Implementation Report 2013

(1)

Tanggung Jawab Sosial

Tahun 2013

Laporan Implementasi

Tanggung Jawab Sosial

Tahun 2013


(2)

(3)

(4)

VISI

PRODUSEN BATUBARA TERKEMUKA INDONESIA UNTUK

MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA, YANG MEMBERIKAN NILAI

OPTIMAL BAGI SEMUA PEMANGKU KEPENTINGAN

MISI

u

MEMUPUK BUDAYA YANG MENGUTAMAKAN KESEHATAN, KESELAMATAN

DAN LINGKUNGAN DALAM SEGALA TINDAKAN

•฀ Mematuhi฀ peraturan฀ perundangan฀ kesehatan,฀ keselamatan฀ dan฀ lingkungan฀

yang฀berlaku฀

•฀ Berupaya฀ tanpa฀ henti฀ mempromosikan฀ budaya฀ praktik฀ terbaik฀ dalam฀

pengelolaan฀kesehatan,฀keselamatan฀dan฀lingkungan

u

MEMELIHARA TATAKELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK DAN MEMPROMOSIKAN

PERUSAHAAN SEBAGAI WARGA YANG BAIK

•฀ Mendukung฀ pelaksanaan฀ prinsip-prinsip฀ transparansi,฀ tanggung-gugat,฀

tanggung-jawab,฀integritas฀dan฀keadilan

•฀ Peka฀terhadap฀falsafah฀bangsa฀dalam฀kehidupan฀sehari-hari

u

MENYEDIAKAN LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN

DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN

•฀ Mendorong฀pemberdayaan฀karyawan฀

•฀ Memberikan฀pengakuan฀dan฀penghargaan฀atas฀kinerja฀yang฀unggul฀

•฀ Mendorong฀terciptanya฀hubungan฀yang฀harmonis฀dan฀dinamis

u

MENGOPTIMALKAN NILAI BAGI SEMUA PEMANGKU KEPENTINGAN

•฀ Memaksimalkan฀pengembalian฀investasi฀pemegang฀saham

•฀ Memastikan฀ para฀ mitra฀ diakui฀ dan฀ didorong฀ memberikan฀ pencapaian฀ lebih฀

tinggi฀

•฀ Mendorong฀ ฀ terciptanya฀ ฀ rasa฀ memiliki,฀ semangat฀ kemitraan฀ dan฀ dukungan฀

masyarakat฀terhadap฀operasi฀KPC฀

•฀ Menunjukkan฀ kepemimpinan฀ dalam฀ pengelolaan฀ risiko฀ para฀ pemangku฀

kepentingan

u

MENYELENGGARAKAN PRAKTIK PENGELOLAAN DAN OPERASI TERBAIK

UNTUK MENGHASILKAN PRODUK DAN KINERJA BERKUALITAS TINGGI

SECARA KONSISTEN

•฀ Terus-menerus฀berupaya฀menjadi฀produsen฀batubara฀yang฀efisien฀

•฀ Meminimalkan฀kerugian฀

•฀ Memupuk฀budaya฀perbaikan฀berkesinambungan

NILAI KPC:

KEUNGGULAN

|

INTEGRITAS

|

TRANSPARANSI

|

KEGESITAN

PEMBERDAYAAN

|

KERJASAMA

|

KEPEDULIAN

VISI฀dan฀MISI

VISI

PRODUSEN BATUBARA TERKEMUKA INDONESIA UNTUK

MEMENUHI KEBUTUHAN DUNIA, YANG MEMBERIKAN NILAI

OPTIMAL BAGI SEMUA PEMANGKU KEPENTINGAN

MISI

u

MEMUPUK BUDAYA YANG MENGUTAMAKAN KESEHATAN, KESELAMATAN

DAN LINGKUNGAN DALAM SEGALA TINDAKAN

•฀ Mematuhi฀ peraturan฀ perundangan฀ kesehatan,฀ keselamatan฀ dan฀ lingkungan฀

yang฀berlaku฀

•฀ Berupaya฀ tanpa฀ henti฀ mempromosikan฀ budaya฀ praktik฀ terbaik฀ dalam฀

pengelolaan฀kesehatan,฀keselamatan฀dan฀lingkungan

u

MEMELIHARA TATAKELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK DAN MEMPROMOSIKAN

PERUSAHAAN SEBAGAI WARGA YANG BAIK

•฀ Mendukung฀ pelaksanaan฀ prinsip-prinsip฀ transparansi,฀ tanggung-gugat,฀

tanggung-jawab,฀integritas฀dan฀keadilan

•฀ Peka฀terhadap฀falsafah฀bangsa฀dalam฀kehidupan฀sehari-hari

u

MENYEDIAKAN LINGKUNGAN BELAJAR UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN

DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN

•฀ Mendorong฀pemberdayaan฀karyawan฀

•฀ Memberikan฀pengakuan฀dan฀penghargaan฀atas฀kinerja฀yang฀unggul฀

•฀ Mendorong฀terciptanya฀hubungan฀yang฀harmonis฀dan฀dinamis

u

MENGOPTIMALKAN NILAI BAGI SEMUA PEMANGKU KEPENTINGAN

•฀ Memaksimalkan฀pengembalian฀investasi฀pemegang฀saham

•฀ Memastikan฀ para฀ mitra฀ diakui฀ dan฀ didorong฀ memberikan฀ pencapaian฀ lebih฀

tinggi฀

•฀ Mendorong฀ ฀ terciptanya฀ ฀ rasa฀ memiliki,฀ semangat฀ kemitraan฀ dan฀ dukungan฀

masyarakat฀terhadap฀operasi฀KPC฀

•฀ Menunjukkan฀ kepemimpinan฀ dalam฀ pengelolaan฀ risiko฀ para฀ pemangku฀

kepentingan

u

MENYELENGGARAKAN PRAKTIK PENGELOLAAN DAN OPERASI TERBAIK

UNTUK MENGHASILKAN PRODUK DAN KINERJA BERKUALITAS TINGGI

SECARA KONSISTEN

•฀ Terus-menerus฀berupaya฀menjadi฀produsen฀batubara฀yang฀efisien฀

•฀ Meminimalkan฀kerugian฀

•฀ Memupuk฀budaya฀perbaikan฀berkesinambungan

NILAI KPC:

KEUNGGULAN

|

INTEGRITAS

|

TRANSPARANSI

|

KEGESITAN

PEMBERDAYAAN

|

KERJASAMA

|

KEPEDULIAN


(5)

Daftar Isi

SAMBUTAN General Manager External Afairs and Sustainability Development Division ... 1

PENGHARGAAN 2013 ... 3

VISI DAN MISI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ... 4

• Sinergi Program Pengembangan Masyarakat dengan Rencana Tutup Tambang PT. Kaltim Prima Coal ... 5

• Skenario CSR PT KPC dalam Rencana Penutupan Tambang ... 6

PEMBERDAYAAN DI BIDANG SOSIAL ... 7

- Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa dan Masyarakat ... 7

• Desa Mandiri ... 7

- Peningkatan Kesehatan dan Sanitasi Masyarakat ... 9

A. Penanggulangan Penyakit Menular ... 9

• Pengendalian Tuberkulosis (TB) ... 9

• HIV AIDS ... 10

• Demam Berdarah dan Malaria ... 12

B. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak ... 12

• Program Penanggulangan anak Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang ... 12

C. Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Isu Kesehatan ... 15

• Konsultasi Dokter ... 15

D. Bantuan Pengobatan Bagi Masyarakat Tidak Mampu ... 15

• Operasi Katarak ... 15

• Senyum dan Harapan ... 16

E. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan ... 17

PENINGKATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ... 19

A. Beasiswa – Meretas Warna Meraih Asa ... 19

B. Prestasi Junior Indonesia (PJI) ... 17

C. Infrastruktur Pendidikan ... 19

D. Lomba Keterampilan Siswa (LKS) ... 19

E. Uji Kompetensi Siswa SMK ... 20

F. Program Pemagangan Mekanik (Apprentice Mechanic)... 20

PENINGKATAN INFRASTRUKTUR ... 21

PEMBERDAYAAN DI BIDANG EKONOMI ... 27

- Pengembangan Agribisnis ... 27

A. Peternakan Sapi Terpadu – PESAT ... 27

B. Prima Agri ... 28

C. Pengembangan Budidaya Tanaman Semusim ... 30

D, Pengembangan Tanaman Tahunan ... 31

E. Pengembangan Perikanan Pesisir Pantai dan Nelayan ... 32

F. Pengembangan Perikanan Air Tawar ... 33

G. Pengembangan Peternakan ... 33

H. Konservasi Tanaman Padi Lokal ... 35

PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) ... 37

A. Olsabara ... 37

B. Pengembangan Industri Olahan Pangan ... 39

C. Pengembangan Batik Wakaroros... 39

D. Pengembangan Usaha Kerajinan rotan dan kayu ... 41

E. Kerajinan Daur Ulang ... 41

• Kerajinan plastik kemasan produk isi ulang (reill) ... 41

• Kerajinan koran bekas ... 42


(6)

Tanggung Jawab Sosial

Tahun 2013


(7)

Sambutan

Para pemangku kepentingan yang terhormat,

Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi KPC. Penurunan harga jual batubara secara global sangat mempengaruhi kinerja ekonomi perusahaan di sepanjang tahun ini. KPC beserta karyawannya harus bekerja keras dan eisien untuk dapat bertahan di tengah krisis yang mendera hampir seluruh perusahaan batubara di dunia. Berbagai upaya dilakukan seperti penyesuaian rencana kerja, penundaan pembukaan pit baru, inisiatif perbaikan kinerja, dan implementasi program-program eisiensi sehingga KPC tetap bisa memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.

Di tengah krisis ini, KPC, sebagai perusahaan yang menjalankan praktek pertambangan yang baik dan benar (good mining practice), tetap memegang komitmennya untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan atau yang juga disebut Corporate Social Responsibility (CSR), khususnya dalam bidang pengembangan masyarakat. Hal ini juga didukung oleh selesainya Rencana Strategis 2013-2018 Divisi External Afairs and Sustainable Development (ESD) sebagai divisi pengemban tanggung jawab pelaksanaaan program pengembangan masyarakat.

Meskipun banyak kendala yang dihadapi, KPC boleh berbangga atas pengakuan dari pihak luar baik nasional maupun internasional, berupa penghargaan di bidang pengembangan masyarakat. Penghargaan yang diterima antara lain berasal dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), CMO Asia, Sustainability Reporting Award, dan ASEAN Energy Award.

Prestasi yang diperoleh KPC ini tidak lepas dari peran serta seluruh pemangku kepentingan perusahaan, khususnya masyarakat di sekitar wilayah operasi tambang, pemerintah daerah, dan berbagai organisasi setempat yang memberikan dukungan baik langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja perusahaan. Semoga hubungan yang positif ini dapat terus bertahan dan berkelanjutan di masa yang akan datang.

Berbagai program dan kegiatan pengembangan masyarakat tahun 2013 kami tampilkan secara ringkas dalam buku berjudul Laporan Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tahun 2013 ini. Program-program tersebut merupakan program yang dikelola bersama dengan Forum Multi Stake

Holder for Corporate Social Responsibility (MSH CSR) dan program yang dikelola langsung oleh Divisi

External Afairs and Sustainable Development (ESD) KPC.

Laporan ini diterbitkan setiap tahun sebagai salah satu bentuk transparansi dan pertanggungjawaban perusahaan terhadap seluruh pemangku kepentingan KPC.


(8)

(9)

Penghargaan

2013

Best Green Energy Eiciency Initiative Award untuk Peternakan Sapi Terpadu di Areal Bekas Tambang dalam Global Green

Future Award 2013 yang diselenggarakan

oleh CMO Asia.

Best Sustainable Investment untuk Program GERAK BERSEMI (Gerakan Komunitas Bersih, Sehat, dan Mandiri) dalam Global Green Future Award 2013 yang diselenggarakan oleh CMO Asia.

