HUKUM EKONOMI INTERNASIONAL lain

Perkembangan hukum ekonomi
internasional.


Antar bangsa.

Perkembangan H.E.I.







Perkembangan Hukum Ekonomi Internasional.
Perkembangan Hukum Ekonomi di beberapa
negara Eropa berbeda satu sama yang lainnya.
Perbedaan tersebut pada dasarnya terletak pada
sistem hukum dan sistem ekonomi serta ideologi
masing-masing negara.
JERMAN.

Menurut ahli pengertian hukum ekonomi timbul
setelah perang dunia I sebagai akibat dari
munculnya pandangan modern dalam ilmu hukum.

Lanjutan.






Pandangan Hug Goldschmidt bahwa Wirtschaftsrecht
atau Hukum Ekonomi merupakan cara baru hukum
dalam mengatur hubungan antara pengusaha dengan
perusahaan.
Karena itu hukum ekonomi dilihat sebagai bidang
hukum yang menyusup dan mengubah disiplin hukum
lain,terutama dalam bidang hukum administrasi nega
ra(Verwaltungsrecht), hukum perburuhan
(Arbeitsrecht),hukum pajak (Steuerrecht),hukum da

gang(Handelsrecht).

Lanjutan.




Dalam pandangan Hug Goldschmidt hal terse
but muncul karena terjadinya perobahan pan
dangan dalam falsafah ekonomi yakni ekonomi
liberal menjadi ekonomi yang terarah melalui
tindakan pemerintah.
Pandangan ini didukung oleh George Erlier yang
menyatakan bahwa hukum ekonomi adalah sua
tu bidang hukum yang diproyeksikan untuk men
ciptakan suatu struktur ekonomi tertentu.

Lanjutan.








Dari pandangan kedua ahli tersebut dapat
diformulasikan/dirumuskan ciri-ciri penting dalam hukum
ekonomi yakni sbb:
Bahwa tujuan ekonomi sudah ditentukan terlebih
dahulu.
Bahwa tujuan ekonomi itu secara sadar dikejar dan
diusahakan oleh pemerintah yang sengaja dibentuk
untuk maksud-maksud tersebut.
Bahwa pemerintah memberikan dorongan dalam
mengusahakan tercapainya struktur ekonomi yang
ditargetkan,menyediakan sarana,dan mengurangi
hambatan-hambatan.

Lanjutan.





Dalam penerapannya, ternyata memang timbul
perbedaan antara Wirtschaftsrecht dengan Ver
waltungsrecht, sebab yang disebut verwaltungs recht
tidak bertujuan untuk tercapainya ketertiban dan kea
manan,kelancaran adminstrasi dll nya.
Demikian pula timbul perbedaan dengan Handels
recht,karena hukum dagang hanya bertujuan untuk
mengatur hubungan –hubungan individual antara
para pihak yang berdagang saja,termasuk bentuk –
bentuk usahanya.

Lanjutan.
Belgia.
 Dalam pandangan ahli GJ. Schrans
mengklasifikasikan beberapa pendapat ahli
hu kum tentang hukum ekonomi dalam 2 (dua
) kelompok yakni kelompok pendekatan kuan

titatif dan kelompok pendekatan kualitatif.
 Kelompok pendekatan kuantitatif dibedakan
pula atas 3 (tiga ) sub golongan:


Lanjutan.





Melihat bahwa hukum ekonomi sebagai kaidah –
kaidah hukum yang memaksa dan yang memba tasi
kebebasan ekonomi dalam rangka mengejar tujuan
ekonomi pemerintah.
Melihat hukum ekonomi sebagai perluasan dari hukum
dagang.
Melihat hukum ekonomi adalah semua peraturan yang
menyangkut perusahaan,sehingga hukum ekonomi
terdiri dari peraturan hukum yang berlaku untuk peru

sahaan,baik berupa kaidah-kaidah hukum perdata
mau pun kaidah hukum publik.

