T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesiapan Menjadi Guru pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana T1 BAB II

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kesiapan Menjadi Guru
2.1.1 Pengertian Guru
Dalam proses belajar mengajar guru merupakan komponen penting, memiliki
kualitas, metode mengajar, penguasaan materi, pengelolaan kelas adalah
sekian hal yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai tenaga pendidik.
Dalam melaksanakan tugasnya guru harus mempunyai dedikasi yang tinggi.
Tugas seorang guru bukan hal yang mudah selain menyampaikan materi
dalam proses belajar mengajar guru juga memegang masa depan generasi
muda. Bagaimana guru mengajar akan menentukan kualitas generasi muda di
masa depan.
Sebutan “GURU” harus dihayati dan dilaksanakan dengan sungguhsungguh, bukan sekedar sebutan tanpa makna. Wibowo dan Hamrin
mengemukakan arti kata guru sebagai berikut:
Pertama, huruf “G” bermakna gagasan. Artinya, semua guru harus memiliki
gagasan-gagasan yang baru dan membangun. Gagasan itu tidak sekedar
diucapkan di kelas saja, tetapi ada keberanian untuk menyebarkannya melalui
tulisan.
Kedua, huruf “U” bermakna usaha. Artinya, kompetensi, profesionalisme dan
perubahan itu bisa dicapai dengan usaha.
Ketiga, huruf “R” bermakna rasa yang meliputi asah, asih, dan asuh. Setiap

guru harus memiliki rasa itu, dan menanamkannya kepada anak didik.
Keempat, huruf “U” bermakna uang/harta. Artinya, guru dituntut memiliki
modal yang cukup untuk mencapai profesionalisme dan kompetensi. Uang
juga diperlukan untuk meningkatkan martabat dan kewibawaan guru di
tengah masyarakat yang serba matrealistik dan hedonis.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa guru adalah
seorang teladan yang diharapkan dapat bekerja secara profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
Menurut undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen yang dimaksud dengan guru adalah
Pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar
dan pendidikan menengah.

6

Sedangkan menurut Syaiful Djamarah guru adalah sosok arsitektur
yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. (2000:36). Sementara itu
menurut Mulyasa (2003:53) pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan

kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional.
Menurut pengertian diatas seorang guru tidak hanya melakukan
kegiatan belajar mengajar di dalam kelas namun juga sebagai teladan bagi
siswa agar bisa membimbing sehingga siswa tidak hanya menerima materi
tapi juga memiliki karakter yang baik.
Guru selain sebagi tenaga pendidik juga memiliki peran lain bagi
peeserta didiknya. Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian
tentang peran guru yang harus dilakoni. Peran guru yang beragam telah
diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young (1988), Manan (1990) serta
Yelon dan Weinstein (1997) yang dikutip oleh Fatah (2016)
Adapun peran-peran tersebut adalah sebagai berikut :
a) Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panutan dan
identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya. Peran guru
sebagai pendidik berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman
lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari
orang tua, dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab
kemasyarakatan,

pengetahuan
dan
keterampilan
dasar,
persiapan.untuk perka winan dan hidup berkeluarga, pemilihan
jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual.
b) Guru Sebagai Pengajar
Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam
kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor
seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru,
kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan
guru dalam berkomunikasi. Jika faktor-faktor di atas dipenuhi, maka
melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik.
c) Guru Sebagai Pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan
yang
berdasarkan
pengetahuan
dan
pengalamannya

bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini,
istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga
perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang
lebih dalam dan komplek.
7

d) Guru Sebagai Pemimpin
Guru diharapkan mempunyai kepribadian dan ilmu
pengetahuan. Guru menjadi pemimpin bagi peserta didiknya.
e) Guru Sebagai Pengelola Pembelajaran
Guru harus mampu menguasai berbagai metode
pembelajaran. Selain itu, guru juga dituntut untuk selalu menambah
pengetahuan dan keterampilan agar supaya pengetahuan dan
keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman.
f) Guru Sebagai Model dan Teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik
dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Terdapat
kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa peran ini
tidak mudah untuk ditentang, apalagi ditolak.
g) Guru Sebagai Anggota Masyarakat