• Pemenang 1 untuk kategori Coal Mining

dalam ajang ASEAN Coal Award of the

ASEAN Energy Award 2013

• Pemenang 2 untuk kategori Coal

Distribution dalam ajang ASEAN Coal

Award of the ASEAN Enery Award 2013

Best Sustainability Report untuk kategori

natural resources dalam ajang Sustainability

Reporting Award 2013

Best Sustainability Report Overall dalam ajang Sustainability Reporting Award 2013 Penghargaan dalam ajang Gelar Karya Pembangunan Masyarakat (GKPM) 2013 dari Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Masyarakat:

• Penghargaan Platinum untuk bidang

Penciptaan Akses terhadap Air Bersih dan Sanitasi Lingkungan

• Penghargaan Emas untuk Partisipasi dalam

Penciptaan Lapangan Kerja Baru

• Penghargaan Emas untuk Pemberdayaan Usaha Mikro dan Keluarga Miskin

• Penghargaan Emas untuk Partisipasi dalam Bantuan Kesehatan Ibu Hamil dan Wanita Menyusui • Penghargaan Emas untuk Partisipasi dalam Penanggulangan HIV/AIDS, Malaria, TBC, dan


(10)

Visi dan Misi

Pengembangan Masyarakat ESD KPC

VISI •

Menjadi Mitra dalam

Pembangunan Berkelanjutan dan

Meningkatkan Kualitas Hidup

Masyarakat

MISI 1

Menjalin hubungan yang harmonis

dengan pemangku kepentingan

ber-dasarkan prinsip saling percaya dan

saling menghormati

MISI 2

Mendorong pertumbuhan

perekonomi-an lokal yperekonomi-ang saling menguntungkperekonomi-an

untuk menuju masyarakat yang

mandiri dan sejahtera

MISI 3

Menjaga tatanan masyarakat dengan

memelihara kelestarian alam dan

budaya

Pendidikan & Pelatihan

Pengembangan KUKM Peningkatan

Infrastruktur

Penguatan Kapasitas Pemerintah &

Masyarakat Pelestarian

Alam & Budaya

Pengembangan


(11)

Sinergi Program Pengembangan Masyarakat dengan

Rencana Tutup Tambang PT. Kaltim Prima Coal

Pada tahun 2013 ini, KPC tetap menjaga komitmennya untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) khususnya dalam pengembangan masyarakat di sekitar

wilayah operasi tambang. Untuk terus mempertahankan komitmen tersebut, Divisi ESD (External

Afairs and Sustainable Development), sebagai pemegang mandat dari perusahaan untuk melaksanakan

program-program pengembangan masyarakat, telah menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Divisi tahun 2013-1018.

Renstra ini dibuat untuk mendukung kinerja operasional perusahaan dan juga untuk memberikan nilai yang optimal bagi pemangku kepentingan perusahaan, khususnya bagi masyarakat di sekitar daerah operasi perusahaan. Dalam Rencana Strategis ini KPC memposisikan diri atau berperan sebagai katalisator pembangunan wilayah dengan tetap mengacu kepada dan selaras dengan rencana pembangunan pemerintah daerah Kutai Timur melalui program pembangunan masyarakat berkelanjutan. Kerjasama dan kolaborasi antara KPC, pemerintah daerah dan masyarakat adalah semangat yang selalu diusung dalam pelaksanaan program agar sinergis. Dokumen ini sebagai pembaharuan dokumen Rencana Strategis periode sebelumnya yang telah disesuaikan dengan konteks organisasi dan perubahan situasi para pemangku kepentingan, sehingga diharapkan dapat mendukung penerapan manajemen berbasis kinerja di lingkungan Divisi ESD.

Sebagai sebuah perusahaan yang memanfaatkan sumberdaya yang tidak terbarukan, maka strategi perencanaan dan implementasi Program Pengembangan Masyarakat dilakukan berdasarkan isu paska tambang, baik secara ekonomi, sosial maupun lingkungan.Pendekatan pengembangan masyarakat difokuskan untuk mendukung kemandirian wilayah, khususnya desa-desa di sekitar wilayah tambang.

Untuk mendukung kemandirian tersebut, KPC merumuskan tujuh bidang program yang menjadi

isu utama pendampingan sesuai dengan agenda pembangunan pemerintah daerah. Ke tujuh bidang

program tersebut adalah: Pengembangan Agribisnis, Pengembangan Ekonomi Lokal dan UKM,

Kesehatan dan Sanitasi, Pendidikan dan Pelatihan, Peningkatan Infrastruktur, Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa dan Masyarakat serta Konservasi Alam dan Budaya.

Perencanaan dan pelaksanaan pengembangan masyarakat secara rutin dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah terkait dan juga mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa.

KPC terlibat aktif dalam penyusunan RPJMDes yang mengacu pada UU no 32 tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, PP no.72 tahun 2005 tentang Desa, Permendagri no.39 tahun 2010 dan Perbup

no.12 tahun 2011 tentang Badan Usaha Milik Desa.

Pelaksanaan ketujuh bidang program tersebut difokuskan pada pencapaian perencanaan desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Secara umum, kesejahteraan masyarakat desa akan dapat meningkat secara bertahap apabila kebutuhan dasar dan fasilitas umum dapat tersedia dan terlayani

dengan baik oleh pemerintah. Untuk memenuhinya, maka proses perencanaan, penganggaran, dan

pelaksanaan pembangunan desa harus memenuhi tata kelola yang baik termasuk pelibatan masyarakat dalam prosesnya. Percepatan produktiitas desa secara otomatis juga akan meningkat dengan semakin baiknya layanan umum, hal ini juga akan mengurangi biaya produksi sehingga harga akan lebih bersaing.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang mengacu pada berbagai peraturan tersebut di atas diinisiasi


(12)

Pemanfaatan lahan yang dilakukan saat ini adalah untuk peternakan sapi dan wisata alam. Aktivitas yang dilakukan, selain mendukung agenda pembangunan daerah dan regional juga nasional seperti swasembada daging nasional. Direncanakan semua aktivitas yang dilakukan akan melibatkan banyak pihak dalam pemanfaatannya baik secara langsung maupun tidak langsung, termasuk berkolaborasi

dengan BUMDes dan usaha-usaha lain yang ada.

Dalam kerangka peta jalan (road map) paska tambang KPC, maka program pengembangan masyarakat yang dilaksanakan oleh PT KPC tidak lepas dari payung perencanaan daerah khususnya di tingkat kabupaten dimana seluruh program diselaraskan dengan Gerdabangagri sebagai agenda jangka panjang

pembangunan daerah, Gerbang Taman Makmur agenda pembangunan 2010-2014, Kutim Cemerlang

di bidang pendidikan serta MDGs yang juga merupakan salah satu agenda penting kabupaten untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera.

Proses sinergisasi program dilaksanakan dengan melakukan koordinasi dengan aparat pemerintahan terkait diantaranya BAPPEDA, BLH, BPMPD, Dinas Pertanian, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan,Dinas

PU, Dinas Peridustrian dll dimana KPC berperan sebagai katalisator pembangunan daerah. Semua

program yang berjalan dikomunikasikan baik dengan masyarakat, atau aparat pemerintah di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten. Fase ini penting bagi KPC sehingga program pengembangan masyarakat dapat tepat guna dan tepat sasaran. Program kolaborasi ini dilakukan juga melalui keterlibatan KPC di dalam Forum Multi Stakeholder for CSR (MSH CSR) dimana seluruh perusahaan di Kutai Timur

memiliki komitmen untuk melaksanakan program CSR/CD secara bersama-sama untuk mendapatkan

dampak yang lebih luas kepada pengembangan masyarakat di Kutai Timur khususnya.

Pemulihan ekologis, hidrologis dan tata guna lahan pasca

tambang

Pilot: pemanfaatan lahan pasca tambang terintegrasi

Skala uji coba integrasi dengan aspek sosial, ekonomi, pertanian, dan konservasi pada lahan pasca

tambang

Pemanfaatan lahan pasca tambang terintegrasi Pelepasan lahan pasca tambang

L ah an p as c a t am b an g W ilay ah d i l u ar l ah an p as c a tam b an g ( 4 k e c a m a ta n t e rd ek at d e n g an op er asi K P C ) Program CSR dikelola KPC Program CSR KPC melalui Forum MSH CSR Kutim Program Pemerintah

Peningkatan Kapasitas Desa

Program Desa Mandiri

Pemenuhan kebutuhan dasar Pengentasan kemiskinan Penguatan kapasitas masyarakat

(tambang dan non-tambang) Peningkatan kualitas hidup masyarakat Penguatan ekonomi keluarga dan lokal

(tambang dan non-tambang)

Pengentasan kemiskinan Penguatan kapasitas masyarakat

(non-tambang) Peningkatan kualitas hidup masyarakat Penguatan ekonomi keluarga dan lokal

(non-tambang)

Penguatan Kemandirian Desa

Pembangunan manusia secara terintegrasi

Berkembangnya agen-agen perubahan yang mandiri Perekonomian non-tambang

yang kuat dan multi-sektor Kualitas hidup masyarakat di atas rata-rata

Desa Mandiri

Ska la ope ra siona l integra si denga n a spe k sosia l, e konomi, pe rtanian, da n konse rva si pa da la ha n pa sca

ta mba ng

Pe ma nfa a tan la ha n pa sca ta mba ng se sua i de nga n ta ta guna la ha n pa sc a ta mbang yang me miliki ma nfa a t e kologi, sosial

da n e konomi

Peningkatan Kapital Manusia, Fisik, Finansial, dan Budaya

Penguatan Kapital Manusia, Fisik, Finansial, dan Budaya Peningkatan Kapital

Sosial dan Politik

Pengintegrasian Kapital Ekologis (Natural) dengan kapital lainnya

Penguatan Kapital Sosial dan Politik

Kehidupan masyarakat yang berkelanjutan

dan mandiri

Penguatan integrasi Kapital Ekologis (Natural) dengan kapital lainnya

Sinergisasi dengan RTRW dan Renstra Daerah

Monitoring – evaluasi pra pasca tambang M onitoring- e va lua si pasc a ta mbang

Penguatan produk unggulan dan peningkatan daya saing daerah

Pembentukan, peningkatan dan penguatan kapasitas YAYASAN CSR KPC

Pengintegrasian dan pemandirian YAYASAN

dalam pengelolaan program CSR YAYASAN pengelola dana CSR

KPC secara mandiri

Skenario CSR PT. KPC dalam Rencana Penutupan

Tambang


(13)

PEMBERDAYAAN

DI BIDANG

SOSIAL

Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa dan Masyarakat

Desa merupakan struktur pemerintahan terkecil dalam sebuah wilayah. Membangun kemandirian di tingkat desa secara langsung akan mendukung pembangunan di wilayah yang lebih besar. Dalam skenario persiapan penutupan operasional tambang KPC, semua program pemberdayaan diarahkan untuk mendukung percepatan kemandirian desa baik secara sosial, ekonomi dan lingkungan, didukung dengan berbagai agenda pemanfaatan areal tambang yang searah dengan agenda pembangunan pemerintah daerah kabupaten, provinsi dan nasional.

DESA MANDIRI

Prakarsa pengembangan Desa Mandiri diawali di empat desa pilot project dari empat kecamatan di sekitar tambang. Bekerja sama dengan Pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan, KPC bersama dengan

Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) - Yogyakarta bertindak sebagai katalisator

dalam memperkuat kemampuan, inisiatif dan gerakan kolektif berbasis desa untuk mengembangkan produk unggulan lokal, pemerintahan desa yang aktif dan produktif serta institusi lokal yang solid dan tangguh.

Hingga tahun 2013, program inisiasi pengembangan Desa Mandiri baru berjalan di tiga desa pilot project

yaitu Desa Rantau Makmur (Kecamatan Rantau Pulung), Desa Sepaso Selatan (Kecamatan Bengalon)

dan Desa Swarga Bara (Kecamatan Sangata Utara).

Berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat ikut berperan aktif dan berkontribusi dalam implementasi program aksi pembangunan desa. Multi pihak yang terlibat antara lain Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD), Bappeda,

Dinas Pertanian/Peternakan, Dinas Perikanan, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Badan Pemberdayaan Perempuan, Dinas Pariwisata, Direktorat UEP Kementrian Dalam Negeri, Balai Taman Nasional Kutai (BTNK), Pertamina, PT NIKP, CV Eka Matra, PNPM Mandiri, Lembaga Perbankan,

APMD-STPMD.


