5. Perkembangan Sosio Anak Usia Dini

(1)

PERKEMBANGAN SOSIO EMOSIONAL ANAK USIA DINI

T. PRATISTO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA

A. Pendahuluan

Perkembangan sosial adalah proses kemampuan belajar dan tingkah laku yang berhubungan dengan individu untuk hidup sebagai bagian dari kelompoknya. Di dalam perkembangan sosial, anak dituntut untuk memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntutan sosial di mana mereka berada. Tuntutan sosial yang dimaksud adalah anak dapat bersosialisasi dengan baik sesuai dengan tahap perkembangan dan usianya, dan cenderung menjadi anak yang mudah bergaul.

Perkembangan emosi yang terganggu

Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam hubungan dengan orang lain, baik dengan teman sebaya, guru, orang tua maupun saudara-saudaranya. Saat berhubungan dengan orang lain, terjadi peristiwa-peristiwa yang sangat bermakna dalam kehidupan anak yang dapat membentuk kepribadiannya, dan membentuk perkembangannya menjadi manusia yang sempurna.

Perilaku yang ditunjukkan oleh seorang anak dalam lingkungan sosialnya sangat dipengaruhi oleh kondisi emosinya. Perkembangan emosi seorang anak sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.

Suatu hal yang sangat bijak apabila kita mampu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membantu perkembangan emosi anak.


(2)

Emosi merupakan suatu gejolak penyesuaian diri yang berasal dari dalam dan melibatkan hampir keseluruhan diri individu. Emosi juga berfungsi untuk mencapai pemuasan atau perlindungan diri atau bahkan kesejahteraan pribadi pada saat berhadapan dengan lingkungan atau objek tertentu.

Pada saat anak masuk Kelompok Bermain atau juga PAUD, mereka mulai keluar dari lingkungan keluarga dan memasuki dunia baru. Peristiwa ini merupakan perubahan situasi dari suasana emosional yang aman, ke kehidupan baru yang tidak dialami anak pada saat mereka berada di lingkungan keluarga. Dalam dunia baru yang dimasuki anak, ia harus pandai menempatkan diri diantara teman sebaya, guru dan orang dewasa di sekitarnya.

Tidak setiap anak berhasil melewati tugas perkembangan sosioemosional pada usia dini, sehingga berbagai kendala dapat saja terjadi. Sebagai pendidik sepatutnyalah untuk memahami perkembangan sosioemosional anak sebagai bekal dalam memberikan bimbingan terhadap anak agar mereka dapat mengembangkan kemampuan sosial dan emosinya dengan baik.

Untuk maksud tersebut di atas, dalam makalah ini akan dibahas tentang : pengertian perkembangan emosi dan perkembangan sosial anak; karakteristik perkembangan sosioemosional anak ; faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan sosioemosional anak; prinsip perkembangan sosioemisional anak; metode pengembangan sosioemosional anak; dan evaluasi perkembangan sosioemosional anak di Taman Kanak-kanak.

B. Pembahasan

1. Pengertian perkembangan sosial dan perkembangan emosi anak

Perkembangan sosial merupakan suatu proses pembentukan social self (pribadi dalam masyarakat) , yakni pribadi dalam keluarga, budaya, bangsa dan seterusnya (Muhidin, 1999). Sedangkan Harlock (1978) menyatakan bahwa perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Sementara ahli yang lain menyatakan bahwa perkembangan sosial merupakan suatu proses di mana individu/anak melatih kepekaan dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial, terutama tekanan-tekanan dan tuntutan kehidupan kelompoknya serta belajar bergaul dengan bertingkah laku, seperti anak lain dalam lingkungan sosialnya.(Loree, 1970).


(3)

Secara singkat dapat dikatakan bahwa perkembangan sosial anak adalah suatu proses dalam kehidupan anak untuk berperilaku sesuai dengan norma atau aturan dalam lingkungan kehidupan anak.

