Model Pengembangan Perangkat Lunak denga (1)
TUGAS II REKAYASA PERANGKAT LUNAK
Model Pengembangan Perangkat Lunak dengan Waterfall, Rad, Prototyping,
Incremental, dan Spiral beserta Perbedaannya.
Diajukan sebagai syarat untuk memenuhi
nilai mata kuliah Rekayasa perangkat Lunak
OLEH
AGUNG KURNIAWAN
11351101160
TIF KELAS 5F
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2015
1. Pengembangan Perangkat Lunak
Secara garis besar, perangkat lunak merupakan sekumpulan kode dan program untuk
menjalankan eksekusi yang diperintahkan oleh user.
Sedangkan pengertian pengembangan perangkat lunak itu sendiri merupakan salah
satu dari tahap rancangan system rinci/detail dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem.
namun dalam artian luas istilah ini mencakup semua hal yang terlibat antara penciptaan
perangkat lunak yang diinginkan melalui pewujudan akhir perangkat lunak, idealnya
dalam proses yang terencana dan terstruktur.
Terdapat beberapa model perkembangan perangkat lunak, diataranya :
a.
b.
c.
d.
e.
Waterfall
Rad
Prototyping
Incremental
Spiral
1.1 Model Waterfall
Model waterfall adalah sesuatu proses perkembangan perangkat lunak secara
berurutan, di mana kemajuan dari perangkat lunak dipandang sebagai terus mengalir ke
bawah diibaratkan seerti air terjun yang melewati fase-fase perencanaan, pemodelan,
implementasi (konstruksi), dan pengujian.
Model pengembangan waterfall ini pertama kali diperkenalkan oleh Wiston Royce
pada tahun 70-an. Waterfall merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem
yang linier, keluaran dari tahap sebelumnya merupakan masukan untuk tahap berikutnya.
1.1.1 Tahapan Model Waterfall
Dalam pengembangan model waterfall terdapat beberapa tahapan yang terkait,
diantaranya: requirement, design, implementation, verification dan maintenance.
a. Requirement
Requirement adalah analisa kebutuhan sistem yang dibuat dalam
bentuk yang dapat dimengerti oleh klien dan staf pengembang.
b. Design
Dalam tahap ini pengembang akan menghasilkan sebuah arsitektur
sistem secara keseluruhan, dalam tahap ini menentukan alur perangkat
lunak hingga pada tahap algoritma yang detil.
c. Implementations
Yaitu tahapan dimana keseluruhan desain diubah menjadi kode-kode
program. kode program yang dihasilkan masih berupa modul-modul yang
selanjutnya akan di integrasikan menjadi sistem yang lengkap untuk
meyakinkan bahwa persyaratan perangkat lunak telah dipenuhi.
d. Verification
Klien menguji apakah sistem tersebut telah sesuai dengan kontrak yang
telah disetujui.
e. Maintenance
Merupakan instalasi dan proses perbaikan sistem sesuai kontrak.
1.1.2 Manfaat Model Waterfall
a. kualitas software tetap terjaga karena pengembangannya yang terstruktur dan
terawasi
b. proses pemeliharaan dapat dilakukan dengan mudah
c. menghasilkan Mature proses pada setiap tahapannya
d. mudah untuk diaplikasikan pada sebuah proyek
1.1.3
a.
b.
c.
Kelamahan Metode Waterfall
Ketidakflesibelan antar tahapan
Susah dalam memrespon perubahan kebutuhan costumer
Model ini hanya cocok jika:
Kebutuhan costumer sudah sangat jelas
Perubahan kebutuhan dibatasi
Gambar 1. Waterfall Model
1.2 Model RAD
Rapid Application Development (RAD) adalah salah satu metode pengembangan
suatu sistem informasi dengan waktu yang relatif singkat. Untuk pengembangan suatu
sistem informasi yang normal membutuhkan waktu minimal 180 hari, akan tetapi dengan
menggunakan metode RAD suatu sistem dapat diselesaikan hanya dalam waktu 30-90
hari.
1.2.1 Penerapan RAD
Model RAD mengadopsi model waterfall, dan pembangunan dengan waktu
singkat dicapai dengan menerapkan:
1. Component based construction ( pemrograman berbasis komponen bukan
prosedural).
2. Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang telah
ada.
3. Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.
4. Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tapi
tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya sistem yang
dibangun.
