Presentasi masyarakat
tentang adakah masyarakat terpikir untuk membuka peluang usaha di Pantai Iboih
dapat dilihat pada tabel. 5.6.
70
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6 Peluang usaha terkait pariwisata
Karakteristik
Jumlah (orang) Persen (%)
Adakah anda terpikir untuk membuka peluang usaha yang terkait dengan
pariwisata ?
Ya ada,
84
84
Ya ada, tapi masih belum yakin
12
12
Belum terpikir
3
3
Tidak ada
1
1
Tidak tahu
100
100
Total
( Sumber : Data Pribadi )
Pada umumnya masyarakat sebelum memulai suatu usaha akan berpikir
bagaimana dampaknya bagi kehidupan mereka, baik dari sisi keuntungan yang
diperoleh maupun kerugian yang akan di terima. Dari penelitian berikut,
masyarakat menyatakan ya ada (84%), ya ada masih belum terpikir (12%), belum
terpikir (3%), tidak ada (1%), dan tidak tahu (0%) dalam pernyataan adakah
masyarakat terpikir untuk membuka peluang usaha di bidang pariwisata. Dalam
pernyataan tersebut lebih dominan masyarakat menyatakan ya ada alasanya
karena peluang usaha dipantai iboih sangat besar, yang kedua ya ada tapi masih
belum terpikir, alasanya karena peluang usaha di pantai iboih sangat besar namun
masih banyak yang bingung mau terjun bidang usaha apa dan masalah modal
dalam memulai usaha, ketiga belum terpikir alasannya masih belum memikirkan
tentang usaha, keempat tidak ada alasannya, karena sebagian masyarakat masih
takut untuk memulai usaha dikarenakan takut dengan kerugian yang akan
diterima, dan yang kelima tidak tahu alasannya jelas disini masyarakat masih
71
Universitas Sumatera Utara
bingung dan takut untuk memulai suatu usaha.Presentasi masyarakat tentang
apakah ada usaha masyarakat di bidang pariwisata dapat dilihat pada tabel. 5.7.
Tabel 5.7 Usaha di bidang pariwisata
Karakteristik
Jumlah (orang) Persen %
Apakah ada usaha anda di bidang pariwisata?
Ya ada, sedang berjalan
57
57
Ya ada, tapi masih belum berjalan
30
30
Belum terpikir
7
7
Tidak ada
6
6
Tidak tahu
100
100
Total
( Sumber : Data Pribadi )
Untuk pernyataan apakah ada usaha masyarakat di bidang pariwisata,
masyarakat yang menyatakan ya ada sedang berjalan (57%), ya ada tapi masih
belum berjalan (30%), belum terpikir (7), tidak ada (6%), dan tidak tahu (0%).
Lebih dominan masyarakat menyatakan ya ada sedang berjalan alasannya untuk
usaha di bidang pariwisata sangat besar karena pantai iboih merupakan tempat
wisata bahari yang sangat diminati wisatawan, kedua ya ada tapi masih belum
berjalan alasannya sebagian masyarakat masih memperbaiki ataupun sedang
dalam proses dalam menjalankan bidang usahanya, ketiga masyarakat yang
menyatakan belum terpikir alasannya mereka belum memikirkan untuk peluang
usaha,keempat masyarakat menyatakan tidak ada alasannya sebagian masyarakat
lebih memilih bekerja ditempat usaha milik orang lain dari pada untuk memulai
suatu usaha baru dan masyarakat yang menyatakan tidak tahu alasannya mereka
sibuk dengan perkerjaan yang mereka jalani. Presentasi masyarakat tentang
72
Universitas Sumatera Utara
apakah masyarakat tertarik dengan peluang usaha yang ada pada kegiatan
pariwisata yang ada di pantai iboih dapat dilihat pada tabel. 5.8.
Tabel 5.8 Usaha yang dijalankan di Pantai Iboih
Karakteristik
Jumlah (orang) Persen %
Usaha apakah yang anda jalankan di Pantai Iboih?