Lebih lanjut dikatakan bahwa perkembangan sosioemosional meliputi perkembangan dalam hal emosi, kepribadian, dan hubungan interpersonal (Papalia, 2004). Pada tahap awal masa kanak-kanak, perkembangan sosial emosional berkisar tentang proses sosialisasi, yaitu proses ketika anak mempelajari nilai-nilai dan perilaku yang diterima dari masyarakat (Dodge, 2002).

2. Karakteristik perkembangan sosioemosional anak

Perkembangan anak dari masa ke masa

Perkembangan sosial individu mengikuti suatu pola, yaitu urutan perilaku sosial yang teratur, di mana pola tersebut sama untuk setiap anak secara normal. Dalam perkembangan sosial anak terdapat beberapa ciri dalam setiap periodenya.

Anak usia 4 bulan

Berikut adalah ciri yang merupakan karakter perkembangan sosial pada masa bayi dan masa prasekolah.


(4)

a. Karakteristik perkembangan sosial anak pada masa bayi. 1-2 bln Belum mampu membedakan objek dan benda

3 bln - otot mata sudah kuat dan mampu melihat pada orang atau objek yang diikuti

- mampu membedakan suara

- senyum sosial bila kedatangan orang yang dikenalnya

4 bln - mampu memperlihatkan tingkah laku - memperhatikan orang bicara

- tertawa dengan orang di sekitarnya

5-6 bln - tersenyum dengan bayi lain

- bereaksi berbeda terhadap suara yang ramah dan tidak 7 bln Kadang-kadang menjambak, agresif, mencakar

8 bln Memegang, melihat, merebut benda

9 bln Mengikuti suara-suara dan tingkah laku yang sederhana 10-13 bln - bermain dengan permainan

- mengenal larangan 14-18 bln - tertarik terhadap bayi lain

- ingin dekat dan berkomunikasi dengan orang dewasa 19- 24 bln - mampu melakukan aktivitas sederhana

- menggunakan alat permainan sebagai alat untuk hubungan sosial

- bermain bersama tanpa interaksi

b. Karakteristik perkembangan sosial anak pada masa prasekolah 1) membuat kontak sosial dengan orang di luar rumah

2) mulai senang membentuk kelompok

3) ingin dekat dan berkomunikasi dengan orang dewasa 4) terjadinya cooperative play

5) memilih teman bermain

6) mengurangi tingkah laku bermusuhan

Secara umum ada 20 karakteristik perkembangan sosial/penyesuaian diri yang baik (Yeny Rachmawati, 2004)

1) dapat menerima tanggung jawab sesuai dengan usianya 2) menikmati pengalamannya

3) menerima tanggung jawab sesuai dengan perannya 4) mampu memecahkan masalah dengan segera 5) mampu mengatasi hambatan untuk merasa bahagia


(5)

7) tetap pada pilihannya, sampai menyadari bahwa pilihannya itu salah 8) merasa puas dengan kenyataan

9) mampu menggunakan pikiran sebagai dasar untuk bertindak 10)belajar dari kegagalan tidak mencari alasan atas kegagalannya 11)tahu bagaimana saat belajar dan bermain pada saat bermain 12)dapat berkata tidak pada situasi yang mengganggunya 13)dapat berkata ya pada situasi yang membantunya 14)dapat menunjukkan kemarahan secara tepat 15)dapat menunjukkan kasih sayang

16)dapat menahan rasa sakit dan frustrasi 17)mampu berkompromi

18)mampu mengkonsentrasikan energi pada tujuan

19)mampu menerima kenyataan bahwa hidup adalah perjuangan 20)mampu menerima dirinya

3. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan sosioemosional anak

Perkembangan emosional anak tidak selamanya stabil. Banyak faktor yang mempengaruhi stabilitas emosi dan kesanggupan sosial anak, baik yang berasal dari anak itu sendiri maupun berasal dari luar dirinya. Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi anak.