Lanjutan.
Pendapat yang menggunakan pendekatan
kualitatif menyatakan bahwa peningkatan
kuantitatif dari berbagai titik temu antara bidang
hukum dan ekonomi akan membawa akibat
kualitatif dalam metode penelitian dan
pendidikan hukum ekonomi itu sendiri.
 Kualifikasi itu tidak hanya terbatas pada kaidah
–kaidah hukum yang secara tidak langsung
mempunyai akibat terhadap perekonomian.


Lanjutan.







Oleh karena itu hukum ekonomi secara kualitatif
dapat menentukan:
Bagaimana tujuan ekonomi secara optimal dapat
dibantu perwujudannya oleh kaidah –kaidah hukum.
Bagaimana tata hukum menetapkan persyaratan
atau norma tertentu yang mungkin bertentangan
atau ber beda dengan tujuan ekonomi.
Bagaimana untuk situasi tertentu syarat dan norma
eko nomi serta syarat dan norma hukum secara
bersama sama dapat dipenuhi secara optimal.

Lanjutan.





Dalam realitanya kedua metode pendekatan tersebut

tidak dapat dipisahkan karena sbb:
Semakin bertambahnya faktor-faktor ekonomi dalam
bidang hukum, maka secara langsung mempunyai
akibat kualitatif terhadap tata hukum ybs. Sehingga
suatu perubahan yang bersifat kuantitatif, umumnya
juga sejalan dengan perubahan kualitatif.
Sifat maupun peristiwa hukum ekonomi tidak mungkin
dapat ditunjukkan tanpa terlebih dulu menentukan me
tode kualitatif dan ruang lingkup hukum ekonomi tsb.

Lanjutan.







Berdasarkan itu menurut GJ Schrans :
Secara kuantitatif hukum ekonomi meliputi semua

kaidah hukum publik dan perdata yang secara khusus
bertujuan untuk mengatur segala kegiatan perekono
mian seperti misalnya:
Kaidah –kaidah hukum mengenai hak
milik,kontrak,dan mengenai pertanggungjawaban.
Kaidah –kaidah hukum mengenai perusahaan swasta,
perusahaan negara,perusahaan nasional dan asing.
Kaidah –kaidah mengenai anti-trust dan hukum
konsumen .

Lanjutan.




Kaidah –kaidah yang menyangkut stuktur
organisasi yang mendukung kebijaksanaan
ekonomi pemerintah.
Kaidah –kaidah yang mengarah kehidupan
perekonomian.


Lanjutan.


Secara kualitatif hukum ekonomi dapat bersifat
menata dan mengarahkan kaidah –kaidah yang
diperlukan bagi pencapaian tujuan ekonomi yang
telah ditetapkan.Apabila hanya sekedar untuk me
nata suatu kegiatan ekonomi tertentu,maka lazim
nya digunakan kaidah –kaidah hukum perdata.
Akan tetapi jika suatu kegiatan ekonomi hendak
diarahkan pada suatu tujuan tertentu, maka akan
digunakan kaidah – kaidah hukum publik.

Lanjutan.


Untuk menegakkan kaidah –kaidah hukum ekonomi
dibutuhkan adanya sanksi –sanksi. Bagi kaidah yang
bersifat menata dapat digunakan sanksi perdata mi

salnya: pembatalan,pembayaran ganti rugi,atau denda.
Sedangkan bagi kaidah yang bersifat mengarahkan/
mengatur dapat digunakan sanksi –sanksi publik mi
salnya sanksi pidana dll. Dengan demikian terlihat
bahwa ruang lingkup hukum ekonomi tidak hanya untuk
menciptakan struktur ekonomi tertentu tetapi juga
mengemban tujuan yang lain seperti ketertiban,
keamanan,dan kelancaran administrasi dllnya.

Lanjutan.







Berdasarkan itu GJ. Scharns memberikan ciri –ciri kualitatif
dari hukum ekonomi sbb:
Dalam hukum ekonomi batas –batas antara hukum publik
dan hukum perdata menjadi kabur.
Hukum ekonomi lebih bersifat kolektivitas daripada hukum
dagang dan hukum perdata.
Hukum ekonomi merupakan suatu bidang yang mampu
merubah tata hukum maupun tata ekonomi.
Hukum ekonomi menimbulkan kebutuhan akan usaha usaha perlindungan hukum baru.
Hukum ekonomi mampu merubah nilai –nilai sosial yang dulu
berkembang dalam masyarakat

Lanjutan.


