Formulasi dan evaluasi beads floating mukoadhesif alginat dan beads mukoadhesif alginat-kitosan yang mengandung antasida secara in vitro dan in vivo

terikat pada pola β-(1-4). Kitosan mempunyai berat molekul yang tinggi,
polikation basa lemah dengan pKa dari residu D-Glukosamin 6,2-7,0 dan tidak
larut pada pH netral dan atau pH alkali. Struktur dari kitosan ditunjukkan seperti
pada Gambar 2.6. berikut ini.

Gambar 2.6 Struktur Kimia Kitosan (Shaji, et al., 2010)
2.10 Parafin Cair
Parafin merupakan bentuk campuran hidrokarbon padat yang dimurnikan
yang diperoleh dari minyak bumi (Ansel, 2005). Pemerian parafin yaitu cairan
kental, transparan, tidak berfluorosensi, tidak berwarna, hampir tidak berbau,
hampir tidak mempunyai rasa. Kelarutan parafin, praktis tidak larut dalam air dan
tidak larut dalam etanol 95%, parafin larut dalam kloroform pekat, dan eter pekat
(Depkes RI, 1995). Parafin merupakan bahan pelunak yang bersifat aman tidak
mengiritasi dan tidak beracun bila digunakan dalam sediaan salep topical, parafin
berguna sebagai bahan penyalut pada tablet dan kapsul (Rowe, 2009).
2.11 Interaksi Antara Alginat Dan Kitosan
Interaksi antara alginat dan kitosan melalui gugus asam karboksilat dari
alginat dan gugus amino dari kitosan membentuk kompleks polielektrolit dari
muatan-muatan yang berlawanan dari keduanya seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 2.7. sebagai berikut.


Gambar 2.7 Reaksi Antara Alginat dan Kitosan (Takahashi, et al., 1990)
Elzatahry (2006) telah mengevaluasi bioadhesif beads alginat-kitosan pada
sediaan pelepasan terkontrol Teofilin dengan alginat dan salut kitosan untuk
mengontrol pelepasan obat selama 24 jam dengan menyelidiki pengaruh
penyalutan kitosan terhadap pelepasan obat. Alginat-kitosan dibuat dengan
metode hidrogelasi ionotropik dengan terbentuknya polielektrolit kompleks antara
dua muatan yang berlawanan. Hasilnya menyatakan bahwa pelepasan obat dapat
diperlambat jika disalut dengan kitosan.
BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan secara eksperimental, meliputi pembuatan sediaan
beads floating-mukoadhesif alginat dan sediaan beads mukoadhesif alginatkitosan dengan model obat antasida Al(OH)3, Mg(OH)2, dan kombinasi Al(OH)3
dan Mg(OH)2, karakterisasi dan evaluasi masing-masing sediaan, uji in vitro dan
uji in vivo. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Fisik Fakultas
Farmasi USU, Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU, dan
Laboratorium Ilmu Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam USU.
3.1 Alat-Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain neraca listrik
(Dickson), mikroskop, sonde tikus, spuit, alat-alat gelas, magnetic stirrer, pelat

kaca, rangkaian alat infus, statif dan klem, lumpang, alu, penangas air, lemari
asam, lemari pengering, pH meter (Hanna), stopwatch, thermometer, jangka