a. Keadaan di dalam individu

Keadaan individu seperti usia, keadaan fisik, intelegensi, peran seks dan lain-lain (Harlock, 1980) dapat mempengaruhi perkembangan individu. Hal yang cukup menonjol terutama berupa cacat tubuh atau apapun yang dianggap oleh diri anak sebagai kekurangan akan sangat mempengaruhi perkembangan emosinya.

b. Konflik-konflik dalam proses perkembangan

Di dalam menjalani fase-fase perkembangan, tiap anak harus melalui beberapa macam konflik yang pada umumnya dapat dilalui dengan sukses, tetapi ada juga anak yang mengalami gangguan atau hambatan dalam menghadapi konflik ini. Anak yang tidak dapat mengatasi konflik-konflik tersebut biasanya mengalami gangguan emosi.


(6)

Anak-anak hidup dalam 3 macam lingkungan yang mempengaruhi perkembangan emosinya dan kepribadiannya. Ketiga faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan tersebut adalah :

1) lingkungan keluarga

Keluarga sangat berperan dalam menanamkan dasar-dasar pengalaman emosi. Jika secara umum ekspresi emosi cenderung ditolak oleh lingkungan keluarga maka hal tersebut memberi isyarat bahwa emotional security yang ia dapatkan dari keluarga kurang memadai. Dalam kondisi seperti ini anak mudah marah, cepat menangis, dsb, sehingga ia sukar bergaul. Gaya pengasuhan yang diperoleh anak dari keluarga akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosi anak. 2) lingkungan sekitarnya

Kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi emosi anak antara lain a) daerah yang terlalu padat

b) daerah yang memiliki angka kejahatan tinggi c) kurangnya fasilitas rekreasi

d) tidak adanya aktivitas-aktivitas yang diorganisasi dengan baik untuk anak.

3) lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah yang dapat menimbulkan gangguan emosi dan menyebabkan terjadinya tingkah laku pada anak antara lain :

a) hubungan yang kurang harmonis antara anak dan guru b) hubungan yang kurang harmonis dengan teman-teman

Sedangkan perkembangan sosial anak dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.

1) lingkungan keluarga

Di antara faktor yang terkait dengan lingkungan keluarga dan banyak berpengaruh terhadap perkembangan sosial anak adalah :

a) status sosial ekonomi keluarga b) keutuhan keluarga

c) sikap dan kebiasaan orang tua 2) faktor dari luar rumah


(7)

Jika hubungan mereka dengan teman sebaya dan orang dewasa di luar rumah menyenangkan, mereka akan menikmati hubungan sosial

tersebut dan ingin mengulanginya. Demikian pula hal yang sebaliknya. 3) faktor pengaruh pengalaman sosial awal

Pengalaman sosial awal sangat menentukan perilaku kepribadian selanjutnya.

4. Prinsip perkembangan sosioemisional anak

Pembelajaran yang berbasis Developmentally Appropriate Practice (DAP) memiliki beberapa prinsip yang dapat digunakan dalam usaha untuk pengembangan anak, ternasuk dalam pengembangan sosioemosional anak. Prinsip tersebut adalah sebagai berikut.

a. Semua aspek perkembangan pada anak saling terkait.

Perkembangan dalam satu aspek dapat membatasi , memudahkan atau melancarkan perkembangan kemampuan yang lainnya. Contoh : keterampilan bahasa anak akan mempengaruhi kemampuannya dalam melakukan hubungan sosial.

b. Perkembangan terjadi dalam urutan yang relatif teratur

Urutan pertumbuhan dan perubahan yang terjadi pada anak dapat diprediksikan

c. Perkembangan berlangsung secara bervariasi

Tiap anak memiliki variasi perkembangan yang berbeda dibandingkan dengan anak lain. Setiap anak adalah pribadi yang unik dalam temperamen, gaya belajar, serta latar belakang keluarga. Setiap anak mempunyai keunggulan, kebutuhan dan minat yang berbeda-beda.