Berdasarkan ciri –ciri tersebut terlihat bahwa
hukum ekonomi tidak lagi merupakan bidang
hukum yang hanya mampu mengikuti perkem
bangan masyarakat saja tetapi sudah
merupakan suatu hukum pembangunan
(ontwikkelings recht) yang harus mampu
mengadakan social engeneering seperti
dikemukakan Roscoe Pound.

Lanjutan.








Negara Perancis.
Hukum Ekonomi di Perancis dipelopori oleh Gerard Farjat dan
membedakan atas Droit Economique dan Droit de l` Economie.
Droit Economique merupakan kaidah – kaidah HAN yang
membatasi ruang gerak Hukum Perdata dan Hukum Dagang
melalui pengawasan dan pengaturan hubungan –hubungan
ekonomi.
Droit de l`economie adalah semua kaidah hukum publik
maupun hukum perdata sepanjang menyangkut kegiatan
ekonomi pada umumnya.
Pada dasarnya Droit de l` economie membatasi kebebasan
para pelaku ekonomi serta perilakunya dalam berbagai
kegiatan ekonomi demi untuk kepentingan masyarakat.

Lanjutan.
Adanya pembedaan tersebut tidak terlepas dari
perkembangan ekonomi di Perancis khususnya
dan perkembangan ekonomi Eropa pada
umumnya.
 Berdasarkan hal tersebut Gerard Farjat
berkasimpulan bahwa perkembangan hukum
ekonomi tidak terlepas dari struktur sosial dan
ekonomi,bahkan ideologi politik yang berlaku
pada suatu negara dalam kurun waktu tertentu.


Lanjutan.


Droit de l` economie dalam beberapa
dasawarsa setelah krisis Malaise, lebih
banyak mengatur hubungan antara
perusahaan dengan pemerintah dan antar
sesama perusahaan. Hal ini terlihat dalam
hal pengendalian harga, hubungan buruh
dan majikan,produksi dan distribusi barang,
pengawasan impor dan ekspor dsb nya.

Lanjutan.





Negara Inggris.
Menurut Clive M.Schmitthoff ruang lingkup Hukum
Ekonomi di Inggris sulit untuk menemukannya
dalam suatu sistimatika yang utuh,hal ini
dikarenakan hukum ekonomi sebagai bidang hukum
yang mandiri masih diperdebatkan di Inggris.
Namun demikian peraturan - peraturan yang dapat
dipandang sebagai hukum ekonomi di Inggris dapat
dilihat melalui peraturan perundang –undangan sbb:

Lanjutan.







Keuangan ( financial regulations).
Persiangan ekonomi ( competitive
economic regulations).
Pengendalian harga dan pendapatan
( prices ang incomes regulations).
Perlindungan konsumen ( comsumer
protection regulations).

Lanjutan.






Clive M.Schmitthoff menjelaskan bahwa filosofi yang
melandasi kaidah –kaidah hukum ekonomi dan
sekaligus membedakannya dari hukum dagang,adalah
apa yang disebut dengan economic dirigism.
Economic dirigism adalah bahwa pemerintah dapat
dan boleh membatasi kebebasan dan atau otonomi
para pihak, khususnya dalam hal yang menyangkut
kepentingan umum.
Dalam perkembangan ruang lingkup hukum ekonomi
di beberapa negara diatas terdapat hal –hal yang
essensial yakni sbb:

Lanjutan.






Menentukan dasar bagi struktur dan sistem
perekonomian nasional suatu negara.
Mendukung kebijaksanaan perekonomian
nasional dan
Mengarahkan kehidupan perekonomian
nasional.

Lanjutan.


Dari ketiga tersebut jelas terkait rencana –
renca na pembangunan ekonomi sehingga
dalam kait an tersebut terlihat adanya
hubungan yang erat antara Hukum
Ekonomi dengan Pembangunan Ekonomi
baik nasional maupun internasional.

Lanjutan.









