Survei Akreditasi versi 2012

Djoti Atmodjo

UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit 
Pasal 40 : 

Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi
secara berkala mInimal 3 (tiga) tahun sekali

Djo$ ‐ Atmodjo 

Pengakuan oleh lembaga independen
penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh
Menteri setelah dinilai bahwa RS itu memenuhi
Standar Pelayanan RS yang berlaku untuk
meningkatkan mutu pelayanan RS secara
berkesinambungan

Djo$ ‐ Atmodjo 

3 tahun

Akreditasi RS

Akreditasi RS



JOINT COMMISSION INTERNATIONAL 
ACCREDITATION STANDARDS FOR 
HOSPITALS  
4th Edi$on 

Joint Commision 
Interna$onal 

Effec$ve 
1 January 
2011 


JOINT COMMISSION INTERNATIONAL

ACCREDITATION STANDARDS FOR
HOSPITALS
Including Standards for Academic Medical Center Hospitals

4th Edition
(Expanded)

Effective
1 January
2013



Contents

Foreword ..........................................................................................................................v
Joint Commission International Standards Subcommittee and Expert Panel ......................vii
Introduction ....................................................................................................................1
Joint Commission International Policies and Procedures......................................................7
Section I: Patient-Centered Standards ....................................................................37

International Patient Safety Goals (IPSG)....................................................39
Access to Care and Continuity of Care (ACC) ............................................45
Patient and Family Rights (PFR)..................................................................61
Assessment of Patients (AOP) ......................................................................79
Care of Patients (COP) ..............................................................................105
Anesthesia and Surgical Care (ASC) ..........................................................117
Medication Management and Use (MMU) ................................................127
Patient and Family Education (PFE) ..........................................................141
Section II: Health Care Organization Management Standards ............................147
Quality Improvement and Patient Safety (QPS) ........................................149
Prevention and Control of Infections (PCI) ..............................................167
Governance, Leadership, and Direction (GLD)..........................................181
Facility Management and Safety (FMS)......................................................197
Staff Qualifications and Education (SQE)..................................................213
Management of Communication and Information (MCI) ........................233
Section III: Academic Medical Center Hospital Standards ..................................249
Medical Professional Education (MPE)......................................................251
Human Subject Research Programs (HRP) ................................................257
Glossary ......................................................................................................................265
Index ..........................................................................................................................277




Standar Akreditasi Rumah Sakit

Pa$ent‐Centered Standards 
1. Interna$onal Pa$ent Safety Goals (IPSG) 
2. Access to Care and Con$nuity of care (ACC) 
3. Pa$ent and Family Rights (PFR) 
4. Assessment of Pa$ents (AOP) 
5. Care of Pa$ents (COP) 
6. Anesthesia and Surgical Care (ASC) 
7. Medica$on Management and Use (MMU) 
8. Pa$ent and Family Educa$on (PFE) 



Standar Akreditasi Rumah Sakit

Health care organiza$on 

management standards 
1. Quality improvement and Pa$ent Safety (QPS) 
2. Preven$on and Control of Infec$ons (PCI) 
3. Governance, Leadership, and Direc$on (GLD) 
4. Facility Management and Safety (FMS) 
5. Staff Qualifica$ons and Educa$on (SQE) 
6. Management of Communica$on and 
Informa$on (MCI) 

10 

Standar Akreditasi Rumah Sakit

Academic Medical Center 
Hospital Standards 
1. Medical Proffesional Educa$on (MPE) 
2. Human Subject Research Programs (HRP) 

11 


Standar Akreditasi Rumah Sakit

I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien
Bab 1.
Bab 2.
Bab 3.
Bab 4.
Bab 5.
Bab 6.
Bab 7.

Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Asesmen Pasien (AP)
Pelayanan Pasien (PP)
Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)
Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)

II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit 

Bab 1.
Bab 2.
Bab 3.
Bab 4.
Bab 5.
Bab 6.

Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
12 

III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yg efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yg perlu diwaspadai (highalert)
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien

operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
IV. Sasaran Milenium Development Goals
Sasaran I

: Penurunan Angka Kematian Bayi dan Peningkatan
Kesehatan Ibu
Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS
Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB

13 

JADWAL ACARA SURVEI AKREDITASI RS

Waktu
08.00 – 08.30

08.30 – 09.30


09.30 - 09.45

Hari Pertama
Surveior
Surveior Medis
Surveior
Manajemen
Keperawatan
Pembukaan pertemuan
! Perkenalan
! Penjelasan jadwal acara survei (Ketua Tim Surveior)
Petemuan Peningkatan Mutu dan keselamatan Pasien &
MDGs
(Presentasi Dir RS tentang Program PMKP & MDGs)
REHAT KOPI
Surveior meminta
1. daftar pasien pulang 2 bulan terakhir dan memilihnya,
disiapkan uk telaah RM Tertutup
2. daftar pasien rawat inap dan rencana operasi dan tndakan
hari ini dan memilihnya, disiapkan utk Telusur pasien


09.45 – 12.00

12.00 - 12.30

12.30 - 13.30
13.30 - 14.30
14.30 - 15.30
15.30 - 16.00

Telaah
Telaah
Telaah dokumen
dokumen
dokumen
HPK, SKP, PPI, PPK,
MPO, PMKP,
APK, AP, PP,
MDGs.KPS*, MKI*
MFK, TKP, KPS

PAB, MKI, KPS *
, MKI*
Telaah Rekam Medis Tertutup ( staf terkait : (PANITIA
REKAM MEDIS, DPJP, KEPERAWATAN)
Perencanaan Telusur Pasien
ISHOMA
Telusur
sistem
Telusur Individu
Telusur MDGs
manajemen
APK,
AP,
PP,
Telusur HPK, PPK,
data
PAB
SKP, PPI
Telusur MPO
Pertemuan Tim Surveior

"

14 

Hari Kedua
Klarifikasi dan masukan
(Pertemuan surveior dengan para pimpinan RS untuk
klarifikasi)
REHAT KOPI

