TI 202008086 BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Jenis Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat di SMA Negeri 1 Bae Kudus yang
beralamatkan di Jalan Jenderal Sudirman km.04 Kudus. Alasan pemilihan
lokasi penelitian ini karena SMA 1 Bae merupakan sekolah favorit siswa di
Kudus dan sekitarnya. Hal ini terlihat dari antusias banyaknya siswa yang
mendaftar di setiap awal tahun ajaran baru.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif karena dalam penelitian ini data yang dihasilkan berupa
deskriptif atau uraian untuk mendiskripsikan jenis gaya belajar yang
dimiliki oleh siswa kelas XI program IPA dan IPS di SMA 1 Bae Kudus.

B. Pelaksanaan Penelitian
1. Perizinan
Langkah awal yang harus dilakukan sebelum melakukan penelitian
adalah mengurus surat perizinan penelitian terlebih dahulu. Surat izin
penelitian dari Dekan FKIP-UKSW tanggal 1 Juni 2012 dan dibawa ke SMA 1
Bae Kudus pada tanggal 9 Juni 2012. Berdasarkan surat izin penelitian yang
telah mendapat izin dari Kepala Sekolah SMA 1 Bae Kudus, maka penelitian
ini dapat terlaksana pada tanggal 12 Juni 2012.


2. Pengumpulan Data
Penelitian dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 12 Juni 2012, jumlah
sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA dan
kelas XI IPS berjumlah 116 orang siswa. Penelitian berupa angket gaya
belajar Model Kolb yang diisi oleh responden (siswa) secara langsung pada
saat jam luar pelajaran. Selain angket, untuk pengumpulan data dilakukan
wawancara kepada Waka Kurikulum dan dua Guru matematika yang
mengampu kelas XI IPA dan IPS.

C. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdapat satu variabel yaitu gaya belajar (X) dan siswa
program IPA dan IPS sebagai subjek yang diteliti oleh variabel tersebut

D. Definisi Operasional Variabel
Gaya belajar (X) merupakan suatu cara belajar yang khas
(kecenderungan) yang dilakukan oleh siswa selama proses belajarnya.
20

21


Model gaya belajar Kolb dalam Rahaju (2004), terdiri dari empat tipe yaitu:
Gaya belajar Diverger merupakan gaya belajar yang membentuk
pengalaman belajar melalui menghayati sendiri secara konkrit kemudian
mentransformasikan kedalam pengalaman reflektif, Gaya belajar
Assimilator merupakan gaya belajar yang menangani pengalaman melalui
konseptualisasi secara abstrak dan mentransformasi kedalam pengamatan
reflektif, Gaya belajar Converger merupakan gaya belajar yang membentuk
pengalaman melalui konseptualisasi abstrak yang ditransformasi kedalam
eksperimentasi aktif, dan Gaya belajar Accomodator merupakan gaya
belajar yang menafsirkan pengalaman kedalam eksperimentasi aktif.
Keempat tipe gaya belajar diukur menggunakan Kolb Learning Style
Inventory 1984 (KLSI) yang diadaptasi dari Supeno (2003). Siswa kelas XI
program IPA dan IPS merupakan objek yang diteliti untuk mengetahui
kecenderungan gaya belajar yang dominan dimiliki oleh siswa program IPA
dan IPS.

E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA dan IPS SMA

Negeri 1 Bae Kudus Tahun Ajaran 2011-2012, dengan ukuran populasi yang
berjumlah 297 siswa. Rincian untuk kelas XI SMA 1 Bae Kudus Tahun
Ajaran 2011-2012 adalah: enam kelas IPA dan empat kelas IPS. Berikut ini
gambaran dari distribusi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bae Kudus sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Rekapitulasi Jumlah Siswa SMA 1 Bae Kudus
Program Jurusan

Kelas

Jumlah

IPA

A1
A2
A3
A4
A5

A6
S1
S2
S3
S4

32
32
32
32
31
30
28
26
26
28

IPS

Jumlah


Keterangan

189

108
297

22

2. Sampel
Pengambilan jumlah sampel mengacu pada Arikunto (2002)
menyatakan bahwa jika populasi kurang dari 100 maka sampel harus
diambil semua sedangkan jika populasi lebih dari 100 maka sampel yang
diambil minimal 25% - 30%. Berdasarkan pedoman dari Arikunto (2002)
maka sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 30% dengan
alasan populasi lebih dari 100 dan 25% dari populasi untuk mengantisipasi
angket apabila terjadi ketidak kembalian angket sehingga menyebabkan
jumlah sampel tidak sesuai dengan acuan yang ada. Sampel penelitian ini
adalah siswa kelas XI IPA 2, kelas XI IPA 4, kelas XI IPS 2, kelas XI IPS 3

siswa di SMA 1 Bae Kudus, dengan ukuran sampel berjumlah 116 siswa.
Rinciannya adalah 64 siswa kelas IPA dan 52 siswa kelas IPS. Sampel
diambil dengan teknik random kelas. Teknik ini disesuaikan dengan
melihat kondisi masing-masing kelas ketika pengambilan data.