Perkembangan perdagangan internasional Amerika Serikat.
Section 301 Undang –undang Perdagangan Amerika Serikat
1974.
Pengantar……………> Tindakan balasan.
Tindakan balasan (retaliation ) sering ditemui dalam praktek
hubungan antar negara.Pada prinsipnya ada 2 ( dua ) bentuk
tindakan balasan:
Pertama: tindakan balasan yang dilakukan suatu negara karena
negara lain telah melakukan tindakan yang tidak bersahabat
atau telah melanggar hukum internasional.
Kedua : tindakan balasan yang dilakukan untuk
memperingatkan negara lain atas pelanggarannya dan meminta
untuk mengemba likan tertib hukum kpd keadaan semula.

Lanjutan.





Tindakan balasan yang kedua diatas disebut juga retorsi.
Menurut Josef Partsch : upaya untuk melakukan retorsi
ini tidak memerlukan suatu pembenaran (hukum),karena
tindakan ini berada dalam lingkup kekuasaan suatu
negara yang telah dirugikan oleh tindakan negara
lainnya.
Dalam beberapa contoh retorsi dapat dilihat: tindakan
embargo ekonomi,melarang masuk bagi kapal asing
kepelabuhannya, menghentikan bantuan ekonomi.
Mengenakan retriksi impor atas barang – barang tertentu
suatu negara dll nya.

Lanjutan.






Dalam banyak kasus tindakan balasan ini dilakukan
oleh negara maju atau negara yang secara ekonomi
tidak begitu tergantung banyak kepada negara yang
terkena tindakan balasan.
Tindakan balasan yang dilakukan Amerika Serikat
terhadap mitra dagangnya biasanya terjadi apabila
negara mitranya berbuat curang dan merugikan
kepentingan ekonomi Amerika Serikat.
Menurut hukum Amerika Serikat mereka punya
alasan yakni malakukan tindakan balasan dengan
dasar Section 301 UU Perdagangan AS 1974
( Section 301 of the Trade Acts of 1974 ).

Lanjutan.







Berkaitan dengan tindakan balasan dalam bidang
ekonomi Indonesia pernah mengalami ancaman
penggunaan section 301 UU Perdagangan AS.
Pertama: sengketa tuduhan pencurian tehnologi milik
sebuah perusahaan gelas AS yakni Guardian Industries
oleh sebuah perusahaan gelas milik Indonesia.
Kedua : sengketa peredaran film AS di Indonesia.
Terhadap hal yang kedua pemerintah berusaha melobi
pemerintah AS agar jangan dikenakan section 301 UU
Perdagangan AS.

Lanjutan.


Dalam kasus ini Indonesia dituduh
mempersulit peredaran film AS dan telah
memonopoli filmnya di Indonesia.Terhadap
hal ini Indonesia memperlonggar peredaran
film AS.

Latar belakang Section 301 UU 1974
Amerika Serikat.






Undang – undang ini bermula pada tahun 1970 ketika
Presiden AS membentuk suatu komisi yakni Commis
sion on International Trade and Investment Policy.
Komisi ini terdiri dari pengusaha,pimpinan buruh,dan
akademisi.Komisi ini diketuai oleh ekonom Prof.Isaiah
Frank.
Tahun 1971 komisi ini memberikan laporan agar perlu
nya AS untuk menindaklanjuti liberalisasi perdagangan
AS dan perlindungan terhadap kepentingan –kepen
tingan perdagangan luar negeri dari praktek perda
gangan yang merugikan AS.

Lanjutan.



Hasil laporan ini mengusulkan perlunya AS untuk membentuk
UU Perdagangan dan lahirlah Section 301 tahun 1974.
Section 301 ini memuat mengenai kekuasaan untuk
melakukan tindakan balasan kepentingan perdagangan AS
diseluruh dunia.Namun dalam UU tersebut hanya memuat
satu sub bagian dari lima sub bagian yang ada selebihnya
mengenai aturan wewenang untuk melakukan perundingan
(negotiation authority),penanggulangan impor (import relief),
bantuan untuk melakukan penyesuaian impor( Adjusment
Assistance),sistem umum preferensi (generalized system of
preferences).