(14)

Dalam upaya untuk mendorong penguatan keuangan desa, inisiasi lahirnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi salah satu pilihan yang di dirikan di setiap desa. Sampai dengan Desember 2013, 13 desa dari 15 desa di 3 kecamatan (Rantau Pulung, Bengalon, Sangata Utara, Sangata Selatan) pada wilayah ring 1 telah membentuk BUMDes. Unit usaha meliputi pengolahan air bersih/air minum,

mengelola listrik desa, jasa simpan pinjam, penjualan saprotan dan pengelolaan ekowisata, pengolahan kompos,pemijahan ikan air tawar.

Perkembangan penyertaan permodalan BUMDes menunjukkan peningkatan kemandirian khususnya pada keswadayaan masyarakat. Hal ini merupakan kondisi positif bagi perkembangan BUMDes ke

depan untuk mencapai kemandirian desa.

Tabel. Permodalan Bumdes

Stake holder Tahun 2012 (%) Tahun 2013 (%)

Pemerintah 33 48

Swadaya Masyarakat 1 38

Pihak ke tiga 66 14


(15)

PENINGKATAN KESEHATAN DAN SANITASI

MASYARAKAT

Peningkatan aksesibilitas dan kualitas kesehatan merupakan salah satu prioritas utama agenda pembangunan Pemerintah Daerah Kutai Timur. Sebagai mitra pembangunan pemerintah, maka isu ini juga menjadi perhatian penting bagi KPC dalam mewujudkan tanggungjawab sosialnya.

Program-program yang dilakukan juga merujuk pada target pencapaian Millenium Development Goals

(MDGs) yang juga menjadi acuan pemerintah daerah selain berbagai peraturan lain yang terkait, seperi

Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan no 34 tahun 2005 dan no 1138/ MENKES/PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat. Program yang dilakukan

antara lain pengendalian penyakit menular, peningkatan kesehatan ibu dan anak, bantuan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap issue kesehatan serta bantuan sarana dan prasarana kesehatan.

A. Penanggulangan Penyakit Menular

Pengendalian Tuberkulosis (TB)

Tujuan ke-6 Millenium Development Goals (MDGs) adalah memerangi penyakit menular. Laporan

WHO menyebutkan bahwa setiap tahun 3 juta orang meninggal akibat penyakit tuberkulosis, dan


(16)

Secara umum tujuan program penanggulangan TB yang dilakukan bersama dengan berbagai pihak adalah dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit TB apabila tidak diobati dengan sebagaimana seharusnya. Kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian sekaligus meningkatkan kemampuan hidup sehat agar tercapai produktiitas yang optimal.

Kegiatan yang dilakukan antara lain penyuluhan, pendampingan pada pasien yang sedang berobat

dan suspect yang akan berobat ke Puskesmas dan dilakukan oleh para kader TB yang ada di wilayah

kerja Puskesmas Sangatta Selatan dan Puskesmas Teluk Lingga.

Selain penyuluhan dan pendampingan bagi pasien, pertemuan bulanan dilakukan bersamaan dengan acara pengajian, pertemuan PKK sekaligus membahas tentang hasil yang telah dicapai dan membahas rencana tindak lanjut kedepan. Penyuluhan juga dilakukan pada tokoh masyarakat dan tokoh agama serta berbagai kelompok masyarakat lainnya, untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran agar pencegahan penularan dan pengobatan dapat dilakukan secara dini. Hingga saat ini ada 32 kader TB yang telah dilatih oleh Dinas Kesehatan, bekerjasama dengan perusahaan yang peduli serta LSM.

Peringatan hari TB se-dunia juga dilakukan pada bulan April 2013 dengan menggelar acara senam sehat dan juga penyuluhan umum bersama dengan Dinas Kesehatan dan sejumlah pihak pendukung lainnya.

HIV AIDS

KPC terus meningkatkan kerjasama multipihaknya dalam mendukung pemerintah mewujudkan akses universal yang menjadi bagian penting dalam MDGs. Berdasarkan laporan Kementrian

Kesehatan RI tahun 2011, risiko penularan tertinggi dari kasus HIV and AIDs melalui transmisi

seksual yaitu sebesar 57% dan penderita tertinggi berada pada kelompok usis 20-29 tahun sebesar

46%.

Dalam turut serta berperan aktif dalam mencegah penularan dan penyebarannya di Kabupaten Kutai Timur, KPC turut serta bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur,

Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kutim, Yayasan Organisasi Amanah Sehat (OASE)


(17)

Kegiatan bersama yang telah dilakukan antara lain adalah pelatihan, Voluntary Councelling Test (VCT) kepada kelompok berisiko dan masyarakat umum, penyuluhan dan pemeriksaan Infeksi

Menular Seksual (IMS) kepada kelompok berisiko tinggi. Pelatihan yang dilakukan antara lain yaitu:

• Peer Educator yaitu pelatihan terhadap sesama yang bertujuan untuk memberikan pemaham tentang pencegahan penularan HIV/AIDS kepada sesama para Wanita Pekerja Seks (WPS)

melalui teman sesamanya. Pelatihan dilakukan di lokalisasi Segadur, Bengalon dan Tenda Biru,

Teluk Pandan, melibatkan total 25 WPS dan 7 mucikari.

• Training of Training (TOT) tentang pencegahan dan penularan HIV/AIDS dan teknik-teknik

penyuluhan yang diikuti oleh 20 orang peserta dari perusahaan seperti hiess, PAMA, Trakindo,

UT, BUMA, perkebunan sawit. Pelatih yang terlibat adalah staf Komisi Penanggulangan AIDS

Nasional (KPAN) dan Sekretaris KPAD Kutai Timur, KPC serta Ketua PKBI Kaltim.

VCT kepada kelompok beriso tinggi dilakukan di lokalisasi Segadur dan Tenda Biru, panti pijat dan pub dan beberapa lokasi lainnya di Sangatta Selatan, Sangatta Utara dan Bengalon dengan

jumlah total yang diperiksa sebanyak 258 orang.

Penyuluhan juga dilakukan bersama dengan pemangku kepentingan terkait di berbagai lokasi di

wilayah kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengolon, Rantau Pulung dan Teluk Pandan

dan total yang hadir sebanyak kurang lebih 611 orang.

Dukungan juga diberikan untuk kegiatan pemeriksaan IMS di tiga Klinik IMS di Teluk Lingga,

Sangatta Selatan dan Bengalon. Tercatat ada 54 orang yang memeriksakan diri di tiga klinik


(18)

Demam Berdarah dan Malaria

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan yang cenderung meningkat jumlah penderitanya di Indonesia. Hasil pantauan entomologist di wilayah Sangatta dan sekitarnya, ditemukan larva atau jentik nyamuk aedes yang dihitung dengan container

index mencapai angka lebih dari 5%, lebih tinggi dari rekomendasi WHO yang hanya 3%, sehingga

resiko penyebaran lebih tinggi.

Untuk ikut serta mendukung pemerintah dalam menanggulangi hal ini, maka KPC dan Dinas

Kesehatan menandatangani kerjasama dalam pelaksanaan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk Kecamatan Bengalon dengan melibatkan pihak kecamatan, pemerintah desa dan juga masyarakat sebagai kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik). Kerjasama ini merespon adanya kejadian luar biasa DBD di Kecamatan Bengalon pada tahun 2012.

Sasaran kerjasama adalah membatasi penyebaran penyakit melalui penyuluhan tentang DBD dan

cara pencegahannya dengan meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) di 64 RT di empat desa yaitu

Desa Sepaso Selatan, Sepaso Induk, Sepaso Timur, dan Sepaso Barat.

Sejak kesepakatan ditandatangani, telah dilakukan sejumlah koordinasi dengan sejumlah pihak terkait, termasuk pelaksanaan pelatihan kepada kader jumantik pada bulan Oktober dan November dengan total peserta sebanyak 118 peserta.

Dari data yang terkumpul, terjadi penurunan jumlah rumah yang ditemukan jentik selama 3 bulan pelaksanaan program.

B. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

Program Penanggulangan Anak Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang

Tingginya kasus balita gizi buruk dan kurang di Indonesia menjadi perhatian KPC dan diwujudkan dengan melanjutkan kegiatan pendampingan Program Edukasi dan Rehabilitasi Gizi (PERGIZI), Klinik Gizi dan Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KPKIA). Program ini merupakan bentuk dukungan KPC terhadap priotas utama pembangunan Pemda Kutim di bidang kesehatan

sekaligus juga dukungan terhadap MDGs tujuan 4 - Mengurangi Tingkat Kematian Anak dan


(19)

PERGIZI adalah salah satu Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) untuk menanggulangi

anak balita gizi kurang dan gizi buruk yang dilaksanakan dengan memadukan antara kegiatan edukasi dengan rehabilitasi. Kegiatan tersebut meliputi pemeriksaan dan pengobatan, pemberian sirup zink untuk meningkatkan nafsu makan, PMT-bersama berupa nasi, lauk, dan sayur, serta mengajak masyarakat memberikan kontribusi berupa bahan makanan, tenaga, atau dana.

Program dilakukan di 4 kecamatan di Kutai Timur dengan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan

Kabupaten Kutai Timur, Puskesmas, kader posyandu, kader Qibla, kader PKK dan lain lain di 16 posyandu sebagai berikut :

No. Nama Posyandu Nama Desa Kecamatan

1. Bina Sehat Singa Gembara Sangatta Utara

2. Karya Bakti Teluk Lingga Sangatta Utara

3. Rosella Swarga Bara Sangatta Utara

4. Cempaka Teluk Lingga Sangatta Utara

5. Melati Sangata Selatan Sangata Selatan 6. Sinar Abadi Sangata Selatan Sangata Selatan

7. NKKBS Singa Geweh Sangata Selatan

8. Flamboyan Sangata Selatan Sangata Selatan 9. Angsana Segading Baru Bengalon 10. Asoka Tepian Langsat Bengalon 11. Teratai Sepaso Timur Bengalon 12. Rosela Sepaso Selatan Bengalon 13. Anggrek Manunggal Jaya Rantau Pulung

14. Dahlia Tepian Makmur Rantau Pulung

15. Makarti Kebon Agung Rantau Pulung


(20)

Hasil evaluasi dari kegiatan PERGIZI di 16 posyandu yang dilakukan di tahun 2013 telah membawa hasil positif seperti partisipasi ibu balita mencapai 87%, berdasarkan indeks badan menurut

umur (BB/U) anak balita gizi kurang yang mengalami peningkatan status gizi mencapai 46,6%, sedangkan menurut indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) 43% anak balita mengalami peningkatan status gizi dan yang mencapai status normal mencapai 64,7%. Keberhasilan ibu balita

meningkatkan dan mempertahankan status gizi dan kesehatan yang telah dicapai menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan perilaku dalam merawat dan memberi makan anak serta perubahan tersebut cenderung bersifat permanen karena ibu balita telah merasakan manfaat dan hasil yang

positif. Jumlah balita yang terlibat sebanyak 141 orang.

Klinik Gizi merupakan upaya peningkatan peran Puskesmas dalam penanggulangan anak balita gizi buruk dan gizi kurang dalam bentuk poli pelayanan khusus di Puskesmas. Pelayanan meliputi

penyuluhan cara merawat anak dan cara/kebiasaan memberikan makan anak balita, pemberian

makanan tambahan (PMT-peyuluhan), pemeriksaan kesehatan dan pengobatan serta pemberian sirup zink (micronutrient).

Hasil monitoring dan evaluasi paska pendampingan dan pelayanan Maret 2011 sampai Juni 2013

sedikitnya 249 anak balita kurang gizi telah melakukan kunjungan ke klinik gizi Puskesmas

Sangatta selatan dan Teluk Lingga dan mulai memberikan hasil, namun dapat terlayani di posyandu melalui program PERGIZI.

Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KPKIA) merupakan bagian dari UKBM yang

bertujuan meningkatkan pengetahuan untuk mengubah perilaku sehat, serta peningkatan status gizi dan kesehatan ibu hamil. Kegiatan dilaksanakan dengan memadukan kegiatan penyuluhan dengan pemeriksaan ibu hamil dan janin, dan pemberian micronutrient (tablet tambah darah). Hasil monitoring dan evaluasi kegiatan yang dilakukan di 8 desa di Kecamatan Rantau Pulung dan Kecamatan Bengalon, mulai memberikan dampak yang nyata terhadap perilaku sehat ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas, termasuk pemeriksaan neonatus. Persentase ibu hamil yang melahirkan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan mencapai 85,7%. Ibu bersalin yang melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sebesar 57,1%. Ibu melahirkan yang tidak memberi

makanan/minuman prelaktela kepada bayi baru lahir sebanyak 85,7%. Ibu yang melakukan

pemeriksaan neonatus lengkap mencapai 37,1% atau hampir dua kali lipat sebelum ada kegiatan KPKIA. Persentase ibu yang melahirkan bayi dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) sebesar 8,6%, proporsi tersebut dibawah rata-rata persentase angka nasional yaitu 11,1%. Berikut lokasi pelaksanaan kegiatan KPKIA :

No. Nama Desa Jumlah Ibu Hamil

1 Pulung Sari 3

2 Mukti Jaya 6

3 Kebon Agung 9

4 Manunggal Jaya 16

5 Sepaso Induk PBR 10 6 Sepaso Induk PKK 15

7 Sepaso Timur 10

8 Sepaso Barat 14

9 Sepaso Selatan 8


(21)

C. Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Isu

Kesehatan

KONSULTASI DOKTER

Mengingat luasnya area yang harus diperhatikan, maka KPC terus melanjutkan kerjasama dengan

PT Gema Wana Prima untuk menyiarkan program Konsultasi Dokter. Program bertujuan untuk

menyampaikan berbagai informasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarkat terkait isu seputar kesehatan. Dalam pelaksanaannya KPC juga bekerjasama dengan IDI Kutai Timur dan berbagai nara sumber lainnya. Media Radio dipilih sebagai sarana sosialisasi karena jangkauannya dapat menembus lintas batas, sehingga dapat diterima dimana saja dalam jangkauan siarnya, dimana pendengar dapat langsung berkonsultasi melalui telepon.

Program ini dilakukan setiap hari Rabu pukul 16.00 – 17.00 dengan topik yang berganti setiap minggunya disesuaikan dengan tren dunia kesehatan saat itu. Para nara sumber berasal dari praktisi kesehatan di

Kutai Timur seperti para dokter dari RSUD Sangatta, klinik SOS-KPC, IDI Kutai Timur, dan lainnya.

Pada tahun ini, sebanyak 50 siaran berhasil dilakukan dengan topik yang bervariasi seperti: demam berdarah, lu burung, malaria, hepatitis, tuberkulosis, autisme, obesitas, ISPA, dan lain sebagainya.

D. Bantuan Pengobatan Bagi Masyarakat Tidak Mampu

OPERASI KATARAK

KPC kembali menggelar program operasi katarak gratis untuk masyarakat di Kutai Timur dan sekitarnya

pada tanggal 24 April 2013. Kegiatan ini juga merupakan dukungan terhadap program vision 2020 yang dicanangkan oleh WHO dan juga Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan sesuai Kepmenkes RI no. 1473/Menkes/SK/X/2005.


(22)

SENYUM DAN HARAPAN

Untuk ke-19 kalinya, Program “Senyum & Harapan” dilaksanakan ditahun 2013. Program ini merupakan

bantuan operasi secara gratis kepada masyarakat yang memiliki kecacatan lahir bibir sumbing, kecacatan luka bakar serta kontraktur pada anggota badan yang mengganggu aktiitas rutin sehari-hari. Kegiatan bertujuan membantu masyarakat di Kalimantan Timur dan Indonesia pada umumnya yang memiliki kecacatan tubuh tersebut yang dapat ditangani melalui operasi plastik. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan sebagai sarana pembelajaran antara tim dokter dari Indonesia, Australia dan Selandia Baru melalui tukar menukar pelayanan medis dalam hal tata laksana operasi kecacatan tubuh dengan melakukan praktek bersama dan secara langsung antara tim medis (dokter ahli dan perawat) dari ketiga negara tersebut.

Pelaksanaan program tahun ini diadakan pada tanggal 13 – 17 Mei 2013 di Rumah Sakit Umum “Dr. Kanujoso Djatiwibowo” Balikpapan. Pelaksanaan program tahun ini, tidak dapat dilaksanakan sesuai

rencana dikarenakan tim medis Interplast dari Australia tidak dapat hadir lengkap sebagaimana tahun-tahun sebelumnya sehingga pelaksanaan kegiatan berakhir lebih awal.

Peserta yang mendatarkan diri untuk mengikuti program ini berasal dari Kalimantan Timur dan

beberapa orang dari Kalimantan Utara dan Selatan. Dari 122 orang yang mendatar, 94 orang berhasil lolos proses screening, dan 24 orang diantaranya berhasil dioperasi. Ketidakhadiran tim medis dari

Australia beserta dengan obat-obatannya membuat tim tidak bisa mencapai target pasien yang dioperasi yaitu sebanyak 80 pasien.


(23)

Pustu Sepaso Selatan, Kecamatan Benglon

Kegiatan ini merupakan kerjasama antara KPC dengan Interplast Australia dan Selandia Baru, RSU

Kanujoso Djatiwibowo, tim dokter residen Bedah Plastik dari Perkumpulan Ahli Bedah plastik Indonesia

serta tim dokter residen Anestesiologi dan Reanimasi dari Universitas Airlangga Surabaya, RSUD ’Dr. Soetomo’ Surabaya. Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Propinsi

Kalimantan Timur melalui Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Timur, Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur dan instansi lainnya seperti Kantor Imigrasi Balikpapan serta Kantor Beacukai Balikpapan serta didukung oleh beberapa perusahaan antara lain: PAMA Persada Nusantara, Liebherr Indonesia,

Trakindo Utama, hiess Contractor Indonesia, Darma Henwa, Triwisna, United Tractor, Mitra Bahtera

Segara Sejati, Hexindo Adi Perkasa, Aelindo Mining Services, Altrak1978, Orica Mining Services, Tyco-ODG, Atlas Copco Fluidcon, Multi Kontrol Nusantara, Coates Services Indonesia, Hotel Grand Jatra Balikpapan.

E. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan

Dalam rangka mendukung Pemerintah Daerah meningkatkan ketersediaan pelayanan kesehatan, maka KPC turut serta membangun dan merenovasi sarana kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu dan pengadaaan berbagai peralatan yang diperlukan.

Pembangunan, renovasi dan dukungan alat yang dilakukan antara lain :

1. Pembangunan tower dan tandom air di Puskesmas Sepaso, Kecamatan Bengalon 2. Pembangunan Posyandu Mawar di Desa Margo Mulyo, Kecamatan Rantau Pulung

3. Pembangunan pagar keliling Posyandu NKKBS Desa Singa Geweh, Kecamatan Sangatta Selatan.

4. Pembangunan Posyandu Bina Sehat, Desa Singa Gembara, Kecamatan Sangatta Utara.

5. Bidan KIT untuk Puskesmas Sepaso

6. Perlengkapan Klinik IMS Puskesmas Sangatta Selatan

7. Peralatan Kantor Puskesmas Sangatta Utara

8. Perlengkapan Posyandu Flamboyan Desa Rantau Makmur, Kec. Rantau Pulung


(24)

Muhammad Asrianto Malik 22 tahun (kiri) dan Sarifuddin

Hasri 24 tahun (kanan), warga Kecamatan Sangatta Selatan,

Kabupaten Kutai Timur. Dinobatkan dengan predikat

cumlaude, setelah meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

sangat memuaskan, yakni 3,73 untuk Asrianto Malik dan

3,69 untuk Sarifuddin Hasri. Keduanya adalah mahasiswa

penerima beasiswa penuh dari PT Kaltim Prima Coal

Program Meretas Warna Meraih Asa.


(25)

Peningkatan

Pendidikan dan

Pelatihan

Pertambangan merupakan sumberdaya alam yang tidak terbarukan dan masih memegang peranan yang utama sebagai penggerak kegiatan ekonomi di Kutai Timur sampai saat ini. Dalam mempersiapkan era paska tambang, KPC memberikan perhatian besar dalam melakukan investasi masa depan melalui dunia pendidikan dan pelatihan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang mampu menjadi penggerak pembangunan yang berkelanjutan dalam menyongsong era paska tambang.

Program di bidang pendidikan dan pelatihan ini merupakan dukungan KPC terhadap program Kutim Cemerlang dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan, kualitas dan relevansi pendidikan dalam menyongsong tantangan pembangunan saat ini dan masa depan.

A. Beasiswa – Meretas Warna Meraih Asa

Pada tahun 2013 KPC kembali menyediakan beasiswa umum atau bantuan pendidikan kepada

masyarakat Kutai Timur. Sebanyak 84 beasiswa umum baru dan 103 beasiswa umum lanjutan diberikan

kepada pelajar di Kutai Timur mulai dari tingkat SMP sampai dengan S3.

Selain itu, KPC juga menyediakan beasiswa khusus baru kepada 2 orang pelajar dari Rantau Pulung untuk melanjutkan pendidikannya di Politeknik Kesehatan Surabaya. Beasiswa khusus lanjutan juga diberikan kepada 16 mahasiswa yang sedang menyelesaikan pendidikannya. Beasiswa khusus ini diberikan kepada pelajar yang lolos seleksi untuk melanjutkan pendidikan jenjang S1 dan S2 dimana seluruh biaya kuliah, biaya hidup, dan lainnya ditanggung penuh oleh KPC.

Pada bulan November 2013, dua mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) penerima beasiswa khusus ini, telah menyelesaikan pendidikan S1 nya dengan hasil yang sangat memuaskan atau Cumlaude di tingkat jurusan dan fakultasnya.

Beasiswa khusus ini merupakan dukungan terhadap program Kutim Cemerlang, dimana jurusan yang diambil sesuai dengan kebutuhan untuk berbagai program pengembangan pemanfaatan lahan paska tambang.

B. Prestasi Junior Indonesia (PJI)

Terlibat langsung dalam sebuah kegiatan merupakan proses belajar yang efektif. Program PJI merupakan program ekstrakurikuler yang fokus pada pendidikan kewirausahaan melalui pembentukan mini


(26)

JA Company Program (Student Company Program) beranggotakan 20-25 siswa terpilih yang berminat pada kewirausahaan yang kemudian menjalankan perusahaan secara nyata melalui berbagai sesi pelatihan, pendampingan, kompetisi, dan evaluasi selama satu tahun. Sementara JA Titan Program adalah program simulasi bisnis yang menggunakan sotware khusus yang mendorong siswa untuk mengembangkan badan usaha mereka sendiri secara online. Program ini mengajarkan siswa untuk mampu mengambil keputusan bisnis dan memprediksi resikonya dalam sebuah perusahaan virtual. Perusahaan siswa dari SMKN 1 Bengalon menjadi pemenang the Best Student Company se-Kutai Timur 2012 dan dalam ajang Indonesian Student Company Competition (ISCC) 2013. Kegiatan ini diikuti oleh

14 perusahaan siswa seluruh Indonesia yang dilakukan pada tanggal 22-23 Juni 2013 di Plaza Semanggi,

Jakarta. Bidang yang dikompetisikan adalah Company Report, Business Presentation, Booth, dan Interview.

Di tahun 2013, pemenang kompetisi student company adalah Evergreen SC dari SMAN 1 Rantau Pulung,

yang sekaligus menjadi perwakilan Kutai Timur dalam ajang ISCC tahun 2014. Sedangkan pemenang untuk JA Titan Business Simulation adalah Ricky Ricardo Sandi Putra dari SMAN 1 Sangatta Utara.

