PENGARUH PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP KELUASAN PERGAULAN REMAJA DI SMAN 1 MANYAR-GRESIK.

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN SMARTPHONE

TERHADAP KELUASAN PERGAULAN REMAJA

DI SMAN 1 MANYAR-GRESIK

S K R I P S I

Diajukan Kepada

Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

Oleh:

Abdul Bashir

NIM. B56212089

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

JURUSAN KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Abddul Bashir, NIM: B56212089 Tahun 2016. “Pengaruh Smartphone Terhadap Keluasan Pergaulan Remaja di SMAN 1 Manyar-Gresik.”

Kata Kunci : Pengaruh Smartphone, Keluasan Pergaulan Remaja, SMAN 1 Manyar-Gresik

Perkembangan teknologi komunikasi yang mendukung penyebaran pesan dengan cepat melalui televisi, surat kabar, telepon seluler (smartphone), internet dan perangkat elektronik lainnya, semakin memudahkan komunikasi manusia. Karena itu pembahasan terhadap teknologi komunikasi seringkali dihubungkan dengan adopsi terhadap penggunaan teknologi baru yang dipakai dalam komunikasi, dan dampak sosial, yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi komunikasi seperti Smartphone.

Dikalangan pelajar teknologi komunikasi seperti Smartphone tidaklah asing bagi mereka, karena di kalangan siswa saat ini kehidupannya tidak luput dari Smartphone, seiring dengan perkembangan zaman teknologi komunikasi atau

Smartphone tidak hanya di buat untuk style, Smartphone juga pakai pelajar untuk memperluas pergaulan antar pelajar di semua kalangan pelajar.

Penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif. Dalam penelitian ini populasinya berjumlah 425 siswa (kelas X SMAN 1 Manyar-Gresik), yang kemudian diambil sampel sebesar 15 %. Jadi sampel yang penulis ambil adalah 64 siswa. Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yang pertama yaitu variabel bebas “Penggunaan Smartphone” dan yang kedua adalah variabel terikat “Keluasan Pergaulan,” sedangkan untuk teknik analisis data, penulis menggunakan analisis korelasi, yaitu pearson correlation product moment untuk mengetahui sejauh mana Pengaruh Smartphone Terhadap Keluasan Pergaulan Remaja di SMAN 1 Manyar-Gresik.

Berdasarkan uji realibilitas mengenai penggunaan smartphone pada siswa SMAN 1 Manyar-Gresik, diperoleh nilai koefisien Cronbach’s Alpha yang lebih besar atau � ��ℎ (0,294) yang bernilai positif dan lebih besar dari �� �� (0,246), Berdasarkan uji realibilitas mengenai keluasan pergaulan siswa SMAN 1 Manyar-Gresik, diperoleh nilai koefisien Cronbach’s Alpha yang lebih besar atau � ��ℎ (0,568) yang bernilai positif dan lebih besar dari �� �� (0,246). Kemudian analisa tentang Pengaruh Smartphone Terhadap Keluasan Pergaulan Remaja di SMAN 1 Manyar-Gresik adalah diperoleh hasil penghitungan � 0,601. Adapun 0,601 adalah terletak di antara 0,60 – 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa korelasi antara variabel dan variabel terdapat korelasi yang Kuat atau Tinggi.


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

MOTTO & PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR & TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Kajian Penelitian Terdahulu ... 7

F. Definisi Operasional ... 9

G. Hipotesis Penelitian ... 11

H. Metode Penelitian ... 12

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 12

2. Subyek, Obyek dan Lokasi Penelitian ... 13

3. Teknik Sampling ... 15


(8)

5. Teknik Pengumpulan Data ... 20

6. Teknik Analisis Data ... 23

I. Sistematika Pembahasan ... 26

BAB II KAJIAN TEORETIS ... 27

A. Kajian Pustaka ... 27

1. Smartphone ... 27

2. Keluasan Pergaulan ... 32

3. Remaja ... 38

4. Hubungan Variabel X dan Y ... 40

B. Kajian Teori ... 41

1. Teori Media Effect Smartphone ... 41

BAB III PENYAJIAN DATA ... 44

A. Gambaran UmumSubyek dan Obyek Penelitian ... 44

1. Subyek Penelitian ... 44

2. Sejarah Singkat Sekolah ... 48

3. Identias Sekolah ... 49

4. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ... 49

5. Struktur Organisasi Sekolah ... 52

6. Keadaan Guru dan Karyawan ... 50

7. Keadaan Siswa ... 53

8. Keadaan Saran dan Prasarana ... 57

B. Penyajian Data ... 58

1. Rekapitulasi jawaban angket variabel ... 59

2. Rekapitulasi jawaban angket variabel ... 62


(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66

A. Uji Validitas dan Realibilitas ... 66

1. Uji Validitas ... 66

2. Uji Realibilitas ... 69

B. Uji Hipotesis ... 70

C. Analisis Hasil Penelitian ... 80

D. Relevansi dengan Ilmu-Ilmu Agama ... 83

BAB V PENUTUP ... 87

A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

DAFTAR GAMBAR & TABEL

HALAMAN

Tabel 1.1 : Penelitian Terdahulu ... 7

Tabel 1.2 : Variabel dan Indikator Penelitian ... 17

Tabel 1.3 : Model Kualifikasi Jawaban Angket ... 23

Tabel 1.4 : Interpretasi terhadap � ... 25

Gambar 2.1 : Bagan Model Stimulus- Respons (S-R) ... 43

Tabel 3.1 : Populasi Pengguna Smartphone ... 46

Tabel 3.2 : Sampel pengguna smartphone tiap kelas ... 47

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi SMAN 1 Manyar-Gresik ... 52

Tabel 3.3 : Data Guru SMAN 1 Manyar-Gresik ... 53

Tabel 3.4 : Data Karyawan SMAN 1 Manyar-Gresik ... 55

Tabel 3.5 : Data Siswa SMAN 1 Manyar-Gresik ... 56

Tabel 3.6 : Data Sarana & Prasarana SMAN 1 Manyar-Gresik ... 57

Tabel 3.7 : Rekapitulasi jawaban angket variabel ... 59

Tabel 3.8 : Rekapitulasi jawaban angket variabel ... 62

Table 4.1 : Uji Validitas variabel ... 67

Table 4.2 : Uji Validitas variabel ... 68

Table 4.3 : Output SPSS 20 Uji Reliabilitas Variabel X ... 69

Tabel 4.4 : Output SPSS 20 Uji Reliabilitas Variabel Y ... 70

Tabel 4.5 : Akumulasi nilai Variabel X dan Y ... 71

Tabel 4.6 : Intepretasi terhadap � ... 73


(11)

Tabel 4.8 : Output SPSS 20 Perhitungan Uji-t ... 79 Gambar 4.1 : Diagram Kurva Hasil Uji-t ... 80 Tabel 4.9 : Intepretasi Nilai “r” Product Moment ... 82


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebuah teknologi pada hakikatnya diciptakan untuk membuat hidup manusia menjadi semakin mudah dan nyaman. Kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini membuat hampir tidak ada bidang kehidupan manusia yang bebas dari penggunaannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Seiring arus globalisasi dengan tuntutan kebutuhan pertukaran informasi yang cepat, peranan teknologi komunikasi menjadi sangat penting.

Perkembangan teknologi komunikasi yang mendukung penyebaran pesan dengan cepat melalui televisi, surat kabar, telepon seluler (smartphone), internet dan perangkat elektronik lainnya, semakin memudahkan komunikasi manusia1. Karena itu pembahasan terhadap teknologi komunikasi seringkali dihubungkan dengan adopsi terhadap penggunaan teknologi baru yang dipakai dalam komunikasi, dan dampak sosial, yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi komunikasi seperti Smartphone.

Teknologi komunikasi dalam wujud ponsel atau smartphone merupakan fenomena yang paling unik dan menarik dalam penggunaannya. Smartphone yang mudah dibawa kemana saja kini tidak lagi mengenal usia dan kalangan, bahkan disebut sekarang ini Smartphone telah menjadi “teknologi yang merakyat”.

Penggunaan smartphone menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan saat ini yang memerlukan mobilitas tinggi. Fasilitas-fasilitas yang terdapat didalamnya pun tidak hanya terbatas pada fungsi telepon dan SMS (short 1

Dr. Eko Harry Susanto, Komunikasi Manusia(Esensi Dan Aplikasi Dalam Dinamika Sosial Ekonomi Politik),(Jakarta : 2010, Mitra Wacana Media), hlm. 12


(13)

2

messages service) saja. Smartphone dapat digunakan sebagai sarana bisnis, penyimpan berbagai macam data, sarana musik/hiburan, sosial media, jejaring sosial, bahkan sebagai alat dokumentasi. Hal ini menjadikan smartphone sebagai salah satu perkembangan komunikasi yang paling aktual di Indonesia selama lebih dari lima tahun terakhir. Terlihat juga pada kompetitif kualitas dari berbagai merk ponsel seperti Nokia, Sony, Samsung, Lenovo, LG, Alcatel, Xiaomi dan lain-lain. Masing-masing tidak berhenti bersaing mencari mangsa pasar melalui produk terbaru hanya dalam kurun waktu yang relatif singkat.

Aspek sosial telepon selular paling tidak ada lima implikasi dari penggunaan ponsel. Pertama, terhadap setiap individu yang menggunakan ponsel tersebut. Kedua, terhadap interaksi-interaksi antar individu. Ketiga, terhadap pertemuan tatap muka. Keempat, terhadap suatu kelompok-kelompok atau organisasi. Selanjutnya yang kelima adalah terhadap sistem hubungan di organisasi dan kelembagaan - kelembagaan masyarakat.

Dikalangan pelajar teknologi komunikasi seperti Smartphone tidaklah asing bagi mereka, karena di kalangan siswa saat ini kehidupannya tidak luput dari Smartphone, seiring dengan perkembangan zaman teknologi komunikasi atau

Smartphone tidak hanya di buat untuk style, Smartphone juga pakai pelajar untuk memperluas pergaulan antar pelajar di semua kalangan pelajar.

Teknologi komunikasi cenderung memungkinkan terjadinya transformasi berskala luas dalam kehidupan manusia2. Transformasi tersebut telah memunculkan perubahan dalam berbagai pola hubungan antar manusia (patterns of human communication), yang pada hakikatnya adalah interaksi antar pribadi 2

Fuad Hassan. Teknologi Dan Dampak Kebudayaannya: Tantangan Dalam Laju Teknologi. Orasi Ilmiah Dies Natalis Institut Teknologi Sepuluh November ke-39. Surabaya, 11 November 1999.


(14)

3

(interpersonal relations). Pertemuan tatap muka (face to face) secara berhadapan dapat dilaksanakan dalam jarak yang sangat jauh melalui tahap citra (image to image).

Pattiradjawane pernah melakukan penelitian terhadap pemakaian dan penggunaan ponsel di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa persentase terbesar pengguna ponsel berdasarkan usia yaitu usia 15-24 tahun (31%), berdasarkan kota-desa yaitu kota (71%), dan berdasarkan kota-desa pada lima pulau (Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Bali) yaitu kota (>55% dari masing - masing pulau). Sedangkan untuk perbandingan berdasarkan masing - masing pulau tersebut persentase terbesar adalah pulau Jawa (71%). Hal ini menunjukkan pengguna ponsel terbesar merupakan kelompok remaja perkotaan terutama pada pulau Jawa.

