T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi dan Dampak Program Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terhadap Tingkat Pelanggaran Pelajar SMASMK dalam Berlalu Lintas di Kota Salatiga Tahun 20
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada Bab III ini berisikan tentang jenis penelitian yang akan dilakukan,
kemudian tempat dan waktu penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data,
subjek penelitian, validitas data, selanjutnya mengenai teknik analisis data.
Berikut penjelasan isi sub judul diatas:
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang hendak dilakukan ini melihat mengenai fenomena sosial yang
terjadi dalam suatu masyarakat maka bentuk penelitian yang tepat adalah
penelitian kualitatif, dimana penelitian kualitatif adalah upaya menyajikan dunia
sosial dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan
persoalan tentang manusia yang diteliti, (Jane Richie dalam Lexy J. Moleong
2007: 6). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar belakang
alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan
dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada, (Denzin dan Lincoln (1987)
dalam Lexy J. Moleong 2007: 5). Selanjutnya, dalam penelitian kualitatif metode
yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan
dokumen (Lexy J. Moleong 2007: 5).
Melihat
penelitian
kualitatif
mempunyai
latar
alamiah,
dengan
memperhatikan berbagai hal diantaranya pola perilaku, persepsi dan persoalan
maka strategi penemuan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu metode
pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala empirik yang
berlangsung di lapangan atau lokasi penelitian, umumnya dilakukan terhadap unit
48
sampel yang dihadapi sebagai responden dan bukan terhadap seluruh populasi
sasaran (Abdurrahmat Fathoni, 2005: 100). Selanjutnya menurut Riant Nugroho
(2014: 34) metode survei adalah suatu penelitian dengan informasi dari sampel
yang diambil dari populasi penelitian, di mana sampel dianggap mewakili
populasi, sehingga temuan pada sampel dapat digeneralisasi sebagai fakta dari
populasi.Adapun jenis metode survei yang digunakan yaitu survei konfirmatif
adalah survei untuk mempelajari dan menjelaskan pola hubungan yang mungkin
terjadi diantara sedikitnya dua variabel yang diamati secara empirik (Abdurrahmat
Fathoni, 2005: 101)
Dengan metode penelitian kualitatif dan strategi penemuan metode survei
konfirmatif maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana implikasi
program Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ terhadap kepatuhan hukum pelajar
SMA/SMK dalam melaksanakan peraturan lalu lintas jalan di Kota Salatiga.
B. Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan di Kota Salatiga, yang mencakup 7 SMA/SMK yaitu
SMA N 1, SMA N 3, SMA Kristen 2, MA Negeri, SMK N 2, SMK N 3, SMK
Kristen BM. Selain itu penelitian ini dilakukan di lembaga pihak yang tekait dan
bertanggung jawab dalam program Pelajar Pelopor Keselamatan lalu lintas yaitu,
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Salatiga, Dinas Perhubungan Komunikasi
dan Informasi Kebudayaan dan Pariwisata (Dinhubkombudpar) Kota Salatiga,
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kota Salatiga
Dalam penelitian ini dibutuhkan waktu 4 bulan yang dimulai dari bulan
Agustus 2016 sampai dengan November 2016, dikarenakan berhubungan dengan
49
lembaga dan masyarakat secara langsung dan peneliti harus melakukan
pengamatan pada pelaksanaan peraturan lalu lintas di jalan dalam hal ini
pengamatan dilakukan terfokus pada pelajar SMA/SMK di lingkungan sekolah
yang diteliti.
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian kualitatif menggunakam sumber data primer
adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data atau
data diperoleh langsung dari sumber data penelitian (informan), sedangkan
sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono,
2010 : 62) .
