Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Karyawan pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bahbutong

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Krisis keuangan yang melanda Asia di tahun 1997-1998 diikuti dengan

krisis politik di Indonesia sepanjang tahun hingga tahun 2001 telah menyebabkan
perekonomian Indonesia menjadi terpuruk. Hal tersebut dilihat dari fruktuasi nilai
tukar rupiah terhadap mata uang asing khususnya terhadap Dollar Amerika
Serikat yang dampaknya masih terlihat hingga saat ini, krisis tersebut belum
teratasi secara menyeluruh. Krisis ekonomi 1997-1998 sacara langsung
menyebabkan banyak perusahaan di Indonesia runtuh yang berdampak pada
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara besar-besaran. Tercatat selama akhir
1997 terjadi beberapa kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Baswir (2003)
menjelaskan sampai akhir tahun 1997 terdapat 42 perusahaan yang sudah
mengajukan

permohonan PHK kepada Depnaker, dengan total pekerja yang

diajukan sejumlah 15.199 tenaga kerja, angka tersebut cukup spektakuler di mana

angka serapan tenaga kerja sangat kecil.
Tabel 1.1
Jumlah Total Pemutusan Hubungan Kerja dan Harga Rupiah Terhadap
Dollar
Tahun
Jumlah Total Pemutusan
Harga Rupiah
Hubungan Kerja
Terhadap Dollar
2012
+ 7.240.000.000
Rp. 9.500
2015
+ 7.450.000.000
Rp. 14.385
Sumber : Badan Pusat Statistik (2015)

Harga dollar adalah indikator resmi perekonomian Indonesia, dollar
menjadi mata uang panutan di seluruh Indonesia karena harga dollar merupakan


1
Universitas Sumatera Utara

harga yang dipakai juga di seluruh dunia. Dengan harga dollar yang terus
meningkat terhadap Rupiah maka tidak bisa dihindari lagi bahwa harga-harga
kebutuhan di lapisan masyarakat akan mengalami kenaikan yang tidak
semestinya. Bahkan jika harga dollar melampaui jauh harga rupiah bukan menjadi
hal yang mustahil akan terjadi krisis ekonomi kembali seperti tahun 1998 dimana
harga dollar mencapai Rp. 19.000, Akhirnya tingkat inflasi di Indonesia pun
meningkat dan minat atau daya beli masyarakat Indonesia akan menurun karena
harga-harga menjadi sangat mahal karena sebab yaitu naiknya harga dollar.
Kenaikan harga dollar terhadap rupiah berdampak langsung terhadap
pemutusan hubungan kerja yang dilakukan perusahaan dikarenakan tingginya
harga bahan baku yang harus diimpor dari luar negeri dengan dollar sebagai
panutan alat mata uang jual-beli internasional, dan daya beli masyarakat yang
menurun dikarenakan harga kebutuhan pokok yang ikut meningkat, beberapa
perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja yang bertujuan untuk
menghemat pengeluaran perusahaan.
Buruknya kinerja perusahaan-perusahaan milik negara atau Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) diidentifikasi menjadi akar krisis keuangan yang melanda

Indonesia. Secara teoritis kinerja BUMN yang buruk tidak terlepas dari Sumber
Daya Manusia (SDM)-nya yang buruk pula. Kasus-kasus seperti adanya praktek
KKN, karyawan yang malas, tidak jujur, suka menghindari tanggung jawab, tidak
patuh pada aturan serta tidak kompeten dibidangnya , tercatat pada tahun 2013
Kementrian BUMN mengalami kerugian sebesar Rp. 34,68 triliun, dan tercatat
pada tahun 2014 Kementrian BUMN mengalami kerugian sebesar Rp. 11,7

2
Universitas Sumatera Utara

triliun. Kasus kerugian tersebut berdampak langsung pada rendahnya kinerja
perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan di mata
investor.
Kementrian Negara BUMN merupakan salah satu aset lembaga yang tak
luput dari program perbaikan tata kelola perusahaan yang baik atau GCG tersebut.
Karena sampai dengan akhir tahun 2014 lalu lembaga Kementrian BUMN
mengawasi kinerja ratusan BUMN yang memiliki total asset senilai Rp. 4.579
triliun.
Era globalisasi dan pasar terbuka menuntut dikembangkannya suatu sistem
dan paradigma baru dalam pengelolaan bisnis dan industri.