Dewasa ini bukan rahasia publik lagi jika menyangkut pergaulan pelajar melalui Smartphone karena saat ini perkembangan Smartphone sangatlah pesat sebagai contoh saat ini semakin banyak media sosial yang berkembang yang menguntungkan bagi pelajar untuk mempermudah mendapatkan teman baru melalui media sosial tersebut misalnya di Facebook, BBM, WhatsApp, Line dan masihbanyak lagi.

Masyarakat kini beramai – ramai menggunakan berbagai jenis Smarphone

khususnya Android. Hal itu seturut dengan kemampuan, motivasi, keinginan serta kebutuhan masyarakat khususnya remaja terhadap kegunaan dari pada media tersebut. Kini banyak remaja yang beralih menggunakan Smartphone android untuk dijadikan sebagai media untuk memperluas jaringan pertemanan atau pergaulan secara mudah dan cepat. Kaum muda dikenal sangat dekat dengan hal –


(15)

4

hal yang baru dan tidak menutup kemungkinan salah satunya adalah Smartphone

android yang adalah hampir menjadi kebutuhan tiap remaja untuk bisa kelihatan “gaul” atau tidak ketinggalan zaman dengan hal –hal yang baru.

Android pun termasuk hal baru bagi remaja pada saat ini. Salah satu bentuk pemanfaatan yang di gunakan pelajar adalah dalam memperluas hubungan pertemanan, alasannya karena perkembangan media sosial saat ini sangatlah pesat dan mudah mengaksesnya, dengan demikian maka para remaja khususnya siswa SMAN 1 Manyar juga memanfaatkan fasilitas media sosial dari fitur Smartphone

yang saat ini berkembang.

Remaja merupakan kelompok manusia yang penuh potensi yang perlu untuk dimanfaatkan. Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat yang sama. Respon kaum remaja terhadap barang-barang baru, termasuk dalam hal ini adalah kecanggihan ponsel, cukup tinggi. Walaupun belum tentu penggunaan ponsel tersebut dimanfaatkan seluruhnya secara optimal dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Pada masa remaja pertengahan (usia 15-18 tahun) adalah dimana pada masa ini ditandai dengan perkembangannya kemampuan berfikir yang baru. Teman sebaya masih memiliki peran yang penting, namun individu sudah lebih mampu mengarahkan diri sendiri (self-directed). Pada masa ini remaja mulai mengembangkan kematangan tingkah laku, dan pada masa ini remaja mencari karakter jati diri masing-masing dan masih mudah dipengaruhi oleh berbagai hal seperti ketergantungan dengan Gadget (Smartphone), maka dari itu peneliti di


(16)

5

penelitian kali ini memilih responden dari kalangan siswa pada usia 17-18 tahun yakni kelas X SMA.

Berdasarkan hasil pengamatan sementara peneliti dari sekian banyak siswa di SMAN 1 Manyar gresik mulai dari kelas X sampai kelas XII populasi terbanyak adalah kelas X, itu terbukti dari jumlah seluruh siswa kelas X yang berjumlah total 445 siswa yang terdiri 193 Laki-Laki dan 252 Perempuan sedangkan kelas XI berjumlah 403 Siswa yang terdiri dari 162 Laki-Laki dan 241 Perempuan dan kelas XII yakni berjumlah 365 terdiri dari 159 Laki-Laki dan 206 Perempuan yang masing masing masih terbagi dalam 3 jurusan yaitu IPA, IPS dan BAHASA3. Dalam penelitian kali ini populasi dari pengguna smartphone di SMAN 1 Manyar kelas X yaitu 425 atau sekitar 95% dari seluruh siswa kelas X, dengan perincian kelas IPS dari 310 siswa, yang menggunakan smartphone adalah 295 siswa, di kelas IPA dari 103 siswa, yang menggunakan Smartphone adalah 98 siswa, dan di kelas BAHASA seluruh siswa menggunakan Smartphone yakni 32 siswa, tidak heran kalau jumlah pengguna Smartphone di kalangan siswa-siswi SMAN 1 Manyar sangat mayoritas karena SMAN 1 Manyar adalah sekolah favorit dan siswa-siswi di SMAN 1 Manyar sebagian besar dari keluarga menengah keatas.

Dari hasil penelitian sementara, peneliti menemukan fenomena yang bukan lagi rahasia umum yakni tentang pemanfaatan Smartphone sebagai media sosial, dan juga sebagai media mencari teman dan informasi maupun perluasan pergaulan pada siswa SMAN 1 Manyar.

3


(17)

6

Dari hasil wawancara beberapa siswa SMAN 1 Manyar tidak di pungkiri bahwa siswa SMAN 1 Manyar memanfaatkan Smartphone sebagai media perluasan jaringan pertemanan, karena melalui teknologi komunikasi Smartphone

mereka bisa menikmati fitur-fitur yang mudah di akses dan banyak aplikasi-aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk sekedar mencari teman, memperluas pergaulan dan juga mencari informasi dari pihak yang terkait dengan siswa SMAN 1 Manyar misalkan sekedar mencari informasi atau sharing dengan teman lain kelas, lain sekolah bahkan dengan guru mereka sekalipun.

Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan diatas, maka peneliti berasumsi bahwa diduga adanya “Pengaruh Penggunaan Smartphone Terhadap Keluasan Pergaulan Remaja di SMAN 1 Manyar Gresik” sekaligus menjadi Judul dari penelitian ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan tersebut, maka Perumusan masalah yang akan menjadi fokus kajian dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh penggunaan Smartphone terhadap keluasan pergaulan remaja di SMAN 1 Manyar Gresik ?

2. Jika ada, seberapa besar pengaruh penggunaan Smartphone terhadap keluasan pergaulan remaja di SMAN 1 Manyar Gresik ?

C. Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah :


(18)

7

1. Untuk mengetahui dan menjelaskan ada tidaknya pengaruh penggunaan

Smartphone terhadap keluasan pergaulan remaja di SMAN 1 Manyar Gresik

2. Untuk mengetahui dan menjelaskan seberapa besar pengaruh penggunaan Smartphone terhadap keluasan pergaulan remaja di SMAN 1 Manyar Gresik.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini berguna bagi peneliti dalam rangka mengembangkan studi dan memperluas wawasannya mengenai perilaku remaja pada saat ini, terkait dengan perkembangan teknologi komunikasi smartphone. Penelitian ini juga dapat menjadi informasi tambahan atau acuan literatur untuk penelitian-penelitian selanjutnya, khususnya bagi para akademisi atau bagi mereka yang tertarik untuk memahami pengaruh penggunaan smartphone terhadap keluasan pergaulan Remaja.

E. Kajian Penelitian Terdahulu

Tabel 1.1 Nama Peneliti Ahmad Misbahun

Nasihin

Prayudi Saputra A.

Jenis Karya Skripsi, Judul :

Smartphone sebagai media komunikasi dan gaya hidup (studi pada masyarakat kelurahan sidosermo surabaya).

Skripsi, Judul : Fenomena Penggunaan Smartphone

Di Kalangan Pelajar (Studi Kasus Di SMP Islam Athirah I Makassar)


(19)

8

Tahun Penelitian 2014 2014

Metode Penelitian Kualitatif Kualitatif Hasil Penelitian Menjelaskan bahwa

Masyarakat telah menjadikan smartphone sebagai bagian dari gaya hidup mereka, dan merupakan sebuah kebutuhan untuk menunjang aktivitas seorang pelajar,

mahasiswa dan pekerja.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam fenomena penggunaan smartphone pada pelajar, terdapat dua faktor utama dalam penggunaannya yaitu faktor kebutuhan dan faktor gaya hidup.

Kebutuhan akan informasi dalam dunia global telah mendorong para siswa siswi untuk

menggunakannya, serta gaya hidup pada masyarat modern telah menjadi faktor yang kedua. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui dan memahami peran

smartphone dalam menunjang kegiatan komunikasi seseorang

Penelitian ini bertujuan Untuk mendeskripsikan fenomena dan faktor penyebab penggunaan

smartphone pada Pelajar dan Untuk mengetahui


(20)

9

dan mengetahui seperti apa komunikasi

masyarakat kelurahan Sidosermo menggunakan

smartphone sebagai gaya hidup.

dampak sosial yang dapat ditimbulkan dari

penggunaan smartphone

terhadap Pelajar

Perbedaan

penelitian terdahulu

dengan Peneliti

Terletak pada Metode penelitian, tujuan

penelitian, subyek, obyek dan lokasi penelitian.

Terletak pada Metode penelitian, tujuan

penelitian, subyek, obyek dan lokasi penelitian. F. Definisi Operasional

Untuk memperoleh pemahaman mengenai penelitian yang dilakukan ini, maka penulis perlu menjelaskan definisi operasional sesuai judul. Definisi operasional dalam penelitian dimaksudkan untuk mengetahui makna dari judul yang diteliti dan untuk menghindari salah penafsiran tentang inti persoalan yang diteliti. Definisi operasional dari penelitian ini yaitu tentang “Pengaruh penggunaan Smartphone terhadap keluasan pergaulan remaja” :

1. Smartphone

Smartphone adalah suatu perangkat komunikasi yang telah di bangun didalamnya suatu mobile operating system yang memiliki kemampuan lebih dalam bidang komputasi dan koneksi dibandingkan perangkat komunikasi pada umumnya. Seperti layaknya komputer, smartphone selalu bekerja berdasarkan sistem operasi (operating system) antara lain


(21)

10

2. Keluasan Pergaulan

Berbicara mengenai keluasan pergaulan remaja pada saat ini sangatlah tidak terbatas, itu dikarenakan remaja pada saat ini ditunjang oleh perkembangan teknologi yang sangat pesat, mereka dimudahkan oleh sebuah perangkat telekomunikasi yaitu Smartphone, sehingga mereka dengan mudah mencari teman baru dan memperluas pergaulan mereka, dengan berbagai aplikasi sosial media yang ada di Smartphone yang sangat mudah di akses, pergaulan remaja saat ini tidaklah terbatas dan sangat luas.

Gunarsa mengartikan pergaulan adalah suatu hubungan yang meliputi tingkah laku individu4. Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. 3. Remaja

Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis5. Perubahan yang nampak jelas adalah perubahan fisik, dimana tubuh berkembag pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai pula dengan berkembangnya kapasitas reproduktif. Selain itu remaja juga berubah secara kognitif dan

4

Dan Gunarsa, dan Singgih D, Psikologi untuk muda- mudi, (Jakarta:2004, Gunung Mulia)

hlm.36 5

Dr. Endriati Agustiana, Psikologi Perkembangan (Pendekatan Ekologi Kaitannya Dengan Konsep Diri Dan Penyesuaian Diri Pada Remaja), (Bandung : 2009, refika ADITAMA), hlm. 28


(22)

11

mulai mampu berpikir abstrak seperti orang dewasa. Pada periode ini pula remaja mulai melepaskan diri secara emosional dari orang tua dalam rangka menjalankan peran sosialnya yang baru sebagai orang dewasa. G. Hipotesis Penelitian

Sesuai dengan rumusan di atas maka penulis dapat mengambil suatu dugaan sementara yang nantinya penulis akan membuktikan kebenaran-kebenarannya dalam penelitian.