1.2.2
Tahapan-Tahapan RAD
a. Requirements Planing
User dan analyst melakukan semacam pertemuan untuk
melakukan identifikasi tujuan dari aplikasi atau system dan melakukan
identifikasi kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan
b. Design Workshop
Melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan
apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst.
c. Implementation
Proses pengujian terhadap program apakah terdapat kesalahan
atau tidak sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi.
1.2.3
Kelamahan Model RAD
a. Model RAD memerlukan sumber daya yang cukup besar, terutama
untuk proyek dengan skala besar.
b. kinerja dari perangkat lunak yang dihasilkan dapat menjadi masalah
manakala kebutuhan-kebutuhan diawal proses tidak dapat dimodulkan,
sehingga pendekatan dengan model ini kurang bagus.
c. sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
d. penghalusan dan penggabungan dari beberapa tim di akhir proses
sangat diperlukan dan ini memerlukan kerja keras.
e. proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi
f. risiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini.
1.2.4
Kelebihan Model RAD
a. Lebih
efektif
dari
pendekatan waterfall/sequential
linear dalam
menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan langsung dari
pelanggan
b. Cocok untuk proyek yang memerlukan waktu yang singkat
c.
Model ini cocok untuk proyek dengan skala besar.
Gambar 2. Model RAD
1.3 Model Prototyping
Prototyping adalah sebuah proses pengumpulan persyaratan, pengaplikasian prinsip
analisis, dan penyusunan model perangkat lunak yang akan dibangun untuk penilaian dan
pengembangan. Akhirnya ada lingkungan yang membutuhkan konstruksi prototipe pada
awal analisis, karena model adalah satu-satunya alat dimana persyaratan dapat ditarik
secara efektif. Model tersebut kemudian dikembangkan dalam perangkat lunak produksi.
Terdapat empat macam model prototyping:
a. Prototype kertas, menggambarkan system dengan menggunakan media kertas.
b. Prototype berbasis PC, memanfaatkan program aplikasi untuk menunjukkan
interaksi manusia dan komputer.
c. Prototype kerja, merupakan implementasi sebagian fungsi system yang ingin
dilihat unjuk kerjanya, dan diwujudkan dalam sebuah program.
d. Prototype program, program benar-benar dibuat dan dapat berfungsi dengan
baik. Selain itu, program juga terus menerus ditambah dan dilengkapi.
1.3.1
Kelebihan danManfaat Prototyping
Adanya komunikasi yang intensif antara pengembang dan user
Membantu dalam analisis
Peran user meningkat
Pengembangan lebih cepat
Mudah dalam implementasinya,
1.3.2
Kelemahan Model Prototyping
User sibuk
User ingin program segera
User berharap terlalu banyak
1.3.3
Tahapan Model Prototyping
Pengumpulan Kebutuhan
Pembangunan Prototyping
Evaluasi Prototyping
Mencodekan System
Menguji system
Evaluasi system
Menggunakan System
Gambar 3. Model Prototyping
1.4 Model Incremental
Model Incremental merupakan Model Incremental dalam rekayasa perangkat lunak,
menerapkan rekayasa perangkat lunak perbagian, hingga menghasilkan perangkat lunak
yang lengkap. Proses membangun berhenti jika produk telah mencapai seluruh fungsi
yang diharapkan.
1.4.1
Kelebihan Model Incremental
Kebutuhan pengguna / customer dipenuhi pada setiap bagian yang selesai
terlebih dahulu
Bagian yang selesai terlebih dahulu menjadi prototipe
Resiko rendah
Bagian yang punya prioritas tertinggi dapat dites secara intensive
1.4.2
Kelemahan Model Incremental
Permasalahan
Batasan proses tidak jelas
Sistem kurang terstruktur
Kemampuan aplikasi
Untuk sistem dengan interaksi skala kecil dan medium
Untuk antarmuka user
Untuk sistem dengan masa penggunaan pendek
1.4.3
1
Tahapan Model Incremental
Requirement , Requirment adalah proses tahapan awal yang dilakukan pada
incremental model adalah penentuan kebutuhan atau analisis kebutuhan.
2
Specification, Specification adalah proses spesifikasi dimana menggunakan
analisis kebutuhan sebagai acuannya.
3
Architecture Design, adalah tahap selanjutnya, perancangan software yang
terbuka agar dapat diterapkan sistem pembangunan per-bagian pada tahapan
selanjutnya.
4
Code setelah melakukan proses desain selanjutnya ada pengkodean.
5
Test merupakan tahap pengujian dalam model ini.