d. Pengalaman awal anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak Pengalaman awal baik positif maupun negatif bersifat kumulatif yang berarti jika pengalaman tersebut terjadi sewaktu-waktu maka pengaruhnya terhadap perkembangan anak akan kecil, tetapi jika pengalaman positif dan negatif sering terjadi, maka pengaruhnya akan kuat.

e. Perkembangan mengarah ke hal yang lebih kompleks

Belajar selama usia dini dari pengetahuan behavioral menuju pengetahuan simbolik. Program belajar yang berorientasi pada perkembangan anak memberikan kesempatan pada anak untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan perilakuknya dengan memberi pengalaman langsung dan


(8)

membantu mereka memperoleh pengetahuan simbolik dengan menampilkan pengalamannya melalui berbagai media, seperti menggambar, melukis, menyusun model, dsb.

f. Perkembangan anak dipengaruhi oleh berbagai erkonteks

Konteks sosial budaya, keluarga, latar belakang pendidikan, dan lain sebagainya mempunyai dampak terhadap perkembangan anak.

g. Anak-anak adalah pelajar yang aktif

Pengalaman belajar anak diperoleh dari lingkungan fisik dan sosial, yang secara kultural diterjemahkan untuk membangun pengetahuannya tentang lingkungan dan sekitarnya. Anak-anak memberikan kontribusi terhadap perkembangannya sendiri, dan belajar dari pengalamannya yang diperoleh di dalam keluarga, lembaga pendidikan maupun masyarakat.

h. Perkembangan adalah hasil interaksi kematangan biologis dan lingkungan.

Kehidupan manusia adalah hasil dari pembawaan dan lingkungan yang saling berhubungan.

i. Bermain adalah wahana penting bagi perkembangan anak

Perkembangan sosial, emosi dan kognitif anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain. Bermain merupakan refleksi dari perkembangan anak. Mengingat perkembangan anak adalah hasil dari proses interaktif yang diperoleh dari bermain.

j. Perkembangan anak akan meningkat jika diberi kesempatan

Perkembangan anak akan meningkat jika mereka diberi kesempatan untuk mempratikkan keterampilan baru yang diperolehnya dan jika mereka diberi tantangan.

k. Tiap anak mempunyai cara yang berbeda untuk memperoleh pengetahuan/keterampilan

Anak-anak mempunyai cara untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang berbeda-beda. Begitu pula, cara mereka untuk menampilkan kemampuan yang telah diperolehnyaakan berbeda pula. l. Pelayanan komprehensif

Pendidik/guru harus dapat memberikan pelayanan secara komprehensif kepada anak, seperti layanan kesehatan fisik, gizi, mental dan sosial.


(9)

5. Metode pengembangan sosial di Taman Kanak-kanak

Beberapa metode pengembangan sosial yang dapat dilakukan di Taman Kanak-kanan antara lain :

a. Pengelompokan anak

Melalui pengelompokan, anak akan saling mengenal dberinteraksi secara intensif dengan anak lain.

b. Modelling dan imitating

Imitasi adalah peniruan sikap, tingkah laku, serta cara pandang orang lain yang dilakukan secara sengaja. Sejak usia dua sampai tiga tahun anak mulai senang meniru tingkah laku orang lain yang ada di sekitarnya. c. Bermain kooperatif

Bermain kooperatif

Bermain kooperatif adalah permainan yang melibatkan sekelompok anak , di mana setiap anak mendapatkan peran dan tugas masing-masing yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan bersama.

Bermain kooperatif

d. Belajar berbagi

Belajar berbagi merupakan latihan keterampilan sosial yang sangat baik bagi anak. Melalui kegiatan ini anak akan belajar berempati terhadap anak


(10)

lain, belajar bermurah hati, bersikap sosial serta berlatih meninggalkan sifat egosentris.