Hipotesis adalah berasal dari gabungan kata antara hipo (dibawa) dan tesis

(kebenaran). Secara keseluruhan ”hipotesis” berarti dibawah kebenaran. Kebenaran yang masih ada dibawah (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang telah disertai dengan bukti-bukti dan menurut Prof. Dr. Sugiono, hipotesis adalah dugaan sementara terhadap rumusan masalah penelitian6.

Jadi yang dimaksud dengan hipotesis adalah dugaan sementara tentang kebenaran mengenahi dua hubungan dua variable atau lebih, ini berarti dugaan itu juga benar atau juga salah, tergantung dalam mengumpulkan kata sebagai pembuktian dari hipotesis.

Dalam skripsi ini hipotesisnya adalah:

1. Hipotesis kerja atau adalah adanya Pengaruh Penggunaan

Smartphone Terhadap Keluasan Pergaulan Remaja di SMAN 1 Manyar-Gresik.”

6


(23)

12

2. Hipotesisi nol atau adalah tidak adanya Pengaruh Penggunaan

Smartphone Terhadap Keluasan Pergaulan Remaja di SMAN 1 Manyar-Gresik.”

H. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis penelitian a. Pendekatan penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan Metode kuantitatif, metode kuantitatif mempunyai maksud dalam usahanya menemukan pengetahuan melalui verifikasi hipotesis yang dispesifikasikan secara a priori. Untuk mengumpulkan data, metode kuantitatif memanfaatkan tes tertulis (tes-pensil-kertas) atau kuisioner atau menggunakan alat fisik yang lainnya seperti pilograf dan sebagainya7.

Metode kuantitatif dapat menetapkan semua aturan pengumpulan analisis data sebelumnya. Penelitian dengan kuantitatif dihadapkan pada penentuan hubungan sebab-akibat. Jawaban terhadap pertanyaan hubungan sebab-akibat penting untuk keperluan meramalkan, kontrol di satu pihak, dan Verstehen di pihak yang lain. Paradigma ilmiah yang melatarbelakangi metode kuantitatif biasanya bertanya : dapatkah X menyebabkan Y? Untuk itu, mereka mendemonstrasikan di laboratorium bahwa Y dapat disebabkan X, oleh karena itu penelitian kali ini menggunakan metode kuantitatif karena peneliti akan meneliti antar variabel sebab-akibat.

7

Mahi M. Hikmat, Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi Dan Sastra, (Yogyakarta : 2011, GRAHA ILMU), hlm. 43


(24)

13

b. Jenis penelitian

Jenis penelitian Penelitian ini adalah survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok8. Dalam survai informasi yang dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuisioner. Umumnya pengertian survai dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi.

2. Subyek, Obyek dan Lokasi Penelitian a. Subyek penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah Siswa-Siswi dari Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Manyar Gresik kelas yang menggunakan smartphone sebagai media komunikasi mereka. Orang-orang tersebut antara lain beberapa siswa-siswi dari sekolah tersebut yang diwakili sampel dari populasi kelas X atau strata dari jumlah keseluruhan siswa-siswi kelas X SMAN 1 Manyar Gresik yakni total 445 siswa-siswi, peneliti mendapatkan jumlah 425 siswa-siswi kelas X SMAN 1 Manyar Gresik yang menggunakan Smartphone.

Jika populasi lebih dari 100, maka sampel dapat diambil antara 10% - 15%, 20% - 25% atau lebih9. Berdasarkan pendapat tersebut penulis ingin mengambil sampel dari populasi sebesar 15%. Sehingga 15% x 425 = 63,75 sehingga dibulatkan menjadi 64 Siswa. Dalam

8

Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi), (Jakarta : 1989, LP3ES), hlm. 3

9

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.


(25)

14

pengambilan sampel ini, penulis mengambil sampel yang benar-benar faham tentang pengisian angket. Sehingga angket tersebut dapat terjawab dengan baik dan benar sesuai dengan petunjuk pengisian.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukakan oleh peneliti, maka populasi yang dijadikan objek penelitian adalah peserta didik SMA Negeri 1 Manyar Gresik, tahun 2015/2016 yang berjumlah 445 Siswa, dan yang menggunakan smartphone 425 Siswa dengan distribusi sebagai berikut :

Tabel 1.2

NO. KELAS L P JUMLAH

1 X - IBBU 10 22 32

2 X - MIPA.1 20 11 31

3 X - MIPA.2 11 22 33

4 X - MIPA.3 17 16 33

5 X - MIPA.4 12 22 34

6 X - MIPA.5 15 17 32

7 X - MIPA.6 15 17 32

8 X - MIPA.7 15 18 33

9 X - MIPA.8 13 20 33

10 X- MIPA.9 15 19 34

11 X - IIS.1 13 17 30

12 X - IIS.2 12 22 34

13 X - IIS.3 16 18 34

JUMLAH 184 241 425

Sumber Data : Tata Usaha SMA Negeri 1 Manyar Gresik Tahun Pelajaran

2015/2016

Dengan demikian besar sampel yang diambil oleh peneliti dari 425 siswa yang terdiri dari 13 kelas sebanyak 15% adalah 64 sampel :


(26)

15

X – IBBU = X 64 = 4,81 = 5 X - MIPA.1 = X 64 = 4,66 = 5 X - MIPA.2 = X 64 = 4,96 = 5 X - MIPA.3 = X 64 = 4,81 = 5 X - MIPA.4 = X 64 = 5,12 = 5 X - MIPA.5 = X 64 = 4,81 = 5 X - MIPA.6 = X 64 = 4,81 = 5 X - MIPA.7 = X 64 = 4,96 = 5 X - MIPA.8 = X 64 = 4,96 = 5 X- MIPA.9 = X 64 = 5,12 = 5 X - IIS.1 = X 64 = 4,51 = 4 X - IIS.2 = X 64 = 5,12 = 5 X - IIS.3 = X 64 = 5,12 = 5

Tabel 1.3

NO. KELAS Sampel

1 X - IBBU 5

2 X - MIPA.1 5

3 X - MIPA.2 5

4 X - MIPA.3 5

5 X - MIPA.4 5

6 X - MIPA.5 5

7 X - MIPA.6 5

8 X - MIPA.7 5

9 X - MIPA.8 5

10 X- MIPA.9 5


(27)

16

12 X - IIS.2 5

13 X - IIS.3 5

JUMLAH 64

b. Obyek Penelitian

Sedangkan yang menjadi obyek dari penelitian ini adalah Pengaruh penggunaan Smartphone terhadap Keluasan Pergaulan Remaja yang saat ini Smartphone telah menjadi fenomena perkambangan teknologi di kalangan Remaja. Karena memang hal tersebutlah yang menjadi fokus pada penelitian kali ini.

c. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Manyar Gresik di Jl. Kayu Raya Perum Pongangan Indah Manyar Gresik.

Peneliti memilih sekolah SMAN 1 Manyar Gresik sebagai lokasi yang akan di teliti karena sekolah SMAN 1 Manyar Gresik adalah sekolah unggulan atau favorit di wilayah kabupaten Gresik terutama di Kecamatan Manyar, dan itu terbukti dengan jumlah siswa-siswi di SMAN 1 Manyar Gresik ini yang sangat banyak, dan juga berbagai prestasi dari sekolah tersebut, misalnya di bidang olahraganya yakni salah satu putra daerah gresik yang sekaligus siswa di SMAN 1 Manyar Gresik ada yang mewakili di timnas Indonesia U-19 atas nama Dimas Drajat, maka dari itu peneliti memilih lokasi penelitian di SMAN 1 Manyar Gresik ini karena banyak faktor yang


(28)

17

mendorong peneliti untuk meneliti di lokasi sekolah SMAN 1 Manyar Gresik ini.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah pembicaraan bagaimana menata berbagai teknik dalam penarikan atau pengambilan sampel penelitian, bagaimana merancang tata cara pengambilan sampel agar menjadi sampel yang representatif10.

Teknik sampling atau cara mengambil sampel dari populasi dibagi menjadi dua kelompok, yakni Probability Sampling dan Non- Probability Sampling11. Peneliti disini menggunakan teknik sampling Probability Sampling yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama kepada setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel penelitian.

Dalam penelitian kali ini peneliti akan menggunakan teknik sampling Proportionate Stratified Random Sampling karena populasi mempunyai anggota yang tidak homogen (tidak ada kesamaan) dan berstrata secara proporsional, dikarenakan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Manyar terdiri dari beberapa kelas yakni BAHASA IPA dan IPS, agar representatif sampel yang harus diambil secara proporsional dan karena jumlah Siswa-Siswi di setiap kelas Variatif, maka dianggap

10

Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S. Sos., M. Si., Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, Dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta : 2009, Kencana prenada media group) hlm. 105

11

Mahi M. Hikmat, Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi Dan Sastra, (Yogyakarta : 2011, GRAHA ILMU), hlm. 62


(29)

18

Strata12. Unit polulasi adalah golongan-golongan, kelompok-kelompok dan sebagainya yang memiliki sifat bertingkat atau berlapis yang jelas.

Pada penelitian kali penyebaran angket atau kuisioner dibagikan kepada populasi dari siswa-siswi SMAN 1 Manyar Gresik kelas X yang menggunakan Smartphone, siswa siswi yang pada rentan usia 17-18 tahun karena pada masa ini siswa/remaja mengalami masa transisi dari siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke Sekolah Menengah Atas (SMA), pada masa ini juga remaja mengalami masa yg sangat mudah terpengaruh dengan hal-hal baru yang membuat mereka nyaman, maka dari itu peneliti mengambil sampel dari populasi siswa kelas X SMAN 1 Manyar Gresik karena siswa-siswi yang berusia 17-18 tahun adalah siswa-siswi kelas X. 4. Variabel dan Indikator Penelitian

Penelitian mencari sebab dan akibat dalam suatu gejala atau mencari hubungan diantara berbagai faktor. Variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel yang lain disebut Variabel bebas. Variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya disebut tak bebas13. Disini peneliti membagi dua variabel yaitu variabel bebas (independent Variable), dan variabel tak bebas (dependent Variable).

Dalam penelitian ini peneliti mengidentifikasi dua variable yang nantinya akan dicari pengaruh antara keduanya. Adapun variable tersebut adalah :

12

Ibid hlm. 63 13

Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc., Metode Penelitian Komunikasi (Dilengkapi Contoh Analisis Statistik Cetakan Kesebelas), (Bandung : 2004, PT. Remaja Rosdakarya), hlm. 12


(30)

19

a. Independent variabel atau variable bebas ( ) dalam hal ini adalah Penggunaan Smartphone pada Remaja di SMAN 1 Manyar-Gresik. b. Dependent variabel atau variable terikat ( ) dalam hal ini adalah

Keluasan Pergaulan Remaja di SMAN 1 Manyar-Gresik.

