Peraturan Daerah Tahun 2013 | Payakumbuh Kota perda no 3 thn 2013

i:€

PERATURAN DAERATI KOTA PAYAKUMBUH

NOIIOR:3 TahunzALg

TENTA!{G
ORGANISASI DAN TATA KERJA
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA PAYAKUMBUH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA

WALIKOTA PAYAKUMBUH,

Menimbang

a. bahwa Peraturan Daerah Pemerintah Kota Payakumbuh

Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
Dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Payakumbuh tidak sesuai lagi dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2O10 Tentang Satuan Polisi

Pamong Praja sehingga perlu dilakukan penyesuaian;

untuk melaksanakan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada Huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi

b. bahwa

Pamong Praja Kota Payakumbuh.

Mengingat

8 Tahun 1956 tentang Pembentukan
Daerah Otonom Kota Kecil di Lingkungan Daerah

l. Undang Nomor

Propinsi Sumatera Tengah jo. Peraturan Menteri Dalam

8 Tahun I97O tentang

Pemerintah Kotamadya Solok dan

Negeri Nomor.

Pelaksaaan
Kotamadya
Payakumbuh (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1956 Nomor 19) ;
z.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor. 43 Tahun
1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 169, tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3839) ;

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008

tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah ;
4.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2OO4 Nomor 126, tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor aa38l;

12 Tahun 2OIl tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Nomor

Peraturan Pemerinrah \omor 38 Tahun 2OO7 renrang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,


Pemerintah Daerah Propinsi dan

7

Pemerintah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2OO7 Nomor 82, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor a737\ ;
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2OO7 tentang

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran

Negara

Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor 49, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

a7a\;


Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 Tentang
Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OIO Nomor 9);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2OO7
tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2O10 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
57 Tahun 2OO7 tentan Petunjuk Teknis Perangkat
Daerah

;

10.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2}tl
tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan
Polisi Pamong Praja (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2OII Nomor 590);


11.

Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor A2 tahun
2010 Tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi
Kewenangan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 20 10 Nomor 02).
Dengan persetujuan bersama

:

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KOTA PAYAKUMBUH
dan
WALIKOTA PAYAKUMBUH

MEMUTUSKAN

Menetapkan

:


:

ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMoNc
PRAJA KOTA PAYAKUMBUH

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal I
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan
1. Daerah adalah Kota Payakumbuh ;

:

2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintah daerah ;
3 Wnlikota adelqh Walikofn Pnwekrrmhrrh

Prrat-:..:=:r Semerh:ah \onor 38 Tahun 2AO7 renrar'lg
Per*begian Urusan krnerinrahan,\ntara Pemerintah.


Pemerintah Daerah Propinsi dan

Pemerintah

KabupatenlKota itembaran }legara Republik Indonesia
Tahun 2OO7 Nomor 82, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor a737j ;
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2OO7 tentang

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran

Negara

Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor 49, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

a7a\;

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2OIO Tentang

Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik
indonesia Tahun 2OLO Nomor 9);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2OO7
tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
57 Tahun 2AO7 tentan Petunjuk Teknis Perangkat
Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4O Tahun 2011
tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan
Polisi Pamong Praja (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2OII Nomor 590);
11. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor O2 tahun
2010 Tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi
Kewenangan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran
Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2O 10 Nomor 02).
Dengan persetujuan bersama

:


DEWAN PERWAKILAN RAI{YAT DAERAH
KOTA PAYNTUMBUH
dan
WALIKOTA PAYAI(UMBUH

MEMUTUSI(AN
Menetapkan

:

ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAI{ POLISI PAMONG
PRA"'A KOTA PAYAKUMBUH

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan
1. Daerah adalah Kota Payakumbuh ;


:

2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah
3.