Selain di sekolah sejak tahun 2013, metode yang dipakai oleh PJI mulai dicoba untuk di implementasikan pada usaha riil di tingkat masyarakat. Pelatihan manajemen dan keuangan sudah dilakukan di dua

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di desa Swarga Bara Kecamatan Sangatta Utara dan Desa Rantau

Makmur di Kecamatan Rantau Pulung sebagai langkah awal untuk implementasi kegiatan di tahun

2014.

C. Infrastruktur Pendidikan

Pembangunan Infrastruktur untuk kepentingan dunia pendidikan dan pelatihan terus dilakukan dalam bentuk penyediaan sarana dan prasarana seperti membangun sekolah atau tambahan ruang kelas yang disesuaikan dengan kebutuhan pihak sekolah. Sarana dan prasarana ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat di bidang peningkatan sumberdaya manusia baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya

Pada tahun 2013 ini, beberapa pembangunan infrastruktur pendidikan yang dilakukan adalah:

• PAUD Mutiara Bangsa, Rantau Pulung, berupa 2 ruang kelas

• SDN 010 di desa Singa Geweh Kecamatan Sangatta Selatan, berupa 3 ruang kelas

• Laboratorium SMPN 002 di desa Singa Gembara Kecamatan Sangatta Utara

• Yayasan Darussalam berupa 11 kelas sementara untuk mengakomodir kegiatan belajar mengajar


(27)

SDN 010 di desa Singa Geweh Kecamatan

Sangatta Selatan, berupa 3 ruang kelas

SDN 010 di desa Singa Geweh Kecamatan

Sangatta Selatan, berupa 3 ruang kelas

D. Lomba Keterampilan Siswa (LKS)

Dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, berdaya saing dan mempunyai keunggulan di berbagai sektor, maka pemerintah menyelenggarakan LKS. Dinas Pendidikan telah membentuk kepanitiaan Lomba di tingkat kabupaten dan melibatkan kalangan praktisi pendidikan, dunia industri dan kalangan masyarakat profesi untuk terus meningkatkan kualitas ketrampilan dan kompetensi yang berlaku secara nasional maupun internasional.

Dalam pelaksanaan LKS tahun 2013, KPC sebagaimana tahun sebelumnya ikut berpartisipasi dengan

mengirimkan lima staf untuk menjadi juri sesuai dengan keahlian/ketrampilan yang dilombakan yaitu

bidang otomotif kendaraan ringan, sekretaris, akunting, agronomi, dan CADD engineering.

Selain menjadi juri, KPC juga melakukan pendampingan khusus untuk salah satu bidang lomba

yaitu CADD engineering kepada Yarabisa Yanuar, siswa SMK Muhammadiyah 1 Sangatta. Yarabisa

mendapatkan juara pertama di LKS tingkat Kabupaten Kutai Timur, juara pertama di tingkat Propinsi Kalimantan Timur dan juara harapan 2 di tingkat nasional.

Situasi pelaksanaan Lomba Ketrampilan

Siswa Tingkat Nasional di Jakarta.

Kristiyono dan Oldwan sedang menguji

salah satu peserta LKS


(28)

E. Uji Kompetensi Siswa SMK

Dalam rangka turut serta mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan juga relevansinya dengan kebutuhan di dunia kerja, 10 orang staf KPC terlibat dalam pengujian bidang otomotif kendaraan ringan, instalasi tenaga listrik, geologi pertambangan, dan akuntansi.

Uji kompetensi keahlian merupakan bagian dari ujian nasional yang harus ditempuh oleh siswa SMK.

Pelaksanaan ujian ini seharusnya dilakukan oleh Lembaga Sertiikasi Profesi sesuai dengan jurusannya, namun karena lembaga ini belum terbentuk di Kutai Timur, maka KPC turut berpartisipasi dalam pelaksanaan ujian ini, sebagai wujud keperduliannya.

Uji kompetensi ini diikuti oleh 269 siswa dari SMK Muhammadiyah Sangatta, SMK Persada, dan SMK

Al-Kautsar Bengalon. Selain melakukan pengujian, kegiatan ini juga sekaligus menjadi sarana transfer ilmu dari dunia kerja kepada guru dan sekaligus siswanya.

F. Program Pemagangan Mekanik (Apprentice Mechanic)

Selain bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan sekolah, KPC juga bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Mandiri Kabupaten Kutai Timur dalam rangka meningkatkan daya saing SDM lokal melalui pemagangan untuk mencetak mekanik alat berat yang handal dan ber sertiikat. Program yang dimulai sejak tahun 2009 ini juga bertujuan untuk memaksimalkan peran dan keberadaan Balai Latihan Kerja Kutai Timur dalam mempersiapkan tenaga kerja siap pakai khusus sebagai mekanik alat berat.

Pada tahun 2013, ada tiga angkatan yang menjalanan Program Pemagangan Mekanik dengan jumlah total peserta sebanyak 35 orang. Pelatih dari BLKI juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pemagangan di KPC secara khusus dan dilibatkan dalam memberikan pelatihan pada angkatan ke-10 di BLK Kutai Timur.


(29)

Dalam melakukan aktiitas sehari-hari, masyarakat memerlukan sejumlah fasilitas umum dan sosial seperti litrik, air bersih, jalan, sekolah dan lain-lain. Selain infrastruktur di bidang pendidikan, kesehatan, pelatihan dan pengembangan pemanfaatan lahan paska tambang, KPC turut mendukung pemerintah dan masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan tersebut di empat kecamatan di sekitar wilayah operasional tambang KPC.

Dalam pelaksanaannya, KPC terus mendorong keterlibatan multipihak dan diharapkan masyarakat dapat terus meningkatkan jaringan dalam meningkatkan aksesnya pada berbagai sumberdaya yang ada, sesuai dengan rencana pembangunan pemerintah dari tingkat desa sampai dengan kabupaten.

Berbagai bantuan infrastruktur di tahun 2013 ini di wilayah Kutai Timur, khususnya pada daerah lingkar tambang, antara lain:

Peningkatan

Infrastruktur

Pembangunan Gedung Serba Guna di

Penyelesaian kantor desa Sepaso Barat


(30)

Genset 1x315 Kva dan panel synchrone untuk Kecamatan Bengalon yang

peng-operasiannya melalui PLN dengan sistem pinjam pakai.

Bantuan paving blok kantor Kecamatan

Sangatta Utara

Betonisasi gang Karbala, Sangatta Selatan

Bantuan lanjutan gedung serbaguna

Sangatta Selatan


(31)

Genset 30 Kva untuk Desa Tebangan

Lembak dan genset 100Kva untuk Desa

Tepian Indah

Bantuan mesin genset untuk Desa

Manunggal Jaya dan Pulung Sari

Kecamatan Rantau Pulung

Semenisasi Jalan Bambu Kuning, Sepaso

Barat, Bengalon

Semenisasi Jalan Mustofa, Sepaso Barat,

Bengalon


(32)

Halaman SD 10 Sepaso Selatan

Jalan Dermaga

Jl. Tepian Langsat

Pemagaran Kantor Desa Sepaso Barat

Timur

Jl.Blok Etam Sps.Barat

Jl Tebangan Lembak


(33)

Jl. Blok Treding Sepaso Selatan

Kantor Desa Sekerat


(34)

(35)

PEMBERDAYAAN

DI BIDANG

EKONOMI

PENGEMBANGAN AGRIBISNIS

Kutai Timur dengan luas wilayah 35.747,5 km2 yang terdiri dari daratan dan perairan menyimpan beragam potensi agribisnis. Untuk mendukung Gerdabangagri yang merupakan agenda pembangunan

jangka panjang pemerintah daerah Kutai Timur, maka kemampuan sumberdaya manusia memegang peran penting dalam pengelolaannya didukung dengan sumberdaya lainnya.

Dalam implementasinya, KPC juga memperhatikan agenda pembangunan di tingkat desa agar sesuai dengan potensi sumberdaya yang ada dan berorientasi pasar. Kegiatan yang dilakukan, selain memberikan berbagai pelatihan kepada petani dan menyediakan stimulan, melalui progam pendidikannya, KPC juga menyediakan beasiswa khusus ke Institut Pertanian Bogor dan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa kepada siswa berprestasi di empat kecamatan sekitar operasi tambang KPC.

Mengacu pada skenario CSR dan Rencana Paska Tambang KPC yang telah disetujui Pemerintah pada tahun 2011, KPC telah melakukan berbagai uji coba di bidang pertanian di lahan paska tambang dan secara khusus telah memanfaatkan lahan paska tambang sebagai Percontohan Peternakan Sapi yang telah dimulai sejak tahun 2008 sampai sekarang.

Dalam pendampingannya KPC terus mendorong masyarakat untuk terus dapat memaksimalkan semua potensi lokal yang dimilikinya, dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap berbagai sarana produksi pertanian dari luar daerah, sekaligus meningkatkan produktiitas masyarakat dan desa.

Berikut sejumlah kegiatan pengembangan agribisnis, dimana dalam pelaksanaannya KPC terus mencoba mengoptimalkan keterkaitan dan keterpaduan berbagai sektor untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dan mendorong keberlanjutannya.

A. Peternakan Sapi Terpadu – PESAT

Program pemanfaatan lahan paska tambang yang dilakukan sejak tahun 2009 ini sudah memasuki masa produksi, walaupun masih dalam tahapan uji coba. Produksi yang dihasilkan antara lain susu segar dan olahan serta penggemukan sapi dalam skala kecil.

Selain kegiatan percontohan untuk produksi, kegiatan utama berupa peningkatan kapasitas masyarakat khususnya di bidang peternakan juga menjadi bagian utama kegiatan di PESAT, baik berupa pelatihan


(36)

Semua kegiatan di PESAT diproyeksikan untuk dapat memberikan manfaat baik secara pengetahuan dan ketrampilan namun juga secara ekonomi. Jaringan dalam memenuhi kebutuhan berbagai pakan terus dibangun, agar ketergantungan terhadap pakan dari luar daerah dapat dikurangi. Produk yang berbahan baku susu juga sudah mulai dilakukan dengan melibat beberapa kelompok masyarakat untuk

mengantisipasi kenaikan produk susu segar di tahun 2014. Selain kegiatan yang berkaitan langsung

dengan ternak, tersedia juga paket kunjungan yang dikelola oleh kelompok pemuda dampingan berupa studi lapangan pengenalan peternakan ditambah dengan permainan dan pemberian hadiah berupa produk susu olahan dan lain lain.

Kegiatan peningkatan kapasitas baik berupa pelatihan dan [enelitian dilakukan bekerjasama dengan

antara lain Dinas Pertanian dan peternakan Kabupaten Kutai Timur, Universitas Mulawarman, Universitas Brawijaya, Institute Pertanian Bogor, SMK Sangkulirang, Peternak Sapi Bukit Pelangi, PT. YSB.

PESAT terus membenahi diri dengan melengkapi berbagai fasilitas serta memperluas jaringannya, agar keberadaan PESAT dapat dimanfaatkan secara maksimal.


(37)

B. Prima Agri

Prima Agri yang dibangun KPC pada tahun 2010 diatas areal seluas 4 ha di desa Kebon Agung –SP7 di

Kecamatan Rantau Pulung digunakan sebagai kantor perwakilan Community Empowerment KPC dan juga media fasilitasi dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat sebagai bagian skenario CSR menuju pencapaian desa mandiri yang merupakan bagian dari rencana penutupan tambang.

Prima Agri terus konsisten dalam menjalankan misinya dan fungsinya yaitu fungsi informasi komunikasi, pendidikan dan pelatihan, produksi dan juga pemberdayaan

Selama tahun 2013, sejumlah 324 pengunjung datang ke Prima Agri yang berasal dari berbagai kalangan

dengan maksud dan tujuan yang beragam. Siswa, masyarakat, mahasiswa, pemerintah, swasta, perbankan berkunjung untuk mendapatkan informasi, edukasi, sharing pengalaman atau sekedar wisata agro.

Kegiatan yang dilakukan selama tahun 2013 :

Fungsi Informasi dan Komunikasi - Sosialisasi program PERGIZI, Pengembangan Badan Usaha Milik

Desa, beasiswa, bulan bakti gotong royong, MTQ. Koordinasi dan komunikasi terkait berbagai program KPC dan kegiatan desa juga dilakukan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.