Penginapan
27
27
Tempat makan/Restoran
20
20
Souvenir
16
16
Transportasi
21
21
Lainnya
16
16
100
100
Total
( Sumber : Data Pribadi )
Untuk pernyataan usaha apakah yang masyarakat jalankan di Pantai Iboih.
Maka masyarakat menyatakan usaha penginapan di Pantai Iboih sebanyak (27%),
Tempat makan/Restoran (20%), Souvenir (16%), Transportasi (21%) dan
Lainnya(16%). Lebih dominan masyarakat menyatakan usaha di bidang
penginapan karena hal ini merupakan fasilitas yang harus dimiliki di suatu daerah
wisata sebagai tempat beristirahat nantinya, kedua tempat makan alasannya hal ini
merupakan kebutuhan dalam hidup, ketiga, transportasi merupakan hal yang di
butuhkan wisatawan dalam menjelajahi daerah tersebut, keempat souvenir hal ini
merupakan buah tangan yang khas dari daerah wisata, kelima lainya seperti
penyewaan pelampung, guide, penyewaan perahu hal ini merupakan kebutuhan
sampingan. Kendala utama bagi masyarakat yang tertarik namun belum
memanfaatkan peluang usaha tersebut adalah keterbatasan modal yang dimiliki.
Pariwisata berbasis masyarakat juga memungkinkan masyarakat untuk memulai
bisnisnya dengan modal yang kecil (Smith, 2014). Pengembangan pariwisata
73
Universitas Sumatera Utara
berbasis masyarakat di Pantai Iboih akan memungkinkan masyarakat untuk ikut
memanfaatkan peluang usaha yang ada dengan mengunakan modal yang kecil.
Melalui perkembangan pariwisata yang berbasis masyarakat maka pengelolahan
pariwisata di Pantai Iboih akan lebih melibatkan dan memberikan keuntungan
bagi masyarakat lokalnya.
5.4.2 Peningkatan Pemasukan Keluarga
Dampak ekonomi dari pariwisata merupakan hal yang dapat dirasakan
secara nyata oleh masyarakat. Salah satu dampak yang dapat dirasakan langsung
oleh masyarakat adalah pengaruh pariwisata terhadap pemasukan keluarga
mereka. Berdasarkan indentifikasi gambaran pemikiran masyarakat ditemukan
bahwa pariwisata pasar buah mempengaruhi pemasukan keluarga mereka. Data
yang ditemukan seperti tabel 5.9.
74
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9 Pemasukan keluarga
B. Peningkatan pemasukan keluarga
Karakteristik
Jumlah (orang) Persen %
Menurut pandangan anda, apakah pemasukan untuk keluarga sudah
tercukupi?
Ya sudah, lebih dari cukup
26
26
Ya sudah, cukup
61
61
Tidak begitu cukup
10
10
Belum
3
3
Tidak tahu
100
100
Total
( Sumber : Data Pribadi )
Pada pernyataan menurut masyarakat, apakah pemasukan untuk keluarga
sudah tercukupi, masyarakat yang menyatakan ya sudah lebih dari cukup (26%),
ya sudah cukup (61%), tidak begitu cukup (10%), belum (3%), dan tidak tahu
(0%). Lebih dominan masyarakat yang menyatakan ya sudah cukup alasannya
masyarakat berpenghasilan terbilang cukup, kedua masyarakat yang menyatakan
ya sudah lebih dari cukup alasannya sebagian masyarakat merasa pemasukan
untuk keluarga sudah terbilang lebih dari cukup, dan ketiga masyarakat yang
menyatakan tidak begitu cukup alasannya masyarakat merasa pemasukan yang
didapat belum begitu cukup, masyarakat yang menyatakan belum alasannya
sebagian masyarakat merasa bahwa pemasukan untuk keluarga belum tercukupi,
dan masyarakat yang tidak tahu nihil. Presentasi masyarakat tentang pandangan
masyarakat, adakah usaha lain yang ingin anda jalankan dalam meningkatkan
pemasukan keluarga dapat dilihat pada tabel. 5.10.
75
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10 Usaha selain bidang pariwisata
Karakteristik
Jumlah (orang) Persen %
Menurut pandangan anda, adakah anda terpikir untuk memulai suatu usaha
la