KEL 1 ( X RAY)

STUDI DIAGNOSTIK
“PEMERIKSAAN X-RAY”

Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Conie Adila (P27820316001)
Desy Wahyuningtias (P27820316002)
Jihan Safira Rafika D (P27820316003)
Ananda Rizkina R(P27820316004)
Riza Elva Viviandari (P27820316005)
Shintya Novianti N (P27820316006)

Hayatil Millah (P27820316007)
Maharani Suminar (P27820316008)
Ni Komang Yuliana W (P27820316009)
Sela Yunitasari (P27820316010)

PENGERTIAN PEMERIKSAAN X-RAY
Sinar-X atau sinar Rontgen adalah salah satu bentuk dari
radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar
antara 10 nanometer ke 100 picometer (mirip dengan frekuensi
dalam jangka 30 PHz to 60 EHz). Sinar-X umumnya digunakan
dalam diagnosis gambar medikal dan Kristalografi sinar-X. SinarX adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya.
Sinar x yang melalui mogok tubuh plat fotografi dan
berinteraksi dengan molekul perak pada permukaan film. Setelah
pelat film selesai diproses, bahan padat seperti tulang muncul
sebagai putih, sedangkan jaringan lebih lembut muncul sebagai
warna abu-abu, dan airspaces terlihat hitam.

CARA KERJA PEMERIKSAAN X-RAY
1.


2.

3.

4.

5.

6.

Di dalam tabung rontgen ada katoda dan anoda dan bila katoda
(filament) dipanaskan lebih dari 20.000 derajat C sampai
menyala dengan mengantarkan listrik dari transformator.
Karena panas maka electron-electron dari katoda (filament)
terlepas.
Dengan memberikan tegangan tinggi maka electron-elektron
dipercepat gerakannya menuju anoda (target) .
Elektron-elektron mendadak dihentikan pada anoda (target)
sehingga terbentuk panas (99%) dan Sinar X (1%)
Sinar X akan keluar dan diarahkan dari tabung melelui jendela

yang disebut diafragma.
Panas yang ditimbulkan ditiadakan oleh radiator pendingin.

KEGUNAAN PEMERIKSAAN X-RAY
Sinar X adalah jenis radiasi yang digunakan dalam pencitraan dan
terapi yang menggunakan energi panjang gelombang pendek sinar mampu
menembus zat yang paling kecuali logam berat. Sinar X merupakan
pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang
radio, panas, cahaya sinar ultraviolet, tetapi mempunyai panjang
gelombang yang sangat pendek sehingga dapat menembus benda-benda.
Sinar X lulus dengan mudah melalui udara dan jaringan lunak tubuh.
Ketika mereka menemukan bahan lebih padat, seperti tulang, tumor, atau
fragmen logam, mereka harus berhenti. Diagnostik sinar x yang dilakukan
dengan posisi bagian tubuh yang akan diperiksa antara sinar terfokus sinar
x dan sebuah film piring berisi. Proses ini tidak menimbulkan rasa sakit.
Semakin besar kepadatan materi bahwa sinar x melalui, sinar lebih banyak
diserap. Jadi tulang menyerap lebih banyak sinar x dari otot atau lemak,
dan tumor dapat menyerap sinar lebih x dari jaringan di sekitarnya.

KEUNTUNGAN PEMERIKSAAN X-RAY

Keuntungan Pemeriksaan X-Ray :
Dalam ilmu kedokteran, sinar x dapat
digunakan untuk melihat kondisi tulang, gigi
serta organ tubuh yang lain tanpa melakukun
pembedahan langsung pada tubuh pasien.

Kerugian Pemeriksaan X-Ray
1. Bila sinar-x mengenai tubuh manusia akan menyebabkan jaringan kulit
menjadi mengering, jaringan tulang akan keropos dan sel telur perempuan
akan mati, sehingga menyebabkan mandul.
2. Radiasi dari sinar-x ini bukanlah penyakit, akan tetapi dampak radiasi ini
akan menurunkan tingkat stamina dan kekebalan tubuh seseorang.
3. Sinar-x yang dipaparkan kepada wanita hamil dapat berpotensi
menimbulkan keguguran, atau cacat janin, termasuk malformasi,
pertumbuhan terlambat, terbentuk kanker pada usia dewasanya, atau
kelainan lainnya.