08.00
08.45



08.45
09.00
09.00
11.00

-

Telusur MFK

11.00
12.00
12.00
13.00
13.00
14.30

-

Telusur
MFK

14.30
15.30

15.30
15.30
16.00


-

Telusur
Individu
APK, AP,
PP, PAB

Telusur PPK, SKP, PPI

ISHOMA
Telusur
MFK

Telusur
Telusur
APK, AP,
HPK, PPK, SKP, PPI
PP, PAB
- Rumah Sakit mempresentasikan tentang :
! FMEA, Pedoman Praktik Klinis/Clinical Pathway, Risk
manajemen, Insiden Keselamatan Pasien, dll
! Dihadiri oleh seluruh Surveior
Surveior meminta daftar pegawai, dan mengambil secara
sampling masing2 sejumlah 5, (total 20 file ) utk Telusur KPS
Pertemuan Tim Surveior

"
15 

08.00
09.00



09.00
10.00
10.00
11.15
11.15
11.30
11.30
13.00



13.00
14.00
14.00
15.00
15.00
16.00


-

Hari Ketiga,
Klarifikasi dan masukan
(Pertemuan surveior dengan para pimpinan RS untuk
klarifikasi)
Wawancara Pimpinan
Telusur Lanjutan
(MKI)
REHAT KOPI



Telusur KPS
MJ : KPS teknisian medis & non klinis
MD : KPS Medis
PW : KPS Keperawatan

ISHOMA


Penyusunan Laporan



Exit Conference
Penutupan

!

16 

Akreditasi Sebagai Upaya Peningkatan Mutu 
Berkesinambungan 
Survei 
Verifikasi 
Survei 
Verifikasi 

Survei 
Verifikasi 

 AKREDITASI 

Survei 
Verifikasi 
PPS: 
Perencanaan 
Perbaikan 
Strategis 

PPS 

 AKREDITASI 
TAHUN 





3 Djo$ Atmodjo 






PPS
menetapkan strategi/pendekatan yang akan
diambil untuk mengatasi setiap persyaratan yang
belum terpenuhi;
  menjelaskan tindakan spesifik yang akan dilakukan
RS untuk mencapai hasil sesuai Standar atau EP
yang belum terpenuhi;
  menjelaskan metodologi yang akan mencegah
terulangnya kembali kesalahan dan menjamin
terjadinya perbaikan dari waktu ke waktu, dan
  mengidentifikasi ukuran apa yang akan digunakan
untuk mengevaluasi efektivitas dari rencana
perbaikan itu.
 

18 

 

Djo$ ‐ Atmodjo 

Pasal 32 
Hak Pasien 
q.  menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit
apabila Rumah Sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar
baik secara perdata ataupun pidana; dan
r.  mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak
sesuai dengan standar pelayanan melalui media
cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

Pasal 29

s.  melindungi  dan  memberikan  bantuan 
hukum  bagi  semua  petugas  Rumah 
Sakit dalam melaksanakan tugas

Djo$ ‐ Atmodjo 

Pasal 46
Rumah Sakit bertanggung jawab secara
hukum terhadap semua kerugian yang
ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit

Djo$ ‐ Atmodjo 

Adanya kewajiban
hukum RS

Bukti legal/
hukum
Dokumen
25 

Bukti legal/
hukum

Dokumen
Termasuk
Dokumen Rekam
Medis
26 

27 

Regulasi RS
  Rekam medis
  Dokumen bukti pelaksanaan
  Asesmen
  Informasi
  Edukasi
  Informed consent
  DNR
  Permintaan pelayanan
  Pemberian pelayanan
  Daftar tilik (a.l. save surgery, 7 benar
pemberian obat
  Dokumen kepegawaian
 

28 

Standar TKP.2/GLD
Seorang manajer senior atau direktur bertanggung jawab untuk menjalankan
rumah sakit dan mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Elemen Penilaian TKP.2
 
1. Pendidikan dan pengalaman senior manajer sesuai dengan persyaratan di
dalam deskripsi posisi.
2. Manajer senior atau direktur mengelola operasional rumah sakit sehari-hari,
termasuk mereka yang bertanggung jawab yang digambarkan di dalam
deskripsi posisi
3. Manajer senior atau direktur mengajukan rekomendasi tentang kebijakankebijakan kepada governing body
4. Manajer senior atau direktur menjamin kepatuhan terhadap kebijakan
yang telah disetujuinya
5. Manajer senior atau Direktur harus patuh terhadap undang-undang
dan peraturan yang berlaku
6. Manajer senior atau Direktur bertindak terhadap laporan dari lembaga
pengawasan dan regulator

Standar MFK 1
Rumah sakit mematuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan ketentuan tentang pemeriksaan fasilitas
 
Elemen penilaian MFK 1
1.  Pimpinan rumah sakit mengetahui adanya peraturan
perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang berlaku
terhadap fasilitas rumah sakit.
2.  Pimpinan menerapkan ketentuan yang berlaku atau
ketentuan alternatif yang disetujui
3.  Pimpinan memastikan rumah sakit memenuhi hasil laporan
atau catatan pemeriksaan terhadap kondisi fasilitas

PEDOMAN-PEDOMAN TEKNIS

DI BIDANG BANGUNAN
DAN SARANA RUMAH SAKIT

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK
DAN SARANA KESEHATAN
TAHUN 2012

32 

PEDOMAN BANGUNAN RS :
RUANG OPERASI RUMAH SAKIT

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN
SUB DIREKTORAT BINA SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
TAHUN 2012

33 

PEDOMAN BANGUNAN RS :
RUANG PERAWATAN INTENSIF
RUMAH SAKIT

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN
SUB DIREKTORAT BINA SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
TAHUN 2012

34 

PEDOMAN BANGUNAN RS :
RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN
SUB DIREKTORAT BINA SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
TAHUN 2012

35 

PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2306/MENKES/PER/XI/2011
TENTANG
PERSYARATAN TEKNIS PRASARANA
INSTALASI ELEKTRIKAL RUMAH SAKIT

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN
SUB DIREKTORAT BINA SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
TAHUN 2012

36 

PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RS :
SISTEM INSTALASI GAS MEDIK DAN
VAKUM MEDIK

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN
SUB DIREKTORAT BINA SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
TAHUN 2012

37 

PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RS :
BANGUNAN RUMAH SAKIT YANG AMAN DALAM
SITUASI DARURAT DAN BENCANA

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN
SUB DIREKTORAT BINA SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
TAHUN 2012

38 

PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RS :
KESELAMATAN JIWA PADA BANGUNAN
RUMAH SAKIT

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN
SUB DIREKTORAT BINA SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
TAHUN 2012

39 

PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RS :
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF
RUMAH SAKIT

