T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penilaian Kinerja Sistem Informasi EFiling Kantor Pelayanan Pajak Menggunakan COBIT 4.1 T1 Full text

PENILAIAN KINERJA SISTEM INFORMASI EFILING KANTOR PELAYANAN PAJAK
MENGGUNAKAN COBIT 4.1

Artikel Ilmiah

Peneliti :
Rycho Christian Pratama (682011049)
Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Maret 2015

PENILAIAN KINERJA SISTEM INFORMASI EFILING KANTOR PELAYANAN PAJAK
MENGGUNAKAN COBIT 4.1

1,2

Rycho Christian Pratama1, Agustinus Fritz Wijaya2

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen
Satya Wacana
1,2
Jalan Diponegoro No. 52 – 60, Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia – 50711
1
682011049@student.uksw.edu, 2 agustinus.wijaya@staff.uksw.edu

Abstrak
Kinerja Sistem Informasi (SI) di sebuah organisasi perlu dinilai sehingga dapat diketahui
bagaimana kondisi SI yang ada saat ini dapat manjawab kebutuhan bisnis dan dapat
mendukung tercapainya tujuan organisasi. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Salatiga merupakan salah satu instansi pemerintah yang melayani berbagai keperluan
pajak di kota Salatiga. Salah satu proses bisnis yang ada dalam KPP Pratama Salatiga
untuk mempermudah para wajib pajak untuk melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan
(SPT). Oleh karena itu, KPP Pratama Salatiga telah menerapkan SI E-Filing yang
berfungsi untuk mempermudah pelaporan SPT secara online. Guna melakukan penilaian
terhadap kinerja SI E-Filing, maka perlu menggunakan sebuah standar, yaitu framework
COBIT 4.1 (Control Objectives for Information and related Technology) pada domain
Deliver and Support (DS). Penilaian kinerja SI E-Filing dilakukan dengan berfokus
terhadap dukungan dan layanan Teknologi Informasi (TI) yang terdapat di KPP Pratama

Salatiga, sehingga dapat dilihat apakah organisasi mampu menggunakan SI E-Filing
tersebut. Hasil penelitian dapat bermanfaat sebagai alat untuk menilai apakah SI E-Filing
dapat digunakan oleh KPP Pratama Salatiga dalam meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam pelaporan SPT secara online sehingga diharapkan dapat diterapkan di
seluruh KPP Pratama di Indonesia.
Kata kunci : Penilaian Kinerja, Sistem Informasi, E-Filing, Kantor Pelayanan Pajak,
Framework COBIT 4.1.

1.

Pendahuluan

Penilaian terhadap Sistem Informasi (SI) di suatu organisasi bertujuan untuk
melihat apakah sistem dapat menjadi sebuah solusi guna meningkatkan kualitas
proses bisnis yang kompleks di setiap organisasi, oleh karena itu, penggunaan SI
harus diimbangi pula dengan pengelolaan yang tepat. Penilaian kinerja SI
dilakukan agar sebuah SI diharapkan dapat menjaga keamanan aset informasi,
menjaga integritas data, menjaga efektifitas dan efisiensi sumber daya Teknologi
Informasi (TI), dan pada akhirnya dapat mendukung tercapainya tujuan
organisasi. Oleh sebab itu, perlu adanya penilaian terhadap kinerja SI di sebuah

organisasi agar sebuah sistem yang dibangun benar-benar dapat digunakan
sehingga tercipta keselarasan antara tujuan bisnis organisasi dan tujuan TI di
organisasi.
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Salatiga merupakan salah satu
instansi pemerintah yang melayani berbagai keperluan pajak di kota Salatiga. KPP
Pratama mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan
Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak
Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan
Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam wilayah
wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
(Peraturan Menteri Keuangan - 62/PMK.01/2009). Salah satu proses bisnis yang
ada dalam KPP Pratama untuk mempermudah para wajib pajak untuk melaporkan
Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT), maka KPP Pratama pusat membangun
sebuah SI yang disebut E-Filing. SI E-Filing berkaitan dengan suatu proses untuk
memfasilitasi wajib pajak dalam pelaporan SPT Tahunan secara online dan real
time yang dapat diakses melalui website Direktorat Jendral Pajak (
http://www.pajak.go.id). SI E-Filing melayani penyampaian SPT Tahunan orang
pribadi yang menggunakan formulir 1770 S dan 1770 SS.
Guna melakukan penilaian terhadap kinerja SI E-Filing, maka perlu
menggunakan sebuah standar, yaitu framework COBIT 4.1 (Control Objectives