Sumber data primer adalah :
a) Informan, yang termasuk informan adalah Kepala bidang keselamatan jalan
Dinhubkombudpar Kota Salatiga, Satlantas Polres Salatiga, Disdikpora Kota
Salatiga, dan 7 sekolah SMA/SMK yaitu SMA N 1, SMA N 3, SMA Kristen
2, MA Negeri,. SMK N 2, SMK N 3, SMK Kristen BM. Selain itu penelitian
ini dilakukan di lembaga pihak yang tekait dan bertanggung jawab dalam
program Pelajar Pelopor Keselamatan lalu lintas yaitu, Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informasi, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinhubkombudpar)
Kota Salatiga, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Salatiga, Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kota Salatiga
50
b) Tempat dan
peristiwa, yaitu peneliti melakukan pengamatan
terhadap
perilaku siswa di 7 sekolah terkait dalam mematuhi peraturan lalu lintas di
jalan.
Data sekunder dalam penelitian ini diambil dari arsip atau dokumen yang
dimiliki oleh lembaga yang bersangkutan yaitu Dinhubkombudpar Kota Salatiga,
Satlantas Polres Salatiga, Disdikpora Kota Salatiga dan sekolah terkait.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2010: 62) pengumpulan data
dilakukan pada kondisi alamiah yaitu penelitian pada kondisi sosial dalam konteks
yang sesungguhnya, sehingga untuk mengumpulkan data pada kondisi alamiah
tersebut dibutuhkan teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi,
wawancara mendalam, dan dokumentasi (Muri Yusuf, 2014: 384)
Teknik pengumpulan data seperti yang telah dijelaskan dilakukan melalui 3 cara
yaitu:
a) Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui
keberadaan objek, situasi, konteks, dan makna dalam upaya pengumpulan data
penelitian. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi mengharuskan
peneliti turun kelapangan untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang,
tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan
(Djam’an Satori dan Aan Komariah, 2011 : 104-105).
Observasi dilakukan dengan cara mengamati perilaku pelajar dalam berlalu
lintas. Observasi tersebut mengenai bagaimana sikap pelajar di Kota Salatiga
51
apakah sudah memiliki tertib dalam berlalu lintas atau belum. Dengan begitu data
diperolrh dari observasi atau pengamatan langsung dengan objek yang akan
diteliti untuk mendapatkan data yang diinginkan.
b) Wawancara Mendalam
Menurut Mc Milan, Schumacher (dalam Djam’an Satori dan Aan Komariah,
2011: 128) teknik wawancara mendalam atau in-depth interviewadalah dengan
melakukan tanya jawab yang terbuka untuk memperoleh data tentang maksud
partisipan atau pokok bahasan yang ingin ditanyakan oleh peneliti tentang
bagaimana partisipan wawancara menggambarkan dunia mereka dan bagaimana
partisipan menjelaskan kejadian-kejadian penting dalam hidupnya.
Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini.
Adapun wawancara yang dilakukan adalah wawancara semiterstruktur guna
mendapatkan informasi yang diinginkan dengan selengkap-lengkapnya dengan
informan. Wawancara semiterstruktur ini sudah termasuk dalam kategori in-depth
interview dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan
wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta
pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu
mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang telah dikemukakan oleh
informan (Sugiyono,2009: 320)
Pihak-pihak yang menjadi sumber data diantaranya yaitu, siswa yang
diwakilkan menjadi Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ, dalam hal ini yang
menjadi pembahasan utama adalah bagaimana pelaksanaan program Pelajar
52
Pelopor kemudian bagaimana tugas dan peran para Pelajar Pelopor pada sekolah
maisng-masing dalam mensosialisasikan keselamatan dalam berlalu lintas. Sedang
wawancara dilakukan dengan pihak Dinhubkombudpar kota SMA untuk
mengetahui bagaimana pelaksanaan program Pelajar Pelopor Keselamatan SMA
di SMA SMA.
Wawancara dilakukan dengan pihak Disdikpora kota SMA untuk mengetahui
sekolah SMA/SMA yang ada diwilayah SMA SMA dan jumlah siswa SMA/SMA
yang ada di SMA SMA ,dan wawancara dengan pihak Satlantas kota SMA untuk
mengetahui tingkat pelanggaran lalu lintas yang melibatkan pelajar di SMA SMA
sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 selain itu untuk mengetahui jenis
pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi dan melibatkan pelajar.
c) Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang berasal dari
arsip dan dokumen dari sekelompok orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi
sosial yang sesuai dan terkait dengan fokus penelitian (Muri Yusuf, 2014 : 391)
Dokumentasi dilakukan untuk dapat menyimpan bukti-bukti penelitian atau
data penelitian dengan baik. Hal ini juga dapat menambah keabsahan atau
validnya suatu data dalam penelitian. Teknik dokumentasi yang dilakukan adalah
dengan mengumpulkan data yang saat dilakukannya penelitian. Dalam penelitian
ini arsip dan dokumen yang dimaksud adalah data mengenai perwakilan pelajar
pelopor di SMA SMA kemudian data mengenai jumlah pelanggaran lalu lintas
dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2014 yang melibatkan pelajar di SMA
SMA.