(38)

• FUNGSI PELATIHAN – Memfasilitasi berbagai pelatihan, antara lain: pelatihan perawatan kembun jeruk dan buah naga, pelatihan membuat pestisida nabati dan MOL oleh Dosen UNMUL,

penyuluhan perbanyakna buah naga, pelatihan budidaya jamur, pelatihan administrasi untuk staf desa dari pemerintah kecamatan.

• FUNGSI PRODUKSI - Dari berbagai budidaya yang dilakukan di lahan seluas kurang lebih 4 ha, produksi yang dihasilkan selama tahun 2013 antara lain 247 Kg buah Naga, 469 nanas dan kurang

lebih 1000 bibit buah naga.

• FUNGSI PEMBERDAYAAN - sebagai fungsi pemberdayaan Prima Agri turut berperan aktif dalam

mendukung berbagai program pemberdayaan masyarakat khususnya dalam bidang pertanian yang antara lain:

- Agribisnis Jeruk - Luasan tanaman jeruk yang masih dibudidayakan masyarakat sampai saat ini masih ada sekita 81 ha tersebar di 9 Desa di Kecamatan Rantau Pulung dan Bengalon. Penurunan hingga 75 % dari luasan yang tertanam karena usia tanaman yang sudah tua, alih fungsi lahan ke perkebunan sawit, mati terserang hama dan penyakit serta mati karena kebakaran kebun.

Untuk varietas jeruk keprok borneo prima sudah mulai berproduksi. Pemasaran berjalan

normal dengan tata niaga yang sudah terbangun ditingkat petani.

- Agribisnis Kakao - Tanaman kakao seluas 70 ha pada tahun 2011, ternyata tidak bisa dipertahankan, karena banyak yang dialihfungsikan untuk perkebunan sawit ditambah

dengan serangan hama penggerek buah kakao yang hebat serta penyakit VSD yang tak dapat


(39)

- Agribisnis Durian – Kurang lebih 2000 pohon durian yang tersebar di tiga desa di Kecamatan Rantau Pulung dengan luasan sekitar 25 ha masih terawat dengan baik. Produksi rata-rata

100 kg/pohon dengan bobot perbuah antara 4-5 kg. Tata niaga berjalan normal dengan harga Rp35.000 – 40.000/kg.

- Budidaya padi berbasis SRI - Uji coba budidaya padi berbasis SRI dilakukan pada akhir tahun 2011 di Rantau Pulung dan Bengalon. Uji coba ini memberikan berdampak positif terhadap

perubahan model budidaya padi yang selama ini petani lakukan karena terbukti dapat meningkatkan produktiitas secara signiikan. Adopsi teknologi ini diterapkan oleh petani dari berbagai wilayah dengan luasan mencapai 50 ha. Peningkatan produksi mencapai 100 %

sementara terjadi penurunan biaya produksi sampai dengan 40 %.

C. Pengembangan Budidaya Tanaman Semusim

Budidaya tanaman semusim adalah budidaya tanaman yang panen sebelum satu tahun. Tanaman ini meliputi tanaman jagung, singkong, padi, sayur- sayuran, dan lainnya. Hingga akhir tahun 2013,

terdapat 24 kelompok tani yang mengembangkan tanaman semusim di Bengalon.

Kegiatan pengembangan tanaman semusim ini mampu menyerap tenaga kerja non-skill, serta mendorong Kecamatan Bengalon menjadi daerah yang mampu mencapai swasembada sayuran. Beberapa desa telah mampu menjadi penghasil sayuran seperti Sepaso Selatan, Sepaso Barat, dan Sepaso Induk. Khususnya untuk Sepaso Barat, saat ini telah menjadi penghasil semangka terbesar di Bengalon.

Pengembangan padi sawah masih terus digalakkan di Sepaso Selatan tahun ini untuk meningkatkan ketahanan pangan di Bengalon. Peningkatan produksi dilakukan dengan menerapkan metode

SRI, dengan metode ini peningkatan produksi mencapai peningkatan 100% atau sekitar 7 ton/ha

dibandingkan dengan metode konvesional. KPC juga menggandeng STIPER (Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian) Sangatta dalam implementasi program ini. Selain itu, KPC juga mengembangkan kerjasama dengan kontraktor lokal, PPL pertanian tanaman pangan dan pemerintahan desa dalam pengembangan program ini. Keterlibatan lintas pemangku kepentingan ini diharapkan akan mempu mewujudkan Desa Sepaso Selatan sebagai desa yang mandiri pangan.


(40)

Tabel. Perkembangan Kegiatan Tanaman Semusim di Bengalon

NO KEGIATAN WAKTU SATUAN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 hektar

1 Luas lahan sawah 50 50 50 52 52 54 54 hektar

2 Luas lahan padi gunung 350 400 400 370 360 290 320 hektar

3 Tanaman semusim 15 20 27 29 31 33 33 hektar

4 Jumlah kelompok 5 11 20 21 23 23 24 hektar

5 Jumlah anggota 50 110 150 161 172 172 189 orang

6 Jumlah desa yang terlibat 4 7 7 7 7 7 8 desa

D, Pengembangan Tanaman Tahunan

Tanaman tahunan adalah tanaman yang masa produksinya setelah umur tanaman lebih dari setahun.

Walaupun beberapa komoditi mengalami pasang surut namun beberapa komoditas perkebunan baru

berkembang di Bengalon. Oleh karena itu, KPC memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan tanaman tahunan ini dengan memberikan bantuan bibit kakao, durian, dan jeruk serta pupuknya.

Pada awalnya pengembangan pertanian bermula dengan pengembangan tanaman kakao. Untuk

mendukung program tersebut, kebun visitor plot kakao telah di kembangkan di dua kelompok tani yakni kelompok tani Mandiri Tepian Baru dan kelompok tani Km 86 Tepian Langsat. Pengembangan plot ini bekerja sama dengan Puslitkoka Jember. Namun karena penurunan harga yang signiikan, perkebunan kakao menurun secara drastis.


(41)

Tabel. Perkembagan Kegiatan Tanaman Tahunan

NO KEGIATAN WAKTU SATUAN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 hektar

1 Kakao 50 30 15 15 15 15 15 hektare

2 Durian 20 15 15 15 15 16 16 hektare

3 Jeruk 7 3 5 5 5 5 5 hektare

4 Jumlah kelompok 5 3 5 5 5 5 7 hektare

5 Jumlah anggota 50 39 40 40 40 40 50 orang

6 Jumlah desa yang terlibat 2 3 3 3 3 3 4 desa

E. Pengembangan Perikanan Pesisir Pantai dan Nelayan

Usaha tambak merupakan kegiatan ekonomi yang paling sering dijumpai pada pesisir pantai. Usaha pengembangan perikanan pesisir pantai/tambak berjalan sejak tahun 2003 di Muara Bengalon. Karena

berbagai kendala seperti gagal panen karena serangan virus, peralihan pekerjaan petambak, keterampilan teknis, dan kualitas air maka hasil yang didapatkan tidak maksimal. Di tengah kendala tersebut, KPC

memberikan bantuan alternatif lain yaitu benur bandeng kepada kelompok tani/petambak yang masih

aktif.

Selain pengembangan tambak, KPC juga memberikan perhatian kepada nelayan di Muara Bengalon karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan. Dari hasil diskusi dengan enam kelompok nelayan serta pemerintahan desa, maka disepakati bahwa bantuan yang diperlukan adalah jala sebagai alat tangkap. Bantuan ini diperlukan karena sebagian besar nelayan masih kekurangan jala.

Setelah bantuan tersebut digulirkan, hasil tangkapan berhasil meningkat sebanyak 40%. Selain bantuan

tersebut, penguatan kelompok nelayan juga dilakukan melalui diskusi, pelatihan singkat, serta bantuan perlengkapan pendukung lainnya.


(42)

F. Pengembangan Perikanan Air Tawar

Program pengembangan perikanan air tawar di Bengalon telah dimulai sejak tahun 2007 yang merupakan hasil kerjasama Antara KPC, Petugas Penyuluh Lapangan, dan kelompok tani setempat. Perikanan air tawar mempunyai daya tarik ekonomi tersendiri karena nilai ekonomi yang cukup tinggi serta perawatan yang sederhana. Sedangkan kendala utama yang dihadapi adalah terbatasnya

pengembangan sumber daya manusia. Untuk mengatasi hal tersebut, KPC mengadakan beberapa

kegiatan pelatihan dengan mendatangkan pelatih yang berpengalaman serta bekerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Kutai Timur. Selain itu, KPC juga memberikan bantuan berupa bibit, pakan, alat kerja, serta penyelenggaraan studi lapangan.

Tabel. Perkembangan Kegiatan Budidaya Perikanan Air Tawar

NO KEGIATAN WAKTU SATUAN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 hektar

1 Luas lahan kolam 1 5 20 20 23 24 25 hektare

2 Jumlah kelompok tani 2 11 32 32 33 34 35 hektare

3 Jumlah anggota 20 110 340 360 360 360 370 orang

4 Jumlah desa yang terlibat 2 5 9 11 11 12 12 desa

G. Pengembangan Peternakan

Pengembangan peternakan yang dilakukan di tahun 2013 ini adalah ternak ayam kampung di Sepaso Barat. Hingga saat ini, KPC telah mendistribusikan 3.000 ekor anak ayam, pakan, serta alat pengendalian lu burung. Studi lapangan dan pelatihan pun juga telah dilaksanakan untuk peternak yang aktif.


(43)

Komunikasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Timur untuk pengembangan peternakan ayam kampung ini juga telah dilakukan. Hal ini berdampak sangat positif karena Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Timur akan memberikan bantuan yang lebih besar seperti alat tetas dan induk ayam. Sepaso Barat diharapkan menjadi pusat pengembangan ayam Nunukan (ayam asli Kalimantan) di Kutai Timur. Peternakan unggas ini sangat berdampak positif karena perputaran uangnya yang cukup besar dan cepat, serta penyerapan tenaga kerja cukup tinggi.

Selain peternakan ayam, peternakan kambing juga dikembangkan di Bengalon selama tiga tahun terakhir ini. Jumlah kambing yang disebar ke petani pada akhir 2013 telah mencapai 97 ekor. Target program peternakan kambing adalah menjadikan Bengalon sebagai pusat penghasil kambing di Kutai

Timur pada tahun 2015. Untuk mencapai tujuan tersebut, pelatihan budidaya kambing, monitoring dan


(44)

H. Konservasi Tanaman Padi Lokal

KPC menaruh perhatian terhadap pengembangan padi gunung, mengingat bahwa ketahanan pangan di Kecamatan Bengalon sangat tergantung dari padi gunung. Selain itu, pengembangan padi gunung juga merupakan upaya konservasi padi gunung asli yang sudah dikenal oleh masyarakat. Di tahun 2013 ini, pelaksanaan konservasi yang dilakukan adalah distribusi benih padi gunung varietas lokal untuk lahan

seluas 20 ha di daerah Segading Resettlement. Varietas yang dikembangkan adalah mayas, gedagai,

serai, lahong, sesat jalan, mas, dan kunyit.

NO KEGIATAN WAKTU SATUAN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 hektar

1 Pakan hijauan 15 20 27 27 27 27 27 hektare

2 Jumlah kelompok tani 1 1 2 3 4 12 15 hektare

3 Jumlah anggota 25 25 38 38 51 51 107 orang


(45)

(46)

Pengembangan

UMKM

(Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah)

Pendampingan untuk pengembangan berbagai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terus dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing produk lokal, baik di industri olahan pangan maupun non pangan. Pelaku usaha sebagian besar masih dalam taraf industri rumahan sehingga untuk melebarkan usaha dan meningkat jumlah transaksi masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Ketersediaan bahan baku, standarisasi produk, kemasan, pemasaran merupakan isu utama yang menjadi perhatian KPC dalam pedampingannya. Pada bulan Mei 2013, telah diresmikan OLSABARA untuk merespon sejumlah isu tersebut, terutama untuk lebih mendekatkan produk kepada konsumennya.