for Information and related Technology). Standar ini dikeluarkan oleh ISACA
(Information System Audit and Control Association). Framework COBIT 4.1
dapat membantu manajemen organisasi untuk mengetahui dan mengkontrol risiko
bisnis akibat penggunaan SI/TI [1]. Selain itu, framework COBIT 4.1 juga dapat
menjadi sebuah alat untuk menilai dukungan dan layanan TI terhadap SI yang
dapat mendukung tercapainya tujuan bisnis. Dengan demikian, dapat diartikan
bahwa framework COBIT 4.1 menjadi pedoman yang dapat diandalkan oleh KPP
Pratama Salatiga dalam mengelola SI E-Filing sekaligus melakukan penilaian
terhadap kesiapan organisasi terhadap penggunaan SI E-Filing dalam rangka
menunjang proses bisnis organisasi. Hasil penelitian dapat bermanfaat sebagai
pedoman bagi KPP Pratama Salatiga guna menyediakan dukungan dan layanan
terhadap SI E-Filing dalam rangka penyelarasan antara tujuan bisnis dan tujuan TI
dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas untuk mencapai tujuan
organisasi.

1

2. Tinjauan Pustaka
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang terkait dengan penilaian kinerja SI adalah penelitian tentang

evaluasi kinerja SI di PT. PLN (Persero) Salatiga Divisi Pelayanan Pelanggan.
Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi SI pada pelayanan pelanggan untuk
melihat keefektifan sistem dalam berkontribusi di lingkungan kerja perusahaan
menggunakan framework COBIT 4.1 Domain Deliver and Support (DS). Hasil
dari penelitian ini diketahui bahwa SI/TI yang digunakan untuk mendukung
kegiatan bisnis perusahaan, dalam hal ini PT. PLN (Persero) Salatiga telah
mengawasi dan mengukur dengan baik proses pelayanan yang diberikan kepada
pelanggan telah berjalan sesuai dengan prosedur yang digunakan oleh perusahaan
[2].
Penelitian terdahulu lainnya yang juga terkait adalah penelitian pengukuran
tingkat kematangan Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak (SIDJP) di KPP
Pratama Semarang Timur menggunakan framework COBIT 4.1 Domain Deliver
and Support (DS). Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan memahami
kondisi SIDJP yang digunakan oleh KPP Pratama Semarang Timur dalam hal
mendukung implementasi administrasi pajak. Hasil penelitian ini diketahui bahwa
tingkat kematangan SIDJP dalam menerapkan proses TI Domain Deliver and
Support berada pada level Managed and Measurable yang berarti KPP Pratama
Semarang Timur telah mengawasi proses pelayanan dengan baik dan sesuai
dengan prosedur yang digunakan oleh KPP Pratama Semarang Timur [3].
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap

kinerja SI E-Filing yang telah digunakan oleh KPP Pratama Salatiga selama
kurang lebih dua tahun dengan menggunakan framework COBIT 4.1 Domain
Deliver and Support (DS). Domain DS dalam framework COBIT 4.1 dapat
digunakan sebagai kerangka kerja untuk membahas bagaimana aktivitas dukungan
dan layanan manajemen TI dari sebuah SI yang digunakan oleh organisasi.
2.2 Landasan Teori
SI E-Filing adalah suatu sistem yang dibuat oleh Direktorat Jendral Pajak
unutk menyampaikan SPT Tahunan PPh secara elektronik yang dilakukan secara
online dan real time melalui internet pada website Direktorat Jendral Pajak yaitu
http://www.pajak.go.id. Layanan E-Filing melalui website Direktorat Jendral
Pajak hanya melayani penyampaian SPT Tahunan orang pribadi yang
menggunakan formulir 1770 S dan 1770 S. Formulir 1770 S digunakan untuk
wajib pajak orang pribadi yang berpenghasilan lebih dari 60.000.000 rupiah dalam
satu tahun sedangkan formulir 1770 SS digunakan untuk wajib pajak orang
pribadi yang berpenghasilan tidak lebih dari 60.000.000 dalam satu tahun [4].
Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional
suatu organisasi berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling
berhubungan dan berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan


2

mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan
pengawasan dalam organisasi [5]. Jadi penilaian kinerja sistem informasi adalah
suatu cara untuk menentukan efektivitassebuah sistem informasi sebuah
organisasi dimana sistem informasi memiliki fungsi untuk mendukung
pengambilan keputusan dan pengawasan. Penilaian kinerja dilakukan untuk
mendorong keberhasilan perusahaan dalam menerapkan strategi yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Framework COBIT adalah sebuah model atau kerangka kerja untuk
mengkontrol sebuah lingkungan SI/TI atau sering disebut tata kelola SI/TI, dalam
hal ini framework COBIT dapat membantu manajemen organisasi untuk
mengetahui dan mengkontrol risiko bisnis akibat penggunaan SI/TI. Menurut
Gondodiyoto, framework COBIT merupakan a set of best practices (framework)
bagi pengelolaan TI (IT Governance) [6]. Dengan demikian dapat diartikan bahwa
framework COBIT menjadi pedoman yang dapat diandalkan untuk mengelola TI
dalam rangka menunjang kinerja dan proses bisnis perusahaan, selain itu juga
membantu auditor , pengguna dan manajemen untuk menjembatani gap antara
resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan teknis TI yang mungkin
muncul. Saat ini framework COBIT memang telah memiliki versi 5.0 yang telah

membagi tata kelola TI (IT Governance) dengan tata kelola manajemen
(Management Governance), namun dalam penelitian ini digunakan framework
COBIT 4.1 yang dirasa masih optimal untuk melakukan penilaian terhadap kinerja
SI yang merupakan bagian dari IT Governance [7]. Adapun framework COBIT
4.1 memiliki 4 domain, yaitu:
1. Plan and Organize (PO)
Secara umum domain ini membahas strategi dan taktik, serta identifikasi
bagaimana TI dapat berkontribusi terhadap pencapaian sasaran bisnis. Domain PO
memiliki 10 sub domain yaitu:
Tabel 1. Sub Domain Plan and Organize (PO)

Sub
domain
PO1
PO2
PO3
PO4
PO5
PO6
PO7

PO8
PO9
PO10

Penjelasan
Mendefinisikan rencana strategis TI
Mendefinisikan arsitektur informasi
Menentukan arahan teknologi
Menfedinisikan proses TI, organisasi, dan
keterhubungannya
Mengelola investasi TI
Mengkomunikasikan tujuan dan arahan
manajemen
Mengelola sumber daya TI
Mengelola kualitas
Menaksir dan mengelola resiko TI
Mengelola proyek

3


2. Acquire and Implement (AI)
Domain ini membahas bagaimana agar strategi TI dapat direalisasikan dan
menggambarkan bagaimana perubahan serta pemeliharan dari sistem yang ada
selaras dengan sasaran bisnis. Domain AI memiliki 7 sub domain:
Tabel 2. Sub Domain Acquire and Implement (AI)

Sub
Domain
AI1
AI2
AI3
AI4
AI5
AI6
AI7

Penjelasan
Mengidentifikasi solusi otomatis
Memperoleh dan memelihara software
apliaksi

Memperoleh
dan
memelihara
infrastruktur teknologi
Memungkinkan
oprsional
dan
penggunaan
Memenuhi sumber daya TI
Mengelola perubahan
Instalasi dan akreditasi solusi serta
perubahannya

3. Deliver and Support (DS)
Domain ini mencakup penyampaian hasil aktual dari pelayanan yang
diminta, termasuk pengelolaan kelancaran dan keamanan, dukungan layanan
terhadap pengguna serta pengelolaan data dan oprasional fasilitas. Domain DS
memiliki 13 sub domain yaitu:
Tabel 3. Sub Domain Deliver and Support (DS)

Sub
Domain
DS1
DS2
DS3
DS4
DS5
DS6
DS7
DS8
DS9
DS10
DS11
DS12
DS13

Penjelasan
Mendefinisikan dan mengelola tingkat
layanan
Mengelola layanan pihak ketiga
Megnelola kinerja dan kapasits
Memastikan layanan yang berkelanjutan
Memastikan keamanan sistem
Mengidentifikasi dan mengalokasikan
biaya
Mendidik dan melatih pengguna
Mengelola service desk dan insiden
Mengelola konfigurasi
Mengelola permasalahan
Mengelola data
Mengelola lingkungan fisik
Mengelola operasi

4

4. Monitor and Evaluate (ME)
Secara umum domain ini membahas kinerja manajemen, kontrol internal,
pemenuhan aturan dan menyediakan tata kelola. Domain ME terdiru dari 4 sub
domain yaitu:
Tabel 4. Sub Domain Monitor and Evaluate (ME)