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Berdasarkan definisi operasional, maka variabel gaya belajar diukur
menggunakan inventori Kolb adaptasi dari Supeno (2003). Pernyataanpernyataan yang terdapat dalam inventori tersebut mengacu pada apa
yang dipikirkan oleh siswa ketika belajar sesuatu. Pernyataan tersebut
merupakan sebuah kondisi yang mengarah pada diri siswa dalam
menanggapi setiap kondisi pada dirinya ketika melakukan aktivitas belajar.
Aspek-aspek yang diukur dalam inventori ini adalah:
a. Perasaan atau feeling (CE)
b. Mengamati atau watching (RO)
c. Berpikir atau thinking (AC)
d. Bertindak atau doing (AE)
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No
1


Konsep dan Sub Konsep
Pengalaman konkret
(Concrete Experience/ CE)
adalah langsung memproses
informasi melalui berpikir
imajinasi dan inovatif

Indikator Empirik
Siswa belajar melalui perasaan
atau
feeling
dengan
menekankan
segi-segi
pengalaman konkret, relasi
dengan sesama dan sensitivitas
terhadap perasaan orang lain.

Nomor Butir

1-12
Anak kalimat
pertama
(12 butir)

23

No
2

3

4

Konsep dan Sub Konsep
Pengalaman reflektif
(Reflective Observation/ RO)
adalah mengamati informasi,
berefleksi atas informasi itu
dan mengamati masalah dari

berbagai perspektif
Konseptualisasi abstrak
(Abstract Conceptualization/
AC) adalah pola memproses
informasi yang diamati
berpikir teoritis-logis
Eksperimentasi aktif (Active
Eksperimentation/ AE)
adalah menggunakan teori
guna memecahkan masalah
praktis

Indikator Empirik
Siswa belajar melalui
pengamatan atau watching,
mengamati sebelum menyimak
suatu perkara dari berbagai
perspektif

Nomor Butir

1-12
Anak kalimat
kedua
(12 butir)

Siswa belajar melalui pemikiran
atau thinking dan lebih
berfokus pada analisis logis dari
ide-ide, perencanaan sistematis
dan pemahaman intelektual
dari situasi yang dihadapi
Siswa belajar melalui tindakan
atau doing, melaksanakan
tugas, berani mengambil resiko
dan mempengaruhi orang lain
lewat perbuatannya

1-12
Anak kalimat
ketiga

(12 butir)

1-12
Anak kalimat
keempat
(12 butir)

2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah
Teknik Angket dan teknik dokumentasi.

a. Teknik Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010). Kolb Learning
Style diadaptasi dari Supeno (2003). Inventori tersebut memiliki 12
pernyataan dengan empat pilihan anak kalimat yang harus dirangking
mulai dari pilihan 1 sampai 4 yaitu:
Tabel 3.3 Skoring Instrumen
Kriteria
Sangat Sesuai
Sesuai
Agak Sesuai
Kurang Sesuai

Skoring
4
3
2
1

Keterangan:
Skor 1 : (Kurang Sesuai) dengan diri siswa ketika belajar
Skor 2 : (Agak Sesuai) dengan diri siswa ketika belajar
Skor 3 : (Sesuai) dengan diri siswa ketika belajar

24

Skor 4 : (Sangat Sesuai) dengan diri siswa ketika belajar
Pada setiap skor dari kolom 1 sampai 4 masing-masing
dijumlahkan. Masing-masing kolom tersebut sebagai berikut:
Kolom 1 : Kategori model belajar feeling (CE)
Kolom 2 : Kategori model belajar watching (RO)
Kolom 3 : Kategori model belajar thinking (AC)
Kolom 4 : Kategori model belajar doing (AE)
Skor CE diperoleh dari menjumlahkan semua skor model belajar pada
kolom pertama, skor RO diperoleh dari menjumlahkan semua skor
model belajar pada kolom kedua, skor AC diperoleh dari menjumlahkan
semua skor model belajar pada kolom ketiga, skor AE diperoleh dari
menjumlahkan semua skor model pada kolom keempat.
1) Kriteria penentuan Gaya belajar Model Kolb
Berdasarkan Tabel 3.2 diatas dapat ditentukan kriteria jenis gaya
belajar dengan cara menggunakan formula pengurangan rumus
penentuan kriteria gaya belajar sebagai berikut:
Y=AC-CE
X=AE-RO

Kedua sumbu X dan Y diplotkan dalam satu koordinat, sehingga
terbentuk suatu kecenderungan gaya belajar yang tergambar
sebagai berikut:
Gambar 3.1 Ploting Gaya belajar dari koordinat X dan Y