Good Corporate

Governance (GCG) atau yang lebih umum dikenal dengan tata kelola perusahaan
yang baik muncul sebagai suatu pilihan yang bukan saja menjadi formalitas,
namun suatu sistem nilai dan best practices yang sangat penting bagi peningkatan
nilai perusahaan di mata investor.
Manfaat mendasar bagi perusahaan yang menerapkan Good Corporate
Governance (GCG) adalah terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan. Dengan
kata lain, manfaat dari penerapan Good Corporate Governance (GCG) ini
sebenarnya akan tampak dalam jangka panjang dalam bentuk trend kinerja
perusahaan yang tinggi (high performance) serta citra perusahaan yang baik. Dua
hal terakhir disebut hanya akan tercapai jika ada pembenahaan pada masingmasing kinerja karyawan yang sebelumnya berkinerja buruk atau kurang
memuaskan menjadi baik atau memuaskan.

3
Universitas Sumatera Utara

Melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-117/M-MBU/2002
tentang penerapan praktik GCG pada BUMN, BUMN didorong untuk wajib

menerapkan GCG secara konsisten dan atau menjadikan Good Corporate
Governance (GCG) sebagai landasan operasionalnya. BUMN sebagai salah satu
ujung tombak roda perekonomian Negara, memang dituntut mengambil langkah
komprehensif terhadap asset-asetnya agar dapat menghasilkan profilt berbentuk
pemasukan kas sehinngga memiliki nilai tambah (value added).
Pentingya penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)
diatur dalam SK Menteri BUMN Nomor: Kep-117/M-MBU/2002 tentang
penerapan praktik Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN dan
Undang-Undang BUMN No.19 tahun 2003 tanggal 19 Juni 2003, yang
mensyaratkan bahwa pengelolaan BUMN hendaknya dilakukan berdasarkan
prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
serta kewajaran. Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)
pada PT Perkebunan Nusantara memungkinkan PT Perkebunan Nusantara IV
(Persero) Bahbutong untuk memperbaharui kinerja keryawannya sehingga
berdampak positif pada naiknya kinerja perusahaannya yang pada akhirnya akan
menambah nilai perusahaan di mata investor.
Di

Indonesia,


konsep

corporate

governance

mulai

banyak

di

perbincangkan mulai pertengahan tahun 1997, walaupun demikian hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan corporate governance pada perusahaanperusahaan di Indonesia masih mengalami sejumlah kendala. Kendala ini dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu kendala eksternal dan kendala internal.

4
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan hasil riset dan pemeringkatan penerapan konsep corporate

governance ini, dapat disimpulkan bahwa perusahaan-perusahaan yang bersedia
sebagai responden telah mengupayakan terciptanya praktik good corporate
governance sebagai sebuah sistem yang lengkap baik dari aspek keras maupun
aspek lunak organisasi, dengan tahapan yang berbeda-beda. Perbedaan tahapan
penerapan dapat diidentifikasi, terutama pada proses perumusan, pendekatan dan
penahapan yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan. Hal ini menimbulkan
optimisme bahwa sudah banyak perusahaan di Indonesia yang memberikan
perhatian lebih dan upaya yang besar untuk menjalankan bisnisnya secara
bertanggung jawab, beretika, profesional, akuntabel, adil, dan memiliki visi
jangka panjang. Adapun kehadiran dari good corporate governance dalam
perusahaan-perusahaan tujuannya adalah untuk memperbaiki kinerja dari
perusahaan tersebut. Pentingnya pelaksanaan good corporate governance
terhadap peningkatan kinerja perusahaan, mendorong perusahaan untuk lebih
serius memperbaiki kualitas penerapan good corporate governance dalam setiap
kegiatan operasional usahanya.
Keberadaan karyawan di dalam suatu perusahaan memegang peranan sangat
penting karena memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang dibutuhkan untuk
menjalankan aktivitas perusahaan. Potensi setiap karyawan yang ada dalam
perusahaan harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu
memberikan output optimal untuk mencapai tujuan perusahaan.