53
E. Subjek Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, subjek penelitian ditentukan dengan melakukan
perhitungan dan pertimbangan tertentu, artinya bahwa teknik pemilihan subjek
dalam penelitian kualitatif harus mempertimbangkan informan yang akan dipilih
yaitu orang yang dianggap paling mengerti tentang informasi yang diharapkan
oleh peneliti (Sugiyono, 2010: 54).
Teknik pengambilan sampel ini disebut juga sebagai Purposive Sampling,
yaitu pengambilan sampel dipertimbangkan berdasarkan maksud, tujuan, atau
kegunaan, jadi pengambilan informan didasarkan pada maksud yang sudah
ditentukan sebelumnya (Muri Yusuf, 2014: 369).
Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling berfungsi untuk
mendapatkan data yang maksimum, bukan untuk generalisasi (Kincoln dan Guba
dalam Sugiyono 2010: 54).Dari penjelasan tersebut maka penentuan sampel
dalam penelitian ini tidak membatasi dengan banyaknya responden yang akan
diteliti, tetapi ditentukan berdasarkan pertimbangan bahwa orang yang dipilih
akan memberikan informasi secara maksimum sesuai dengan yang diharapkan
peneliti (Djam’an Satori, Aan Komariah, 2011: 104-50)
Subjek penelitian dalam penelitian ini memilih informan yang terdiri dari
Kepala bidang keselamatan jalan Dinhubkombudpar Kota Salatiga, Satlantas
Polres Salatiga, Disdikpora Kota Salatiga, dan 7 SMA/SMK yaitu SMA N 1,
SMA N 3, SMA Kristen 2, MA Negeri, SMK N 1. SMK N 2, SMK N 3, SMK
Kristen BM, dari 16 sekolah yang telah mengikuti program Pelajar Pelopor
Keselamatan SMA. Alasan memilih 7 sekolah tersebut dikarenakan data yang
54
dibutuhkan dalam penelitian ini telah dipenuhi. Dalam hal ini setiap sekolah yang
menjadi subjek yaitu peserta perwakilan pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan
SMA pada masing-masing sekolah.
F. Validitas Data
Dari semua proses pengumpulan data sampai pada penarikan kesimpulan,
penelitian juga dilengkapi dengan validitas data yaitu derajat ketepatan antara data
yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh
peneliti (Sugiyono. 2012: 361). Menurut Sugiyono (2012: 327) dalam penelitian
untuk menjamin keabsahan data maka penelitian dilakukan dengan triangulasi
data yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai
teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dengan metode
triangulasi sesungguhnya peneliti menggumpulkan data sekaligus menguji
kredibilitas data.
Adapun cara uji validitas yang dilakukan menggunakan triangulasi menurut
Sugiyono (2012: 327) yaitu:
1. Triangulasi teknik, yang berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data yang berbeda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti
menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk
sumber data yang sama secara serempak.
55
Observasi
Sumber
data
utama
Wawancara
Dokumentasi
Gambar 3.1.
Triangulasi Teknik
2. Triangulasi Sumber, yang berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang
berbeda-beda dengan teknik yang sama
A
Wawancara
B
Gambar 3.2.
Triangulasi Sumber
C
G. Teknik Analisis Data
Dalam hal penelitian kualitatif menurut Bogdan (dalam Sugiyono, 2012: 332)
analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan temuannya dapat
diinformasikan
kepada
orang
lain.
Analisis
data
dilakukan
dengan
mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu
(Sugiyono, 2012:334). Lebih lanjut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2012:
56
334) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga
datanya jenuh.