Sub
domain
ME1
ME2
ME3
ME4

Penjelasan
Mengawasi dan mengevaluasi kinerja TI
Mengawasi dan mengevaluasi kontrol
internal
Memastikan kepatuhan pada peraturan
Menyediakan tata kelola TI

3. Metodologi Penelitian
Penelitian yang dilakukan di KPP Pratama Salatiga menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian yang dilakukan tergolong penelitian
dengan menggunakan objek studi kasus yang berarti bahwa penelitian ini
dilakukan secara langsung pada objek penelitian dengan cara mengumpulkan
data, mengolah data, menganalisis data dan kemudian menyimpulkannya. Data
yang diolah adalah berupa data primer yang berarti data diperoleh dari
narasumber yang berkaitan secara langsung dengan topik penelitian. Adapun
proses pengumpulan data melalui beberapa cara atau teknik, antara lain yaitu:
wawancara, kuesioner maupun observasi. Adapun tahapan penelitian pada
Gambar 1.

Gambar 1. Tahapan Penelitian

5

Berikut penjelasan dari tahapan penelitian yang terdapat pada Gambar 1 di
atas: Tahapan pertama yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menentukan
ruang lingkup penelitian dimana objek yang diteliti yaitu SI E-Filing yang
digunakan pada KPP Pratama Salatiga, melalui beberapa pihak, diperoleh datadata yang berhubungan dengan SI E-Filing. Tahapan berikutnya adalah
menentukan metode untuk melakukan penilaian terhadap kinerja SI. Penelitian ini
menggunakan framework COBIT 4.1, sebelum melakukan penilaian kinerja SI,
dilakukan proses penyelarasan antara tujuan bisnis organisasi KPP Pratama
Salatiga dengan tujuan TI di KPP Pratama Salatiga. Proses penyelarasan tersebut
adalah dengan menggunakan IT Balanced Scorecard (IT BSC) yang merupakan
alat untuk memetakan proses bisnis internal organisasi dari berbagai perspektif.
Adapun perspektif proses bisnis internal organisasi menurut IT BSC yaitu: (1)
Perspektif Keuangan, (2) Perspektif Pelanggan, (3) Perspektif Proses Bisnis
Internal, dan (4) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. Tujuan bisnis
organisasi harus diselaraskan oleh tujuan TI sehingga organisasi mampu mencapai
tujuan dengan dukungan TI yang dimilikinya selain itu tujuan TI harus
diimplementasikan oleh proses-proses TI yang ada di organisasi sehingga tercipta
tata kelola TI yang baik.
Setelah itu disusunlah rencana program penilaian kinerja SI sesuai framework
COBIT 4.1 domain Deliver and Support karena pada penelitian ini berfokus pada
dukungan dan layanan TI organisasi. Pada tahapan ini perlu adanya identifikasi
mengenai data organisasi terkait dan juga proses bisnis dari SI yang akan menjadi
objek penelitian. Temuan-temuan yang didapatkan lalu dikumpulkan dan dicatat.
Pada tahap selanjutnya dilakukan penilaian kinerja SI berdasarkan analisa temuantemuan yang ada, dari analisa temuan-temuan tersebut kemudian dilakukan
penentuan maturity level manajemen TI terhadap dukungan dan layanan kepada
SI E-Filing dengan demikian organisasi akan mengetahui pada posisi level apakah
tingkat kematangan sebuah manajemen TI di KPP Pratama Salatiga terhadap
dukungan dan layanannya pada SI E-Filing yang telah dijalankan di organisasi,
selanjutnya disusunlah beberapa rekomendasi agar perusahaan dapat
meningkatkan kinerja SI terkait. Setelah mengetahui maturity level tersebut,
perusahaan diharapkan dapat melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil
rekomendasi untuk mencapai target maturity level yang lebih baik, kemudian akan
dilakukan penilaian maturity level dan penilaian kinerja kembali terhadap SI
tersebut pada kondisi terkini.
Sebelum melakukan pengumpulan data, dilakukan proses penentuan
responden yang merupakan sumber informasi yang dapat dijadikan dasar analisis
dalam penilaian kinerja SI E-Filing. Adapun responden yang dipilih dalam
penelitian ini yaitu responden yang mewakili tabel RACI (Responsibile,
Accountable, Consulted, dan Informed). Pembagian responden adalah sesuai
dengan peran (role) pada stakeholder dalam proses pengolahan data SI E-Filing di
KPP Pratama Salatiga yang tediri dari Bapak Hendratna Sulistya selaku Kepala
seksi Pengontrolan Data dan Informasi (PDI), Bapak Devit Kurniawan selaku
Operator Console/Staff TI, dan Ibu Yuni selaku Kepala Seksi Pelayanan. Adapun
daftar responden dapat dilihat pada Tabel 5.