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN
SUB DIREKTORAT BINA SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
TAHUN 2012

40 

Permenkes – Kepmenkes - Pedoman
UU Rumah Sakit

UU Kesehatan

Badan Pengawas RS 

Tenaga Pengawas RS 

UU Praktik Kedokteran

UU Pelayanan Publik
Peraturan Presiden

Peraturan Pemerintah

UU Informasi & Transaksi Eloktronik

Djo$ ‐ Atmodjo 

Pengendalian dokumen regulasi (MKI 18)
a)  Review dan persetujuan atas semua kebijakan
dan prosedur oleh pejabat yang berwenang
sebelum diterbitkan.
b)  Proses dan frekuensi review serta persetujuan
berkelanjutan atas kebijakan dan prosedur
c)  Pengendalian untuk menjamin bahwa hanya
kebijakan dan prosedur terkini, dengan versi
yang relevan tersedia dimanapun akan
digunakan.
d)  Identifikasi perubahan dalam kebijakan dan
prosedur
42 

Pengendalian dokumen regulasi
e)  Pemeliharaan identitas dan dokumen yang bisa
dibaca/terbaca
f)  Suatu proses pengelolaan kebijakan dan
prosedur yang berasal dari luar rumah sakit.
g)  Retensi dari kebijakan dan prosedur yang sudah
tidak berlaku, minimal dalam kurun waktu yang
dipersyaratkan peraturan dan perundangundangan yang berlaku, serta memastikan tidak
terjadi kesalahan dalam penggunaannya.
h)  Identifikasi dan penelusuran dari sirkulasi seluruh
kebijakan dan prosedur.
43 

KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT
2012

44 

NASIONAL 
PERATURAN PERUNDANG‐
UNDANGAN 
 
RUMAH SAKIT 
REGULASI 

UNIT KERJA 
REGULASI 
(KETENTUAN TERTULIS) 
 

Undang‐undang 
Peraturan Pemerintah 
PMK, KMK 
Pedoman 
Kebijakan Pelayanan RS 
Pedoman/Panduan Pelayanan  
SPO 
RKA/RBA 
Kebijakan Pelayanan Unit Kerja 
Pedoman Pengorganisasian 
Pedoman Pelayanan 
SPO 
Program 

adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah)
yang mencakup pengaturan jenis, format,
penyiapan, pengamanan, pengabsahan,
distribusi dan penyimpanan serta media yang
digunakan dalam komunikasi.

46 

 
 
 
 
 
 

Peraturan Direktur
Keputusan Direktur
Instruksi Direktur
Surat Edaran Direktur
SPO
Perjanjian

47 

Surat Biasa;
  Surat Keterangan;
  Surat Perintah;
  Surat Izin;
  Surat Kuasa
  Surat Undangan;
  Surat Panggilan;
  Memorandum;
  Pengumuman
 

48 

NASIONAL 
PERATURAN PERUNDANG‐
UNDANGAN 
 
RUMAH SAKIT 
REGULASI 

UNIT KERJA 
KETENTUAN TERTULIS 
 

Undang‐undang 
Peraturan Pemerintah 
PMK, KMK 
Pedoman 
Kebijakan Pelayanan RS 
Panduan Pelayanan  
SPO 
RKA/RBA 
Kebijakan Pelayanan Unit Kerja 
Pedoman Pengorganisasian 
Pedoman Pelayanan 
SPO 
Program 

ISTILAH

PENGERTIAN

Kebijakan

Rangkaian konsep dan asas yang menjadi
garis besar dan dasar rencana dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan
dan cara bertindak

Pedoman

Kumpulan ketentuan dasar yang memberi
arah bagaimana sesuatu harus dilakukan; hal
pokok yang menjadi dasar (pegangan,
petunjuk, dsb) untuk menentukan atau
melaksanakan sesuatu

Panduan

(buku) petunjuk

!

50 

Yang dimaksud dengan standar prosedur operasional
adalah :
"

Suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah yang
dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja
rutin tertentu.

"   SPO memberikan langkah yang benar dan terbaik
b e r d a s a r k a n ko n s e n s u s b e r s a m a u n t u k
melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi
pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan
kesehatan berdasarkan standar profesi

Regulasi 
Nasional/ 
Referensi 

Regulasi RS: 
•  Kebijakan 
•  Pedoman/ 
Panduan 
•  SPO 

52 

Djo$ ‐ Atmodjo 

Regulasi 
Nasional/ 
Referensi 

Regulasi RS: 
•  Kebijakan 
•  Pedoman/ 
Panduan 
•  SPO 

54 

TATA KELOLA RUMAH SAKIT
KEPEMIMPINAN RUMAH SAKIT
PIMPINAN DEPARTEMEN /
UNIT DAN PELAYANAN
ETIKA ORGANISASI

56 

TATA KELOLA RUMAH SAKIT
KEPEMIMPINAN RUMAH SAKIT

UNIT DAN PELAYANAN

PASIEN
57 

TATA KELOLA RUMAH SAKIT
KEPEMIMPINAN RUMAH SAKIT

UNIT KERJA PELAYANAN
 
 
 
 
 

Struktur organisasi
Nama jabatan
Persyaratan jabatan
Uraian tugas
Penilaian kinerja

PASIEN
58 

TATA KELOLA RUMAH SAKIT
KEPEMIMPINAN RUMAH SAKIT

PERENCANAAN RUMAH SAKIT
 Rencana strategis
 Rencana kerja tahunan
(RKA, RBA)
 Program
PASIEN
59 

How an organization operates as an open system
RESOURCE INPUT 

InformaMon 

TRANSFORMATION 
PROCESS 

PRODUCT OUTPUTS 

Organiza$on 

Materials 
Technology 
FaciliMes 

Work 
Organiza$on 
ac$vity 

Money 
People 

Customer feedback 

( Schermerhorn : Organizational Behaviour, 1997 )

Finished Goods 
and Services 

1.  Falsafah dan tujuan

 

 

 

2.  Administrasi dan Pengelolaan

 

Resource
 
  
Input

3.  Staf dan Pimpinan 

 

  

 

  

4.  Fasilitas dan Peralatan 
5.  Kebijakan dan Prosedur  

 

Transformation
  process   

6.  Pengembangan Staf dan Program Pendidikan   
7.  Evaluasi dan Pengendalian Mutu 

Djo$ ‐ Atmodjo 

  / Outcome
  
Output

Pasal 36
Setiap Rumah Sakit harus
menyelenggarakan tata
kelola Rumah Sakit dan
tata kelola klinis yang baik

