Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Kualitas Kompetensi Profesional Guru Produktif SMK Negeri 2 Salatiga T2 942011058 BAB V
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan pada rumusan masalah, kajian
teori dan hasil penelitian serta pembahasan dalam bab
sebelumnya, maka
simpulan
dalam penelitian
ini
adalah :
5.1.1 Aspek-aspek
yang
yang
berperan
pada
kompetensi profesional guru produktif SMK
Negeri 2 Salatiga
Aspek-aspek yang berperan pada kompetensi
profesional guru produktif SMK Negeri 2 Salatiga ada 5
(lima), yaitu : (1) Penguasaan materi, struktur, konsep,
dan
pola
pelajaran
pikir
keilmuan
yang
diampu,
yang
(2)
mendukung
Penguasaan
mata
standar
kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang
diampu, (3) Pengembangan materi pembelajaran yang
diampu
secara
keprofesionalan
kreatif,
secara
(4)
Pengembangan
berkelanjutan
dengan
melakukan tindakan reflektif, dan (5) Pemanfaatan
teknologi
informasi
dan
mengembangkan diri.
69
komunikasi
untuk
5.1.2 Kekuatan dan kelemahan utama serta peluang
dan ancaman terbesar dari masing-masing
aspek kompetensi profesional guru
1. Aspek menguasai materi, struktur, konsep,
dan pola pikir keilmuan:
Kekuatan
: Guru berpendidikan minimal S-1.
Kelemahan : Guru
telah
merasa
nyaman dengan
kondisinya saat ini.
Peluang
: Banyak media cetak dan elektronik yang
memuat materi pelajaran.
Ancaman
: Tidak ada sanksi bagi guru yang tidak
menguasai materi dan konsep ilmu.
2. Aspek penguasaan standar kompetensi dan
kompetensi dasar:
Kekuatan
: Telah terbiasa
membuat administrasi
pembelajaran.
Kelemahan : Membuat
administrasi
pembelajaran
mengcopy tahun sebelumnya.
Peluang
: Terdapat anggaran untuk IHT kurikulum
yang diberikan oleh komite sekolah.
Ancaman
: Kurikulum
pusat
bersifat mengikat,
kurang sesuai dengan tuntutan dunia
usaha / dunia industri.
3. Aspek pengembangan materi pelajaran:
Kekuatan
: Sebagian besar guru telah mengikuti
diklat kejuruan.
70
Kelemahan : Guru merasa sudah mapan.
Peluang
: Jaringan internet yang memadai
Ancaman
: Tidak ada bantuan dana untuk membuat
alat peraga dan media belajar dari komite
sekolah.
3. Aspek
mengembangkan
keprofesionalan
secara berkelanjutan:
Kekuatan
: Banyak
guru
yang telah lulus uji
kompetensi diklat dan secara periodik
mengikuti diklat kejuruan.
Kelemahan : Guru tidak melakukan desiminasi hasil
diklat.
Peluang
: Ada tawaran diklat kejuruan dari BP
Dikjur dan PPPGT.
Ancaman
: Diklat yang diikuti oleh guru tidak sesuai
kebutuhan sekolah.
4. Aspek memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk mengembangkan diri:
Kekuatan
: Para guru telah mengikuti pelatihan elearning.
Kelemahan : Masih ada guru yang mengajar dengan
cara konvensional.
Peluang
: Tersedia akses internet yang mudah dan
murah.
Ancaman
:
Jaringan
internet
terganggu.
71
di
sekolah
sering
5.1.3 Strategi
yang
dapat
meningkatkan
dilakukan
kualitas
guna
kompetensi
profesional guru di SMK Negeri 2 Salatiga
1. Strategi ST (Strenght Treat) / Diversifikasi
Strategi
ini
dapat
dilakukan
pada
aspek
menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir
keilmuan
diampu.
yang
mendukung
Caranya
adalah
mata
dengan
pelajaran
yang
mengembangkan
kekuatan yang dimiliki guru guna mengatasi ancaman.
Sumbernya adalah kekuatan guru antara lain minimal
berijazah S-1, bahkan beberapa diantaranya telah
berijazah S-2 serta telah memiliki sertifikat pendidik.
1. Strategi WO (Weakness Opportunity) / Turn
Arround
Pada aspek penguasaan standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu, yang
berada dalam kawasan WO (Weakness Opportunity),
strategi yang tepat adalah dengan strategi turn arround.
Caranya dengan memanfaatkan peluang yang ada
untuk mengatasi kelemahan para guru. Sumber berupa
peluang antara lain dana IHT dari komite sekolah serta
program
pengembangan
kurikulum
internal
setiap
tahun harus dimanfaatkan seoptimal mungkin agar
kelemahan guru dapat tereliminir.