(Y) AC

Assimilator

Converger
(X) AE

RO
Diverger

Accomodator

CE

25

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Gaya belajar Diverger terjadi jika AC – CE = Y, positif dan AE – RO =
X, positif.
b) Gaya belajar Assimilator terjadi jika AC – CE = Y, negatif dan AE –
RO = X, positif.
c) Gaya belajar Converger terjadi jika AC – CE = Y, negatif dan AE RO= X, negatif.
d) Gaya belajar Accomodator terjadi jika AC – CE = Y, positif dan AE –
RO = X, negatif.
Sehingga, untuk menentukan klasifikasi jenis gaya belajar dari responden,
berpedoman pada kriteria Kolb pada table 3.2 yang diperoleh dari Ploting
Gaya belajar dari koordinat X dan Y (Gambar 3.1) sebagai berikut:
Tabel 3.4
Klasifikasi Jenis Gaya Belajar Kolb
Kriteria Skor
AC – CE AE - RO
+
+

+
+
-

Kuadran
I
II
III
IV

Subkonsep
CE dan RO
RO dan AC
AC dan AE
AE dan CE

Tipe Gaya Belajar
Diverger
Assimilator
Converger
Accomodator

b. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh data jumlah siswa
kelas XI program IPA dan IPS di SMA 1 Bae Kudus, sarana dan prasarana,
tentang kondisi fisik, letak geografis di SMA 1 Bae Kudus.

c. Wawancara
Menurut Sugiyono (2010) dalam pengumpulan data ada dua jenis
wawancara yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tak terstruktur.
Studi wawancara ini dilakukan untuk menemukan masalah yang harus
diteliti. Pada penelitian ini wawancara yang digunakan adalah wawancara
tak terstruktur karena subyek penelitian diberi kebebasan menguraikan
jawaban. Penggunaan wawancara tak struktur untuk menguraikan dan
menggambarkan keadaan dari kebiasaan siswa pada saat belajar di
sekolah.
Pedoman wawancara kepada guru adalah sebagai berikut:

26

Wawancara kepada guru:
b. Bagaimana kebiasaan-kebiasaan siswa pada saat proses
belajar di kelas?
c. Bagaimana cara penjurusan yang dilakukan oleh sekolah untuk
masuk program IPA dan IPS?

G. Uji Coba Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian skripsi ini diisyaratkan
memenuhi syarat valid dan reliabel. Arikunto (2006) menjelaskan bahwa
yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
suatu kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Jika instrumen dikatakan
valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,2010).
Mengukur validitas item instrumen menggunakan rumus statistik
Corrected Item-Total Correlation dengan bantuan SPSS 16 for windows.
Penentuan validitas mengacu pada Ali (2003) yang menyatakan bahwa
suatu item dinyatakan valid apabila koefisien item teruji jika batasan
bawahnya sama dengan 0,20 (validitas rendah). Berikut ini adalah kriteria
untuk menentukan validitas item Ali, sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kriteria Validitas dari Ali
0,00 – 0,20
0,20 – 0,40
0,40 – 0,60
0,60 – 0,80
0,80 – 1,00

Tidak ada validitas
Validitas rendah
Validitas sedang
Validitas tinggi
Validitas sempurna

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto,2006).
Mengetahui tingkat reabilitas instrumen atau keajegan jawaban responden
terhadap pernyataan pada instrumen digunakan teknik Cron a h’s Alpha
dengan bantuan program SPSS 16 for windows. Penentuan tinggi
rendahnya reliabilitas mengacu pada harga Alpha menurut Darren dalam
Aoetpah (2004) yang menyatakan bahwa suatu item dinyatakan reliabel
apabila nilai alpha ≤ 0,7 dengan kriteria sebagai berikut:

27

Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas dari Darren
Nilai α
0,90 – 1,00
0,81 – 0,89
0,71 – 0,80
0,61 – 0,70
0,51 – 0,60
< 0,50

Tingkatan
Istimewa
Baik
Diterima
Dipertanyakan
Jelek
Tidak dapat diterima

H. Teknik Analisis Data
Analisis data dimulai dari persiapan yang meliputi penyusunan
instrumen penelitian yaitu angket gaya belajar, selanjutnya ke lokasi
penelitian untuk mengumpulkan data yang terkait dengan tujuan
penelitian, setelah data diperoleh kemudian data dideskripsikan
menggunakan tabel dan diklasifikasikan berdasarkan model gaya belajar
Kolb. Pada saat mereduksi data dilakukan peyederhanaan dan
pengabstraksian seluruh data yang didapat dari hasil wawancara dan
dokumentasi, setelah pengolahan data selesai kemudian data disajikan
dengan cara menyusun sekumpulan informasi yang telah diseleksi dari
hasil reduksi data. Analisis data yang mengukur angket gaya belajar dalam
penelitian ini adalah analisis validitas dan reliabilitas instrumen, analisis
deskriptif.

1. Analisis validitas dan reliabilitas
Analisis validitas dan reliabilitas pada instrumen bertujuan untuk
mengetahui keabsahan dan reliabilitas dari instrument gaya belajar yang
akan digunakan dengan bantuan jasa komputer program SPSS 16.

2. Analisis deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran tentang
hasil pengukuran jenis gaya belajar yang dimiliki oleh siswa kelas XI
program IPA dan IPS. Ukuran yang digunakan adalah perhitungan ratarata, standar deviasi, frekuensi, rentang skor, prosentase.