Djo$ ‐ Atmodjo 

Tata kelola rumah sakit yang baik adalah
penerapan fungsi-fungsi manajemen rumah
sakit yang berdasarkan prinsip-prinsip
tranparansi, akuntabilitas, independensi dan
responsibilitas, kesetaraan dan kewajaran.
Tata kelola klinis yang baik adalah penerapan
fungsi manajemen klinis yang meliputi
kepemimpinan klinik, audit klinis, data klinis,
risiko klinis berbasis bukti, peningkatan kinerja,
pengelolaan keluhan, mekanisme monitor hasil
pelayanan, pengembangan profesional, dan
akreditasi rumah sakit.
Djo$ ‐ Atmodjo 

Djo$ ‐ Atmodjo 

How an organization operates as an open system
Resource
Input

Transformation
Proses

Product
Output

Standar

Supaya bisa
diukur

 
 
 
 
Djo$ Atmodjo 

Indikator Produktivitas
Indikator Mutu
Indikator Efisiensi
Indikator Keuangan

How an organization operates as an open system
Resource
Input

Transformation
Proses

Product
Output

Fungsi
manajemen

  Rencana

strategis
  Rencana kerja tahunan
  Program kerja rumah sakit
  Program kerja unit kerja

Djo$ Atmodjo 

  Indikator Mutu

Djo$ ‐ Atmodjo 

Standar TKP. 1
Tanggung jawab pengelola dan akuntabilitasnya digambarkan didalam
peraturan internal (bylaws), kebijakan, prosedur atau dokumen serupa
yang menjadi pedoman bagaimana tanggung jawab dan akuntabilitas
dilaksanakan
Elemen Penilaian TKP. 1
1. Struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) diuraikan tertulis dalam
dokumen dan mereka yang bertanggung jawab untuk memimpin
dan mengelola di identifikasi dengan jabatan atau nama
2. Tata kelola, tanggung jawab dan akuntabilitasnya dimuat dalam
dokumen ini
3. Dokumen menjelaskan bagaimana kinerja yang memimpin dan
para manajer dievaluasi dengan kriteria tertentu
4. Ada dokumentasi penilaian kinerja dari unit pimpinan setiap tahun.

Standar TKP 1.1.
Mereka yang bertanggung jawab memimpin, menyampaikan kepada
masyarakat secara terbuka misi organisasi yang disetujuinya

 
Elemen Penilaian TKP 1.1.
1. Mereka yang bertanggung jawab memimpin, menyetujui misi
rumah sakit
2. Mereka yang bertanggung jawab mempimpin, menjamin adanya
review berkala terhadap misi rumah sakit
3. Mereka yang bertanggung jawab memimpin, menyampaikan ke
masyarakat misi rumah sakit secara terbuka

Pasal 33
Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas Kepala
Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan
medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis,
komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta
administrasi umum dan keuangan.

Djo$ ‐ Atmodjo 

"  Panitia Mutu dan
Keselamatan Pasien
"  Panitia Etik dan
Disiplin RS
"  Panitia Farmasi &
Terapi
"  Panitia Rekam Medis
"  Panitia K3
"  Panitia PPI RS
"  Panitia TB
"  Panitia PONEK

"  Subkom Kredensial
"  Subkom Mutu Profesi
"  Subkom Etika dan Disiplin
Permenkes 755/2011

Djo$ ‐ Atmodjo 

Djo$ ‐ Atmodjo 

Djo$ ‐ Atmodjo 

 Kinerja Rumah Sakit
 Kinerja Unit Kerja
 Kinerja Pimpinan Rumah Sakit
 Kinerja Manajer Rumah Sakit
 Kinerja Tenaga Kesehatan pemberi
asuhan

74 

"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"



















Pedoman Organisasi Rumah Sakit
Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Rumah Sakit
Pedoman Keselamatan Pasien
Program Penanggulangan Bencana (Disaster Plan)
Hospital Bylaws (Corporate Bylaws)
Peraturan Kepegawaian ( Kesepakatan Kerja Bersama )
Pedoman Penyusunan Anggaran Rumah Sakit
Rencana Strategis
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan ( RBA / RKA )
Perhitungan unit cost
Ketentuan tarip rumah sakit
Ketentuan tertulis tentang pertemuan formal (rapat)
Informasi pelayanan
Tata tertib rumah sakit
Hak dan kewajiban pasien, dokter, rumah sakit
Medikolegal dan etik
Kerjasama dengan pihak ketiga
Djo$ ‐ Atmodjo 

Djo$ ‐ Atmodjo 

How an organization operates as an open system
Resource
Input

Transformation
Proses

Product
Output

Fungsi
manajemen

  Indikator Mutu

Djo$ Atmodjo 

Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi
KARS 2009
Jenis dan macam dokumen dikelompokkan:
 Kebijakan
 Pedoman
 Prosedur
 Program
 Bukti tertulis kegiatan
 Dokumen pendukung lainnya: sertifikat
pelatihan, sertifikat ijin, kaliberasi, dll.
Djo$ ‐ Atmodjo 

Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi
KARS 2009
Jenis dan macam dokumen dikelompokkan:
 Kebijakan
 Pedoman pengorganisasian
 Pedoman pelayanan
 Prosedur
 Program
 Bukti tertulis kegiatan
 Dokumen pendukung lainnya: sertifikat
pelatihan, sertifikat ijin, kaliberasi, dll.
Djo$ ‐ Atmodjo 

" 
" 

" 
" 
" 
" 
" 
" 
" 
" 

Kebijakan pelayanan
Pedoman pengorganisasian
  Struktur organisasi
  Uraian tugas
  Persyaratan jabatan
  Pola ketenagaan
  Penilaian kinerja
Pedoman Pelayanan
SPO
Program ( Rencana Kerja Tahunan )
Bukti pelaksanaan
Laporan bulanan
Rapat
"   Kerangka acuan / TOR
Orientasi
"   Bukti kegiatan (jadwal, tanda tangan kehadiran)
"   Pre test dan Post test
Pelatihan
"   Laporan kegiatan