Setiap perusahaan akan selalu berupaya untuk meningkatkan kinerja
karyawannya dengan harapan apa yang menjadi tujuan dari perusahaan tersebut

5
Universitas Sumatera Utara

dapat tercapai. Untuk tercapainya tujuan perusahaan bukan hanya tergantung pada
peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap, melainkan lebih tergantung
pada karyawan yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Hal yang paling penting
agar berhasil atau tidaknya suatu perusahaan mencapai tujuannya adalah
tergantung bagaimana upaya perusahaan menjaga agar karyawan yang dimiliki
mampu memberikan kinerja terbaik bagi perusahaan dalam menjalankan tugasnya
masing – masing.
Pengertian kinerja menurut Mangkunegara (2006:9) istilah kinerja berasal
dari kata job performance atau actual performance (Prestasi kerja atau prestasi
sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja adalah hasil
kinerja yang dicapai secara kualitas dan Kuantitas yang dicapai oleh seseorang
karyawan dalam melaksanakan tugasnya dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Kinerja seorang karyawan merupakan hal yang bersifat individual,
karena setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda - beda

dalam mengerjakan tugasnya. Menurut Hariandja (2002 : 195) kinerja atau unjuk
kerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau perilaku nyata
yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam organisasi. Perusahaan dapat
mengukur kerja dari karyawan berdasarkan kinerja dari masing - masing
karyawan.
PT Perkebunan Nusantara IV adalah perkebunan milik negara yang
memiliki luas lahan terbesar di Indonesia, dan PT Perkebunan Nusantara IV
meraih predikat sangat baik GCG tahun 2014 dengan nilai 93,453 (predikat sangat
baik, peringkat 1) dibandingkan dengan 30 BUMN yang ada di Indonesia. Good

6
Universitas Sumatera Utara

Corporate Governance akan terlaksana dengan baik apabila didalam suatu
perusahaan memiliki karyawan yang berkualitas dan dapat menerapkan prinsipprinsip Good Corporate Governance di dalam perusahaannya, sehingga
perusahaan dapat mencapai tujuan perusahaan dengan baik.
Kinerja perusahaan menurun pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun
2012, hal tersebut dapat dilihat dari hasil produksi minyak sawit dan hasil
produksi teh jadi. Hasil produksi minyak sawit pada tahun 2014 sebesar 648.000
ton, 2012 sebesar 666.000 ton, dan hasil produksi teh jadi pada tahun 2014

sebesar 6.121 ton, 2012 sebesar 8.973 ton.
PT Perkebunan Nusantara IV meraih predikat sangat baik GCG tahun
2014 dengan nilai 93,453 (predikat sangat baik, peringkat 1), tetapi kinerja
perusahaan menurun pada tahun 2014 yang dapat dibandingkan dengan hasil
produksi tahun 2012. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip

Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Karyawan pada PT
Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bahbutong”.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas,

maka yang menjadi perumusan masalah pada penelitian ini adalah: apakah ada
pengaruh penerapan prinsip-prinsip Good Corpotate Governance (GCG) terhadap
Kinerja Karyawan pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bahbutong?


7
Universitas Sumatera Utara

1.3

Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penerapan
prinsip-prinsip Good Corpotate Governance (GCG) terhadap Kinerja Karyawan
pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bahbutong.

1.4

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bahbutong diharapkan dapat
memberikan masukan untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam
upaya peningkatan Kinerja Karyawan dengan pelaksanaan dan penerapan
Good Corporate Governance (GCG) yang baik.
2. Bagi lembaga akademik diharapkan dapat memberikan masukan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan terutama ilmu Manajemen.
3. Bagi peneliti diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman
dalam melakukan penelitian.
4. Bagi peneliti lain diharapkan dapat dijadikan referensi penelitian
selanjutnya.

8
Universitas Sumatera Utara