Adapun idikator dari pertanyaan angket baik variable , maupun variable adalah sebagai berikut :

Tabel 1.4 Indikator variabel &

Variabel Sub - Variabel Indikator

Penggunaan Smartphone pada remaja

1. Frekuensi penggunaan smartphone

1.1 Penggunaan Twitter 1.2 Penggunaan Facebook 1.3 Penggunaan WhatsApp 1.4 Penggunaan Line 1.5 Penggunaan Instagram 1.6 Penggunaan BBM 1.7 Bermain Game

1.8 Menonton Film / Melihat Video

1.9 Browsing di internet 1.10 Mendengarkan musik 1.11 Berfoto

1.12 Menelfon / SMS 2. Intensitas Penggunaan

Smartphone

2.1 Lamanya menggunakan Twitter

2.2 Lamanya menggunakan Facebook

2.3 Lamanya menggunakan WhatsApp

2.4 Lamanya menggunakan Line


(31)

20

2.5 Lamanya menggunakan Instagram

2.6 Lamanya menggunakan BBM

2.7 Lamanya Bermain Game

2.8 Lamanya Menonton

Film / Melihat Video 2.9 Lamanya Browsing di

internet

2.10 Lamanya Mendengarkan musik

2.11 Lamanya Berfoto

2.12 Lamanya Menelfon / SMS

3. Tingkat biaya untuk Smartphone

3.1 Nominal pengeluaran untuk smartphone dalam sebulan

Keluasan

Pergaulan Remaja

1. Inklusi 1.1 Menjalin hubungan

dengan guru

1.2 Menjalin hubungan dengan teman sekolah 1.3 Menjalin hubungan

dengan teman yang berbeda sekolah 1.4 Menjalin hubungan

dengan tetangga dan orang di lingkungan sekitar

1.5 Bersikap terbuka dan menerima orang lain 1.6 Apa adanya, juga


(32)

21

kelompok teman sekolah 1.7 Apa adanya, juga

berpartisipasi dalam kelompok teman yang berbeda sekolah. 1.8 Apa adanya, juga

berpartisipasi dalam kelompok tetangga dan lingkungan sekitar

2. Kontrol 2.1 Memberi pengarahan

kepada teman sekolah 2.2 Memberi pengarahan

kepada teman yang berbeda sekolah 2.3 Memberi pengarahan

kepada orang-orang di lingkungan sekitar 2.4 Menjadi pemimpin

kelompok teman sekolah 2.5 Menjadi pemimpin

kelompok teman di lain sekolah

2.6 Menjadi pemimpin kelompok tetanggadan lingkungan sekitar 2.7 Mendapatkan petunjuk

dari guru

2.8 Mendapatkan petunjuk dari keluarga

2.9 Mendapatkan petunjuk dari teman sekolah


(33)

22

kepada teman sekolah 3.2 Memberi perhatian

kepada teman yang berbeda sekolah 3.3 Memberi perhatian

kepada keluarga 3.4 Memberi perhatian

kepada guru 3.5 Memberi perhatian

kepada tetangga dan lingkungan sekitar 3.6 Berkempampuan

berempati 3.7 Memberi pujian

5. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh sejumlah data yang berkualitas dan valid dalam suatu penelitian maka memerlukan adanya teknik pengumpulan data. Sedangkan teknik pengumpulan data adalah suatu cara untuk memperoleh keterangan yang ada dan berguna bagi penelitian.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah observasi, dokumentasi dan angket.

1) Observasi

Observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu penelitian, teknik observasi dapat menjelaskan atau menggambarkan secara luas dan rinci tentang masalah-masalah yang dihadapi karena data observasi berupa deskripsi


(34)

23

yang faktual, cermat, dan terinci mengenai keadaan lapangan, kegiatan manusia, dan sistem sosial, serta konteks tempat kegiatan itu terjadi14.

Teknik observasi yang penulis gunakan adalah teknik observasi langsung, artinya penulis terjun langsung dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan di SMAN 1 Manyar-Gresik untuk mendapatkan data, data yang dikumpulkan dengan teknik ini adalah bagaimana penggunaan smartphone di kalangan remaja di SMAN 1 Manyar-Gresik, letak dan keadaan geografis, kondisi siswa-siswi dan guru-guru dan sarana-prasarana.

2) Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal / variabel yang merupakan catatan atau transkip, notulen, agenda, dan sebagainya. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data-data yang tidak bisa diungkap oleh teknik yang lainnya. Dalam pelaksanaannya penulis melihat arsip-arsip dan catatan-catatan yang diperlukan, diantaranya tentang: sejarah singkat berdirinya sekolah, inventaris sekolah, struktur organisasi sekolah, daftar nama guru, serta jumlah siswa SMAN 1 Manyar-Gresik.

3) Angket

Teknik angket adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan tertulis kepada responden untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh Smartphone terhadap keluasan pergaulan remaja.

14

Dr. Mahi M. Hikmat, Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra, (Yogyakarta : 2011, GRAHA ILMU), hlm.73


(35)

24

Sesuai dangan variabel yang telah penulis kemukakan diatas, maka dalam penelitian ini ditetapkan angket yang akan digunakan baik untuk mengungkap penggunaan Smartphone di kalangan siswa maupun untuk mengungkap keluasan pergaulan remaja yang di sebabkan oleh

Smartphone.

Ada bermacam-macam bentuk dan jenis angket, diantaranya salah satu teori mengemukakan bahwa menggolongkan angket menjadi dua, yaitu angket yang terstruktur (tertutup) dan angket tidak berstruktur (terbuka)15. Yang dimaksud angket berstruktur atau tertutup adalah angket yang memiliki sifat tegas dan konkrit, dengan pertanyaan yang terbatas, sehingga responden hanya memberi cek atau silang pada jawaban tersebut. Sedangkan yang dimaksud angket tak berstruktur atau terbuka adalah angket yang dimana pertanyaan-pertanyaan masih memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi responden untuk menambahkan jawaban yang belum lengkap dalam pertanyaan tersebut16. Sedangkan dalam pemberian skor jawaban untuk tiap item, menurut Moh. Nasir bahwa: jawaban dibuat menjadi skala maka jawaban yang terbaik diberi kode angka tertinggi dan yang terburuk diberi angka satu.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan angket berstruktur atau tertutup dengan alasan :

1) Menjaga kerahasiaan responden / subyek penelitian.

15

Munawar Syamsudin AAN, Metode Riset Kuantitatif Komunikasi, (Yogyakarta : 2013, PUSTAKA PELAJAR), hlm. 76

16

Dr. Mahi M. Hikmat, Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra, (Yogyakarta : 2011, GRAHA ILMU), hlm.77


(36)

25

2) Lebih mudah pelaksanaannya baik bagi responden / subyek penelitian.

3) Sesuai dengan tujuan peneliti yaitu untuk mengklasifikasikan responden.

Sedangkan dalam pemberian skor untuk tiap jawaban angket ini, peneliti memberikan nilai satu untuk jawaban terburuk dan nilai empat untuk jawaban terbaik. Sebagaimana yang tertera dalam tabel berikut ini.

Tabel 1.5

Model kualifikasi jawaban angket

Jawaban Skor Keterangan

A 3 Jawaban >5 Kali / >3 Jam / >Rp.250.000 / Sering

B 2 Jawaban 35 Kali / 12 Jam / Rp.100.000 -250.000 / kadang-kadang

C 1 Jawaban 0-3 Kali / 0-1 Jam / <Rp.100.000 / tidak pernah

6. Teknik Analisis Data

Proses analisis data merupakan salah satu usaha untuk menemukan jawaban atas pertanyaan dari perihal rumusan masalah dan hal-hal yang Peneliti peroleh dari proyek penelitian.

Untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Smartphone terhadap Keluasan Pergaulan Remaja di SMAN 1 Manyar-Gresik, maka penulis menggunakan rumusan korelasi product moment17sebagai berikut:

17


(37)

26

Keterangan :

= Angka indeks korelasi “ ” product moment

= Number of cases (Banyaknya subyek seluruhnya) = Jumlah skor ( ) dalam satu sel

= Jumlah skor ( ) dalam satu sel = Jumlah dari dan

= Jumlah skor ( ) setelah masing-masing dikuadratkan = Jumlah skor ( ) setelah masing-masing dikuadratkan

Selanjutnya data tersebut akan diuji dengan rumus uji 18 sebagai berikut:

t =

�√�−

√ −�2

Keterangan :

t = Statistik Uji Korelasi

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y n = banyaknya sampel dalam penelitian

18


(38)

27

Jika harga hitung lebih kecil dari “ ” product moment, maka korelasi tersebut tidak signifikan, begitu pula sebaliknya, dalam memberikan intreprestasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi “ ” product moment ( ) adalah:

Tabel 1.6 Interprestasi Terhadap

Besarnya Nilai Intrepretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Sangat Tinggi Tinggi

Cukup Rendah


(39)

28

I. Sistematika Pembahasan

Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian, teknik analisis data dan diakhiri dengan sistematika penulisan yang menjelaskan mengenai gambaran mengenai isi dari masing-masing bab dalam penelitian ini.

Bab II : Menjelaskan tentang Kajian Pustaka dan kajian teori

Bab III : Akan di memaparkan deskripsi subyek dan lokasi penelitian dan juga deskripsi data penelitian

Bab IV : Akan dipaparkan serangkaian penyajian data dan analisis data, berisi tentang data-data yang dikumpulkan, diolah dan diteliti

Bab V : Yaitu penutup yang berisi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang sudah di jelaskan dalam bab sebelumnya.


(40)

BAB II

KAJIAN TEORETIS

A. Kajian Pustaka

1. Smartphone

a) Pengertian Smartphone

Mungkin sebagian besar sudah tau apa itu Smartphone karena benda ini sudah tidak asing lagi Smartphone merupakan alat komonikasi sama dengan Handphone pada umumnya akan tetapi Smartphone memiliki banyak keunggulan dibanding Handphone biasa karena sesuai nama nya

Smartphone (ponsel cerdas) jenis Handphone ini memiliki kemampuan yang hampir sebanding dengan program yang terdapat pada sebuah komputer. Smartphone (ponsel cerdas) merupakan salah satu wujud realisasi ubiquitous computing (ubicomp) di mana teknologi tersebut memungkinkan proses komputasi dapat terintegrasi dengan berbagai aktifitas keseharian manusia dengan jangkauannya yang tidak dibatasi dalam suatu wilayah atau suatu scope area19. Telepon cerdas (smartphone)

adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer20. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti telepon cerdas. Bagi beberapa orang, telepon pintar merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, telepon cerdas

19

Istiyanto, J.E., Pemrograman Smartphone Menggunakan SDK Androiddan Hacking Android.

(Yogyakarta : 2013, Graha Ilmu), hlm. 1 20


(41)

28

hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat papan ketik (baik sebagaimana jadi maupun dihubung keluar) dan penyambung VGA.

Dengan kata lain, telepon cerdas merupakan komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon. Sedangkan menurut David Wood, wakil Presiden Eksekutif PT Symbian OS, “Telepon pintar dapat dibedakan dengan telepon genggam biasa dengan dua cara fundamental: bagaimanan mereka dibuat dan apa yang bisa mereka lakukan.