PROGRAM 
  Program harus diuraikan dalam bentuk Kerangka Acuan
Program (TOR) dan tidak boleh hanya berbentuk time table
  Ditanda tangani oleh Kepala Unit Kerja dan Direktur RS
  Format program :
  Pendahuluan
  Latar belakang
  Tujuan umum dan tujuan khusus
  Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
  Cara melaksanakan kegiatan
  Sasaran
  Jadwal pelaksanaan kegiatan
  Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
  Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan

Djo$ ‐ Atmodjo 

Rencana Kegiatan 

Jan 

Feb 

Mrt 

Apr 

Produk$vitas 
SDM : 
‐ Orientasi 

Sesuai kebutuhan 

‐ Pela$han 
   = Eksternal 

Sesuai kebutuhan 

= Internal 



Mutu 









Keselamatan pasien 









Djo$ ‐ Atmodjo 

Input

Proses

Kebijakan
pelayanan
Pedoman
Pengorganisasian

Output/
Outcome

Tatalaksana

Pedoman
Pelayanan

S P O 

•  Standar
SDM
•  Standar
Fasilitas

Peraturan dan perundangan
Pedoman

  Survei kepuasan
  Indikator Mutu :
" Indikator Klinik
" Indikator Mutu Yan
  I K P :
" K T D : Sentinel Event
" KTC
" KNC
" KPC

Input

Output/
Outcome

Proses

Tindak lanjut
 
 

Laporan
Rapat
Setiap bulan

  SDM
  Fasilitas
  Produktivitas

  Survei kepuasan
  Indikator Mutu :
" Indikator Klinik
" Indikator Mutu Yan
  I K P :
" KTD
KTC
" KNC
KPC

Djo$ ‐ Atmodjo 

LINGKUP MANAJEMEN SDM
" Perencanaan SDM
" Uraian Pekerjaan
" Rekrutmen dan seleksi
" Pelatihan dan pengembangan
" Penilaian karya
" Balas jasa

4 TAHAP PERENCANAAN SDM

1. Evaluasi SDM yang ada dalam organisasi
2. Memperkirakan kebutuhan
3. Memperkirakan sumber-sumber SDM
4. Menentukan cara-cara memenuhi kebutuhan SDM

Diterima
Perjanjian
88 

Pasal 13
(3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah
Sakit harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
standar pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati
hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien.

Djo$ ‐ Atmodjo 

Pasal 23
(1) Tenaga kesehatan berwenang untuk
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan.
(2) Standarpelayanan kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
d i l a ku ka n s e s u a i d e n ga n b i d a n g
keahlian yang dimiliki.
(3) Dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan, tenaga kesehatan wajib
memiliki izin dari pemerintah.
90 

Yang dimaksud dengan standar profesi
adalah :
" batasan kemampuan (capacity) meliputi
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill),
dan sikap profesional (professional attitude) yang
minimal harus dikuasai oleh seorang individu
untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya
pada masyarakat secara mandiri
"   yang dibuat oleh organisasi profesi

PROFESI TENAGA KESEHATAN DALAM
MELAKSANAKAN PELAYANAN
Work activity

"   Standar Profesi
"   Standar Fasilitas

 Standar Pelayanan RS
 Standar Prosedur Operasional

Kendali mutu
Kendali biaya

Kode untuk Nakes : 
1.  Kompeten sepenuhnya.  
2.  Memerlukan supervisi. 
3.  Tidak dimintakan kewenangannya, karena diluar 
kompetensinya. 
 
Kode untuk Mitra Bestari : 
1.  Disetujui berwenang penuh.  
2.  Disetujui di bawah supervisi.  
3.  Tidak Disetujui, karena belum/bukan 
kompetensinya. 
93 

Kewenangan klinis 
Jenis Pelayanan 

Diminta 

Rekomendasi 

Resusitasi Jantung Paru Dasar 
(Basic Life Support = BLS) 
Resusitasi jantung Paru Lanjut 
(Advanced Life Support = ALS) 
Tindakan Intubasi 
Endotrakeal 
(Oral dan Nasal) 
Tindakan Anestesia Umum 
94 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Proses rekrutmen
Proses dan hasil seleksi
Ijasah (dilakukan verifikasi),
Sertifikat kompetensi profesi
Surat tanda registrasi
Surat Penugasan
Uraian tugas, Sasaran Kerja Pegawai
(PNS PP 46/2011)
Surat penugasan klinis
Rincian kewenangan klinis
Riwayat pekerjaan
Catatan pendidikan dan pelatihan
Hasil evaluasi kinerja

96 

97 

EVALUASI MUTU PELAYANAN 
Indikator yang digunakan untuk mengevaluasi mutu
pelayanan adalah :
1.  Tingkat kepuasan konsumen : dilakukan dengan
survei berupa angket atau wawancara langsung.
2.  Dimensi waktu : lama pelayanan diukur dengan
waktu (yang telah ditetapkan)
3.  Prosedur tetap : Untuk menjamin mutu pelayanan
sesuai standar yang telah ditetapkan.

Required clinical monitoring includes structure, process, 
or outcomes data selected by the leaders on the 
following 11 clinical areas: 
1.  Pa$ent assessments  
2.  Laboratory services  
3.  Radiology and diagnos$c imaging services  
4.  Surgical procedures  
5.  An$bio$c and other medica$on use  
6.  Medica$on errors and near misses  
7.  Anesthesia and seda$onuse  
8.  Use of blood and blood products  
9.  Availability, content, and use of pa$ent records 
10. Infec$on preven$on and control, surveillance, and 
repor$ng  
11. Clinical research 
99 

Pemilihan indikator yang terkait dng area klinis melipuM : 
1.  asesmen pasien; 
2.  pelayanan laboratorium  
3.  pelayanan radiologi dan diagnos$c imaging; 
4.  prosedur bedah; 
5.  penggunaan anMbioMka dan obat lainnya; 
6.  kesalahan  medikasi  (medica(on  error)  dan  Kejadian  Nyaris 
Cedera (KNC); 
7.  penggunaan anestesi dan sedasi;  
8.  penggunaan darah dan produk darah; 
9.  ketersediaan, isi dan penggunaan rekam medis pasien;  
10.  pencegahan  dan  pengendalian  infeksi,  surveilans  dan 
pelaporan;  
11.  riset klinis. 
dr Luwi ‐ PMKP 14 Jan 