Analisis data semacam ini dapat dilakukan dengan analisis data dengan Flow
Model (Sugiyono, 2012: 335).
Gambar 3.3. Analisis Flow Model
Periode pengumpulan
Reduksi data
Selama
Setelah
Antisipasi
Display data
Selama
ANALISIS
Setelah
Kesimpulan/verifikasi
Selama
Setelah
Berdasakan gambar 3.3 terlihat bahwa, setelah peneliti melakukan
pengumpulan data, maka peneliti melakukan antisipatory sebelum melakukan
reduksi data. Pengumpulan data adalah proses pencarian data yang dilakukan
sepajang proses penelitian dengan menggunakan instrumen penelitian yang telah
dibuat, guna memperoleh data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Dalam proses
pengumpulan data ini, seorang peneliti dapat melakukan analisis secara langsung
sesuai dengan informasi data yang diperoleh di lapangan.
Antisipatory atau antispasi adalah reduksi data antisipasi yang terjadi sebagai
keputusan dalam penelitian (seringkali tanpa kesadaran penuh) dengan pekerjaan
57
konseptual bingkai , dengan situs , dengan pertanyaan penelitian , dengan
pendekatan pengumpulan data untuk memilih.
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
peneliti untuk mengumpulkan data yang selanjunya, dan mencarinya bila
diperlukan.
Display data atau penyajian data merupakan proses yang dilakukan setelah
reduksi data dengan melakukan penyajian data dalam bentuk uraian singkat atau
narasi. Dengan penyajian data maka data akan lebih terorganisir dan tersusun
dalam pola hubungan, sehingga semakin mudah dipahami.
Verifikasi data dan penarikan kesimpulan adalah proses analisis data dengan
kesimpulan awal sebagai kesimpulan sementara kemudian didukung oleh buktibukti yang valid dan konsisten sehingga menjadi kesimpulan yang kredibel.
Setelah pengambilan kesimpulan, kesimpulan tersebut akan berupa temuan baru
berupa deskripsi atau gambaran suatu objek agar menjadi jelas (Sugiyono, 2012:
336)
58
METODE PENELITIAN
Pada Bab III ini berisikan tentang jenis penelitian yang akan dilakukan,
kemudian tempat dan waktu penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data,
subjek penelitian, validitas data, selanjutnya mengenai teknik analisis data.
Berikut penjelasan isi sub judul diatas:
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang hendak dilakukan ini melihat mengenai fenomena sosial yang
terjadi dalam suatu masyarakat maka bentuk penelitian yang tepat adalah
penelitian kualitatif, dimana penelitian kualitatif adalah upaya menyajikan dunia
sosial dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan
persoalan tentang manusia yang diteliti, (Jane Richie dalam Lexy J. Moleong
2007: 6). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar belakang
alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan
dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada, (Denzin dan Lincoln (1987)
dalam Lexy J. Moleong 2007: 5). Selanjutnya, dalam penelitian kualitatif metode
yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan
dokumen (Lexy J. Moleong 2007: 5).
Melihat
penelitian
kualitatif
mempunyai
latar
alamiah,
dengan
memperhatikan berbagai hal diantaranya pola perilaku, persepsi dan persoalan
maka strategi penemuan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu metode
pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala empirik yang
berlangsung di lapangan atau lokasi penelitian, umumnya dilakukan terhadap unit
48
sampel yang dihadapi sebagai responden dan bukan terhadap seluruh populasi
sasaran (Abdurrahmat Fathoni, 2005: 100). Selanjutnya menurut Riant Nugroho
(2014: 34) metode survei adalah suatu penelitian dengan informasi dari sampel
yang diambil dari populasi penelitian, di mana sampel dianggap mewakili
populasi, sehingga temuan pada sampel dapat digeneralisasi sebagai fakta dari
populasi.Adapun jenis metode survei yang digunakan yaitu survei konfirmatif
adalah survei untuk mempelajari dan menjelaskan pola hubungan yang mungkin
terjadi diantara sedikitnya dua variabel yang diamati secara empirik (Abdurrahmat
Fathoni, 2005: 101)
Dengan metode penelitian kualitatif dan strategi penemuan metode survei
konfirmatif maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana implikasi
program Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ terhadap kepatuhan hukum pelajar
SMA/SMK dalam melaksanakan peraturan lalu lintas jalan di Kota Salatiga.
B. Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan di Kota Salatiga, yang mencakup 7 SMA/SMK yaitu
SMA N 1, SMA N 3, SMA Kristen 2, MA Negeri, SMK N 2, SMK N 3, SMK
Kristen BM. Selain itu penelitian ini dilakukan di lembaga pihak yang tekait dan
bertanggung jawab dalam program Pelajar Pelopor Keselamatan lalu lintas yaitu,
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Salatiga, Dinas Perhubungan Komunikasi
dan Informasi Kebudayaan dan Pariwisata (Dinhubkombudpar) Kota Salatiga,
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kota Salatiga
Dalam penelitian ini dibutuhkan waktu 4 bulan yang dimulai dari bulan
Agustus 2016 sampai dengan November 2016, dikarenakan berhubungan dengan
49
lembaga dan masyarakat secara langsung dan peneliti harus melakukan
pengamatan pada pelaksanaan peraturan lalu lintas di jalan dalam hal ini
pengamatan dilakukan terfokus pada pelajar SMA/SMK di lingkungan sekolah
yang diteliti.
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian kualitatif menggunakam sumber data primer
adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data atau
data diperoleh langsung dari sumber data penelitian (informan), sedangkan
sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono,
2010 : 62) .
Sumber data primer adalah :
a) Informan, yang termasuk informan adalah Kepala bidang keselamatan jalan
Dinhubkombudpar Kota Salatiga, Satlantas Polres Salatiga, Disdikpora Kota
Salatiga, dan 7 sekolah SMA/SMK yaitu SMA N 1, SMA N 3, SMA Kristen
2, MA Negeri,. SMK N 2, SMK N 3, SMK Kristen BM. Selain itu penelitian
ini dilakukan di lembaga pihak yang tekait dan bertanggung jawab dalam
program Pelajar Pelopor Keselamatan lalu lintas yaitu, Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informasi, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinhubkombudpar)
Kota Salatiga, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Salatiga, Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kota Salatiga
50
b) Tempat dan
peristiwa, yaitu peneliti melakukan pengamatan
terhadap
perilaku siswa di 7 sekolah terkait dalam mematuhi peraturan lalu lintas di
jalan.
Data sekunder dalam penelitian ini diambil dari arsip atau dokumen yang
dimiliki oleh lembaga yang bersangkutan yaitu Dinhubkombudpar Kota Salatiga,
Satlantas Polres Salatiga, Disdikpora Kota Salatiga dan sekolah terkait.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2010: 62) pengumpulan data
dilakukan pada kondisi alamiah yaitu penelitian pada kondisi sosial dalam konteks
yang sesungguhnya, sehingga untuk mengumpulkan data pada kondisi alamiah
tersebut dibutuhkan teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi,
wawancara mendalam, dan dokumentasi (Muri Yusuf, 2014: 384)
Teknik pengumpulan data seperti yang telah dijelaskan dilakukan melalui 3 cara
yaitu:
a) Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui
keberadaan objek, situasi, konteks, dan makna dalam upaya pengumpulan data
penelitian. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi mengharuskan
peneliti turun kelapangan untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang,
tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan
(Djam’an Satori dan Aan Komariah, 2011 : 104-105).
Observasi dilakukan dengan cara mengamati perilaku pelajar dalam berlalu
lintas. Observasi tersebut mengenai bagaimana sikap pelajar di Kota Salatiga
51
apakah sudah memiliki tertib dalam berlalu lintas atau belum. Dengan begitu data
diperolrh dari observasi atau pengamatan langsung dengan objek yang akan
diteliti untuk mendapatkan data yang diinginkan.
b) Wawancara Mendalam
Menurut Mc Milan, Schumacher (dalam Djam’an Satori dan Aan Komariah,
2011: 128) teknik wawancara mendalam atau in-depth interviewadalah dengan
melakukan tanya jawab yang terbuka untuk memperoleh data tentang maksud
partisipan atau pokok bahasan yang ingin ditanyakan oleh peneliti tentang
bagaimana partisipan wawancara menggambarkan dunia mereka dan bagaimana
partisipan menjelaskan kejadian-kejadian penting dalam hidupnya.
Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini.
Adapun wawancara yang dilakukan adalah wawancara semiterstruktur guna
mendapatkan informasi yang diinginkan dengan selengkap-lengkapnya dengan
informan. Wawancara semiterstruktur ini sudah termasuk dalam kategori in-depth
interview dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan
wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta
pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu
mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang telah dikemukakan oleh
informan (Sugiyono,2009: 320)
Pihak-pihak yang menjadi sumber data diantaranya yaitu, siswa yang
diwakilkan menjadi Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ, dalam hal ini yang
menjadi pembahasan utama adalah bagaimana pelaksanaan program Pelajar
52
Pelopor kemudian bagaimana tugas dan peran para Pelajar Pelopor pada sekolah
maisng-masing dalam mensosialisasikan keselamatan dalam berlalu lintas. Sedang
wawancara dilakukan dengan pihak Dinhubkombudpar kota SMA untuk
mengetahui bagaimana pelaksanaan program Pelajar Pelopor Keselamatan SMA
di SMA SMA.
Wawancara dilakukan dengan pihak Disdikpora kota SMA untuk mengetahui
sekolah SMA/SMA yang ada diwilayah SMA SMA dan jumlah siswa SMA/SMA
yang ada di SMA SMA ,dan wawancara dengan pihak Satlantas kota SMA untuk
mengetahui tingkat pelanggaran lalu lintas yang melibatkan pelajar di SMA SMA
sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 selain itu untuk mengetahui jenis
pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi dan melibatkan pelajar.
c) Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang berasal dari
arsip dan dokumen dari sekelompok orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi
sosial yang sesuai dan terkait dengan fokus penelitian (Muri Yusuf, 2014 : 391)
Dokumentasi dilakukan untuk dapat menyimpan bukti-bukti penelitian atau
data penelitian dengan baik. Hal ini juga dapat menambah keabsahan atau
validnya suatu data dalam penelitian. Teknik dokumentasi yang dilakukan adalah
dengan mengumpulkan data yang saat dilakukannya penelitian. Dalam penelitian
ini arsip dan dokumen yang dimaksud adalah data mengenai perwakilan pelajar
pelopor di SMA SMA kemudian data mengenai jumlah pelanggaran lalu lintas
dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2014 yang melibatkan pelajar di SMA
SMA.
53
E. Subjek Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, subjek penelitian ditentukan dengan melakukan
perhitungan dan pertimbangan tertentu, artinya bahwa teknik pemilihan subjek
dalam penelitian kualitatif harus mempertimbangkan informan yang akan dipilih
yaitu orang yang dianggap paling mengerti tentang informasi yang diharapkan
oleh peneliti (Sugiyono, 2010: 54).
Teknik pengambilan sampel ini disebut juga sebagai Purposive Sampling,
yaitu pengambilan sampel dipertimbangkan berdasarkan maksud, tujuan, atau
kegunaan, jadi pengambilan informan didasarkan pada maksud yang sudah
ditentukan sebelumnya (Muri Yusuf, 2014: 369).
Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling berfungsi untuk
mendapatkan data yang maksimum, bukan untuk generalisasi (Kincoln dan Guba
dalam Sugiyono 2010: 54).Dari penjelasan tersebut maka penentuan sampel
dalam penelitian ini tidak membatasi dengan banyaknya responden yang akan
diteliti, tetapi ditentukan berdasarkan pertimbangan bahwa orang yang dipilih
akan memberikan informasi secara maksimum sesuai dengan yang diharapkan
peneliti (Djam’an Satori, Aan Komariah, 2011: 104-50)
Subjek penelitian dalam penelitian ini memilih informan yang terdiri dari
Kepala bidang keselamatan jalan Dinhubkombudpar Kota Salatiga, Satlantas
Polres Salatiga, Disdikpora Kota Salatiga, dan 7 SMA/SMK yaitu SMA N 1,
SMA N 3, SMA Kristen 2, MA Negeri, SMK N 1. SMK N 2, SMK N 3, SMK
Kristen BM, dari 16 sekolah yang telah mengikuti program Pelajar Pelopor
Keselamatan SMA. Alasan memilih 7 sekolah tersebut dikarenakan data yang
54
dibutuhkan dalam penelitian ini telah dipenuhi. Dalam hal ini setiap sekolah yang
menjadi subjek yaitu peserta perwakilan pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan
SMA pada masing-masing sekolah.