Smartphone berdasarkan fungsinya dapat diklasifikasikan menjadi lebih dari lima fungsi utama, pertama Smartphone adalah sebagai pembantu tugas kantor sehari-hari, kedua Smartphone adalah peragkat untuk viewer, editing, pembuat file atau dokumen dalam format Word, TXT, dan PDF, ketiga Smartphone adalah berfungsi sebagai media untuk melakukan Push E-Mail secara cepat, keempat ponsel cerdas adalah berfungsi sebagai perangkat teknologi hiburan, Smartphone juga berfungsi sebagai perangkat untuk mengakses internet dengan jaringan 3G, HSDPA, plus Wi-Fidan terakhir atau yang keenam Smartphone adalah saat ini lebih banyak berfungsi sebagai pengganti PC Dekstop atau Komputer. Smartphone dari segi manfaatnya terbagi atas dua yaitu Hardware dan Software. Dari segi Hardware Smartphone adalah perangkat yang memiliki hardware dan software yang lebih baik berdasarkan definisi, Hardware bermanfaaat sebagai penunjang kerja Smartphone itusendiri ketika digunakan untuk berbagai macam kebutuhan oleh penggunanya. Dari segi software ponsel


(42)

29

pintar Smartphone adalah perangkat teknologi modern yang sudah diketahui dapat menjalankan software dengan lebih baik bahkan software dari pihak ketiga. Manfaat utama dari kemampuan menjalankan software ini tentu adalah sebagai pembeda Smartphone dari ponsel biasa. Dan contoh manfaat Smartphone dari sisi software adalah tersedianya layanan akses data. Layanan ini dapat dimanfaatkan oleh setiap Smartphone untuk memungkinkan penggunanya terhubung dengan konektivitas internet setiap saat dimanapun mereka berada.

Layanan akses data pada Smartphone adalah bermanfaat untuk keperluan browsing, Email, Chatting, hingga posting. Contoh berikutnya manfaat dari segi banyaknya aplikasi yang tersedia pada sebuah

Smartphone. Smartphone adalah perangkat yang bukan hanya sekedar digunakan untuk melakukan sms, menerima dan menjawab panggilan saja, hadirnya pusat aplikasi pada setiap Smartphone kini dapat dimanfaatkan sebgai pendukung bisnis , sarana belajar dan sarana hiburan atau game. Jadi Smartphone (telepon cerdas) adalah handphone yang sudah memiliki kemampuan seperti komputer dengan kemampuan yang selalu terhubung dengan penyedia aplikasi.

b) Pengguna Smartphone

Banyak nya keutungan non teknis yang bisa dibantah, mulai dari kemudahan pemakaian, pernyataan status sosial, akses cepat, hingga penghematan biaya mengganti SMS dengan chatting21. Akan tetapi itu semua relatif, tergantung penilaian subjektif setiap pengguna.

21


(43)

30

Menurut Okthi Faradhilla Husin dalam skripsi “Gaya Hidup Pengguna Blackberry Pada Palajar SMAN 1 Bangkalan tahun 2013 menyatakan bahwa22 :

1. Kepemilikan Barang-barang bermerk tentu saja digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan prestise dalam masyarakat sekitarnya, seperti pelajar memiliki barang bermerk seperti memiliki Handphone Blackberry, bisa dinilai oleh pelajar lainnya kalau mereka termasuk pelajar yang mampu, atau pelajar elit. Pemilikan Handphone Blackberry ini merupakan bentuk tanda yang paling mudah dilihat oleh pelajar lainnya, yang bisa disebut pelajar ini kaya atau mewah. Maka tidak heran apabila pelajar yang kehidupannya selalu mewah, dan mereka memiliki barang-barang bermerk seperti handphone Blackberry ini salah satunya, mereka memiliki status yang terpandang dan membedakannya dari orang lain disekitarya. Mereka yang memiliki status terpandang diantara pelajar lainnya, juga memiliki dampak. Motivasi memiliki barangbarang bermerk yang sebagai tanda kekayaan pada kalangan pelajar tersebut adalah suatu kebanggaan tersendiri, tetapi disamping lain mereka dipandang sebagai pelajar yang memiliki sifat sombong oleh pelajar lainnya yang memandang mereka.

2. Gaya hidup juga dihubungkan dengan status kelas sosial,simbolisasi dalam konsumsi masyarakat saat ini mengkonstruksi identitasnya, sehingga gaya hidup bisa mencitrakan keberadaan seseorang pada

22

Jurnal Okthi Faradhilla Husein, (2013), Gaya Hidup Pengguna Blackberry Pada Pelajar SMAN 1 Bangkalan


(44)

31

suatu status sosial tertentu. Dengan mereka berinteraksi antar pelajar satu dengan pelajar lainnya, berarti mereka termasuk makhluk sosial yang bisa menyesuaikan dirinya pada lingkungan sosial, seperti halnya mengikuti komunitas atau kelompok sosial. Mereka bisa bergabung dengan komunitas atau kelompok sosial manapun seperti komunitas kalangan atas, yang akhirnya berdampak pada dirinya sendiri yaitu terjerumus pada pergaulan bebas. Jadi dapat disimpulkan bahwa alasan utama menggunakan Smartphone adalah selain untuk mengikuti perkembangan teknologi kemudahan yang di berikan oleh fitur serta aplikasi yangada di dalam Smartphone juga menjadi alasan banyak nya ponsel cerdas ini digunakan.

c) Pengaruh Penggunaan Smartphone

Penggunaan sebuah Smartphone memang memilki pengaruh positif selain untuk sebuah alat komonikasi seperti halnya Handphone pada umumnya Smartphone juga membantu kita untuk bisa selalu terhubung dengan baik dengan teman-teman serta kerabat dekat kita akan tetapi

Handpone juga bisa memiliki pengaruh yang negatif apabila salah digunakan terlebih lagi dengan fasilitas serta fitur canggih Handphone

masa kini yaitu yang biasa disebut dengan Smartphone. Komonikasi digital nirkabel sudah sangat dibutuhkan pada berbagai bidang, seperti edukasi, bisnis, hiburan, kesehatan atau keamanan23. Sehingga ketersediaan perangkat mobile yang dapat mendukung aktivitas pengguna

23


(45)

32

diberbagai lingkungan dengan fleksibilitas tinggi, perangkat yang lebih praktis dan mudah dalam penggunaan.

Kebutuhan yang sangat tinggi dan kemudahan akses merupakan hal utama menyebabkan pengaruh kuat untuk menggunakan Smartphone

akan tetapi Smartphone juga memiliki pengaruh negatif bagi penggunanya terutama apabila dipakai secara berlebihan contohnya Smartphone

Blackberry. Nama Blackberry sempat diartikan menjadi CrackBerry

(crack berarati kokain) karena perangkat ini membuat penggunanya kecanduan, Crakberry berasal dari kata crack yang berarti kokain dan kata Blackberry24. Kemudahan yang dihadirkan dalam mengakses email dan pesan instan membuat para pengguna seringkali tak bisa lepas dari Blackberry. Efek yang dihasilkan membuat para pennguna tampak seperti orang yang kecanduan dengan Blackberry.

2. Keluasan Pergaulan

Pergaulan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berasal dari kata dasar gaul yang artinya hidup berteman atau bersahabat. Pergaulan merupakan salah satu cara seseorang untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Manusia adalah makhluk sosial memiliki kecenderungan hidup bersama satu sama lain. Mereka tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

Perkembangan sosial anak mulai meningkat ketika anak memasuki usia sekolah, dimana anak sudah memasuki masa belajar, berhubungan dengan teman-temannya, sehingga minat anak untuk berhubungan dengan keluarga sudah mulai berkurang. Pada masa ini proses sosialisasi anak sudah dapat berlangsung lebih

24


(46)

33

efektif, anak sudah mulai dapat bergaul dengan teman-teman di lingkungan sekitarnya.

Menurut Abdulah Idi pergaulan adalah kontak langsung antara individu yang satu dengan individu yang lainnya25. Pergaulan sehari-hari yang dilakukan individu satu dengan yang lainnya adakalanya setingkat usianya, pengetahuannya, pengalamannya, dan sebagainya. Pergaulan sehari-hari ini dapat terjadi antara individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok.

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.

Jika membicarakan dan membahas pergaulan dikalangan remaja, sudah pasti tidak terlepas dari perkembangan zaman yang semakin maju. Dengan

25


(47)

34

perkembangan zaman itu remaja rentan terhadap pengaruh-pengaruh dari kebudayaan luar sehingga mereka mengikuti kebudayaan yang dibawa oleh orang asing26. Mereka tidak sadar bahwa mereka sudah terpengaruh oleh kebudayaan luar tersebut. Pergaulan dikalangan remaja merupakan pergaulan yang sering menimbulkan perubahan dimasyarakat dikarenakan remaja merupakan penerus bangsa yang terdidik.

Ada beberapa pengaruh positif dan negatif dari pergaulan dikalangan remaja. Pengaruh positif dari pergaulan dikalangan remaja yaitu mereka mudah memperoleh informasi-informasi baru sehingga mudah bagi mereka mengikuti perkembangan-perkembangan zaman yang semakin pesat di era globalisasi ini. dengan pergaulan dikalangan remaja tersebut mereka juga dapat saling bertukar fikiran antara pelajar yang satu dengan yang lainnya sehingga mereka memperoleh sesuatu yang bermanfaat bagi mereka sendiri. Dengan adanya pergaulan tersebut mereka dapat membentuk sebuah organisasi dikalangan pelajar demi perubahan-perubahan pada diri mereka sendiri. dengan organisasi tersebut mereka dapat belajar untuk memutuskan sebuah masalah dan mengambil keputusan secara bermusyawarah demi mencapai sebuah keputusan yang baik dan keuntungan dari organisasi itu juga mereka diajarkan mengeluarkan pendapat dan belajar untuk bertanggung jawab atas semua yang dilakukan serta pastinya tetap dapat bimbingan dari guru-guru di sekolah. Mereka juga dapat saling menutupi kekurangan diri mereka sendiri dengan saling membantu dalam setiap masalah. Dampak positif lainnya yaitu membiasakan diri mereka untuk berinteraksi antara

26

http://n4ngh.blogspot.com/2012/12/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_26.html Minggu 12 Juni 2016 pkl. 20.55 WIB


(48)

35

siswa yang satu dengan yang lainnya sehingga mudah bagi mereka apabila mereka ada ditengah-tengah masyarakat.

Dampak negatif yang ditimbulkan oleh pergaulan dikalangan siswa yaitu mereka mudah terpengaruh oleh hal-hal yang baru sehingga mereka mudah terjerumus kedalam pergaulan-pergaulan yang tidak bertanggung jawab seperti pergaulan bebas, narkotika, mabuk-mabukan dan berhubungan di luar nikah. Mereka sebenarnya sadar bahwa hal tersebut merupakan hal yang melanggar norma agama dan hukum yang berlaku namun mereka tidak perduli dikarenakan mereka menganggap bahwa yang dilakukannya itu tidak salah dimata mereka.

Pada penelitian kali ini peneliti fokus pada keluasan pergaulan tentang : a) Inklusi

Inklusi digunakan sebagai sebuah pendekatan untuk membangun dan mengembangkan sebuah lingkungan yang semakin terbuka, mengajak masuk dan mengikutsertakan semua orang dengan berbagai perbedaan latar belakang, karakteristik, kemampuan, status, kondisi, etnik, budaya dan lainnya. Terbuka dalam konsep lingkungan inklusi, berarti semua orang yang tinggal, berada dan beraktivitas dalam lingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat merasa aman dan nyaman mendapatkan hak dan melaksanakan kewajibannya. Jadi, lingkungan inklusi adalah lingkungan sosial masyarakat yang terbuka, ramah, meniadakan hambatan dan menyenangkan karena setiap warga masyarakat tanpa terkecuali saling menghargai dan merangkul setiap perbedaan.