6

Tabel 5. Responden Kuesioner Berdasarkan Tabel RACI Framework COBIT 4.1

RACI Roles
Chief
Executive
Officer (CEO)
Business
Executives
Chief
Informastion
Officier (CIO)
Business
Process Owner
Head
Operation
Chief
Architect
Head
Development
Head
IT
Administration
4.

Stakeholder SI E-Filing
Kepala Pusat Data dan Informasi

Seksi Pelayanan
Seksi Pelayanan

Seksi Pelayanan
Seksi Pelayanan
Staff TI
Staff TI
Kepala Pusat Data dan Informasi

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan kepada para
narasumber yang terdiri dari Kepala Pusat Data dan Informasi, Staff TI, dan Seksi
Pelayanan KPP Pratama Salatiga [7], maka dapat diperoleh hasil terhadap
penilaian kinerja SI E-Filing yang digunakan. Hasil penilaian tingkat kematangan
kinerja manajemen TI terhadap SI E-Filing dengan menggunakan domain Deliver
and Support adalah sebagai berikut:
a) DS1 - Mendefinisikan dan Mengelola Tingkat Layanan
Objektif ini digunakan untuk menilai apakah penetapan dan pengaturan
tingkat pelayanan SI E-Filing pada KPP Pratama Salatiga sudah jelas, mencakup
tanggung jawab dan fungsi SI E-Filing dan kinerja layanan SI terebut. Menurut
hasil pengamatan dan wawancara, bahwa SI E-Filing dibangun dan
dikembangakan untuk memperlancar proses bisnis yang ada dan KPP Pratama
Salatiga dalam melaksanakan penerapan SI E-Filing telah mengunakan SOP yang
telah dibuat oleh kantor DJP pusat sehingga memang terdapat prosedur yang jelas
dalam penerapan SI tersebut dan KPP Pratama hanya tinggal mengikuti prosedur
yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Tingkat kematangan pada objektif ini
berada pada level 3 (defined). Hal ini dapat dilihat bahwa layanan SI E-Filing
telah distandarisasi dengan adanya Standard Operating Procedure (SOP) yang
telah ditetapkan oleh DJP pusat, lalu prosedur tersebut didokumentasikan dan
disosialisasikan kepada seluruh pegawai.
b) DS2 - Mengelola Layanan Pihak Ketiga
Objektif ini digunakan untuk menilai bagaimana pengaturan layanan antara
KPP Pratama Salatiga dengan pihak ketiga mengenai pengelolaan SI E-Filing dan

