Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Peran Guru dalam Proses Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMK Pelita Salatiga T1 162009026 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dengan judul pengaruh lingkungan sekolah dan persepsi peran guru
dalam proses pembelajaran belajaran terhadap motivasi belajar siswa kelas XI SMK Pelita
salatiga ,dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
a. Adaanya hubungan antara lingkungan sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI
SMK Pelita Salatiga. Hal ini terbukti dari hasil analisis diperoleh koefisien regresi
sebesar -0,174 terhadap hasil belajar dengan nilai signifikansi (0,000) < α (0,05) dan th
sebesar -0,824.
b. Adaanya hubungan antara peran guru dengan motivasi belajar siswa kelas XI SMK
Pelita Salatiga. Hal ini terbukti dari hasil analisis diperoleh koefisien regresi sebesar
0,818 terhadap hasil belajar dengan nilai signifikansi (0,000) < α (0,05) dan th sebesar
0,085.
c. Adanya hubungan lingkungan sekolah dan peran guru terhadap motivasi belajar siswa
kelas XI SMK Pelita salatiga dengan ditunjukan nilai koefisien diterminasi sebesar 0,026,
berarti sebesar 02,6% variasi dari skor motivasi belajar dijelaskan oleh skor hubungan
lingkungan sekolah dan skor peran guru. Sedangkan sebesar 97,4% lainya dijelaskan oleh
variabel lain diluar model, seperti fasilitas sekolah, cara mengajar guru, motivasi belajar,
minat siswa dan lain sebagainya
88
4.1 SARAN
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka ada beberapa
saran yang ingin peneliti sampaikan, antara lain sebagai berikut:
a. Bagi Sekolah
Sekolah merupakan tempat di mana berlangsungnya proses belajar mengajar. Oleh
karena itu sekolah harus memperhatikan lingkungan sekolah dengan baik dan
memberikan aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh siswa agar siswa memiliki tingkat
kedisiplinan yang baik. Hendaknya sekolah memberikan sanksi kepada siswa yang sering
melanggar peraturan yang ada di sekolah, sehingga siswa tersebut tidak akan mengulangi
kesalahannya.
b. Bagi Guru
Guru merupakan panutan bagi peserta didik. Selain itu guru yang mengetahui
perkembangan siswa di dalam kelas dan yang berinteraksi langsung dengan siswa. Oleh
karena itu, guru seharusnya selalu memotivasi siswa, misalnya dengan memberikan
ulasan tentang pentingnya disiplin belajar dalam sekolah yakni dengan selalu memantau
siswa-siswinya dalam kelas maupun ketika di luar kelas, karena banyak kegiatan siswa
berlangsung di sekolah. Bahkan hendaknya guru menanyakan bagaimana belajarnya di
rumah. Dengan hal itu akan tetap diketahui kedisiplinan siswa di sekolah maupun diluar
sekolah.
c. Bagi Orang Tua
Orang tua seringkali menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak-anaknya pada guru di
sekolah. Sebenarnya pendidikan anak itu tidak hanya disekolah saja, akan tetapi
pendidikan anak yang lebih dan dominan itu ada di dalam didikan orang tua, karena
89
orang tualah yang memberikan bimbingan terhadap anak pertama kali sebelum masuk
sekolah. Cara yang sebaiknya digunakan oleh orang tua antara lain adalah membimbing
anaknya ketika belajar dirumah, memberikan perhatian terhadap anaknya, menanyakan
hal yang sulit dalam pelajarannya, dan orang tua harus selalu memantau anaknya dalam
segala hal. Agar anak tersebut selalu terkontrol dan tidak akan terjerumus dalam
kehidupan yang tidak baik.
d. Penelitian selanjutnya
Penelitian ini memberikan informasi bahwa besarnya skor pengaruh lingkungan
sekolah dengan skor persepsi peran guru dapat memberikan sumbangan sebesar 97,4%
terhadap motivasi belajar 02,6% lainya dijelaskan oleh variabel diluar model. Untuk itu
perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar diantaranya fasilitas sekolah, cara mengajar guru, lingkungan sekolah, dan lain
sebagainya.