penyelenggara pemerintah daerah ;
Walikota adaleh Walikota Pavaktrmhrrh

:

sebagai unsur

f i*r-;;; fu;s' la=+-g ta;a srra:-;=."E c:se-€ki: Sai3:i ry #i';-Saeah iio:a Pa-l,4-k-r.l-r't-:. l-a:E =e;ak::sa:=sc.g::ia: pe=a:'rn:a-*.
klatl:m: Daeiah dar iepul-sa- Kepaia ]ae:a.il sr-a
dan rcenr-eienggarakan keieairaman dan
=e=,e-::"aia
rixiungan
sr-a tf i,
mas\-araliat.

xete*bai uil]iiili

4 -:a;,,s: Pamong

Pra_ia adalah aparatur Pemerintah Daerah _vang
\l:alikota dalam memelihara dan menvelenggarakan
tugas
=eiaksankan
keientraman dan ketertiban umum, menegakkan Peraturan Daerah dan
Peraturan Walikota Par.akumbuh.
7. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disebut Kepala
Satuan adalah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Payakumbuh.

8. Penfidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut dengan

PPNS

adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi kewenangan sebagai penyidik
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

9. Ketertiban umum dan ketentraman masyarakat adalah Suatu keadaan
dinamis yang menentukan Pemerintah Daerah dan Masyarakat dapat

melakukan kegitan dangan tentram, tertib dan teratur.
10. Jabatan Fungsional adalah Kedudukan yang menunjukkan tugas
tanggung jawab wewenang dan hak seorang pegaawai negeri sipil dalam
satuan organisasi yang pelaksanaal tugasny didasarkan pada keahlian
dan atas keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.
pEMBENTUI(AN

xBpuou*iJl

TUGAs poKoK, FUNGsT

Paragraf

1

Pasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Satuan
Polisi Pamong Prqja Kota Payakumbuh.
Patagraf 2
Kedudukan

Pasal 3
(1)

Satuan Polisi Pamong Praja merupakan unsur penunjang Pemerintah
Daerah

{2)

Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh seorang Kepala dan
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Waiikota melalui
Sekretaris Daerah ;
Paragraf 3
Tugas Pokok
Pasal 4

Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok membantu Walikota
da-lam penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah untuk memelihara dan
menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, Perlindungan
Masyarakat serta menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota.

Prrgnf a
hrogri

Prsal 5

i: Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
Satuan Polisi Pamong Praja menvelenggarakan fungsi

:

a. Penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Peraturan
Penyelengga-raan ketetiban

Pasa_l +,

Daerah,

umum dan ketentraman masyarakat serta

perlindungan masyarakat ;
b. Pelaksanaan kebijakan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Walikota;
c. Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum ;
d. Pelaksanaan Kebijakan Perlindungan Masyarakat ;
e. Pelaksanaan Koordinasi Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Kepala Daerah, Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentrman
Masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, PPNS
Daerah, dan / atau aparatur lainnya;

f.
g.

Pengawasan terhadap masyarakat, Aparatur, atau badan hukum agar
mematuhi dan nenaati Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
; dan
Pelaksanaa tugas lainnya yang diberikan Kepala Daerah

;

(2) Pelaksanaan tugas lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g

meliputi:
a. Mengikuti proses penyusunan Peraturan Walikota dengan serta
kegiatan dan penyebarluasan produk hukum daerah ;
b. Membantu pengamanan dan pengawalan tamu VIP termasuk pejabat
negara dan tamu negara

;

c. Pelaksanaan pengamanan dan penertiban aset yang

belum

teradministrasi sesuai dengan ketentuan Peraturan PerundangUndangan

d. Membantu pengamanan dan penertiban
e.

f.

penyelenggaraan Pemilihan
Umum Kepala Daerah ;
Membantu penga"manan dan penertiban penyelenggaraan keramaian
daerah dan atau kegiatan yang berskala massa-l ; dan
Pelaksanaan tugas Pemerintahan Umum lainnya yang diberikan oleh
Kepala Daerah sesuai dengan prosedur dan ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan.
Paragraf 5
Wewenang, Hak dan Kewajiban
Pasal 6

Polisi Pamong Praja berwenang :
Melakukan tindakan penertiban non yustisial terhadap warga masyarakt,
Aparatur, atau badan hukum yang melakukan penyelenggaraan atas
Peraturan Daerah dan I atau Peraturan Kepala Daerah ;

a.