(49)

36

b) Kontrol

Kebutuhan Kontrol adalah kebutuhan yang berdasarkan pada kesadaran pribadi yang ingin mendapatkan kepuasan dengan cara mengendalikan dalam artian memimpin interaksi dalam kelompok. Kontrol pada dasarnya merepresentasikan keinginan pribadi untuk mempengaruhi dan memiliki “suara” dalam penentuan sikap/keputusan dalam kelompok.

c) Afeksi

Inggris: affection. Latin: affectio yang berarti “keadaan tersentuh, tergerak”. Kata affectio seakar dengan kata afficere yang berarti “menghasilkan”, “mempengaruhi”. Afeksi merupakan pengalaman kuat dan menggelora. Karena itu tidak sama dengan suasana hati atau nafsu yang relatif singkat, tidak berkepanjangan seperti kemarahan, ketakutan. Afeksi disertai gerakan-gerakan ekspresif, dan sentakan serta reaksi-reaksi vokal (jeritan, teriakan), sebaliknya terkadang afeksi diikuti matirasa. 3. Remaja

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Sedangkan menurut Zakiah Darajat remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Hal senada diungkapkan oleh Santrock bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.


(50)

37

Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.

Secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut27:

1) Pada masa remaja awal (12-15 tahun)

Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orang tua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaan terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat.

2) Masa remaja pertengahan (15-18 tahun)

Masa ini ditandai dengan perkembangannya kemampuan berfikir yang baru. Teman sebaya masih memiliki peran yang penting, namun individu sudah lebih mampu mengarahkan diri sendiri ( self-directed). Pada masa ini remaja mulai mengembangkan kematangan tingkah laku, belajar mengendalikan impulsivitas, dan membuat keputusan-keputusan awal yang berkaitan dengan tujuan vokasional yang ingin dicapai. Selain itu penerimaan dari lawan jenis menjadi penting bagi individu.

3) Masa remaja akhir (19-22 tahun)

27


(51)

38

Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang dewasa. Selama periode ini remaja berusaha memantapkan tujuan vokasional dan mengembangkan sense of personality identity. Keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan diterima dalam kelompok teman sebaya dan orang dewasa, juga menjadi ciri dari tahap ini.

4. Hubungan Variabel X dan Variabel Y

Korelasi (hubungan) antara variabel X (pengaruh Smartphone) dengan variabel Y (Keluasan Pergaulan). Hubungan yang terjadi antara dua variabel itu dapat berupa hubungan negatif dan hubungan positif maupun tidak memiliki hubungan sama sekali. Hubungan dinyatakan positif apabila kenaikan nilai ataupun penurunan nilai dari variabel X diikuti dengan kenaikan nilai ataupun penurunan nilai variabel Y. Akan tetapi, sebaliknya bilamana kenaikan nilai variabel X selalu diikuti oleh penurunan nilai variabel Y, dan penurunan nilai variabel X justru diikuti oleh kenaikan nilai variabel Y, maka hubungan antara variabel X dan Y tersebut adalah hubungan yang negatif

Disamping itu, dua variabel X dan Y ada kemungkinannya tidak memiliki hubungan sama sekali, yakni bilamana kenaikan nilai variabel yang satu kadang-kadang diikuti penurunan nilai variabel lainnya, dan kadang-kadang juga diikuti oleh kenaikan nilai variabel yang lainya.

Pada umumnya besar kecilnya hubungan antara variabel X dan variabel Y dinyatakan dengan bilangan. Di mana bilangan tersebut disebut koefisien hubungan atau koefisien korelasi. Untuk menerapkan koefisien korelasi antara


(52)

39

dua variabel maka digunakan korelasi product moment yang dikembangkan oleh Karl Pearson.

B. Kajian Teori

1. Model Uses and Gratifications

Ada beberapa teori yang dapat dikaitkan dengan teori komunikasi dan kaitannya dengan media massa, Namun pada peelitian kali ini akan menggunakan Teori Uses and Gratifications atau biasa disebut juga Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan.

Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media28. Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhannya. Dari sini timbul istilah Uses and Gratifications, penggunaan dan pemenuhan kebutuhan.

Menurut, Blumler dan Katz Teori Uses and Gratifications menyatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif dalam memilih dan menggunakan media. Pengguna mengambil bagian aktif dalam proses komunikasi dan berorientasi pada penggunaan media mereka. Teori Uses and Gratifications mengatakan bahwa pengguna media yang berusaha keluar sumber media yang terbaik memenuhi kebutuhan pengguna. Teori Uses and Gratifications berasumsi bahwa pengguna memiliki pilihan alternatif untuk memenuhi kebutuhan mereka.

28


(53)

40

Asal mula terciptanya Teori Uses and Gratifications yaitu beberapa peneliti meneliti kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, Penelitian ini meneliti bagaimana faktor-faktor sosial dan psikologis, termasuk kebutuhan untuk aktivasi, berinteraksi untuk menghasilkan gaya hidup dan pola penggunaan media yang berbeda. Penelitian ini mengidentifikasi empat jenis gaya hidup yang anggotanya berbeda secara signifikan pada berbagai variabel, termasuk surat kabar dan majalah berita pembaca, dan gratifikasi dicari dari televisi kabel dan smartphone yang menjadi penelitian ini. Orang dengan kebutuhan tinggi untuk aktivasi memiliki gaya hidup yang melibatkan paparan yang lebih besar untuk sumber-sumber media informasi urusan publik dibandingkan dengan kebutuhan yang lebih rendah untuk aktivasi dan gaya hidup yang kurang kosmopolitan. Hasilnya menunjukkan bahwa akar dari penggunaan media yang jauh lebih dalam dari yang diyakini sebelumnya. Teori Uses and Gratifications memusatkan perhatian pada kegunaan isi media untuk memperoleh gratifikasi atau pemenuhan kebutuhan.

Teori Uses and Gratifications dan implementasinya di masyarakat dan berkaitan dengan media. Manusia menggunakan teori uses and gratifications dapat dilihat pada kasus-kasus seperti pemilihan Smartphone pribadi. Responden memilih smartphone tidak hanya untuk menyesuaikan suasana hati tertentu, tetapi juga dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan dan kepusan responden dalam menggunakan smartphone tersebut. Ada banyak jenis smartphone yang berbeda dan responden memilih dari mereka untuk memenuhi kebutuhan / kepuasan tertentu.


(54)

41

Pengaplikasian teori uses and gratifications pada media massa.yaitu memanfaatkan media Smartphone sebagai media komunikasi baru untuk memenuhi kebutuhan informasi, hiburan, hubungan komunikasi, pergaulan, gaya hidup dan identitas personal. Di sisi lain, terdapat juga beberapa pengguna smartphone yang melakukan aktivitas browsing hanya karena sedang merasa bosan dan ingin mencari kesenangan dengan secara acak membuka sebuah situs, lalu menandai situs yang dikunjunginya.

Penggunaan teori uses and gratifications mengambil pendekatan yang lebih humanistik untuk melihat penggunaan media. Blumler dan Katz percaya bahwa tidak ada hanya satu cara rakyat menggunakan media. Sebaliknya, mereka percaya ada banyak alasan untuk menggunakan media. Menurut teori, konsumen media yang memiliki kehendak bebas untuk memutuskan bagaimana mereka akan menggunakan media dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi mereka. Blumler dan Katz nilai-nilai yang jelas terlihat oleh fakta bahwa mereka percaya bahwa konsumen memilih media pengaruh memiliki mereka serta gagasan bahwa pengguna memilih alternatif media yang hanya sebagai sarana untuk dan akhir.Teori uses and gratifications ini mengambil kemungkinan bahwa media dapat memiliki pengaruh atas hidup kita dan bagaimana kita memandang dunia. Gagasan bahwa kita hanya menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan tertentu tampaknya tidak sepenuhnya menyadari kekuatan media dalam masyarakat saat ini.

Teori uses and gratifications bisa digunakan berkaitan dengan media, dimana orang bebas memilih media yang disukai untuk kepentingan atau


(55)

42

tujuan tertentu atau dapat menggunakan media yang sama untuk tujuan yang berbeda.


(56)

43

Adapun kerangka teori pada penelitian kali ini yakni :

Gambar 2.1 Teori Uses And Gratifications (Rakhmat, 2007 : 66)

Apabila disimpulkan sesuai teori Uses and Gratifications, dalam penelitian ini Penggunaan Smartphone dapat mempengaruhi keluasan pergaulan remaja, artinya semakin tinggi tingkat penggunaan Smartphone

maka semakin tinggi juga mempengaruhi keluasan pergaulan remaja. Pemilihan Media :

 Variabel Individual  Variabel

Motif :  Personal

 Personal Identity  Kebutuhan

Penggunaan Media :  Hubungan

 Macam Isi

 Hubungan dengan Isi

Pemilihan Media :

 Kepentingan Siswa di sekolah dan di luar sekolah

 Menjalin Hubungan / Pergaulan di sekolah dan di luar sekolah

Motif :

 Ingin Memudahkan bergaul

 Ingin Menunjukkan Identitas Pribadi Siswa

 Ingin Selalu

Berkomunikasi dan Update

Penggunaan Media :  Komunikasi Internal

dan Eksternal di sekolah

 Penggunaan Fitur Smartphone  Optimalisasi Penggunaan Smartphone Untuk Memenuhi Kebutuhan Personal Siswa


(57)

BAB III

PENYAJIAN DATA

A. Gambaran Umum Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Dari jumlah total siswa-siswi yang ada di SMAN 1 Manyar Gresik yakni 1213 dengan perincian Laki-Laki 513 dan Perempuan 700, peneliti hanya mengambil populasi dari kelas X yang mana mereka adalah termasuk remaja dalam fase pertengahan karena pada fase ini remaja masih sangatlah labil dan masih mencari jati diri mereka, karena mereka mengalami pergantian status dari siswa-siswi SMP ke siswa-siswi SMA maka dari itu mereka sangatlah rentan akan pengaruh-pengaruh hal baru dan yang membuat mereka nyaman.

Peneliti mengambil populasi dari kelas X yang berjumlah total 445 dengan perincian 193 Laki-laki dan 252 Perempuan, dari total 445 siswi kelas X SMAN 1 Manyar Gresik, peneliti mengambil sampel siswa-siswi yang menggunakan Smartphone yakni berjumlah 425 siswa-siswa-siswi atau sekitar 95% dari jumlah keseluruhan siswa-siswi kelas X, dengan perincian kelas IPS dari 310 siswa, yang menggunakan smartphone adalah 295 siswa, di kelas IPA dari 103 siswa, yang menggunakan Smartphone adalah 98 siswa, dan di kelas BAHASA seluruh siswa menggunakan Smartphone yakni 32 siswa, tidak heran kalau jumlah pengguna Smartphone di kalangan siswa-siswi SMAN 1 Manyar sangat mayoritas karena SMAN 1 Manyar adalah sekolah favorit dan siswa-siswi di SMAN 1 Manyar sebagian besar dari keluarga menengah keatas.


(58)

45

Mengenai teknik sampling peneliti mengambil sampel secara acak dari jumlah sampel siswa-siswi kelas X SMAN 1 Manyar Gresik yang menggunakan smartphone, karena untuk memudahkan peneliti dan mencapai hasil yang proporsional dalam penelitian.