90
DAFTAR PUSTAKA
M. Sobry Sutikno. Peran Guru dalam Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa. (http://www.buderfic.or.id/h129/peran-guru-dalam-membangkitkan-motivasibelajar-siswa.html). Diakses pada tanggal 06 Maret 2014. Pukul
10:15
Purwanto, M. Ngalim. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: CV.Remadja Karya
Sardiman A.M. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali Pers
Slameto (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: rineka cipta
Soemanto, Wasty. (2006). Psikologi Pendidikan Landasan Kerja PemimpinPendidikan. Cetakan kelima. Bandung:
Rineka Cipta.
Suharno. (2008). Manajemen Pendidikan (Suatu Pengantar bagi Para CalonGuru) Cetakan 2. Surakarta: LPP UNS
dan UNS Press
Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Suparlan. (2008). Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publisihing
Sudjana. (1991). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian . Bandung: Alfabeta.
Sumadi suryabrata.(2006). PSIKOLOGI Pendidikan. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.
Sumitro, dkk.(2006). PENGANTAR Ilmu Pendidikan. Yogyakarta.UNY.
Winkel, W.S. (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.Gramedia.
Winkel, W.S.(2009). Psikologi Pengajaran .Yogyakarta:Media abadi
Tulus Tu’u. 2004. Peran disiplin pada perilaku dan prestasi siswa. Jakarta : Grasindo
Sudrajat, Akhmad. 2008. Teori – Teori Motivasi, (Online), (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teoriteorimotivasi/) di Unduh Pada Tanggal 06 Maret 2014. Pukul 10:12
Sumarno, Alim. 2011. Peran Guru dalam Memotivasi Siswa , (Online), (http://elearning.unesa.ac.id/myblog/alimsumarno/peranguru-dalam memotivasi-siswa)diunduh pada Tanggal 06 Maret 2014. Pukul 10:15
Sunarto. 2008. Motivasi Belajar , (Online),eko khoeruln di 19.50(http://sunartombs.wordpress. com/2008)diunduh
pada Tanggal 06 Maret 2014. Pukul 10:19
91
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dengan judul pengaruh lingkungan sekolah dan persepsi peran guru
dalam proses pembelajaran belajaran terhadap motivasi belajar siswa kelas XI SMK Pelita
salatiga ,dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
a. Adaanya hubungan antara lingkungan sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI
SMK Pelita Salatiga. Hal ini terbukti dari hasil analisis diperoleh koefisien regresi
sebesar -0,174 terhadap hasil belajar dengan nilai signifikansi (0,000) < α (0,05) dan th
sebesar -0,824.
b. Adaanya hubungan antara peran guru dengan motivasi belajar siswa kelas XI SMK
Pelita Salatiga. Hal ini terbukti dari hasil analisis diperoleh koefisien regresi sebesar
0,818 terhadap hasil belajar dengan nilai signifikansi (0,000) < α (0,05) dan th sebesar
0,085.
c. Adanya hubungan lingkungan sekolah dan peran guru terhadap motivasi belajar siswa
kelas XI SMK Pelita salatiga dengan ditunjukan nilai koefisien diterminasi sebesar 0,026,
berarti sebesar 02,6% variasi dari skor motivasi belajar dijelaskan oleh skor hubungan
lingkungan sekolah dan skor peran guru. Sedangkan sebesar 97,4% lainya dijelaskan oleh
variabel lain diluar model, seperti fasilitas sekolah, cara mengajar guru, motivasi belajar,
minat siswa dan lain sebagainya
88
4.1 SARAN
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka ada beberapa
saran yang ingin peneliti sampaikan, antara lain sebagai berikut:
a. Bagi Sekolah
Sekolah merupakan tempat di mana berlangsungnya proses belajar mengajar. Oleh
karena itu sekolah harus memperhatikan lingkungan sekolah dengan baik dan
memberikan aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh siswa agar siswa memiliki tingkat
kedisiplinan yang baik. Hendaknya sekolah memberikan sanksi kepada siswa yang sering
melanggar peraturan yang ada di sekolah, sehingga siswa tersebut tidak akan mengulangi
kesalahannya.
