KAMPUNG PINANG Implementation Report 2013

LAPORAN฀IMPLEMENTASI฀TANGGUNG฀JAWAB฀SOSIAL฀2013฀• 49 Sepanjang tahun 2013, terdapat 18 kunjungan ke Telaga Batu Arang dengan total pengunjung yang tercatat sebanyak 2.232 orang. Sebagian besar kunjungan merupakan acara gathering dari berbagai kalangan. Beberapa kegiatan tersebut difasilitasi oleh kelompok pecinta alam dan fasilitator lokal yang juga merupakan bagian pendampingan yang dilakukan di Kampung Pinang atau lebih dikenal dengan BPPUTK. Keberadaan TBA harus memberikan manfaat kepada para pemangku kepentingan KPC dalam berbagai bentuk. Secara bertahap, pengelolaannya akan terus memperluas jaringan kemitraan dengan masyarakat yang saat ini telah mulai dilakukan, baik dalam pekerjaan pemeliharaan, pelibatan sebagai penyedia berbagai kebutuhan penyelenggaraan sebuah acara seperti tenda, kursi, makanan, dan fasilitator kegiatan.

B. KAMPUNG PINANG

Sepanjang tahun 2013, terdapat 93 kali kunjungan ke Kampung Pinang dengan total peserta 4.973 orang dari kalangan pelajar, karyawan swasta, lembaga pemerintah, komunitas pecinta alam, fotografer, dan lainnya. Dari total kunjungan tersebut, 14 diantaranya merupakan paket Eduwisata dimana konsumennya adalah sekolah-sekolah yang berada di Sangatta. Dalam setiap kunjungan, pesan-pesan pelestarian lingkungan maupun sosialisasi mengenai isu lingkungan selalu dilakukan untuk meningkatkan keperdulian masyarakat. Terkait dengan pemberdayaan masyarakat, pada sejumlah kunjungan yang terjadi, Kampung Pinang juga melibatkan masyarakat seputar Sangatta sebagai event organizer dan juga penyediaan jasa penyediaan makanan dan minuman. Beberapa event organizer yang telah terlibat berasal dari beberapa organisasi komunitas pecinta alam Sangatta seperti Ranam Borneo, Pektong activity, dan SBS. Sementara itu untuk jasa penyedia makanan dan minuman dari Badan Pengelola Wisata Eko Kabojaya yang merupakan unit usaha dan Badan Usaha Milik Desa di Desa Swarga Bara. Selain penyelenggaraan eduwisata, Kampung Pinang masih terus berkomitmen untuk melestarikan dan menkonservasi berbagai tanaman lokal seperti matoa, mahoni, nyatoh, rambai, lai, cempedak dan lainnya melalui aktivitas pembibitannya. Total bibit yang diproduksi kurang lebih 5.070 dan 1.416 diantaranya dijual dan disumbangkan ke beberapa tempat untuk kepentingan penghijauan dan pelestarian. Kampung Pinang juga memelihara berbagai hewan ternak seperti 3 ekor sapi perah, 2 ekor kuda, 10 ekor domba, 20 ekor kelinci, 20 ekor bebek, dan ikan di beberapa kolam yang ada dan dimanfaatkan sebagai sarana dalam menjelaskan keterkaitan dan ketergantungan berbagai element dalam sebuah ekosistem yang merupakan bagian dari prinsip permaculture atau permanen agrikultur atau pertanian berkelanjutan. Kampung Pinang juga dalam kegiatannya mencoba mendorong pergerakan pariwisata minat khusus di Kutai Timur, mengingat potensi object wisata yang cukup banyak dan potensial untuk dikembangkan. Forum Komunikasi Pecinta Alam yang pembentukannya telah dideklarasikan di penghujung tahun 2012 di Kampung Pinang, telah banyak melakukan kegiatan seperti peningkatan kapasitas anggota Forum berupa latihan gabungan yang dilakukan pada bulan November dan studi banding ke beberapa tempat di Jawa Timur dan Bali di bulan Desember. Pelatihan gabungan mengambil tempat di Kampung Pinang, Telaga Batu Arang, Ekowisata kabojaya dan Prevab Taman Nasional Kutai. Sebanyak 17 paket wisata telah terjual dan terlaksana dengan keterlibatan anggota Forum diatas sebagai tour organizer nya dengan mengambil object di PESAT, Kampung Pinang, Telaga Batu Arang, Teluk Lombok, Teluk Kaba, teluk Perancis, Gua di Teluk Pandan dan Muara Sungai Sangatta. Kegiatan ini secara langsung meberikan manfaat kepada penyedia transportasi, konsumsi, homestay, dan lain lain. •฀LAPORAN฀IMPLEMENTASI฀TANGGUNG฀JAWAB฀SOSIAL฀2013 50 LAPORAN฀IMPLEMENTASI฀TANGGUNG฀JAWAB฀SOSIAL฀2013฀• 51

C. KONSERVASI PADI GOGO LOKAL