Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Kecil (Study Kasus Pada Usaha Laundry Mikro-Kecil Di Lingkungan Sekitar Kampus USU)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Usaha kecil menengah (UKM) sering disebut juga sebagai Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan
penting untuk suatu Negara atau daerah. Merupakan salah satu kekuatan
pendorong terdepan dalam pembangunan ekonomi.Kegiatan ekonomi kecil yang
berpengaruh besar dalam industri rumahan dan kegiatan ekonomi yang memiliki
peran besar dalam menyerap tenaga kerja yang besar, walaupun tidak sebesar
perusahaan.Usaha Kecil Menengah (UKM) juga cukup fleksibel dan dapat dengan
mudah beradaptasi dengan pasang surut permintaan pasar, hal ini dapat dilihat
dari UKM sendiri cukup teridentifikasi dan memberikan kontribusi penting dalam
ekspor dan perdagangan.
Usaha pengembangan yang dilaksanakan belum terlihat hasil yang
memuaskan. Kenyataannya kemajuan UKM masih sangat kecil dibandingkan
dengan usaha besar. UKM di Indonesia sering dipahami dengan sudut pandang
yang
berbeda
pemerintah.
berdasarkan
pengklasifikasian
menurut
berbagai
instansi
Menurut departemen perindustrian, UKM didefinisikan sebagai
perusahaan yang dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI), memiliki total
asset tidak lebih dari Rp. 600.000.000,- (diluar area perumahan dan perkebunan).
Sedangkan menurut Biro Pusat Statistik (BPS), definisi UKM lebih mengacu
kepada klasifikasi skala usaha dan jumlah tenaga kerja yang diserap yang
menggunakan skala kecil kurang dari 5 (lima) orang karyawan atau usaha
1
Universitas Sumatera Utara
menengah yang menyerap tenaga kerja 5 (lima) hingga 19 (sembilan belas) orang.
Diperkirakan UKM akan tumbuh lebih cepat seiring krisis lapangan kerja, tetapi
sering kali Usaha Kecil Menengah (UKM) mengalami pasang surut dan tak
sedikit yang mengalami hambatan dan akhirnya sulit untuk berkembang.
Kebijakan yang tepat untuk mendukung UKM adalah seperti :
a. Perizinan
b. Tekhnologi
c. Struktur
d. Manajemen
e. Pelatihan
f. Pembiayaan
Para penggerak UKM atau biasa disebut dengan pengusaha memiliki visi
dan misi dalam menjalankan usahanya. Dalam hal ini yang menjadi acuan adalah
pegusaha kecil, karakteristik beberapa pengusaha untuk menjalankan usahanya
memiliki banyak variatif yang terkadang memiliki produk dan jenis usaha yang
sama.
Dilihat dari suku katanya pengusaha adalah berasal dari kata usaha.
Sehingga secara garis besar pengusaha adalah orang yang berusaha. Jika melihat
arti dari sebuah kata pengusaha maka seorang karyawan termasuk seorang
pengusaha. Esensinya, karyawan juga mengusahakan apa yang telah ia peroleh
(fikiran, ilmu pengetahuan, ide, usaha, tenaganya), untuk memberikan hasil yang
terbaik bagi perusahaan tempat ia bekerja. Namun jika dilihat secara istilah, arti
dari pengusaha adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu
2
Universitas Sumatera Utara
mewujudkannya
untuk
penigkatan
kesejahteraan
diri,
masyarakat
dan
lingkungannya (Lupioyadi, 2007 : 5).
Ukuran keberhasilan usaha dalam menerapkan strategi pemasarannya
adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin banyak
pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka mereka
semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup berhasil.
Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan salah satu
ukuran bahwa strategi yang dijalankan sudah cukup baik. Masih ada lagi ukuran
lainnya, misalnya tingkat laba yang diperoleh dan ukuran lainnya (Kasmir, 2006:
172).
Salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha adalah faktor
pengetahuan kewirausahaan yaitu kemampuan untuk mengenali atau menciptakan
peluang dan mengambil tindakan untuk sesuatu yang perlu diketahui mengenai
kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi. Seorang pengusaha
harus memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam dunia usaha karena sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan usaha. Kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan
yang mengarah pada upaya mencari, menerapkan cara kerja yang lebih efesien,
melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas, inovasi serta meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau
memperoleh keuntungan yang lebih besar. Seorang wirausahawan adalah seorang
pembaru yang mengorganisir, mengelola, dan mengasumsikan segala risiko pada
saat dia memulai usahanya untuk mendapatkan keuntungan (Machfoedz, 2005: 9).
3
Universitas Sumatera Utara
Modal memberikan kemungkinan bagi wirausahawan untuk memulai
usaha, membeli barang dan jasa yang diperlukan, tenaga kerja, dan tempat usaha.
Modal yang tidak memadai atau pengelolaan keuangan yang lemah dapat merusak
suatu usaha meskipun ide dasar usahanya baik dan produknya diterima oleh pasar.
Salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha adalah wirausahawan
mengetahui informasi tentang menajemen permodalan dan keuangan (Machfoedz,
2005:60).
Pengetahuan merupakan kemampuan dalam mengelola seluruh elemen
sistem berupa dokumen, basis data, kebijakan, dan prosedur lengkap, beserta
informasi tentang pengalaman, keahlian, dan kecakapan sumber daya manusia
secara individual maupun secara kolektif. Pengetahuan terdiri dari pengetahuan
langsung yaitu pengetahuan yang telah di miliki oleh seorang wirausaha serta
pengetahuan tidak langsung yang seorang wirausaha dari berbagai pihak sebelum
maupun saat ia telah menjadi seorang wirausaha (Widayana, 2005 : 9).
Strategi pemasaran merupakan merupakan pengambilan keputusankeputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam
hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi usaha dalam persaingan
bisnis, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian
kecil dari pasar.
Kemampuan untuk mengembangkan usaha tersebut bergantung kepada
para pengusaha itu sendiri memanfaatkan keterampilan bisnisnya untuk
memuaskan pelanggan. Seorang wirausaha dituntut untuk mampu menilai peluang
4
Universitas Sumatera Utara
dan kesempatan bisnis secara tepat, serta mengelola sumber daya dan dana secara
baik melalui keputusan yang tepat yang memberi pengaruh kepada perolehan laba.
Wirausaha sebagai individu yang dituntut memiliki kemauan kerja yang
keras dan didorong suatu motivasi yang tinggi untuk mencapai keberhasilan
usahanya (Ranto, 2007 : 22). Pendiri memiliki pengalaman wirausahawan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk memulai suatu usaha bisnis. Mereka
menyadari kelemahan dan kemudian mencari keterampilan yang mereka perlukan
untuk
menjamin
keberhasilan
perusahaan.
Misalnya,
diketahui
bahwa
keberhasilan penjualan secara langsung ditentukan oleh pemasaran dan
perencanaan promosi, dan bahwa rencana strategi bisnis merupakan perekat yang
mengikat semua bagian perencanaan menjadi satu sehingga semuanya saling
mendukung antara yang satu dengan yang lain (Machfoedz, 2005 : 12).
Salah satu dari lima kota terbesar di Indonesia adalah kota Medan.