A

ledakutran tirdatrag ptnr"etidr-lcan terhadap sarga rneAi-=reka1, apararur,
Han hukum ]zng drduga melakukan pelantgzrxan ares peraturan
dacrah dan latau pefiaturan kepata daerah ; dan
Melakukan tindakan administratif terhadap warga masry'arakat, aparatur,
atau badan hukum ,yang melakukan penyelenggaraan atas Peraturan
Daerah dan/atau peraturan kepala daerah.
a?*Lr

e.

Pasd

7

hak sarana dan prasarana serta fasilitas
lain sesuai dengan tugas dan fungsinya berdasarkan ketentuan
peratu ran peru ndang-undangan.
(2) Polisi Pamong Praja dapat diberikan tunjangan khusus sesuai dengan

{1) Polisi pamong Praja mempunyai

kemampuan keuangan daerah.

Pasal 8
Dalam melaksanakan tugasnya, Polisi Pamong Praja berkewajiban :
a. Menjunjung tinggi norma hukum, norma agama, }:'ak azazi manusia, dan
norna sosial lainnya yang hidup dan berkembang di masyarakat;

b. Mentaati disiplin pegawai negeri sipil dan kode etik Polisi Pamong Prqja;

c. Membantu

menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat
menggzrnggu ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
d. Melakukan tindakan dalam rangka perlindungan kepada masyarakat;

e. Melaporkan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia atas
ditemukannya atau patut diduga adanya tindak pidana; dan

Pasal 9
Polisi pamong Pra.ia yang memenuhi syarat dapat ditetapkan menjadi
PPN S sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Polisi Pamong Fraja yang ditetapkan sebagai PPNS sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) pada pasal ini, dapat langsung mengadakan
penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah dan/ atau peraturan
kepala daerah yang dilakukan oleh warga masyarakat, aparatur, atau
badan hukum.
(1)

Paragraf 6
Susunan Organisasi

Pasal

10

(1) Satuan Polisi Pamong Praja terdiri dari

a.
b.

:

Kepala
Sub Bagian Tata Usaha

c. Seksi Penegakan Perundang-Undangan
d.
e.

Seksi Pengembangan Kapasitas

f.

Seksi Perlindungan Masyarakat

Daerah

Seksi Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat

J @E Srge::s;q t;: la--a iieaa Sa:ua:: ?oiis ?a=ong *a_ja iio:a
?ar*'ak;-:b;- Srb^g=:=:-: ie:ta-tun: iai.a::l k_':lpi;an I merupaka;:
:sr€ra:::.-a::g

*iak

terptsa-hivar dari Peratulran Daerah ini

Pasal 11
L, Pacia

kecamatan dapat dibentuk Unit Pelaksana Satuan Polisi Pamong

Praja.

i2i Unit Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh
seorang kepaia satuan.
(3) Kepala satuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2\ secara ex-officio
dijabat oleh Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum pada
Kecamatan.
(a) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan bertanggungjawab kepada

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota melalui Camat.

BAB III
ESELON, PENGANGI{ATAN DAN PEMBERHENTIAN

Bagian Pertama
Eselon Perangkat Daerah
Pasal 12
(1) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja ada-lah Jabatan Eselon III.a
(2) Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi pada Satuan Polisi Pamong Praja dan
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan adalah Jabatan Eselon
IV.a.