Gambar 4. Model incremental
1.5 Model Spiral
Model spiral adalah model proses software yang evolusioner yang merangkai sifat
iteratif dari prototipe dengan cara kontrol dan aspek sistematis dari model sekuensial
linier.
1.5.1
Tahapan Model Spiral
Tahap Liason
Tahap Planning (perencanaan)
Tahap Analisis Resiko
Tahap Rekayasa (engineering
Tahap Konstruksi dan Pelepasan (release
Tahap Evaluasi
1.5.2
Kelebihan Model Spiral
. Sangat mempertimbangkan resiko kemungkinan munculnya kesalahan
Pendekatan model ini dilakukan melalui tahapan-tahapan yang sangat baik
dengan menggabungkan model waterfall
Baik pengembang maupun pemakai dapat cepat mengetahui letak kekurangan
dan kesalahan dari system.
1.5.3
Kekurangan Model Spiral
Waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat lunak cukup panjang
Sangat tergantung kepada tenaga ahli
Terdapat pula kesulitan untuk mengontrol proses.
Perencanaanann
Analisis resiko
Komunikasi
pelanggan
Perekayasaan
Gambar 5. Model Spiral
Evaluasi pelanggan
Konstruksi dan
peluncuran
2. Perbedaan Model Pengembangan Perangkat Lunak dengan Waterfall, Rad,
Prototyping, Incremental, dan Spiral
Model
Waterfall
Sistem Kerja
Proyek dibagi
Penekanan
Penekanan pad
Konsep
Control ketat
Pendekatan
Menerapkan
menjadi
perencanaan,
dijaga selama
pendekatan
beberapa fase
jadwal waktu,
umur proyek
tradisional.
yang berurutam,
tanggal target,
melalui
dengan beberapa dan
dokumentasi
tumpang tindih
implementasi
tertulis yang
dan splashback
dari
luas, review
diterima antar
keseluruhan
formal dan
fase.
system pada
persetujuan oleh
satu waktu.
pengguna dan
manajemen
informasi
teknologi yang
terjadi pada akhir
fase yang belum
memulai tahap
Rad
Model RAD
RAD
berikutnya
Rapid
hampir sama
menekankan
application
pembanguna
dengan model
pada siklus
development
n perangkat
waterfall,
pembangunan
menggunakan
lunak yang
bedanya siklus
pendek,
metode iteratif
tergolong
pengembangan
singkat, dan
(berulang) dalam
dalam teknik
yang ditempuh
cepat.
mengembangkan
incremental
sistem
(bertingkat).
model ini sangat
pendek dengan
penerapan
teknik yang
cepat.
proses
Upaya
Prototyping
Penekanan pada
Kecil mock-
Pendekatan
untukmengura pengurangan
updari sistem
untukmenangan
ngi risiko
waktu dan
yangdibentuk
ibagian-
proyek yang
biaya, dan
setelah
bagianyang
melekat
peningkataan
melalui proses
dipilihdarimeto
dengan
keterlibatan
berulang-
dologi,
memecah
pengguna
ulangsampaimodi
pengembangan
proyek ke
fikasiprototipeber
yang lebih
dalam segmen
kembanguntuk
besar yang
yang lebih
memenuhi
lebih
kecil dan
kebutuhanpenggu
tradisional
menyediakan
na.
lebih
banyak kemda
han
perubahan sel
ama
proses pemba
Incremental
Spiral
ngunan.
Cara
kerja
sama seperti
waterfall, di
mana semua
fase
selesai
untuk
sebagian kecil
dari
suatu
system,
sebelum
melanjutkan
ke berikutnya
Menentukan
tujuan
alternative
dan kendala
dari
iterasi.
Mengevaluasi
dari
alternative,
mengidentifik
asikan
dan
Waktu
kerja
yang
lebih
cepat,
dan
pengurangan
resiko
kerja
karena prosedur
yang
lebih
sederhana
konsep perangkat
lunak
awal,
analisis
persyaratan, dan
desain arsitektur
didefenisikan
melalui waterfall.
Pendekatan
metodologi
pengembangan
system.
Penilaian resiko
dan
meminimalkan
resiko proyek
Memulai
setiapsiklus
dengan
identifikasi
pemangku
kepentingan dan
kondisi menang
mereka,
dan
mengakhiri setiap
siklus
dengan
Pendekatan
dari
penggabungan
keuntungan
dari
konsep
top-down dan
bottom-up
mengatasi
resiko.
Mengembang
kan
dan
memferivikasi
kiriman dari
iterasi.
