Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kecerdasan Emosional pada Siswa Kelas XI IS 4 SMA Negeri 2 Salatiga Melalui Layanan Bimbingan Kelompok T1 132009702 BAB V
BAB V
PENUTUP
Dalam bab ini akan dikemukakan kesimpulan dan saran sehubungan
dengan pencapaian tujuan penelitian yang dirumuskan yaitu untuk mengetahui
signifikasi peningkatan kecerdasan emosi siswa melalui layanan bimbingan
kelompok di SMA Negeri 2 Salatiga.
5.1.
Kesimpulan
Beradarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka kesimpulan yang
dapat ditemukan dalam penelitian ini adalah:
Layanan
bimbingan
kelompok
dapat
meningkatkan
secara
signifikan
kecerdasan emosi siswa di kelas XI IS 2 SMA Negeri 2 Salatiga, dengan p =
Asymp Sig 0,004 < 0,05. Peningkatan kecerdasan emosi dilihat dengan
membandingkan rata-rata mean rank pretest dan postest yang terbukti kelompok
eksperimen
mengalami
peningkatan
yang signifikan
setelah
diberikan
eksperimen, yaitu 5,83 pada saat sebelum eksperimen, dan 9,50 setelah
eksperimen.
5.2.
Saran
1.
Bagi subyek penelitian
Bagi subyek penelitian yaitu siswa SMA Negeri 2 Salatiga diharapkan
aktif dalam berbagai kegiatan yang bersifat positif baik di lingkungan sekolah
maupun di lingkungan tempat tinggal guna memperoleh kecerdasan emosi yang
lebih matang sebagai bekal dalam menjalani hidup.
2.
Bagi Pihak Sekolah
Dari hasil penelitian ini maka sekolah disarankan untuk memperhatikan
siswa-siswinya yang memiliki tingkat kecerdasan emosi yang rendah, dengan
memberikan perhatian khusus pada sub indikator khususnya item-item angket
kecerdasan emosi yang rendah, misalnya mengenali dan memahami emosi yang
timbul dari diri sendiri dan orang lain, setelah itu baru diberikan layanan
bimbingan
konseling
yang
bertujuan
untuk
mengelola
emosi
dan
mengekspresikannya secara tepat.
3.
Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti lain yang tertaik untuk mengadakan penelitian dengan tema
yang sama penulis menyarankan untuk meningkatkan kecerdasan emosi di
lingkungan perusahaan, selain itu akan lebih baik lagi apabila dengan
menggunakan teknik layanan yang berbeda. Misalnya menggunakan teknik
konseling kelompok ataupun teknik-teknik yang lain. Subjek penelitian juga bisa
diganti dengan subjek-subjek yang lain, maka penelitian ini bisa dipakai sebai
bahan referensi.
PENUTUP
Dalam bab ini akan dikemukakan kesimpulan dan saran sehubungan
dengan pencapaian tujuan penelitian yang dirumuskan yaitu untuk mengetahui
signifikasi peningkatan kecerdasan emosi siswa melalui layanan bimbingan
kelompok di SMA Negeri 2 Salatiga.
5.1.
Kesimpulan
Beradarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka kesimpulan yang
dapat ditemukan dalam penelitian ini adalah:
Layanan
bimbingan
kelompok
dapat
meningkatkan
secara
signifikan
kecerdasan emosi siswa di kelas XI IS 2 SMA Negeri 2 Salatiga, dengan p =
Asymp Sig 0,004 < 0,05. Peningkatan kecerdasan emosi dilihat dengan
membandingkan rata-rata mean rank pretest dan postest yang terbukti kelompok
eksperimen
mengalami
peningkatan
yang signifikan
setelah
diberikan
eksperimen, yaitu 5,83 pada saat sebelum eksperimen, dan 9,50 setelah
eksperimen.
5.2.
Saran
1.
Bagi subyek penelitian
Bagi subyek penelitian yaitu siswa SMA Negeri 2 Salatiga diharapkan
aktif dalam berbagai kegiatan yang bersifat positif baik di lingkungan sekolah
maupun di lingkungan tempat tinggal guna memperoleh kecerdasan emosi yang
lebih matang sebagai bekal dalam menjalani hidup.
2.
Bagi Pihak Sekolah
Dari hasil penelitian ini maka sekolah disarankan untuk memperhatikan
siswa-siswinya yang memiliki tingkat kecerdasan emosi yang rendah, dengan
memberikan perhatian khusus pada sub indikator khususnya item-item angket
kecerdasan emosi yang rendah, misalnya mengenali dan memahami emosi yang
timbul dari diri sendiri dan orang lain, setelah itu baru diberikan layanan
bimbingan
konseling
yang
bertujuan
untuk
mengelola
emosi
dan
mengekspresikannya secara tepat.
3.
Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti lain yang tertaik untuk mengadakan penelitian dengan tema
yang sama penulis menyarankan untuk meningkatkan kecerdasan emosi di
lingkungan perusahaan, selain itu akan lebih baik lagi apabila dengan
menggunakan teknik layanan yang berbeda. Misalnya menggunakan teknik
konseling kelompok ataupun teknik-teknik yang lain. Subjek penelitian juga bisa
diganti dengan subjek-subjek yang lain, maka penelitian ini bisa dipakai sebai
bahan referensi.