100 

INDIKATOR AREA KLINIS
•  Ada 11 area klinis  minimal ada 11
indikator untuk area klinis
•  Tetapkan indikator akan yang akan
dinilai  proses, prosedur dan hasil
•  Indikator yg dipilih didukung dengan
data evidence based
•  Tetapkan metode pegukurannya &
frekuensi penilaiannya

• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 

Acute myocardial infarction
Heart failure
Stroke
Children’s asthma care
Hospital-based inpatient psychiatric
service
Nursing-sensitive care
Perinatal care
Pneumonia
Surgical care improvement project
Venous thromboembolism
102 

Required managerial monitoring includes structure, 
process, or outcomes data selected by the leaders on 
the following managerial areas: 
a.  the procurement of rou$nely required supplies 
and medica$ons essen$al to meet pa$ent needs  
b.  repor$ng of ac$vi$es as required by law and 
regula$on  
c.  risk management  
d.  u$liza$on management  
e.  pa$ent and family expecta$ons and sa$sfac$on  
f.  staff expecta$ons and sa$sfac$on  
g.  pa$ent demographics and clinical diagnoses  
h.  financial management  
i.  preven$on and control of events that jeopardize 
the safety of pa$ents, families, and staff 
103 

Indikator yg dipilih terkait dengan upaya manajemen meliputi :
a.  pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat penting untuk
memenuhi kebutuhan pasien; (IAM 1)
b.  pelaporan aktivitas yang diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan; (IAM 2)
c.  manajemen risiko; (IAM 3)
d.  manajemen penggunaan sumber daya; (IAM 4)
e.  harapan dan kepuasan pasien dan keluarga; (IAM 5)
f.  harapan dan kepuasan staf; (IAM 6)
g.  demografi pasien dan diagnosis klinis; (IAM 7)
h.  manajemen keuangan; (IAM 8)
i.  pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat
menimbulkan masalah bagi keselamatan pasien, keluarga
pasien dan staf. (IAM 9)
dr Luwi ‐ PMKP 14 Jan 

104 

INDIKATOR AREA MANAJEMEN
•  Ada 9 area manajerial  minimal ada 9 indikator
untuk area manajerial
•  Tetapkan indikator akan yang akan dinilai 
proses, prosedur dan hasil
•  Indikator yg dipilih didukung dengan data
evidence ibased
•  Tetapkan metode pegukurannya & frekuensi
penilaiannya

INDIKATOR KEPATUHAN 
ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN 
Sasaran I  Ketepatan idenMfikasi pasien 
Sasaran II

Peningkatan komunikasi yang efek$f

Sasaran III Peningkatan keamanan obat yang perlu 
diwaspadai (high‐alert)
Sasaran lV Kepas$an tepat‐lokasi, tepat‐prosedur, tepat‐
pasien operasi
Sasaran V

Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan 
kesehatan

Sasaran VI Pengurangan risiko pasien jatuh

Direktur bersama governing body
 
 

Menetapkan indikator mutu
Menetapkan indikator utama

107 

UNIT KERJA

:

Instalasi Kamar Bedah

RUANG LINGKUP

:

Kamar bedah

NAMA INDIKATOR

:

Angka infeksi luka operasi

DASAR PEMIKIRAN

:

Operasi bersih yang memenuhi prosedur
standard tidak menimbulkan infeksi luka
operasi

DEFINISI INDIKATOR

:

Angka kejadian infeksi luka operasi pada
pasien pasca operasi bersih

KRITERIA

:

Inklusi

:

Eksklusi

:

Pasien operasi bersih, termasuk operasi cito

TIPE INDIKATOR

:

Rate Based

PEMBILANG
(Numerator)

:

Jumlah pasien infeksi luka operasi bersih

PENYEBUT
(Denominator)

:

Jumlah seluruh pasien operasi bersih dalam
periode waktu yang sama dengan lama
perawatan post operatif sama dengan atau
lebih dari lima hari

STANDARD

:

2%

KETERANGAN

:

108 

No. 

Besaran/Variabel 

1. 

Jumlah kejadian infeksi 
jarum infus 

2. 

Jumlah pemasangan 
infus 

3. 

Jumlah pasien dengan 
dekubitus 

4. 

Jumlah pasien $rah 
baring total 

5. 

Jumlah infeksi luka 
operasi 

6. 

Jumlah operasi bersih 







10 

Infeksi jarum infus timbul dalam waktu 3 x 24 jam
Dekubitus terjadi dalam waktu 2 x 24 jam
Djo$ ‐ Atmodjo 











No. 

Nama Pasien 

Datang  Layani 

1. 

Tn. A 

09.05 

09.08 

2. 

Ny. B 

11.16 

11.23 

3. 

Nn. C 

23.10 

23.12 

Jumlah 

Response time gawat darurat < 5 menit

Djo$ ‐ Atmodjo 

5’ 




Masalah ?

Cause and Effect ( Fish Bone) Diagram

Lingkungan

SDM

Fasilitas

Masalah

Pelanggan

Prosedur

Plan

Action
(6)
Mengambil
tindakan
yang tepat
(5)
Memeriksa
akibat
pelaksanaan

Check

(1)
Menentukan
(2)
Tujuan dan
Menetapkan
sasaran
Metode untuk
Mencapai tujuan
Menyelenggarakan
pendidikan dan
latihan (3)
(4)
Melaksanakan
Pekerjaan

Siklus PDCA
Djoti - Atmodjo

Do

Plan

Do

Corrective
Action

Check

Action

Follow-up

Improvement

Relationship Between Control and Improvement
Under P-D-C-A Cycle
Djo$ ‐ Atmodjo 

•  Obyec$ve 
•  Ques$ons/Predic$ons 
•  Plan  to  carry  out  cycle 
(Who,  what,  where        
and when)   

•  What changes 
are to be made 
•  Next cycle 

•  Compare 
analysis of data 
•  Compare data to 
predic$on 
•  Summarise what 
wass learned 

ACT 

PLAN 

STUDY 

DO 

dr Luwi ‐ PMKP 14 Jan 

•  Carry out plan 
•  Docoment 
problems and 
observa$ons 
•  Begin analysis 
115 

Analisis Matriks Grading Risiko  
 
Penilaian matriks risiko bertujuan untuk 
menentukan derajat risiko suatu insiden 
berdasarkan dampak dan probabilitasnya. 
a. Dampak 
Penilaian dampak adalah seberapa berat akibat 
yang dialami pasien mulai $dak ada cedera 
sampai meninggal. 
b. Probabilitas / Frekuensi / Likelihood 
Penilaian $ngkat probabilitas / frekuensi risiko 
adalah seberapa seringnya insiden tersebut 
terjadi 

 
Penilaian Dampak Klinis/Konsekuensi/
Severity 
 
Tingkat
Risiko
1.