Peranan guru sebagai komunikator pembangunan
masyarakat. Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam
pembangunan disegala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat
mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang yang
dikuasainya.
h) Guru Sebagai Administrator
Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar,
tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan
pengajaran. Guru akan dihadapkan pada berbagai tugas
administrasi di sekolah.
i) Guru Sebagai Penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi
orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai
penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk
menasehati orang.
j) Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam
kehidupan yang bermakna bagi peserta didik..
k) Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas
Kreatifitas merupakan hal yang sangat penting dalam

pembelajaran dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan
menunjukkan proses kreatifitas tersebut. Kreatifitas merupakan
sesuatu yang bersifat universal dan merupakan ciri aspek dunia
kehidupan di sekitar kita. Kreatifitas ditandai oleh adanya kegiatan
menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak
dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk
menciptakan sesuatu
l) Guru Sebagai Emansipator
Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi
peserta didik, menghormati setiap insan dan menyadari bahwa
kebanyakan insan merupakan “budak” stagnasi kebudayaan.
m) Guru Sebagai Evaluator
Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran
yang paling kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan
8

hubungan, serta variabel lain yang mempunyai arti apabila
berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat
dipisahkan dengan setiap segi penilaian.
n) Guru Sebagai Kulminator

Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara
bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya
peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang
memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan
belajarnya.

Berdasarkan paparan yang sudah dijelaskan maka yang dimaksud
dengan pengertian guru pada penelitian ini adalah tenaga pendidik yang
memiliki kualitas untuk mendidik, mengajar, membentuk jiwa dan watak
siswa untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
2.1.2 Pengertian Kesiapan Menjadi Guru
Dalam kamus psikologi, kesiapan (readiness) adalah suatu kematangan
untuk menerima dan mempraktekan tingkah laku tertentu. Menurut Slameto
kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk
memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi.
(Slameto, 2010:113).
Slameto mengemukakan aspek – aspek kesiapan antara lain:
a. Kondisi fisik, mental, dan emosional
b. Kebutuhan atau motif tujuan
c. Keterampilan, pengetahuan, dan pengertian yang lain yang telah

dipelajari
Slameto juga mengungkapkan tentang prinsip-prinsip readiness atau

kesiapan yaitu:
a. Semua aspek perkembangan berinteraksi (saling pengaruh
mempengaruhi).
b. Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh
manfaat dari pengalaman.
c. Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif
terhadap kesiapan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

kesiapan sebagai seorang guru tidak hanya memiliki keterampilan dan
pengetahuan tapi juga harus benar-benar siap secara mental untuk
menghadapi siswa dimana kesiapan menjadiguru bisa diperoleh melalui
pengalaman-pengalaman. Bagi mahasiswa calon guru pengalaman bisa
9

menjadi bekal untuk membentuk mental sebagai seorang guru dimana
pengalaman tersebut bisa diperoleh melalui mata kuliah microteaching

dan PPL (Progam Pengalaman Lapangan)
Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode
tertentu selama masa pembentukan dalam masa perkembangan.
Dalam undang-undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
desebutkan bahwa prinsip-prinsip Profesionalitas menyangkut hal-hal sebagai
berikut seperti yang tercantum dalam pasal 7 ayat 1 yang menyebutkan
bahwa:
Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang
dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idialisme
b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketaqwaan, dan akhlak mulia
c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai
dengan bidang tugas
d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja
g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat
h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan dan
i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur halhal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru
(UURI No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, 2005:5-6)

Sedangkan menurut W.S Winkel & M.M Sri Hastuti faktor-faktor yang
mempengaruhi kesiapan adalah sebagai berikut
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Nilai-nilai kehidupan
Taraf intelegensi
Bakat khusus
Minat
Sifat-sifat
Pengetahuan

Keadaan Jasmani (Winkel & Sri Hastuti, 2004:647)