72
2. Strategi SO (Strenght Opportunity)/Agresif
Pada aspek-aspek : (1) mengembangkan materi
pelajaran
yang
diampu
secara
kreatif,
(2)
mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan
dengan melakukan tindakan reflektif, dan (3) aspek
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk mengembangkan diri, strategi berada pada
kawasan SO (Strenght Opportunity), maka strateginya
adalah dengan strategi agresif. Sumbernya berupa
kekuatan guru yaitu banyak guru telah megikuti diklat
serta lulus uji kompetensi, dan banyak yang telah
mengikuti
pelatihan
e-learning.
Hal
ini
didukung
dengan banyaknya tawaran pelatihan dari pemerintah
maupun non pemerintah serta semakin mudahnya
akses internet guna mendukung pembelajaran.
5.2. Saran
5.2.1. Untuk Kepala SMK Negeri 2 Salatiga
Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti
menyarankan
kepada
kepala
sekolah
selaku
top
manajemen untuk :
a. Membuat program tahunan pengembangan materi
atau bahan ajar bagi guru di SMK Negeri 2 Salatiga.
b. Aktif membuka link atau jaringan dengan pihak
terkait dalam hal pendidikan dan latihan guru.
c. Aktif
mengirimkan
pelatihan
yang
guru
apabila
ditawarkan
maupun non pemerintah.
73
ada
pihak
program
pemerintah
d. Memantau
pemeliharaan
jaringan
internet
dan
intranet di sekolah yang sering mengalami kendala
atau rusak.
e. Memberi stimulan agar guru mau mengembangkan
ilmunya dengan melanjutkan studi ke S-2.
5.2.2. Untuk guru dan karyawan SMK Negeri 2
Salatiga
Untuk guru
dan
karyawan
SMK Negeri 2
Salatiga peneliti menyarankan :
a. Meningkatkan
kesadaran
akan
pentingnya
pengembangan diri guna meningkatkan kompetensi
profesionalnya.
b. Bersedia
dikirim mengikuti diklat
kejuruan
di
manapun tanpa mengurangi kewajibannya sebagai
guru.
c. Melakukan desiminasi hasil diklat kejuruan agar
ilmu yang telah diperolehnya dapat diserap oleh
guru yang lain.
d. Memanfaatkan secara optimal dan proporsional
sarana dan pra sarana yang disediakan sekolah
bagi pengembangan diri.
74
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan pada rumusan masalah, kajian
teori dan hasil penelitian serta pembahasan dalam bab
sebelumnya, maka
simpulan
dalam penelitian
ini
adalah :
5.1.1 Aspek-aspek
yang
yang
berperan
pada
kompetensi profesional guru produktif SMK
Negeri 2 Salatiga
Aspek-aspek yang berperan pada kompetensi
profesional guru produktif SMK Negeri 2 Salatiga ada 5
(lima), yaitu : (1) Penguasaan materi, struktur, konsep,
dan
pola
pelajaran
pikir
keilmuan
yang
diampu,
yang
(2)
mendukung
Penguasaan
mata
standar
kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang
diampu, (3) Pengembangan materi pembelajaran yang
diampu
secara
keprofesionalan
kreatif,
secara
(4)
Pengembangan
berkelanjutan
dengan
melakukan tindakan reflektif, dan (5) Pemanfaatan
teknologi
informasi
dan
mengembangkan diri.
69
komunikasi
untuk
5.1.2 Kekuatan dan kelemahan utama serta peluang
dan ancaman terbesar dari masing-masing
aspek kompetensi profesional guru
1. Aspek menguasai materi, struktur, konsep,
dan pola pikir keilmuan:
Kekuatan
: Guru berpendidikan minimal S-1.
Kelemahan : Guru
telah
merasa
nyaman dengan
kondisinya saat ini.
Peluang
: Banyak media cetak dan elektronik yang
memuat materi pelajaran.
Ancaman
: Tidak ada sanksi bagi guru yang tidak
menguasai materi dan konsep ilmu.
2. Aspek penguasaan standar kompetensi dan
kompetensi dasar:
Kekuatan
: Telah terbiasa
membuat administrasi
pembelajaran.
Kelemahan : Membuat
administrasi
pembelajaran
mengcopy tahun sebelumnya.
Peluang
: Terdapat anggaran untuk IHT kurikulum
yang diberikan oleh komite sekolah.
Ancaman
: Kurikulum
pusat
bersifat mengikat,
kurang sesuai dengan tuntutan dunia
usaha / dunia industri.
3. Aspek pengembangan materi pelajaran:
Kekuatan
: Sebagian besar guru telah mengikuti
diklat kejuruan.
70
Kelemahan : Guru merasa sudah mapan.