F. Validitas Data
Dari semua proses pengumpulan data sampai pada penarikan kesimpulan,
penelitian juga dilengkapi dengan validitas data yaitu derajat ketepatan antara data
yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh
peneliti (Sugiyono. 2012: 361). Menurut Sugiyono (2012: 327) dalam penelitian
untuk menjamin keabsahan data maka penelitian dilakukan dengan triangulasi
data yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai
teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dengan metode
triangulasi sesungguhnya peneliti menggumpulkan data sekaligus menguji
kredibilitas data.
Adapun cara uji validitas yang dilakukan menggunakan triangulasi menurut
Sugiyono (2012: 327) yaitu:
1. Triangulasi teknik, yang berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data yang berbeda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti
menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk
sumber data yang sama secara serempak.
55
Observasi
Sumber
data
utama
Wawancara
Dokumentasi
Gambar 3.1.
Triangulasi Teknik
2. Triangulasi Sumber, yang berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang
berbeda-beda dengan teknik yang sama
A
Wawancara
B
Gambar 3.2.
Triangulasi Sumber
C
G. Teknik Analisis Data
Dalam hal penelitian kualitatif menurut Bogdan (dalam Sugiyono, 2012: 332)
analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan temuannya dapat
diinformasikan
kepada
orang
lain.
Analisis
data
dilakukan
dengan
mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu
(Sugiyono, 2012:334). Lebih lanjut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2012:
56
334) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga
datanya jenuh.
Analisis data semacam ini dapat dilakukan dengan analisis data dengan Flow
Model (Sugiyono, 2012: 335).
Gambar 3.3. Analisis Flow Model
Periode pengumpulan
Reduksi data
Selama
Setelah
Antisipasi
Display data
Selama
ANALISIS
Setelah
Kesimpulan/verifikasi
Selama
Setelah
Berdasakan gambar 3.3 terlihat bahwa, setelah peneliti melakukan
pengumpulan data, maka peneliti melakukan antisipatory sebelum melakukan
reduksi data. Pengumpulan data adalah proses pencarian data yang dilakukan
sepajang proses penelitian dengan menggunakan instrumen penelitian yang telah
dibuat, guna memperoleh data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Dalam proses
pengumpulan data ini, seorang peneliti dapat melakukan analisis secara langsung
sesuai dengan informasi data yang diperoleh di lapangan.
Antisipatory atau antispasi adalah reduksi data antisipasi yang terjadi sebagai
keputusan dalam penelitian (seringkali tanpa kesadaran penuh) dengan pekerjaan
57
konseptual bingkai , dengan situs , dengan pertanyaan penelitian , dengan
pendekatan pengumpulan data untuk memilih.
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
peneliti untuk mengumpulkan data yang selanjunya, dan mencarinya bila
diperlukan.
Display data atau penyajian data merupakan proses yang dilakukan setelah
reduksi data dengan melakukan penyajian data dalam bentuk uraian singkat atau
narasi. Dengan penyajian data maka data akan lebih terorganisir dan tersusun
dalam pola hubungan, sehingga semakin mudah dipahami.
Verifikasi data dan penarikan kesimpulan adalah proses analisis data dengan
kesimpulan awal sebagai kesimpulan sementara kemudian didukung oleh buktibukti yang valid dan konsisten sehingga menjadi kesimpulan yang kredibel.
Setelah pengambilan kesimpulan, kesimpulan tersebut akan berupa temuan baru
berupa deskripsi atau gambaran suatu objek agar menjadi jelas (Sugiyono, 2012:
336)
58