Uji Kombinasi Anti Bakteri Ekstrak Etanol Daun Titanus (Leea aequata L.) Dengan Povidon Iodin

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Penggunaan obat tradisional di masyarakat semakin meningkat, namun
bukti secara ilmiah masih sangat terbatas. Secara umum kini masyarakat dunia
semakin banyak yang memilih menggunakan bahan alami untuk mengatasi
masalah kesehatan. Penggunanan obat tradisional dinilai aman daripada obat
modern (sintesis), karena memiliki efek samping relatif kecil jika digunakan
secara tepat. Namun demikian sampai saat ini masih banyak penggunaan obat
alami di masyarakat yang tidak tepat, sehingga tidak memberikan daya guna yang
baik bahkan sering kali menimbulkan efek samping yang tidak dikehendaki. Oleh
karena itu perlu disosialisasikan bagaimana penggunaan obat alami secara tepat
berdasarkan pendekatan ilmiah yang rasional (Katno, 2008).
Penggunaan obat herbal bersamaan dengan obat sintetik umumnya tidak
terawasi oleh dokter atau praktisi pengobatan herbal, hal tersebut dapat
mengakibatkan kerugian bagi pasien, jika obat herbal yang mereka gunakan dan
obat sintetiknya memiliki interaksi potensial. Interaksi ini umumnya tidak
diketahui sampai pasien tersebut mengalami sakit atau kejadiaan serius yang
mengancam hidup pasien terjadi (Gohil dan Patel, 2007).
Infeksi adalah suatu jenis penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme.

Jenis penyakit ini sering diderita oleh penduduk negara berkembang, seperti
Indonesia (Radji, 2011). Kemunculan penyakit infeksi baru (emerging disease)
disebabkan penyakit infeksi lama yang muncul kembali (re-emerging disease) dan

1
Universitas Sumatera Utara

intractable infectious disease, hal ini dikarenakan kekebalan mikroba terhadap
antimicrobacterial resistance atau beberapa jenis antibiotik tertentu (multiple
drug resistance) sehingga menyulitkan dalam pengobatan penyakit infeksi (Obi,
et al., 2010).
Beberapa bakteri penyebab infeksi adalah Staphylococcus aureus,
Staphylococcus eperdimidis dan Pseudomonas aeruginosa. Setiap orang dapat
mengalami beberapa tipe infeksi dari Staphylococcus aureus, infeksi tersebut
bervariasi mulai dari infeksi kulit ringan sampai infeksi berat yang menyebabkan
kematian. Staphylococcus epermidis merupakan salah satu flora normal pada
manusia yang juga dapat menyebabkan infeksi. Pseudomonas aeruginosa
merupakan bakteri yang menimbulkan infeksi pada luka bakar, infeksi saluran
kemih dan infeksi mata (Brooks, et al., 2001).
Salah satu pendekatan pengobatan penyakit infeksi adalah penggunaan

ekstrak tanaman, baik secara tersendiri atau penggunaan kombinasi antibakteri
dengan ekstrak tanaman (Chanda dan Rakholiya, 2011). Penggunaan kombinasi
dua antibakteri merupakan alternatif yang baik untuk memperlambat proses
terjadinya resistensi antibiotik dan mengembalikan keefektifan antibiotik (Joung,
et al., 2012).
Daun titanus (Leea aequata L.) merupakan tanaman yang digunakan
sebagai obat tradisional. Batang dan akarnya digunakan sebagai astringen,
antelmentik, gangguan pencernaan, sakit kuning, demam kronis dan malaria.
Daun dan rantingnya digunakan sebagai antiseptik dan pengobatan luka (Khare,
2007). Daun titanus (Leea aequata) dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa
Sukanalu, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara

2
Universitas Sumatera Utara

untuk mengobati infeksi luka dan sebagai obat antitetanus dengan cara
menggunakan air rebusan daun titanus atau dengan mencampurkan serbuk daun
titanus ke dalam samsu putih. Hasil survei peneliti di Desa Sukanalu, Kabupaten
Karo dan di daerah Padang Bulan, Kota Medan, banyak masyarakat menggunakan
tanaman obat untuk mengobati luka setelah terlebih dahulu menggunakan

antiseptik.
Malinda, (2015) telah melakukan penelitian terhadap daun Leea aequata.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, tanaman Leea aequata memiliki sifat
antibakteri dan mengandung metabolit sekunder yaitu alkaloid, glikosida,
steroid/terpenoid, flavonoid, saponin dan tannin. Hasil uji mikrobiologi ekstrak
etanol daun Leea aequata menunjukkan bahwa ekstrak etanol tersebut
menghambat bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan
Pseudomonas aeruginosa.
Rahman, et al., (2012) telah melakukan penelitian terhadap daun Leea
indica yang mempunyai famili sama dengan Leea aequata yaitu Leeaceae.
Berdasarkan penelitian tersebut, tanaman Leea indica mengandung metabolit
sekunder yaitu alkaloid, glikosida, steroid/terpenoid, flavonoid dan tanin. Hasil uji
mikrobiologi ekstrak etanol daun Leea indica menunjukkan bahwa ekstrak etanol
tersebut

menghambat

bakteri

Staphylococcus


aureus

dan

Pseudomonas

aeruginosa.
Antiseptik yang banyak digunakan dalam pengobatan infeksi adalah
povidon iodin (Trott, 2012). Povidon iodin merupakan agens antimikroba yang
efektif dalam desinfeksi dan pembersihan kulit baik pra operasi maupun pasca
operasi, dalam penatalaksanaan luka traumatik yang kotor, dan untuk mengurangi

3
Universitas Sumatera Utara

sepsis luka pada luka bakar (Morison, 2004). Sifat povidon iodin dapat
melepaskan

iodium, sehingga iodium


dapat diabsorpsi dan meningkatkan

kadarnya dalam serum sehingga dapat menimbulkan asidosis, neutropeni dan
hipotirosis (selewar) (Trott, 2012).
Pelayanan kefarmasian yang baik adalah pelayanan yang berorientasi
langsung dalam proses penggunaan obat, bertujuan menjamin keamanan,
efektifitas dan kerasionalan penggunaan obat dengan menerapkan ilmu
pengetahuan dan fungsi dalam perawatan pasien (Surahman dan Husen, 2011).
Apoteker berperan dalam memberikan konsultasi, informasi dan edukasi (KIE)
terkait terapi pengobatan yang dijalani pasien, mengarahkan pasien untuk
melakukan pola hidup sehat dan melakukan monitoring hasil terapi pengobatan
(ISFI, 2000). Penelitian ini dapat dipakai sebagai informasi tentang ada tidaknya
pengaruh yang terjadi pada pemakaian penggunaan obat sintetis dengan herbal.
Hal ini menjadi alasan pengujian kombinasi ekstrak etanol daun titanus dengan
povidon iodin perlu diteliti.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka perumusan masalah
penelitian adalah:

a. dapatkah kombinasi ekstrak etanol daun titanus dan povidon iodin
memberi efektifitas antibakteri dalam membunuh bakteri Staphylococcus
aureus, Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa?

4
Universitas Sumatera Utara

b. apakah aktivitas antibakteri kombinasi dari ekstrak etanol daun titanus dan
povidon

iodin

bersifat

sinergis

terhadap

Staphylococcus


aureus,

Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa ?

1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka hipotesis penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. efektitas antibakteri terjadi pada pengkombinasian ekstrak etanol daun
titanus

dan

povidon

iodin

terhadap

Staphylococcus


aureus,

Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa.
b. efek sinergis terjadi pada kombinasi antibakteri ekstrak etanol daun titanus
dengan povidon iodin Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis
dan Pseudomonas aeruginosa.

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
a. untuk menentukan efektifitas antibakteri dan peningkatan atau penurunan
diameter zona hambat yang ditimbulkan dari ekstrak etanol daun titanus
yang dikombinasikan dengan povidon iodin dari diameter zona hambat
masing-masing

terhadap

Staphylococcus

aureus,


Staphylococcus

epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa..

5
Universitas Sumatera Utara

b. untuk menentukan efek kombinasi antibakteri yang ditimbulkan dari
ekstrak etanol dan povidon iodin terhadap Staphylococcus aureus,
Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa.

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang efek
kombinasi dari ekstrak etanol daun titanus dan povidon iodin sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai obat antibakteri alternatif untuk pengobatan infeksi.

6
Universitas Sumatera Utara