Perbedaan kadar pepsin dari saliva pada penderita Refluks laringofaring (LPR) dan non-LPR yang didiagnosis berdasarkan Reflux Symptom Index (RSI) dan Reflux Finding Score (RFS)” Chapter III VI
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik
dengan desain cross-
sectional.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Departemen THT- KL RSUP. H. Adam Malik
Medan dan saliva yang diambil
dilakukan pemeriksaan immunoassay
(ELISA) dilaboratorium terpadu Fakultas Kedokteran USU di Medan guna
mendeteksi kadar pepsin. Data sampel penelitian diambil dari bulan
Februari 2016 sampai jumlah sampel terpenuhi.
3.3 Populasi, Sampel , dan Besar Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah
disangkakan menderita
LPR
seluruh penderita yang
yang datang berobat ke Divisi Faring -
Laring Kepala Leher Departemen THT RSUP H. Adam Malik Medan.
3.3.1 Sampel penelitian
Sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok LPR
dan kelompok pembanding yaitu kelompok yang bukan penderita LPR.
Diagnosis LPR ditegakkan berdasarkan RSI dan RFS dengan beberapa
keluhan dari gejala LPR seperti berikut ini: suara serak, berdehem (throat
clearing), sekret di belakang hidung (post nasal drips), kesulitan dalam
proses menelan dan perasaan mengganjal di tenggorok, batuk setelah
makan/saat berbaring, batuk kronik. Kelompok penderita LPR adalah
mereka dengan nilai RSI >13 dan RFS >7 sedangkan pembanding adalah
mereka dengan nilai RSI 7
2. Pada penderita yang bukan LPR adalah subjek dengan nilai
RSI 7
LPR (-) jika RSI < 13 dan RFS 7
RFS 13 dan RFS >7.
Sedangkan
kelompok pembanding (Non-LPR) adalah mereka dengan
nilai RSI
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik
dengan desain cross-
sectional.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Departemen THT- KL RSUP. H. Adam Malik
Medan dan saliva yang diambil
dilakukan pemeriksaan immunoassay
(ELISA) dilaboratorium terpadu Fakultas Kedokteran USU di Medan guna
mendeteksi kadar pepsin. Data sampel penelitian diambil dari bulan
Februari 2016 sampai jumlah sampel terpenuhi.
3.3 Populasi, Sampel , dan Besar Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah
disangkakan menderita
LPR
seluruh penderita yang
yang datang berobat ke Divisi Faring -
Laring Kepala Leher Departemen THT RSUP H. Adam Malik Medan.
3.3.1 Sampel penelitian
Sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok LPR
dan kelompok pembanding yaitu kelompok yang bukan penderita LPR.
Diagnosis LPR ditegakkan berdasarkan RSI dan RFS dengan beberapa
keluhan dari gejala LPR seperti berikut ini: suara serak, berdehem (throat
clearing), sekret di belakang hidung (post nasal drips), kesulitan dalam
proses menelan dan perasaan mengganjal di tenggorok, batuk setelah
makan/saat berbaring, batuk kronik. Kelompok penderita LPR adalah
mereka dengan nilai RSI >13 dan RFS >7 sedangkan pembanding adalah
mereka dengan nilai RSI 7
2. Pada penderita yang bukan LPR adalah subjek dengan nilai
RSI 7
LPR (-) jika RSI < 13 dan RFS 7
RFS 13 dan RFS >7.
Sedangkan
kelompok pembanding (Non-LPR) adalah mereka dengan
nilai RSI