Perbedaan kadar pepsin dari saliva pada penderita Refluks laringofaring (LPR) dan non-LPR yang didiagnosis berdasarkan Reflux Symptom Index (RSI) dan Reflux Finding Score (RFS)”
ABSTRAK
Latar Belakang: Diagnosis dari laryngopharynngeal reflux (LPR) sampai saat ini
digunakan sebagai gold standard
adalah pemeriksaan pH monitoring, namun
pemeriksaan ini masih jauh dari kriteria ideal oleh karena sensitivitasnya dilaporkan
hanya 50% sampai 80% dan sekitar 12% dari pasien THT tidak dapat mentoleransi
prosedur ini. Penelitian terbaru untuk mendeteksi LPR adalah dengan menentukan
ada tidaknya pepsin pada laring dengan metode immunoasssay (ELISA).
Tujuan: Mengetahui perbedaan kadar pepsin pada penderita LPR dan non LPR.
Bahan dan Metode: Penelitian
analitik
dengan pendekatan cross-sectional ini
dilakukan terhadap 20 pasien LPR dengan nilai RSI >13 dan RFS >7 dan 20 pasien
non-LPR dengan nilai RSI
Latar Belakang: Diagnosis dari laryngopharynngeal reflux (LPR) sampai saat ini
digunakan sebagai gold standard
adalah pemeriksaan pH monitoring, namun
pemeriksaan ini masih jauh dari kriteria ideal oleh karena sensitivitasnya dilaporkan
hanya 50% sampai 80% dan sekitar 12% dari pasien THT tidak dapat mentoleransi
prosedur ini. Penelitian terbaru untuk mendeteksi LPR adalah dengan menentukan
ada tidaknya pepsin pada laring dengan metode immunoasssay (ELISA).
Tujuan: Mengetahui perbedaan kadar pepsin pada penderita LPR dan non LPR.
Bahan dan Metode: Penelitian
analitik
dengan pendekatan cross-sectional ini
dilakukan terhadap 20 pasien LPR dengan nilai RSI >13 dan RFS >7 dan 20 pasien
non-LPR dengan nilai RSI