Belajar berbagi

6. Tekhnik evaluasi perkembangan sosioemosional anak di Taman Kanak-kanak.

Untuk mengetahui sejauhmana tingkat perkembangan sosialemosional anak, ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain dengan melakukan pengamatan, anecdotal record, daftar check, analisis foto, dan dokumentasi visual lainya, serta analisis karya anak.

a. Pengamatan

Pengamatan adalah proses memperhatikan seorang anak dalam melakukan suatu kegiatan atau melakukan permainan, tanpa mencampuri kegiatan anak tersebut. Dalam kegiatan ini seorang guru harus peka, terperinci, dan deskriptif.

b. Anecdotal record

Adalah suatu pendokumentasian kegiatan atau perilaku yang teramati berupa catatan ringkas. Pengamatan guru dapat dituangkan ke dalam tiga atau empat kalimat.

c. Daftar check

Daftar check dapat digunakan sebagai suatu cara untuk mendokumentasi kan kejadian penting tertentu yang berkaitan dengan perkembangan anak, suatu tujuan tertentu, atau sasaran instruksional.

Contoh.

Alat penilaian perkembangan sosial anak usia 3 tahun, dalam hal berbagi.

Berbagi Tampak Tak tampak Komentar

- Menerima alternatif-alternatif - Memberikan mainan pada anak lain - Membiarkan anak lain selesaikan sesuatu


(11)

- Mengambil barang anak lain dengan sopan

d. Analisis foto dan alat lain

Pengumpulan informasi perkembangan anak melalui foto, VCD, atau tape recorder sangat menarik dan bermanfaat.

e. Analisis karya anak.

Dengan mengumpulkan karya anak (gambar dan hasil karya lain) guru dapat menganalisis perkembangan anak dari waktu ke waktu.

C. Kesimpulan

Dari uraian tentang perkembangan sosioemosional anak dapat disimpulkan tentang berbagai hal berikut.

1. Perkembangan sosial anak adalah suatu proses dalam kehidupan anak untuk untuk berperilaku sesuai dengan norma atau aturan dalam lingkungan kehidupan anak.

2. Perkembangan sosial individu mengikuti suatu pola, yaitu urutan perilaku sosial yang teratur, di mana pola tersebut sama untuk setiap anak secara normal

3. Perkembangan sosioemosional anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar.

4. Prinsip-prinsip dalam DAP dapat digunakan sebagai landasan dalam pengembangan sosioemosional anak.

5. Beberapa metode pengembangan sosial yang dapat dilakukan di Taman Kanak-kanan antara lain : Pengelompokan anak, modelling dan imitating, bermain kooperatif, dan belajar berbagi.

6. Untuk mengetahui sejauhmana tingkat perkembangan sosialemosional anak, ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain dengan melakukan pengamatan, anecdotal record, daftar check, analisis foto, dan dokumentasi visual lainya, serta analisis karya anak.


(12)

DAFTAR PUSTAKA

Ali Nugraha dan Yeni Rachmawati. (2004). Metode Pengembangan Sosial Emosional. Jakarta : Universitas Terbuka.

Slamet Suyanto. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas

Siti Aisyah. (2008). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka


(13)

PERKEMBANGAN SOSIOEMOSIONAL ANAK

Oleh :

T. PRATISTO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA


(14)

(1)

5. Metode pengembangan sosial di Taman Kanak-kanak

Beberapa metode pengembangan sosial yang dapat dilakukan di Taman Kanak-kanan antara lain :

a. Pengelompokan anak

Melalui pengelompokan, anak akan saling mengenal dberinteraksi secara intensif dengan anak lain.

b. Modelling dan imitating

Imitasi adalah peniruan sikap, tingkah laku, serta cara pandang orang lain yang dilakukan secara sengaja. Sejak usia dua sampai tiga tahun anak mulai senang meniru tingkah laku orang lain yang ada di sekitarnya.

c. Bermain kooperatif

Bermain kooperatif

Bermain kooperatif adalah permainan yang melibatkan sekelompok anak , di mana setiap anak mendapatkan peran dan tugas masing-masing yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan bersama.