Dalam usahanya mencapai tujuan pendidikan nasional, seorang guru
diharapkan benar-benar memiliki kesiapan yang matang. Sehingga dengan
adanya kesiapan yang dimiliki diharapkan guru dapat menguasai ilmu sesuai
bidang keilmuan yang diambil, mampu mengelola kelas dan peserta didik,
10

menunjukan kepribadian sebagai teladan bagi siswanya dan mampu
bersosialsasi dengan lingkungan sekolah.
Menurut Sardiman (2003:135-136), secara garis besar ada tiga tingkatan
kualifikasi profesional guru sebagai tenaga profesional kependidikan yaitu:
a. Tingkatan capability personal
Maksudnya adalah guru diharapkan memiliki pengetahuan, kecakapan
dan keterampilan, serta sikap yang lebih mantap dan memadai sehingga
mampu mengelola proses belajar-mengajar secara efektif.
b. Guru sebagai inovator
Guru sebagai tenaga kependidikan yang memiliki komitmen terhadap
upaya perubahan dan reformasi.
c. Guru sebagai developer
Guru harus memiliki visi keguruan yang mantap dan luas perspektifnya .

Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa guru
adalah pekerjaan yang penuh tanggung jawab. Sebagai seorang guru
diharapkan memiliki kualifikasi capability, innovator, dan developer agar
benar-benar bisa menciptakan kegiatan pembelajaran yang matang sehingga
siswa bisa menerima materi dengan jelas.
Dalam pendidikan guru dikenal adanya “Kompetensi Guru Sebagai Agen
Pembelajaran”.Kualitas akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi,
program sarjana atau diploma empat. Menurut E. Mulyasa (2007: 75-227)
mengungkapkan bahwa dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal
28 ayat (3) butir a, b, c, dan d dikemukakan bahwa terdapat empat
kompetensi guru yaitu:
a.
b.
c.
d.

Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Profesional
Kompetensi Sosial

Seperti yang tertera di Standar Nasional Pendidikan pasal 28 ayat 3 dalam
Mulyasa (2008, 75-173) memiliki kualifikasi 4 kompetesnsi yaitu :
a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik meliputi pamahaman terhadap peserta didik, perancangan
dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untu mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya .

11

b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantab,
stabil, dewasa, arif, dan beribawa menjadi teladan bagi peserta didik, dan
berahlak mulia.
c. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan
membimbing peserta didik memnuhi standar kompetensi yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Pendidikan.
d. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebugai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dangan
peserta didik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan
masyarakat sekitar.

Mengacu pada urian yang telah dipaparkan bahwa yang dimaksud
kesiapan menjadi guru pada penelitian ini adalah memiliki kesiapan fisik
maupun secara mental yang memiliki 4 kompetensi yaitu ; kompetensi
pedagogik berkaitan dengan bagaimana seorang guru mengelola kelas dan
pelaksanaan pembelajaran yang tepat, kompetensi kepribadian berkaitan
dengan bagaiamana semestinya guru menunjukan pribadi seorang guru dan
teladan bagi siswa, kompetensi profesional berkaitan dengan penguasaan
materi dan pemanfaatan teknologi guna mendukung pembelajaran, dan
kompetensi sosial berkaitan dengam bagaimana guru bersosialisasi dan
komunikasi di lingkungan sekolah dengan siswa maupun dengan sesama guru.

12

2.2 Kerangka Berpikir

Mencapai tujuan
nasional

Mahasiswa

Kesiapan

Pedagogik

Profesional

Kepribadian

GURU

13

Sosial

2.3 Penelitian yang Relevan
Judul
ANALISIS KESIAPAN
MAHASISWA
PROGRAM
STUDI
PENDIDIKAN
MATEMATIKA
SEBAGAI
CALON
PENDIDIK
PROFESIONAL

Metodologi
Kesimpulan
Analisis data yang Bahwa mahasiswa sudah siap
digunakan
dalam menjadi
calon
pendidik
penelitian ini adalah profesional
di
bidang
kualitatif
matematika
menurut
kompetensi
pedagogik,
kepribadian,
profesional,
dan sosial. Faktor yang
paling
mempengaruhi
kesiapan mahasiswa sebagai
calon pendidik profesional
di
bidang
matematika
adalah
kemampuan
penguasaan materi prasyarat
matakuliah PPM terutama
pada
matakuliah
kependidikan matematika.

14

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24