Merencanaka
n
iterasi
berikutnya
riview
komitmen
dan
Model Pengembangan Perangkat Lunak dengan Waterfall, Rad, Prototyping,
Incremental, dan Spiral beserta Perbedaannya.
Diajukan sebagai syarat untuk memenuhi
nilai mata kuliah Rekayasa perangkat Lunak
OLEH
AGUNG KURNIAWAN
11351101160
TIF KELAS 5F
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2015
1. Pengembangan Perangkat Lunak
Secara garis besar, perangkat lunak merupakan sekumpulan kode dan program untuk
menjalankan eksekusi yang diperintahkan oleh user.
Sedangkan pengertian pengembangan perangkat lunak itu sendiri merupakan salah
satu dari tahap rancangan system rinci/detail dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem.
namun dalam artian luas istilah ini mencakup semua hal yang terlibat antara penciptaan
perangkat lunak yang diinginkan melalui pewujudan akhir perangkat lunak, idealnya
dalam proses yang terencana dan terstruktur.
Terdapat beberapa model perkembangan perangkat lunak, diataranya :
a.
b.
c.
d.
e.
Waterfall
Rad
Prototyping
Incremental
Spiral
1.1 Model Waterfall
Model waterfall adalah sesuatu proses perkembangan perangkat lunak secara
berurutan, di mana kemajuan dari perangkat lunak dipandang sebagai terus mengalir ke
bawah diibaratkan seerti air terjun yang melewati fase-fase perencanaan, pemodelan,
implementasi (konstruksi), dan pengujian.
Model pengembangan waterfall ini pertama kali diperkenalkan oleh Wiston Royce
pada tahun 70-an. Waterfall merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem
yang linier, keluaran dari tahap sebelumnya merupakan masukan untuk tahap berikutnya.
1.1.1 Tahapan Model Waterfall
Dalam pengembangan model waterfall terdapat beberapa tahapan yang terkait,
diantaranya: requirement, design, implementation, verification dan maintenance.
a. Requirement
Requirement adalah analisa kebutuhan sistem yang dibuat dalam
bentuk yang dapat dimengerti oleh klien dan staf pengembang.
b. Design
Dalam tahap ini pengembang akan menghasilkan sebuah arsitektur
sistem secara keseluruhan, dalam tahap ini menentukan alur perangkat
lunak hingga pada tahap algoritma yang detil.
c. Implementations
Yaitu tahapan dimana keseluruhan desain diubah menjadi kode-kode
program. kode program yang dihasilkan masih berupa modul-modul yang
selanjutnya akan di integrasikan menjadi sistem yang lengkap untuk
meyakinkan bahwa persyaratan perangkat lunak telah dipenuhi.
d. Verification
Klien menguji apakah sistem tersebut telah sesuai dengan kontrak yang
telah disetujui.
e. Maintenance
Merupakan instalasi dan proses perbaikan sistem sesuai kontrak.
1.1.2 Manfaat Model Waterfall
a. kualitas software tetap terjaga karena pengembangannya yang terstruktur dan
terawasi
b. proses pemeliharaan dapat dilakukan dengan mudah
c. menghasilkan Mature proses pada setiap tahapannya
d. mudah untuk diaplikasikan pada sebuah proyek
1.1.3
a.
b.
c.
Kelamahan Metode Waterfall
Ketidakflesibelan antar tahapan
Susah dalam memrespon perubahan kebutuhan costumer
Model ini hanya cocok jika:
Kebutuhan costumer sudah sangat jelas
Perubahan kebutuhan dibatasi
Gambar 1. Waterfall Model
1.2 Model RAD
Rapid Application Development (RAD) adalah salah satu metode pengembangan
suatu sistem informasi dengan waktu yang relatif singkat. Untuk pengembangan suatu
sistem informasi yang normal membutuhkan waktu minimal 180 hari, akan tetapi dengan
menggunakan metode RAD suatu sistem dapat diselesaikan hanya dalam waktu 30-90
hari.
1.2.1 Penerapan RAD
Model RAD mengadopsi model waterfall, dan pembangunan dengan waktu
singkat dicapai dengan menerapkan:
1. Component based construction ( pemrograman berbasis komponen bukan
prosedural).
2. Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang telah
ada.
3. Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.
4. Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tapi
tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya sistem yang
dibangun.