Bermain kooperatif

d. Belajar berbagi

Belajar berbagi merupakan latihan keterampilan sosial yang sangat baik bagi anak. Melalui kegiatan ini anak akan belajar berempati terhadap anak


(2)

lain, belajar bermurah hati, bersikap sosial serta berlatih meninggalkan sifat egosentris.

Belajar berbagi

6. Tekhnik evaluasi perkembangan sosioemosional anak di Taman Kanak-kanak.

Untuk mengetahui sejauhmana tingkat perkembangan sosialemosional anak, ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain dengan melakukan pengamatan, anecdotal record, daftar check, analisis foto, dan dokumentasi visual lainya, serta analisis karya anak.

a. Pengamatan

Pengamatan adalah proses memperhatikan seorang anak dalam melakukan suatu kegiatan atau melakukan permainan, tanpa mencampuri kegiatan anak tersebut. Dalam kegiatan ini seorang guru harus peka, terperinci, dan deskriptif.

b. Anecdotal record

Adalah suatu pendokumentasian kegiatan atau perilaku yang teramati berupa catatan ringkas. Pengamatan guru dapat dituangkan ke dalam tiga atau empat kalimat.

c. Daftar check

Daftar check dapat digunakan sebagai suatu cara untuk mendokumentasi kan kejadian penting tertentu yang berkaitan dengan perkembangan anak, suatu tujuan tertentu, atau sasaran instruksional.

Contoh.

Alat penilaian perkembangan sosial anak usia 3 tahun, dalam hal berbagi.

Berbagi Tampak Tak tampak Komentar - Menerima alternatif-alternatif

- Memberikan mainan pada anak lain - Membiarkan anak lain selesaikan sesuatu


(3)

- Mengambil barang anak lain dengan sopan

d. Analisis foto dan alat lain

Pengumpulan informasi perkembangan anak melalui foto, VCD, atau tape recorder sangat menarik dan bermanfaat.

e. Analisis karya anak.

Dengan mengumpulkan karya anak (gambar dan hasil karya lain) guru dapat menganalisis perkembangan anak dari waktu ke waktu.

C. Kesimpulan

Dari uraian tentang perkembangan sosioemosional anak dapat disimpulkan tentang berbagai hal berikut.

1. Perkembangan sosial anak adalah suatu proses dalam kehidupan anak untuk untuk berperilaku sesuai dengan norma atau aturan dalam lingkungan kehidupan anak.

2. Perkembangan sosial individu mengikuti suatu pola, yaitu urutan perilaku sosial yang teratur, di mana pola tersebut sama untuk setiap anak secara normal

3. Perkembangan sosioemosional anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar.

4. Prinsip-prinsip dalam DAP dapat digunakan sebagai landasan dalam pengembangan sosioemosional anak.

5. Beberapa metode pengembangan sosial yang dapat dilakukan di Taman Kanak-kanan antara lain : Pengelompokan anak, modelling dan imitating, bermain kooperatif, dan belajar berbagi.

6. Untuk mengetahui sejauhmana tingkat perkembangan sosialemosional anak, ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain dengan melakukan pengamatan, anecdotal record, daftar check, analisis foto, dan dokumentasi visual lainya, serta analisis karya anak.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ali Nugraha dan Yeni Rachmawati. (2004). Metode Pengembangan Sosial Emosional. Jakarta : Universitas Terbuka.

Slamet Suyanto. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas

Siti Aisyah. (2008). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka


(5)

PERKEMBANGAN SOSIOEMOSIONAL ANAK

Oleh :

T. PRATISTO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA


(6)