7

kinerja layanan yang disepakati. Menurut hasil pengamatan dan wawancara, KPP
Pratama Salatiga selalu menjalin kerjasama dengan kantor DJP pusat, karena
kantor DJP pusat memiliki kewenangan dan tanggung jawab penuh mengelola SI
E-Filing, sehingga apabila terjadi sesuatu permasalahan SI E-Filing, maka KPP
Pratama Salatiga akan langsung menghubungi kantor DJP pusat untuk
menindaklanjuti permasalahan tersebut. Tingkat kematangan pada objektif ini
berada pada level 3 (defined). Hal ini dapat dilihat bahwa aturan dan pengawasan
mengenai layanan pihak ketiga sudah jelas yang berlaku dengan adanya kontrak
kerja yang ditetapkan berdasarkan undang-undang Kementrian Keuangan, serta
adanya pengkomunkasian yang baik secara berkala antara KPP Pratama dengan
pihak ketiga.
c) DS3 - Mengelola Kinerja dan Kapasitas
Objektif ini digunakan menilai bagaimana KPP Pratama Salatiga mengatur
kinerja dan kapasitas layanan SI dalam hal ini ketersediaan layanan SI harus tetap
terjaga dan berjalan sesuai kinerja yang diharapkan dan juga disesuaikan dengan
kebutuhan bisnis perusahaan. Menurut hasil pengamatan dan wawancara, yang
bertanggung jawab atas kelancaran layanan SI E-Filing adalah Seksi Pelayanan
dan Seksi PDI, namun belum ada evaluasi yang berkala mengenai implementasi
SI E-Filing, perbaikan hanya dilakukan apabila ada permasalhan yang terjadi, dan
hal itu langsung dilaporkan ke kantor DJP pusat. Tingkat kematangan pada
objektif ini berada pada level 2 (repeatable). Hal ini dapat dilihat bahwa belum
maksimalnya pengkomunaksian prosedur mengeai ketersedian layanan SI EFiling diantara pihak-pihak yang bersangkutan sehingga evaluasi belum dapat
dilakukan secara baik dan teratur.
d) DS4 - Memastikan Layanan dan Berkelanjutan
Objektif ini menilai bagaimana KPP Pratama Salatiga memastikan
ketersediaan layanan SI E-Filing apabila terjadi gangguan layanan sehingga tetap
dapat memenuhi kegiatan bisnis perusahaan. Menurut hasil pengamatan dan
wawancara, kantor DJP pusat adalah yang menjadi penanggung jawab penuh
kelancaran layanan SI E-Filing, segala maintenance dilakukan di pusat. KPP
Pratama Salatiga hanya berhak melaporkan apabila terjadi kendala atau
permasalahan di daerah. Tingkat kematangan pada objektif ini berada pada level 2
(repeatable). Hal ini dapat dilihat bahwa ketersedian layanan dapat memenuhi
kegiatan bisnis organisasi sangat tergantung dengan DJP Pusat, dan DJP Pusat
menjadi satu-satunya penanggung jawab apabila terdapat error sistem maupun
maintenance hanya dapat dilakukan oleh kantor DJP Pusat.
e) DS5 - Memastikan Keamanan Sistem
Objektif ini mencoba menilai bagaimana tingkat keamanan sistem harus tetap
terjaga dari berbagai ancaman, baik ancaman fisik (bencana alam, kebakaran,
pencurian, dan lain-lain) maupun ancaman logis (virus, malware, jaringan
komputer, dan sebagainya). Menurut hasil pengamatan dan wawancara, tingkat
keamanan yang dilakukan oleh KPP Pratama Salatiga yang dipantau langsung
oleh kantor DJP pusat sudah baik, mereka telah menggunakan prosedur-prosedur
yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Terbukti dengan belum ada tentang
kebococoan ataupun kehilangan data pada SI E-Filing dan pengamanan fisik pun
selalu menjadi perhatian KPP Pratama dengan menjaga keamanan kantor

8

menggunakan jasa satpam 24 jam.
Tingkat kematangan pada objektif ini berada pada level 3 (defined). Hal ini dapat
dilihat bahwa megnenai keamanan sistem sudah terdapat aturan dan tanggung
jawab yang jelas, serta adanya pengawasan yang baik yang telah dilakukan oleh
KPP Pratama.
f) DS6 - Mengidentifikasikan dan Mengalokasikan Biaya
Objektif ini digunakan untuk menilai bagaimana KPP Pratama Salatiga
mengidentifiaksi dan mengalokasikan anggaran untuk menjaga ketersediaan
sumber daya SI/TI yang dibutuhkan serta memastikan sumber daya tersebut
digunakan secara optimal. Menurut hasil pengamatan dan wawancara, alokasi
dana untuk implementasi dan keberlangsungan SI E-Filing sepenuhnya
merupakan otoritas kantor DJP pusat, KPP Pratama Salatiga hanya akan
menerima aloaksi dana yang telah ditetapkan dan menyampaikan hasil laporan
keungannya secara berkala kepada kantor pusat. Tingkat kematangan pada
objektif ini berada pada level 2 (repeatable). Hal ini dapat dilihat bahwa sudah
ada prosedur mengenai halpengalokasian dana namun otoritas pengalokasian
biaya sepenuhnya telah diatur oleh kantor DJP pusat.
g) DS7 - Mendidik dan Melatih Pengguna
Objektif ini untuk menilai KPP Pratama Salatiga mendidik dan melatih
pengguna layanan SI E-Filing, dalam hal ini pelatihan bagi para penggunan agar
mereka dapat menggunakan teknologi secara efektif. Menurut hasil pengamatan
dan wawancara, para pegawai KPP Pratama Salatiga telah mendapatkan pelatihan
dan pembinaan mengenai implementasi SI E-Filing dari kantor pusat, dan
kemudian KPP Pratama Salatiga memberikan pula sosialisasi kepada masyarakat
penggunaan SI E-Filing ini secara langsung. Tingkat kematangan pada objektif ini
berada pada level 3 (defined). Hal ini dapat dilihat bahwa pelatihan sudah
dilakukan secara formal kepada pegawai maupun kepada masyarakat selaku user,
prosedur pelatihan juga telah distandarisasi dan didokumentasikan.
h) DS8 - Mengelola Bantuan Layanan dan Insiden
Objektif ini menilai KPP Pratama Salatiga apakah memberikan fasilitas yang
dapat membantu dan memberikan saran atau solusi bagi pengguna dalam masalah
dengan penggunaan SI E-Filing. Menurut hasil pengamatan dan wawancara,
masyarakat dapat bertanya langsung kepada seksi pelayanan apabila tidak begitu
mengerti mengenai E-Filing, dan Seksi Pelayanan memiliki tugas untuk
menjelaskan secara rinci dan prosedur yang harus dilakukan wajib pajak. Tingkat
kematangan pada objektif ini berada pada level 3 (defined). Hal ini dapat dilihat
bahwa terdapat pengawaswan dan tanggung jawab yang jelas, dibuktikan dengan
adanya suatu bagian khusus yang dapat memberikan bantuan layanan kepada user
secara langsung.
i) DS9 - Mengelola Konfigurasi
Objektif ini mengatur pengelolaan konfigurasi SI/TI mencakup pendataaan,
perhitungan dan verifikasi fisik konmponen SI/TI yang dimiliki organisasi.
Menurut hasil pengamatan dan wawancara, terdapat bagian khusus yang mencatat
dan melakukan pelaporan secara berkala kepada kantor wilayah, kemudian kantor
wilayah melaporkan ke kantor pusat mengenai aset SI/TI yang dimiliki oleh setiap
KPP Pratama. Apabila ada penambahan aset ataupun aset yang rusak semuanya