Pertumbuhan kota Medan yang semakin pesat mempunyai konsekuensi tersendiri
untuk perkembangan UKM. Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan
UKM adalah Universitas atau Kampus. Di kota Medan ini memiliki beberapa
kampus besar yang mana pada masing – masing kampus memiliki daya tarik
tersendiri untuk menarik minat para wirausahawan untuk mendirikan suatu badan
usaha. Tingkat daya tarik pada masing – masing kampus ini terletak pada :
1. Jumlah mahasiswa
2. Tingkat konsumtifitas mahasiswa
3. Tingkat perekonomian mahasiswa
4. Letak lokasi kampus
5
Universitas Sumatera Utara
5. Besar – kecilnya area kampus
Keberadaan kampus Universitas Sumatera Utara (USU) merupakan
magnet bagi seorang pengusaha untuk mendirikan usaha jasa disekitarnya. Hal ini
tidak terlepas dari terciptanya pasar yang sangat potensial dari keberadaan kampus
USU itu sendiri. Banyaknya mahasiswa yang kuliah di kampus USU merupakan
pasar yang sangat potensial untuk dijadikan lahan bisnis. Hal inilah yang
menyebabkan fenomena menjamurnya usaha jasa yang didirikan di sekitar
kampus USU. Hal ini juga terjadi pada usaha jasa yang berdiri disekitar kampus,
para pengusaha tidak peduli dengan harga sewa yang mahal karena dekat dengan
kampus USU serta berada di pusat kota. Mahasiswa atau pengusaha rela menyewa
tempat dengan bayaran yang mahal untuk membuka usaha dilokasi ini dengan
mengharapkan pendapatan yang besar mengingat adanya pasar yang potensial
akibat adanya mahasiswa yang kuliah di USU.
Salah satu jenis usaha yang banyak berkembang adalah usaha laundry,
terutama Laundry Kiloan karena usaha tersebut makin diminati oleh pengusaha
kecil.. Bisnis jasa laundry ini mulai berkembang sekitar tahun 2010, meski
sebelumnya bisnis ini sudah berjalan. Permintaan akan jasa laundry semakin
meningkat dari tahun ke tahunnya. Dari berbagai kalangan pelanggan, salah satu
yang paling dominan adalah datang dari kalangan mahasiswa/mahasiswi. Harga
yang murah menjadi pertimbangan para konsumennya. Jasa yang di tawarkan
pada usaha inipun beraneka ragam, sehingga pelanggan pun dapat dengan leluasa
memilih berbagai pilihan yang ditawarkan pemilik usaha sesuai dengan
kebutuhannya.
6
Universitas Sumatera Utara
Letak
yang
sangat
strategis
inilah
yang
membuat
usaha
ini
menguntungkan, dikarenakan di daerah sekitar kampus USU Padang Bulan ini di
ramaikan dengan berbagai macam jenis usaha dan di ramaikan juga dengan
mahasiswa baik yang berdomisili maupun yang kuliah. Hal inilah yang membuat
para pemilik usaha ini berpendapat bahwa dengan melihat trend (kecenderungan)
yang
sedang
digemari
dan
diminati
di
pasar
dan
mencoba
untuk
mengkombinasikannya dengan fasilitas dan kualitas pelayanan yang tetap ingin
dijaga oleh para pemilik usaha.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Usaha (Studi Kasus pada Usaha Laundry Mikro-Kecil di
Lingkungan Sekitar Kampus USU)”.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka perumusan masalah pada
penelitian ini adalah faktor-faktor apakah yang mendorong keberhasilan
usaha laundry mikro-kecil di lingkungan sekitar kampus USU.
1.3.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka peneliti menetapkan tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan usaha berpengaruh keberhasilan usaha laundry mikro-kecil di
lingkungan sekitar kampus USU
7
Universitas Sumatera Utara
2. Munculnya para pesaing sesama Laundry menyebabkan para pengusaha
harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mendorong
keberhasilan usaha Laundy tersebut.
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah, sebagai berikut :
1. Bagi Pengusaha
Penelitian ini merupakan sarana untuk memberikan sumbangan penilaian
bagi pengusaha yang diteliti sehingga dapat memberikan kontribusi
mengenai keberhasilan usaha yang dapat diterapkan pengusaha di masa
mendatang.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan syarat untuk menyelesaikan perkuliahan.
Penelitian menerapkan teori-teori yang diperoleh selama di bangku kuliah
serta memperluas wawasan peneliti dan pola pikir dalam bidang
manajemen kewirausahaan terutama mengenai faktor-faktor keberhasilan
usaha.