Bagian Kedua
Pengangkatan dan Pemberhentian
Pasal 13

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Sub. Bagian Tata Usaha dan Seksi
diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah dari PNS yang memenuhi
persyaratan sesuai dengan Undang-undang dan Peraturan yang berlaku.
BAB IV
TATA KERJA
Pasal 14
Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan tugas operasional di bidang
penegakkan, penertiban, pengamanan, perlindungaa masyarakat dan

penyuluhan diselenggarakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Pasal 15

Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan kewenangannya wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik secara
vertikal maupun horizontal yang diatur dengan suatu Prosedur Tetap atau
dengan nama lain.

BLAR

Y

EEN.'ASAIA DAT trOORI}IIASI
Paset 16
L:

Satuan Polisi Pamong Praja da-lam melaksanakan tugasnya jika

dipandang perlu dapat bekerja sanrla dengan Kepolisian Negara Republik
Indonesia, PPNS dan lembaga-lembaga lain sesuai ketentuan yang
berlaku.
12) Keq'asama sebagaimana dimaksud pada ayat a didasarkan atas
hubungan fungsionai, saling membantu dan saling menghormati dengan
mengutamakan kepentingan umum, memperhatikan hierarki, kode etik
profesi dan birokrasi.
Pasal 17
Dalam rangka pelaksanaan tugas, Satuan Polisi Pamong Praja mengkoordinir
pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentrainan dan ketertiban umum serta
perlindungan masyarakat.
BAB VI
PEMBIAYAAN

Pasal 18

Segala biaya yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Payakumbuh dibebankan kepada Anggaran
Pendapatal dan Belanja Daerah dan sumber dana lainnya yang sah sesuai
dengan Peraturan yang berlaku.

BAB VII
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 19

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas membantu dan

melaksanakan sebagian tugas Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan
keah lian yang dimilikinya berdasarkan peratu ran peru ndang- u ndangan.
Pasal 2O
(1)

Kelompok Jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional
yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

(2)

Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala
Satuan Polisi Pamong Praja.

(3)

Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
ditentukan berdasarkan kebutuhan.

BAB VIII
KETENTUAN LAIN.LAIN
Pasal 21

(1),

BAA

ET

EETEilTT'AT PERAIJEAX

Prsrl 2il
Pejabat I'ang melaksanakan tugas dan fungsi pada Satuan Polisi Pamong
Prqja sebelum Peraturan Daerah ini berlaku, tetap melaksanakan tugasnya
sampai dengan ditetapkannya pejabat baru berdasarkan Peraturan Daerah
ini.

BAB X
KEIEI{TUA!{ PEI{UTUP
Pasal 23
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah Kota
Payakumbuh Nomor 06 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Satuan Polisi Pamong Prqja Kota Payakumbuh (Lembaran daerah Tahun
2008 Nomor 06 Seri D-6) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 24

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penernpatannya dalam Lembaran Daerah Kota
Payakumbuh.
Ditetapkan di Payakumbuh
Pada tanggal rO t{^rc! 2o1s

t

{}
!/ru.txore PAYAKUMBUH
Dl+
/-

RIZA FALEPI
Diundangkan di Payakumbuh
Pada tanggal f;l tlfit
2OL3

LEMBARAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH
TAHUN 2Oi3 NOMOR :?

i
-t

T

rrt

zrrl

=
epei

==

=6)
a

=

?v

6f..'t
zEG
um

FSFe*fl
-o t €
=
=
i E n Ir t
E;3 i = i

mC

nz
-

sl-tl_1JJ-\J

z.

?

tp

==n
YPx6^
6

-{

-u

-r'r O

E;

c

6F
sX
O

m
^-l
mx
Z.m
-.{ -{
-rm

c

z.

@

C

?--1

I

Dgn
z- z.
tt(

E
B
-.1

xm

.(7

F
vt

T
m

-{
c

z

tE

3=
r-c
V,F

=
|./tO

!O

z

;s
c

f3
Fz
(
N

rm
!

'1J

FV
lJ1

=

cx

nc

c@

qF

(J1

,=

v)

tJ1 rr i{

TI

L^r il

lJ'l

m

a

lv,
=

Z,

6g
! ltl
F

L