b. Bagi Guru
Guru merupakan panutan bagi peserta didik. Selain itu guru yang mengetahui
perkembangan siswa di dalam kelas dan yang berinteraksi langsung dengan siswa. Oleh
karena itu, guru seharusnya selalu memotivasi siswa, misalnya dengan memberikan
ulasan tentang pentingnya disiplin belajar dalam sekolah yakni dengan selalu memantau
siswa-siswinya dalam kelas maupun ketika di luar kelas, karena banyak kegiatan siswa
berlangsung di sekolah. Bahkan hendaknya guru menanyakan bagaimana belajarnya di
rumah. Dengan hal itu akan tetap diketahui kedisiplinan siswa di sekolah maupun diluar
sekolah.
c. Bagi Orang Tua
Orang tua seringkali menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak-anaknya pada guru di
sekolah. Sebenarnya pendidikan anak itu tidak hanya disekolah saja, akan tetapi
pendidikan anak yang lebih dan dominan itu ada di dalam didikan orang tua, karena
89
orang tualah yang memberikan bimbingan terhadap anak pertama kali sebelum masuk
sekolah. Cara yang sebaiknya digunakan oleh orang tua antara lain adalah membimbing
anaknya ketika belajar dirumah, memberikan perhatian terhadap anaknya, menanyakan
hal yang sulit dalam pelajarannya, dan orang tua harus selalu memantau anaknya dalam
segala hal. Agar anak tersebut selalu terkontrol dan tidak akan terjerumus dalam
kehidupan yang tidak baik.
d. Penelitian selanjutnya
Penelitian ini memberikan informasi bahwa besarnya skor pengaruh lingkungan
sekolah dengan skor persepsi peran guru dapat memberikan sumbangan sebesar 97,4%
terhadap motivasi belajar 02,6% lainya dijelaskan oleh variabel diluar model. Untuk itu
perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar diantaranya fasilitas sekolah, cara mengajar guru, lingkungan sekolah, dan lain
sebagainya.
90
DAFTAR PUSTAKA
M. Sobry Sutikno. Peran Guru dalam Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa. (http://www.buderfic.or.id/h129/peran-guru-dalam-membangkitkan-motivasibelajar-siswa.html). Diakses pada tanggal 06 Maret 2014. Pukul
10:15
Purwanto, M. Ngalim. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: CV.Remadja Karya
Sardiman A.M. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali Pers
Slameto (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: rineka cipta
Soemanto, Wasty. (2006). Psikologi Pendidikan Landasan Kerja PemimpinPendidikan. Cetakan kelima. Bandung:
Rineka Cipta.
Suharno. (2008). Manajemen Pendidikan (Suatu Pengantar bagi Para CalonGuru) Cetakan 2. Surakarta: LPP UNS
dan UNS Press
Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Suparlan. (2008). Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publisihing
Sudjana. (1991). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian . Bandung: Alfabeta.
Sumadi suryabrata.(2006). PSIKOLOGI Pendidikan. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.
Sumitro, dkk.(2006). PENGANTAR Ilmu Pendidikan. Yogyakarta.UNY.
Winkel, W.S. (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.Gramedia.
Winkel, W.S.(2009). Psikologi Pengajaran .Yogyakarta:Media abadi
Tulus Tu’u. 2004. Peran disiplin pada perilaku dan prestasi siswa. Jakarta : Grasindo
Sudrajat, Akhmad. 2008. Teori – Teori Motivasi, (Online), (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teoriteorimotivasi/) di Unduh Pada Tanggal 06 Maret 2014. Pukul 10:12
Sumarno, Alim. 2011. Peran Guru dalam Memotivasi Siswa , (Online), (http://elearning.unesa.ac.id/myblog/alimsumarno/peranguru-dalam memotivasi-siswa)diunduh pada Tanggal 06 Maret 2014. Pukul 10:15
Sunarto. 2008. Motivasi Belajar , (Online),eko khoeruln di 19.50(http://sunartombs.wordpress. com/2008)diunduh
pada Tanggal 06 Maret 2014. Pukul 10:19
91