Selain industri rumahan, KPC juga memberikan perhatian dan kesempatan kepada kontraktor lokal untuk ikut serta bekerjasama dalam rantai bisnisnya. Ketatnya persyaratan untuk bekerjasama dengan KPC merupakan wadah pembelajaran bagi kontraktor lokal untuk meningkatkan profesionalisme mereka, khususnya yang berkaitan dengan safety dan beberapa persyaratan lainnya.

A. Olsabara

Pada tanggal 8 Mei 2013, Wakil Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman meresmikan Olsabara yang

merupakan tempat penjualan oleh-oleh di Sangatta. Persiapan Olsabara ini telah dimulai sejak tahun 2012 dengan sebuah mini research untuk mendapat data awal terkait usaha kecil yang sudah ada, serta potensi yang lain yang dapat dikembangkan berbasis peluang pasar yang ada.


(47)

(48)

Pada saat peresmian, produk-produk yang tersedia bukan hanya UMKM hasil dampingan KPC namun juga produk binaan dari Disperindag, Dinas Kelautan & Perikanan dan pihak-pihak lainnya . Saat ini terdapat 470 produk yang dipasarkan di Olsabara yang berasal dari 88 pemasok.

Pelayanan Olsabara bukan hanya sebagai tempat penjualan, namun juga berfungsi sebagai rumah kemas untuk meningkat daya saing produk-produk industri rumah tangga maupun industri kecil lainnya di sekitar wilayah tambang KPC. Olsabara juga melakukan intervensi dalam perbaikan produk, kemasan dan juga membangun jaringan pemasaran untuk meningkatkan jumlah transaksinya. Olsabara juga

membantu pemasaran berbagai produk UMKM yang baru memulai usahanya.

B. Pengembangan Industri Olahan Pangan

Pendampingan di sektor industri olahan pangan juga dilakukan sebagai bagian dari keberadaan Olsabara. Kemajuan masing-masing industri beragam dan yang cukup baik adalah Amplang Bengalon, Gula Semut dan Keripik Pisang. Produk lain seperti Serbuk Jahe, Kerupuk Rambak, dan Sambal Pecel masih memerlukan pembenahan strategi pemasarannya. Sebagian besar produk olahan pangan ini dikerjakan oleh perempuan, hal ini cukup berdampak positif untuk peningkatan ekonomi keluarga sekaligus pemberdayaan perempuan. Secara umum, hal yang perlu ditingkatkan adalah konsistensi kualitas, kemasan, dan harga. Pembenahan ini akan mendorong daya saing produk sehingga transaksi meningkat dan bisa masuk ke pasar yang lebih luas.

C. Pengembangan Batik Wakaroros

Pendampingan pengembangan batik bermotif wakaroros inisiasinya dimulai sejak tahun 2006, dan saat ini sudah mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan. Motif wakaroros merupakan motif asli Dayak Basap yang biasa diukir di rumah adat.

Untuk meningkatkan ke khas produk serta daya saingnya, maka KPC juga memberi dukungan untuk

menggunakan bahan pewarna alami dari kayu ulin, yang menjadi kayu khas Kalimantan.

Hingga saat ini baru 1 pengrajin batik yang masih konsisten mengembangkan usaha ini di Desa

Manunggal Jaya, Rantau Pulung. Di tahun 2013, jumlah produksi mencapai 445 lembar kain batik, baik

batik tulis maupun batik cap dengan pewarnaan sintetis dan alami.

Untuk meningkatkan jumlah pelaku telah dilakukan 3 kali pelatihan membatik di Rantau Pulung dan

Bengalon dengan instruktur Ibu Masriah pengrajin dari Rantau Pulung. Pelatihan ini bertujuan untuk dapat memunculkan minat dan pengrajin baru sehingga jumlah produksi dapat ditingkatkan.

Selain pelatihan tersebut diatas, pelatihan yang sama juga dilakukan di beberapa sekolah di Rantau

Pulung yaitu SMUN 1, SMPN 1 , SMPN 2 dan SMP Singa Geweh sebagai kegiatan ekstrakurikuler dan

dilakukan di workshop batik Ibu Masriah. Kegiatan ini dilakukan setiap hari Sabtu dan Minggu dan telah diikuti oleh 359 siswa dari empat sekolah tersebut.

KPC telah memberikan seperangkat alat batik cap kepada empat sekolah tersebut agar siswa dapat

meningkatkan kemampuannya melalui praktek yang dapat dilakukan di sekolah. Upaya ini merupakan

dukungan terhadap program Kecamatan Rantau Pulung yang akan menjadikan Rantau Pulung sebagai pusat batik di Kutai Timur.

Kegiatan promosi batik motif wakaroros terus dilakukan untuk memperkenalkan batik ini kepada masyarakat luas. Dalam setiap kegiatan pameran yang diikuti oleh KPC, batik motif wakaroros selalu menjadi salah produk utama yang dipamerkan. KPC juga menjadikan produk ini sebagai salah satu souvenir eksklusif bagi tamu-tamu perusahaan.


(49)

(50)

D. Pengembangan Usaha Kerajinan rotan dan kayu

Beberapa produk yang dikembangkan dalam program ini adalah kerajinan anyaman rotan, serta ukiran kayu. Pengembangan industri kerajinan yang mengangkat potensi serta budaya lokal tidak hanya meningkatkan perekonomian lokal tetapi juga sekaligus usaha melestarikan kebudayaan lokal.

Industri pewarna alami mulai dikembangkan karena tren meningkatnya minat masyarakat untuk menggunakan produk yang berbahan alami. Dalam aplikasinya, pewarna alami ini tidak saja digunakan untuk pewarna batik wakaroros namun juga industri makanan. Sementara itu, kerajinan anyaman rotan mulai dikembangkan karena adanya potensi masyarakat lokal yang sudah membuat anyaman tersebut untuk keperluan sehari-hari. Kemampuan masyarakat setempat ini perlu ditingkatkan untuk menghasilkan produk yang lebih baik lagi sehingga bisa bersaing di pasar baik di tingkat lokal maupun ke luar daerah.

Pengembangan industri ukiran kayu pun berasal dari potensi yang sudah ada di masyarakat setempat.

Kerajinan ini biasa hanya digunakan dalam upacara adat/pesta adat yang rutin digelar setiap tahunnya.

Potensi ini bisa dikembangkan dengan membuat kerajinan ukiran yang layak jual dan bisa bersaing dengan ukiran dari daerah lain yang telah berkembang sebelumnya.

E. Kerajinan Daur Ulang

Sebagai bagian dari Gerakan Komunitas Bersih Sehat dan Mandiri (GERAK BERSEMI) pendampingan dan pengembangan berbagai kerajinan daur ulang terus dilakukan. Kegiatan ini ikut berkontribusi dalam pengurangan volume sampah yang harus dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan telah memberikan nilai ekonomi pada pelakukanya. Tiga jenis bahan baku yang dimanfaatkan antara lain plastikf reill, koran, dan pencacahan plastik.

•฀฀ Kerajinan฀plastik฀kemasan฀produk฀isi฀ulang฀(reill)

Pelaku kerajinan plastik reill yang sampai sekarang masih konsisten adalah adalah kelompok Haviera yang pembentukannya bermula dari pelatihan menjahit dasar pada tahun 2006. Sepanjang

tahun 2013, kelompok ini berhasil memanfaatkan sebanyak 1,1 ton plastik reill menjadi 1.245

produk serta berhasil memperoleh pendapatan sebanyak Rp 28.975.000.

Untuk meningkatkan jumlah pelaku usaha bidang ini, pada tahun 2013 KPC menggelar 5 pelatihan yang diikuti oleh 47 peserta. Belum banyaknya pelaku usaha bidang ini karena penghargaan

konsumen terhadap produk daur ulang masih rendah. Salah satu langkah yang diambil untuk lebih meningkatkan pemasaran produk ini adalah dengan mengikuti berbagai pameran, menitipkan produk ke beberapa supermarket besar di Sangatta dan menghimbau berbagai lembaga untuk memakai produk daur ulang ini dalam berbagai kegiatan mereka seperti penyediaan produk kelengkapan seminar yang telah dilakukan oleh KNPI dan lain-lain.


(51)

•฀฀ Kerajinan฀koran฀bekas

Hingga saat ini terdapat tiga kelompok yang masih terus mengembangkan kerajinan berbahan

baku kertas koran bekas yaitu UPPKS Melati, pengrajin koran bukit batubara, dan pengrajin koran Sangatta Selatan. Total koran bekas yang terolah kurang lebih 358 kg menjadi 453 barang kerajinan

dengan pendapatan sebanyak Rp 32.917.000.

Kendala yang dihadapi oleh pengrajin kertas koran sama dengan kerajinan plastik reill, hanya kalangan tertentu saja yang mau membeli hasil produk kerajinan ini. Merespon minat beberapa kelompok terkait kerajinan ini, maka telah dilakukan dua kali pelatihan untuk memperbanyak jumlah pengrajin. Promosi melalui pameran serta penitipan produk ke supermarket besar di Sangatta juga dilakukan.

•฀฀ Pencacahan฀Plastik

Usaha pencacahan plastik di bawah pengelolaan Koperasi Serba Usaha “Mitra Usaha Swarga Bara” (KSU MUSB) telah dimulai sejak tahun 2006 dan sekarang telah menjadi bagian dari Badan Usaha Milik Desa Swarga Bara. Usaha ini telah turut berkontribusi langsung dalam mengurangi volume

sampah yang harus dibuang ke tempat pembungan akhir. Pendampingan dan dukungan terus dilakukan baik berupa material maupun dukungan lain berupa pelatihan untuk meningkatkan produktivitasnya.


(52)

F. Pondok Bekas (PonKas)

Pondok bekas merupakan sebuah gerai yang memberikan jasa penitipan dan penjualan barang bekas berkualitas yang masih layak pakai untuk diperjualbelikan. Berdiri sejak April 2010, Ponkas merupakan bagian dari Program Gerak Bersemi yang mendorong penggunaan kembali barang yang masih bisa

dipakai (re-Use) untuk meperpanjang nilai guna dari barang tersebut. Selain menjadi tempat titip jual

beli barang, Ponkas sekaligus menjadi salah satu wadah dalam sosialisasi Program Gerak Bersemi.

Untuk meningkatkan keperdulian masyarakat dalam menerapkan salah satu pinsip 3R, kembali

dilakukan sosialisasi keberadaan Ponkas dengan penyebaran brosur di beberapa titik keramaian kota

Sangatta, di Perumahan Griya Prima Lestari dan acara Gerebek RT di gang Volvo. Sosialisasi juga

dilakukan pada kegiatan masyarakat seperti arisan.

G. Pengembangan Kontraktor Lokal

Pendampingan dalam meningkatkan keterlibatan kontraktor dan pemasok lokal untuk menjadi rekanan bisnis KPC juga dilakukan dalam meningkatkan dampak ekonomi secara langsung bagi pengusaha lokal yang sekaligus membuka lapangan pekerjaan.

Pada tahun 2013, 19 kontraktor lokal dilibatkan dalam 31 proyek infrastruktur dan non-infrastruktur. Pekerjaan tersebut antara lain perbaikan jalan dan drainase, pembangunan berbagai infrastruktur,

pemasangan pagar, patok, dan plang. Untuk beberapa pengadaan barang seperti bibit tanaman, patok


(53)

PEMBERDAYAAN

DI BIDANG

LINGKUNGAN

Pelestarian Alam dan Budaya

Sebagai bagian dari masyarakat Kutai Timur, KPC memberikan perhatian khusus pada usaha-usaha pelestarian alam dan budaya yang merupakan aset tak ternilai yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata di Kutai Timur dan tidak kalah pentingnya juga usaha peningkatan kualitas lingkungan. Sebagai anggota Mitra Taman Nasional Kutai (TNK), KPC terus mendukung Balai TNK khusus dalam bidang pelestarian alam melalui berbagai kegiatan. Ekspedisi pendataan potensi yang dilakukan pada tahun 2012 kemudian ditindaklanjuti oleh kelompok pencinta alam alam lokal dalam bentuk kegiatan yang dapat meningkatkan keperdulian masyarakat terhadap TNK.