1.2.2
Tahapan-Tahapan RAD
a. Requirements Planing
User dan analyst melakukan semacam pertemuan untuk
melakukan identifikasi tujuan dari aplikasi atau system dan melakukan
identifikasi kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan
b. Design Workshop
Melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan
apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst.
c. Implementation
Proses pengujian terhadap program apakah terdapat kesalahan
atau tidak sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi.
1.2.3
Kelamahan Model RAD
a. Model RAD memerlukan sumber daya yang cukup besar, terutama
untuk proyek dengan skala besar.
b. kinerja dari perangkat lunak yang dihasilkan dapat menjadi masalah
manakala kebutuhan-kebutuhan diawal proses tidak dapat dimodulkan,
sehingga pendekatan dengan model ini kurang bagus.
c. sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
d. penghalusan dan penggabungan dari beberapa tim di akhir proses
sangat diperlukan dan ini memerlukan kerja keras.
e. proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi
f. risiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini.
1.2.4
Kelebihan Model RAD
a. Lebih
efektif
dari
pendekatan waterfall/sequential
linear dalam
menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan langsung dari
pelanggan
b. Cocok untuk proyek yang memerlukan waktu yang singkat
c.
Model ini cocok untuk proyek dengan skala besar.
Gambar 2. Model RAD
1.3 Model Prototyping
Prototyping adalah sebuah proses pengumpulan persyaratan, pengaplikasian prinsip
analisis, dan penyusunan model perangkat lunak yang akan dibangun untuk penilaian dan
pengembangan. Akhirnya ada lingkungan yang membutuhkan konstruksi prototipe pada
awal analisis, karena model adalah satu-satunya alat dimana persyaratan dapat ditarik
secara efektif. Model tersebut kemudian dikembangkan dalam perangkat lunak produksi.
Terdapat empat macam model prototyping:
a. Prototype kertas, menggambarkan system dengan menggunakan media kertas.
b. Prototype berbasis PC, memanfaatkan program aplikasi untuk menunjukkan
interaksi manusia dan komputer.
c. Prototype kerja, merupakan implementasi sebagian fungsi system yang ingin
dilihat unjuk kerjanya, dan diwujudkan dalam sebuah program.
d. Prototype program, program benar-benar dibuat dan dapat berfungsi dengan
baik. Selain itu, program juga terus menerus ditambah dan dilengkapi.
1.3.1
Kelebihan danManfaat Prototyping
Adanya komunikasi yang intensif antara pengembang dan user
Membantu dalam analisis
Peran user meningkat
Pengembangan lebih cepat
Mudah dalam implementasinya,
1.3.2
Kelemahan Model Prototyping
User sibuk
User ingin program segera
User berharap terlalu banyak
1.3.3
Tahapan Model Prototyping
Pengumpulan Kebutuhan
Pembangunan Prototyping
Evaluasi Prototyping
Mencodekan System
Menguji system
Evaluasi system
Menggunakan System
Gambar 3. Model Prototyping
1.4 Model Incremental
Model Incremental merupakan Model Incremental dalam rekayasa perangkat lunak,
menerapkan rekayasa perangkat lunak perbagian, hingga menghasilkan perangkat lunak
yang lengkap. Proses membangun berhenti jika produk telah mencapai seluruh fungsi
yang diharapkan.
1.4.1
Kelebihan Model Incremental
Kebutuhan pengguna / customer dipenuhi pada setiap bagian yang selesai
terlebih dahulu
Bagian yang selesai terlebih dahulu menjadi prototipe
Resiko rendah
Bagian yang punya prioritas tertinggi dapat dites secara intensive
1.4.2
Kelemahan Model Incremental
Permasalahan
Batasan proses tidak jelas
Sistem kurang terstruktur
Kemampuan aplikasi
Untuk sistem dengan interaksi skala kecil dan medium
Untuk antarmuka user
Untuk sistem dengan masa penggunaan pendek
1.4.3
1
Tahapan Model Incremental
Requirement , Requirment adalah proses tahapan awal yang dilakukan pada
incremental model adalah penentuan kebutuhan atau analisis kebutuhan.
2
Specification, Specification adalah proses spesifikasi dimana menggunakan
analisis kebutuhan sebagai acuannya.
3
Architecture Design, adalah tahap selanjutnya, perancangan software yang
terbuka agar dapat diterapkan sistem pembangunan per-bagian pada tahapan
selanjutnya.
4
Code setelah melakukan proses desain selanjutnya ada pengkodean.
5
Test merupakan tahap pengujian dalam model ini.
Gambar 4. Model incremental
1.5 Model Spiral
Model spiral adalah model proses software yang evolusioner yang merangkai sifat
iteratif dari prototipe dengan cara kontrol dan aspek sistematis dari model sekuensial
linier.