9

dicatat dan dilaporkan. Tingkat kematangan pada objektif ini berada pada level 3
(defined). Hal ini dapat dilihat bahwa terdapat prosedur yang terdokumentasi dan
dikomunkasikan dengan baik mengenai pengelolaan konfigurasi SI/TI dan adanya
pengawasan dari DJP pusat mengenai hal pengelolaan konfigurasi oleh setiap
KPP Pratama yang ada.
j) DS10 - Mengelola Permasalahan
Objektif ini menilai KPP Pratama Salatiga mengelola permasalahanpermasalahan dan insiden menyangkut penerapan dan pengoperasian SI E-Filing.
Menurut hasil pengamatan dan wawancara, jika terdapat permasalahan mengenai
penerapan SI E-Filing maka kantor DJP pusat yang memiliki otoritas
memperbaiki sistem tersebut. KPP Pratama Salatiga akan mendapat instruksiinstruksi dari kantor pusat apabila terjadi masalah yang bersifat mendadak.
Tingkat kematangan pada objektif ini berada pada level 2 (repeatable). Hal ini
dapat dilihat bahwa sudah adanya prosedur mengenai pengelolaan permasalahan
yang menyangkut dengan pengoperasian SI E-Filing, namun prosedur tersebut
belum sepenuhnya dikomunikasikan ke seleruh bagian dan KPP Pratama hanya
berperan sebagai penerima instuksi dari DJP Pusat apabila terdapat permsalahan
penerapan dan pengoperasian SI E-Filing.
k) DS11 - Mengelola Data
Objektif ini menilai bagaimana KPP Pratama Salatiga mengelola data (input,
pemrosesan dan output) untuk menjamin integritas, keakuratan dan kevalidan
data. Menurut hasil pengamatan dan wawancara, semua data yang berkenaan
dengan SI E-Filing di-backup oleh server yang dimiliki oleh kantor pusat, datadata yang ada di KPP Pratama Salatiga merupakan data yang bersifat sementara
yang nantinya akan dikirim dan diproses oleh kantor DJP pusat. Tingkat
kematangan pada objektif ini berada pada level 2 (repeatable). Hal ini dapat
dilihat bahwa pengelolaan data SI E-Filing merupakan wewenang kantor DJP
Pusat, dan pihak KPP Pratama hanya sebagai pihak penampungan data sementara
sebelum dikirimkan ke DJP Pusat.
l) DS12 - Mengelola Lingkungan Fisik
Objektif ini menilai bagiamana KPP Pratama Salatiga mengelola fasilitas dan
menyediakan fasilitas yang baik untuk kelancaran penerapan SI E-Filing. Menurut
hasil pengamatan dan wawancara, lingkungan fisik yang dimiliki KPP Pratama
sudah baik untuk kelancaran penerapan SI E-Filing, sudah ada prosedur
pengamanan yang jelas pula mengenai segala aset yang ada di KPP Pratama
Salatiga, namun kadang yang menjadi kendala adalah layout kantor yang kurang
mendukung. Tingkat kematangan pada objektif ini berada pada level 3 (defined).
Hal ini dapat dilihat bahwa sudah adanya prosedur dan aturan yang telah
distandarisasi dan didokumentasikan serta telah dilakukannya pengkomunikasian
prosedur tersebut kepada seluruh pegawai KPP Pratama.
m) DS13 - Mengelola Operasi
Objektif ini menilai bagaimana KPP Pratama Salatiga mengelola kegiatan
operasionalnya yang berkaitan dengan penerapan SI E-Filing. Menurut hasil
pengamatan dan wawancara, terdapat pengontrolan berkala yang dilakukan kantor
pusat sehingga apabila terdapat permasalahan akan segera dicari solusinya, dari
pihak KPP Pratama juga telah memiliki prosedur yang jelas di setiap seksi