2. Sejarah Singkat Sekolah

SMAN 1 Manyar didirikan pada tahun 1986 yang semula gedungnya bergabung dengan SMAN 1 Gresik di Jl. Arif Rahman Hakim Gresik, karena belum punya gedung sendiri. Pada saat itu masih bernama SMAN 2 Gresik. Dan satu tahun berikutnya baru pindah di gedung sendiri di Jl. Kayu Raya Pongangan Indah Manyar.

Pada saat itu kepala sekolahnya adalah Bapak Machjub A.A, B.A yang menjabat selama periode 1986-1992. Setelah itu digantikan oleh Drs. Soetomo Harjomoertono pada tahun 1992-1995. Selanjutnya diganti bapak Drs. H. Qomari Sholeh tahun 1995-1996. Tahun berikutnya digantikan Dra. H. A. Sutra Menggang pada tahun 1996-1997. Pada masa kepemimpinan Drs. Supardi Al-Darsan pada periode 1997-2002 sekolah mulai ada perubahan dengan mengganti nama sekolah menjadi SMAN 1 Manyar pada tahun 1999, karena pada saat itu sekolah sudah merasa mampu bersaing dengan SMAN 1 Gresik.

Pada periode 2002 bapak Drs Supardi Al-Darsan digantikan oleh Drs. H. M. Syafaul Anam, MM sampai sekarang. Pada kepemimpinan Bapak Drs. H. M. Syafaul Anam, MM sekolah telah mengalami banyak perubahan yang lebih baik dari berbagai bidang, itu terbukti dengan di raihnya sertifikat ISO 9001 : 2008 dan Berhasil meraih ISO 14001:2004 tentang manajemen


(59)

46

lingkungan hidup dari Bureau Veritas (BV) dari Negara Thailand dan merupakan sekolah pertama peraih ISO 14001:2004 di Jawa Timur. Selain itu banyak penghargaan yang telah diraih, antara lain sebagai Sekolah “adiwiyata” (Sekolah yang berbudaya lingkungan) tingkat Nasional tahun 2011 dan Hasil akreditasi dari basnas mendapat predikat “A” dengan nilai 98 (sempurna).

3. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Manyar-Gresik

b. N S S : 301 050 106 042

c. Akreditasi Sekolah : A d. Alamat Sekolah :

Provinsi : Jawa Timur

Kabupaten : Gresik

Kecamatan : Manyar

Desa : Suci

Jalan : Kayu Raya Pongangan Indah Manyar

Kode Pos : 61151

Telepon / Fax : (031)3950560

e-mail / Website : smanemagresik@yahoo.com www.smanemagres.net


(60)

47

3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah a. Visi

Menjadi sekolah yang berbasis teknologi informasi, mantap dalam imtaq, unggul dalam iptek, berprestasi dalam olah raga dan seni, berbudaya lingkungan serta mampu bersaing dalam menghadapi era global.

b. Misi

Berdasarkan visi di atas , maka misi sekolah sebagai berikut:

1) Membiasakan aktifitas keagamaan dan budi pekerti luhur (imtaq) sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.

2) Meningkatkan kualitas pembelajaran dan bimbingan secara berkesinambungan sesuai dengan tuntutan masyarakat pemerintah dan perkembangan iptek.

3) Memberikan kemampuan yang maksimal pengetahuan dan kecakapan bagi lulusan untuk melanjutkan pendidikan dan hidup dalam masyarakat.

4) Menerapkan manajemen sekolah sesuai dengan prinsip MPMBS.

5) Mengembangkan minat dan bakat siswa metalui kegiatan ekstrakurikuler.

6) Menciptakan iklim sekolah baik fisik maupun non fisik yang kondusif akademis dan berbudaya lingkungan.

7) Mencegah pencemaran, memenuhi peraturan perundangan terkait aspek lingkungan sekolah dan melakukan perbaikan berkelanjutan.


(61)

48

c. Tujuan Sekolah

Mengacu pada rumusan visi dan misi tersebut, maka tujuan pendidikan SMA Negeri 1 Manyar-Gresik dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Mengupayakan agar seluruh warga sekolah menjalankan syari'at agamanya dengan baik sehingga berbudi pekerti luhur, berbudaya tertib, dan berdisiplin tinggi.

2) Mengupayakan proses belajar mengajar mengarah pada rencana / Program pembelajaran berbasis kompetensi dengan didukung tenaga yang profesional serta sarana yang sesuai dengan kebutuhan.

3) Mengupayakan agar perolehan NUN dan lulusan yang diterima di PTN baik melalui PMDK dan SPMB terus meningkat seta memiliki kecakapan hidup.

4) Manajemen sekolah ditingkatkan sesuai dengan MPMBS.

5) Meningkatkan pelaksanaan kegiatan ektstrakurikuler unggulan sesuai dengan minat dan bakat siswa serta kebutuhan masyarakat.

6) Iklim sekolah baik fisik maupun non fisik diupayakan yang kondusif akademis serta berbudaya lingkungan.

7) Mengupayakan pencegahan pencemaran, memenuhi peraturan perundangan terkait aspek lingkungan sekolah dan melakukan perbaikan berkelanjutan.


(62)

49

4. Struktur Organisasi Sekolah

Keterangan :

: GARIS KOMANDO

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi SMAN 1 Manyar-Gresik KEPALA TATA USAHA

Siti Rokhana, Spd.

WAKASEK KESISWAAN Lukman, M.Pd.

WAKASEK AKADEMIK Drs. H. Ajma’in, M.Pd

WAKASEK SARANA PRASARANA Syarifuddin, S.Ag, M.M

KORDINATOR BP / BK Dra. Sri Wahjoenie, M.M

GURU – GURU

SISWA

KOMITE SEKOLAH

Drs. H. Bambang Pranoto Adi

KEPALA SEKOLAH Drs. Abdul Gofur, Mpd.

WAKASEK HUMAS Dra. Kustiyah M.M


(63)

50

5. Keadaan Guru dan Karyawan

Guru adalah sebutan bagi seorang pendidik dilembaga pendidikan atau sekolah, baik tingkat dasar maupun tingkat atas. Guru adalah mereka yang mempunyai keahlian dibidang keilmuan masing-masing, tetapi tidak menutup kemungkinan memahami sedikit tentang ilmu-ilmu yang lain.

Adapun jumlah tenaga pengajar di SMAN 1 Manyar-Gresik beserta karyawan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

DAFTAR NAMA GURU SMA NEGERI 1 MANYAR

No N A M A NIP BARU BIDANG STUDY

1 Drs. Abdul Gofur, M.Pd 196102271985121001 KA.SEK/BIOLOGI/BP 2 Dra. Suwarti 195609041982032007 BP / BK 3 Dra.Hj. Muroidah, MM 196305131988032006 Jerman / BP / BK 4 Drs.Khanafi, MM 196204291989031009 PEND.SENI 5 Dra.Hj.Sri Mulatningsih 196009061986032008 EKONOMI 6 Dra.Hj. Eny Setyaningsih, MM 195810301985032008 EKONOMI 7 M. Khusaini , SPd, M.Si 196208021990011001 ANTROPOLOGI 8 Dra.Hj. Cicik Asiyah 196211181986032011 PENJASKES 9 H. Solikin, SPd, MM 196602151989011002 FISIKA 10 Endang Suprihatiningsih, S.Pd, MM 196303251984032004 BHS. INGGRIS 11 Drs. Suhari, M.Pd 196106241985121002 KIMIA 12 Drs.H.M.Zainal Arifin 196102191988011001 PPKN 13 Nanik Partiningrum ,SPd, MM 197001291992012001 BIOLOGI 14 Dra.Kustiyah, MM 196201101987032005 BHS.INDONESIA 15 Srilingga Nuswantari, SPd, MM 195901291981112001 BHS. INGGRIS 16 Drs. Bambang Tjahyo Purnomo, M.Pd.I 196105041989021002 PPKN 17 Hj. Sri Suryaningsih, SPd, M.Pd 196108071985122001 FISIKA 18 Hj. Indra Pujiana, S.Pd 196208091984122004 MATEMATIKA 19 Drs.M .Shodiq 195905181987031006 PENDJASKES 20 Masfufah, SPd, MM 196605071989012003 FISIKA 21 Dewi Sapangah, SPd, MM 196509181989022003 BHS.INDONESIA 22 Agus Trioko, SPd 196308071987031015 PENDJASKES 23 Hj. Nur Aini , SPd, MM 196407101987032012 BIOLOGI 24 Ali Tamam, SPd, MM 196108121985121001 GEOGRAFI 25 Retty Sri Wilujeng, SPd, MM 196204141987102001 BP / BK 26 Drs. Suyono, MM 196512121994121007 MATEMATIKA 27 Hj.Dani Kustriawanti, S.Pd, MM 196307261988032003 KIMIA 28 Hj. Emy Hermynyawati, SPd, MM 196802081991022002 KIMIA 29 Mustaqim, S.Ag 195607151983031014 PEND.AG.ISLAM 30 Sulistyoningsih, SPd 195612071987012001 EKONOMI


(64)

51

31 Nur Kholilah, SPd 196705161992012002 FISIKA 32 Dra. Sri Wahjoenie, MM 196806161997032004 BP / BK 33 Machmud Gofir, SPd, MM 196703151990011002 KIMIA 34 Siti Khasanah, SPd 197102121998022004 BHS.INDONESIA 35 Dra. Tanti Widowati, M.Pd 196607021993022001 SEJARAH 36 Senadi, S.Pd 196812091995011001 MATEMATIKA 37 Dra. Hj. Wiwik Purwanti, MM 196812251998022002 SEJARAH 38 Kiptiyah , S.Pd, MM 197306141998022002 EKONOMI 39 Siti Aminatuz Zuhroh, SPd 197405271999032006 KIMIA 40 Nurul Wafiyah, M.Pd 197403181998032002 MATEMATIKA 41 Istimrorun Nasiroh, S.Pd, M.Si 197412272000122004 KIMIA 42 Dra.Hj. Lulus Siswanti, MM 196612242005012004 PEND. SENI 43 Erham , SPd, M.Si 196802022005011012 BIOLOGI 44 Yusuf Budianto,S.Pd, M.Pd 196909232005011003 PPKN / TN 45 Umi Faridah, S.S 197404192005012005 BHS.INGGRIS 46 Syarifudin , S.Ag, MM 197805282005011009 PEND. AGAMA ISLAM 47 Nur Kholiq, S.Ag, M.Pd.I 196502022006041004 PEND. AGAMA ISLAM 48 Drs. H. Hasan Basri, M.Pd 196310282006041009 BHS.INDONESIA 49 Drs. H. Ajmain, M.Pd 196809292006041006 MATEMATIKA 50 Mar'atul Hidayah, S.Pd 197301282006042011 BHS.INDONESIA 51 Siti Mu'arifah, S.Sos, M.Si, M.Pd 197704052006042032 SOSIOLOGI 52 Solahudin, S.Pd 198108202006041016 BHS.INGGRIS 53 Sutikah, S.Pd 196808142007012018 BIOLOGI 54 Ir.Endang Susi K 196801202007012016 T I K / BIOLOGI 55 Juli Mujayanah, S.Pd 196707122007012019 MATEMATIKA 56 Mardiyani, S.Pd, M.Pd 197309252007012008 SEJARAH 57 Lukman, S.Pd, M.Pd 197303052007011020 BHS.INDONESIA 58 Yuli Astutik. S.S, M.Pd 197701162007012008 BHS.INGGRIS 59 Qurrotul A'yun, S.Pd 196805022008012007 BHS.INGGRIS 60 Rokhmah Andayani. ST 197701122008012013 T I K 61 H. Rois Yanuar Evendi, S.Sos 198101012009011016 SOSIOLOGI 62 Dendi Irama, S.Pd 198107272009011007 T I K 63 Rafi'ah, S.Pd, M.Pd 198505202010012010 ANTROPOLOGI 64 Ari Kusmiyati , S.Pd 198301312010012007 BAHASA PRANCIS 65 Lailatul Mukarromah, SPd. 197812052012122002 MATEMATIKA 66 Nurul Qomariyah, SPd 197501022014062003 BHS.JEPANG 67 Neneng Afiah, SS 197512202014062002 BHS.INGGRIS 68 Darsi Solikin, SS 196801022014061002 BHS.INGGRIS 69 Ah. Ainul Musthofa, SS 197901122014061002 BHS.INGGRIS 70 Drs. Kholik, SH, M.Pd.I PKN / KIMIA