PERSIAPAN PASIEN DAN PEMERIKSA
Persiapan Sebelum Pemeriksaan X-Ray Bagi Pasien dan Pemeriksa
1. Radiografi konvensional tanpa persiapan

Maksudnya, pasien saat datang bisa langsung difoto. Biasanya ini
untuk pemeriksaan tulang atau toraks.
2. Radiografi konvensional dengan persiapan
Pemeriksaan radiografi konvensional yang memerlukan persiapan
di antaranya untuk foto rontgen perut. Sebelum pelaksanaan,
pasien diminta untuk puasa beberapa jam atau hanya makan
bubur kecap. Dengan begitu ususnya bersih dan hasil fotonya pun
dapat dengan jelas memperlihatkan kelainan yang dideritanya.
3. Pemeriksaan dengan kontras
Sebelum dirontgen, kontras dimasukkan ke dalam tubuh dengan
cara diminum, atau dimasukkan lewat anus, atau disuntikkan ke
pembuluh vena.

PRE,INTRA,POST PEMERIKSAAN X-RAY
A. PRE Tindakan Pemeriksaan X-RAY
1. Pasien diminta untuk melepas seluruh perhiasan dari logam
sebelum dilakukan x – ray
2. Lakukan informed consent
3. Tidak ada pembatasan makanan atau cairan.
4. Pada dada pelaksanaan foto dengan posisi PA (posterior

anterior) dapat dilakukan dengan posisi berdiri dan foto AP
(anterior posterior) lateral dapat juga dilakukan,baju harus
diturunkan sampai ke pinggang, baju kertas atau baju kain
dapat digunakan dan perhiasan dapat dilepas, anjurkan pasien
untuk tarik nafas dan menahan nafas pada waktu penambilan
foto sinar X.

LANJUTAN…
5. Pada jantung foto PA dan lateral kiri dapat diindikasi untuk
mengevaluasi ukuran dan bentuk jantung, perhiasan pada
leher harus dilepaskan, baju diturunkan hingga ke pinggang.
6. Pada abdomen pelaksanaan fotoharus dilakukan sebelum
pemeriksaan IVP, baju harus dilepaskan dan digunakan baju
kain/kertas. Pasien tidur telentang dengan tangan menjauh
dari tubuh,testis harus dilindungi.
7. Pada tengkorak, sebelum pelaksanaan foto, penjepit rambut
harus dilepaskan, kaca mata gigi palsu sebelum pemeriksaan.
8. Pada rangka bila dicurigai terdapat fraktur anjurkan puasa,
dan imobilisasi pada daerah fraktur.


LANJUTAN …
B. INTRA TINDAKAN PEMERIKSAAN X-RAY
1. Proyeksi PA (Postero-Anterior ) :
1. Sinar dipancarkan ke arah film melalui punggung (posterior) pasien.
Biasanya, pasien akan diminta untuk berdiri tegak dengan, region anterior
(perut) ditempelkan pada film.
2. Tangan bertolak pinggang untuk mengangkat tulang belikat agar region
paru tidak tertutupi.
3. Pasien diminta untuk menarik napas dalam saat sinar ditembakkan agar
rongga thoraks dapat mengembang secara maksimal, diafragma akan
terdorong ke rongga abdomen (perut) sehingga dapat dihasilkan gambaran
paru/jantung seperti aslinya. Pemeriksaan ini hanya dapat dilakukan di
ruang radiologi

LANJUTAN…
2. Proyeksi AP (Antero-Posterior ) :
1. Proyeksi AP bisa dilakukan pada pasien dengan posisi telentang, duduk, atau
terlentang namun sudut batang badang 45 atau 90 derajat dari bidang datar.
2. Prosedur ini biasanya dilakukan pada pasien yang tidak dapat berpindah
tempat (mobilisasi) karena berbagai penyebab, sering kali terjadi pada pasien

pasca bedah.
3. Alat yang digunakan adalah adalah alat foto portable.
4. Hasil foto proyeksi AP biasanya menghasilkan kualitas foto yang kurang
baik dibanding proyeksi PA
3. Proyeksi lateral :
1. Posisi ini dilakukan sesuai pada indikasi baik lateral kanan maupun lateral
kiri
2. Biasanya dilakukan jika diperlukan untuk menegakkan diagnosis yang tidak
diperoleh dengan foto proyeksi lainnya.

VIDEO TENTANG X-RAY