3. Bagi pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi yang
nantinya dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian
pada masa yang akan datang.
8
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Usaha kecil menengah (UKM) sering disebut juga sebagai Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan
penting untuk suatu Negara atau daerah. Merupakan salah satu kekuatan
pendorong terdepan dalam pembangunan ekonomi.Kegiatan ekonomi kecil yang
berpengaruh besar dalam industri rumahan dan kegiatan ekonomi yang memiliki
peran besar dalam menyerap tenaga kerja yang besar, walaupun tidak sebesar
perusahaan.Usaha Kecil Menengah (UKM) juga cukup fleksibel dan dapat dengan
mudah beradaptasi dengan pasang surut permintaan pasar, hal ini dapat dilihat
dari UKM sendiri cukup teridentifikasi dan memberikan kontribusi penting dalam
ekspor dan perdagangan.
Usaha pengembangan yang dilaksanakan belum terlihat hasil yang
memuaskan. Kenyataannya kemajuan UKM masih sangat kecil dibandingkan
dengan usaha besar. UKM di Indonesia sering dipahami dengan sudut pandang
yang
berbeda
pemerintah.
berdasarkan
pengklasifikasian
menurut
berbagai
instansi
Menurut departemen perindustrian, UKM didefinisikan sebagai
perusahaan yang dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI), memiliki total
asset tidak lebih dari Rp. 600.000.000,- (diluar area perumahan dan perkebunan).
Sedangkan menurut Biro Pusat Statistik (BPS), definisi UKM lebih mengacu
kepada klasifikasi skala usaha dan jumlah tenaga kerja yang diserap yang
menggunakan skala kecil kurang dari 5 (lima) orang karyawan atau usaha
1
Universitas Sumatera Utara
menengah yang menyerap tenaga kerja 5 (lima) hingga 19 (sembilan belas) orang.
Diperkirakan UKM akan tumbuh lebih cepat seiring krisis lapangan kerja, tetapi
sering kali Usaha Kecil Menengah (UKM) mengalami pasang surut dan tak
sedikit yang mengalami hambatan dan akhirnya sulit untuk berkembang.
Kebijakan yang tepat untuk mendukung UKM adalah seperti :
a. Perizinan
b. Tekhnologi
c. Struktur
d. Manajemen
e. Pelatihan
f. Pembiayaan
Para penggerak UKM atau biasa disebut dengan pengusaha memiliki visi
dan misi dalam menjalankan usahanya. Dalam hal ini yang menjadi acuan adalah
pegusaha kecil, karakteristik beberapa pengusaha untuk menjalankan usahanya
memiliki banyak variatif yang terkadang memiliki produk dan jenis usaha yang
sama.
Dilihat dari suku katanya pengusaha adalah berasal dari kata usaha.
Sehingga secara garis besar pengusaha adalah orang yang berusaha. Jika melihat
arti dari sebuah kata pengusaha maka seorang karyawan termasuk seorang
pengusaha. Esensinya, karyawan juga mengusahakan apa yang telah ia peroleh
(fikiran, ilmu pengetahuan, ide, usaha, tenaganya), untuk memberikan hasil yang
terbaik bagi perusahaan tempat ia bekerja. Namun jika dilihat secara istilah, arti
dari pengusaha adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu
2
Universitas Sumatera Utara
mewujudkannya
untuk
penigkatan
kesejahteraan
diri,
masyarakat
dan
lingkungannya (Lupioyadi, 2007 : 5).
Ukuran keberhasilan usaha dalam menerapkan strategi pemasarannya
adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin banyak
pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka mereka
semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup berhasil.
Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan salah satu
ukuran bahwa strategi yang dijalankan sudah cukup baik. Masih ada lagi ukuran
lainnya, misalnya tingkat laba yang diperoleh dan ukuran lainnya (Kasmir, 2006:
172).
Salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha adalah faktor
pengetahuan kewirausahaan yaitu kemampuan untuk mengenali atau menciptakan
peluang dan mengambil tindakan untuk sesuatu yang perlu diketahui mengenai
kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi. Seorang pengusaha
harus memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam dunia usaha karena sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan usaha. Kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan
yang mengarah pada upaya mencari, menerapkan cara kerja yang lebih efesien,
melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas, inovasi serta meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau
memperoleh keuntungan yang lebih besar. Seorang wirausahawan adalah seorang
pembaru yang mengorganisir, mengelola, dan mengasumsikan segala risiko pada
saat dia memulai usahanya untuk mendapatkan keuntungan (Machfoedz, 2005: 9).
3
Universitas Sumatera Utara
Modal memberikan kemungkinan bagi wirausahawan untuk memulai
usaha, membeli barang dan jasa yang diperlukan, tenaga kerja, dan tempat usaha.
Modal yang tidak memadai atau pengelolaan keuangan yang lemah dapat merusak
suatu usaha meskipun ide dasar usahanya baik dan produknya diterima oleh pasar.
Salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha adalah wirausahawan
mengetahui informasi tentang menajemen permodalan dan keuangan (Machfoedz,
2005:60).
Pengetahuan merupakan kemampuan dalam mengelola seluruh elemen
sistem berupa dokumen, basis data, kebijakan, dan prosedur lengkap, beserta
informasi tentang pengalaman, keahlian, dan kecakapan sumber daya manusia
secara individual maupun secara kolektif. Pengetahuan terdiri dari pengetahuan
langsung yaitu pengetahuan yang telah di miliki oleh seorang wirausaha serta
pengetahuan tidak langsung yang seorang wirausaha dari berbagai pihak sebelum
maupun saat ia telah menjadi seorang wirausaha (Widayana, 2005 : 9).
Strategi pemasaran merupakan merupakan pengambilan keputusankeputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam
hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi usaha dalam persaingan
bisnis, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian
kecil dari pasar.
Kemampuan untuk mengembangkan usaha tersebut bergantung kepada
para pengusaha itu sendiri memanfaatkan keterampilan bisnisnya untuk
memuaskan pelanggan. Seorang wirausaha dituntut untuk mampu menilai peluang
4
Universitas Sumatera Utara
dan kesempatan bisnis secara tepat, serta mengelola sumber daya dan dana secara
baik melalui keputusan yang tepat yang memberi pengaruh kepada perolehan laba.
Wirausaha sebagai individu yang dituntut memiliki kemauan kerja yang
keras dan didorong suatu motivasi yang tinggi untuk mencapai keberhasilan
usahanya (Ranto, 2007 : 22). Pendiri memiliki pengalaman wirausahawan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk memulai suatu usaha bisnis. Mereka
menyadari kelemahan dan kemudian mencari keterampilan yang mereka perlukan
untuk
menjamin
keberhasilan
perusahaan.
Misalnya,
diketahui
bahwa
keberhasilan penjualan secara langsung ditentukan oleh pemasaran dan
perencanaan promosi, dan bahwa rencana strategi bisnis merupakan perekat yang
mengikat semua bagian perencanaan menjadi satu sehingga semuanya saling
mendukung antara yang satu dengan yang lain (Machfoedz, 2005 : 12).
Salah satu dari lima kota terbesar di Indonesia adalah kota Medan.