71 Ni'matul Ain, S.Si MATEMATIKA

72 Nurul Wahyu, S.Pd BIOLOGI

73 Khoirul Huda, S.Pd.I PEND. AGAMA ISLAM 74 Mohammad Fajar Malik, SS BHS.INGGRIS

75 Nur Rahman, S.Pd PENJASKES


(65)

52

Tabel 3.2

DAFTAR NAMA KARYAWAN SMA NEGERI 1 MANYAR

No N A M A NIP BARU JENIS PEGAWAI

1 Siti Rokhana 198605021986022005 P T 2 Ari Wahjoedi 196201211988031008 P T 3 Hardi Iriantini 196201061982032005 P T 4 Saruji 196002031983031022 P T 5 Sumiati 196504072007012008 P T 6 Hadlori Mubarok 196512052007011022 P T 7 Abdul Khalim 197102022007011021 P T 8 Ahmad Marzuki 196709012007011015 P T 9 Sulis Fitriani 197510072007012011 P T 10 Ikhwatul Muslikhah 197811112007012009 P T 11 Sumartini 197701302007012008 P T 12 Ahmad Rokhan 196304172012121002 P T 13 Moh. Sholikhin 198401302014061004 P T

14 Trisno Utomo PTT

15 Samirun PTT

16 Masbukhin PTT

17 Zainul Arifin PTT

18 Ali Rohman PTT

19 Taufik PTT

20 Kadi PTT

21 Mat Chambali PTT

22 Choirul Umam PTT

23 Fildzah Arifah PTT ( Koperasi ) 24 Dita Lucky Ardhianti,

Amd.Keb PTT ( UKS )

25 Slamet PTT

26 Kamid PTT ( driver )

2. Keadaan Siswa

Siswa adalah sebutan pelajar yang menuntut ilmu disekolah atau lembaga pendidikan, dimana setiap siswa mempunyai keunikan (keahlian) masing-masing. Begitu pula siswa di SMAN 1 Manyar-Gresik, baik putra


(1)

85

kedudukan,pangkat, kekayaan, dan keturunan dan bahwa kemuliaan seseorang di sisi Allah dinilai dari derajat ketakwaannya.

Ayat ini juga menyatakan bahwa persaudaraan Islam berlaku untuk seluruh umat manusia tanpa dibatasi oleh bangsa, warna kulit, kekayaan dan wilayah melainkan didasari oleh ikatan aqidah. Persaudaraan merupakan pilar masyarakat Islam dan salah satu basis kekuatannya.

Hadits No. 1670 Lu’lu’ Wal Marjan31

: ل ﺎ م ﺳ و ﮫْﯾ ﷲ ﻰ ﺻ ﻲﺑﻧ ا ﮫْﻧ ﷲ ﻲﺿر ْير ْﺷ ْﻻا س ْوﻣ ْﻲﺑ ا ْن

ﮫﺿْ ﺑ دﺷﯾ نﺎﯾْﻧﺑْ ﺎﻛ نﻣ ْؤﻣْ نﻣ ْؤﻣْ ا

هاور) .ﮫ ﺑ ﺎﺻا نْﯾﺑ كﺑﺷ و ﮫﺿ ﺑ

(يذﻣرﺗا و م ﺳﻣ و يرﺎﺧﺑ ا

Artinya:

“Seorang mukmin terhadap mukmin yang lainnya bagaikan bangunan yang saling mengikat dan menguatkan serta bagaikan jalinan antara jari-jemari.” (HR.Muttafaq’alaih dari Abu Musa r.a.).

Rasulullah saw pernah menganggap persaudaraan antar umat Islam adalah basis yang sangat penting sehingga hal yang dilakukan beliau adalah mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar secara formal satu dengan yang lainnya ketika hijrah ke Madinah.

Dari sini dapat di simpulkan bahwasanya smartphone adalah media yang sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia pada zaman modern seperti ini, smarphone dapat dipergunakan untuk keperluan dan hal-hal yang positif dan


(2)

86

pengguna smartphone dari semua kalangan terutama remaja harus bisa memanfaatkan smartphone untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat bagi kepentingan pribadi, keluarga dan sekitarnya, misalnya untuk memperluas tali persaudaraan dan silaturahmi antar sesama ummat, maka dari itu pengguna smartphone dituntut cerdas dalam menggunakan smartphone dan itu semua kembali kepada pribadi masing-masing penggunanya.


(3)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis paparkan di muka, maka penulis mengambil kesimpulan:

1. Berdasarkan hasil penghitungan uji-t dapat di temukan Kesimpulan nilai ℎ� �� >

�� (5,927 > 1,998) maka ditolak, artinya bahwa ada “Pengaruh secara

signifikansi Penggunaan Smartphone Terhadap Keluasan Pergaulan Remaja di SMAN 1 Manyar-Gresik”.

2. Adanya Pengaruh “Penggunaan Smartphone” Terhadap “Keluasan Pergaulan Remaja” di SMAN 1 Manyar-Gresik. Hal ini didasarkan pada hasil perhitungan

ℎ� �� = 0,601 yang kemudian dikonsultasikan dengan harga “

��” dengan

= 64 dan taraf signifikansi 5% = 0,246 dan 1% = 0,207. Dengan demikian

ℎ� �� lebih besar dari pada

��, sehingga

diterima dan

0 ditolak. Yaitu berbunyi “adanya Pengaruh Penggunaan Smartphone Terhadap Keluasan Pergaulan Remaja di SMAN 1 Manyar-Gresik.”

3. Berdasarkan pada tabel apabila kita lihat besarnya � yang diperoleh yaitu 0,601. Adapun 0,601 adalah terletak di antara 0,60 – 0,80 sehingga dengan demikian dapat dinyatakan bahwa korelasi antara variabel dan variabel terdapat korelasi


(4)

88

B. Saran

Pemanfaatan Teknologi komunikasi (Smartphone) dalam kehidupan sehari-hari di kalangan Remaja tidak bisa dipungkiri, karena seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, maka dari itu peneliti menyarankan kepada pihak sekolah dan orang tua termasuk siswa agar menggunakan smartphone dalam berbagai hal yang positif seperti mengembangkan diri dan memperluas pergaulan, pergaulan yang di maksud peneliti adalah pergaulan yang positif bukan pergaulan bebas yang saat ini makin marak di kalangan remaja, karena itu selayaknya setiap pengguna smartphone harus bisa mengendalikan diri dan mengontrol penggunaan smartphone yang sangat canggih untuk berbagai hal yang positif. Dan sepatutnya pihak yang menjaga generasi muda yakni sekolah khususnya guru-guru yang mendidik siswa-siswi harus membimbing dan mengarahkan siswa-siswi untuk memanfaatkan smartphone ke arah yang positif, dan peran penting orang tua yang harus selalu mengawasi dan membimbing anak-anak mereka yang masih remaja.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

AAN, Munawar Syamsudin Metode Riset Kuantitatif Komunikasi, (Yogyakarta : 2013, PUSTAKA PELAJAR), hlm. 76

Agustiana, Dr. Endriati. (2009). Psikologi Perkembangan (Pendekatan Ekologi Kaitannya Dengan Konsep Diri Dan Penyesuaian Diri Pada Remaja). (Bandung : refika ADITAMA)

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Ardianto, Elvinaro., dkk. (2009). komunikasi massa suatu pengantar (edisi revisi). Bandung : Simbiosa Rakatama Media

Budyatna, M dan Leila mona ganiem. (2011). teori komunikasi antarpribadi edisi pertam. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Bungin, M. Burhan. (2009). Metodologi penelitian kuantitatif : komunikasi, ekonomi, dan kebijakan publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya. Jakarta : Kencana prenada media group

Bungin, M. Burhan. (2006). Sosiologi komunikasi: Teori, paradigma, dan diskursus teknologi komunikasi di masyarakat. Jakarta : Kencana prenada media group

Gunarsa, Dan, dan Singgih D. (2004). Psikologi untuk muda – mudi. Jakarta: Gunung Mulia

Hassan, Fuad. Teknologi Dan Dampak Kebudayaannya: Tantangan Dalam Laju Teknologi. Orasi Ilmiah Dies Natalis Institut Teknologi Sepuluh November ke-39. Surabaya, 11 November 1999.

Hikmat, DR. Mahi M. (2011). Metode Penelitian dalam perspektif ilmu komunikasi dan sastra. (Yogyakarta : GRAHA ILMU)

Husein, Okthi Faradhilla .2013. Jurnal “Gaya Hidup Pengguna Blackberry Pada Pelajar SMAN 1 Bangkalan”.

http://id.wikipedia. org/wiki/Telepon_cerdas. Diakses Jumat 20 Mei 2016 jam 23.15 WIB

http://n4ngh.blogspot.com/2012/12/normal-0-false-false-false-en-us-x none_26.html. Diakses 12 Juni 2016 pkl. 20.55 WIB


(6)

90

http://manbaulilmiwalhikami.blogspot.co.id/2014/01/kumpulan-ayat-al-quran-dan-hadis 3147.html#sthash.elz5VXfX.dpuf. Diakses pada tanggal 25 juni 2016 pukul 14.35 WIB.

Idi, Abdullah. 2011. Sosiologi pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Idrus, Muhammad. (2009). Metode penelitian ilmu sosial. Yogyakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.

Istiyanto, J.E. 2013. Pemrograman Smartphone Menggunakan SDK Android dan Hacking Android. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Muhid, Dr. Abdul. 2012. Analisis Statistik. Sidoarjo : ZIFATAMA Publishing. myhrlp.blogspot.com/2015/03/makalah-hadits-persaudaraan-se-sama.html,

diakses tgl 01 juli 2016 pukul 13.45.

Priyanto, Duwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS, Yogyakarta : MEDIAKOM.

Rakhmad, Jalaluddin. (1991). Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, Drs. Jalaluddin M.Sc. (2004). Metode Penelitian Komunikasi (dilengkapi contoh analisis statistik). (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya).

Santoso, B. 2009. Bookberry All About Blackberry. Yogyakarta : CV. Andi Ofset. Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. (1989) Metode Penelitian Survai (Edisi

Revisi), (Jakarta : LP3ES).

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitia.Bandung: Alfabeta.

Susanto, Eko Harry. (2010). komunikasi manusia(esensi dan aplikasi dalam dinamika sosial ekonomi politik. Jakarta : Mitra Wacana Media.