Dalam rangka mendukung percepatan pembangunan Kutai Timur, khususnya yang tidak berkaitan dengan tambang, maka inisiasi pemanfaatan lahan paska tambang yang telah di reklamasi untuk dimanfaatkan sebagai objek wisata alam terus dilakukan. Sampai dengan akhir tahun 2013, berbagai kegiatan berkaitan dengan pengembangan jenis wisata ini terus berkembang dan menarik minat banyak pihak, khususnya di telaga Batu Arang, Kampung Pinang, seputaran wilayah Taman Nasional Kutai dan lainnya.

Selain lingkungan yang berkaitan dengan wisata, KPC juga terus bekerjasama dengan Pemerintah Daerah terkait dalam menangani isu pengelolaan sampah kota Sangatta melalui berbagai gerakan dalam program GERAK BERSEMI yang telah berjalan sejak tahun 2008.

A. WISATA ALAM TELAGA BATU ARANG

Sesuai dengan Dokumen Rencana Tutup Tambang, maka Telaga Batu Arang (TBA) yang merupakan lahan bekas tambang telah mulai dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam dengan sifat terbatas. Berbagai infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya terus dilakukan, khususnya untuk memastikan agar semua issue keselamatan dapat dikelola dengan baik.

TBA disiapkan untuk menjadi sebuah sarana wisata alam yang dapat memberikan inspirasi, menjadi sarana edukasi namun tetap mempertimbang unsur ekonomi dalam pengelolaannya dan dapat menjadi pemicu kegiatan usaha lainnya melalui kolaborasi dan sinergi kegiatan dan usaha. Sarana dan prasarana serta berbagai fasilitas lain yg sudah tersedia antara lain adalah: kantor yang dibangun dengan memanfaatkan 2 unit kontainer bekas, pagar untuk pemeliharaan rusa, tujuh


(54)

(55)

Sepanjang tahun 2013, terdapat 18 kunjungan ke Telaga Batu Arang dengan total pengunjung yang tercatat sebanyak 2.232 orang. Sebagian besar kunjungan merupakan acara gathering dari berbagai kalangan. Beberapa kegiatan tersebut difasilitasi oleh kelompok pecinta alam dan fasilitator lokal yang juga merupakan bagian pendampingan yang dilakukan di Kampung Pinang atau lebih

dikenal dengan BPPUTK.

Keberadaan TBA harus memberikan manfaat kepada para pemangku kepentingan KPC dalam berbagai bentuk. Secara bertahap, pengelolaannya akan terus memperluas jaringan kemitraan dengan masyarakat yang saat ini telah mulai dilakukan, baik dalam pekerjaan pemeliharaan, pelibatan sebagai penyedia berbagai kebutuhan penyelenggaraan sebuah acara seperti tenda, kursi, makanan, dan fasilitator kegiatan.

B. KAMPUNG PINANG

Sepanjang tahun 2013, terdapat 93 kali kunjungan ke Kampung Pinang dengan total peserta 4.973

orang dari kalangan pelajar, karyawan swasta, lembaga pemerintah, komunitas pecinta alam,

fotografer, dan lainnya. Dari total kunjungan tersebut, 14 diantaranya merupakan paket Eduwisata

dimana konsumennya adalah sekolah-sekolah yang berada di Sangatta. Dalam setiap kunjungan, pesan-pesan pelestarian lingkungan maupun sosialisasi mengenai isu lingkungan selalu dilakukan untuk meningkatkan keperdulian masyarakat.

Terkait dengan pemberdayaan masyarakat, pada sejumlah kunjungan yang terjadi, Kampung Pinang juga melibatkan masyarakat seputar Sangatta sebagai event organizer dan juga penyediaan jasa penyediaan makanan dan minuman. Beberapa event organizer yang telah terlibat berasal dari beberapa organisasi komunitas pecinta alam Sangatta seperti Ranam Borneo, Pektong activity, dan

SBS. Sementara itu untuk jasa penyedia makanan dan minuman dari Badan Pengelola Wisata Eko Kabojaya yang merupakan unit usaha dan Badan Usaha Milik Desa di Desa Swarga Bara.

Selain penyelenggaraan eduwisata, Kampung Pinang masih terus berkomitmen untuk melestarikan dan menkonservasi berbagai tanaman lokal seperti matoa, mahoni, nyatoh, rambai, lai, cempedak dan lainnya melalui aktivitas pembibitannya. Total bibit yang diproduksi kurang lebih 5.070 dan

1.416 diantaranya dijual dan disumbangkan ke beberapa tempat untuk kepentingan penghijauan

dan pelestarian.

Kampung Pinang juga memelihara berbagai hewan ternak seperti 3 ekor sapi perah, 2 ekor kuda, 10 ekor domba, 20 ekor kelinci, 20 ekor bebek, dan ikan di beberapa kolam yang ada dan dimanfaatkan sebagai sarana dalam menjelaskan keterkaitan dan ketergantungan berbagai element dalam sebuah ekosistem yang merupakan bagian dari prinsip permaculture atau permanen agrikultur atau pertanian berkelanjutan.

Kampung Pinang juga dalam kegiatannya mencoba mendorong pergerakan pariwisata minat khusus di Kutai Timur, mengingat potensi object wisata yang cukup banyak dan potensial untuk dikembangkan. Forum Komunikasi Pecinta Alam yang pembentukannya telah dideklarasikan di penghujung tahun 2012 di Kampung Pinang, telah banyak melakukan kegiatan seperti peningkatan kapasitas anggota Forum berupa latihan gabungan yang dilakukan pada bulan November dan studi banding ke beberapa tempat di Jawa Timur dan Bali di bulan Desember. Pelatihan gabungan mengambil tempat di Kampung Pinang, Telaga Batu Arang, Ekowisata kabojaya dan Prevab Taman Nasional Kutai.


(56)

(1)

LAPORAN฀IMPLEMENTASI฀TANGGUNG฀JAWAB฀SOSIAL฀2013฀•

53

E. SEGADING RESETTLEMENT

Program Segading Resettlement, tidak hanya merupakan sebatas pemindahan masyarakat dan hunian, akan tetapi juga sebagai wujud komitmen KPC terhadap dukungan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Hal ini dengan harapan, masyarakat Suku Dayak Basap, yang merupakan rumpun Dayak Punan, dapat meraih kualitas kehidupan yang lebih baik. Sehingga, program pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh menjadi elemen penting pada program ini, yang meliputi bidang infrastruktur, ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, dan budaya.

Selain bidang-bidang di atas, KPC juga memberikan perhatian terhadap peningkatan kualitas hidup, yang meliputi peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan. Dalam peningkatan akses dan kualitas pendidikan, KPC membangun sekolah dasar yaitu SD 013 Filial Desa Keraitan

yang pengelolaannya bekerjasama dengan UPT Pendidikan Bengalon dan SD 013 Sepaso Timur.

Kedepannya, sekolah ini akan menjadi sekolah mandiri dnegan visi dan misi khas dan memiliki

nilai pelestarian dan pembelajaran budaya masyarakat Dayak Basap. Untuk mencapai hal ini, KPC

bekerjasama dengan konsultan untuk meningkatkan manajemen sekolah serta memasukkan nilai budaya dalam mata pelajaran muatan lokal.

Untuk bidang kesehatan, KPC menyediakan prasarana sanitasi rumah berteknologi bioilter,

memberikan penyuluhan berkala kepada warga mengenai hidup sehat, serta kunjungan rutin tenaga medis Puskesmas. KPC juga melakukan pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) sebagai prasarana pendukung kesehatan.

Selain hal di atas, pembentukan BUMDes juga dilakukan untuk mengelola asset milik Desa Keraitan. Saat ini, BUMDes Putra Keraitan Mandiri memiliki dua unit usaha yaitu perdagangan dan pelayanan listrik serta air. Unit usaha perdagangan bertanggungjawab atas pembelian dan

distribusi jatah hidup warga di lokasi Segading Resettlement. Sedangkan pelayanan listrik dan air bertanggungjawab atas operasional pelayanan listrik dan air di lokasi tersebut.

Dalam prosesnya, KPC terus memberikan pendampingan dan pelatihan teknis pengelolaan

BUMDes dengan harapan organisasi ini dapat berdaya, mandiri, dan berkembang dalam usahanya

untuk mengelola aset dan potensi di wilayah Segading Resettlement.

Untuk mendukung kegiatan ekonomi jangka menengah, KPC memberikan bantuan serta

pendampingan pertanian tanaman semusim seperti padi lading, hortikultura, jagung, singkong, serta tanaman semusim lainnya. Selain itu, usaha perikanan air tawar juga dikembangkan dengan pembuatan 8 petak kolam ikan. Dukungan terhadap kegiatan ekonomi jangka menengah bertujuan untuk pengembangan usaha ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat Dayak Basap.

Sementara itu, untuk program pengembangan ekonomi jangka panjang, diwujudkan dalam bentuk perkebunan karet. Dari lahan seluas 50ha lahan perkebunan tanaman keras, hampir 10 ha telah ditanami komoditas karet. Pengelolaannya hingga saat ini masih didampingi oleh tim teknis KPC. Selain perkebunan karet, masyarakat juga didorong untuk merawat tanaman buah di pekarangan sebagai investasi jangka panjang. Tanaman buah tersebut antara lain adalah langsat, rambutan, dan durian.


(2)

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 INFRASTRUKTUR

Akses jalan masuk kawasan Segading Resettlement

Unit Rumah

Bangunan Sekolah Dasar Pembangkit Listrik Tenaga Diesel beserta jaringan distribusi. Instalasi Pengelolaan Air Bersih beserta jaringan distribusi. Masjid Kantor Desa Kantor BPD Puskesmas Pembantu Balai Adat

TIPE / JENIS

Agregat batu merah

Kayu – tipe 54 4 lokal Mesin Genset Kapasitas 30Kw Teknologi penyaringan pasir lambat kayu kayu kayu kayu kayu JUMLAH / UKURAN Lebar 6m x 4Km

60 unit

7,5 x 24 meter

2 unit

Kapasitas produksi 30.000 liter.

13 x 13 meter 9 x 7,5 meter 9 x 7,5 meter 7 x 9 meter

24 x 10 meter

STATUS

Selesai

53 unit yang sudah terbangun. Selesai Selesai Selesai Selesai Tahap konstruksi Tahap konstruksi Tahap konstruksi Tahap kosntruksi


(3)

LAPORAN฀IMPLEMENTASI฀TANGGUNG฀JAWAB฀SOSIAL฀2013฀•

55

Realisasi Program Pengembangan Masyarakat 2013

TAHUN 2013 NO 1 2 3 4 5 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

a. Peningkatan Kesehatan Masyarakat & Sanitasi

b. Peningkatan Pendidikan & Pelatihan a. Pengembangan Usaha Mikro, Kecil,

dan Menengah

b. Pengembangan Agribisnis

HUBUNGAN KOMUNITAS

a. Dukungan Terhadap Kegiatan Keagamaan di Masyarakat

b. Sosial - dukungan untuk program Segading Resettlement serta pendampingan Desa Mandiri c. Dukungan Terhadap Pelestarian

Budaya & Pengembangan Olah Raga d. Dukungan Terhadap Pelestarian

Lingkungan

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MASYARAKAT

OPERASIONAL – OPERASIONAL PENDAMPINGAN MASYARAKAT DAN FORUM MSH CSR

PELAYANAN MASYARAKAT a. Dukungan dan Bantuan untuk

Korban Bencana Alam

b. Donasi – bantuan di luar program yang diberikan kepada masyarakat untuk kegiatan kemasyarakatan, kepemudaan, lembaga sosial masyarakat, dan lainnya.

TOTAL Rencana (US$) 2,100,200 366,280 842,765 330,730 560,425 1,074,155 211,110 186,620 158,390 518,035 1,429,405 203,885 192,355 11,060 181,295 5,000,000 Realisasi (US$) 1,286,407 309,961 466,118 269,119 241,209 901,300 103,160 293,567 320,219 184,355 2,185,428 229,716 423,069 6,645 416,425 5,025,920


(4)

(5)

(6)