10

mengenai pengelolaan kegiatan operasional tiap-tiap seksi. Tingkat kematangan
pada objektif ini berada pada level 3 (defined). Hal ini dapat dilihat bahwa
terdapat pengawasan terhadap pengoperasian SI E-Filing yang dilakukan oleh
KPP Pratama serta adanya pembagian tanggung jawab yang jelas sesuai prosedur
yang ada.
Berdasarkan hasil analisis terhadap kinerja TI yang mengelola SI E-Filing
pada KPP Pratama Salatiga, maka secara keseluruhan tingkat kematangan TI
adalah berada pada level 3 (defined) yang berarti bahwa prosedur di KPP Pratama
yang berkaitan dengan pengelolaan SI E-Filing telah distandarisasi dan
didokumentasikan kemudian dikomunikasikan melalui pelatihan kepada para
pihak yang terkait. Namun masih ada penyimpangan sering tidak terdeteksi karena
prosedur yang tidak lengkap tetapi sudah memformalkan praktek yang berjalan
pada proses bisnis saat ini.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada KPP Pratama
Salatiga, maka dapat disimpulkan bahwa: SI E-Filing yang diterapkan telah sesuai
dengan kebutuhan bisnis organisasi yang dapat membantu KPP Pratama Salatiga
dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam hal pelaporan
SPT secara online dan real time. Tingkat kematangan TI di organisasi
menunjukkan level 3 (defined) yang berarti bahwa prosedur pekerjaan di KPP
Pratama yang berkaitan dengan pengelolaan SI E-Filing telah distandarisasi dan
didokumentasikan kemudian dikomunikasikan melalui pelatihan kepada para
pihak yang terkait. Hal ini memberikan gambaran bahwa organisasi telah sadar
terhadap tata kelola TI yang dapat mendukung proses bisnis guna pencapaian
tujuan organisasi.
6.

Daftar Pustaka:

[1] Sarno, Riyanarto, 2009, Strategi Sukses Bisnis dengan Teknologi Informasi
Berbasis Balanced Scorecard dan COBIT, Surabaya: ITS Press.
[2] Kalengkongan, Ruth Maria, et al., 2012, Evaluasi Kinerja Sistem
Informasi Menggunakan Framwork COBIT 4.1 Domain Deliver and Support
(Studi Kasus: Divisi Pelayanan Pelanggan PT. PLN Salatiga), Salatiga:
UKSW.
[3] Manuputty, Sally Ridge Angie, et al., 2012, Pengukuran Tingkat
Kematangan Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak di KPP Pratama
Semarang Timur Menggunakan COBIT Framework 4.1 Domain Deliver and
Support, Salatiga: UKSW.
[4] Anonymous, 2014, E-Filing, http://www.pajak.go.id, diakses tanggal 10
November 2014.
[5] Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga , Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
[6] Gondodiyoto, Sanyoto, et al., 2006, Audit Sistem Informasi, Jakarta: Mitra
Wacana Media.

11

[7] ITGI, 2007, Control Objective for Information and Related Technology 4.1.
[8] Sulistya, Hendratna, Devit Kurniawan, dan Yuni, 2014, Hasil Wawancara ,
Salatiga: KPP Pratama.

12