Pertumbuhan kota Medan yang semakin pesat mempunyai konsekuensi tersendiri
untuk perkembangan UKM. Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan
UKM adalah Universitas atau Kampus. Di kota Medan ini memiliki beberapa
kampus besar yang mana pada masing – masing kampus memiliki daya tarik
tersendiri untuk menarik minat para wirausahawan untuk mendirikan suatu badan
usaha. Tingkat daya tarik pada masing – masing kampus ini terletak pada :
1. Jumlah mahasiswa
2. Tingkat konsumtifitas mahasiswa
3. Tingkat perekonomian mahasiswa
4. Letak lokasi kampus
5
Universitas Sumatera Utara
5. Besar – kecilnya area kampus
Keberadaan kampus Universitas Sumatera Utara (USU) merupakan
magnet bagi seorang pengusaha untuk mendirikan usaha jasa disekitarnya. Hal ini
tidak terlepas dari terciptanya pasar yang sangat potensial dari keberadaan kampus
USU itu sendiri. Banyaknya mahasiswa yang kuliah di kampus USU merupakan
pasar yang sangat potensial untuk dijadikan lahan bisnis. Hal inilah yang
menyebabkan fenomena menjamurnya usaha jasa yang didirikan di sekitar
kampus USU. Hal ini juga terjadi pada usaha jasa yang berdiri disekitar kampus,
para pengusaha tidak peduli dengan harga sewa yang mahal karena dekat dengan
kampus USU serta berada di pusat kota. Mahasiswa atau pengusaha rela menyewa
tempat dengan bayaran yang mahal untuk membuka usaha dilokasi ini dengan
mengharapkan pendapatan yang besar mengingat adanya pasar yang potensial
akibat adanya mahasiswa yang kuliah di USU.
Salah satu jenis usaha yang banyak berkembang adalah usaha laundry,
terutama Laundry Kiloan karena usaha tersebut makin diminati oleh pengusaha
kecil.. Bisnis jasa laundry ini mulai berkembang sekitar tahun 2010, meski
sebelumnya bisnis ini sudah berjalan. Permintaan akan jasa laundry semakin
meningkat dari tahun ke tahunnya. Dari berbagai kalangan pelanggan, salah satu
yang paling dominan adalah datang dari kalangan mahasiswa/mahasiswi. Harga
yang murah menjadi pertimbangan para konsumennya. Jasa yang di tawarkan
pada usaha inipun beraneka ragam, sehingga pelanggan pun dapat dengan leluasa
memilih berbagai pilihan yang ditawarkan pemilik usaha sesuai dengan
kebutuhannya.
6
Universitas Sumatera Utara
Letak
yang
sangat
strategis
inilah
yang
membuat
usaha
ini
menguntungkan, dikarenakan di daerah sekitar kampus USU Padang Bulan ini di
ramaikan dengan berbagai macam jenis usaha dan di ramaikan juga dengan
mahasiswa baik yang berdomisili maupun yang kuliah. Hal inilah yang membuat
para pemilik usaha ini berpendapat bahwa dengan melihat trend (kecenderungan)
yang
sedang
digemari
dan
diminati
di
pasar
dan
mencoba
untuk
mengkombinasikannya dengan fasilitas dan kualitas pelayanan yang tetap ingin
dijaga oleh para pemilik usaha.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Usaha (Studi Kasus pada Usaha Laundry Mikro-Kecil di
Lingkungan Sekitar Kampus USU)”.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka perumusan masalah pada
penelitian ini adalah faktor-faktor apakah yang mendorong keberhasilan
usaha laundry mikro-kecil di lingkungan sekitar kampus USU.
1.3.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka peneliti menetapkan tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan usaha berpengaruh keberhasilan usaha laundry mikro-kecil di
lingkungan sekitar kampus USU
7
Universitas Sumatera Utara
2. Munculnya para pesaing sesama Laundry menyebabkan para pengusaha
harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mendorong
keberhasilan usaha Laundy tersebut.
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah, sebagai berikut :
1. Bagi Pengusaha
Penelitian ini merupakan sarana untuk memberikan sumbangan penilaian
bagi pengusaha yang diteliti sehingga dapat memberikan kontribusi
mengenai keberhasilan usaha yang dapat diterapkan pengusaha di masa
mendatang.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan syarat untuk menyelesaikan perkuliahan.
Penelitian menerapkan teori-teori yang diperoleh selama di bangku kuliah
serta memperluas wawasan peneliti dan pola pikir dalam bidang
manajemen kewirausahaan terutama mengenai faktor-faktor keberhasilan
usaha.
3. Bagi pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi yang
nantinya dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian
pada masa yang akan datang.
8
Universitas Sumatera Utara