Deskripsi

Dampak

Tidak ada cedera

2.

Tidak
signifikan
Minor

3

Moderat

4

Mayor

5

Katastropik

  Cedera sedang, misal Luka robek
  Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/
psikologis atau intelektual (reversibel), tidak
berhubungan dengan penyakit
  Setiap kasus yang memperpanjang perawatan
  Cedera luas / berat, misal Cacad, lumpuh
  Kehilangan fungsi motorik / sensorik atau
psikologis atau intelektual (irreversibel) tidak
berhubungan dengan penyakit
Kematian yang tidak berhubungan dengan
penyakit

  Cedera ringan, misal : luk robek
  Dapat diatasi dengan pertolongan pertama

 
Penilaian Probabilitas/Frekuensi 
 
Tingkat Risiko

DESKRIPSI

1

Sangat jarang / Rare (>5tahun / kali)

2

Jarang / Unlikely (> 2-5tahun/kali)

3

Mungkin / Possible (1-2 tahun/kali)

4

Sering / Likely (Beberapa kali / tahun)

5

Sangat sering / Almost certain (Tiap minggu / Bulan )

SKOR RISIKO = DAMPAK  X  PROBABILITY 

 
Tindakan sesuai Tingkat dan Bands Risiko 
Probabilitas

Tidak significant
             1
Moderat

Minor
  2
Moderat

Sering terjadi           (beberapa kali/
tahun)
                 4

Moderat

Mungkin terjadi                       ( 1‐ 2‐5x/tahun)
          1

Sangat sering terjadi       (Map 
minggu/bulan) 
                  5  

Level / bands

 

Moderat
     3
Tinggi

Mayor
   4
Ekstrim

Katastropik
         5
Ekstrim

Moderat

Tinggi

Ekstrim

Ekstrim

Rendah

Moderat

Tinggi

Ekstrim

Ekstrim

Rendah

Rendah

Moderat

Tinggi

Ekstrim

Rendah

Rendah

Moderat

Tinggi

Ekstrim

Tindakan

Ekstrim (sangat Mnggi)

Risiko ekstrim, dilakukan RCA paling lama 45 hari, membutuhkan Mndakan segera, perhaMan sampai ke 
direktur

High (Mnggi)

Risiko Mnggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari Kaji, dengan deMl dan perlu Mndakan segera serta 
membutuhkan perhaMan top manajemen

Moderate (sedang)

Risiko sedang, dilakukan invesMgasi sederhana paling  lama 2 minggu. Manajer / pimpinan klinis 
sebaiknya menilai dampak terhadap biaya dan kelola risiko 

Low (rendah)

Risiko rendah. Dilakukan invesMgasi sederhana paling lama 1 minggu diselesaikan dengan prosedur ruMn

Manajemen Risiko  
Dampak Risiko RS 
Aspek 
(Nilai) 
Keuangan 

Sangat ringan 
(1) 
Sd Rp 10 Juta 

Keselamatan & 
Kesehatan 

Cidera $dak serius/
minor misalnya: 
lecet, luka kecil, 
hanya perlu 
penanganan P3K. 

Operasional  

Pelayanan $dak 
terhambat  

Keluhan 
pelanggan 

Adanya keluhan 
yang disampaikan 
secara lisan 

Ringan 
(2) 
>Rp 10  Juta sd Rp 
50 Juta 
Menyebabkan 
cidera/penyakit 
yang memerlukan 
perawatan medis 
lebih dari 7 hari dan 
dapat disembuhkan  

Sedang 
(3 ) 
>Rp 50 Juta sd Rp 
100 Juta 
Menyebabkan 
cidera serius seper$ 
cacat atau 
kehilangan anggota 
tubuh permanen, 
menyebabkan 
penyakit yang 
memerlukan 
perawatan medis 
lebih dari 7 hari dan 
dapat disembuhkan 

Berat 
( 4) 
>Rp 100 Juta sd Rp 1 
milyar 
Menyebabkan satu 
kema$an, 
memperberat atau 
menambah penyakit 
pada pasien atau 
karyawan, 
menyebabkan 
penyakit yang 
bersifat kronis atau 
permanen (HIV, 
Hepa$$s, 
Keganasan, Tuli, 
gangguan fungsi 
organ menetap) 
Pelayanan 
Pelayanan 
Sebagian proses 
terhambat kurang 
terhambat lebih dari  berhen$ dan 
dari 30 menit 
30 menit  
pelayanan 
terhambat hingga 
lebih dari 1 hari  
Adanya keluhan 
Adanya keluhan 
Adanya keluhan 
tertulis sebanyak > 5  tertulis dan tuntutan  tertulis dan tuntutan 
kasus dalam sebulan  pasien Rp 1 Milyar 
Beberapa kema$an dan 
menyebabkan penyakit 
yang bersifat 
komunitas/endemik 
pada karyawan atau 
pasien  

Berhen$ total  

Adanya keluhan tertulis 
dan tuntutan pasien > 
Rp 1 Milyar 

Kriteria Skor Risiko RS  
Skor 

Kriteria 

Keterangan 

20 – 25 

Sangat Mnggi  

Hen$kan kegiatan dan perlu perha$an manajemen puncak. 

14 – 16 

Tinggi 

Perlu  mendapat  perha$an  dari  manjemen  puncak  dan 
$ndakan perbaikan segera di lakukan. 

10 – 13 

Menengah  

Lakukan  perbaikan  secepatnya  dan  $dak  diperlukan 
keterlibatan pihak manajemen puncak. 

5 – 9 

Rendah   

Tindakan  perbaikan  dapat  dijadwalkan  kemudian  dan 
penanganan cukup dilakukan dengan prosedur yang ada 

1 ‐ 3 

Rendah 

Risiko dapat diterima 

Opsi Perlakuan Risiko  
Klasifikasi 

  

Jenis Pengendalian 

Menghindari risiko   1 


Menghen$kan kegiatan 
Tidak melakukan kegiatan  

Mengurangi risiko   1 
  


  

  

Membuat Kebijakan/SPO (pembuatan dan pembaruan 
prosedur, standar dan check‐list); 
Menggan$ atau membeli alat; 
Mengembangkan sistem informasi (IT), pela$han 
penyegaran bagi personil, seminar, pembahasan kasus; 
Melaksanakan prosedur (pengadaan, perbaikan dan 
pemeliharaan bangunan dan instrumen yang sesuai dengan 
persyaratan; pengadaan bahan habis pakai sesuai dengan 
prosedur dan persyaratan.  