Peluang
: Jaringan internet yang memadai
Ancaman
: Tidak ada bantuan dana untuk membuat
alat peraga dan media belajar dari komite
sekolah.
3. Aspek
mengembangkan
keprofesionalan
secara berkelanjutan:
Kekuatan
: Banyak
guru
yang telah lulus uji
kompetensi diklat dan secara periodik
mengikuti diklat kejuruan.
Kelemahan : Guru tidak melakukan desiminasi hasil
diklat.
Peluang
: Ada tawaran diklat kejuruan dari BP
Dikjur dan PPPGT.
Ancaman
: Diklat yang diikuti oleh guru tidak sesuai
kebutuhan sekolah.
4. Aspek memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk mengembangkan diri:
Kekuatan
: Para guru telah mengikuti pelatihan elearning.
Kelemahan : Masih ada guru yang mengajar dengan
cara konvensional.
Peluang
: Tersedia akses internet yang mudah dan
murah.
Ancaman
:
Jaringan
internet
terganggu.
71
di
sekolah
sering
5.1.3 Strategi
yang
dapat
meningkatkan
dilakukan
kualitas
guna
kompetensi
profesional guru di SMK Negeri 2 Salatiga
1. Strategi ST (Strenght Treat) / Diversifikasi
Strategi
ini
dapat
dilakukan
pada
aspek
menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir
keilmuan
diampu.
yang
mendukung
Caranya
adalah
mata
dengan
pelajaran
yang
mengembangkan
kekuatan yang dimiliki guru guna mengatasi ancaman.
Sumbernya adalah kekuatan guru antara lain minimal
berijazah S-1, bahkan beberapa diantaranya telah
berijazah S-2 serta telah memiliki sertifikat pendidik.
1. Strategi WO (Weakness Opportunity) / Turn
Arround
Pada aspek penguasaan standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu, yang
berada dalam kawasan WO (Weakness Opportunity),
strategi yang tepat adalah dengan strategi turn arround.
Caranya dengan memanfaatkan peluang yang ada
untuk mengatasi kelemahan para guru. Sumber berupa
peluang antara lain dana IHT dari komite sekolah serta
program
pengembangan
kurikulum
internal
setiap
tahun harus dimanfaatkan seoptimal mungkin agar
kelemahan guru dapat tereliminir.
72
2. Strategi SO (Strenght Opportunity)/Agresif
Pada aspek-aspek : (1) mengembangkan materi
pelajaran
yang
diampu
secara
kreatif,
(2)
mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan
dengan melakukan tindakan reflektif, dan (3) aspek
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk mengembangkan diri, strategi berada pada
kawasan SO (Strenght Opportunity), maka strateginya
adalah dengan strategi agresif. Sumbernya berupa
kekuatan guru yaitu banyak guru telah megikuti diklat
serta lulus uji kompetensi, dan banyak yang telah
mengikuti
pelatihan
e-learning.
Hal
ini
didukung
dengan banyaknya tawaran pelatihan dari pemerintah
maupun non pemerintah serta semakin mudahnya
akses internet guna mendukung pembelajaran.
5.2. Saran
5.2.1. Untuk Kepala SMK Negeri 2 Salatiga
Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti
menyarankan
kepada
kepala
sekolah
selaku
top
manajemen untuk :
a. Membuat program tahunan pengembangan materi
atau bahan ajar bagi guru di SMK Negeri 2 Salatiga.
b. Aktif membuka link atau jaringan dengan pihak
terkait dalam hal pendidikan dan latihan guru.
c. Aktif
mengirimkan
pelatihan
yang
guru
apabila
ditawarkan
maupun non pemerintah.
73
ada
pihak
program
pemerintah
d. Memantau
pemeliharaan
jaringan
internet
dan
intranet di sekolah yang sering mengalami kendala
atau rusak.
e. Memberi stimulan agar guru mau mengembangkan
ilmunya dengan melanjutkan studi ke S-2.
5.2.2. Untuk guru dan karyawan SMK Negeri 2
Salatiga
Untuk guru
dan
karyawan
SMK Negeri 2
Salatiga peneliti menyarankan :
a. Meningkatkan
kesadaran
akan
pentingnya
pengembangan diri guna meningkatkan kompetensi
profesionalnya.
b. Bersedia
dikirim mengikuti diklat
kejuruan
di
manapun tanpa mengurangi kewajibannya sebagai
guru.
c. Melakukan desiminasi hasil diklat kejuruan agar
ilmu yang telah diperolehnya dapat diserap oleh
guru yang lain.
d. Memanfaatkan secara optimal dan proporsional
sarana dan pra sarana yang disediakan sekolah
bagi pengembangan diri.
74