1.5.1
Tahapan Model Spiral
Tahap Liason
Tahap Planning (perencanaan)
Tahap Analisis Resiko
Tahap Rekayasa (engineering
Tahap Konstruksi dan Pelepasan (release
Tahap Evaluasi
1.5.2
Kelebihan Model Spiral
. Sangat mempertimbangkan resiko kemungkinan munculnya kesalahan
Pendekatan model ini dilakukan melalui tahapan-tahapan yang sangat baik
dengan menggabungkan model waterfall
Baik pengembang maupun pemakai dapat cepat mengetahui letak kekurangan
dan kesalahan dari system.
1.5.3
Kekurangan Model Spiral
Waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat lunak cukup panjang
Sangat tergantung kepada tenaga ahli
Terdapat pula kesulitan untuk mengontrol proses.
Perencanaanann
Analisis resiko
Komunikasi
pelanggan
Perekayasaan
Gambar 5. Model Spiral
Evaluasi pelanggan
Konstruksi dan
peluncuran
2. Perbedaan Model Pengembangan Perangkat Lunak dengan Waterfall, Rad,
Prototyping, Incremental, dan Spiral
Model
Waterfall
Sistem Kerja
Proyek dibagi
Penekanan
Penekanan pad
Konsep
Control ketat
Pendekatan
Menerapkan
menjadi
perencanaan,
dijaga selama
pendekatan
beberapa fase
jadwal waktu,
umur proyek
tradisional.
yang berurutam,
tanggal target,
melalui
dengan beberapa dan
dokumentasi
tumpang tindih
implementasi
tertulis yang
dan splashback
dari
luas, review
diterima antar
keseluruhan
formal dan
fase.
system pada
persetujuan oleh
satu waktu.
pengguna dan
manajemen
informasi
teknologi yang
terjadi pada akhir
fase yang belum
memulai tahap
Rad
Model RAD
RAD
berikutnya
Rapid
hampir sama
menekankan
application
pembanguna
dengan model
pada siklus
development
n perangkat
waterfall,
pembangunan
menggunakan
lunak yang
bedanya siklus
pendek,
metode iteratif
tergolong
pengembangan
singkat, dan
(berulang) dalam
dalam teknik
yang ditempuh
cepat.
mengembangkan
incremental
sistem
(bertingkat).
model ini sangat
pendek dengan
penerapan
teknik yang
cepat.
proses
Upaya
Prototyping
Penekanan pada
Kecil mock-
Pendekatan
untukmengura pengurangan
updari sistem
untukmenangan
ngi risiko
waktu dan
yangdibentuk
ibagian-
proyek yang
biaya, dan
setelah
bagianyang
melekat
peningkataan
melalui proses
dipilihdarimeto
dengan
keterlibatan
berulang-
dologi,
memecah
pengguna
ulangsampaimodi
pengembangan
proyek ke
fikasiprototipeber
yang lebih
dalam segmen
kembanguntuk
besar yang
yang lebih
memenuhi
lebih
kecil dan
kebutuhanpenggu
tradisional
menyediakan
na.
lebih
banyak kemda
han
perubahan sel
ama
proses pemba
Incremental
Spiral
ngunan.
Cara
kerja
sama seperti
waterfall, di
mana semua
fase
selesai
untuk
sebagian kecil
dari
suatu
system,
sebelum
melanjutkan
ke berikutnya
Menentukan
tujuan
alternative
dan kendala
dari
iterasi.
Mengevaluasi
dari
alternative,
mengidentifik
asikan
dan
Waktu
kerja
yang
lebih
cepat,
dan
pengurangan
resiko
kerja
karena prosedur
yang
lebih
sederhana
konsep perangkat
lunak
awal,
analisis
persyaratan, dan
desain arsitektur
didefenisikan
melalui waterfall.
Pendekatan
metodologi
pengembangan
system.
Penilaian resiko
dan
meminimalkan
resiko proyek
Memulai
setiapsiklus
dengan
identifikasi
pemangku
kepentingan dan
kondisi menang
mereka,
dan
mengakhiri setiap
siklus
dengan
Pendekatan
dari
penggabungan
keuntungan
dari
konsep
top-down dan
bottom-up
mengatasi
resiko.
Mengembang
kan
dan
memferivikasi
kiriman dari
iterasi.
Merencanaka
n
iterasi
berikutnya
riview
komitmen
dan