Mentransfer risiko   1 


Asuransi  
Alih dayakan pekerjaan 

Menerima risiko 

  

  

SKP 

Hak pasien 

PMKP 

MPO 
APK  Registrasi  Asesmen  PPK 
Edukasi 
AP 
PP 
Triase 
Skrining 

PAB 
Rencana 
asuhan 

MKI 

Rencana 
pulang 
PPI 

SPO Yan Dok 

TKP 
KPS 
MFK 

125 

Mekanisme dan struktur edukasi yang diorganisir 
Asesmen kebutuhan edukasi  
Komunikasi Yang Efek$f dalam pemberian 
edukasi dan informasi 
Pendidikan Pasien dan 
Keluarga 

Bahan Materi Edukasi 
Verifikasi pemahaman edukasi pasien dan atau 
keluarga 
Informed consent 
Par$sipasi pasien dan keluarga dalam pelayanan 
Sumber komunitas yang mendukung promosi 
kesehatan berkelanjutan 

126 

Standar dan Elemen Penilaian 
Standard 
 

Elemen Penilaian 
(EP) 

MKI 

21 

109 

PPK 



28 

MDGs 



19 

323 

1237 

Jumlah Total 

127 

Aspek medikolegal hubungan antara dokter-pasien ada
2 hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu:
1.  Komunikasi antara dokter dengan pasien
2.  Persetujuan tindakan kedokteran
Yang sering mengundang timbulnya masalah antara
dokter dengan pasien.

128 

Regulasi 
Nasional/ 
Referensi 

Regulasi RS: 
•  Kebijakan 
•  Pedoman/ 
Panduan 
•  SPO 

129 

Komunikasi 

Edukasi 
Edukator 
Terla$h 

Verifikasi 
130 

i. mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang
diderita termasuk data-data medisnya;
j. mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan,
risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis
terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan;

Pasal 38
(1) Setiap Rumah Sakit harus menyimpan rahasia kedokteran.
(2) Rahasia kedokteran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
hanya dapat dibuka untuk kepentingan kesehatan pasien, untuk
pemenuhan permintaan aparat penegak hukum dalam rangka
penegakan hukum, atas persetujuan pasien sendiri, atau
berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan.

136 

137 

138 

Gambaran Umum
 

 

Nation political commitment 189
negara  Indonesia
menandatangani kesepakatan
pembangunan MDGs (tahun 2000)
Tujuan mempercepat pembangunan
manusia dan pemberantasan
kemiskinan

8 MISI MDGs

8 MISI MDGs

Elemen Penilaian SMDG I
1. 
2. 

3. 
4. 
5. 
6. 

Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana
PONEK
Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan
keseluruhan proses/mekanisme dalam program
PONEK termasuk pelaporannya
Adanya kebijakan rumah sakit dan dukungan penuh
manajemen dalam pelayanan PONEK
Terbentuk dan berfungsinya Tim PONEK Rumah Sakit
Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan teknis Tim PONEK sesuai standar
Terlaksananya fungsi rujukan PONEK pada rumah
sakit sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

 
 
 

 
 
 
 

Renstra, RKA dan Program
Pembentukan tim
Ruang pelayanan yang memenuhi persyaratan:
  Rawat gabung
Pelayanan asi eksklusif/IMD
Pelayanan metode kanguru
SPO Pelayanan Kedokteran untuk pelayanan PONEK
Pelaporan
  Angka keterlambatan operasi sc ( > 30 menit )
  Angka keterlambatan penyediaan darah ( > 60 menit)

Djo$ ‐ Atmodjo 

Elemen Penilaian SMDGs II
1. 
2. 

3. 
4. 
5. 
6. 
7. 

Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana
pelayanan penanggulangan HIV/AIDS
Pimpinan RS berpar tisipasi dalam menetapkan
keseluruhan proses/mekanisme dalam pelayanan
penanggulangan HIV/AIDS termasuk pelaporannya
Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh
manajemen dalam pelayanan penanggulangan HIV/AIDS
Terbentuk dan berfungsinya Tim HIV/AIDS Rumah Sakit
Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
teknis Tim HIV/AIDS sesuai standar
Terlaksananya fungsi rujukan HIV/AIDS pada rumah sakit
sesuai dengan kebijakan yang berlaku
Terlaksananya pelayanan VCT, ART, PMTCT, IO, ODHA dgn
faktor risiko IDU, penunjang sesuai dengan kebijakan

 
 
 
 
 

Renstra, RKA dan Program
Pembentukan tim
Ruang pelayanan yang memenuhi persyaratan PPI
SPO Pelayanan Kedokteran untuk pelayanan HIV/AIDS
Pelaporan pelksanaan pelayanan
  VCT (Voluntary Counseling and Testing).
  ART (Antitetroviral Therapy).
  PMCT (Prevention Mother to Child Transmision)
  Infeksi Oportunistik (OI)
  Pelayanan penunjang

Djo$ ‐ Atmodjo 

Elemen Penilaian SMDGs III
1. 

Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana
pelayanan DOTS TB
2.  Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan
keseluruhan proses/mekanisme dalam program
pelayanan DOTS TB termasuk pelaporannya
3.  Adanya kebijakan rumah sakit dan dukungan penuh
manajemen dalam pelayanan DOTS TB sesuai dengan
standar
4.  Terbentuk dan berfungsinya Tim DOTS TB Rumah
Sakit
5.  Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan teknis Tim DOTS TB sesuai standar
6.  Terlaksananya fungsi rujukan TB DOTS pada rumah
sakit sesuai dengan kebijakan yang berlaku

 
 
 
 
 

Renstra, RKA dan Program
Pembentukan tim
Ruang pelayanan yang memenuhi persyaratan PPI-TB
SPO Pelayanan Kedokteran untuk pelayanan TB
Pelaporan
  Angka pemeriksaan mikroskopik dahak,
  Menurunnya angka drop out,
  Angka kesalahan baca laboratorium (